Anda di halaman 1dari 16

36

3.2 Populasi, Sampel dan Sampling


3.2.1 Populasi
Populasi adalah subjek (misalnya manusia, klien) yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan, Nursalam (2012: 89). Populasi merupakan seluruh subjek
atau objek dengan karakteristik yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek
yang diteliti dan dipelajari,tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh
subjek atau objek tersebut (Hidayat, 2008 :32). Populasi pada penelitian ini adalah
Seluruh Perawat di Ruang Nusa Indah dan ICU RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya yang berjumlah 37 orang.
3.2.2 Sampel
Sampel terdiri dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai
subjek penelitian melalui sampling, Nursalam (2012: 91). Sampel dalam
penelitian ini diambil diambil berdasarkan secara total populasi dengan kriteria
semua ke perawat dan yang besedia menjadi objek penelitian Ruang Nusa Indah
dan ICU RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya yang berjumlah 37 orang.
Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi bias
hasil penelitian, khususnya jika terdapat variabel-variabel kontrol ternyata
mempunyai pengaruh terhadap variabel yang kita teliti. Kriteria sampel dapat
dibedakan menjadi dua bagian yaitu: inkulsi dan ekslusi
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi Adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti, Menurut (Nursalam, 2012: 91)
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu :
(1) Perawat di ruang Nusa Indah dan ICU
(2) Perawat yang bersedia menjadi responden
(3) Perawat yang bekerja di Ruang Nusa Indah dan ICU RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang
memenuhi kinerja inklusi dari studi karena berbagai sebab. Menurut
(Notoatmodjo), 2012: 92). Kriteria eksklusi penelitian ini yaitu :
(1) Perawat yang tidak kooperatif menjadi responden.
37

(2) Perawat yang tidak berada ditempat pada saat penelitian atau sedang cuti
Dari 37 responden yang di dapat ada salah satu responden yang memenuhi
kriteria eksklusi dikarenakan tidak ada saat penilitian atau sedang cuti.
3.2.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan
keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2012: 93). Pada penelitian ini
digunakan proses teknik Spermant Rank, yaitu teknik penetapan sampel dengan
cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti
(tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel terserbut dapat mewakili
karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2012: 94).
Sebelum melakukan penelitian di ruang Nusa indah dan ICU RSUD Dr.
Doris Sylvanus peneliti terlebih dahulu melakukan survey pendahuluan yang
dilakukan di RSUD Dr. Doris Sylvanus setelah mendapatkan data-data pasien
dengan dekubitus dan data tersebut dapat mendukung peneliti untuk melakukan
penelitian pada perawat di ruang Nusa Indah dan ICU RSUD Dr. Doris Sylvanus,
kemudian peneliti meminta izin kepada Direktur RSUD Dr. Doris Sylvanus dan
Kepala ruangan Nusa Indah dan ICU untuk melakukan penelitian. Peneliti ingin
melakukan penelitian kepada perawat di ruang Nusa Indah dan ICU RSUD Dr.
Doris Sylvanus dan meminta persetujuan kepada responden dalam penelitian ini,
ketika ada responden yang sedang bertugas atau dinas, peneliti melakukan kontrak
waktu terlebih dahulu kepada responden dan menjelaskan kepada responden
bahwa peneliti akan melakukan penelitian, responden akan diberikan lembar
formulir persetujuan untuk menjadi responden dan minta tanda tangan responden
setelah responden menanda tangani lembar persetujuan tersebut peneliti baru
memberikan kuesioner kepada responden dan apabila responden tidak bisa
membaca atau melihat peneliti yang membacakan kuesioner untuk responden.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian


1) Waktu
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 juni-2 agustus 2017.
38

2) Tempat
Penelitian ini dilakukan pada perawat di Ruang Nusa Indah dan ICU RSUD
dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

