Anda di halaman 1dari 17

Tes seri angka dan huruf

Tes ini bertujuan untuk mengetahui keruntutan cara berfikir seseorang. Pengujian dengan seri
angka dan huruf mencerminkan soal keruntutan logika. Sekilas tes ini terlihat sangat sulit
dipecahkan, namun jika sudah tahu rahasia keteraturan serinya maka akan sangat mudah
dikerjakan. Seringkali seseorang kehilangan banyak waktu untuk mencermati dan memecahkan
seri angka dan huruf ini.
Contoh :
Tentukan dua angka berikut dari baris-baris angka berikut :
12 ,29 ,14 ,28 ,16 ,27 ,…. ,…..
Jawaban :
Terlebih dahulu, carilah pola irama bilangan-bilangan tersebut, dalam contoh diatas ada 2 seri
bilangan yang ditemukan yaitu :
12 , 14 ,16 ,…. ,…. (dari bilangan yang paling kiri ditambah 2)
29, ,28 ,27 ,…. ,…. ( dari bilangan yang paling kiri dikurang 1)
Jadi bilangan diatas iramanya adalah +2 dan -1, maka angka selanjutnya adalah 18 dan 26.
Tes identifikasi
Tes identifikasi ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam mengenali posisi
suatu kata terhadap kata lain. Kata dalam tes ini diwakili oleh empat atau lima pilihan. Seseorang
diminta untuk memilih satu diantara empat atau lima kata tersebut yang berbeda maknanya.
Kemampuan untuk mencermati makna kata sangat dibutuhkan agar tidak masuk dalam jebakan
pembuat soal.
Contoh :
Tentukan yang berbeda dari lima kata berikut ini :

1. Meraung
2. Meniup
3. Berteriak
4. Berbicara
5. Mendengar

Jabawan :
Kata-kata diatas adalah sekumpulan aktivitas mulut. Namun, ada satu kata yang berbeda yaitu
“mendengar” yang merupakan aktifitas yang dilakukan menggunakan telinga. Maka jawabannya
adalah E. Mendengar.
Tes Diksi
Tes ini berkaitan dengan pengetahuan seseorang dalam kaitannya dengan pemilihan kata untuk
mengungkapkan gagasan dan pemikiran. Biasanya untuk setiap soal disediakan satu jenis kata,
kemudian seseorang diminta mencari kata lain dengan makna kata yang terdekat.
Contoh :
Kata apa yang paling mendekati maknanya dengan istilah Kosmetik?
1. Bedak
2. Deodoran
3. Alat kecantikan
4. Pewangi
5. Perhiasan

Jawaban : B. Alat kecantikan


Tes Padanan Kata
Tes padanan kata bertujuan untuk mengetahui pemahaman seseorang terhadap kata-kata serapan
dari bahasa asing. Pengetahuan tentang kata serapan ini sangat mendukung kemampuan
diplomasi , negosiasi dan presentasi, memahami bacaan diskusi dan lain sebagainya yang
diperlukan dalam kerja suatu instansi dan perusahaan.
Contoh :
Tentukan dua padanan kata dari istilah KUNO

1. Klasik
2. Antik
3. Sejarah
4. Masehi
5. Tua

Jawaban :

1. KLASIK dan E. TUA

Tes Analogi
Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam kaitannya dengan pengambilan
keputusan. Analogi merupakan pengambilan keputusan melalui tehnik perbandingan kasus yang
sejenis. Tes analogi ini sebenarnya tidaklah sulit, hanya saja banyak jebakan yang dibuat oleh si
pembuat soal. Oleh karena itu, Anda harus mencermati baik-baik logika yang dibangun antara
pasangan kata.
Contoh :

