Anda di halaman 1dari 7

PENELITIAN

Ekspresi Penanda Tumor CEA dan Calretinin pada Majalah Patologi


Aspitriani, Mezfi Unita, Zulkarnain Musa, Zen Hafy

Ekspresi Penanda Tumor CEA dan Calretinin pada Adenocarci-


noma dan Sel Mesotel Reaktif dari Cairan Pleura
Aspitriani, Mezfi Unita, Zulkarnain Musa, Zen Hafy
Departemen Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
RSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang

ABSTRAK
Latar belakang
Perbedaan gambaran morfologi antara sel mesotel reaktif dan adenokarsinoma pada efusi pleura masih
merupakan salah satu tantangan dalam diagnostik sitologi. Sejauh ini, telah banyak penanda tumor yang
digunakan pada efusi pleura dengan berbagai derajat efektivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat positifitas carcinoembryonic antigen (CEA) dan calretinin pada adenokarsinoma dan sel mesotel reaktif
dari sitologi cairan pleura.
Bahan dan cara
Tujuh puluh empat sampel arsip slaid dari efusi pleura dengan diagnosa adenokarsinoma atau sel mesotel
reaktif diperoleh selama periode waktu 1 Februari 2010-31 Januari 2011. Semua slaid berasal dari spesimen
sitospin dengan pulasan Papanicolaou dan Diff Quik kemudian dipulas ulang dengan menggunakan antibodi
CEA dan calretinin. Ekspresi kedua penanda tumor ini dievaluasi untuk menilai tingkat positifitas, korelasi
antara kedua antibodi dianalisis dengan uji korelasi non parametrik Kendall’s.
Hasil
Pulasan positif untuk CEA dan calretinin masing-masing sebesar 81,6% (31/38) dan 39,5% (15/38) pada kasus
adenokarsinoma Untuk sel mesotel reaktif, positifitas CEA dan calretinin masing-masing sebesar 36,1% (13/36)
and 88,9% (32/36). Koekspresi positif kedua penanda tumor dijumpai sebanyak 25% (9/36) pada kasus sel
mesotel reaktif. Didapatkan korelasi negatif yang bermakna antara CEA dan calretinin dengan kekuatan
korelasi sedang pada adenokarsinoma (p<0,01).
Kesimpulan
Diagnosis sitologi akhir dapat dikonfirmasi berdasarkan nilai ekspresi kombinasi CEA dan calretinin dalam
membedakan adenokarsinoma dan sel mesotel reaktif pada cairan pleura.
Kata Kunci: adenokarsinoma, mesotel reaktif, CEA, calretinin.

ABSTRACT
Background
Morphological differentiation of reactive mesothelial cell from adenocarcinoma cell in pleural fluid can be a
diagnostic challenge. So far, many immunomarkers have been used in pleural fluid to improve the cytological
diagnosis, with varying degrees of efficacy. The aim of this study is to evaluate the positivity rate of
carcinoembryonic antigen (CEA) and calretinin in adenocarcinoma and reactive mesothelial cell in pleural fluid.
Material and Methods
Total of 74 pleural archive slides diagnosed as adenocarcinoma or reactive mesothelial cell were collected from
the patients during the period of February 1st 2010-January 31th 2011. All slides were from cytospin with
Papanicolaou and Diff Quik staining and were restained with CEA combined with calretinin. The expression of
these markers were examined to evaluate the positivity rate and were statistically analized by Kendall’s tau_b
non parametric correlation.
Results
Positive staining with CEA and calretinin was seen in 81,6% (31/38) and 39,5% (15/38) of adenocarcinoma
cases, respectively. For the reactive mosothelial cell, the positivity for CEA and calretinin was 36,1% (13/36)
and 88,9% (32/36) respectively. Coexpression of CEA and calretinin were found in 25% (9/36) cases of reactive
mosothelial cell. There was a significant negative correlation between these markers to detect adeno-
carcinomas cell (p<0,01).
Conclusion
The final cytologic diagnostic could be confirmed based on the combination expression of CEA and calretinin to
differentiate between adenocarcinoma and reactive mesothelial cell in pleural fluid.
Keywords: adenocarcinoma, reactive mesothelial cell,CEA, calretinin.

