Bab 1 PDF
Bab 1 PDF
PENDAHULUAN
Pemerintah Pusat dan Daerah, kedua landasan tersebut merupakan satu kesatuan
yang tak dapat dipisahkan dengan pemerintah pusat dalam upaya meningkatkan
masyarakat serta telah membuka jalan bagi pelaksanaan reformasi sektor publik di
Indonesia.
dengan melakukan reformasi keuangan negara yang mulai bergulir sejak akhir
tahun 2003, dengan dikeluarkannya tiga paket peraturan keuangan negara yang
ketiga paket peraturan keuangan negara tersebut telah merubah pola pikir yang
1
2
Dengan basis kinerja ini, arah penggunaan dana pemerintah menjadi lebih jelas
yang hanya mempunyai input dan proses sekarang menjadi berorientasi pada
dituntut untuk dapat melayani masyarakat, dapat berkembang dan mandiri serta
harus mampu bersaing dan memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau
bagi masyarakat. Dalam hal ini rumah sakit umum daerah (RSUD) merupakan
salah satu institusi pelayanan publik milik pemerintah daerah yang termasuk ke
dalam BLUD.
menyebutkan BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada
dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam
BLUD. Namun pada implementasinya masih terdapat rumah sakit umum daerah
kinerja yang buruk. Beberapa kasus tentang kinerja buruk RSUD terjadi
diantaranya mengenai kasus kinerja SKPD yang buruk seperti yang dikutip dari
artikel haluan kepri Tanggal 14 Desember 2014 yang berjudul “Kinerja SKPD
Karimun tahun 2014 oleh Bupati Karimun Nurdin Basirun di gedung DPRD.
besar tersedot untuk Dinas Pendidikan yakni sebesar Rp650 miliar dari Rp1,077
triliun total APBD 2014. Parahnya, anggaran sebesar itu tidak sebanding dengan
APBD Karimun untuk operasional di rumah sakit plat merah yang telah berganti
5
menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tersebut tiap tahun selalu
meningkat.
untuk rumah sakit yang telah berganti menjadi BLUD tersebut tiap tahun selalu
meningkat. Saya juga meminta kepada Bupati agar meninjau kembali pelayanan
tetap masih belum maksimal," ungkap Jamaluddin. Fraksi Bintang Reformasi juga
Syahril, RSUD Karimun tahun 2014 ini mendapat kucuran dana melalui APBD
masyarakat Karimun masih biasa dan tidak sebanding dengan besaran anggaran
yang dikucurkan.
Kasus lain terjadi di RUSD mengenai kasus korupsi RSUD Bengkulu yang
dikutip dari artikel news okezone Tangal 17 Januari 2014 yang berjudul “Mabes
Polri Gelar Kasus Perkara Korupsi RSUD Bengkulu”. Dalam artikel tersebut
menyebutkan Bareskrim Mabes Polri telah melakukan gelar perkara kasus dugaan
Police Watch (IPW), mendesak agar kasus dugaan korupsi Gubernur Bengkulu itu
terjadi karena adanya pembayaran jasa kepada tim pembina RSUD dr. M. Yunus
oleh manajemen rumah sakit. Pembayaran jasa tim pembina tersebut melanggar
Di dalam kedua peraturan tersebut, tidak ada organ struktur tim pembina
uang jasa tim pembina sebesar 16 persen untuk gubernur dan 13 persen untuk
wakil gubernur. Sementara dananya diambil dari dana jasa pelayanan dan
Selain itu kasus di RUSD juga terjadi di RSUD Garut yang dikutip dari
sudah biasa. Namun bagaimana bila terjadi pada rumah sakit. Inilah yang dialami
Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Slamet Garut. Rumah sakit ini terancam
karena rumah sakit ini lebih banyak menampung pasien miskin yang ditanggung
7
oleh Jamkesda. Akhirnya sejak 15 Juli 2015 lalu rumah sakit ini menutup
pelayanannya dan tentu ini berita duka bagi pasien rumah sakit. Padahal
Sekertaris Daerah (Sekda) Imam Ali Rahman, menegaskan pasien miskin tidak
bupati, tapi ini terkait dengan tanggungan hutang yang besar yang berdampak
pasien pengguna Jamkesda sejak tahun 2010 lalu. Karena itu pada tanggal 15 Juli
berlaku selama ini. Dan pada tanggal 25 Juli lalu pelayanan Jamkesda dibuka
kembali hanya melayani pasien miskin yang menderita penyakit berat. Penjelasan
Maksud itu sesuai dengan Peraturan Bupati Garut atau PERBUP, bahwa pasien
pelayanan kesehatan terhadap pasien Jamkesda sejak 15 Juli 2015 lalu karena
RSUD Garut tidak memiliki dana operasional akibat Pemkab Garut menunggak
utang pelayanan Jamkesda sebesar Rp.21 miliar. Jika pelayanan itu diteruskan
Hal yang sama juga dialami RSUD Ciamis. Kasusnya hampir sama, yakni
pemda setempat tidak segera membayar tunggakan hutang biaya pasien Jamkesda
sebesar 2 milyar rupiah. Dan bila beban hutang itu tidak segera dibayarkan,
RSUD ini juga akan mengalami nasib sama, yakni berhenti beroperasi alias
beban hutang untuk kompensasi pelayanan Jamkesda, agar rumah sakit bisa
beroperasi normal, dan pasien miskin yang jumlahnya jutaan, dapat segera
menunjukan bahwa kinerja di beberapa RSUD yang sudah menjadi BLUD dan
Dewan Pengawas dan Pegawai Badan Layanan Umum Daerah, serta kasus
rumah sakit umum daerah nganjuk. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa setiap
9
IKM menunjukkan setiap tahunnya mengalami peningkatan dan pada tahun 2012
sasaran mutu telah tercapai. Hasil indikator penilaian efisiensi pelayanan setiap
pemanfaatan pelayanan yang terus meningkat. Kendala yang sejauh ini masih ada
didalam Rumah Sakit BLUD dan mempengaruhi kinerja pelayanan adalah belum
semua karyawan yang mengerti dan paham benar tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah. Jumlah sarana dan prasarana belum mencukupi
untuk jumlah pasien yang terus meningkat sehingga sarana prasarana perlu
analisis implementasi pola pengelolaan badan layanan umum pada rumah sakit
keuangan, kinerja pelayanan serta kinerja mutu dan manfaat bagi masyarakat
sesudah penerapan PPK BLUD. Berdasarkan uraian latar belakang dan beberapa
penelitian terdahulu, maka peneliti bermaksud meneliti lebih jauh terkait masalah
berikut :
Garut.
bertujuan untuk :
sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
2. Bagi Pemerintah
untuk instansi akuntansi sektor publik agar dapat memahami konsep PPK-
Dalam rangka untuk memperoleh data yang dibutuhkan oleh peniliti dalam
penulisan skripsi ini, peniliti melakukan penelitian pada Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kota Garut atau RSU Dr.Slamet Jl.Rumah Sakit Umum No.12
Kota Garut, Jawa Barat, 44151. Waktu penelitian dilakukan dari bulan September