2.1 Definisi
Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas
yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budaya, ketidakmampuan merespons stimulus internal dan eksternal melalui proses interaksi
/ informasi secara akurat.
Waham adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun
tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal (Stuart dan
Sundeen, 1998).
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi
dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal
dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol (Depkes RI,2000).
Waham yaitu keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh atau kuat, tidak sesuai
dengan kenyataan tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang budaya, selalu
dikemukakan secara berulang-ulang, biarpun telah dibuktikan kemustahilannya atau
kesalahannya atau tidak benar secara umum (Lilik Ma’rifatul A, 2011).
Faktor Psikologi
Kecemasan yang memanjang dan keterbatasan kemampuan untuk mengatasi
masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari
kenyataan yang menyenangkan.
Klien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia yakni atau apa apa yang
ia katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan
kenyataan. Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat
berat, karena kebutuhannya untuk di akui, kebutuhan untuk dianggap penting dan di
terima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya, karena kebutuhan tersebut
belum terpenuhi sejak kecil secara optimal.Lingkungan sekitar klien mencoba
memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar, tetapi hal
ini tidak dikakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga
perasaan.Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif
berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain.
5. Fase comforting
6. Fase improving
Apabila tidak ada konvrontasi dan upaya – upaya koreksi, setiap waktu
keyakinan yang salah kepada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul
sering berkaitan dengan traumatik masalalu atau kebutuhan – kebutuhan yang tidak
terpenuhi (rantai yang hilang).Waham bersifat menetap dan dulit untuk dikoreksi. Isi
waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain. Penting sekali untuk
mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan
religiusnya bahwa apa- apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada
konsekuensi sosial.
Pathway
Tingginya kesenjangan antara kenyataan dengan harapan
Waham
Proses terjadinya waham menurut Stuart dan Sudeen dapat dirangkum dalam pohon
masalah sebagai berikut :
Rentang Respon
Dengan
situasi
tertentu akan
dapat
mengontrol
wahamnya.
Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi 4.1Berbicara dengan Reinforcemen
4: : klien dalam t adalah
Klien dapat -Klien mampu konteks realitas penting untuk
berhubungan berbicara (realitas diri, meningkatkan
dengan ralitas. secararealitas. realitas orang kesadaran
-Klien mengikuti lain, waktu dan klien akan
terapi aktivitas tempat). realitas.
kelompok. 4.2 Sertakan klien
dalam terapi Pujian dapat
aktivitas memotivasi
kelompok : klien untuk
orientasi meningkatkan
realitas. kegiatan
4.3 Berikan pujian positifnya.
tiap kegiatan
positif yang
dilakukan klien.
Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi 5.1 Diskusikan Perhatian
5: : dengan keluarga keluarga dan
Klien dapat - Keluarga dapat tentang : pengertian
dukungan membina - Gejala waham. keluarga akan
keluarga hubungan saling - Cara merawat dapat
percaya dengan - Lingkungan membantu
perawat. keluarga. klien dalam
- Keluarga dapat 5.2 Anjurkan mengendalika
menyebut keluarga n wahamnya.
pengertian, tanda melaksanakan
dan tindakan untuk dengan bantuan
merawat klien perawat.
dengan waham.
Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi 6.1 Diskusikan Obat dapat
6: : dengan klien dan mengontrol
Klien dapat - Klien keluarga tentang waham yang
menggunakan menyebutkan obat, dosis, dialami klien.
obat dengan manfaat, dosis frekunsi, efek
benar. dan efek samping dan efek
obat. samping obat
- Klien dapat dan akibat
mendemonstrasik penghentian.
an penggunakan 6.2 Diskusikan
obat denagn perasaan klien
benar. setelah makan
- Klien dapat obat.
menyebutkan 6.3 Berikan obat
manfaat dan efek dengan prinsip 5
samping obat. benar dan
- Klien memahami observasi setelah
akibat makan obat.
berhentinya obat
tanpa konsultasi.
