Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Program studi SI Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS terdiri dari dua tahapan
yaitu Tahap Persiapan dan Tahap Sarjana. Tahap Persiapan terletak pada semerter
I dan II sedangkan Tahap Sarjana berada pada semester III sampai dengan
semester VIII.

matakuliah yang ada di Program Studi SI teknik sipil dikelompokan dalam 3 (tiga)
group besar yaitu:
- Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)
- Mata Kuliah Dasar Keahlian ( MKDK )
- Mata Kuliah Keahlian ( MKK )

Untuk Teknik Sipil, hampir semua matakuliah yang berada didalam


kelompok keahlian selalu didasari oleh ilmu mekanika yang terdiri dari :

- Mekanika teknik

- Mekanika fluida dan

- Mekanika tanah

Dengan mempunyai dasar yang bagus tentang 3 (tiga) ilmu mekanika tersebut
diatas, maka mahasiswa akan dapat dengan mudah memahami Ilmu -ilmu yang
lain yang ada di program studi S-1 Teknik Sipil.
IImu Mekanika Teknik yang diperlukan untuk Teknik Sipil cukup banyak
yaitu 12 ( dua belas ) Sks ; oleh sebab itu inata kuliah tersebut dipecah menjadi 4
(empat ) mata kuliah dimana masing-masing mempunyai beban 3 (tiga) Sks.
Matakuliah tersebut adalah Mekanika Teknik I, Mekanika Bahan, Mekanika
Teknik II dan Mekanika Teknik III.
"

1
Mekanika Teknik II berada di semester III ( awal Tahap Sarjana. Materi
kuliah diberikan oleh dosen selama 2 (dua) kali perminggu ( 2 x 100 menit )
terjadwal. Mata kuliah tersebut ditunjang oleh 2 mata kuliah:

- Mekanika teknik I

- Mekanika bahan

dan menunjang mata kuliah – mata kuliah :

- Mekanika Teknik III (TS-1441)

- Konstruksi Baja I (TS–1540)

- Konstruksi Beton Bertulang (TS- 1541)

- Konstruksi Baja II (TS-1550)

- Konstruksi Beton Tahan Gempa (TS-1551)

- Konstruksi Kayu (TS-1560)

- Teknik Pondasi (TS-1556)

- Desain Bangunan Baja (TS-1561)

- Desain Bangunan Beton (TS-1562)

Untuk jelasnya, posisi dari mata kuliah Mekanika Teknik II didalam


kurikulum Teknik Sipil Program Strudi S-1 dapat dilihat pada lampiran 1.
Hasil evaluasi proses pembelajaran mata kuliah Mekanika Teknik II
pada tahun akademik 1999/2000, 2000/2001, 2001/2002 yang disajjikan dalam
bentuk grafik diberikan dalam gambar 1.1.

2
Gambar 1.1.

GRAFIK DISTRIBUSI NILAI MEKANIKA TEKNIK II


PROSENTASE (%)

40

30

20

10

0
A AB B BC C D E
NILAI
TH 1999/2000 TH 2000/2001 TH 2001/2002 TH 2002/2003

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa distribusi nilai dari tahun ke tahun
mempunyai bentuk yang tidak tetap. Jumlah mahasiswa yang mendapat nilai D,C
dan E, cenderung lebih banyak dari pada jumlah nilai B, AB, dan A. Hasil
belajar mahasiswa tersebut diatas menunjukan bahwa kemampuan mahasiswa
masih belum cukup untuk dapat diandalkan. Penyebab dan masalah tersebut
diantaranya :

- materi kuliah yang sangat padat sehingga waktu untuk latihan dikelas atau
waktu untuk membahas pekerjaan rumah dikelas kurang.