1. Mata : Melihat
2. Kaki : Sepatu
3. Merah : warna
4. Telinga : anting
5. Rambut : Semir

Jawaban :
Mulut digunakan untuk makan, analogi yang tepat adalah A. Mata : Melihat yaitu mata
digunakan untuk meelihat.
Tes Berhitung
Tes berhitung cepat berhubungan dengan logika matematika. Dalam tes ini biasanya tidak ada
trik-trik tertentu yang potensial menjebak jawaban seseorang. Selain kemampuan matemaatis,
ketelitian dan kecermatan juga sangat diperlukan untuk mengerjakan tes berhitung.
Contoh
Berapa jumlah dari angka-angka berikut :
25% + 1 ½ + 0,25= …
Jawaban :
Untuk mempermudah perhitungan, angka-angka tersebut disamakan bentuknya terlebih dahulu
bentuknya. Misal 25%=0,25; 1 ½ =1,50. Jadi : 0,25 + 1,50 + 0,25 = 2
Tes Penjumlahan angka
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan dan kecermatan seseorang dalam mengetahui suatu
persoalan. Caranya dengan menjumlahkan angka-angka sesuai kolom dari bawah ke atas. Tes ini
sangat sederhana namun memerlukan ketahanan dalam berpikir agar tidak keliru dalam
penjumlahannya. Sekali penjumlahan keliru maka hasilnya pun akan keliru. Tes ini sering disebut
dengan pauli tes. Silahkan kunjungi artikel tips lulus pauli dan kraepelin tes untuk belajar tes
penjumlahan angka.
Tes Verbal
Tes verbal tergolong tipe soal psikotes yang paling mudah sehingga bisa Anda gunakan untuk
mencuri angka sebanyak-banyaknya. Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui pertimbangan
seseorang dalam mengambil kepurusan-keputusan pribadi. Cara berpikir lateral sangat membantu
mengerjakan soal psikotes tipe ini.
Contoh
Mana yang tidak sesuai ?

1. Baungker
2. Bingkam
3. Lura
4. Nuta

Jawab :
Pilihan kata dalam item-item diatas nampak asing sehingga cukup memusingkan. Namun , mari
kita coba mencermati dan menyusun ulang huruf-hurufnya maka akan kita dapati kata-kata :
kerbau,Kambing, Ular dan unta. Setelah disusun kembali berdasarkan kemungkinan-
kemungkinan yang ada , maka jawaban dari pertanyaan yang tertuang sudah bisa dianalisis.
Semua adalah binatang ternak yang memamah biak kecuali ular. Maka jawaban dari soal diatas
adalah ular. Untuk berlatih tes verbal silahkan lihat artikel sebelumnya tentang 21 tips
mengerjakan tes verbal.
Tes Lawan Kata
Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam memahami makna dan posisi
kata.
Contoh :
Bagaimana pisoso kata MELIHAt dan MENGINTIP ?
Jawaban :
Kata ini berhubungan secara sinonim. Posisi dan hubungan kata sinonim seringkali tidak sama
persis, tetapi tetap berhubungan.
Tes Ketelitian
Tes ini bertujuan untuk mengetahui seberapa teliti dan cermat seseorang dalam menyelesaikan
tugas yang dibebankan kepadanya. Ketelitian seringkali diremehkan, namun bisa menjadi sangat
vital. Misal password komputer kantor dengan kombinasi huruf besar dan kecil seerta karakter,
tanpa adanya ketelitian tentu akan sulit mengingat password tersebut secara tepat. Soal tes ini
adalah dengan mencocokkan kesamaan ejaan dari lajur kiri dan lajur kanan.
Contoh :
7277jdhjmw jdn_ksj 7277jdhjmw jdn-ksj
Jawab :
Tidak sama, lajur kiri terdapat garis “_” sedangkan pada lajur kanan menggunakan gari “-”

Cara, Tips & Trik Mengerjakan Soal Psikotes Beserta Contoh untuk fresh
graduates dan Profesional (Bagian 1 - pengantar dan tes kemampuan
menggambar orang, pohon dan rumah)

#JOB HUNTING PREPARATION

Setelah sebelumnya saya telah membuat postingan tentang cara membuat surat
lamaran kerja dan riwayat hidup (curriculum vitae), kali ini saya akan berbagi kepada
anda semua tentang teknik mengerjakan soal psikotes yang disertai dengan contoh
agar mudah dipahami. Mengerjakan soal dalam tes psikologi (psikotes) memerlukan
teknik tersendiri. Dalam tes ini, umumnya terbagi dalam beberapa tahap dan dibatasi
dengan waktu yang terbatas. Proses belajarnya pun bukanlah hal yang instan.
Semakin anda sering berlatih, semakin cepat anda menelesaikannya. Namun, jika
anda telah mengetahui teknik mengerjakan soal psikotes, anda akan lebih mudah
dalam mengerjakannya.

Seberapa pentingkah psikotes ?