Vol. 20 No. 3, September 2011 25


PENELITIAN

Ekspresi Penanda Tumor CEA dan Calretinin pada Majalah Patologi


Aspitriani, Mezfi Unita, Zulkarnain Musa, Zen Hafy

5,9,10,11
PENDAHULUAN pleura. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Efusi pleura sampai saat ini masih melihat tingkat ekspresi penanda tumor CEA
merupakan tantangan dan masalah diagnostik dan calretinin pada sitologi cairan pleura
yang umum dalam analisa sitopatologi karena
etiologi yang bermacam-macam dan masih METODE PENELITIAN
belum ditentukannya standar panel imuno- Penelitian ini merupakan studi retro-
marker sebagai penyelesaian masalah diag- spektif menggunakan kasus selama periode
nostik. Salah satu tantangan dalam diagnosis Februari 2010 sampai Januari 2011 dengan
sitologi cairan pleura adalah penentuan antara pendekatan observasional analitik. Berdasarkan
sel adenokarsinoma dengan sel mesotelial kriteria penerimaan dan penolakan diambil
reaktif dengan atipia berat, terutama bila sampel secara konsekutif. Semua sampel
ditemukan sel karsinoma yang relatif sedikit dan berasal dari arsip slaid spesimen sitospin yang
pada spesimen yang banyak mengandung sel telah dipulas dengan Papanicolaou dan Diff
mesotelial reaktif. Pada beberapa kasus, Quik dan telah didiagnosis sebagai adeno-
diagnosis akhir sitopatologi tidak bisa dibuat karsinoma dan sel mesotel reaktif. Adekuasi
hanya berdasarkan kriteria morfologi sel saja. spesimen pada tiap slaid dinilai dengan minimal
Kesulitan yang dihadapi biasanya karena terdapat 2 kelompokan sel yang masing-masing
gambaran sitomorfologik sel mesotel atipik berisi 10 sel. Masing-masing sampel terdiri atas
1-5
menyerupai sel karsinoma. 4 slaid yaitu 1 slaid hasil pulasan Papanicolaou
Berbagai penelitian telah dilakukan dan 1 slaid hasil pulasan Diff Quik untuk
untuk meningkatkan akurasi diagnostik sitologi. dilakukan pulasan ulang dengan antibodi
Teknik tambahan, seperti imunohistokimia dan monoklonal CEA dan calretinin. Sedangkan
flow cytometry, sangat membantu dalam sisanya yaitu 1 slaid hasil pulasan Papani-
menyingkirkan diagnosis banding. Sejauh ini, colaou dan 1 slaid hasil pulasan Diff Quik
beberapa antibodi yang spesifik terhadap digunakan untuk kontrol negatif masing-masing
antigen sel telah digunakan pada efusi pleura pulasan. Kontrol positif untuk antibodi CEA
2,3,4
dengan berbagai derajat efektifitas. menggunakan slaid histologik dari adenokarsi-
Carcinoembryonic antigen (CEA) meru- noma kolon yang disertai slaid sitologi cairan
pakan glikoprotein membran sel dengan berat pleura. Untuk antibodi calretinin menggunakan
molekul 180 sampai 200 kD yang mengandung kontrol positif sel mesotel reaktif dari cairan
rata-rata 60% karbohidrat. Antibodi ini semula pleura. Pemeriksaan Imunositokimia menggu-
diisolasi dari adenokarsinoma kolon yang nakan antibodi monoklonal CEA (Dako,
metastasis ke hepar dan banyak digunakan pengenceran 1:100) dan calretinin (Dako,
pada kanker gastrointestinal terutama kega- pengenceran 1:50). Pulasan imunositokimia
nasan kolorektal. Selain itu antibodi ini juga dilakukan secara manual. Inkubasi antibodi
dinyatakan sebagai salah satu penanda tumor primer CEA dan calretinin selama 60 menit pada
yang terbaik pada cairan pleura dan secara luas suhu ruangan. Sistim pelabelan antigen
diterima sebagai penanda tumor untuk membe- menggunakan metode streptavidin-HRP. CEA
1,3,4,6
dakan adenokarsinoma dan sel mesotel. dan calretinin positif bila terekspresi sebanyak 1
Calretinin adalah suatu protein pengikat kalsium persen sel atau lebih dengan intensitas ekspresi
seberat 29-kD yang meru-pakan famili dari pulasan dari lemah sampai kuat. Ekspresi CEA
protein EF-hand. Protein ini dalam keadaan positif bila terpulas pada membran sel dan
normal terekspresi pada jaringan saraf sentral sitoplasma sebagai granular halus atau kasar,
dan perifer, dan diper-kirakan mempunyai ekspresi calretinin positif pada inti dan sito-
peranan dalam transduksi somatosensori, plasma. Hasil pulasan dikelompokkan menjadi 4
namun fungsi biologiknya pada sel mesotel skor yaitu -: bila tidak ada sel positif, 1+: sel
belum diketahui. Baru-baru ini, calretinin terbukti positif 1-9%, 2+: sel positif 10-50%, 3+: sel
sebagai penanda sel mesotel baik reaktif, jinak positif > 50%. Data yang dihasilkan disajikan
1,5,7,8,9
maupun ganas oleh beberapa peneliti. dalam bentuk tabulasi data.
Kombinasi kedua panel antibodi CEA dan
calretinin ini juga telah diteliti dan menunjukkan HASIL
spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi untuk Dari 74 kasus sitologi cairan pleura
metastasis adenokarsinoma pada cairan yang terdiri dari atas 38 kasus adenokarsinoma

