Kerangka Teori
1. Strategi Guru
Strategi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu sebagai rencana cerdas
mengenai suatu kegiatan untuk mencapai sasaran khusus seperti pola umum
menunjuk kepada karakteristik abstrak dan rentetan perbuatan guru dan murid di
dalam pristiwa pembelajaran.1 Strategi secara istilah berasal dari bahasa Yunani yaitu
“Strategia” yang artinya seni dalam peperangan dikatakan sedemikian rupa karena
kata strategi memang lazim digunakan untuk istilah peperangan dalam abad modern
ini, penggunaa istilah strategi tidak lagi terbatas pada konsep atau seni seorang
panglima dalam peperangan tetapi sudah digunakan secara luas dan di dalam semua
pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih dan digunakan sebagai alat oleh seorang
peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhir tujuan
memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.. 3 Secara istilah kata guru berasal
dari bahasa India yang artinya orang yang mengajarkan tentang kelepasan dari
1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 189
2 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),hlm.
2
3 Akhmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:
Rajawali Press, 2014), hlm. 9
kesengsaraan, menurut Syaiful Bahri Djamarah guru merupakan semua orang yang
berwenang dan bertanggungjawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik
oleh guru terhadap siswanya baik dalam program awal kegiatan agar tersusun rapi
waktu sesuai dengan kalender pendidikan hingga hasil proses pembelajaran yang
dapat di kelompokkan menjadi laporan akhir sehingga dapat dilihat beberapa persen
hasil yang dinyatakan berhasil dan beberapa persen pula yang dinyatakan belum
berhasil. Proses ini membutuhkan rancangan yang tepat dari seorang guru dalam
mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga tujuan awal dapat
2. Kreativitas
Kreativitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan daya cipta atau
kemajuan mencipta.5 Secara etimologi kreativitas berasal dari Bahasa Inggris “to
create” artinya mencipta sedangkan menurut Yatim Riyanto kreativitas adalah suatu
proses yang menuntut keseimbangan dan aplikasi dari ketiga aspek esensial
kecerdasan analitis, kreatif dan praktis. Beberapa aspek yang ketika digunakan secara
mengevaluasi nilai atau pun kualitas karya pribadinya, mampu menerjemahkan teori
dan hal-hal yang luas kedalam ide-ide praktis sehingga individu mampu menyakinkan
orang lain mengenai ide-ide yang akan dikerjakan.7 Kreativitas merupakan suatu gaya
hidup, suatu cara mempersepsi dunia, hidup kreatif berarti mengembangkan talenta
seseorang di dalam menciptakan sesuatu yang baru baik berupa suatu gagasan atau
suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru, atau juga dapat dikatakan
seperti suatu proses yang tercermin, kelancaran, kelenturan dan originalitas dalam
berfikir selain itu dapat berpikir secara sintesis artinya dapat melihat hubungan-
hubungan di mana orang lain tidak mampu melihatnya dan mempunyai kemampuan
untuk menganalisis ide-idenya sendiri serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya
pribadinya, mampu menerjemahkan teori dan hal-hal yang luas ke dalam ide-ide
7 Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012),
hlm. 17-20
8 Momon Sudarma, Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kreatif, (Jakarta: Rajawali Pers,
2013), hlm. 19
praktis sehingga individu mampu menyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang
akan dikerjakan.
pembelajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia, media
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia media alat, atau sarana komunikasi seperti
koran, majalah radio, televisi dan poster.9 Secara istilah media berasal dari bahasa
latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar, sedangkan
menurut Daryanto media adalah sesuatu yang dapat menjadi perantara di dalam
proses belajar mengajar yang di dalamnya terjadi interaksi antara guru dan peserta
didik.10
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya dari yang sederhana
dan murah sampai media yang paling canggih dan mahal harganya, ada juga media
yang dibuat oleh guru itu sendiri dan ada juga media yang sudah tersedia di
lingkungan yang langsung dapat dimanfaatkan.11 Salah satu jenisnya yaitu media
gambar, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia gambar yaitu tiruan barang, yang di
buat menggunakan coretan pensil pada kertas.12 Menurut Azhar Arsyad media gambar
karya seni yang dapat ditangkap untuk menjadi sebuah pesan yang akan disampaikan
sebagai pengganti dari kata-kata atau coretan-coretan yang akan disampaikan karena
itu, gambar merupakan alat pengganti dari sebuah tulisan seperti coretan-coretan,
bentuk-bentuk atau hasil karya. gambar memiliki nilai lebih dari seribu kata-kata
yang akan disampaikan jika digunakan dengan cara yang tepat. Selain itu gambar
kepribadian orang dari sebuah karya yang dapat dijadikan sebuah objek
pembelajaran.14
visual yaitu perkembangan usia anak, hasil temuan ahli psikologi anak menunjukan
bahwa tingkat pemahaman anak terhadap suatu gambar dipengaruhi oleh tingkat
kematangan jiwa pada anak. Misalnya sebelum berusia 12 tahun anak cenderung
akan mengartikan pesan-pesan visual hanya dari bagian demi bagian bukan dari sisi
yang menyeluruh dalam menceritakan tentang apa yang mereka lihat dari sebuah
gambar. Tujuan dari media gambar antara lain gambar merupakan perangkat
pembelajaran yang dapat menarik minat siswa di dalam belajar secara lebih efektif,
gambar merupakan tingkat luas yang dapat diartikan melalui pengalaman dimasa lalu,
dan mengingat-ingat isi materi teks yang menyertainya, gambar isinya harus
dikaitkan dengan kehidupan nyata agar minat belajar anak lebih efektif, isi gambar
hendaknya dapat di buat sesederhana mungkin dan dapat di pahami oleh seseorang
yang melihatnya.15
Banyak media gambar yang bisa digunakan di dalam proses pembelajaran salah
satunya media gambar puzzle, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Puzzle
artinya yaitu teka-teki.16 Secara etimologi Puzzle diartikan sebagai tebakan atau
puzzle merupakan bahan untuk memotivasi diri karena hal itu menawarkan sebuah
tantangan yang dapat secara umum dilakukan dengan berhasil, puzzle adalah
merupakan bentuk permainan yang menantang kreativitas dan daya ingat pada anak
permainan ini memberikan efek ketagihan untuk terus dan terus mencoba. Bermain
dapat memberikan kesempatan pada anak untuk berpikir imajinatif serta penuh
dengan daya khayal yang erat hubungannya dengan perkembangan kreativitas anak
selain itu ambisius untuk memenangkan permainan akan memberikan nilai yang
optimal gerak dan usaha anak sehingga terjadi persaingan yang beragam dari anak. 17
15 Ibid., hlm. 13
16 Departemen Pendidikan Nasional,Op,Cit. hlm. 540
17 Muh Syukron, Media games Puzzle, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 27
Tujuan dari media gambar puzzle ini antara lain dapat menumbuhkan rasa
kebersamaan antar anak, dapat melatih strategi dalam satu kelompok, dapat melatih
menumbuhkan sikap saling menghargai sesama siswa, dan dapat menghibur siswa di
dalam kelas.18
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan media gambar puzzle adalah suatu
perantara atau alat komunikasi yang disampaikan melalui pesan gambar puzzle yang
telah membentuk suatu objek yang masih terpisah-pisah untuk dijadikan sebuah
gambar.
E. Kajian Pustaka
Crossword Puzzle Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa
19
Kelas V SD Negeri 1 Senggrong ”. Dalam skripsi tersebut membahas tentang
Hasil Belajar Siswa Dalam Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Di Madrasah
Diniyah Nurul Iman Desa Tanjung Dayang Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten
Ogan Ilir”. 20 Dalam skripsi ini membahas tentang Pengaruh kreativitas guru terhadap
sebagai alat bantu untuk meningkatkan kreativitas belajar pada mata pelajaran
Pada Kelompok B Di Raudatul Athfal Eka Tri Sukses Palembang ”. 21 Dalam Skripsi
konsonan melalui media gambar namun yang penulis angkat sama-sama menerapkan
sebuah gambar sedangkan yang skripsi angkat menggunakan media gambar saja
Dari uraian di atas dapat disimpulkan kemampuan seorang guru untuk berfikir
kreatif di dalam proses pembelajaran sangatlah diperlukan, agar siswa dapat mudah
memahami pembelajaran dengan baik selain itu menarik minat belajar siswa baik
melalui media ataupun metode yang digunakan oleh seorang guru di dalam proses
pembelajaran sehingga kualitas hasil belajar ini bergantung dengan kemampuan guru
itu sendiri.
Pustaka Setia.
Riana Yusuf. 2011. “Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa
Dalam Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Di Madrasah Diniyah Nurul
Iman Desa Tanjung Dayang Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten
Ogan Ilir”. Palembang: UIN Raden Fatah.
Suriansyah, Dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini, Jakarta :Rineka
Cipta.