- Kemampuan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Mekanika Teknik II


sangat bervariasi; dalam hal ini mahasiswa dapat dikelompokkan kedalam 3
(tiga) kelompok yaitu :

- mahasiswa sudah lulus ingin memperbaiki nilai mahasiswa belum lulus


sehingga harus mengambil ulang

- mahasiswa yang belum pernah menggambil mata kuliah tersebut

- Texs Book Mekanika Teknik yang ada kurang sistematik penjelasannya

3
sehingga mahasiswa sulit untuk dapat memahami.
Dengan mempertimbangkan posisi matakuliah Mekanika Teknik II yang
sangat dibutuhkan oleh banyak mata kuliah keahlian yang lain, maka sangat
diperlukan peningkatan proses penanganan pembelajarannya agar materi mata
kuliah yang disampaikan betul-betul dapat dimengerti dan dipahami oleh
mahasiswa tanpa mendapatkan sedikitpun kesulitan. Untuk itu perlu adanya
terobosan metode pembelajaran yang sesuai, yang dapat meningkatkan
pemahaman materi kuliah dengan baik.
Untuk menunjang pemikiran tersebut, diusulkan pembuatan modul ajar dari
mata kuliah Mekanika Teknik II. Dalam hal ini mata kuliah Mekanika Teknik I
dan Mekanika bahan sudah dibuat modul ajarnya dan sudah diuji cobakan
dimana dimana hasilnya sangat memuaskan. Harapannya adalah modul ajar
Mekanika Teknik II tersebut akan dapat membantu mahasiswa untuk mempelajari
dan memahaminya seperti mata kuliah Mekanika Teknik I dan Mekanika Bahan.

1.2. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi pada proses pembelajaran mata kuliah
Mekanika II adalah :

- Bagaimana proses pembelajaran mata kuliah Mekanika teknik II dilakukan


agar dapat menerpkan kridit semester (SKS) dengan benar. Pada umumnya
mahasiswa tidak memahami arti satuan kridit semester dimana didalamnya
terdapat jumlah jam terstruktur tak terjadwal dan jam untuk kerja mandiri
disamping jam tatap muka, sehingga diperlukan suatu cara agar mahasiswa
dapat belajar mandiri dan mengerjakan tugas-tugas secara mandiri pula.

- Bagaimana caranya membuat mahasiswa memahami teori yang dijelaskan


dalam materi kuliah dan menghubungkan dengan contoh-contoh praktis
dilapangan yang sesuai dengan teori tersebut. mahasiswa pada umumnya
belum dapat menghubungkan antara teori yang dipelajari dengan contoh-
contoh dilapangan sehingga mereka tidak-tahu manfaat dan materi mata
kuliah tersebut.

4
- Bagaimana membuat mahasiswa dapat menyalesaikan soal-soal dari
Mekanika Teknik menggunakan rumus-rumus yang sesuai serta mengerjakan
dengan langkah-langkah yang tepat sehingga mendapat hasil yang benar.

- Bagaimana memotivasi mahasiswa untuk mempelajari kembali soal-soal


pekerjaan rumah dan ujian tengah semester yang telah dibahas di dalam kelas
untuk memantapkan pemahaman materi yang telah diberikan dan juga untuk
persiapan ujian akhir semester.

1.3. Tujuan
Menyusun satu bentuk sajian materi ajar untuk mata kuliah Mekanika
Teknik II dengan tahapan yang disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa
dengan syarat-syarat batas waktu dan faslitas sehingga mahasiswa dapat
belajar secara mandiri yang berarti proses pembelajaran di kelas dapat dilakukan
secara lebih efektif dan efisien.

1.4. Manfaat

- Dapat mendorong mahasiswa untuk belajar secara aktif.

- Meningkatan motivasi mahasiswa sehingga tingkat kemandiriannya bertambah.

- Menimbulkan komunikasi dua arah ( terjadi interaksi antara mahasiswa dan


dosen ).

- Meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengembangan Materi Ajar


Untuk membuat suatu materi ajar yang berbentuk modul tentu saja tidak
sederhana, karena tujuan utama dari pembuatan materi tersebut adalah agar
mahasiswa bisa belajar secara mandiri. Ada beberapa teori pendekatan pada
pembuatan modul ajar ini, namun pada penulisan ini mengacu pada tulisan
PAULINA PANNEN dan PURWANTO (1977). Menurut PAULINA dkk, bahan
ajar adalah bahan atau materi perkuliahan yang disusun secara sistematis yang
digunakan dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan.
Bahan ajar mempunyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan
tujuan instruksional yang akan dicapai, memotivasi mahasiswa untuk belajar,
mengantisipasi kesukaran belajar mahasiswa, menyediakan rangkuman, dan
secara umum berorientasi pada mahasiswa supaya bisa belajar secara mandiri.
Komponen utama yang perlu ada dalam setiap materi ajar adalah tinjauan mata
kuliah, pendahuluan, penyajian materi, penutup, daftar pustaka, senarai, tugas dan
evaluasi setiap komponen mempunyai sub-sub komponen sendiri yang saling
berintegrasi satu sama lain.

2.2. Materi Ajar


Ada beberapa buku – buku referensi yang membahas materi Mekanika
Tekni II, baik yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa Inggris. Namun
dari beberapa buku acuan tersebut tidak ada yang disajikan seperti modul ajar,
sehingga mahaiswa tidak mudah mempelajari secara mandiri jika hanya membaca
buku referensi tersebut.
Untuk buku rederensi yang berbahasa Indonesia yaitu seperti karangan Ir.
Suwarno (1977) dari UGM (Universitas Gajah Mada ) yang berjudul "Mekanika
Teknik Statis Tertentu" dan karangan Prof. Ir . Soemono (1985) dari ITB (Institut

6
Teknologi Bandung) dengan judul Statika. Kedua buku referensi tersebut,
uraiannya bukan berbentuk modul sehingga memerlukan kehadiran dosen di
dalam kelas untuk menjelaskan materinya. Demikian juga untuk buku – buku
yang berbahasa inggris seperti karangan CHU KIA WANG (1952) yang berjudul
"Statically Indeterminate Structures" berisi selain Mekanika Teknik Statis Tertentu
dan statis tidak tertentu serta buku karangan TIMOSHENKO and YOUNG
(1965). Sehingga dengan demikian untuk mempelajari buku – buku tersebut peran
dosen masih dominan diperlukan. Untuk itu agar mempermudah mahasiswa
dalam mempelajarinya, maka perlu dibuatkan modul – modul materi kuliah yang
disesuaikan dengan silabus yang ada.

7
BAB III
KONSEP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN

3.1. Tinjauan Proses Pembelajaran


Mata kuliah Mekanika teknik II ini akan diambil oleh mahasiswa yang
telah mendapatkan Mata kuliah Mekanika Teknik I dan Mekanika Bahan
sebagaimana tercantum di dalam Analisis Instruksional.
Pelaksanaan proses belajar mengajar yang dilakukan selama ini adalah
seperti yang dituliskan didalam Satuan Acara Perkuliahan ( SAP ) yaitu :

- Kuliah diberikan dikelas dengan menggunakan media OHP dan papan tulis,
sementara mahasiswa mendengarkan ,ceramah /penjelasan pengajar, mencatat,
dan diberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada hal-hal yang kurang
jelas ataupun belum dipahami.

- Pada setiap pokok bahasan I sub pokok bahasan setelah penjelasan teori,
mahasiswa diberi contoh-contoh soal beserta cara penyelesaiannya.

- Diakhir setiap pokok bahasan, mahasiswa diberi soal-soal (tugas) yang harus
dikerjakan dirumah sebagai latihan dan dikumpulkan pada waktu jadwal
perkulihanan berikutnya.

- Hasil pekerjaan rumah mahasiswa diperiksa dan dikembalikan kepada


mahasiswa agar mereka mengetahui kesalahan maupun kekurangan dari
pekerjannya.