Psikotes sendiri merupakan suatu tahapan yang selalu ada dalam proses seleksi
untuk karyawan di perusahaan maupun instansi pemerintah. Tidak jarang, beberapa
program beasiswa dan proses perguruan tinggi juga biasanya menagadakan
psikotes dalam tahapan seleksinya. Dari hasil psikotes inilah dapat menggambarkan
kondisi jiwa dan sesuai atau tidaknya kepribadian calon karyawan dengan jenis
pekerjaan dan lingkungan kerja di perusahaannya kelak. Hasil psikotes bersifat
kulitatif, artinya laporan hasil tesnya berupa data yang memberikan kesimpulan
sesuai atau tidaknya kepribadian anda dengan jenis pekerjaan yang anda lamar.
Sebagai contoh, standar hasil psikotes akan berbeda jika anda melamar pekerjaan
sebagai engineer di sebuah perusahaan tambang bila dibandingkan dengan saat
anda melamar sebagaiteller disebuah bank. Bisa saja kulifikasi anda cocok dengan
pekerjaan sebagai teller, namun tidak sebagaiengineer. Begitu pun sebaliknya.
Apa saja yang diujikan dalam psikotes ?
Psikotes terdiri dari beberapa tahap. Secara umum, dalam tes ini anda akan diuji
kemapuannya dalam menggambar, menghitung dan berpikir dengan logika. Dengan
waktu yang terbatas (3-4 jam), anda harus mengerjakan ratusan soal dalam format
pilihan ganda dan isian singkat. Adapun beberapa tahap dalam psikotes adalah :

1. Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah)


2. Wartegg Test
3. Tes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli)
4. Edward Personal Preference Schedule (EPPS) atau PAPI test
5. Tes Army Alpha
6. Tes Ketelitian
7. Tes Kode Ingatan
8. Tes Analog Verbal (analogi/padanan, sinonim dan antonim kata)
9. Tes Logika Penalaran
10. Tes Logika Aritmatika
11. Tes Angka
12. Logika Number
13. Tes Aritmatika
14. Tes Spasial
15. Deret Gambar
16. Pencerminan Gambar
17. Pasangan Gambar

Dengan banyaknya soal yang diberikan pada psikotes, postingan ini juga saya akan
bagi dalam beberapa bagian. Kali ini saya akan bagikan tips dan trik mengerjakan
soal psikotes beserta contoh dan pembahasan dalam tahap tes kemampuan
menggambar orang, pohon dan rumah (Draw A Person, Tree and House-Tree-
Person ). Simak ulasan saya berikut ini :

1. Psikotes tahap pertama : kemampuan menggambar (orang, pohon dan


rumah)
Peralatan : 3 lembar kertas HVS polos, pensil HB, stop watch
Tenggat waktu : 3 x 10 menit

a. Menggambar Orang Lengkap (Draw A Person Test)


Petunjuk : Gambarlah orang lengkap. Kemudian dibalik kertas beri keterangan
berupa umur, jenis kelamin, pekerjaan, aktivitas yang sedang berlangsung, ciri fisik,
kelemahan, kelebihan
Pembahasan : Tes ini dipergunakan untuk mengetahui tanggung jawab,
kepercayaan diri, kestabilan, dan ketahanan kerja dari peserta psikotes yang akan
menjadi calon karyawan atau calon mahaiswa. Adapun poin yang dinilai dalam
menggambar orang ini adalah : Proporsi anggota tubuh. Semakin proporsional
(seimbang perbandingan ukuran satu anggota tubuh dengan anggota tubuh yang
lain) maka semakin tinggi skor yang anda peroleh. Kelengkapan anggota tubuh.
Semakin lengkap semakin tinggi nilainya. Diantaranya kepala, leher, badan, tangan,
kaki, dan seterusnya. Detail gambar. Semakin detail gambar yang anda buat
semakin tinggi pula nilai yang anda peroleh.

Tips dan Trik : Saat wawancara dengan psikolog, adakalanya gambar ini dibawa
oleh dia dan tanyakan kepada anda. Mengapa anda menggambar orang seperti
diatas dan anda akan disuruh mendeskripsikannya secara detil. Untuk itu,
gambarlah orang yang benar-benar nyata, bukan tokoh kartun (anime) yang
menyerupai orang. Ada baiknya anda menggambar orang yang sudah dikenal dan
dekat dengan anda, sehingga anda tidak kesulitan dalam mendeskripsikannya.
Biasanya saya menggambarkan dosen saya yang akan berangkat kerja ke kampus.
Tentunya saya sudah hafal betul perawakan dan sifat beliau.