- Klien dapat
menyebutkan
prinsip lima benar
dalam
penggunaan obat.
a) SP 1
Pertemuan : Ke-1 Tanggal :
Jam :
A. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi : Klien masih terlihat gelisah, curiga terhadap orang yang berada di
sekelilingnya, kadang-kadang klien bicara sendiri dan berkata bahwa
dirinya adalah seorang Tuhan
Diagnosa : Waham kebesaran
Tujuan :
1. TUK 1 : klien dapat membina hubungan saling percaya
2. TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
3. TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak tepenuhi
4. TUK 4 : Klien dapat berhubungan dengan realita.
- Pra Interaksi
Perawat menyiapkan diri dengan membuat pertanyaan untuk ditanyakan dalam
wawancara pengkajian masalah klien dengan keluarga.
- Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Selamat pagi bapak, perkenalkan nama saya perawat C,Saya mahasiswi dari
Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto.Saya perawat yang dinas pagi ini di Ruang
Melati. Saya dinas disini dari jam 07.00-14.00, saya yang akan membantu
perawatan bapak hari ini. Nama bapak siapa? Senangnya mau dipanggil apa?”
b) Evaluasi / Validasi
“ Bagaimana perasaan bapak saat ini ?
c) Kontrak Akan Datang
- Topik : “Bapak bisa kita berbincang-bincang sebentar tentang masalah
yang sedang bapak alami” “
- Waktu :“Berapa lama bapak ingin berbincang-bincang?Bagaimana kalau
15 menit?”.
- Tempat :“Di mana enaknya kita berbincang-bincang pak?Bagai mana
kalau ditaman rumah sakit”?
- Fase Kerja
“apa yang bapak rasakan saat ini?”
“bapak mengaku bahwa bapak adalah tuhan?”
“Saya mengerti bapak merasa bahwa bapak adalah seorang Tuhan, tapi sulit bagi
saya untuk mempercayainya, karena setahu saya Tuhan itu hanya satu, dan bapak
hanya seorang manusia biasa, bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus
pak?”
- Fase Terminasi
a) Evaluasi Respon pasien :
- Data Subyektif :“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang
dengan saya?”
- Data Obyektif : “Pasien dapat mengungkapkan kembali kegiatan yang
disukainya”.
b) Rencana Tindak Lanjut :“Baiklah bapak, nanti bapakcoba dan tunjukkan salah
satu kegemaran bapak yang sudah disepakati kepada saya ya?.Tapi,saya
harapkan bapak mencoba mengingat – ingat lagi kegiatan lain yang ingin
dilakukan selama ini.
c) Kontrak Akan Datang
a) Topik : “Baik bapak bagaimana kalau perbincangan kita saat ini kita
lanjutkan lagi besok?” “saya akan datang lagi besok, untuk mengetahui
kebutuhan apa yang belum terpenuhi. Bagaimana pak?.
b) Waktu : Enaknya besok jam berapa bapak bisanya?
Bagaimana kalau waktunya sama seperti sekarang jam 09.00?
c) Tempat : “Di mana besok kita akan berbincang-bicang?
Kalau di sini lagi, bagaimana? Baik pak….Sampai jumpa besok”
b) SP 2
Pertemuan : Ke-2 Tanggal :
Jam :
A. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi : Klien masih terlihat gelisah, curiga terhadap orang yang berada di
sekelilingnya, kadang-kadang klien bicara sendiri dan berkata bahwa
dirinya adalah seorang Tuhan
Diagnosa : Waham kebesaran
Tujuan :
TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak tepenuhi
- Pra Interaksi
Perawat menyiapkan diri dengan membuat pertanyaan untuk ditanyakan dalam
wawancara pengkajian masalah klien dengan keluarga.
- Fase Orientasi
d) Salam Terapeutik
“Selamat pagi bapak, masih ingat dengan saya?
e) Evaluasi / Validasi
“ Bagaimana perasaan bapak saat ini ?
f) Kontrak Akan Datang
- Topik : “Bapak bisa kita berbincang-bincang sebentar tentang kebutuhan
bapak yang tidak terpenuhi”
- Waktu :“Berapa lama bapak ingin berbincang-bincang?Bagaimana kalau
15 menit?”.
- Tempat :“Di mana enaknya kita berbincang-bincang pak?Bagai mana
kalau ditaman rumah sakit”?
