Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN LABORATORIUM MESIN LISTRIK

PERCOBAAN SHORT SIRKUIT PADA TRANSFORMATOR 1 FASA

KELAS : D3 – 1F
PENANGGUNG JAWAB :
1. Dinar Rahman Tsaqif / 1731120134
BAB I
PERCOBAAN SHORT SIRKUIT PADA TRANSFORMATOR 1 FASA

a.) Tujuan Percobaan


1. Menentukan rugi tembaga trafo saat beban nominal
2. Menentukan parameter rugi tembaga trafo 1 fasa
3. Mengetahui % voltage impedance
b.) Teori Dasar
Pengujian dilakukan pada sisi transformator tegangan tinggi (HV) di mana sisi tegangan-rendah
(LV) atau sekunder terhubung pendek. Wattmeter terhubung ke primer. Ammeter dihubungkan
secara seri dengan lilitan primer. Voltmeter bersifat opsional karena tegangan yang diberikan
sama dengan pembacaan voltmeter. Sisi LV transformator adalah hubung singkat. Sekarang
dengan bantuan tegangan variac diterapkan perlahan-lahan meningkat sampai ammeter
memberikan pembacaan sama dengan arus pengenal dari sisi HV. Setelah mencapai arus
pengenal dari sisi HV, ketiga pembacaan instrumen (Voltmeter, Ammeter dan pembacaan Watt-
meter) dicatat. Pembacaan ammeter memberikan ekuivalen primer IL arus beban penuh. Sebagai
tegangan yang diterapkan untuk arus beban penuh dalam tes hubung singkat pada transformator
cukup kecil dibandingkan dengan tegangan primer pengenal transformator, kerugian besi dalam
transformator dapat dianggap kecil sekali.
Untuk melakukan tes arus pendek pada transformator daya:
1. Isolasi transformator daya dari layanan.
2. Hapus HV / LV melompat dan putuskan netral dari bumi / tanah.
3. Fase LV pendek dan hubungkan terminal-terminal hubung singkat ini menjadi netral
4. Berikan energi sisi HV oleh suplai LV.
5. Ukur arus dalam arus netral, tegangan HV dan arus HV.
6. Wattmeter menunjukkan total rugi cu dari trafo

Gambar Rangkaian Ekivalen Trafo Pada Saat Hubung Singkat


Keterangan :
o Rangkaian ekuivalen yang mewakili inti transformator dianggap tidak ada karena
arus cengerung memilih menuju tempat yang tahanannya sangat kecil

Dalam short circuit test, lilitan sekunder dihubung singkatkan, sehingga Z = 0 dan akibatnya
harga I pada lilitan sekunder jauh lebih besar dibandingkan I pada lilitan primer dikarenakan
harga V sumber yang kecil. Hal ini berarti fluks magnit ( ϕ ) dan rapat fluks ( B ) juga kecil. Oleh
karena itu tes hubung singkat hanya dapat dipakai untuk mencari rugi-rugi tembaga. Dari
percobaan tersebut dapat diperoleh :

PCU = I 2 REK P(Daya hubung singkat) 𝑉ℎ𝑠(𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡)


