Saat ini, kata 95 – 5 sudah tertulis di banyak buku dan disampaikan di
banyak kesempatan. 95% orang memiliki 5% kekayaan dunia sedangkan yang 5% orang memiliki 95% kekayaan di dunia. Di sebuah bank swasta nasional yang memiliki cabang terbanyak dan ATM di banyak minimarket, 1% nasabah memiliki 71% uang simpanan di bank tersebut. Kondisi ini berubah dari waktu ke waktu. Pada akhir abad 19, Alfredo Pareto menemukan bahwa di Italia tempat dia berada, 20% orang memiliki 80% tanah di Italia, sedang yang 80% lainnya, hanya memiliki sedikit tanah, ysitu 20% dari semua tanah di Italia. Itulah awal mula lahir nya hukum Pareto 80-20, yaitu 80% orang di sebuah organisasi hanya memberi dampak atau hasil sebanyak 20%. Sedangkan 20% orang memberi hasil 80%. Seorang manajer yang pintar, akan mencari siapa 20% orang yang akan memberi 80% hasil di organisasinya. Mereka akan fokus ke 20% orang itu. Di buku Rich Dad Poor Dad Guide to Invest, Robert T Kiyosaki menulis rumus 90:10. Dia mengatakan menurut ayah kayanya (berarti sekitar tahun 1960 an), di dunia keuangan, dalam sebuah kelompok, selalu ada 10% orang yang menguasai 90% uang dikelompok tersebut, dan yang 90% orang lainnya menguasai 10% uang yang beredar di kelompok itu. Di dunia penyanyi, ada 10% penyanyi yang menguasai 90% uang yang beredar di kelompok penyanyi. Di dunia tinju, ada 10% petinju yang menguasai 90% uang yang beredar disana. Sebut dunia apa saja, baik itu pegawai, profesional maupun pengusaha kecil, selalu ada 10% orang yang menguasai 90% uang yang beredar disana. Begitulah dunia keuangan bergerak dengan cepatnya, yang kaya bertambah kaya dan yang miskin bertambah miskin. Dari 80 : 20, di akhir abad 19, menjadi 90 : 10 di pertengahan abad 20 (150 tahun kemudian) dan menjadi 95 : 5 di awal abad 21 (50 tahun kemudian). Perubahan berikutnya pastilah akan lebih cepat lagi. Anda hanya bisa memilih apakah Anda ingin berada di yang 95% atau yang 5% ?. Tergantung Anda mau melakukan apa ? Hidup kita ini berasal dari keputusan keputusan kecil yang mungkin tadinya tidak kita sadari. Saya menjadi dokter karena ada anak berusia 18 tahun yang belum mengerti apa apa dan memutuskan masuk ke fakultas kedokteran. Kemudian saya menjadi dokter, spesialis dan merasa bahwa itu adalah jalan hidup yang menjadi takdir saya dan harus saya jalani sampai meninggal. Saya membuat rumah tinggal yang sangat bagus di lahan seluas 2000 meter, sehingga kebanyakan teman yang berkunjung kesana mengatakan rumah saya itu seperti sebuah hotel. Ternyata akhirnya benar benar menjadi hotel. Keputusan kecil lainnya telah mengubah kehidupan saya, yaitu keputusan untuk mengikuti ajakan om saya belajar meditasi ke Jakarta. Disana saya diajari tehnik materialisasi. Tehnik itu membawa saya ke pemahaman baru tentang meminta sesuatu kepada Allah. Sayapun memutuskan untuk meminta penghasilan pasif. Itu pulalah yang membawa anak saya berani memaksa saya menghadiri sebuah seminar di Jakarta. Di seminar itulah saya kena batunya dan memutuskan untuk merubah arah kehidupan saya. Bersedia untuk dibentuk sehingga memenuhi syarat untuk menjadi bagian dari 5% orang yang memiliki 95% kekayaan dunia. Pembentukannya sangat tidak mudah sehingga saya dan isteri seringkali berpikir untuk berhenti. Tetapi saya memutuskan untuk terus, dan akhirnya bisa freedom 2 tahun kemudian. Itulah keputusan keputusan kecil yang dari satu keputusan membawa ke keputusan lain. Itu semua seperti kebetulan saja, tetapi sebenarnya tidak kebetulan. Itu diatur