Anda di halaman 1dari 12

1.

MEDIA UMUM
a. Potato Dextrose Agar (PDA)
Merupakan medium dengan konsistensi yang padat yang berguna untuk menyimpan
stok murni dan menghitung koloni jamur yang tumbuh. Termasuk medium semi alamiah
karena dalam pembuatannya menggunakan bahan alami dari kentang yang tidak diketahui
kandungannya dan bahan sintetik yaitu glukosa. Umumnya digunakan untuk pembiakan
jamur dan kapang.Termasuk medium umum yang dapat digunakan untuk menumbuhkan
semua mikroba.
Komposisi :

 Kentang : 200 gr

 Glukosa : 15 gr

 Agar : 15 gr

 Aquadest : 1000 ml

2. MEDIA SELEKTIF
Media yang termasuk dalam selektif media yaitu Taurocholate Citrate Broom
Thymul, Blue Suchrose Salt Agar (TCBS), Mac Conkey (MC), Salmonella Shigella
Agar (SSA), Endo Agar (EA).

a. Taurocholate Citrate Broom Thymul, Blue Suchrose Salt Agar (TCBS)


(TCBS) adalah media selektif untuk Vibrio Cholera.
Komposisi :
 Yeast extract = 5 gram
 Bacteriological Peptone = 10 gram
 Sodium thiosulphate = 10 gram
 Sodium Citrate = 10 gram
 Ox bile = 8 gram
 Sucrose = 20 gram
 Sodium Chloride = 10 gram
 Broom Thymol Blue = 0,04 gram
 Thymol Blue = 0,04 gram
 Agar = 14 gram
 Aquadest = 1000mL
 PH = 8,6
Alat :
 Timbangan analitik
 Gelas ukur
 Erlen Meyer
 Sendok reagen
 Alat Pemanas
Prosedur Kerja :
 Ditimbang 88 gram dehydrate medium kemudian masukkan ke dalam erlenmeyer dan
larutkan 1000mL aquadest.
 Bila belum larut panaskan di atas nyala api sampai suhunya 45-50 derajat celcius.
 Jangan menggunakan autoclave, kemudian tuangkan pada petridisk.
Medium TCBS Oxid sempurna dan tidak membutuhkan bahan tambahan atau tambahan
darah steril, dan media ini lebih menguntungkan dari media lanryl sulphate tellurite agar yang
membutuhkan tambahan lebih lanjut setelah pensterilisasian penampakan koloni dari
organisme. Pada media TCBS setelah 24 jam inkubasi pada suhu 35 derajat celcius.
Bakteri Koloni :
 Vibrio parahaemolyticus kuning, tipis
 Vibrio Alginiliticus biru, kekuning-kuningan
 Vibrio Metchnicovin kuning(3,5mm)
 Vibrio Flufialis kuning (3,4mm)
 Vibrio Vulnivicus biru, kehijauan (2,3mm)
 Vibrio mimicus biru, kehijauan (1mm)
Jenis Entrococcus :
 Jenis proteus kuning, kehijauan (1mm)
 Jenis Pseudomonas biru, kehijauan (1mm)
Kontrol Kualitas :
- Kontrol Positif : Vibrio Colera
- Kontrol Negatif : Eschericia coli di hambat pertumbuhannya
b. Mac Conkey Agar (MCA)

Pembenihan ini bersifat selektif untuk hasil gram negatif, baik Enterobacteriateae maupun
yang non fermented basilgram negative, sedangkan bakteri lain umumnya tidak tumbuh /
tumbuh dengan tidak subur. Persenyawaan utama dalam media ini adalah laktosa, garam
empedu dan nerah netral. Media ini menghambat pertumbuhan bakteri garam positif yang
disebabkan oleh garam empedu dan kristal violet, bakteri gram negatif yang tumbuh di
bedakan dalam kemampuannya memfermentasekan aktosa. Koloni dari bakteri yang
memfermentasekan laktosa berwarna merah bata dan di kelilingi oleh endapan garam
empedu. Endapan ini di sebabkan oleh penguraian laktosa menjadi asam yamg bereaksi
dengan garam empedu. Bakteri yang tidak memfermentasekan laktosa biasanya bersifat
pathogen. Golongan bakteri ini tidak memperlihatkan perubahan pada media. Warna koloni
di lihat pada bagian koloni terpisah.
Komposisi :
 Peptone Yeast extract = 17 gram
 Agar = 13,5 gram
 Protease Pepton = 3 gram
 Netral Red = 0,03 gram
 Lactosa = 10 gram
 Crystal Violet = 0,001gram
 Bile salt no 3 = 1,5 gram
 Aquadest = 1000ml
 Sodium Cloride = 5 gram
 PH = + 7,4
Alat :
 Erlen Meyer
 Sendok tanduk
 Gelas ukur
 Tabung Reaksi
 Tabung Durham
 Beaker Gelas
 Botol semprot
Prosedur Kerja:
i. Timbang bahan tersebut di atas, masukkan dalam beaker gelas 50 mL dan larutkan
dengan aquadest dan masukkan dalam Erlen meyer.
ii. Homogenkan dengan cara di panaskan di dalam pemanas selama 15 menit, kemudian
mulut Erlenmeyer di sumbat dengan menggunakan kapas, yang dilapisi kertas,
kemudian sumbatan tersebut di tutup kembali dengan menggunakan kertas, lalu di
ikat.
iii. Sterilkan media tersebut di dalam autoclave pada suhu 121 derajat celcius selama 15
menit
iv. Dinginkan dengan tuangkan ke dalam petridish dan simpan dalam lemari es.