3.4 Validitas dan Reliabilitas


1) Uji Validitas
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji
validitas dan reliabilitas. Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur
itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas berasal dari kata validity
yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
mengukur skala data (Nursalam, 2012: 116).
Teknik uji yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Jika
pertanyaan tidak valid, maka pertanyaan tersebut tidak dapat digunakan.
Pertanyaan-pertanyaan yang sudah valid kemudian baru secara bersama-sama
diukur reliabilitasnya.
Dalam penelitian ini uji valid dilakukan pada tanggal 23 juli-24 Juli 2017 di
ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya 2017 diberikan kuesioner
tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap perawat terhadap tindakan
pencegahan dekubitus. Untuk uji validitas dengan nilai r tabel 0, dengan hasil
kuesioner tingkat pengetahuan perawat dalam pencehagan dekubitus ada 13 item
dan hasil yang didapatkan dengan nilai sebagai berikut : P1, P2, P3, P4, P5, P6,
P7, P8, P9, P10, sedangkan 3 pertanyaan yang dieliminasi karena dibawah nilai r
tabel sebagai berikut : P11, P12, dan P13. Kuisioner sikap perawat dalam
pencegahan dekubitus ada 6 item dan hasil yang di dapatkan sebagai berikut P1,
P2, P3, P5, P6, sedangkan 1 pertanyaan yang dieliminasi karena dibawah nilai r
tabel sebagai berikut : P4 .
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS
melalui tahap-tahap sebagai berikut (Susilo, 2014).
1) Buka windows SPSS 20
39

2) Kemudian klik Variable view, dikolom Name tulis P1 kemudian enter. Pada
kolom Value (ketik 1 salah kemudian add, dan 2 benar kemudian add) lalu
OK.
3) Pada kolom Measure pilih skala dari variabel. Untuk mempermudah, copy
dari kolom 1 kemudian paste sampai jumlah pertanyaan yang diuji.
4) Pada kolom Decimals, bisa diubah menjadi 0 agar data tidak dalam bentuk
desimal.
5) Setelah itu, kembali ke data view dan masukkan input data yang telah dibuat
di Ms. Excel.
6) Setelah itu klik Analyze  Scale  Reability Analysis.
7) Data P1-Pn dipindahkan ke kolom Items. Kemudan klik Statistik dan pada
kolom Descriptives klik Item, Scale dan Scale if item deleted.
8) Setelah itu klik continue dan klik OK. Akan muncul hasil output data.
9) Pada kolom corrected item-total correction bandingkan dengan tabel r.
Apabila lebih besar dari nilai tabel r, maka item dinyatakan valid.
Apabila nilai corrected item-total correction ada yang lebih kecil dari nilai r
tabel maka item tidak valid dan sebaiknya dikeluarkan dari instrumen
penelitian. Pada nilai yang bersifat marginal dapat dilakukan perbaikan
pernyataan pada item kuesioner.
Langkah-langkah mencari nilai r tabel dan t tabel dengan mempergunakan SPSS
(Susilo, 2014 : 159).
1) Pada Variabel View dikolom Name ketik df kemudian enter. Pada kolom
Labels ketik derajat bebas.
2) Kemudian kembali ke data view dan pada kolom df ketik jumlah N-2
(misalnya pertanyaan ada 30 dikurangi 2 = 28). Lalu tulis jumlah hasil
pengurangan pertanyaan di kolom df lalu klik enter.
3) Lalu klik Transform  Compute Variabel. Setelah kolom perintah muncul,
isi kolom target variabel dengan t_0.05 lalu pada kolom Numeric
Expression isi kolom dengan IDF.T(0.95,df) klik ok lalu kembali ke tabel
SPSS.
40

4) Setelah itu klik Transform  Compute Variabel. Pada kolom target


variabel isi dengan r_0.05 lalu pada kolom Numeric Expression isi kolom
dengan t_0.05/SQRT(df+t_0.05**2) klik ok.
5) Setelah muncul nilai r kemudian bandingkan dengan hasil pada tabel Item
Total Statistic dan pada kolom Corected Item-Total Corelations lihat hasil
nilai jika > nilai r maka pertanyaan dinyatakan hasil valid, jika < nilai r
maka dikatakan tidak valid.
Hasil uji akan dibandingkan antara harga r hitung dan r tabel dengan taraf
signifikan 0,05. Apabila hasil r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan
valid untuk digunakan penelitian.

2) Uji Realibitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berati menunjukkan
sejauh mana hasil pengukurannya dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
dengan menggunakan alat ukur yang sama. Dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05)
maka setiap pertanyaan dikatakan valid, jika r alpha lebih besar dari konstanta
maka pertanyaan tersebut reliabel (Budiman, 2013). Nilai reliabilitas dapat dilihat
pada tabel luaran reliability statistics pada nilai Alpha Cronbach’s (Susilo, 2014:
167). Pertanyaan yang sudah valid dilakukan uji reliabilitas dengan cara
membandingkan r tabel dengan r hasil. Jika nilai r hasil adalah alpha yang terletak
di awal output. Menurut Budiman (2006), tingkat reliabilitas dengan metode
Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala Alpha 0 sampai 1. Apabila skala alpha
tersebut dikelompokkan ke dalam 5 kelas dengan range yang sama, maka ukuran
kemantapan alpha dapat dipresentasikan ke dalam tabel berikut.

Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha (α)


Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s.d 0,20 Kurang Reliabel
> 0,20 s.d 0,40 Agak Reliabel
> 0,40 s.d 0,60 Reliabel
> 0,60 s.d 0,80 Cukup Reliabel
41

> 0,80 s.d 1,00 Sangat Reliabel


Nursalam (2013: 204).
Berdasarkan hasil Reability statistics (tabel terlampir), didapatkan nilai
Cronbach's Alpha untuk kuesioner tingkat pengetahuan perawat terhadap
pencegahan dekubitus dengan nilai 0,860, Sikap perawat terhadap tindakan
pencegahan dekubitus dengan nilai 0,810, sehingga dalam standar tingkat
reabilitas nilai tersebut berarti sangat reliabel bisa diberikan kepada responden.

3.5 Instrumen Pengumpulan Data


3.8.1 Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan secara subjek dan
pengumpulan karakteristik subjek diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam.
2014). Tahap pengumpulan data dimulai dari :
1) Pengajuan judul diterima, pelaksanaan ujian proposal, melakukan revisi
setelah ujian yang diselingi dengan uji validitas dan reliabilitas terhadap
instrumen yang digunakan;
2) Pengajuan ke pihak sekretariat institusi untuk meminta surat izin penelitian,
surat izin penelitian dikeluarkan setelah diproses selama ± 2 hari
3) Kemudian surat izin penelitian tersebut diantarkan ke RS dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya, surat diproses ± 1 minggu dikeluarkan surat yang ditujukan
ke tempat penelitian yaitu di Ruang Nusa Indah dan ICU RS dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya
4) Peneliti mulai melakukan penelitian, peneliti menyeleksi responden dengan
berpedoman pada kriteria inklusi yang telah ditentukan.
5) Kemudian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian jika
responden bersedia untuk diteliti maka responden diminta untuk tanda
tangan persetujuan dengan memberikan informed consent.
6) Pada saat penelitian peneliti membagikan kuesioner tentang hubungan
tingkat pengetahuan dengan sikap perawat terhadap upaya pencegahan
Dekubitus di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
42

7) Setelah kuesioner diisi, peneliti melakukan pengecekan pada jumlah


kuesioner dan masing-masing pertanyaan dari kuesioner sudah terjawab
semua.

3.8.2 Instrumen Penelitian


Alat ukur (instrument) pengumpulan data dalam penelitian ini berupa
kuesioner dan lembar observasi. Kuesioner yang di edarkan akan memuat
pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya tertutup. Kuesioner merupakan alat ukur
dengan beberapa pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila responden jumlahnya
besar dan tidak buta huruf. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
mampu menggali hal-hal yang bersifat rahasia. Pembuatan kuesioner ini
mengacu pada parameter yang sudah dibuat oleh peneliti sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan (Hidayat, 2007).
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
memperoleh, mengolah dan menginterprestasikan informasi yang diperoleh dari
para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama.
Dalam penelitian ini digunakan kuesioner seputar hubungan tingkat pengetahuan
dengan sikap perawat terhadap upaya pencegahan Dekubitus di Instalasi Rawat
Inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Sebelum kuesioner digunakan
untuk mengumpulkan data penelitian, terlebih dahulu kuesioner dilakukan uji
coba kepada responden lain yang memiliki karakter sama dengan karakteristik
populasi penelitian. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat keaslian
(validitas) dan konsisten (reliabilitas) alat ukur penelitian, sehingga diperoleh
item-item yang layak digunakan sebagai alat ukur peneliti.
Kuesioner untuk menilai tingkat pengetahuan perawat dalam pencegahan
dekubitus menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti yang terdiri dari 10
item pertanyaan multiple choice dengan kisi-kisi pertanyaan 1-3 pengertian
dekubitus, 3-7 cara merawat luka dekubitus dan 8-10 pembagian luka dekubitus ,
Kuisioner sikap perawat dalam pencegahan dekubitus bejumlah 5 soal,
43

Kuisioner tindakan perawat terhadap tindakan pencegahan dekubitus sebanyak


10 soal.

