Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL REVIEW

PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT


KENDALI MANAJEMEN PENDAPATAN DAN
PENGEMBANGAN USAHA

(Studi Kasus Pada CV. Mustika Surya Elektrik Samarinda Tahun 2015)

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Manajemen

Oleh S1 Akuntansi A/VI :

I Gede Bagus Merta (151303SA)


I Made Budiarsa (151304SA)
Dyah Verronicka Chandra (151293SA)
Ni Putu Ria Oktariani (151366SA)
Yulia Santika Riswan (151332SA)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM

MARET 2018
2

BAB I

PENDAHULUAN

Seiring dengan berkembangnya dunia bisnis persaingan antar perusahaan


pun semakin ketat. Perdagangan Global melanda dunia. Produk dan jasa bebas
keluar masuk dalam suatu negara. Hal ini mendorong persaingan menjadi
persaingan global. Globalisasi bisnis berdampak terhadap produk, pelanggan,
harga, kompetisi, kualitas dan promosi. Dalam lingkungan persaingan global,
pelanggan (customer) memegang kekuasaan yang lebih besar dibandingkan
dengan produsen. Hal ini akan mengubah filosofi mass production menjadi mass
customization.
Dampak lain globalisasi bisnis adalah dituntutnya setiap perusahaan untuk
mampu bersaing dengan perusahaan sejenis (competition intensifies). Globalisasi
bisnis menyebabkan perubahan yang merembet ke semua aspek bisnis dan terjadi
secara terus-menerus, sehingga perubahan menjadi suatu hal yang normal terjadi.
Dalam situasi bisnis global, perusahaan yang ingin tetap bertahan hidup dan
berkembang dalam menghadapi pesaing-pesaing harus mampu dikelola dengan
cermat dan strategi serta kebijakan yang diambil harus tepat agar nantinya sesuai
dengan harapan. Untuk mengatasi hal tersebut salah satu alat yang dapat
digunakan oleh manajemen dalam penggelolaan perusahaan adalah anggaran.
Penyusunan anggaran merupakan suatu proses pembuatan rencana kerja yang
kurun waktunya ditentukan oleh perusahaan. Anggaran dapat digunakan oleh
manajemen sebagai alat untuk perencanaan pengorganisasian dan pengendalian
suatu kegiatan. Anggaran biasa disusun oleh pihak manajemen perusahaan dalam
jangka waktu satu tahun dengan tujuan untuk membawa perusahaan kekondisi
tertentu yang diinginkan dengan penggunaan sumber daya yang telah
diperkirakan.
3

Berkaitan dengan implikasi materi diatas terkait dengan implementasi


penganggaran pada perusahaan, kelompok kami tertarik untuk melakukan review
jurnal terkait dengan artikel yang berjudul “ Penerapan Anggaran Penjualan
Sebagai Alat Kendali Manajemen Pendapatan Dan Pengembangan Usaha (Studi
kasus pada CV. Mustika Surya Elektrik Samarinda Tahun 2015)”.
4

BAB II
RINGKASAN JURNAL
A. Identitas Jurnal
i. Judul : Penerapan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Kendali
Manajemen Pendapatan Dan Pengembangan Usaha

ii. Penulis : Devita Mardiana Suprapti

iii. Lembaga : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas


Penulis Mulawarman

iv. Lembaga yang : Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Universitas


menerbitkan Mulawarman
jurnal

B. Ringkasan Jurnal
 Pendahuluan

Diberitakan bahwa adanya penurunan bahan bakar minyak


subsidi dan sudah diterapkannya peraturan pemerintah Bpk. Ir. H. Joko
Widodo tersebut dimana pemerintah menurunkan harga bahan bakar
minyak supsidi sebanyak 2 kali diawal tahun 2015 ini menjadikan
harga bahan bakar minyak berpengaruh pada anggaran distribusi yang
turut andil dalam anggaran penjualan, yang akan berdampak
menurunnya harga barang yang dijual sehingga para kompetitor akan
juga mengambil tindakan yang sama dan akan menekan harga
distribusi barang dengan menjual barang dengan harga yang lebih
murah dari harga sebelumnya. Dalam kondisi tersebut akan terjadi
peningkatan kompetitor dan persaingan ketat yang terjadi sehingga
anggaran penjualan perusahaan perlu di rencanakan sebaik - baiknya
untuk mengoptimalkan laba perusahaan dan peningkatan
perkembangan perusahaan. Anggaran perusahaan disusun manajemen
5