b. Menggambar Pohon (Tree Test)


Petunjuk : Gambarlah pohon berkayu atau berkambium. Tidak diperbolehkan
menggambar pohon kelapa,pohon pisang, bambu, semak belukar, dan jenis
tanaman monokotil. Setelah Anda selesai menggambar, tuliskan mama pohon
tersebut di halaman kertas sebaliknya!
Pembahasan :Bagus tidaknya gambar bukanlah kriteria lolos tes karena Tree
Test bukanlah tes kemampuan menggambar. Sebagai salah satu alat menggali
kepribadian, setiap tarikan garis dan tebal-tipis garis pun akan dievaluasi dengan
cermat oleh psikolog. Jadi yang bisa kita persiapkan hanyalah berlatih menggambar
semirip mungkin dengan pohon yang dimaksud dan menyelesaikan gambar tepat
waktu.

Tips dan Trik : Pada awalnya mengikuti tes psikotes, saya suka menggambar pohon
seperti diatas. Kemudian saya beri keterangan bahwa gambar itu adalah pohon jati,
pohon yang dikenal sebagai pohon yang kokoh dan kuat. Dengan harapan psikolog
akan melihat saya sebagai pribadi yang tangguh hehehe. Namun saat mengikuti tes-
tes untuk seleksi kerja, belakangan saya lebih suka menggambar pohon mangga
lengkap dengan buahnya. Penampilan pohonnya pun, sangat berbeda dengan
gambar pohon jati di atas. Ranting (besar dan kecil) serta daun (sampai urat daun)
saya gambar dengan teliti satu per satu. Dengan begitu mungkin psikolog akan
berpikir saya adalah orang yang teliti (menggambar detil dari ujung akar sampai
ujung daun) dan orang yang suka dengan hasil kerjanya (dilihat dari gambar buah
mangga yang menggantung di batang pohon).

c. Menggambar Rumah-Pohon-Orang (House-Tree-Person)


Petunjuk : Gambarlah sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia.

Pembahasan : Garis dan dinding mewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang
terlalu samar menunjukkan ego yang lemah. Sedangkan bila terlalu tebal
menunjukkan kecemasan yang berlebihan.Atap mewakili fantasi. Jika anda terlalu
memperhatikan atap, maka artinya anda terlalu memperhatikan fantasi dalam
kehidupannya. Pintu dan jendela mewakili keterbukaan untuk berinteraksi dengan
orang lain dan berinteraksi dengan lingkungan. Jika anda menggambar gordin atau
penutup jendela lain maka diartikan dia kurang terbuka dan kurang suka
berinteraksi dengan orang lain. Pintu dan jendela yang terbuka menandakan orang
tersebut sangat terbuka dan sangat suka berinteraksi dengan orang lain.

Tips dan Trik : Dalam beberapa versi ada yang memaknai rumah sebagai seorang
ayah, pohon adalah ibu, dan orang adalah diri kita sendiri. Semakin besar
ukurannya, maka semkin besar pengaruh kepada kehidupan kita. Saya juga sering
menambahkan pagar disekeliling rumah. Dengan begitu, psikolog akan berpikir
bahwa saya adalah pribadi yang memperhatikan keamanan dan cukup waspada.

Sumber : Pengalaman pribadi

Sekian Tips & Trik Mengerjakan Soal Psikotes Beserta Contoh untuk fresh
graduates dan Profesional Bagian 1. Ini baru awal, selanjutnya insyaAllah akan saya
bagikan lagi tips dan trik dalam mengahadapi tes psikologi bagian selanjutnya, yaitu
tentang wartegg tes, dan bagian-bagian lainnya dalam psikotes. Sebagai gambaran
awal tentang wartegg tes, silahkan lihat gambar berikut :
Sub PsikoNumGenerator()
Randomize Timer
theEnd = InputBox("Jumlah angka yang akan dibuat", "Jumlah Angka")
If Not IsNumeric(theEnd) Then Exit Sub
If Int(theEnd) = 0 Then Exit Sub
For i = 1 To theEnd
theText = theText & vbTab & Int(Rnd(i) * 10)
Next
Selection.TypeText Text:=theText
End Sub

Cara membuat lembar kerja pauli test dan kraepelin test sendiri menggunakan Ms. Word
2007 ( Pauli test generator).
Karena inti test ini adalah dari banyaknya latihan, berikut cara membuat lembar kerja pauli test
dan kraepelin test sendiri menggunakan Ms. Word 2007. Silahkan dicoba. Berikut langkah-
langkahnya :