3.2. Pengembangan Proses Pembelajaran


Proses belajar mengajar yang telah dilakukan seperti diatas ternyata belum
memberikan hasil yang memuaskan baik dalam hal penyerapan materi oleh
mahasiswa maupun dalam hal hasil akhir mahasiswa. Perbaikan sistim
pembelajaran telah banyak kali dilakukan, tetapi hasilnyajuga belum memuaskan.

8
Dari pengamatan dan evaluasi yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
mahasiswa ternyata sangat memerlukan tambahan penjelasan yang berupa contoh-
contoh konkrit di lapangan, gambar-gambar dan elustrasi tentang apa yang
dijelaskan dalam teori. Sedangkan dalam contoh-contoh soal , mahasiswa perlu
penjelasan langkah demi langkah apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan
soal tersebut , dimana hal ini tidak didapatkan dari buku referenai ataupun diktat.
Adanya keadaan seperti itu berarti sangat diperlukan pengembangan sistim
pembelajaran yang lebih baik, lebih mudah dimengerti oleh mahasiswa dan
bahkan dapat dipelajari sendiri oleh mahasiswa tanpa harus dibantu oleh
mahasiswa lain.
Karena alasan tersebut diatas maka mata kuliah Mekanika Teknik II ini akan
dibuatkan beberapa Modul Ajar yang mudah dipejari oleh mahasiswa secara
mandiri.
Adapun pengembangan proses pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai
berikut :

1. Tinjauan Silabus
Silbus yang telah ditetapkan dalam kurikulum dijadikan sebagai bahan acuan
tentang materi apa saja yang akan dimasukkan ke dalam modul ajar tersebut
(silabus dalam lampiran).
Dari silabus yang ada perlu merumuskan TIU (Tujuan Instruksonal Umum)
untuk menetapkan sasaran apa yang akan dicapai oleh mahasiswa.

2. Merumuskan Tujuan Instruksional Umum


TIK (Tujuan Instruksional Khusus) ini perlu dibuat untuk menetapkan sasaran
apa yang akan dicapai oleh mahasiswa pada tiap-tiap pokok bahasan, setelah
mahasiswa mengikuti perkuliahan.

3. Pembuatan GBPP
Setelah mengetahui isi materi yang akan dibahas didalam modul melalui
silabus, maka perlu dibuat uraian tentang GBPP (Garis Besar Program

9
Pengajaran) yang bertujuan mengkaitkan antara Pokok bahasan yang akan
ditinjau dengan sub pokok bahasan, tujuan instruksional khusus serta tingkat
kedalaman basil belajar yang akan dicapai dari tiap-tiap pokok bahasan
tersebut, serta tujuan pustaka yang dipakai (GBPP ada dalam lampiran 1).

4. Pembuatan SAP
Setelah pembuatan GBPP dilanjutkan dengan pembuatan SAP (Satuan Acara
Perkuliahan), yang diberisikan tentang materi apa saja yang akan dibahas pada
tiap-tiap tatap muka dikelas, sarana dan prasarana yang dipakai, serta tugas-
tugas apa saja yang hams dilakukan oleh mahasiswa.

5. Pembuatan Modul Ajar


Setelah pembuatan GBPP dan SAP, maka perlu membagi dari seluruh materi
ajar tersebut menjadi beberapa modul, dimana tiap-tiap modul tersebut
pembahasannya harns sampai tuntas. Modul ajar yang dibuat umtuk materi
Mekanika Teknik II ini terdiri dari 4 modul yang masing – masing modul
berisikan Pokok Bahasan yang terdiri dari beberapa sub pokok bahasan.
Adapun Pokok Bahasan I Topik dari masing-masing modul tersebut adalah
sebagai berikut :

Modul I
Pokok Bahasan 1 :

- Konstruksi Rangka Batang (KRB)

Sub Pokok Bahasan 1 :

- Perhitungan Garis Pengaruh Gaya Batang KRB

- Perhitungan Garis Pengaruh Gaya Batang KRB Bersusun

- Perhitungan Perpindahan Titik Simpul KRB

10
Pokok Bahasan 2 :

- Konstruksi Jembatan Gantung Statis Tertentu

Sub Pokok Bahasan 2 :

- Perhitungan Gaya – gaya Dalamris Konstruksi Jembatan Gantung

- Perhitungan Garis Pengaruh Konstruksi Jembatan Gantung dengan Lantai


Kendaraan dari Balok

- Perhitungan Garis Pengaruh Konstruksi Jembatan Gantung dengan Lantai


Kendaraan dari Kostruksi Rangka Batang.