untuk dapat melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan agar dapat


dicapai dengan sebaik mungkin. Khususnya anggaran penjualan, pada
waktu penyusunan harus dapat melihat faktor – faktor yang
berhubungan dengan aktivitas penjualan, seperti anggaran distribusi
barang sehingga penjualan barang hasil produksi CV. Mustika Surya
Elektrik berupa panel, tiang listrik dan trafo yang bahan bakunya
diambil dari luar daerah dapat dianggarkan dengan baik untuk
memberikan harga penjualan yang kompetitif.
Berdasarkan uraian permasalahan pada latar belakang, maka
penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai yakni, “Bagaimana
Penerapan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Kendali Manajemen
Pendapatan dan Pengembangan usaha pada CV. Mustika Surya
Electric Samarinda?” dan adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai
dalam penelitian adalah, Untuk mengetahui pelaksanaan penerapan
anggaran penjualan sebagai alat kendali manajemen pendapatan dan
pengembangan usaha pada CV. Mustika Surya Elektrik Samarinda.
 Kajian Teori
1. Angaran
Menurut M. Nafarin (2007 : 4) “Perencanaan (budgeting)
merupakan proses menyusun anggaran sehingga anggaran
(budget) adalah hasil (bagian) dari penganggaran.”
Dijelaskan kembali oleh M. Nafarin (2007 : 5) “Penganggaran
perusahaan merupakan proses menyusun anggaran perusahaan
sehingga anggaran perusahaan berarti menjelaskan,
menghitung, dan menyusun anggaran perusahaan.”
2. Anggaran Penjualan
Menurut Haruman dan Rahayu ( 2007 : 45 ) “Anggaran
penjualan (sales budget) ialah budget yang direncanakan secara
lebih terperinci penjualan perusahaan selama periode yang akan
datang yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis
6

(kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas), harga


barang, waktu penjualan serta tempat / daerah penjualannya.”
Dimana M. Nafarin menjelaskan bahwa “Menjual (sell) berarti
menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu
dan pada saat tertentu.” (2007 : 166)
3. Manajemen Pendapatan
Manajemen itu sendiri adalah suatu konsep yang mengatur
kinerja para pekerja dengan proses merencanakan,
pengorganisasian sehingga memunculkan pengendalian bagi
perusahaan.
T.Hani Handoko (2000 : 10) menyebutkan “Manajemen adalah
bekerja dengan orang – orang untuk menentukan,
menginterprestasikan, dan mencapai tujuan – tujuan organisasi
dengan pelaksanaan fungsi – fungsi perencanaan,
pengoranisasian, penyusunan personalia, pengarahan,
kepemimpinan dan pengawasan.”
Menurut Eldon S. Hendriksen (2007 : 374) dalam Teori
Akuntansi menjelaskan bahwa pendapatan adalah :
“Pendapatan (revenue) dapat mendefinisikan secara umum
sebagai hasil dari suatu perusahan. Hal itu biasanya diukur
dalam satuan harga pertukaran yang berlaku. Pendapatan diakui
setelah kejadian penting atau setelah proses penjualan pada
dasarnya telah diselesaikan.Dalam praktek ini biasanya
pendapatan diakui pada saat penjualan.”
4. Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha adalah “Tugas dan proses persiapan
analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan
pemantauan pelaksanaan pertumbuhan usaha, tetapi tidak
termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari
peluang usaha.” ( Id/Wikipedia)
7