 Buka Microsoft Word ;


 Setelah itu tekan tombol ALT + F11 ;
 Pilih INSERT pada menu lalu selanjutnya pilih MODULE ;

Kemudian masukan kode dibawah ini (Copas Aja):

Sub PsikoNumGenerator()
Randomize Timer
theEnd = InputBox("Jumlah angka yang akan dibuat", "Jumlah Angka")
If Not IsNumeric(theEnd) Then Exit Sub
If Int(theEnd) = 0 Then Exit Sub
For i = 1 To theEnd
theText = theText & vbTab & Int(Rnd(i) * 10)
Next
Selection.TypeText Text:=theText
End Sub

 Kemudian kembali ke Microsoft Word, tekan tombol ALT + F8 dan pilih RUN;
 Masukan jumlah angka yang kamu inginkan missal 5000 angka dan tada angka-angka tersebut
akan secara otomatis di generate oleh perintah diatas.
2. Psikotes tahap kedua : Wartegg Test
Peralatan : 1 lembar kertas HVS , pensil HB, stop watch
Tenggat waktu : 1 x 15 menit

Petunjuk :Berikut merupakan bentuk-bentuk gambar dengan pola tertentu yang


belum bisa diartikan. Tuangkanlan imajinasi anda untuk membuat bentuk-bentuk
tersebut (melanjutkan gambar) menjadi gambar yang berarti. Gambarkan terlebih
dahulu bentuk gambar yang paling mudah anda kembangkan (tidak perlu berurutan).
Kemudian berilah judul sesuai dengan makna gambar yang Anda buat, dan
cantumkan urutan ketika Anda mengerjakan. Sebutkan nomor gambar yang paling
anda sukai, yang tidak disukai, yang paling sulit, dan yang paling mudah menurut
Anda.

Pembahasan : wartegg test menjadi cara bagi seorang penguji/psikolog untuk


mengetahui kepribadian calon karyawan dilihat dari cara menggambar dan apa yang
digambar. Tes Wartegg mengharuskan peserta untuk melengkapi 8 (delapan)
gambar menjadi gambar-gambar yang memiliki makna.

Tips dan Trik :


a. Urutan menggambar sebaiknya dikombinasikan antara sesuai nomor/urut dan
acak, misalnya 1, 2, 3, 4 kemudian 8, 7, 6, 5. Banyak pendapat awam menyebutkan
jika Anda menggambar berdasarkan urutan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 akan dipandang
sebagai orang yang kaku/konservatif. Sebaliknya, apabila Anda menggambar
seluruh gambar secara acak misalnya 5, 7, 6, 8, 3, 2, 4, 1 Anda akan dipandang
HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif, dan cenderung tidak peduli pada
aturan. Urutan menggambar bisa jadi menggambarkan skala prioritas seseorang
dalam kehidupan atau pekerjaan dan kecen-derungan sikap dalam menghadapi
situasi tertentu.

b. Jika diperhatikan, bentuk-bentuk pola gambar dasar tersebut dapat


dikelompokkan menjadi dua kelompok besar. Empat di antaranya berupa garis lurus
(Gambar III, IV, V, dan VI) dan 4 (empat) lainnya berupa garis lengkung (Gambar I,
II, VII, VIII). Tips dalam menggambar adalah untuk awalan berupa garis lengkung,
sebaiknya Anda menggambar benda hidup. Untuk garis lurus, sebaiknya Anda
menggambar benda mati. Seperti kita tahu, benda buatan alam lebih menunjukkan
bentuk bentuk yang tidak kaku seperti pada buatan manusia.

c. Hindari menempatkan Gambar V untuk digambar dan diberi judul terlebih dahulu.
Saat berdiskusi dengan teman sesama peserta tes dahulu, banyak yang
berpendapat bahwa orang yang mengutamakan untuk manggambar bentuk Gambar
V terlebih dahulu, memiliki orientasi seks yang besar. Saya sendiri sebenarnya juga
tidak tahu alasan mengenai hal itu. Jika anda psikolog mungkin bisa paham maksud
dari gambar itu. Dalam setiap tes saya selalu menempatkan Gambar V untuk
digambar terakhir.

Berikut contoh gambar dari wartegg test yang biasa saya gambarkan :

Keterangan gambar :
Gambar I : Target Panahan
Gambar II : Bebek/Itik
Gambar III : Tiang Listrik
Gambar IV : Jendela
Gambar V : Mobil Balap
Gambar VI : TV
Gambar VII : Sandal
Gambar VIII: Wanita Berkerudung

Sekian Tips & Trik Mengerjakan Soal Psikotes Beserta Contoh untuk fresh
graduates dan Profesional Bagian 2 tentang wartegg test. Ini baru sebagian,
selanjutnya insyaAllah akan saya bagikan lagi tips dan trik dalam mengahadapi tes
psikologi bagian selanjutnya, yaitu tentang Tes Kemampuan Berhitung Cepat
(Kraeplien/Pauli) dan bagian-bagian lainnya dalam psikotes. Sebagai gambaran
awal tentang Tes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli) , silahkan lihat
gambar berikut :

#JOB HUNTING PREPARATION

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari postingan saya sebelumnya yang berjudul 15
Menit Pahami Cara Jitu Lolos Psikotes untuk Seleksi Kerja dan Masuk Perguruan
Tinggi - Bagian 1 (menggambar orang, rumah dan pohon) dan Bagian 2 - (Wartegg
Test) . Melihat antusias dari para pembaca/pengunjung blog, saya pun membuat
postingan lanjutan tentang tips dan trik ini. Dengan harapan, dapat bermanfaat dan
digunakan bagi anda yang akan menghadapi tes psikologi untuk melamar pekerjaan
maupun melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Seperti pada postingan saya
sebelumnya (bila anda belum pernah membacanya,silahkan klik disini ), tes
psikologi terdiri dari beberapa tahap. Salah satu tahap yang yang cukup membuat
para peserta tes psikologi harus berpikir lebih keras adalah Kraepelin dan Pauli
Test. Jika dalam tahap "Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah)
dan Wartegg Test" para peserta diharuskan menggambar sebuah obyek. Namun
saat memasuki tahap Kraepelin dan Pauli Test, peserta harus dapat menghitung
deretan angka dalam waktu tertentu.

Untuk lebih jelasnya, silahkan simak ulasan saya tentang Kraepelin dan Pauli
Test sebagai berikut :
Kraepelin dan Pauli test atau yang sering disebut "hitungan koran" adalah tes
kemampuan dasar menghitung cepat. Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka dari
1-9 yang tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur. Pada saat tes
anda harus menjumlahkan dua angka yang berdekatan di setiap lajur dalam waktu
tertentu. Adapun cara mengerjakannya adalah dengan menjumlahkan dua buah
bilangan, kemudian hasilnya dituliskan disela-sela kedua bilangan yang dijumlahkan.
Jika hasil dari penjumlahan berupa bilangan puluhan atau terdiri dari dua digit
angka, maka cukup dengan menuliskan digit terakhir atau angka satuannya saja.
Sebagai contoh lihatlah gambar 1 berikut :

Gambar 1 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan

Elemen yang akan diukur dalam hasil tes ini adalah konsistensi, produktivitas kerja,
sikap terhadap tekanan, daya tahan kerja, pengendalian emosi, kemampuan daya
penyesuaian diri, keuletan kerja, sikap kerja, serta ketelitian sekaligus kecepatan
dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Lalu apa perbedaan antara Kraepelin dan Pauli test ?

Secara umum,kraepelin dan pauli test dikerjakan dengan cara dan teknik yang
hampir sama. Adapun perbedaannya adalah dari segi penulisan hasil penjumlahan
(dari atas-bawah atau daribawah-atas), penandaan pergantian waktu, banyaknya
lembar kerja, dan waktu pengerjaan.

Dalam pauli test, penjumlahan angka dilakukan dari atas ke kebawah. Kemudian
dalam interval waktu tertentu terdapat instruksi atau aba-aba "garis". Saat itu anda
harus menggaris batas terakhir hasil kerjaan anda, kemudian dengan segera
mungkin melanjutkan proses penjumlahan. Durasi waktu untuk pauli testbiasanya
sekitar 60 menit, dengan instruksi "garis" disetiap selang waktu beberapa menit.
Lembar kerja dalam pauli test berupa kertas selebar koran yang sudah penuh
dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya. Jika anda telah selesai
menjumlahkan diseluruh lembaran kerja (bolak-balik), anda dapat meminta untuk
menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah gambar 2 berikut.
Gambar 2 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Pauli Test

