Anda di halaman 1dari 2

ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


002/03/GIZI 00
1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan :


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Kegiatan mengumpulkan dan mengkaji data terkait gizi yang relevan untuk
mengidentifikasi masalah gizi pada pasien dan penyebabnya, menentukan
diagnosa masalah gizi, melakukan intervensi gizi,merencanakan montoring dan
evaluasi asuhan gizi
Data yang dikumpulkan meliputi :
- Data Antropometri untuk menentukan status gizi : BB, TB, bila pasien tidak
dapat ditimbang diukur LiLA dan Tinggi Lutut. Kemudian penentuan status
gizi berdasarkan IMT atau LiLA
- Data riwayat gizi : pola makan, asupan zat gizi sehari, kecukupan zat gizi
dibanding kebutuhan;
- Data laboratorium yang terkait gizi : albumin, Hb, gula darah, ureum,
kreatinin, dll
- Data klinis / fisik yang berhubungan dengan defisiensi gizi : kondisi kulit,
mata, rambut, kehilangan masa otot, kehilangan lemak, dll;
- Riwayat personal; diagnosis medis, tingkat sosial ekonomi, aktifitas fisik,
kebiasaan minum obat/jamu, suplemen gizi, dll

TUJUAN Mengetahui masalah gizi pasien dan penyebabnya, berdasarkan hal tersebut
selanjutnya Dietisien / Ahli Gizi membuat perencanaan intervensi / pemberian
suplemen makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi pasien dan preskripsi
Dokter.

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Dietisien mengunjungi semua pasien baru beresiko malnutrisi dan melakukan
anamnesa terkait gizi, data yang dikumpulkan meliputi antropometri, biokimia,
klinis, riwayat gizi serta riwayat personal dan mengkaji data data tersebut
untuk menentukan diagnosa gizi / masalah gizi;
2. Selanjutnya Dietisien membuat rencana intervensi gizi / pemberian suplemen
makanan seusia dengan kondisi pasien dan perskripsi diet dokter.
3. Hasil asesmen gizi ditulis dalam form Asuhan Gizi Pasien Rawat Inap dengan
format ADIME
4. Berdasarkan hasil berat ringannya resiko pasien, Dietisien akan melakukan
asesmen ulang untuk mengevaluasi efektifitas intervensi gizi.
5. Asesmen ulang dilakukan pada :
a. Pasien dengan resiko malnutrisi berat : asesmen gizi lanjutan dilakukan
setiap hari
b. Pasien dengan resiko malnutrisi sedang : asesmen gizi lanjutan dilakukan
setiap 3 hari, apabila asupan cukup, asesmen dilakukan selang 7 hari;
c. Pasien dengan resiko malnutrisi ringan : asesmen gizi lanjutan dilakukan
setiap 7 hari

UNIT TERKAIT Instalasi Gizi


Unit Rawat Inap
ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


002/03/GIZI 00
2/2

Anda mungkin juga menyukai