100.000 angka harapan hidup dan tidak ada 1.3.2. Tujuan Khusus
kematian bayi dan balita (Kemenkes, 2015) 1. Mengetahui gambaran kepatuhan SPO
Input SDGs yang diawali tahun 2016 antenatal care di BPM wilayah Kabupaten
untuk sector kesehatan diharapkan adalah Gunungkidul tahun 2016.
universal coverage health. Input ini di 1.4. Manfaat penelitian
dalamnya adalah akses terhadap kualitas 1.4.1. Bagi Peneliti
pelayanan kesehatan dasar yang aman, 1.4.1.1 Untuk menambah wawasan dan
selain adanya akses obat-obatan yang memahami tentang pentingnya kepatuhan
berkualitas dan aman untuk semua tenaga kesehatan terhadap SPO antenatal
masyarakat. Pelayanan kesehatan dasar yang care dalam menjalankan setiap kegiatan
dimaksud salah satunya adalah BPM pelayanan antenatal care.
(Kemenkes, 2015). 1.4.1.2. sebagai referensi dalam
Berdasarkan masih dijumpai angka pembelajaran mata kuliah yang diajarkan
kematian ibu di wilayah DIY pada tahun yaitu kesehatan reproduksi dan mutu
2015 namun cakupan K1 di tahun 2014 pelayanan kesehatan akan perlunya
sebesar 88, 8 % dan cakupan K4 sebesar pemahaman prosedur pemeriksaan ANC dan
92,7 % dan ini menunjukkan hasil cakupan kepatuhan terhadap SPO
yang cukup bagus maka peneliti tertarik 1.4.2. Bagi Tenaga kesehatan di BPM
untuk meneliti mengenai “Gambaran Penelitian ini diharapkan dapat membuka
Kepatuhan Stándar Prosedur Operasional wawasan tenaga kesehatan di BPM akan
Antenatal Care di BPM wilayah Kabupaten perlunya mematuhi setiap langkah yang ada
Gunungkidul tahun 2016”. di dalam SPO antenatal care karena dapat
1.2 Rumusan Masalah menentukan kehidupan ibu hamil
Berdasarkan latar belakang di atas maka selanjutnya.
peneliti ingin meneliti tentang Bagaimana 1.4.3 Bagi penentu Kebijakan/Dinas
“Gambaran Kepatuhan Stándar Prosedur Kesehatan
Operasional Antenatal Care di BPM 1.4.3.1. Penelitan ini diharapkan dapat
wilayah Kabupaten Gunungkidul tahun menjadi bahan pertimbangan dalam
2016”? mengevaluasi SPO yang ada dan merevisi
1.3 Tujuan Penelitian SPO yang ada agar mudah dilaksanakan
1.3.1. Tujuan Umum BPM
Mengetahui “Gambaran Kepatuhan Stándar 1.4.3.2. Penelitian ini dapat dijadikan bahan
Prosedur Operasional Antenatal Care di untuk mengevaluasi kepatuhan BPM dalam
BPM wilayah Kabupaten Gunungkidul melaksanakan SPO antenatal care dan dapat
tahun 2016”. dijadikan acuan untuk pembinaan BPM
37
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
38
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
39
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
40
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
41
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
42
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
systole/diastole: 110/80-120/80 mmHg titik nol pada tepi atas sympisis dan
(Winkjosastro, 2000) rentangkan sampai fundus uteri (fundus
c. Pengukuran tinggi fundus uteri tidak boleh ditekan). Ukuran tinggi
Pengukuran tinggi fundus uteri dengan fundus uteri dapat dilihat di dalam tabel
menggunakan pita sentimeter, letakkan di bawah ini:
43
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
f. Pemeriksaan Hb
Jenis pemeriksaan Hb yang sederhana pengobatan.rujukan. akibat fatal yagn
yakni dengan car aTalquis dan dengan terjadi adalah kematian janin pada
cara sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan kehamilan < 16 minggu, pada
pada kunjungan ibu hamil yang kehamilan lanjut dapat menyebabkan
pertama kali, lalu periksa lagi kelahiran premature, cacat bawaan
menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb (Saefudin, 2000).
adalah salah satu uapaya untuk i. Pemeriksaan urine reduksi
mendeteksi anemia pada ibu hamil. Dilakukan pemeriksaan urine reduksi
g. Pemeriksaan protein urine hanya kepada ibu dengan indikasi
Pemeriksaan ini berguna untuk penyakit gula/DM atau riwayat
mengetahui adanya protein dalam urin penyakit gula pada keluarga ibu dan
ibu hamil. Adapun pemeriksaannya suami. Bila hasil pemeriksaan urine
dengan asam asetat 2-3 % ditujukan reduksi positif (+) perlu diikuti
pada ibu hamil dengan riwayat tekanan pemeriksaan gula darah untuk
darah tinggi, kaki oedema. memastikan adanya Diabetes Mellitus
Pemeriksaan rutin urin protein ini Gestasional (DMG). Diabetes Mellitus
umumnya mendeteksi ibnu hamil ke Gestasional apda ibu dapat
arah preeklamsia. mengakibatkan adanya penyakti
h. Pengambilan darah untuk pemeriksaan berupa pre eklamsia, polihidramnion,
VDRL bayi besar (Saefudin, 2000).
