No Dokumen : Ditetapkan oleh No Revisi : Kepala UPTD Puskesmas Tanggal Terbit : Banjarejo Tanggal UPTD SPO Pengesahan : PUSKESMAS Dr. Agus Suprapto Halaman : BANJAREJO NIP. 19730812 200212 1 004
1. Pengertian Pencabutan gigi atau ekstrkasi gigi adalah :
tindakan mengeluarkan gigi dari soketnya dengan menggunakan anestesi lokal baik dengan metode infiltrasi maupun block anestesi. 2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pencabutan gigi permanen. 3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Banjarejo nomor: 188.4/ /103.13/2017 tentang Kebijakan Layanan Klinis 4. Referensi 1. Drg.Irkham d.k.k.Penyakit-Penyakit Gigi Dan Mulut Pencegahan Dan Perawatan 1993.Liberty,Yogyakarta. 2. Buku ajar praktis bedah mulut, Pederson, G.W 3. Permenkes No 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 5. Prosedur 1. Petugas menanyakan dan mencatat indentitas pasien - Nama - Umur - Alamat, dll 2. Petugas menanyakan dan mencatat riwayat penyakit pasien dan riwayat penyakit keluarga pasien - Golongan darah - Tekanan darah - Diabetes - Hemophilia - dll 3. Petugas menanyakan keluhan utama pasien - Menanyakan lokasi gigi yang akan di cabut - Apakah pernah sakit - Kapan sakitnya 4. Petugas memakai alat pelindung diri seperti : handscun dan masker 5. Petugas melakukan pemeriksaan intra oral pada gigi yang akan di cabut dengan cara : - Perkusi untuk - Periksa jaringan sekitar gigi yang akan dicabut apakah ada infeksi atau abses 6. Petugas meminta persetujuan pasien atau orang tua pasien dengan menanda tanganan inform content untuk persetujuan tindakan pencabutan gigi 7. Petugas mempersiapkan alat steril yang akan dipergunakan untuk pencabutan gigi - Kaca mulut - Pinset - Sonde - ekscavator - Bein - Tang ekstraksi sesuai dengan gigi yang akan di cabut - Crayer ( jika dirasa perlu ) 8. Petugas mempersiapkan bahan anasthesi yang akan digunakan - Spuit - Lidocain atau PHcain 9. Asepsis daerah yang akan di anasthesi 10. Infiltasi anasthesi dilakukan pada gigi rahang atas dan anterior rahang bawah dengan cara menyuntikkan anasthetikum di bawah mukosa untuk melumpuhkan sementara ujung saraf pada bagian bukal palatal untuk rahang atas dan bukal lingual untuk anterior rahang bawah. 11. Blok anasthesi atau mandibular anasthesi yaitu memblokir ( melumpuhkan ) n. Alveolaris inferior yang dicapai sebelum masuk ke kanalis mandibularis dan akibat dari pemberian anasthetikum dari regio molar tiga sampai daerah incisivus sentralis menjadi pati rasa. 12. Lepaskan gingival dari gigi dengan menggunakan sonde atau ekscavator 13. Longgarkan gigi dari alveolus dengan menggunakan bein 14. Apabila sudah luksasi, dilanjutkan dengan menggunakan tang. Gerakan rotasi pada gigi dengan akar tunggal dan gerakan bukal lingual / palatal pada gigi dengan akar jamak. 15. Lakukan gerakan ekstaksi setelah gigi goyang 16. Setelah gigi keluar dari soket, letakkan tampon di atas soket gigi serta pasien diminta untuk menggigit tampon 17. Instruksi pasca pencabutan kepada pasien : - Gigit kapas selama kurang lebih 30 menit - Jangan di isap – isap bekas pencabutan - Jangan makan dan minum yang terlalu panas - Minumlah obat sesuai aturan 1. 18. Resepkan obat antibiotic ( bila perlu ) dan analgetik 6. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan Gigi 2. Ruang obat 3. Kasir
Rekaman Historis (halaman 2)
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan tgl