Media dalam MCA ini mempunyai keistimewaan memilih bakteri enteric gram
negative yang memfrementasekan laktosa, karena media ini mengandung laktosa, crystal
violet dan netral rerbile salt. Kemampuan Ecoli memfregmentasekan laktosa menyebabkan
penurunan PH, sehingga mempermudah absorbsi netral red untuk mengubah koloni menjadi
merah bata.Mikroba lain yang dapat tumbuh pada media ini antara lain : Enterobacter,
proteus, salmonella, shigella, aerobacter, enterococcus.

c. Endo Agar

Persenyawaan utama dalam media ini adalah laktosa, Na-sulfat dan fiksin-busa. Sifat
pertumbuhan koloni pada EA adalah :

1. Bakteri yang tidak memfregmentasikan laktosa

Terlihat sebagai koloni yang terang tembus, tidak berwarna dan di kelilingi oleh
media yang berwarna merah muda. Kelompok media ini menyebabkan indicator fuksin-
fuksin yang berwarna.
2. Bakteri yang memfregmentasikan laktosa

Terlihat sebagai koloni yang berwarna merah metalik dan di kelilingi oleh media yang
berwarna kemerahan. Perubahan warna media di sekeliling koloni bakteri bukan di sebabkan
oleh pengiraian asam, tetapi oleh reaksi penengahnya yaitu asetaldehida dengan Na-dulfiat,
bakteri gram positif dihambat pertumbuhannya oleh sulfiat dan fuksin. Beberapa
pertumbuhan koloni pada agar ini.
Koloni Mikro organisme :
 Tidak berwarna, bening lactosa-negative, salmonella, shigella
 Merah dengan kilau logam lactosa-positif, E.coli(Metallic Sheen )
 Merah mudam mukoid Enteribacter, klebsiella, citrobacter
Komposisi :
 Dipotassium phuspate = 3,5 gram
 Peptic digest of animal tissuerotease = 10 gram
 Agar = 15 gram
 Lactosa = 10 gram
 Sodium sulfite = 2,5 gram
 Basic Fuchsin = 0,5 gram
Alat :
 Kertas timbang
 Neraca analitik
 Sendol
 Cawan Petri
 Erlenmeyer
 Gelasukur
Prosedur Kerja :
i. Timbang Endu Agar sebanyak 20, 75 gram
ii. Dilarutkan dalam Erlenmayer dengan aquadest sampai 500mL, kemudian panaskan
kurang lebih 15 menit
iii. Tuang dalam cawan Petri yang sudah di sterilkan kemudian di inkubasi selama 24 jam
dengan suhu 121 derajat celcius
d. Salminella Shigella Agar (SSA)