Vol. 20 No. 3, September 2011 26


PENELITIAN

Ekspresi Penanda Tumor CEA dan Calretinin pada Majalah Patologi


Aspitriani, Mezfi Unita, Zulkarnain Musa, Zen Hafy

dan 36 kasus sel mesotel reaktif, didapatkan Tabel 3. Persentasi positifitas CEA dan calretinin
positifitas pulasan CEA dan calretinin masing- pada diagnosis sitologi adenokarsinoma dan sel
masing sebesar 31 kasus (81,6%) dan 15 kasus mesotel reaktif.
(39,5%) pada kasus adenokarsinoma. Untuk Diagnosa % CEA % Calretinin
kasus sel mesotel reaktif, positifitas CEA dan Sitologi + - + -
calretinin masing-masing sebesar 13 kasus Adenokarsinoma 81,6% 18,4% 39,5% 60,5%
(36,1%) dan 32 kasus (88,9%). Koekspresi (n=38) (31/38) (7/38) (15/38) (23/38)
kedua penanda tumor dijumpai sebanyak 25% Mesotel Reaktif 36,1% 63,9% 88,9% 11,1%
(9/36) pada kasus sel mesotel reaktif. Imuno- (n=36) (13/36) (23/36) (32/36) (4/36)
reaktifitas pulasan CEA maupun calretinin paling
banyak pada skor 2+ (persentasi pulasan sel
positif 10-50%) pada masing-masing kasus. Tabel 4. Distribusi skor imunoreaktifitas CEA
Hasil uji korelasi non parametrik Kendall’s tau_b Jumlah Imunoreaktifitas CEA
antara skor imunorekatifitas CEA dan calretinin, Diagno kasus
mendapatkan korelasi yang bermakna antara sa positif/ - + ++ +++
Sitologi Total (%) (%) (%) (%)
keduanya dengan arah korelasi yang negatif kasus (%)
dan kekuatan korelasi sedang (r = -.453, Adeno-
31/38 7
5 14
12
karsino (13, (36,8
p<0,01) pada adenokarsinoma. Sedangkan -ma
(81,6) (18,4%)
2%) %)
(31,6%)
pada sel mesotel reaktif tidak terdapat korelasi
Sel 3 10
yang bermakna dengan kekuatan korelasi lemah Mesote
13/36 23
(8,3 (27,8
0
(36,1) (63,9%) (0%)
(r = -.096, p>0,01). l reaktif %) %)

- Tidak ada sel positif; +: sel positif 1-9%; ++: sel


Tabel 1. Distribusi efusi pleura menurut diagnosis positif 10-50%; +++: sel positif > 50%.
klinik dengan diagnosis sitologi adenokarsinoma.
Diagnosis Klinik Jumlah
Tabel 5. Distribusi Skor Imunoreaktifitas Calretinin
Pleura eksudatif suspek keganasan 22 Jumlah Imunoreaktifitas Calretinin
Tumor paru 9 kasus
Diagnosa
Efusi pleura suspek karsinoma Mamma 1 positif/To-
Sitologi - + ++ +++
TBC Paru 5 tal kasus
Neoplasma ovarium 1 (%)
15/38
Adenokar 23 4 7
Total 38 (39,5%) 4
sinoma (60,5%) (10,5%) (18,5%)
(10,5%)