oleh bawah sadar kita. Berubah tentu saja sangat tidak mudah, bayangkan saja perubahan dari kelompok 95% orang yang memiliki 5% uang di dunia, menjadi 5% orang yang memiliki 95% uang di dunia. Kita harus mau digembleng untuk dirubah sama sekali cara berpikirnya, sehingga pantas berada disana.. Kalau melihat kehidupan saya waktu itu yang termasuk miskin tipe 2 (sudah berpenghasilan besar bertahun tahun, tabungannya segitu gitu saja), saya dulu pasti memiliki pola pikir miskin. Jadi saya sadar bahwa saya tidak boleh ngotot mempertahankan pola pikir saya yang lama, khususnya yang berhubungan dengan uang. Sedang yang berhubungan dengan agama, politik, seks atau kehidupan keluarga tetap dipertahankan. Hanya soal uang dan bisnis yang harus benar benar saya rubah karena sudah terbukti itu salah semua. Untuk berubah perlu teachable pada mentor. Saya benar benar mengikuti apa kata mentor saya. Beliau meminta saya membeli buku ke Surabaya, saya langsung berangkat, baru sampai Malang, beliau SMS lagi bahwa saya perlu mendengar kaset ini. Besoknya saya berangkat lagi ke Surabaya. Beliau meminta saya ikut sebuah seminar di Bandung bersama isteri, saya berangkat kesana tanpa bertanya lagi, hasilnya luar biasa bisa merubah saya. Itulah faktor faktor yang membuat saya 2 tahun kemudian bisa berhenti praktek dan freedom. Ternyata, rumus 95-5 itupun mengikuti terus, bukan hanya dalam hal penghasilan, tetapi dalam hal cara mencapainya. Sebagai contoh, jika di kuadran kiri, keberhasilan kita tergantung 95% pada cara dan hanya 5% pada sikap. Di kuadran kanan terbalik, 95% tergantung sikap dan hanya 5% yang cara. Bill Gate mungkin sudah tidak terlalu menguasai tehnik komputer yang paling baru atau manajemen paling canggih. Tetapi dia memiliki sikap yang tepat untuk bisa menemukan dimana ada orang yang memiliki ketrampilan itu dan membawanya masuk. Dahulu, untuk bisa sukses, saya harus menguasai cara melakukan pekerjaan sebagai spesialis kandungan. Jika ada satu cara yang saya kurang, sayapun membaca buku, ikut seminar dan sebagainya. Sekarangpun Anda pasti terus berusaha memperkuat ketrampilan anda di pekerjaan sekarang. Tehnik menjual, mendirikan bisnis, manajemen, memelihara lele, memelihara kambing adalah ilmu ilmu yang kita cari karena secara sadar kita tahu itu menyangkut cara kita berhasil mengerjakan sesuatu. Secara bawah sadar, kita akan lebih semangat bekerja semakin keras karena sudah lebih tahu caranya. Jadi klop antara pikiran sadar dan bawah sadar. Ternyata, untuk bisa sukses di kuadran kanan, bukan cara yang penting tetapi sikap. Bukan ilmu tentang tehnik (hard skill) yang penting, tetapi ilmu tentang sikap (soft skill), yaitu : 1. Dream Building 2. Time manajemen 3. Goal setting 4. People skill 5. Communication skill 6. Leadership skill 7. Attitude of success 8. Memanfaatkan perubahan untuk kemajuan 9. Membangun hubungan manusia yang lebih baik 10. Pengembangan diri 11. Meningkatkan percaya diri 12. Cara mengatasi kegagalan Yang semuanya secara bertahap bisa Anda serap dari Leadership Seminar. Ilmu ilmu ini tidak bisa dipelajari teorinya, perlu langsung dipraktekkan, karena ini mengenai sikap, bukan cara. Anda bisa mempelajari cara beternak lele kemudian menjelaskan ke orang lain tanpa pernah melakukan ternak lele. Tetapi Anda tidak akan bisa meminta seseorang yang sangat disukai orang untuk menjelaskan mengapa bisa begitu ? Dia mungkin bisa menjelaskan sepotong sepotong, tetapi Anda tidak akan bisa menirukannya dengan penjelasan