3.9 Proses Pengumpulan Data


Penelitian ini dilakukan pada bulan mei 2017 dengan judul penelitian ini
adalah hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap perawat terhadap upaya
pencegahan Dekubitus di Ruang Nusa Indah dan ICU RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti sebelumnya meminta surat
ijin kepada Ketua STIKes Palangka Raya untuk mengadakan penelitian.

Proses pengumpulan data pada penelitian ini diawali dengan cara


melakukan pendekatan dengan perawat dan meminta persetujuan (informed
consent) untuk menjadi responden. Apabila perawat bersedia menjadi responden
dalam penelitian ini maka siswa mengisi lembar persetujuan untuk menjadi
responden yang ditandatangani oleh responden dan tidak boleh diwakilkan.
Kemudian peneliti memberikan kuesioner mengenal tingkat pengetahuan dengan
sikap perawat dalam upaya pencegahan Dekubitus di. Setelah selesai penelitian,
peneliti melakukan coding, tabulasi, scoring, dan uji statistik.
Pada penelitian ini tehnik analisis data statistik yang digunakan adalah uji
Spierman Rank atau x2 dengan cara manual dan di bantu dengan menggunakan
program SPSS. Uji Spierman Rank ini digunakan untuk mengevaluasi frekuensi
yang diselidiki atau menganalisis hasil observasi.

3.10 Analisis Data


Analisis data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan
pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
mengungkap fenomena. Data mentah yang didapat, tidak dapat menggambarkan
informasi yang diinginkan untuk menjawab masalah penelitian (Nursalam,
2012:117). Analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif yang pengolahan
44

data dengan menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam bentuk
table atau grafik. Kegiatan dalam menganalisa data yaitu:
1) Editing

Editing adalah meneliti data yang diperoleh atau dikumpulkan melalui


kuesioner perlu disunting (edit) telebih dahulu. Kelengkapan terhadap jawaban
responden yang berada dilokasi penelitian (Notoatmodjo, 2010)
Proses editing di dalam penelitian ini antara lain:
1) Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisian.
2) Mengecek kelengkapan data, apabila ada kekurangan halaman atau isi maka
perlu dikembalikan atau diulang ke responden.
3) Mengecek kembali apakah semua pertanyaan sudah dijawab semua.
4) Mengecek kembali apakah jawaban atau tulisan dari masing-masing
pertanyaan cukup jelas terbaca.
2) Coding
Coding adalah usaha memberi kode-kode tertentu pada jawaban responden.
Misalnya dengan cara mengkode responden, pertanyaan-pertanyaan dan segala hal
yang dianggap perlu (Wasis, 2008: 63). Kode yang digunakan dalam penelitian
berupa angka yang selanjutnya akan diproses di komputer.
Untuk memudahkan dalam pengolahan data maka setiap jawaban dari
kuisoner yang telah disebarkan diberi kode dengan karakter masing-masing.
1) Coding Data Umum :
(1) Identitas
(2) Hari/ Tanggal
(3) Inisial Nama
(4) Jenis Kelamin :
Laki-laki = 1
Perempuan = 2
(5) Umur :
Usia 17-20 = 1
Usia 21-30 = 2
Usia 31-40 = 3
Usia 41-50 = 4
45

Usia > 51 = 5
(6) Pendidikan :
DIII= 1
S1 = 2
Ners = 3
(7) Lama Pekerjaan :
>1 Tahun = 1
<1 Tahun = 2
2) Coding data khusus dalam variabel Independen :
(1) Tingkat Pengetahuan
a =1
b =1
c =1
d =1
(2) Sikap Perawat

Sangat Setuju (SS) : Nilai = 5 Sangat Setuju (SS) : Nilai = 1

Setuju (ST) : Nilai = 4 Setuju (ST) : Nilai = 2

Kurang Setuju (KS) : Nilai = 3 Kurang Setuju (KS) : Nilai = 3

Tidak Setuju (TS) : Nilai = 2 Tidak Setuju (TS) : Nilai = 4

Sangat Tidak Setuju (STS) : Nilai = 1 Sangat Tidak Setuju (STS) : Nilai = 5

3) Coding data variabel dependen :