Pemeriksaan Veneral Dease Research j. Perawatan Payudara
Laboratory (VDRL) adalah untuk Meliputi senam payudara, perawatan
mengetahui adanya treponema payudara, pijat tekan payudara yagn
pallidum/penyakit menular seksual, ditujukan kepada ibu hamil. Manfaat
atnara lain syphilis. Pemeriksaan perawatan payudara adalah:
kepada ibu hamil yagn pertama kali 1) Menjaga kebersihan payudara,
datang diambil spesimen darah vena ± terutama putting susu
2 cc. Apabila hasil tes dinyatakan
positif, ibu hamil dilakukan
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
45
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
46
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
47
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mengenali kehamilan risti/ kelainan,
mendukung kebiasaan yang baik. khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,
Standar 2 : Pencatatan dan Pelaporan PMS, infeksi HIV, memberikan pelayanan
Bidan melakukan pencatatan semua imunisasi, nasehat dan penyuluhan
kegiatan yang dilakukannya, yaitu registrasi. kesehatan serta tugas terkait lainnya yang
Semua ibu hamil di wilayah kerja, rincian diberikan oleh puskesmas. Mereka harus
pelayanan yang diberikan kepada setiap ibu mencatat data yang tepat pada setiap
hamil/bersalin/nifas dan bayi baru lahir, kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka
semua kunjungan rumah dan penyuluhan harus mampu mengambil tindakan yang
kepada masyarakat. Di samping itu bidan diperlukan dan merujuknya untuk tindakan
hendaknya mengikutsertakan kader untuk selanjutnya.
mencatat semua ibu hamil dan meninjau Standar 5 : Palpasi dan Abdominal
upaya masyarakat yang berkaitan dengan Bidan melakukan pemeriksaan abdominal
ibu hamil dan bayi baru lahir. Bidan dan melakukan palpasi untuk
meninjau secara teratur catatan tersebut memperkirakan usia kehamilan; serta bila
untuk menilai kinerja dan penyusunan kehamilan bertambah memeriksa posisi,
rencana kegiatan untuk meningkatkan bagian terendah janin dan masuknya kepala
pelayanannya. janin kedalam rongga panggul, untuk
B. Standar Pelayanan Antenatal (6 mencari kelainan dan melakukan rujukan
standar) tepat waktu.
Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada
Bidan melakukan kunjungan rumah dan Kehamilan
berinteraksi dengan masyarakat secara Bidan melakukan tindakan pencegahan,
berkala untuk memberikan penyuluhan dan penemuan, penanganan dan rujukan semua
memotivasi ibu, suami, dan anggota kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan
keluarganya agar mendorong ibu untuk ketentuan yang berlaku.
memeriksakan kehamilannya sejak dini dan Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi
secara teratur pada Kehamilan
Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Bidan menemukan secara dini setiap
Antenatal kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan mengenal tanda serta gejala preeklampsia
antenatal. Pemeriksaan meliput anamnesis lainnya, serta mengambil tindakan yang
dan pemantauan ibu janin dengan seksama tepat dan merujuknya.
untuk menilai apakah perkembangan Standar 8 : Persiapan Persalinan
berlangsung normal. Bidan juga harus
48
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
Bidan memberikan saran yang tepat kepada pelayanan kepada ibu hamil dengan masing-
ibu hamil, suami serta keluarganya pada masing sampel sebesar 5 pasien.
trimester ketiga, untu memastikan bahwa E. Variabel dan definisi Operasional
persiapan persalinan yang bersih dan aman 1. Variabel Penelitian
serta suasana yang menyenangkan akan variable bebas penelitian disini
direncanakan dengan baik, disamping kepatuhan terhadap SPO antenatal
persiapan transportasi dan biaya untuk care yang dan variable terikat dalam
merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat penelitian ini adalah pemeriksaan
darurat. Bidan hendaknya melakukan antenatal care
kunjungan rumah untuk hal ini. 2. Definisi Operasional
Metode Penelitian
A. Jenis dan Rancangan penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
penelitian ini adalah deskriptif
observasional, dengan pendekatan
crossectional.