itu. Semuanya berjalan setahap demi setahap. Ibarat makan bubur panas, harus perlahan perlahan. Saya sangat mengagumi teman saya Darmawan Utomo, ketika selesai reuni SMA di sebuah hotel, dia menahan saya dan dua orang lagi untuk tidak langsung pulang. Kami berempat ngobrol di lobby hotel, sesekali Kwan Cong, nama tionghwa nya nelpon seseorang. Setelah kira kira dua jam kami disana, dia mengatakan bahwa semua teman sudah aman. Yang ke Malang sudah dijalan, yang naik bus sudah diatas bus, yang naik kereta dan pesawat sudah di stasiun dan bandara. Rupanya dia menahan kami untuk memastikan semua temannya jika butuh bantuan ada yang siap membantu. Sikap memperhatikan orang lain dan kesiapan membantu itulah yang menyebabkan dia menjadi salah satu konglomerat di Surabaya. Dia sudah menguasai 12 soft skill diatas dan menjadikannya sebagai jalan hidupnya. Sementara saya baru mempelajarinya belasan tahun terakhir ini saja. Sekarang giliran Anda untuk mempelajarinya di Leadership Seminar demi kehidupan masa depan Anda. Itupun jika Anda memang mau. Sejak awal selalu saya katakan bahwa di kelompok ini akan terjadi fenomena 90-10, atau 95-5. Karena ini grup perubahan, dari kelompok 95% ke kelompok 5%, tentu saja mereka yang akan menjadi kelompok 5 atau 10 adalah mereka yang bisa melakukan perubahan. Kecuali kalau Anda memang tidak menginginkan perubahan, hanya senang berkumpul dan bersilaturahmi dalam grup saja. Ada beberapa titik krusial yang akan membedakan Anda nanti bisa berada di kelompok 5% atau masih di yang 95% : 1. Mendengarkan audio hipnoterapi atau tidak. Ini sifatnya hitam putih karena menyangkut pikiran bawah sadar. Anda mendengarkan maka Anda mungkin akan berubah, tidak mendengarkan ya pasti tidak berubah. Kecuali Anda memiliki mentor langsung seperti para perantau yang beruntung ketemu orang kaya dan menjadi kaya itu. 2. Hadir di Leadership Seminar atau tidak. Inipun agak hitam putih menentukan Anda bisa menaikkan plafon rejeki atau tidak ? Jika Anda sudah memiliki sendiri lingkungan berpenghasilan pasif 100 juta keatas, Andapun akan bisa melakukan internalisasi plafon rejeki yang tinggi. Tetapi jika tidak punya lingkungan 6 orang seperti itu, maka satu satunya cara adalah Leadership Seminar. 3. Pemilihan bisnis. Sebenarnya tugas saya sudah selesai di fase 2, karena awal niat mendirikan BTD ya cuma sampai di fase itu. Jika dilakukan dengan benar, maka di pikiran bawah sadar Anda programnya sudah berubah yaitu memiliki kehidupan nyaman dengan penghasilan pasif 100 juta. Sedang fase ke 3 hanyalah cara mendapatkan tujuan. Bagi saya ini tidak terlalu penting. Anda tidak perlu harus mengikuti bisnis saya, Anda bisa mencari cara yang berbeda. Tetapi tetap ada catatannya, Anda juga tidak bisa tetap melakukan bisnis Anda yang lama, karena bisnis itu Anda pilih ketika masih memiliki pola pikiran miskin/bekerja keras. Tetapi saya tidak terlalu khawatir, nanti Anda pasti akan diarahkan ke tempat yang benar, meskipun pikiran sadar Anda mengarahkan ke tempat yang salah. Akan terjadi perjalanan zig zag tetapi akan sampai juga sepanjang Anda tetap melakukan fase 2 yaitu hadir di Leadership Seminar dan mendengarkan CD. Takutnya terburu ditarik lagi kebawah atau Anda mengatakan :”Rasanya kok nggak mungkin”. Kalau itu yang terjadi, maka sia sialah apa yang Anda lakukan selama ini. Selamat memutuskan, apakah menjadi bagian yang 95% orang seperti sekarang, atau menjadi yang 5% orang seperti Anda di masa depan ? Surabaya, 11 Desember 2017 Sigit & Wati