Sedikit berbeda dengan pauli test, dalam kraepelin test penjumlahan angka
dilakukan dari bawah ke atas. Kemudian dalam interval waktu tertentu terdapat
instruksi atau aba-aba "pindah". Saat itu anda harus berpindah dari kolom terakhir
hasil kerjaan anda, kemudian dengan segera mungkin melanjutkan proses
penjumlahan pada kolom berikutnya (sebelah kanan). Durasi waktu untuk kraepelin
test biasanya sekitar 10-15 menit, dengan instruksi "pindah" disetiap selang waktu
beberapa menit. Lembar kerja dalamkraepelin test berupa kertas seukuran A4 atau
F4 yang sudah penuh dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya. Dalam
tes ini anda tidak dapat menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah
gambar 3 berikut.
Gambar 3 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Kraepelin Test

2. Psikotes tahap ketiga : Kraepelin dan Pauli Test


Peralatan : lembaran Kerja Kraepelin dan Pauli test , bolpoint, stop watch
lembaran kerja dapat diunduh disini (download via dropbox)
Tenggat waktu : 1 x 15 menit untuk kraepelin test (setiap menit instruksi "pindah"); 1
x 60 menit untuk pauli test (setiap 2 menit instruksi "garis")

PETUNJUK : Pada nomor-nomor berikut ini terdapat kolom dan deret angka-angka.
Jumlahkanlah angka-angka tersebut dari bawah ke atas! Tuliskan hasil penjumlahan
di sebelah kanan, di antara 2 angka yang dijumlahkan!

lembaran kerja dapat diunduh disini (download via dropbox)

Tips dan Trik :

1. Persiapkan alat tulis berupa pulpen atau pensil biasa yang terbukti lancar digu-
nakan/tidak seret. Kalau perlu, sediakan cadangannya. Jangan memakai pensil
mekanik. Tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanik membutuhkan
reload/pengisian ulang ketika ujung granitnya habis. Mekanisme ini membutuhkan
waktu sekitar 0.5-1 detik. Seandainya Anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti
Anda kehilangan waktu 5-10 detik.

2. Pada soal tes Pauli yang sebenarnya, jumlah angka yang diberikan sangat
banyak, yaitu sebesar lembar koran. Sehingga tes Pauli ini sering disebut dengan
Tes Koran. Silakan anda berlatih mengerjakan soal psikotes jenis ini untuk
memberikan pengalaman pada diri anda sendiri. Sehingga nantinya anda dapat
mengerjakan soal yang sesungguhnya dengan kondisi mental dan fisik yang lebih
matang.

Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Grafik


yang terbentuk akan lebih baik dibandingkan jika Anda memaksakan diri menjumlah
seluruh kolom di awal tes, namun sangat kewalahan di pertengahan, hingga akhir
tes. Kendalikan diri untuk menghemat tenaga sampai lajur selesai mengingat lajur
angka mencapai 45. Jika tes dilakukan secara komputerisasi, Anda tidak bisa
mengetahui berapa lajur yang masih akan dijumlahkan. Maka lebih baik Anda
berkonsentrasi dan menyimpan tenaga hingga tes benar-benar selesai.

3. Buatlah patokan penjumlahan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan


Anda. Jangan memaksakan diri untuk menggarap per deret hingga selesai di ujung
atas, apalagi di deret 1 (pertama). Anda akan merasa sangat terburuburu dan
keletihan dilajur berikutnya. Tapi,usahakan mematok lebih dari 11 perhitungan dan
teruslah stabil mencapainya pada seluruh lajur.

4. Jangan melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal


ini akan merugikan Anda sendiri karena justru akan menghabiskan waktu sekian
detik untuk memutuskan. Anda pasti membuang waktu untuk berpikirjumlah
berikutnya. Hasilnya akan membuat grafik penjumlahan Anda tidak alami.

5. Hal mendasar untuk menyelesaikan keseluruhan tes Kraeplien/Pauli dengan baik


adalah konsentrasi. Terkadang Anda akan merasa blank pada pertengahan tes.
Namun Anda harus kembali fokus pada penjumlahan berikutnya. Lebih baik tidak
mengingat hasil penjumlahan sebelumnya. Kalaupun Anda akan mengubahnya,
Anda harus cermat mengatur waktu supaya grafik pengerjaan tidak terpengaruh.

6. Kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan perut terisi
dahulu sebelum berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi.

Anda mungkin juga menyukai