Tabel 2. Distribusi cairan pleura menurut diagnosis Sel 32/36


4 4 20 8
Mesotel (88,9%)
klinik dengan diagnosis sitologi sel mesotel reaktif. (11,1%) (11,1%) (55,6%) (22,2%)
reaktif

Diagnosis Klinik Jumlah


- Tidak ada sel positif; +: sel positif 1-9%; ++: sel
Pleura eksudatif TBC 7 positif 10-50%; +++: sel positif > 50%.
Efusi pleura 9
Peritonitis difusa 1 Tabel 6. Analisa korelasi skor imunoreaktifitas CEA
Nepropati 1 dan Calretinin pada adenokarsinoma dan sel mesotel
Tumor abdomen metastasis hepar dan tulang 1 reaktif.
Karsinoma paru 6
Efusi pleura suspek keganasan 4 Diag Imunoreaktifitas
Korelasi
Abses hepar 1 nosa CEA Calretinin
Kendall’s
Tumor rekti 1 Sitologi - 1+ 2+ 3+ - 1+ 2+ 3+
Gagal Jantung Kongestif 1 Adeno r = -0,453*
karsino sedang
Karsinoma mamma 2 7 5 14 12 23 4 7 4
ma p = 0.002*
Sindrom Vena Cava Superior 1 (n=38)
Sirosis hepatis 1 Sel r = -0,096
Mesotel lemah
23 3 1 0 4 4 20 8
Total 36 reaktif p = 0,531
(n=36)
r: koefisien korelasi, Korelasi signifikan bila p < 0,01

Vol. 20 No. 3, September 2011 27


PENELITIAN

Ekspresi Penanda Tumor CEA dan Calretinin pada Majalah Patologi


Aspitriani, Mezfi Unita, Zulkarnain Musa, Zen Hafy

Gambar hasil pulasan imunositokimia CEA dan


calretinin

Gambar 5. Kasus No 56. Kluster sel mesotel


Gambar 1. Kasus No 10. Klaster sel adenokarsinoma, reaktif, Calretinin (+) lemah, 400x
CEA (+) kuat, 400x

DISKUSI
Beberapa kepustakaan menyatakan
adenokarsinoma sejauh ini masih merupakan
tumor metastatik terbanyak yang ditemukan
pada efusi pleura. Pada banyak kasus efusi
pleura maligna, lokasi tumor primer tidak
diketahui; keadaan ini merupakan sumber efusi
pleura yang terbanyak baik pada laki-laki
maupun wanita dan primernya ternyata adalah
1,2,3
kanker paru.
Gambar 2. Kasus No 21. Klaster sel adenokarsinoma, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
CEA (+) lemah, 100x cairan pleura dari penderita dengan diagnosa
sitologi adenokarsinoma sebagian besar dikirim
karena dugaan keganasan Walaupun tumor
paru merupakan jenis tumor yang paling banyak
dilaporkan oleh klinisi pada kedua kelompok
kasus, masih dibutuhkan pemeriksaan imuno-
sitokimia dengan penanda lainnya untuk
a b menentukan asal tumor primer yaitu antara lain
dengan thyroid transcription factor-1 (TTF-1),
prostate-specific antigen (PSA), calcitonin atau
Gambar 3.a.b. Kasus No 40. Klaster sel mesotel 1,12
reaktif, Calretinin (+) kuat dan sedang, 400x reseptor estrogen. Menariknya pada 5 kasus
dengan diagnosa klinik tuberkulosa semuanya
menunjukkan pulasan positif dengan CEA
(Tabel 1).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan 14
kasus cairan pleura dari penderita dengan
diagnosa sitologi sel mesotel reaktif yang dikirim
dengan keganasan atau dugaan keganasan
terdapat 7 kasus (19,4%) yang ternyata positif
dengan pulasan CEA tetapi hanya 4 kasus
(11,1%) yang memerlukan konfirmasi peru-
bahan diagnosa sitologi (Tabel 2). Sedangkan
sisanya 22 kasus sel mesotel reaktif dari cairan
Gambar 4. Kasus No 51. Kluster sel mesotel pleura yang dikirim tanpa curiga keganasan
reaktif, Calretinin (+) sedang, 400x terdapat positivitas pulasan CEA maupun
calretinin sebanyak 6 kasus (16,7%) dimana