Modul 2
Pokok Bahasan :

- Struktur statis tidak tertentu

- Metode “Consistent Deformation “ (CD)

Sub Pokok Bahasan :

- Pengertian struktur statis tidak tertentu

- Perbedaan struktur statis tertentu dengan struktur statis tidak tertentu.

- Pengertian Metode “CD” dan langkah-langkah penyelesaian struktur statis


tidak tertentu dengan metode “CD”.

- Perhitungan gaya-gaya dalam dan gaya-gaya luar struktur statis tidak


tertentu untuk struktur balok, portal dan KRB.

Modul 3
Pokok Bahasan :

11
- Metode Consistant Deformation (“CD”)

Sub Pokok Bahasan :

- Pengertian metode dan langkah-Langkah penyelesaian struktur statis tidak


tertentu dengan metode "CD".

- Perhitungan gaya-gaya dalam dan gaya-gaya luar struktur statis tidak


tertentu untuk struktur balok, portal dan KRB .

Modul 4
Pokok Bahasan :

- Metode Slope Deflection.

Sub Pokok Bahasan :

- Pengertian metode "SD" dan langkah-langkah penyelesaian struktur statis


tidak tertentu dengan metode SD".

- Perhitungan gaya-gaya dalam dan gaya-gaya luar struktur statis tidak


tertentu untuk struktur balok, portal dan KRB.

Setiap modul diatas akan dituliskan dengan format sebagai berikut :


1. Judul modul.
2. Tujuan Pembelajaran Umum
3. Tujuan Pembelajaran Khusus yang berisi :
- Pendahuluan
- Definisi–definisi dan Pengertian Dasar
- Langkah–langkah Penyelesaian Soal
- Contoh-contoh oal dan penyeleaiannya
- Soal-soal latuhan

12
- Rangkuman
- Penutup
- Daftar Pustaka atau dari pustaka yang harus dibaca mahasiswa untuk
memperkaya pengetahuan dalam menunjang materi dari modul tersebut
6. Uji Coba
Uji coba dilakukan pada saat pernbuatan modul ajar ini, dirnana mahasiswa
diberi foto copy rnateri yang .akan dibahas minggu depannya. Dimana dalam

1 minggu tersebut mahasiswa ditugaskan untuk membaca lengkap dari materi


yang difoto copy serta diharuskan mengerjakan latihan yang ada. Pada hari H
(l minggu setelah foto copy diberi), latihan yang sudah dikerjakan
dikumpulkan, dan 2 diantara mahasiswa yang hadir diminta mengerjakan di
papan tulis tanpa membaca catatan., dan mahasiswa tersebut diberi bonus
nilai sebagai kompensasinya.

Selain daripada itu Mahasiswa juga diberikan 2 (dua) buah tugas untuk setiap
modulnya yang dikerjakan dirumah dan dikumpulkan pada awal pergantian
modul yang baru. Hasil tugas yang dikerjakan Mahasiswa untuk kemudian
dibahas didepan kelas oleh Mahasiswa sendiri yang dibimbing Dosen
Pengajar.

13
BAB IV
STRATEGI PENGEMBANGAN
SISTEM PEMBELAJARAN
dan
HASIL IMPLEMENTASI YANG DICAPAI

4.1. Strategi Pengembangan Sistem Pembelajaran


Pembelajaran dengan menggunakan modul ajar ini dilakukan dengan cara
memberikanmodul ajar tersebut diawal semester dari masa perkuliahan. Modul
ajar untuk mata kuliah Mekanika Teknik II ini akan dibuat menjadi empat modul.
Pembahasan untuk masing-masing modul ajar berdasarkan jadwal yang telah
disusun dalam Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) sesuai dengan pokok
bahasan yang akan dibahas.

