TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
2000).
( Shelov, 2004 ).
7
Macam-macam tonsillitis menurut (Soepardi, Effiaty Arsyad,dkk,2007 )
yaitu :
1. Tonsilitis Akut
a. Tonsilis viral
dirasakan pasien.
b. Tonsilitis bakterial
8
2. Tonsilitis Membranosa
a. Tonsilitis difteri
b. Tonsilitis septik
3. Tonsilis Kronik
9
pengaruh cuaca, kelelahan fisik, dan pengobatan tonsilitis akut
B. Anatomi Fisiologi
lipatan belakang mulut. Ia juga bagian dari struktur yang disebut Ring
Gambar 1
Anatomi Tonsil
(Pearce,2006 )
10
Tonsil terdiri atas:
tanduk.
tonsil dan adenoid terkadang tidak mati dan tetap bersarang disana serta
kronis). Infeksi yang berulang ini akan menyebabkan tonsil dan adenoid
11
C. Etiologi
D. Patofisiologi
yang berbahaya tersebut. Hal ini akan memicu tubuh untuk membentuk
Proses ini secara klinik tampak pada korpus tonsil yang berisi bercak
bakteri dan epitel yang terlepas, suatu tonsillitis akut dengan detritus
12
bening melemah didalam daerah sub mandibuler, sakit pada sendi dan
otot, kedinginan, seluruh tubuh sakit, sakit kepala dan biasanya sakit
kelompok melebar (kriptus) yang akan diisi oleh detritus, proses ini
dengan jaringan sekitar fosa tonsilaris. Pada anak proses ini disertai
E. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala Tonsilitis menurut ( Smeltzer & Bare, 2000) ialah
13
F. Komplikasi
1. Abses pertonsil
Terjadi diatas tonsil dalam jaringan pilar anterior dan palatum mole,
abses ini terjadi beberapa hari setelah infeksi akut dan biasanya
Arsyad,dkk. 2007 ).
Arsyad,dkk. 2007 ).
3. Mastoiditis akut
4. Laringitis
5. Sinusitis
lebih dari sinus paranasal. Sinus adalah merupakan suatu rongga atau
14
ruangan berisi udara dari dinding yang terdiri dari membran mukosa
6. Rhinitis
a. Umur 1 bulan :
bulan.
mulai positif.
sekitarnya
15
b. Umur 2 – 3 bulan :
c. Umur 4 – 5 bulan :
saliva
16
Sensoris : Sudah bisa mengenal orang-orang yang sering
d. Usia 6 – 7 bulan :
mulut sendiri.
17
mengeluarkan suara em...em...em..., bayi
tertawa lagi.
e. Umur 8 – 9 bulan :
menggunakan jari-jarinya.
disekitarnya
f. Umur 10 – 12 bulan :
18
Motorik : Sudah mulai belajar berdiri tetapi tidak bertahan
abi,umi.
a. Umur 15 bulan :
lain.
b. Umur 18 bulan :
19
Motorik halus : Sudah bisa makan dengan menggunakan sendok,
balok-balok.
c. Umur 24 bulan :
d. Umur 36 bulan :
a. Usia 4 tahun
20
vertikal maupun horizontal, belajar membuka dan
b. Usia 5 tahun
bergantian.
21
Sosial emosional : Mencari lingkungan yang lebih luas sehingga
sangatlah besar.
memanjang.
22
tidak begitu penting tetapi sudah mulai beralih
H. Penatalaksanaan
simptomatik.
d. Pemberian antipiretik.
23
The American Academy of Otolaryngology – Head and
gangguan bicara.
Sterptococcus β hemoliticus
24
b) Ambil spesimen darah untuk pemeriksaan praoperasi
tromboplastin parsial.
perawatan.
2) Perawatan pascaoperasi :
indikasi.
25
b) Kaji dengan sering adanya tanda-tanda perdarahan
pascaoperasi
aspirasi
orofaring.
pertama.
26
j) Ada beberapa kontroversi yang berkaitan dengan
alkalin.
kecemasan.
anak sadar.
a. Wawancara
27
5) Apakah rutin / rajin membersihkan mulut
b. Pemeriksaan fisik
a) Intergritas Ego
b) Makanan / Cairan
c) Hygiene
d) Nyeri / Keamanan
telinga
e) Pernapasan
berdebu.
2. Pemeriksaan penunjang
a. Tes Laboratorium
28
grup A, kemudian pemeriksaan jumlah leukosit dan hitung
b. Kultur
c. Terapi
( Soetomo, 2004 )
29
J. Pathways Keperawatan
Epitel terkikis
Inflamasi tonsil
Pembengkakan tonsil
Tonsilektomi
30
K. Diagnosa Keperawatan
1. Pre Operasi
dilakukannya tonsilektomi.
2. Post Operasi
jaringan.
penumpukan sekret.
perdarahan .
( Doengoes, 2000 )
L. Fokus Intervensi
1. Pre Operasi
31
Kriteria hasil : kebutuhan nutrisi pasien adekuat, tidak ada tanda
diberikan
Intervensi :
membaik
( Doengoes, 2000 )
inflamasi
32
Intervensi :
diaphoresis
4) Berikan antipiretik
( Doengoes, 2000 )
dilakukanya tonsilektomi
Intervensi :
orang tua.
33
2) Jelaskan bahwa tergantung waktu pembedahan, anak
meluas.
periode pemulihan.
pembedahan.
34
Rasional : memahami apa yang akan terjadi setelah prosedur,
( Doengoes, 2000 )
2. Post Operasi
diskontinuitas jaringan.
Tujuan : tidak ada masalah tentang nyeri , nyeri dapat hilang atau
berkurang
Kriteria hasil :
Intervensi :
presipitasi.
nafas dalam.
mengurangi nyeri
35
4) Anjurkan klien untuk mengurangi nyeri dengan:
ketidaknyamanan
meningkatkan istirahat
( Doengoes, 2000 )
adanya sekret
Intervensi :
36
Rasional : bunyi nafas krekles dan ronkhi terdengar pada
pegumpulan sekret
tempat tidur
fungsi pernafasan
( Doengoes, 2000 )
refill cepat
Intervensi :
37
2) Awasi tanda-tanda vital
menambah perdarahan
langit.
( Doengoes, 2000 )
individu
38
Intervensi :
infeksi
patogen.
( Doengoes, 2000 )
39