REK = 𝐼ℎ𝑠2
ZEK = 𝐼𝑛𝑜𝑚

XEK = √𝑍𝑒𝑘 2 − 𝑅𝑒𝑘 2

Uji hubung singkat untuk penentuan impedansi dan kerugian trafo dilakukan dengan daya
yang relatif rendah diterapkan pada trafo, dan dengan lilitan arus dengan besaran yang sama
seperti pada operasi. Bentuk pengujian sirkuit pendek yang berbeda dilakukan untuk menilai
kekuatan mekanik gulungan transformator, dan kemampuannya untuk menahan gaya-gaya
tinggi yang dihasilkan jika transformator berenergi mengalami kesalahan hubung singkat.
Aktual selama acara tersebut dapat beberapa kali dinilai saat ini normal. Gaya yang
dihasilkan dapat mengubah gulungan atau memutuskan koneksi internal.
Sumber: Wikipedia, ensiklopedia 2018
c.) Alat dan Bahan
NO Uraian Materi Satuan Vol Keterangan
1. Trafo 1 fasa Unit 1
-220-380 / 2x 110 V; 500 VA
2. Voltmeter Buah 1
3. Ampere Meter ( 0 – 500 mA) Buah 1
4. Volt Meter (0- 300 Volt) Buah 1
5 Kabel Penghubung Secukupnya
d.) Prosedur Percobaan
1. Menentukan rugi tembaga, parameter rugi inti & tegangan impedansi transformator
a.) Hitung arus nominal 2,27 A dari trafo yang akan digunakan dalam percobaan
b.) Buatlah rangkaian percobaan seperti gambar rangkaian percobaan diatas
c.) Atur range pengukuran pada alat ukur pada range yang terbesarjika besaran yang diukur
belum dapat diprediksi
d.) Atur tegangan supply sampai mencapai arus nominal dari trafo yang dipakai
e.) Ukur & catat semua hasil pengukuran dari semua alat ukur yang dipakai dalam percobaan
f.) Jika pengukuran sudah selesai , maka atur tegangan supply menuju 0 volt & kemudian off
kan tegangan supply tersebut.
g.)Tentukan besarnya rugi tembaga dari trafo yang digunakan dalam percobaan dengan
menggunakan Watt meter.
h.) hitung besarnya tegangan impedansi dengan rumus Z% =
𝑉 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑠ℎ𝑜𝑟𝑡
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙
𝑥 100 %, dan parameter rugi tembaga dari trafo yang digunakan dalam

percobaan.

Rangkaian Percobaan

Gambar 3.2 Rangkaian Percobaan Trafo Hubung Singkat Satu Fasa


f.) Tabel Data
Tabel 3.2 Hasil Percobaan Short Sirkuit pada Transformator 1 fasa

Jenis Trafo V Trafo IHV(nominal) Vhs Phs Rek Xek Zek Z%


220/110 25,5 57,97 10,96
2 2,3 A 0,13 Ω 11,09 Ω 11,59 %
V V W Ω
220/110 25,5 57,97 10,96
3 2,3 A 0,13 Ω 11,09 Ω 11,59 %
V V W Ω

Untuk nilai IHV(Arus Nominal) didapatkan dari daya trafo dibagi tegangan masuk trafo(Vs)

PCU = I 2 REK
= (2,3)2 10,96
= 5,29 . 10,96
= 57,97 W (Menyesuaikan Hasil rumus dengan alat ukur (watt meter) )
P(Daya hubung singkat)
REK = 𝐼ℎ𝑠2
58
= = 10,96 Ω
(2,3)2

𝑉ℎ𝑠(𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡)


ZEK = 𝐼𝑛𝑜𝑚
25,5
= = 11,09 Ω
2,3

XEK = √𝑍𝑒𝑘 2 − 𝑅𝑒𝑘 2

= √11,092 − 10,962 = √122,99 − 120,12 = √2,87 = 1,69 Ω

Untuk mencari prosen tegangan impedansi dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑉 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑠ℎ𝑜𝑟𝑡
Z% = 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙
𝑥 100 %

25,5
= 220 𝑥 100 % = 11,59 %

f.) Grafik Percobaan


i.) Kesimpulan
1.) Transformator dalam keadaan hubung singkat yaitu percobaan dengan
mengoperasikan trafo pada tegangan primer nominalnya, sedang pada sekunder dihubung
singkat ( langsung dipasangkan Ampermeter).
2.) Untuk memperoleh parameter rugi tembaga (Rek & JXek) saat percobaan short circuit
di trafo step down.
3.) Besarnya tegangan saat hubung singkat dibagi dengan tegangan nominalnya dengan di
kali 100 %

Anda mungkin juga menyukai