Modul 1, dengan pokok bahasan Konstruksi Rangka Batang akan dibahas pada
pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ke 12 atau sama
dengan 12 x 100 menti tatap muka.
Modul 2, dengan pokok bahasan struktur statis tidak tertentu dan metode
Consistent Deformation akan dibahas pada pertemuan ke 13 sampai
dengan pertemuan ke 20 atau sama dengan 8 x 100 menit.
Modul 3 , dengan pokok bahasan metode Persamaan Tiga Momen akan dibahas
pada pertemuan ke 21 sampai dengan pertemuan ke 26 atau sama
dengan 6 x 100 menit tatap muka.
Modul 4, dengan pokok bahasan metode Slope Deflection akan dibahas pada
pertemuan ke 27 sampai dengan pertemuan ke 32 atau sama dengan
6 x 100 menit tatap muka.

14
4.2. Pelaksanaan Uji Coba
Mahasiswa diwajibkan membaca pokok bahasan/sub pokok bahasan pada
modul ajar dan berusaha mengerti serta memahami apa yang disajikan pada modul
ajar tersebut sebelum jadwal pokok bahasan/sub pokok bahasan tersebut dibahas
didalam kelas. Dengan metode ini maka diharapkan pada waktu mengajar
menjelaskan materi pokok bahasan/sub pokok bahasan tersebut, maka mahasiswa
lebih mudah dimengerti dan memahami apa yang dibicarakan tentang materi
tersebut dan sudah mempunyai pertanyaan-pertanyaan atau komentar-komentar
apabila ada hal-hal yang tidak / kurang jelas bagi mahasiswa. Dengna demikian
akan terjadi interaksi dua arah pada acara perkuliahan ini.
Teori didalam modul ajar akan dijelaskan sedetail mungkin dengan
gambar-gambar atau iliustrasi-ilustrasi dan contoh-contoh nyata di lapangan,
sehingga mahasiswa mudah memahami dan menghayati apa yang dimaksud 77
dalam teori materi tersebut.
Contoh-contoh soal juga dibahas langkah demi langkah tentang apa yang
harus dikerjakan dalam menyelesaikan soal tersebut sampai mendapat hasil akhir
jawaban.
Mahasiswa diberi tugas/soal-soal yang harus dikerjakan sebagai latihan.
Tugas/soal yang diberikan dalam modul disediakan jawabannya/kuncinya sebagai
pedoman bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas/soal-soal tersebut.
Apabila satu sub pokok bahasan telah selesai termasuk tugas yang harus
dikerjakan, maka salah satu atau beberapa mahasiswa diminta untuk menyajikan
hasil pekerjaannya didepan kelas, untuk didiskusikan. Mahasiswa diharapkan
secara aktif ikut dalam diskusi tersebut dan mengemukakan kesulitan apa yang
ditemui pada waktu mengerjakan tugas tersebut.
Pada akhir pembahasan dari sebuah modul, mahasiswa diminta untuk
mengisi Questioner untuk mengevaluasi bagaimanakah materi dan pelaksanaan
pembelajaran yang telah berlangsung. Pertanyaan-pertanyaan aalam questioner
tersebut antara lain tentang :

15
- Kejelasan teori dalam materi modul.

- Kejelasan penyelesaian contoh-contoh.soal dalam modul.