Vol. 20 No. 3, September 2011 28


PENELITIAN

Ekspresi Penanda Tumor CEA dan Calretinin pada Majalah Patologi


Aspitriani, Mezfi Unita, Zulkarnain Musa, Zen Hafy

diagnosa sitologi akhir tetap sebagai sel mesotel nyak 15 kasus (39,5%) pada diagnosa sitologi
reaktif. Ditemukan 7 kasus cairan pleura yang adenokarsinoma. Angka ini mencakup 7 kasus
dikirim dengan curiga keganasan tetapi tidak yang negatif dengan pulasan CEA (tabel 3)
terdeteksi adanya sel maligna dengan peme- tetapi positif dengan calretinin, sedangkan 8
riksaan sitologi. Hal ini dikarenakan tidak semua kasus lainnya, baik CEA maupun calretinin
efusi dari pasien kanker menghasilkan efusi terekspresi bersama-sama. Dari analisa sitomor-
maligna dimana penyebab terjadinya efusi ini fologi, positifitas CEA terlihat pada sel tumornya,
antara lain karena efek sekunder dari blokade sedangkan calretinin terekspresi pada latar
pembuluh limfatik oleh sel neoplastik yang tidak belakang sel mesotel reaktif diantara sel
tereksfoliasi kedalam cavum pleura, sehingga tumornya Hal ini sesuai dengan kepustakaan
dianjurkan untuk mengulang pemeriksaan dimana adanya adenokarsinoma sering diikuti
1,12
sitologi bila efusi pleura persisten. peningkatan selularitas sel mesotel reaktif,
1,12,14,15
Hasil penelitian ini menunjukkan sehingga diagnosa akhir sitologi pada 8
positifitas CEA pada adenokarsinoma sebesar kasus ini tetap sebagai adenokarsinoma.
81,6%; hal ini sesuai dengan rata-rata hasil Positifitas calretinin pada sel mesotelial
penelitian yang telah dilakukan dimana positi- cukup tinggi yaitu 32 kasus (88,9%) dan hanya 4
fitas CEA pada adenokarsinoma berkisar antara kasus (11,1%) yang negatif (tabel 3). Hal ini
5,9
76%-90. Penulis mencatat CEA tidak tereks- sesuai dengan penelitian terdahulu dimana
presi sebanyak 7 kasus (18,4%). Hasil yang positifitas calretinin pada sel mesotel reaktif
1,12,9,16
tidak konsisten ini kemungkinan dapat disebab- berkisar antara 80%-95%. Pada penelitian
kan oleh berbagai faktor antara lain cara ini CEA terekspresi sebanyak 13 kasus (36,1%)
penanganan spesimen pra analitik, perbedaan pada diagnosa sitologi sel mesotel reaktif.
prosedur pemeriksaan masing-masing laborato- Angka ini mencakup 4 kasus (11,1%) yang
rium serta jenis dan sumber antibodi yang negatif dengan pulasan calretinin, sedangkan 9
12
digunakan. kasus lainnya (25%) terekspresi keduanya baik
