ANTIMIKROBA ALAMI
ACARA V
EKSTRAKSI SENYAWA ANTIMIKROBA
OLEH:
ALFINE RIJALDIE MALIK
J1A015006
Kelompok 1
Mengetahui,
Co. Asst Praktikum Antimikroba Alami Praktikan,
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Beberapa jenis rempah-rempah yang diketahui memiliki aktivitas antimikroba
yang cukup kuat adalah bawang merah, Bawang putih, cabe merah, jahe, kunyit dan
Lengkuas. Ekstrak bawang merah mempunyai efek bakterisidal
terhadap Staphylococcus aureus dan Shigella dysentriae. Bubuk jahe mempunyai
efek bakterisidal terhadap Micrococcus varians, Leuconostoc sp., dan Bacillus
subtilis, serta bersifat bakteristatik terhadap Pseudomonas sp. dan Enterobacter
aerogenes. Ekstrak bawang putih mentah juga mempunyai aktivitas antimikroba
terhadap Escherichia coli, Staphylococcus sp, Proteus vulgaris, Bacillus subtilis,
Serratia marcescens, dan Shigella dysentriae (Sari, 2012).
Daun sirih merupakan salah satu jenis tumbuhan yang memiliki sifat
antimikroba. Secara umum daun sirih mengandung minyak atsiri sampai 4,2%,
senyawa fenil propanoid, dan tannin. Senyawa fenil propanoid bersifat antimikroba
dan anti jamur yang kuat dan dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri
antara lain,Salmonella sp, Klebsiella, Pasteurella, dan dapat mematikan Candida
albicans. Minyak atsiri dari daun sirih umumnya aktif terhadap Escherichia
coli,Posiodomonas auruginosa, Streptococcos epidermidis, Staphylococcus aureus
dan pirogen Streptococcus (Rivai dkk., 2014).
Proses ekstraksi merupakan tahapan yang penting dalam memperoleh
senyawa bioaktif dalam jumlah yang maksimal. Proses ekstraksi senyawa bioaktif
yang diperoleh dapat digunakan sebagai senyawa antimikroba pada bahan alami
dipengaruhi oleh banyak hal, beberapa diantaranya adalah proses persiapan pangan
bahan, metode ekstraksi serta pelarut yang digunakan. Persiapan smapel menjadi hal
yang sangat penting diperhatikan untuk mencapai proses ekstraksi yang efektif dan
efisien. Persiapan ini meliputi penyiapan sampel menjadi simplisia kering. Simplisisa
kering dipersiapkan dengan proses pengeringan untuk mengurangi sebagian besar
kadar air bahan, dengan demikian komponen lain termasuk komponen bioaktif akan
semakin besar konsentrasinya. Hal ini akan memudahkan proses ekstraksi dan
mengefisienkan penggunaan pelarut. Oleh karena itu, perlu dilakukaknnya praktikum
ekstraksi senyawa antimikroba.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses ekstraksi
dengan metode Maserasi menggunakan pelarut polar dan non polar.
TINJAUAN PUSTAKA
a. Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah pisau, talenan,
rak, cabinet dryer, freez dryer, oven vakum, saringan 40 mesh, blender, magnet
stirer, saringan kasar, kertas saring (Whatman No 1), corong, rotary evaporator,
alat gelas, ferluktor, ultrasonikator, saringan kasar,
b. Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah simplisia
bahan kering (daun sirih), pelarut (etanol, etanol 98%, heksana, aseton dan dietil
eter) dan Gas N2.
Prosedur Kerja
a. Persiapan Simplisia Kering
Daun sirih
Disortasi
Dikeringkan
Diayak 40 mesh
Dihaluskan
Dihitung rendemen
50 gram simplisia
Disaring
10 gram simplisia