- Penguasaan pengajar tentang materi modul

- Waktu yang disediakan untuk membahas materi modul

- Kesesuaian tugas / soal-soal yang diberikan pada modul

Dari hasil evaluasi yang didapat, kita akan memperbaiki/meningkatkan hal-


hal yang dianggap kurang dari materi modul atau cara pengajarannya.
Modul ajar ini bukanlah materi yang berdiri sendiri, melainkan mahasiswa tetap
harus mengikuti perkuliahan didalam kelas, membaca buku pedoman ( tex book )
secara mandiri untuk menambah wawasan tentang materi yang dipelajari, dan
mengerjakan tugas-tugas / soal-soal yang diberikan. Semua ini tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain, karena merupakan satu kesatuan yang utuh
yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal.

4.3. Alur Proses Pembelajaran


Secara garis besar alur proses pembelajaran dapat digambarkan seperti
yang disajikan pada gambar 4.1.

16
Materi Modul dibaca
Mahasiswa

Dosen menjelaskan
materi modul

Pekerjaan rumah/tugas

Kontrol kemampuan

Hasil
Hasiltetap
tetap Hasil
EVALUASI Hasilmeningkat
meningkat
menurun
menurun

Peninjauan materi tes Peninjauan materi


modul/dibagi-bagi
menjadi lebih kecil

Jumlah
Jumlahmahasiswa
mahasiswa
dalam
dalam11kelas
kelas
dikurangi
dikurangi

17
Revisi
modul ajar

Gambar 4.1 Alur Pembelajaran

18
4.4. Hasil Implementasi yang Dicapai
Setelah dilakukan uji coba, maka untuk selanjutnya dilakukan evaluasi
atas hasil uji coba tersebut dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1. dan gambar
4.1.

Tabel 4.1.

Jumlah yang
Tugas Nilai rata - rata
mengumpulkan
Tugas 1 27 74,81
Tugas 2 33 70,30
Tugas 3 31 71,81
Tugas 4 30 84,53
Tugas 5 29 65,72
Tugas 6 31 63,42
Tugas 7 31 71,94
Tugas 8 27 69,28

Gambar 4.1.

GRAFIK DISTRIBUSI NILAI MEKANIKA TEKNIK II


PROSENTASE (%)

40
35
30
25
20
15
10
5
0
A AB B BC C D E
NILAI
TH 1999/2000 TH 2000/2001 TH 2001/2002 TH 2002/2003 TH 2003/2004

19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
 Modul ini bisa membantu mahasiswa dalam proses belajar secara mandiri.
 Kehadiran dosen tetap diperlukan, untuk memperdalam materi-materiyang
belum dimengerti mahasiswa, sehingga kecepatan proses belajar mengajar
bisa meningkat.
 Diharapkan bisa meningkatkan suasana beraing antar mahasiswa.
 Bagi mahasiswa yang pasif akan lebih tertinggal.
 Bagi dosen yang malas, ketidak hadirannya tidak terlalu merugikan
mahasiswa.

5.2. Saran
 Modul ini akan lebih baik kalau bisa dilanjutkan dalam bentuk program yang
memakai animasi yang bisa diakses oleh mahasiswa, tentu saja dengan
anggaran yang memadai, sehaingga dosen juga bergairah untuk mengerjakan.
 Fasilitas mahasiswa untuk mengakses materi-materi tersebut tersedia
(perangkat keras).

20
DAFTAR PUSTAKA

1. CHU KIA WANG (1952), “Statically Indeterminate Structures”


Internasional Student Edition, Mc Graw-Hill Book Company KOGAKUSHA,
Ltd.
2. PAULINA PANNEN dan PURWANTO (1997), “Mengajar di Perguruan
Tinggi”, program Applied Approach PAU (Pusat Antar Universitas).
3. SOEMONO (1985), “Statika I”, ITB (Institut Teknologi Bandung) Bandung.
4. SUWARNO (1977), “Mekanika Teknik Statis Tertentu”, Fakultas Teknik
UGM (Universitas Gajah Mada) Yogyakarta.
5. TIMOSHENKO and YOUNG (1965), “Engineering Mechanics”, Fourth
Edition, Internasional Student Edition Mc Graw-Hill Book Company KOGA
KUSHA, Ltd.

21

Anda mungkin juga menyukai