Antibodi monoklonal diketahui kurang dengan CEA maupun calretinin.
sensitif dibandingkan antibodi poliklonal dalam Seperti telah dibahas diatas, salah satu
mendeteksi sel adenokarsinoma, tetapi kele- faktor yang dapat menjelaskan negatifitas
mahan antibodi poliklonal dapat timbul banyak calretinin pada sel mesotel reaktif ini adalah
reaksi silang yang tidak diharapkan dengan latar faktor fiksasi. Beberapa peneliti telah melapor-
belakang pulasan yang signifikan dan dapat kan bahwa CEA juga mengalami reaksi silang
12,13
mengganggu interpretasi. Pada penelitian ini non spesifik dan dapat terekspresi pada
jenis antibodi yang digunakan yaitu antibodi makrofag dan sel netrofil atau sel mesotelial
monoklonal, sehingga reaksi silang non spesifik khususnya dengan antibodi poliklonal, namun
dapat dihindari, tetapi kemungkinan kurang ekspresi pada sel mesotelial biasanya fokal dan
1,16,17
sensitif dalam mendeteksi sel adenokarsinoma lemah.
yang ada. Walaupun antibodi yang digunakan
Penambahan jenis penanda tumor pada penelitian ini adalah antibodi monoklonal,
lainnya pada 7 kasus ini dapat juga dipertim- CEA dapat pula terekspresi pada sel mesotelial.
bangkan untuk menyingkirkan kemungkinan Dari informasi klinik, dua diantara 9 kasus ini
keganasan lain terutama keganasan primer didiagnosa sebagai tumor paru, namun dari
pada pleura yaitu mesotelioma yang secara hasil analisa sitomorfologi 9 kasus ini, CEA
sitologi masih merupakan diagnosa banding terlihat terekspresi pada sel mesotelial yang
1,2,6,12
utama adenokarsinoma. Murugan P dkk sebagian besar fokal dan lemah sehingga
merekomendasikan sedikitnya penggunaan diagnosa akhir sitologi tetap sebagai mesotel
masing-masing 2 antibodi untuk sel adenokarsi- reaktif. Sedangkan analisa dari 4 kasus yang
noma dan sel mesotelial dalam mendeteksi negatif dengan pulasan calretinin tetapi positif
9
adenokarsinoma. dengan CEA ini memerlukan konfirmasi ulang
Beberapa peneliti melaporkan terdapat diagnosa. Hal ini disebabkan karena secara
pulasan positif calretinin pada adenokarsinoma sitomorfologi gambaran sel mesotel reaktif
yaitu berkisar 10-48% walaupun dengan meng- terutama dengan perubahan atipia berat sangat
5,7
gunakan antibodi monoklonal. Hasil penelitian menyerupai sel ganas dan dapat membingung-
ini juga memperlihatkan calretinin positif seba- kan dalam penentuan diagnosis sitologi,

Vol. 20 No. 3, September 2011 29


PENELITIAN

Ekspresi Penanda Tumor CEA dan Calretinin pada Majalah Patologi


Aspitriani, Mezfi Unita, Zulkarnain Musa, Zen Hafy

sedangkan sel adenokarsinoma yang hanya autolisis. Autolisis juga menyebabkan ikatan
menunjukkan sedikit perubahan keganasan (low nonspesifik antibodi terhadap determinan
1,12
grade) dapat menimbulkan kesalahan inter- antigen yang tidak berhubungan. Dalam hal
1,2,4,6,12
pretasi sebagai kelainan jinak. ini sangat dibutuhkan kerjasama dengan klinisi.
Informasi klinik juga harus dipertimbang- Lamanya waktu antara koleksi spe-
kan dimana pada ke 4 kasus ini didiagnosa simen pleura dengan pemrosesan preparat
sebagai tumor paru, tumor mamma dan suspek biasanya 24 sampai 48 jam dan dapat disimpan
keganasan. Tambahan imunomarker untuk dalam suhu ruangan tanpa pendingin. Penyim-
0
adenokarsinoma seperti BerEP4 dan HBME-1 panan pada suhu rata-rata 2-8 C akan meme-
untuk sel mesotelial dapat dipertimbangkan lihara integritas selular dengan baik selama 72
dalam memastikan diagnosis bila tersedia slaid jam bahkan sampai 1 minggu. Namun tahap pra
yang cukup banyak. analitik ini belum dapat dimonitor terutama untuk
Hasil análisis uji korelasi non parametrik kiriman spesimen pleura yang berasal dari luar
Kendall’s pada penelitian ini terlihat bahwa daerah.
terdapat korelasi yang bermakna antara CEA Suthipintawong dkk (1997) menyatakan
dan calretinin pada diagnosa sitologi adeno- bahwa fiksasi apusan kering dalam 0,1% formol
0
karsinoma. Dapat disimpulkan bahwa jika saline selama semalam pada suhu 27 C diikuti
ekspresi CEA positif dan ekspresi calretinin 10 menit fiksasi dalam etanol 100% akan
negatif (arah korelasi negatif), maka gambaran menghasilkan morfologi sel yang baik dan
12
sitologinya adalah adenokarsinoma sehingga memelihara integritas antigen. Namun pada
penggunaan kombinasi kedua penanda tumor penelitian ini prosedur tersebut belum diterap-
ini dapat dipertimbangkan dalam menentukan kan. Walaupun demikian usia slaid tampaknya
diagnosa sitologi adenokarsinoma terutama tidak berpengaruh pada penelitian ini, karena
untuk kasus-kasus inkonklusif. Hasil penelitian positifitas pulasan kuat didapat pada beberapa
ini dapat dikaitkan dengan hasil studi-studi slaid yang usianya lebih dari 6 bulan.
menurut Wu dkk, Ko EC dkk dan Murugan P
dkk, dimana penggunaan 2 kombinasi penanda KESIMPULAN DAN SARAN
tumor yaitu pulasan positif dengan CEA dan Berdasarkan analisis penanda imunositokimia
pulasan negatif dengan calretinin mempunyai CEA dan Calretinin pada sediaan rutin dengan
positifitas dan sensitifitas yang tinggi untuk pulasan Papanicolaou dan Diff Quik dengan
5,9,18
mengenal adenokarsinoma. berbagai derajat positifitas ekspresi CEA
Hasil pulasan ulang imunositokimia maupun Calretinin, dapat dilihat bahwa CEA
pada slaid Papanicolaou maupun pada slaid Diff terekspresi pada sebagian besar sel adeno-
Quik dengan antibodi CEA maupun calretinin karsinoma sedangkan calretinin terekspresi
pada penelitian ini tidak menunjukkan sebagian besar pada sel mesotel reaktif,
perbedaan, keduanya tetap dapat terekspresi sehingga kedua penanda tumor tersebut dapat
dengan baik pada beberapa slaid yang dipakai untuk mengidentifikasi dan mengevalu-
kemungkinan dalam keadaan fiksasi yang asi adanya sel ganas terutama adenokarsinoma
optimal, hal ini juga sesuai dengan laporan pada efusi pleura.
beberapa studi terdahulu dimana tidak terdapat Penggunaan teknologi double immu-
perbedaan imunoreaktifitas pada blok sel nostaining dirasakan sangat perlu pengem-
maupun pulasan ulang slaid sitologi papani- bangannya dimasa-masa mendatang, yang
1,7,13
colaou atau giemsa. Namun terdapat pula memungkinkan kita untuk mengidentifikasi
hasil pulasan lemah pada beberapa kasus yang adanya populasi asing dari sel-sel ganas dari
kemungkinan dipengaruhi faktor fiksasi. Untuk cairan efusi pada satu slaid yang sama. Dua
mencapai pemrosesan spesimen yang optimal kombinasi pulasan double immunostaining yang
pada imunositokimia semestinya cairan pleura telah direkomendasikan adalah Vimentin (coklat)
yang didapat segera dikirim ke laboratorium diikuti dengan sitokeratin 7 (merah) atau
Patologi Anatomik supaya cairan tetap segar calretinin (coklat) diikuti dengan BerEP4
1
dan dapat mencegah destruksi/autolisis sel. (merah).
Fiksasi yang terlambat akan memicu hilangnya
atau berkurangnya imunoreaktifitas karena difusi
antigen dari intraseluler dan terjadi proses