- Fase Kerja
“apa yang bapak rasakan saat ini”
“Oh, jadi bapak merasa takut nanti di atur – atur oleh orang lain dan tidak punya hak
untuk mengatur diri bapaksendiri ?”“Siapa menurut pak R yang sering mengatur –
atur diri bapak?”
“Jadi keluarga bapak sering mengatur bapak?”
“Wah, jadi bapak ingin bermain suling ya? Bapak hobi main suling ya?”
- Fase Terminasi
d) Evaluasi Respon pasien :
- Data Subyektif :“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang
dengan saya?”
- Data Obyektif : “Pasien dapat mengungkapkan kembali kegiatan yang
disukainya”.
e) Rencana Tindak Lanjut :“Baiklah bapak, nanti bapakcoba dan tunjukkan salah
satu kegemaran bapak yang sudah disepakati kepada saya ya?.Tapi,saya
harapkan bapak mencoba mengingat – ingat lagi kegiatan lainyang ingin
dilakukan selama ini.
f) Kontrak Akan Datang
d) Topik : “Baik bapak bagaimana kalau perbincangan kita saat ini kita
lanjutkan lagi besok?” “saya akan datang lagi besok, untuk melihat
kegiatanyang bapak gemari yang akan ditunjukkan kepada saya.
Bagaimana pak?.
e) Waktu : Enaknya besok jam berapa bapak bisanya?
Bagaimana kalau waktunya sama seperti sekarang jam 09.00?
f) Tempat : “Di mana besok kita akan berbincang-bicang?
Kalau di sini lagi, bagaimana? Baik pak….Sampai jumpa besok”
c) SP 3 :
Pertemuan : Ke-3 Tanggal :
Jam :
Kondisi : Klien masih terlihat gelisah, curiga terhadap orang yang berada di
sekelilingnya, kadang-kadang klien bicara sendiri dan berkata bahwa
dirinya adalah seorang Tuhan
Diagnosa : Waham kebesaran
Tujuan :
Fase Orientasi
Kondisi : Klien masih terlihat gelisah, curiga terhadap orang yang berada di
sekelilingnya, kadang-kadang klien bicara sendiri dan berkata bahwa dirinya adalah
seorang Tuhan
Diagnosa : Waham kebesaran
Tujuan :
a) SP 1
Pertemuan : Ke-5 Tanggal :
Jam :
Tujuan : Keluarga klien mampu mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi oleh
klien.
- Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik : “Selamat pagi Bu, perkenalkan nama saya perawat C, saya
adalah mahasiswi dari STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO. Saya
perawat yang dinasdi ruang melati ini. Saya yang merawat Bapak S selama
ini. Kalau boleh saya tahu Ibu ini istrinya bapak S ya? namanya siapa?
b) Evaluasi/Validasi : Bagaimana bu keadaan bapak sekarang, selama bapak
dirawat disini?
c) Kontrak Akan Datang
- Topik : Baik Bu...Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang
sebentar tentang masalah bapak S dan bagaimana cara merawat bapak S di
sini”.
- Waktu : “Berapa lama Ibu bisa bicara dengan saya? Bagaimana kalau 20
menit saja?”
- Tempat : “Di mana ibu ingin berbicara dengan saya? Bagaimana kalau di
ruang perawat saja? Apa ibu setuju?
- Fase Kerja
“Ibu, apa masalah yang Ibu rasakan dalam merawat Bapak S? Apa yang sudah Ibu
lakukan di rumah? Dalam menghadapi sikap bapak S yang selalu mengaku-ngaku
sebagai Tuhan tetapi nyatanya bukan Tuhan hanya merupakan salah satu gangguan
proses berpikir. Keadaan Bapak S ini terjadi karena saat kecil ia sering diatur oleh
orangtuanya. Bapak S sebenarnya ingin melakukan haal-hal yang disukainya tanpa
ada yang melarangnya. Jadi akan saya jelaskan sikap dan cara menghadapinya.