Perbenihan ini mirip MCA, hanya penggunaanya lebih khusus lagi untuk basil gram
negative pathogen enteric, sehingga di pakai untuk isolasi dari specimen yinja terutama
salmonella shigella yang keduanya memperlihatkan pertumbuhan koloni yang tidak
berwarna. Sebagai bahan penghambat utama adalah garam empedu dan brilliant green yang
tidak hanya menghambat bakteri asam positif saja tetapi menekan pertumbuhan basil
pathogen non enteric lainnya.
Komposisi:
 Ekstrak sapi = 5 gram
 Proteose peptone = 5 gram
 Laktosa = 10 gram
 Garam bile no.3 = 8,5 gram
 Natrium sitart = 8,5 gram
 Ferrik sitrat = 1 gram
 Agar = 13,5 gram
 Merah netral = 0,025 gram
 Hijau brilliant = 0,33 gram
 Aquadest = 1000mL
 PH
Alat :
 Tabung reaksi
 Petridisk
 Sendok tanduk
 Autoclave
 Erlenmeyer
 Gelas ukur
 Timbangan analitik
Prosedur Kerja :
i. Timbang bahan tersebut, kemudian masukkan dalam beaker glass 50 ml dan larutkan
dengan aquadest, lalu masukkan ke dalam Erlenmeyer
ii. Homogenkan dengan cara di panaskan diatas pemabas selama 15 menit
iii. Sterilkan media tersebut di dalam autoclave pada suhu 121 derajat celcius selama 15
menit
iv. Diingimgan dan tuang ke dalam petridish dan simpan dalam lemari es
Kontrol Kualitas :
 Kontrol Positif : Salmpnella typhimurium
Salmonella enteridis
 Kontrol Negatif : Enterococcus raecallis
3. MEDIA DIFERENSIAL
a. Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)
Komposisi :
 Pancreas digest of gelatin = 10 gram
 Jaciose = 10 gram
 Dipottasium Phuspate = 2 gram
 Eosin = 0,4 gram
 Methylene blue = 0,065 gram
 Agar = 15,0 gram
 Aquadest = 1000ml
Alat :
 Cawan petri
 Batang pengaduk
 Tabung reaksi
 Tabung durham
 Botol semprot
 Autoclave
 Erlenmeyer
 Rak tabung
 Timbangan analitik
 Sendok tanduk
 Kapas
 Tali
Prosedur Kerja :
i. Ditimbang media EMBA sebanyak 18,7 gram kemudian masukkan ke dalam
Erlenmeyer.
ii. Larutkan dengan aquadest 500ml kemudian panaskan kurang lebih 15 menit
iii. Tuang dalam cawan Petri yang sudah di sterilkan kemudian di inkubasi selama 24 jam
dengan suhu 121 derajat celcius.
iv. Pada media EMBA mengandung laktosa dan pewarnaan Methylen blue yang dapat
memberikan perbedaan di antara enteric yang memfrementasikan lactosa dengan yang
tidak sama baiknya seperti identifikasi bakteri E.coli. Media EMBA menghambat
pertumbuhan bakteri gram positif sehingga bakteri gram negative lebih subur. Contoh
bakteri yang tidak memfrementasikan lactosa yaitu Staphylococcus aureus. P.
aerugimnosa dan Salmonella.

4. MEDIA DIFERENSIAL DAN SELEKTIF


a. Media Mac Conkey ( MC )
Media Mac Conkey adalah untuk menumbuhkan bermacam-macam kuman khususnya
untuk kuman gram negatif basil seperti Salmonella, Shigella, Hidrocolera, E.Coli.
Kandungan media :
 Pepton sebagai sumber nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan bakteri
 Laktosa sebagai sumber energi dan bahan karbohidrat
 Bile salt dan kristal violet sebagai penghambat tumbuhnya bakteri gram positif (+)
 NaCl sebagai pengatur keseimbangan tekanan osmosis pada media
 Neutral red sebagai indikator untuk mengetahui terbentuk tidaknya asam karena
pemecahan karbohidrat
 Agar sebagai bahan pemadat media dan tempat tumbuhnya mikroba atau bakteri
Komposisi :
 Pepton 17 g
 polipepton 3 g
 Laktosa 10 g
 Garam empedu 1,5 g
 Natrium klorida 5 g
 Agar 13,5 g
 Neutral red 0,03 g
 Kristal violet 0,001 g
 Aquadest s.d. 1 liter
 pH 7,1

b. Xylose Lysine Deoxycholate


XLD adalah media selektif dan diferensial kuman enterobacteriaceae khususnya
untuk salmonella sp dan shigella sp. Media XLD dapat dikombinasikan dengam media
penyubur Gram Negative Enrichment broth untuk mendapatkan isolasi yang lebih baik. Pada
pH ini kuman Salmonella menghasilkan H2S, H2S akan mereduksi tiosulfat dan besi dengan
membentuk warna hitam pada koloni. Natrium deoksikolat akan menghambat bakteri Gram
(+) dan bakteri gram (-) non enteric.
Komposisi :
 xilosa 3,50 g
 lisin 50 g
 laktosa 7,50 g
 sukrosa 7,50 g
 natrium klorida 50 g
 yeast extract 3,0 g
 fenol red 0,08 g
 agar 13,50 g
 natrium deoksikolat 2,50 g
 natrium tiosulfat 6,80 g
 ferric ammonium citrate 0,80 g
 aquadest s.d. 1 liter
 pH 7,4