(1) Tindakan pencegahan dekubitus
Benar = 1
Salah = 0
4) Skoring

Scoring adalah menentukan skor/ nilai untuk setiap item pertanyaan, untuk
menentukan nilai terendah dan tertinggi, menetapkan jumlah kuesioner dan bobot
masing-masing kuesioner. Dengan rincian kriteria sebagai berikut :
1) Kuisioner tingkat pengetahuan perawat dalam upaya pencegahan Dekubitus :
a=1
46

b=1
c=1
d=1
Dengan Klasifikasi :
Baik, nilai > 75 – 100 %
Cukup jika nilai 56 – 75 %
Kurang jika nilai < 55 %
2) Kuisioner tentang sikap perawat dalam upaya pencegahan Dekubitus :
S 1 : Selalu = 4
S 2 : Sering = 3
J : Jarang = 2
TP : Tidak Pernah = 1
Dengan Klasifikasi :
Baik, nilai > 75 – 100 %
Cukup jika nilai 56 – 75 %
Kurang jika nilai < 55 %

5) Tabulating
Tabulasi adalah proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel pada tahap
ini data dianggap telah selesai diproses sehingga harus segera disusun ke dalam
suatu format yang telah dirancang. Pembuatan tabulasi termasuk dalam kerja
memproses data, memasukkan data ke dalam table dan mengatur semua angka
sehingga dihitung dalam berbagai kategori.
6) Analisa Univariat
Analisa univariat digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi
frekuensi dari semua variabel yang diteliti baik variabel independen maupuun
dependen. Analisa univariat yaitu dilakukan terhadap variabel ( umur, pendidikan
terakhir, dan sumber informasi). Pada umumnya dalam analisa ini hanya
menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel dengan menggunakan
bantuan program SPSS ( Notoatmodjo, 2010).
Dan tempat Penelitian yang nanti akan dilakukan oleh peneliti ada adalah di
ruang H dan ICU RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya
47

7) Analisa Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisis dari hasil variabel-variabel bebas yang
diduga mempunyai hubungan dengan variabel terikat. Analisa yang digunakan
adalah tabulasi silang. Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan
tingkat kemaknaannya adalah 95%(P>0,05) sehingga dapat diketahui atau tidak
adanya perbedaan yang bermakna secara statistik, dengan menggunakan program
komputer SPSS ( Statistic Product and Service Solution) versi 19 atau 20 for
windows. Melalui perhitungan uji spearman( Rho) selanjutnya ditarik suatu
kesimpulan bila nilai P> (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang
menunjukan tidak adanya hubungan bermakna antara variabel terikat dengan
variabel bebas. Analisa bivariat adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui
kemunkinan adanya hubungan atau korelasi dari dua variabel. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap perawat terhadap
tindakan pencegahan dekubitus sedangkan variabel dependen adalah tindakan
pencegahan dekubitus.
8) Uji Statistik
Uji stasistik adalah digunakan untuk mengukur tingkat atau eratnya
hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal, uji statistik yang digunakan
adalah Spearman Rank.
Analisis dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer,
dilakukan uji statistik dengan metode Spearman Rank (Rho) dengan
menggunakan tingkat kemaknaan 5% atau nilai alpha 0,05 (5%) dimana kriteria
pengujian adalah sebagai berikut :
1) Bila p Value ≤ alpha (0,05%) maka hubungan tersebut secara statistik ada
hubungan yang bermakna.
2) Bila p Value > alpha (0,05%) maka hubungan tersebut secara statistik tidak
mempunyai hubungan yang bermakna.
48

3) Menurut Hidayat (2008), uji Spearman Rank digunakan untuk mengukur


tingkat atau eratnya hubungan dua variabel yang berskala ordinal. Caranya
adalah sebagai berikut:
a) Membuat hipotesis
b) Membuat tabel penolong atau membuat rangking.
c) Membuat rs hitung dengan rumus:

6 ∑ n2
rs= 1 -
n (d2- 1)
keterangan :
rs= nilai korelasi Spearman Rank
d2= selisih setiap pasangan Rank
n= Jumlah pandangan Rank Untuk Spearman (5<n<30)
d) Menentukan nilai rs tabel spearman
e) Menentukan Z hitungan dengan rumus:

rs
Z hitung =
1 n-1
f) Membuat kesimpulan
Apabila Z hitungan > Tabel, maka Ho ditolak artinya ad perbedaan yang
signifikasi. Apabila Z hitungan > tabel, maka Ho artinya diterima tidak ada
perbedaan yang signifikasi. Tarap signifikasi 5% harga Z tabel:Z0475:1.9
Menurut Sulaiman (2005), dasar dari penggunaan korelasi ini adalah
ranking ( peringkat). Rumus yang digunakan adalah :