Vol. 20 No. 3, September 2011 30


PENELITIAN

Ekspresi Penanda Tumor CEA dan Calretinin pada Majalah Patologi


Aspitriani, Mezfi Unita, Zulkarnain Musa, Zen Hafy

DAFTAR PUSTAKA label in serous effusion cytology. China


1. Shidham VB, Atkinson BF. Cytopathologic oncology 2003 [diakses 20 Agustus 2010].
st
Diagnosis of Serous Fluids. 1 ed. Diunduh dari: http://en.cnki.com.cn/
Philadelphia: Elsevier Saunders;2007. p62- Article_en/CJFDTOTAL-ZGAZ200303016.
4. htm
2. Silverberg SG, Sobin LH, eds. Tumors of the 11. Bin C, Xu L, Han-guo J. ThinPrep immuno-
serosal membrane. In: AFIP Atlas of Tumor cytochemical stain in the differential
th
Pathology. 4 ed. Maryland: ARP Press- diagnosis between adenocarcinoma and
Silver Spring; 2006. reactive mesothelial cells in body cavity
3. Boudreaux VL, Mody DR, Zhai J, Coffey D. fluid. The Practical J of Cancer 2008
Cytologic malignancy versus benignancy [diakses 20 Agustus 2010]. Diunduh dari:
how useful are the ‘‘newer’’ markers in body http://en.cnki.com.cn/Article_en/CJFDTOTA
fluid cytology? Arch Pathol Lab Med L-SYAZ200804021.htm
2008;132:23-8. 12. Koss LG, Melamed MR. Effusions in the
4. Cakir E, Demirag F, Aydin M, Unsal E. presence of cancer. In: Koss Diagnostic
th
Cytopathologic differential diagnosis of Cytology and Its Histopathologic Bases, 5
malignant mesothelioma, adenocarcinoma ed. Philadelphia: Lippincott Williams and
and reactive mesothelial cells: A logistic Wilkins; 2006. p. 949-1022.
regression analysis. Diagn Cytopathol 13. Fetsch PA, Abati A. Immunocytochemistry
2009;37:4-10. in effusion cytology a contemporary review.
5. Ko EC, Jhala NC, Shultz JJ, Chhieng DC. Cancer (Cancer Cytopathol) 2001;93:293-
Use of a panel of markers in the differential 308. Gaur DS, Chauhan N, Kusum A, Harsh
diagnosis of adenocarcinoma and reactive M, Talekar M, Kishore S et al. Pleural fluid
mesothelial cells in fluid cytology. Am J Clin analysis-role in diagnosing pleural malig-
Pathol 2001;116:709-15. nancy. Journal of Cytology 2007;24:183-8.
6. Weinstein LL, Cibas ES. Effusions (pleural, 14. Gaur DS, Chauhan N, Kusum A, et al.
pericardial and peritoneal) and peritoneal Pleural fluid analysis-role in diagnosing
washing cytopathology. In: Atkinson BF. pleural malignancy. Journal of Cytology
nd
Atlas of Diagnostic Cytopathology. 2 ed. 2007;24:183-8.
Philadelphia: Elsevier Saunders; 2004:105- 15. Afify AM, Stern R, Michael CW.
49. Differentiation of mesothelioma from
7. Chhieng DC, Yee H, Schaefer D, adenocarcinoma in serous effusions: the
Cangiarella JF, Jagirdar J, Chiriboga LA et role of hyaluronic acid and CD44
al. Calretinin staining pattern aids in the localization. Diagn Cytopathol 2005;32:145-
differentiation of mesothelioma from 50.
adenocarcinoma in serous effusions. Cancer 16. Yaziji H, Battifora H, Barry TS, Hwang HC,
(Cancer Cytopathol) 2000;90:194-200. Bacchi CE, McIntosh MW et al. Evaluation
8. Saleh HA, El-Fakharany M, Makki H, of 12 antibodies for distinguishing epithelioid
Kadhim A, Masood S. Differentiating mesothelioma from adenocarcinoma: Identi-
reactive mesothelial cells from metastatic fication of a three-antibody immunohisto-
adenocarcinoma in serous effusions: The chemical panel with maximal sensitivity and
utility of immunocytochemical panel in the specificity. Mod Pathol 2006;19:514-23.
differential diagnosis. Diagn Cytopathol 17. Mimura T, Ito A, Sakuma T, Ohbayashi C,
2009;37:324-32. Yoshimura M, Tsubota N et al. Novel
9. Murugan P, Siddaraju N, Habeebullah S, marker D2-40, combined with calre-
Basu D. Immunohistochemical distinction tinin,CEA, and TTF-1. An optimal set of
between mesothelial and adenocarcinoma Immunodiagnostic markers for pleural
cells in serous effusions: A combination mesothelioma. Cancer 2007;109:933-8.
panel-based approach with a brief review of 18. Wu GP, Zhang SS, Fang CQ, Liu SL, Wang
the literature. Indian J Pathol Microbiol EH. Immunocytochemical panel for
2009:52: 175-81. distinguishing carcinoma cells from reactive
10. Hua WX, Li C, Fang C. Application of mesothelial cells in pleural effusions.
calretinin and CEA immunocytochemical Cytopathology 2008;19:212-7.

Vol. 20 No. 3, September 2011 31

Anda mungkin juga menyukai