5. Hubungan Anggaran Penjualan Sebagai Kendali Manajemen


Pendapatan Untuk Pengembangan Perusahaan Sehingga
dengan menerapkannya anggaran penjualan akan meningkatkan
pendapatan perusahaan yang didapat melalui aktivitas
penjualan “ Pendapatan (revenue) dapat mendefinisikan secara
umum sebagai hasil dari suatu perusahan. Hal itu biasanya
diukur dalam satuan harga pertukaran yang berlaku.
Pendapatan diakui setelah kejadian penting atau setelah proses
penjualan pada dasarnya telah diselesaikan. Dalam praktek ini
biasanya pendapatan diakui pada saat penjualan. ”
Dalam Bukunya Manajemen Keuangan dan Akuntansi, Hendra
S. Raharjaputra (2009 : 97) dijelaskan bahwa, Dalam pusat
penghasilan (income / revenue centers) setiap output akan
diukur dengan kinerja keuangan (Monetery term). Pusat
penghasilan biasanya ditemukan pada bagian / departemen
pemasaran / penjualan yang memiliki aktivitas antara lain,
Menyusun anggaran penjualan dan Merencanakan jumlah /
target penjualan.
Dalam Penelitian ini peneliti memiliki kerangka konsep
sebagai berikut :

Penerapan Pengendalian Pengembangan


Anggaran Manajemen Usaha
Penjualan Pendapatan

Keterangan gambar :
1. Perincian penerapan anggaran penjualan pada aktrivitas
penjualan barang.
2. Pengendalian penjualan dimana perusahaan sudah memiliki
pengawasan dari anggaran penjualan dengan mengoptimalkan
penerapan melalui pendapatan penjualan.
8

3. Mengelola pendapatan melalui aktivitas penjualan sehingga


memiliki keuntungan yang akan digunakan untuk
pengembangan usaha.
 Metode Penelitian
Jika dilihat dari objek dan metode analisis yang digunakan, maka
penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif
dengan pendekatan studi kasus.
Sumber dan Jenis Data.
1. Data Primer
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat
dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Selanjutnya, data tersebut dianalisis. Adapun yang menjadi
informan kunci (key informan) adalah :
a. Bagian Administrasi Keuangan CV. Mustika Surya Elektrik.
b. Bagian Oprasional CV. Mustika Surya Elektrik.
c. Direktur Utama CV. Mustika Surya Elektrik.
d. Konsultan Perusahaan CV. Mustika Surya Elektrik.
2. Data Sekunder
Teknik Pengumpulan Data.
a. Metode Observasi,
b. Metode Dokumen,
c. Metode Wawancara Langsung,
d. Literatur (penelitian perpustakaan),
Teknik Analisis Data.
Pengumpulan data yang diperlukan untuk mengetahui
bagaimana penerapan anggaran penjualan sebagai alat kendali
manajemen pendapatan dan pengembangan usaha adalah melalui
dua cara yakni menganalisis forcast penjualan perusahaan untuk
mengetahui penerapan anggaran penjualan dan kuesioner yang
diberikan kepada para pejabat berwenang yang ada dalam
9

perusahaan berkaitan dengan pengendalian manajemen pendapatan


dan pengembangan usaha perusahaan. Hubungan antara variabel –
variabel yang digunakan dalam melakukan penelitian perlu
dianalisis agar dapat melakukan pengambilan kesimpulan.
Pengujian rumusan masalah dilakukan dengan menggunakan
perhitungan persentase yang dikemukakan oleh Dean J. Champion
(1981 : 302), yaitu dengan menghitung jumlah total jawaban “Ya”
kemudian dilakukan perhitungan dengan cara sebagai berikut :
Jumlah Jawaban "Ya"
= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐾𝑢𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛𝑒𝑟 X 100%

Penilaian hasil presentase yang disesuaikan dengan kriteria yang


dikemukakan oleh peneliti melalui acuan milik Dean J. Champion
(1981 : 302) yaitu sebagai berikut :
1. 0% - 25% : Kesesuaian Penerapan Anggaran
Penjualan Sebagai Alat Kendali Manajemen
Pendapatan Perusahaan Kurang Tercapai.
2. 26% - 50% : Kesesuaian Penerapan Anggaran
Penjualan Sebagai Alat Kendali Manajemen
Pendapatan Perusahaan Sedikit Tercapai.
3. 51% - 75% : Kesesuaian Penerapan Anggaran
Penjualan Sebagai Alat Kendali Manajemen
Pendapatan Perusahaan Cukup Tercapai.
4. 76% - 100% : Kesesuaian Penerapan Anggaran
Penjualan Sebagai Alat Kendali Manajemen
Pendapatan Perusahaan Sangat Tercapai.
Analisis taksiran forcasting pada perusahaan peneliti
menggunakan alat analisis perhitungan kuantitatif dengan metode
Trend Bebas yang dikemukakan oleh Drs. M. Munandar dalam
bukunya Budgeting.
10