5. MEDIA DIPERKAYA
Media yang termasuk dalam media diperkaya yaitu Blood Agar dan Coklat Agar.

a. Blood Agar
Media ini di gunakan untuk menumbuhkan mikro organisme yang sulit untuk
dibiakan dan juga untuk membedakan kelompok mikroorganisme yang melisis atau tidak
melisiskan butir darah merah. Agar darah terdiri dari bahan dasar yang mengandung 5%
darah domba. Lisis butir darah merah terlihat sebagai wilayah jernih di sekitar koloni. Bila
proses lisis sempurna akan terlihat di wilayah yang benar-benar jernih dan jenis hemalisisnya
di sebut beta – hemolisis. Bila proses lisis tidak sempurna dan media berwarna kehijauan
maka jenis hemolisisnya di sebut Alpha Hemolisis. Bakteri yang tidak mampu melisiskan
butir darah dan tidak menyebabkan perubahan nyata pada media tersebut di sebut gamma
hemolisi. Kelompok mikro organisme yang sering di bedakan berdasarkan kemampuan
melisiskan butir darah merah adalah sreptococcus dan staphylococcus, proses hemolisis di
sebabkan oleh enzim yang di lepas mikro organisme.
Komposisi :
 Heart extract = 10 gram
 Tryphtose = 10 gram
 NaCl = 5 gram
 Agar-agar = 15 gram
 PH = 6,9
 Aquadest
Alat :
 Timbangan analitik
 Autoclave
 Gelas ukur
 Petridisk
 Erlen Meyer
 Alat Pemanas
 Sendok Reagen
Prosedur Kerja :
i. Larutkan 40 gram bahan tersebut dengan 1 liter aquadest
ii. Sterilkan dengan menggunakan autoclave 115 derajat celcius selama 25 menit
iii. Setelah di sterilkan, dinginkan pada suhu 50 derajat celcius kemudian tambahkan 4-
8% darah domba, aduk rata
iv. Tuang dalam petridisk steril kurang lebih 200cc secara aseptis. Hindari gelembung
udara dan simpan dalam lemari es.
Kontrol Kualitas :
- Kontrol Positif : Streptococcus pyogenes, Sterptococcuc pneumoniae
- Kontrol Negatif : Media yang tidak ditanami

b. Coklat Agar
Kegunaannya adalah untuk menumbuhkan bakteri yang sulit tumbuh pada perbenihan
sederhana dan biasanya dipakai untuk menumbuhkan golongan Neisseriae dan Hemorhylus
influenza. Prosedur kerjanya sama dengan pembuatan Blood Agar, hanya setelah
penambahan darah, di panaskan kembali sampai 80-90% selama 5-15 menit sampai berwarna
coklat. Semua ini di kerjakan dalam water bath. Bahan dari coklat agar sama dengan bahan
pada media Blood Agar. Mengapa medianya berwarna coklat ? hal tersebut di sebabkan oleh
suhu yang lebih sehingga kepanasan dan media berwarna coklat. Mengapa media ini
kecoklatan ? hal tersebut di karenakan bakteri N. Conarhoe dan Haemophylus suka di coklat
agar.

6. MEDIA ANALISIS
 KIA ( Klinger Iron Agar)
Untuk menguji adanya:
 H2S
 Fermentasi karbohidrat
 Gas
 SIM ( Sulfit Indol Motility )
Digunakan untuk uji
 H2S
 Indol
 Motilitas bakteri
 Urea
Untuk menguji fermentasi urea
 Citrat
Digunakan untuk mengetahui apakah bakteri menggunakan citrat sebagau sumber
karbon atau tidak.
 MR / VP
a. MR
Untuk mengetahui adanya pembentukan asam
b. VP
Untuk menguji adanya acetoin
 PAD
Digunakan untuk menguji adanya phenyl piruvat
 Media gula-gula
Untuk mengetahui adanya fermentasi berbagai macam jenis karbohidrat.
MIKROBIOLOGI UMUM
MEDIA BERDASARKAN KEGUNAANNYA

DISUSUN OLEH

Nama : Fatika Larasati

NIM : 13/346459/TP/10565

Jurusan : TPHP

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2014

Anda mungkin juga menyukai