B. Tempat dan waktu penelitian
Tempat penelitian di BPM Delima
yang praktek di wilayah Kabupaten
Gunungkidul tahun 2016. Waktu penelitian
Maret – Mei 2016.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh Bidan Delima yang melaksanakan
praktek mandiri di wilayah Kabupaten
Gunungkidul yaitu sejumlah 78 bidan. Besar
sampel pada penelitian ini adalah
menggunakan total sampling yaitu sebanyak
78 bidan
D. Teknik Sampling
Besar sampel pada penelitian ini adalah
sebanyak 5 sampel. teknik sampel dengan
mendatangi bidan Delima yang sedang
praktek. Kemudian melakukan observasi
pelayanan Bidan yang sedang melakukan
49
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
50
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan berusia <20 tahun sebanyak 1 responden
sebagian besar responden berusia 20 – 30 (4%)
tahun sebanyak 17 responden (68%), serta Tabel 4.2. Distribusi Frekwensi Responden
berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah %
SD-SMP 10 40%
SMA 15 60%
PT 0 0
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan Tabel 4.3. Distribusi Frekwensi berdasarkan
sebagian besar responden berpendidikan Pekerjaan
SMA sebanyak 15 responden (60% ), serta
tidak ada yang PT.
Pekerjaan Jumlah %
Bekerja 2 8%
Tidak bekerja 23 92%
Jumlah 25 100%
51
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan Tabel 4.4. Distribusi Frekwensi Responden
sebagian besar responden tidak bekerja berdasarkan Paritas
sebayak 23 orang (92%), serta 2 responden
bekerja (8%)
Paritas Jumlah %
0-2 4 16%
2--4 21 84%
>4 0 0
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan Tabel 4.5. Distribusi Frekwensi Responden
sebagian besar paritas 2-4 sebanyak 21 Berdasarkan Jarak Persalinan
orang (84%), serta >4 sebanyak 0.
Jarak Persalinan Jumlah %
< 2 tahun 6 24%
> 2 tahun 19 76%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan Tabel 4.6. Distribusi Frekwensi Responden
sebagian besar jarak persalinan >2 tahun Berdasarkan Riwayat Kebamilan
sebanyak 19 orang (76%), serta <2 tahun
sebanyak 6 orang (24%).
Riwayat Kehamilan Jumlah %
Normal 22 88%
Dengan tindakan 3 12%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan Tabel 4.7 Distribusi Frekwensi Responden
sebagian besar riwayat persalinan normal Penolong Persalinan
sebanyak 22 orang (88%), serta dengan
tindakan sebanyak 3 orang (12%).
Penolong Persalinan Jumlah %
Tenaga Kesehatan 25 100%
Dukun 0 0
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan Tabel 4.8 Distribusi Frekwensi Kepatuhan
bahwa penolong persalinan adalah tenaga terhadap SOP ANC
kesehatan 25 orang.
52
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan 30 tahun. Sehingga penelitian ini sejalan
sebagian besar pelayanan yang patuh adalah dengan peraturan yang dikeluarkan oleh
riwayat social ekonomi sebanyak 25
kementrian kesehatan bahwa usia aman
responden (100%), sedangkan yang terendah
patuh adalah pendidikan kesehatan saat untuk melahirkan adalah usia 20-30 tahun.
kunjungan sebanyak 0. Untuk distribusi 2. Pendidikan
frekwensi sebagian besar tidak patuh adalah
Berdasarkan hasil penelitian yang
pendidikan kesehatan saat kunujngan
sebanyak 25 orang (100%), sedangakan dilakukan menunjukkan bahwa 60 %
yang terendah tidak patuh adalah riwayat memiliki pendidikan SMA. Pendidikan
social ekonomi sebanyak 0.
merupan jenjang formal yang ditempuh
A. Pembahasan seseorang yang akan mendapatkan gelar
1. Usia responden akademik. menurut dikti maka jenjang
Berdasarkan analisis tabel 4.1 pendidikan dibagi menjadi pendidikan
menunjukkan responden berusia 20 – 30 rendah (SD dan SMP), pendidikan
tahun sebanyak 17 responden (68%), serta menengah (SMA) dan pendidikan tinggi (
berusia <20tahun sebanyak 1 responden perguruan tinggi).
(4%). Hal ini menunjukkan bahwa banyak 3. Kepatuhan
responden yang melakukan pemeriksaan Kepatuhan terhadap SOP dalam
ANC dengan rentan usia 20-30 tahun. penelitian ini menunjukkan bahwa belum
Menurut kementrian kesehatan, usia sepenuhnya SOP dilakukan dan sesuai
yang aman untuk melahirkan adalah usia 20- dengan standar dan etik dengan kata lain
53
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
kepatuhan dalam penelitian ini belum sesuai pembinaan dan evaluasi berkala mengenai
dengan Permenkes no 1438/ Menkes / Per / kepatuhan terhadap SOP
I / 2010 dinyatakan bahwa dokter dan dokter
gigi serta tenaga kesehatan lainnya di DAFTAR PUSTAKA
54
Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
55