 Hasil Dan Pembahasan


Pengujian Rumusan Masalah.
Analisis perhitungan presentase pengolahan data kuesioner
yang telah peneliti dapat dengan menggunakan alat analisisis yang
dikemukakan oleh Dean J. Champion (1981; 302) adalah sebagai
berikut :
Jumlah Jawaban "Ya"
= X 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐾𝑢𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛𝑒𝑟
79
= X 100%
139
= 57%
Penilaian hasil presentase yang disesuaikan dengan kriteria yang
dikemukakan oleh peneliti melalui acuan milik Dean J. Champion
(1981 : 302) yaitu diklasifikasikan pada : 51% - 75% : Kesesuaian
Penerapan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Kendali Manajemen
Pendapatan Perusahaan Cukup Tercapai.
Dan sebagai pelengkap penelitian terhadap penyusunan
anggaran peneliti juga melakukan pengujian terhadap analisis
forcast penjualan perusahaan untuk tahun 2015. Dengan hal ini
maka peneliti menganalisis peralaman atau forcast untuk tahun
2015 dengan memakai data penjualan pada tahun 2014 dengan
sebaran data sebagai berikut :
11

Tabel Data Bulan Total Penjualan


Penjualan
Tahun 2014 No
1 Januari Rp200.000.000
2 Februari Rp250.000.000
3 Maret Rp250.000.000
4 April Rp325.000.000
5 Mei Rp325.000.000
6 Juni Rp330.000.000
7 Juli Rp330.000.000
8 Agustus Rp350.000.000
9 September Rp350.000.000
10 Oktober Rp350.000.000
11 November Rp375.000.000
12 Desember Rp375.000.000

Forcast untuk tahun 2015 yang telah dianalisis menggunakan data penjualan tahun
2014 yakni sebagai berikut :

Yakni menetapkan batas minimal penjualan pada Rp. 200.000.000,00 hingga


maksimal Rp. 400.000.000,00 didukung dengan penjualan pada awal tahun 2014
yang sudah mencapai Rp. 200.000.00,00 terus stabil menaik hingga penjualan Rp.
350.000.000,00 maka peneliti yang melakukan pengujian forcasting untuk ditahun
2015 optimis penjualan akan terus meningkat walaupun ada fluktuatif penurunan
12

yang kemungkinan akan terjadi tidak terlalu signifikan, sehingga kemudian


perusahaan bisa menerapkan anggaran penjualan sebagai alat kendali manajemen
pendapatan dan pengembangan usaha demi terwujudnya tujuan perusahaan dalam
pengembangan usahanya.
 Kesimpulan
Dan mengenai bagaimana penerapan anggaran penjualan sebagai alat kendali
manajemen pendapatan dan pengembangan usaha pada perusahaan yang telah
diteliti bahwa hasil uji presentase mendapatkan hasil 57% yakni termasuk dalam
kategori cukup tercapai dalam penerapannya. Pengujian tersebut menggunakan
alat uji presentse yang dikemukakan oleh Dean J. Champion (1981:302) melalui
penyebaran kuesioner terhadap key informan selaku pejabat terkait yang
berwenang dalam kegiatan penjualan perusahaan.
Analisis forcasting yang diramalkan pada penjualan perusahaan berjumlah
minimal penjualan pada Rp. 200.000.000,00 hingga maksimal Rp. 400.000.000,00
untuk tahun 2015 optimis akan tercapai dengan tolak ukur keberhasilan penerapan
< -5% untuk penyimpangan yang terjadi dan > 5% untuk positive pencapaian
penerapan yang di sesuaikan oleh perusahaan.
Bahwa penerapan anggaran penjualan sebagai alat kendali manajemen
pendapatan dan pengembangan usaha dalam hal teknis pada perusahaan CV.
Mustika Surya Elektrik cukup tercapai tetapi masih terdapat penyimpangan pada
hal pengendalian sebagai pengawasan guna tercapainya penerapan anggaran
penjualan seperti, dalam hal psikologi dan emosional serta sosial lingkungan kerja
perusahaan membuat pekerjaan yang berjalan tidak kondusif.
 Saran
1. Pemberian sanksi tegas terhadap pelaku penyimpangan
perusahaan seperti pemotongan gaji, skorsing, dan pemecatan
2. Menerapkan anggaran dengan jauh lebih baik secara disiplin
dan melakukan pencatatan penyimpangan yang dilakukan
untuk evaluasi yang bisa dilakukan dengan setidaknya 3 hari
sekali dalam rapat
13

