Anda di halaman 1dari 5

No.

Dokumen :
No Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4

UPTD PUSKESMAS RAMI dr.Yanti M.Napitupulu, M.Kes


NIP. 19671007 199903 2002

Rangkaian kegiatan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium mulai


1.Pengertian
permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan spesimen
dan penyimpanan spesimen.
Untuk memberikan tata laksana yang tepat pada permintaan pemeriksaan,
2.Tujuan
penerimaan, pengambilan dan penyimpanan spesimen.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rami Nomor
tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi Permenkes No.43 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Klinik
1. Alat :
5. Alat dan Bahan
a. Buku register laboratorium
b. Botol urin
c. Label/etiket
d. Pot sputum
2. Bahan :
a. Kapas alcohol
b. Lancet steril
1. Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
6. Langkah-langkah
a. Pasien datang ke Puskesmas, keluarga pasien mendaftar di
bagian pendaftaran (loket) sesuai dengan kebutuhan/unit
pelayanan yang dituju.
b. Dokter/paramedis melakukan pemeriksaan kepada pasien. Apabila
pasien memerlukan pemeriksaan laboratorium, dokter/paramedis
menjelaskan kepada pasien bahwa diperlukan pemeriksaan
laboratorium.
c. Bila pasien setuju dilakukan pemeriksaan laboratorium, dokter
membuat surat pengantar untuk pasien yang memerlukan
pemeriksaan laboratorium.
d. Pasien pergi ke ruang laboratorium untuk kemudian menyerahkan
surat pengantar pemeriksaan laboratorium dan diserahkan ke
petugas laboratorium.
e. Petugas laboratorium memeriksa formulir permintaan laboratorium
yg di bawa oleh pasien kemudian menjelaskan kepada pasien
pemeriksaan apa saja yg akan dilakukan.
f. Petugas laboratorium mencatat identitas pasien di buku register

2
laboratorium, kemudian mempersiapkan peralatan untuk
pengambilan specimen selanjutnya dilakukan pengambilan
specimen.
g. Petugas laboratorium membawa spesimen yang sudah diambil
untuk dilakukan pemeriksaan.
h. Apabila hasil pemeriksaan laboratorium sudah selesai, petugas
laboratorium mengantarkan hasil pemeriksaan ke unit pelayanan.
2. Penerimaan Spesimen
a. Setelah dilakukan pengambilan spesimen oleh petugas
laboratorium, spesimen di beri label identitas pasien tersebut
kemudian dibawa ke laboratorium.
b. Spesimen diterima oleh analis yang bertugas
c. Analis melakukan pemeriksaan terhadap spesimen tersebut.
3. Pengambilan Spesimen
a. Pengambilan darah Vena
1) Petugas laboratorium melakukan desinfeksi daerah vena
mediana cubiti dengan kapas alkohol 70 % kemudian biarkan
kering.
2) Pasang ikatan pembendung/torniquet diatas fossa cubiti.
3) Pasien diminta untuk mengepal dan membuka tanganya
beberapa kali agar vena terlihat jelas.
4) Spuit/syringe ditusukkan diatas vena dengan tangan kanan
sampai menembus lumen vena, kemudian lepaskan ikatan
pembendung/tourniquet.
5) Petugas lab mengambil spesimen darah sesuai yang
dibutuhkan kemudian simpan kapas alcohol diatas
jarum/syringe dan cabut jarum perlahan-lahan.
6) Pasien diminta untuk menekan bekas tusukan dengan kapas
kering.
7) Petugas laboratorium mengalirkan darah dari syringe ke dalam
tabung EDTA secara perlahan-lahan lewat dinding tabung agar
eritrosit tidak pecah kemudian spuit yang habis dipakai dibuang
ke safety box.
b. Pengambilan darah kapiler
1) Petugas laboratorium menyiapkan autoclik yang telah diisi
blood lancet yang baru, bersihkan ujung jari atau anak daun
telinga pasien dengan kapas alkohol 70%, biarkan kering.
2) Pegang bagian jari yang akan ditusuk supaya tidak bergerak
tekan sedikit agar rasa nyeri berkurang.
3) Petugas laboratorium menusuk dengan cepat memakai autoclik
pada jari tengah dengan arah tegak lurus, apabila memakai
anak daun telinga tusukan dilakukan dipinggir bukan disisinya
tusukan harus cukup dalam.
4) Buang tetesan darah pertama keluar dengan memakai kapas
kering, tetesan darah berikutnya dipakai untuk pemeriksaan.
5) Tekan bekas tusukan dengan kapas kering

3
6) Lepaskan blood lancet dari autoclik dan buang ke dalam safety
box.
c. Pengambilan Sampel Urine
1) Beri label pada pot urin kemudian berikan pada pasien.
2) Berikan penjelasan pada pasien untuk mengambil urin yang
pancar tengah (urin keluar pertama dibuang yang tengah
tengah ditampung dan yang terakhir dibuang).
3) Sampel diterima kemudian di simpan di tempat khusus sampel
urin.
d. Pengambilan Sampel Feses
1) Beri label identitas pasien pada pot feses kemudian berikan
kepada pasien.
2) Berikan penjelasan kepada pasien untuk buang air kecil
terlebih dahulu karena feses tidak boleh tercampur urin
kemudian buang air besar langsung kedalam pot feses (kira 2,5
gr) dan menginstruksikan untuk menutut pot dengan rapat.
3) Sampel diterima oleh petugas kemudian di simpan di tempat
khusus sampel feses.
e. Pengambilan Sampel Sputum
1) Beri label identitas pasien padat pot sputum kemudian berikan
kepada pasien.
2) Berikan penjelasan pada pasien bagaimana cara
mengeluarkan sputum yang baik, yaitu dengan cara kumur-
kumur lebih dahulu, tarik nafas 2 - 3 kali, tahan beberapa
detik, kemudian batukan kuat-kuat,
3) Segera tutup wadah sputum dengan rapat.
4) Sampel diterima oleh petugas kemudian di simpan di tempat
khusus sampel sputum.
4. Penyimpanan Spesimen
a. Petugas lab menyimpan spesimen yang menggunakan spesimen
plasma atau serum, maka plasma atau serum dipisahkan dulu baru
disimpan
b. Petugas lab memberi bahan pengawet pada spesimen yang
diperlukan misalnya urin atau feces
c. Petugas lab melabeli spesimen nama & tanggal penyimpanan
d. Petugas menyimpan spesimen untuk pemeriksaan klinik 1 minggu
dalam refrigerator
e. Petugas lab menyimpan spesimen untuk pemeriksaan Imunologi 1
minggu dalam refrigerator
f. Petugas lab menyimpan spesimen untuk pemeriksaan Hematologi
2 hari pada suhu kamar
g. Petugas lab menyimpan formulir permintaan lab ditempat tersendiri
7. Bagan Alir
Permintaan pemeriksaan Penerimaan spesimen
laboratorium

Penyimpanan spesimen Pengambilan spesimen

4
Pencatatan dan pemberian label sampel pasien harus teliti
8. Hal-hal yang harus
diperhatikan
1. Loket Pendaftaran,
9. Unit Terkait
2. Rekam medis,
3. Poli Umum,
4. UGD,
5. Ruang KIA/KB.
1. Rekam Medis,
10.Dokumen Terkait
2. Buku register laboratorium

11.Rekaman Historis Perubahan


No. Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai