KATA PENGANTAR
Pedoman bagi mahasiswa sangatlah penting untuk membimbing praktikan agar lebih
praktis dalam menyelesaikan tugas pada bengkel listrik. Dalam hal ini kami hanya menyajikan
sistem pengerjaan praktis yang dikerjakan oleh mahasiswa dimana setelah menyelesaikan
tugas praktek bengkel tersebut, diharapkan mahasiswa harus sudah mampu :
Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan
senang hati kami menerima saran dan kritik yang membangun dari Anda.
MARISON H PASARIBU
PENDAHULUAN
Latihan bengkel semester IV ini tertuju pada instalasi penerangan dan tenaga listrik
pada bangunan industri yang diperkecil yang bertujuan agar kelak dapat menginstalasi pada
bangunan sebenarnya .
Pada semester ini setiap mahasiswa dibagi atas beberapa group. Masing-masing group
berbeda pada sistem operasinya, dengan maksud agar mahasiswa dapat menyerap informasi
teknik sebanyak mungkin.
Pada akhir praktek ini mahasiswa akan mendapat tugas membuat laporan praktek.
Maksud dari tugas laporan praktek ini adalah membimbing mahasiswa agar dapat lebih
menguasai keadaan lapangan kelak.
Karena hal – hal di atas maka pemasangan instalasi listrik harus benar – benar di
rencanakan dari awal hingga selesai. Untuk lebih maksimal sebaiknya pekerjaan tersebut
mengikuti system yang di sarankan pada PUIL. Karena disana telah di jelaskan dengan rinci
bagaimana tentang instalasi listrik yang baik dan benar serta memenuhi standard. disana juga
diterangkan beberapa teknik pemasangan instalasi listrik sebagaimana mestinya. Misalnya ;
membengkokkan pipa, memasang pipa, penarikan kabel, penempatan peralatan,
penyambungan kabel, serta mencari kesalahan ( trouble shooting ).
Laporan praktik ini dimaksudkan untuk membimbing mahasiswa agar dapat lebih
menguasai keadaan lapangan kelak.
Ingat :
a. Alat :
b. Bahan :
1. Ukur daerah / lokasi / letak dimana akan anda rencanakan untuk pemasangan
peralatan listrik yang dibutuhkan. Hal ini sangatlah penting agar penempatannya
sesuai dengan ukuran fisik dari peralatan listrik tersebut.
2. Perhatikan bahwa diagram peletakan yang diinginkan oleh konsumen anda adalah
seperti tertera pada buku anda. Hal yang prlu anda ingat adalah anda merupakan
seorang “ Staf Lapangan “ oleh karena itu maka jarak serta ukuran yang
diinginkan anda sendiri yang menentukan dengan mengingat : Prinsip dasar
pemasangan instalasi listrik.
3. Setelah anda menentukan penempatannya, maka anda dapat mengatur posisi letak
peralatan yang akan dipasang sesuai dengan pengaturan pemasangan peralatan
tersebut.
5. Anda harus menguasai spesifikasi peralatan dan alat yang digunakan demi
memudahkan dalam pemasangan.
6. Sebelumnya anda sudah menerima semua bahan, barang serta peralatan yang
dibutuhkan sehingga anda bisa memeriksa bahan tersebut apakah masih bisa
dipakai atau digunakan.
7. Dalam hal peletakan anda harus mengukur lebar daerah yang akan ditempati oleh
peralatan dan alat yang bersangkutan.
Beton
1 mm
Tutup
Gambar 1
Untuk pemasangan kotak sambung lebih dari satu maka pemasangannya harus dibuat
sejajar antara satu dengan yang lainnya agar terlihat rapi dan indah. Dan ditempatkan menurut
atau sesuai dengan kebutuhan dari kotak sambung tersebut. Jika diperlukan, dapat juga
dipasang kotak tarik, yang mana kotak tarik tersebut hanya berfungsi dalam penarikan kabel
dan tidak dibenarkan membuat sambungan di dalam kotak tarik tersebut. Pada umunya kotak
tarik tidak memiliki terminal untuk penyambungan penghantar, sedangkan kotak hubung
mempunyai terminal penghantar.
2. Pemasangan saklar
Saklar adalah suatu alat yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan suatu
rangkaian tertutup. Penggunaannya harus disesuaikan dengan kemampuan daya hantar dari
saklar tersebut. Penempatan saklar tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tinggi
pemasangannya adalah 110 – 130 cm. bila dipasang dibawah plaster maka kedalaman dari
kotak tanahnya harus disesuaikan agar jarak antara tutup dan plasteran tidak melebihi 1mm.
Anda harus memperkirakan ketebalan dari plesteran nanti dari permukaan batu bata (pada
kenyataannya anda harus konsultasi sebelumnya dengan arsitek bangunan).
tersebut. Pada kotak kontak biasanya dilengkapi dengan pentanahan dan pada umumnya
pemasangan kotak kontak dari lantai adalah maximum 110 – 120 cm.
30 cm
Benar
Salah
Sa
Benar
la
h
Gambar 2
Dalam pemasangannya pada batu bata harus dipasang sekaligus semua agar semen kering
secara serentak dan dapat mengikat roset dengan kuat.
Gambar 3
Gambar 4
7. Penanaman pipa
Pipa yang ditanam didalam plaster tidak boleh disambung, kecuali pada kotak tarik.
Pembengkokan pipa harus rata lengkungannya, hal ini bertujuan untuk mempermudah
penarikan kabel pada pipa tersebut. Pipa yang telah ditanam atau rumah saklar dan sejenisnya
harus ditutup dengan kertas agar sewaktu penyemenan nanti semen tidak masuk kedalamnya.
Pipa yang terletak diatas dinding harus diberi klem, jarak antara klem maksimum 2 meter dari
tule maksimum 10 mm. ( lihat gambar ) :
Tule
Max 2 m
10 mm
Gambar 5 Paku
Apabila memakai pipa KRFW, pada bagian ujungnya sebaiknya dipaku agar tetap pada
posisinya. Kedalaman alur penanaman pipa paling sedikit 20 mm dan dapat disesuaikan
kedalamannya dengan pipa tersebut. Misalnya untuk pipa 5/8” kedalamannya adalah 20mm.
sebelum pipa ditanam terlebih dahulu dimasukkan kawat penarik sampai kekotak tarik. Jarak
antara kotak tarik max. 20 meter pipa lurus……....10 meter pada bengkokan. Jumlah
bengkokan max. 4 kali. Selain kawat penarik dapat digunakan alat penarik lain yang berupa
spiral.
Pipa
Gambar 6
9. Penarikan kabel
Jumlah penghantar yang diperbolehkan berada dalam pipa adalah max. 6 penghantar.
Jumlah diameter keseluruhan penghantar harus disesuaikan dengan diameter pipa. Penarikan
pipa dilakukan dengan penarikan dari atas kebawah, karena hal ini lebih mudah dari cara
penarikan kebalikannya. ( lihat gambar )
Lampu
Panel
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BENGKEL LISTRIK
Saklar
13
Gambar 7
Penandaan dengan:
Spidol
Kertas berlapis isolasi
Pita warna
Gambar 8
Panel
Kayu
Gambar 9
11. Pembobokan
Alat yang digunakan dalam melakukan pembobokan adalah palu seberat sedikitnya
500 g dan pahat beton. Posisi pahat lurus dengan kemiringan ≤ 45 o terhadap tembok.
Pembobokan tegak lurus hanya akan merusak bangunan. Sifat-sifat bahan bangunan akan
berubah misalnya bata bila dibobok secara tegak lurus akan rapuh dan hancur. ( lihat
gambar ).
45 o
Tembok
45 o
Gambar 10
Efek strobocopies dapat menipu penglihatan mata yang sebenarnya, oleh karena itu
keadaan seperti ini akan berbahaya pada industri terutama menyangkut pada keselamatan
kerja. Untuk menghilangkan ada 2 cara :
System hubungan duo
System phasa
Pada hubungan duo pada suatu hubungan amatur dibuat dua lampunya salah satu
dipasang kapasitor agar arus dapat mendahului 60o. Jadi perbedaan phasa antara lampu sudah
terjadi (lihat gambar).
lag lead
Gambar 11
Pada hubungan phasa lampunya dibagi rata hubunganya menjadi tiga phasa dalam satu
ruangan. Pada latihan ini kita akan terapkan system pembagian tiga phasa ini keuntungan
sistem ini dibagi rata, lampu tidak sekali padam bila fuse yang yang putus, ekonomis karena
tidak menggunakan kapasitor.karena penerangan di industri kontiniu, balast dan kapasitor
harus dialasi dengan bahan yang tahan panas atau anti terbakar.
a : >5 cm
b : panjang ballast
c : > 5 cm
d : > 1cm
e : kapasitor
Gambar 12
13. Kompensasi
Agar faktor kerja lampu TL maka tinggi cos φ harus dinaikkan dengan bantuan
kapasitor. Hubungan kapasitor ada dua : seri dan parallel. Pada praktek ini akan kita gunakan
hubungan parallel. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Dari sudut Q1 akan diturunkan menjadi sudut Q2 jadi:
QL
Q = QL – QC
QC = QL – Q……(1)
Tq Q1 = QL/P ; tg Q2 = Q/P
QL = P (tg Q1)
Q = P (tg Q2)
S
Q1
JURUSAN TEKNIK
Q2 ELEKTRO BENGKEL LISTRIK
Qc
16
Gambar 13
Sekarang coba hitung, berapa kapasitansi kapasitor yang dibutuhkan oleh lampu TL 40
Watt dimana sebelum kompensasi cos φ = 0,9 pada tegangan kerja 220 V. untuk menentukan
tegangan kapasitor, tegangan puncak sinusoidal tidak dapat diabaikan, jadi pilihlah tegangan
kapasitor yang sebesar :
V = 12. Vn = 1,414 . 220 = 311,1 volt.
Maksudnya agar kapasitor tidak menimbulkan suara berisik untuk pengorderan
kapasitor motor, biasanya hubungannya telah ditentukan, tinggal memilih saja. Yang kita
tentukan hanya daya VAR nya saja. Untuk menghitung gunakan rumus persamaan (2).
Contoh 3 :
Data motor Supply PLN Hubungan yang diizinkan
V 3 x 220 V 3 x 380/ 220 bintang
Jadi kesimpulan bila ada data yang hanya tegangannya saja maka tegangan fasa motor
tersebut adalah tegangan terendah.
F9
Section according f9
Seled :
K1 K2 = 0,58 X Inom
K1 K2 K3 K3 = 0,33 x Inom
F1 F2
Set the Overload – R 0,58 x Inom
2. Ekonomis bila jarak panel dengan beban jauh
U,V,W M Z,X,Y Section of cable acc. To the
Setting of the overload Relay
F9 F9
Penampang kabel
Sesuai denganGambar 15 F9
penampang
U,V,W
M U1,V1,W1 U1,V1,W1 M U2,V2,W2
Z,X,Y
JURUSAN TEKNIK
U2,V2,W2ELEKTRO BENGKEL LISTRIK
18
16. Pentanahan
Agar mudah mengatur keseimbangan beban, serta mengurangi rugi - rugi XC dan XL
maka pada pembangkit dan gardu perlu ditanahkan. Ada beberapa sistem pentanahan yang
kita kenal, pada latihan kali ini kita akan terapkan sistem PNP, lemari panel dan rangka yang
dapat menghantar arus di tanahkan untuk mencegah terjadinya tegangan sentuh.
Gambar 16
Sistem pengukuran : sistem pengukuran dengan sumber DC, bagian positip harus
dihubungkan dengan ground untuk mencegah agar tidak terjadi elektrolisa. Pembacaan
pengukuran dilakukan pada saat gerakan motor diam dan harga yang ditunjukkan sama
dengan tahanan minimal hasil teori.
Lanjutkan dengan yang lain ; bila hasil lebih kecil, ukurlah terminal demi terminal cari
dimana kesalahan, kemungkinan tahanan akan lebih tinggi tetapi instalasi inti tidak cukup
oleh karena itu ulangilah pengukuran lebih teliti antara inti dengan inti (jadi antara inti saling
dipertukarkan) untuk memastikannya. Bila hasil pengukuran antara semua penghantar sudah
memenuhi standart, maka sekarang sudah dapat diuji fungsi kerja dengan memasukkan
tegangan kerjanya.
Setelah mengetahui lokasi tempat praktek dengan groupnya, kunci drawer dan barang
inventaris “Not Consumable” dapat diterima demikian juga tool box dan coin dari toolman.
Maka sekarang pengerjaan praktek sudah dapat dimulai dengan tahap-tahap pengerjaan seperti
pada tabel isi, tabel ini adalah hasil pengalaman, oleh karena itu anda tidak perlu harus
mengikutinya apabila anda mengetahui sistem sederhana atau praktis.
1. Instalasi Penerangan
Tetapkan dengan semen antara lain : kotak hubung, kotak saklar, dll.
Buatlah roset kayu untuk fiting lampu dan kotak kontak tiga fasa
Sesuaikanlah kedalaman lubangnya dan tetapkan dengan semen.
Tetapkan pipa dengan paku dan semen. Selama anda menunggu semen kering,
kerjakanlah instalasi tenaga.
2 Instalasi tenaga
3. Pembongkaran
Seluruh komponen yang dikembalikan ke drawer harus tetap sediakala, bila ada yang
pecah atau kurang lengkap harus segara dilaporkan. Demikian juga komponen – komponen
panel harus tetap lengkap.
Untuk semua tempat praktek atau untuk semua kelompok rangkaian panel adalahsama,
demikian juga sistem penggunaan komponen-komponen di dalamnya. Gambar rangkaiannya
adalah EL DRA 0054 dan EL DRA 0055.
Lay out (penempatan peralatan)
Untuk kelompok I dan IVsesuaikan dengan gambar EL DRA 0055, dan untuk
kelompok II dan III sesuaikan dengan gambar EL DRA 0054.
INSTALASI TENAGA
PANEL KONTROL
Untuk semua kelompok dan tempat praktek rangkaian panel adalah sama.
Rangkaiannya di sesuaikan dengan EL DRA 0044 yag terdiri dari dua halaman.
Lay out (penempatan peralatan)
Untuk kelompok satu gunakan EL DRA 0058/1
Untuk kelompok dua gunakan EL DRA 0058/2
Untuk kelompok tiga gunakan EL DRA 0058/3
Untuk kelompok empat gunakan EL DRA 0058/4
PEMILIHAN PERALATAN
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel kebutuhan seluruh kelas: EL DRA 0059.
Sebagai contoh:
1). * Untuk pengoperasian M3 pada kelompok satu dan dua dibutuhkan Q3 dengan
sistem putar.
* Untuk pengoperasian M3 pada kelompok tiga dan empat dibutuhkan Q3 dengan
sistem tekan.
2). * kelompok satu dan dua mempunyai beban M11 dengan saklar Q11 yang
dioperasikan oleh S11
* kelompok tiga dan empat mempunyai beban E10 dengan saklar
kelompok I :
Pada bagian ini digunakan pengaman fuse dengan arus nominal 15 A digunakan
untuk melayani beban. Dalam hal ini beban yang di maksud adalah beban yang
membutuhkan arus tiga fasa (COOKER).
kelompok II :
Bagian ini dilengkapi dengan pengaman berupa MCB 1 fasa. Digunakan sebagai
penerangan pada dapur gedung dan WC. Sistem penerangan pada bagian ini menggunakan
saklar tukar serta saklar tunggal yang melayani kotak kontak satu fasa.
kelompok III :
Rangkaian penerangan ini dilengkapi dengan pengaman MCB 3 Fasa. Rangkaian
ini digunakan sebagai penerangan pada ruang bengkel. Yang mana pada rangkaian ini
digunakan saklar impuls yang dioperasikan oleh tombol tekan. Saklar impuls ini
digunakan untuk menghidupkan kontaktor magnit. Kegunaan kontaktor magnit tersebut
adalah untuk membagi Fasa R, S, dan T untuk beban pada lampu TL. Hal ini ditujukan
untuk menghilangkan efek stroboscopies yang biasa terjadi pada lampu TL. Efek
stroboscopies adalah efek yang dapat menipu penglihatan mata. Efek ini sebenarnya tidak
berbahaya tetapi akan sangat berbahaya jika pada mata yang sensitive. Karena efek ini
cukup dapat mengganggu konsentrasi. Efek ini terjadi biasanya dikarenakan oleh
kurangnya tegangan yang disupply. Ada dua cara yang dilakukan untuk menghilangkan
efek ini, yaitu dengan cara menerapkan sistem hubungan duo, dan dengan sistem
hubungan fasa. Pada latihan ini kita gunakan sistem fasa. Yang mana pada sistem ini beban
dibagi rata, lampu tidak sekaligus padam bila fuse putus.
Di dalam instalasi daya ini terdapat empat macam instalasi beban, yaitu motor 3,
motor 4, motor 11 dan motor 13. Untuk motor 3, di operasikan dengan tombol tekan satu
arah on / off, dengan terminal 3 phasa. Sistem asut motor adalah direct on line. Untuk
pengaman motor 3, menggunakan fuse dan MCB 3 phasa.
Untuk motor 4, di operasikan dengan saklar putar S5 dengan dua terminal hubung,
yang mana pengoperasian saklar putar akan mengaktifkan kontaktor K6 yang akan
menutup kontak-kontaknya dan mensupply tegangan ke motor. Sistem asut motor ini
adalah direct on line. Untuk pengaman motor 4, menggunakan fuse dan MCB 3 phasa.
Untuk motor 11, di operasikan dengan saklar tekan NO dan NC dengan lampu
tanda untuk kondisi steady state, pengoperasian kontak NO akan mengaktifkan kontaktor
utama, on delay kontaktor dan kontaktor hubungan bintang, dan pengalihan operasi
kontaktor bintang ke kontaktor delta melalui on delay kontaktor yang memiliki timer yang
dapat di set. Sistem asut motor ini adalah star-delta. Untuk menonaktifkan motor di
lakukan dengan menekan kontak NC. Untuk pengaman motor 11 menggunakan fuse, Over
Load Relay dan MCB 3 phasa.
Untuk motor 13, dioperasikan dengan saklar pedal, dimana terdapat dua buah
pedal, masing-masing pedal untuk putaran motor ke kiri dan ke kanan. Untuk menon-
aktifkan motor di lakukan dengan menekan pedal ke posisi seimbang (posisi awal) atau
menyentuh limit switch yang memiliki kontak NC, baik untuk putaran ke kanan ataupun
ke kiri. Untuk pengaman motor 13 menggunakan fuse, Over Load Relay dan MCB 3
phasa.
ANALISA
Selama 4 minggu mengadakan praktik instalasi penerangan dan tenaga pabrik,
saya dapat menganalisa bahwa :
1. Instalasi Penerangan
• Apabila saklar tukar A ditekan maka lampu pijar A akan beroperasi
2. Instalasi Tenaga
• M3 dioperasikan melalui selector switch tiga fasa Q3 dengan sistem
DOL (Direct On Line).
LAMPIRAN
NOTE:
KESIMPULAN
Dari hasil praktek bengkel listrik yang telah kami laksanakan maka saya dapat
mengambil kesimpulan bahwa : kita haruslah menguasai spesifikasi peralatan dan alat
yang digunakan dan kita harus mampu membaca gambar rangkaian dan ketelitian dalam
pembacaannya sangatlah diharapkan karena salah pemasanganya kemungkinan motor
tidak akan bekerja atau bisa juga mengakibatkan kerusakan pada peralatan listrik yang
digunakan.
Dalam praktek yang telah kami laksanakan kita haruslah mampu menerangkan
secara rinci apa yang telah kita kerjakan kepada konsumen dan juga haruslah sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh konsumen tersebut.
Walaupun praktek kami dibagi menjadi beberapa group, itu dibuat supaya
kami dapat menyerap sebanyak mungkin informasi teknik. Diantaranya adalah Motor
Listrik dapat dioperasikan dengan beberapa cara antara lain adalah : membalik arah
putaran motor, motor dengan dua kecepatan, motor dengan menggunakan hubungan
star/delta, dll.
Dan yang paling penting diingat adalah keselamatan kerja harus lebih
diutamakan daripada yang lain.
MARISON H PASARIBU