Setiap kali Bapak S mengatakan bahwa ia seorang Tuhan Ibu bersikap dan
mengatakan :
1. Ibu mengerti bahwa Bapak S merasa seorang Tuhan, tetapi sulit bagi Ibu
untuk mempercayainya karena setahu kita manusia bukannlah Tuhan.
2. Ibu harus lebih sering memuji Bapak S jika ia melakukan hal-hal yang baik.
3. Hal ini sebaiknya juga dilakukan oleh seluruh keluarga yang berinteraksi
dengan Bapak S. Ibu dapat bercakap-cakap dengan Bapak S tentang
kebutuhan yang diinginkan bapak S. Misalnya Ibu percaya kalau bapak S
punya kemampuan dan keinginan. Coba ceritakan kepada kami, Bapak S
mempunyai kemampuan kan?
4. Ibu mengatakan kepada Bapak S, Bagaimana kalau kemampuan bermain gitar
dengan baik dicoba sekarang? “ dan kemudian setelah ia melakukannya Ibu
haru memnerikan pujian. Dan jangan lupa, Bapak S ini perlu minum obat
agar pikirannya jadi tenang.”
- Fase Terminasi
a) Evaluasi Respon Klien
- Data Subyektif : “Bagaimana perasan iBu setelah berbincang bincang
dengan saya tentang keadaan Bapak S dan cara merawatnya di rumah
nanti.?”
- Data Obyektif : Keluarga pasien dapat menjelaskan kembali tentang proses
terjadinya waham dan keluarga pasien juga dapat menjelaskan kembali
bagaimana merwat pasien.
b) Rencana Tindak Lanjut
Baiklah bu..setelah kita sedikit berbincang-bincang, aku harap ibu dan
keluarga bisa merawat bapak dirumah atau disini dengan apa yang sudah tadi
saya ajarkan.
c) Kontrak Yang Akan Datang
- Topik : Baiklah bu, perbincangan kita cukup disini saja, besok kita lanjutkan
lagi tentang merawat bapak atau bagaimana kalau nanti kita mencoba
melakukan langsung cara merawat bapak sesuai dengan permbicaraan kita
tadi”.
- Waktu : Kira-kira besok ibu bisanya jam berapa? Kalau begitu sampai
ketemu besog jam 07.30.
- Tempat :Ibu ingin kita ngobrol dimana besok? Bagaimana kalau di tempat
ini saja.
b) SP 2
Pertemuan : Ke-6 Tanggal :
Jam :
Tujuan : Keluarga klien dapat merawat klien dengan baik dan benar.
- Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“selamat pagi Ibu, sesuai janji kita sebelumnya sekarang kita bertemu
lagi. Ibu masih ingat dengan saya kan...??
b) Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan ibu saat ini?Ibu masih ingat kandengan rencana kita hari ini
apa? Yang sudah kita bicarakan dipertemuan sebelumnya. Iya bu hari ini kita
akanmencoba merawat Bapak S.
c) Kontrak Akan datang
- Topik : Baiklah bu setelah kemarin yang sudah kita sepakati, untu mencoba
merawat langsung ke bapak hari ini, apakah ibu siap?Baiklah bu, mari kita
coba langsung merawat bapak dengan waham.
- Waktu :Mau berapa lama kita mempraktekkannya? Bagaimana kalau 30
menit saja?
- Tempat :Ibu mau merawat bapak enaknya dimana?Bagaimana kalau kita
merawatnya diruangan saya?
- Fase Kerja
“Baikbuk ayo kita temui Bapak ditempat yang kemarin disepakati, nanti saya pantau
ibu dari belakang, kalau seandainya nanti bapak sedang mengaku Tuhan, coba ibu
praktikkan cara bicara yang benar bila bapak S sedang dalam keadaan seperti
ini!”“Bagus, betul begitu caranya, sekarang coba praktikkan cara memberikan pujian
atas kemampua yang dimiliki Bapak S”“Bagus, sekarang kita coba memotivasi
Bapak R minum obat dan melakukan kegiatan positifnya seseua jadwalny!” “Bagus
sekali Ibu ternyata Ibu sudah mngerti cara merawat Bapak S”“Bagaimana kalau
sekarang kita coba langsung ke Bapak S?”
- Fase Terminasi
a) Evaluasi Respon Klien
- Data Subjektif : “Bagaimana perasaan Ibu setelah mempraktekan langsung
kepada bapak? Tidak sulit bukan untuk melakukannya?
- Data Objektif : Keluarga pasien dan istri pasien dapat melakukannya dengan
baik dan positif.
b) Rencana Akan Datang
Saya harap, ibu dan keluarga bisa sering melakukan kegiatan hari ini yaitu cara
merawat bapak saat berkunjung kerumah sakit atau berada dirumah. Dan mau
melakukannya meskipun tanpa ada saya.
c) Kontrak Akan Datang
- Topik : Baiklah bu, bagaimana kalau besok kita atur pertemuan lagi untuk
melakukan evaluasi dari apa yang saya ajarkan mulai pertemuan pertama
hingga sekarang?
- Waktu : Ibu besok bisanya jam berapa? Bagaimana kalau pada jam set 2?
- Tempat : “Untuk besok Ibu ingin bertemu dimana? Bagaimana jika di taman
rumah sakit saja?”
c)SP 3
- Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
Selamat siang ibu?ketemu lagi dengan saya....masih ingat dengan saya?muda-
mudahan ibu tidak bosan ya bertemu dengan saya lagi?
b) Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan ibu setelah kemarin saya ajarkan dan mempraktekkan
langsung ke bapak?
c) Kontrak Akan Datang
- Topik :Baiklah bu, seperti kesepakatan kita kemarin, kita hari ini akan
mengevaluasi kegiatan yang sudah saya ajarkan pada Ibu pada pertemuan
pertama dan kedua. Dan kita juga akan mengevaluasi perkembangan bapak
setelah melakukan kegiatan beberapa yang lalu.
- Waktu :Berapa lama ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana
kalau 30 menit?apa cukup?
- Tempat : Mari bu kita ketaman sesuai dengan kesepakatan kita kemarin?
sambil melihat pemandangan ditaman.
- Fase Kerja
Bagaiman perasaan Ibu setelah merawat bapak? Apa ada hal yang ingin ditanyakan?
Baik kalu begitu, nah setelah pertemuan dengan saya kemarin, apa ibu masih ingat
dengan apa yang saya ajarkan pada pertemuan pertama dan kedua kemarin? Jika
masih ingat, bisa ibu ulang sedikit pada saya?Bagus bu, Ibu sudah benar
menyebutkannya, saya harap nanti ibu dan keluarga tetap bisa melakukan hal yang
sama dengan apa yang kemarin sudah saya ajarkan dan ibu praktekkan seperti
memberikan pujian dan kegiatan yang positif yang akan bapak lakukan nanti.
Menurut Ibu ada tidak perbaikan perilaku atau perkembangan yang terjadi setelah
diberikan kegiatan yang di sukai bapak?.Ya benar, bapak telah menunjukkan
perbaikan perilakunya, jadi saya harapkan jika nanti di rumah, Ibu dan keluarga tetap
mengingatkan jadwal kegiatan yang telah di susun di sini, dan jangan lupa tetap
memberikan apresiasi berupa pujian terhadap bapak.
- Fase Terminasi
a) Evaluasi Respon Klien
- Data Subjektif : Bagaimana perasaan ibu setelah mengetahuiperkembangan
bapak dan bagaimana cara perawatannya nanti di rumah?”
- Data Objektif : Ibu dan keluarga pasien dapat mengerti dan mengulang yang
apa telah di ajarkan oleh perawat.
b) Rencana Tindak Lanjut
- Rujukan Pulang
Bu, ini jadwal bapak selama di rumah sakit. Coba perhatikan! Apakah kira-
kira dapat dilaksanakan semuanya di rumah? Jangan lupa perhatikan bapak
agar ia tetap melaksanakannya dirumah dan hal-hal yang perlu diperhatikan
lebih lanjut adalah perilku yang ditampilkan oleh bapak selama bapak
dirumah nanti. Misalnya bapak mengaku sebagai seorang tuhan terus
menerus dan tidak memeperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi
segera hubungi petugas rumah sakit, agar petugas rumah sakit dapat
memantaunya dan mambantu ibu dan keluarga.