3. Dapat melakukan riset biaya tak terduga yang dimungkinkan


akan timbul dari sidak perjalanan dan kegiatan pendistribusian
secara detail
4. Tidak berusaha mengerjakan kegiatan penjualan secara pribadi
diluar jam on open order
5. Bekerja sesuai dengan pekerjaan yang telah diberikan oleh
perusahaan tanpa mencampuri kinerja bagian lain
14

BAB III
PEMBAHASAN

Pada bagian pendahuluan peneliti telah menjelaskan sekilas tentang


anggaran seperti anggaran distribusi dan anggaran penjualan tetapi tidak
menjelaskan secara detail terkait kedua anggaran tersebut dan pentingya anggaran
bagi perusahaan. Hal lain yang belum disajikan secara jelas oleh peneliti yaitu
mengapa peneliti memilih objek penelitian CV. Mustika Surya Elektrik
Samarinda, dimana seharusnya peneliti memiliki alasan yang jelas mengapa
peneliti tertarik memilih objek tersebut. Peneliti belum menjelaskan secara jelas
profil perusahaan CV. Mustika Surya Elektrik Samarinda tersebut. Peneliti tidak
mencantumkan gab riset terkait dengan penelitian, selain itu peneliti seharusnya
menjelaskan fenomena yang terjadi di perusahaan sejenis melalui penelitian
terdahulu sehingga penelitian tersebut penting untuk dilakukan. Secara
keseluruhan pendahuluan belum menjelaskan secara kuat pentingnya penelitian
penerapan anggaran penjualan sebagai alat kendali manajemen dan
pengembangan usaha. Dan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penerapan anggaran penjualan sebagai
alat kendali manajemen pendapatan dan penegembangan usaha pada CV.Mustika
Surya Elektrik di Samarinda.
Pada bagian tinjauan pustaka peneliti sudah menyajikan kajian teori yang
sesuai dengan penelitian. Dalam menyajikan teori – teori tersebut peneliti
menggunakan berbagai referensi. Terkait dengan anggaran, anggaran
penjualan,manajemen pendapatan, pengembangan usaha serta hubungan
penerapan anggaran penjualan sebagai kendali manajemen pendapatan untuk
pengembangan usaha. Adapun referensi yang digunakan yaitu :
Menurut M. Nafarin (2007 : 4) “Perencanaan (budgeting) merupakan proses
menyusun anggaran sehingga anggaran (budget) adalah hasil (bagian) dari
penganggaran.” Dijelaskan kembali oleh M. Nafarin (2007 : 5) “Penganggaran
perusahaan merupakan proses menyusun anggaran perusahaan sehingga anggaran
perusahaan berarti menjelaskan, menghitung, dan menyusun anggaran
15