Keterangan:
1-6∑D2
P= p= koefisien korelasi spearman
n (n2-1)
D= perbedaan skor antar variabel
n= Jumlah kelompok
49

4) SPSS statistik yaitu suatu program computer untuk menentukan hasil infut
data.
SPSS statistik yang dipakai yaitu versi 20.0
(1) Memasukan data pada definisi operasional Variabel view
(2) Memasukan data jawaban koesioner responden ke Data view
(3) Klik analyze
(4) Cari pilihan descriptive statistic untuk pilihan mencari gambaran hasil
koesioner atau correlate untuk pilihan mencari hubungan variabel
(5) Descriptive statistik kemudian frequnce dan tekan oke, maka keluar hasil data.
(6) Correlate kemudian Bivariate. Klik spearman pada cerrelation coffecients.
Klik Two-tailled pada test of signifance. Klik oke, maka keluar hasil data.

3.11 Etika Penelitian


1) Informed Consent
Menurut Hidayat (2008:39) sebelum melakukan penelitian maka akan
diberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden, dengan tujuan agar subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika
responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan
jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak subjek.
2) Tanpa Nama (Anomity)
Masalah ini merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan
nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3) Kerahasiaan (Confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah dengan memberikan jaminan kerahasiaan
hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.Semua
informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset
50

3.12 Instrumen Penelitian


Instrument yang digunakan untuk mengelompokkan data pada penelitian ini
berupa kuesioner (angket) untuk pengetahuan perawat dan lembar observasi untuk
sikap dan keterampilan perawat.

3.12.1 Kuesioner Pengetahuan


Pada pengumpulan data tentang pengetahuan perawat, peneliti
menggunakan skala guttman yang terdiri dari duabelas (12) pernyataan tertutup
dengan jenis pertanyaan (Ya) dan (Tidak), dan memuat pernyataan positif dan
negatif. Peryataan-pernyataan positif pada peryataan tenteng pengetahuan
ditunjukkan pada peryataan nomor satu (1), dua (2), empat (4), tujuh (7), sepuluh
(10), dan duabelas (12). Dan pernyataan-pernyataan negatif ditunjukkan pada
nomor tiga (3), lima (5), enam (6), delapan (8), sembilan (9), dan sebelas (11).
Apabila jawaban responden benar, maka diberi skor satu (1), dan apabila jawaban
salah, maka diberi skor nol (0).

Nilai tertinggi yang diperoleh adalah duabelas (12) dan nilai terendah
adalah nol (0). Skala ukur yang digunakan dalam variabel ini adalah skala
Ordinal.

Berdasarkan pengetahuan menurut Arikunto, maka secara kualitas tingkat


pengetahuan yang dimiliki oleh perawat didapat sebagai berikut :

1) Benar = 1 ( soal terjawab dengan benar)


2) Salah = 2 ( soal terjawab dengan salah
3.12.2 Observasi Sikap
Untuk data tentang sikap perawat, peneliti menggunakan lembar observasi
yang memuat enam (5) butir pernyataan dan di isi oleh peneliti dengan cara
mengamati secara langsung dengan alternatif jawaban selalu, kadang-kadang,
tidak pernag. Jika jawaban Ya, maka diberi skor satu (1), dan bila jawaban Tidak,
maka diberi skor nol (0). Maka didapat sikap perawat sebagai berikut :

1. Sangat Setuju : 76-100%


2. Setuju : 56-75%
3. Tidak Setuju : 26-55%
51

4. Sangat Tidak Setuju : < 26%

3.12.3 Observasi Keterampilan

Pada keterampilan perawat, peneliti menggunakan lembar observasi yang


memuat sepuluh (10) butir pernyataan dan di isi oleh peneliti dengan cara
mengamati secara langsung dengan alternatif jawaban Selalu, Kadang-kadang,
Tidak Pernah . dengan score:

1. Selalu : 76-100%
2. Kadang-kadang : 56-75%
3. Tidak Pernah : 26-55%

Anda mungkin juga menyukai