perusahaan.” Sedangakan menurut L.M. Samryn anggaran (budget) adalah suatu


pernyataan kuantitatif dari suatu rencana kegiatan dan menjadi suatu alat bantu
untuk mengoordinasikan dan implementasinya. Menurut L.M. Samryn dilihat dari
cakupannya terdapat dua bagian anggaran yaitu master budget dan subsidiary
budget. Dimana master budget merupakan suatu ikhtisar tentang semua tahapan
rencana perusahaan dan sasaran masa yang akan datang. Anggaran ini meliputi
target – target penjualan, produksi, distribusi, dan aktivitas keuangan dan
semuanya berakhir pada suatu proyeksi laporan laba bersih,proyeksi arus kas, dan
proyeksi neraca. Pos – pos anggaran yang merupakan bagian dari anggaran induk
disebut dengan subsidiary budget. Materi terkait dengan anggaran penjualan
peneliti menggunakan referensi dari Haruman dan Rahayu ( 2007 : 45 )
“Anggaran penjualan (sales budget) ialah budget yang direncanakan secara lebih
terperinci penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang di
dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual,
jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat / daerah
penjualannya. ”Dimana M. Nafarin menjelaskan bahwa “Menjual (sell) berarti
menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu dan pada saat
tertentu.” (2007 : 166). Referensi terkait dengan anggaran penjualan itu sendiri
termasuk kedalam anggaran induk khususnya anggaran operasi karena anggaran
penjualan didalamnya termasuk perhitungan penerimaan kas yang diharapkan
(L.M. Samryn). Penyajian terkait dengan materi manajemen pendapatan masih
belum lengkap karena peneliti hanya menyajikan beberapa referensi yaitu
referensi dari T. Hani Handoko dan Eldon S. Hendriksen dimana tidak ada
penjelasan lengkap keterkaitan antara manajemen pendapatan dengan anggaran itu
sendiri. Referensi yang digunakan peneliti terkait dengan pengembangan usaha
masih belum jelas. Dimana pengembengan usaha menurut Brown dan Petrello
adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun
akan meningkat pula perkembangannya untuk memnuhi kebutuhan tersebut,
sambil memperoleh laba. Kurangnya penjelasan kajian teori terkait dengan
hubungan penerapan anggaran penjualan sebagai kendali manajemen pendapatan
16

untuk pengembangan perusahaan yang dikemukan peneliti dan tidak adanya


referensi yang digunakan peneliti untuk menjelaskan hubungan tersbut. Hal yang
masih menjadi perhatian kelompok kami adalah penyajian teori yang masih
mencantumkan beberapa atau bahkan tidak ada referensi dan masih ada beberapa
kajian teori yang masih belum jelas. Selain kurang lengkapnya referensi dan
materi, peneliti sama sekali tidak mencantumkan penelitian terdahulu.
Pada bagian metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah
metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut
kami metode ini sesuai dengan tujuan maupun judul penelitian. Didalam
penyajian sumber dan jenis data peneliti mencantumkan dua jenis yaitu data
primer dan sekunder. Yang kami kritik, peneliti tidak mencantumkan secara jelas
isi kedua sumber data tersebut. Peniliti hanya mencantumkan informan untuk
memperoleh data. Dalam metode penelitian peneliti menyajikan daftar variabel
penelitian, sub variabel, dan indicator terkait dengan penerapan anggaran
penjualan pengendalian manajemen pendapatan, dan pengembangan usaha di
CV.Mustika Surya Elektrik Samarinda. Sedangkan untuk teknik pengumpulan
data peneliti menggunakan metode observasi, metode dokumen, metode
wawancara langsung, dan lieteratur (penelitian perpustakaan). Untuk metode
analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan perhitungan
presentase yang dikemukakan oleh Dean J. Champion (1981 : 302). Dimana alat
analisis yang dikemukakan oleh Dean tidak disebutkan oleh penliti dan analisis
taksiran forcasting peneliti menggunakan alat analisis perhitungan kuantitatif
dengan metode trend bebas yang dikemukakan oleh Drs. Munandar.
Pada bagian hasil dan pembahasan peneliti melakukan pengujian rumusan
masalah terkait dengan bagaimana penerapan anggaran penjualan sebagai alat
kendali manajemen pendapatan dan pengembangan usaha. Dimana untuk
memperoleh data yang diperlukan, peneliti menyebarkan kuisioner berisi
pertanyaan – pertanyaan yang berhubungan dengan masalah penulis kepada
respoden. Peneliti menyajikan perhitungan presentase pengolahan data kuisioner
namun peneliti tidak menyajikan data pendukung terkait dengan perhitungan
tersebut. Hasil perhitungan persentase yang dilakukan menunjukkan 57% yang
17

disesuaikan dengan criteria yang dikemukakan oleh peneliti melalui acuan milik
Dean J. Champion (1981 : 302) yaitu diklasifikasikan pada : 51% - 75% dimana
kesesuaian penerapan anggaran penjualan sebagai alat kendali manajemen
pendapatan perusahaan cukup tercapai. Dan untuk hasil forcast untuk tahun 2015
dengan memakai data tahun 2014 menunjukkan batas minimal penjualan pada Rp.
200.000.000 hingga maksimal Rp. 400.000.000 didukung dengan penjualan awal
tahun 2014 yang sudah mencapai Rp 200.000.000 terus stabil menaik hingga
penjualan Rp. 350.000.000 maka peneliti optimis penjualan akan terus meningkat
walaupun ada fluktuasi penurunan yang kemungkinan akan terjadi tidak terlalu
signifikan.
Pada bagian kesimpulan peneliti menyampaikan penerapan anggaran
pejualan sebagai alat kendali manajemen pendapatan dan pengembangan usaha
pada perushaan yang telah diteliti bahwa hasil uji presentase mendapatkan hasil
57% dimana hasil tersebut termasuk kedalam kategori cukup tercapai dalam
penerapannya. Serta analisis forcasting yang diramalkan pada penjualan
perusahaan berjumlah minimal penjualan pada Rp. 200.000.000,00 hingga
maksimal Rp. 400.000.000,00 untuk tahun 2015 optimis akan tercapai dengan
tolak ukur keberhasilan penerapan < -5% untuk penyimpangan yang terjadi dan >
5% untuk positive pencapaian penerapan yang di sesuaikan oleh perusahaan.
Kesimpulan yang di buat penulis sudah mampu menjawab tujuan dari penelitian dimana
tujuannya adalah untuk menganalisis penerapan anggaran penjualan sebagai alat kendali
manajemen dan pengembangan usaha, namun yang menjadi perhatian kelompok kami
didalam kesimpulan ini peneliti tiba – tiba mengangkat pembahasan terkait dengan
penyimpangan yang tidak disampaikan sebelumnya oleh peneliti pada bagian
pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian maupun pada hasil dan pembahasan.
Kurang jelasnya referensi yang digunakan peneliti dalam menyataka tolok ukur hasil
analisis forcasting.
18

BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan review jurnal terhadap artikel yang berjudul “Penarapan Anggaran


Penjualan Sebagai Alat Kendali Manajemen Pendapatan Dan Pengembangan
Usaha” (Studi Pada CV.Mustika Surya Elektrik Samarinda Tahun 2015) adalah
bahwa penelitian sudah disajikan dengan baik sesuai dengan langkah – langkah
penelitian. Namun belum adanya penjelasan yang lebih mendalam terkait variabel
penelitian dan keterkaitan antar variabel. Peneliti hanya menggunakan beberapa
literature bahkan ada penyajian teori yang masih belum jelas literaturnya. Didalam
analisis perhitungan data yang disajikan peneliti masih belum lengkap. Selain itu
belum dikemukakannya alasan peneliti melakukan penelitian di perusahaan CV.
Musttika Surya Elektrik Samarinda. Dan kurangnya daftar penelitian terdahulu
terkait dengan judul yang diambil.

Saran :
1. Menyampaikan secara ringkas alasan pemilihan, dan gambaran objek
penelitian, manambahkan gab riset terkait dengan penelitian sejenis pada
bagian pendahuluan untuk mendukung tujuan dari penelitian.
2. Melengkapi dan menambahkan lebih detail kajian teori serta
mencantumkan referensi yang jelas.
3. Melengkapi sumber data penelitian.
19

DAFTAR PUSTAKA

L.M. Samryn. 2002. Akuntansi Manajerial Suatu Penganatar. PT RajaGrafindo


Persada. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai