Masalah Kriteria
Kesehatan /
No Tingkat Tingkat Tingkat SKOR PERINGKAT
Pelayanan
Urgensi Keseriusan Perkembangan
Kesehatan
1 Asi eksklusif 69 5 5 4 100 1
%
2 Infeksi sanitasi 5 5 4 100 2
SPAL 81,5 %
3 Penemuan BTA 5 4 4 80 3
(+) 60 %
4 Tidak ada 5 4 4 80 4
anggota
keluarga yang
merokok
5 Penemuan kasus 5 5 3 75 5
diare 43 %
6 Penemuan kasus 5 5 3 75 6
pneumonia 3,7
%
7 Penemuan kasus 5 5 3 75 7
DBD 0 %
8 Upaya 5 5 3 75 8
pengobatan 48,3
%
9 Pelayanan KN3 5 3 4 60 9
72 %
10 Balita naik BB 5 4 3 60 10
76 %
11 Akseptor MKET 5 3 4 60 11
dengan
komplikasi 1 %
12 Drop out DPT- 5 4 3 60 12
campak yang
bisa dilacak 0 %
13 Penderita 5 3 4 60 13
hipertensi
berobat teratur
(836)
14 Penemuan kasus 4 4 3 48 14
kusta 0 %
15 Penemuan kasus 4 4 3 48 15
malaria 0,22 %
16 Penemuan kasus 4 4 3 48 16
PMS dan HIV
0,38 %
17 Penemuan 5 3 3 45 17
filariasis 0 %
18 Penemuan kasus 5 3 3 45 18
mata 0,90 %
19 Asuhan 5 3 3 45 19
keperawatan
(perkesmas) 0 %
20 Rasio cabut dan 4 3 3 36 20
tampal gigi 0 %
21 Keluarga 3 5 2 30 21
menjadi anggota
JKN
22 Bina kesehatan 3 3 3 27 22
tradisional
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
1. ASI Eksklusif
SDM Metode
Cakupan asi
ekslusif 69 %
Persepsi yang salah
Sarana penyuluhan Kurangnya intensif bahwa susu formula
kurang menarik petugas untuk kegiatan lebih baik
luar gedung Tingkat pendidikan rendah
Manusia Metode
SPAL 8,5 %
SDM Metode
Manusia Metode
Tidak ada
anggota yang
merokok 54 %
Media penyuluhan Perilaku masyarakat
kurang kurang
Anggaran dana terbatas Kesadaran masyarakat kurang
SDM Metode
Cakupan diare
43 %
Terbatasnya dana
Sarana penyuluhan untuk membuat Tingkat pendidikan
kurang menarik sarana penyuluhan masyarakat rendah
Rendahnya sugesti masyarakat
Kurangnya terhadap Puskesmas
intensif petugas
6. Penemuan Pneumonia
SDM Metode
Manusia Metode
DBD 0 %
Kurangnya
penyuluhan dan
sosialisasi
Perilaku masyarakat Sugesti masyarakat terhadap
kurang Puskesmas kurang
Media kurang menarik
Manusia Metode
Dedikasi
petugas kurang Mutu pelayanan kurang
Pengobatan
48,3 %
Manusia Metode
Cakupan diare
43 %
Media penyuluhan
kurang menarik Jangkauan jauh
Terbatasnya dana
untuk kunjungan Akses jalan rusak
rumah
Manusia Metode
Manusia Metode
MKET dengan
komplikasi 7
%
Media penyuluhan
kurang Dana terbatas
Pendidikan dan pengetahuan yang
untuk swiping
kurang
Manusia Metode
Drop out
DPT-Campak
0%
Media penyuluhan
kurang menarik Kurangnya anggaran
Pengetahuan masyarakat
dana untuk swiping
khususnya ibu kurang
Manusia Metode
Penderita
hipertensi
berobat teratur
Media penyuluhan
836
kurang
Kekurangan dana
Pendidikan dan pengetahuan
masyarakat kurang
Manusia Metode
Kusta 0 %
Media penyuluhan
kurang Tidak ada
intensif petugas
Persepsi yang keliru
Manusia Metode
Motivasi petugas
kurang Penyuluhan kurang
Malaria 0,22
%
Media kurang
menarik
Kurang dana
Tidak ada intensif
Pengetahuan masyarakat kurang
petugas
Manusia Metode
Penyuluhan
Dedikasi kurang
petugas kurang
Balita naik
berat badannya
Pengetahuan 72 %
Media penyuluhan masyarakat
kurang menarik rendah
Manusia Metode
Filariasis 0 %
Media penyuluhan
kurang menarik
Keterbatasan
dana
Pendidikan dan pengetahuan kurang
Manusia Metode
Penyuluhan kurang
Mata 0,90 %
Media penyuluhan
kurang Tidak ada
intensif petugas
Pendidikan rendah
Manusia Metode
Penyuluhan kurang
Petugas kurang
memahami
program Koordinasi lintas sektor
Perkesmas 0
%
Media penyuluhan
kurang menarik Tidak ada
intensif petugas
Akses jalan rusak
Manusia Metode
Kurang penyuluhan
Rasio cabut
dan tambal
gigi 0 %
Media penyuluhan
kurang
Dana terbatas
Biaya mahal
Manusia Metode
Dedikasi petugas
kurang Kurang promosi
JKN 25,3 %
Media penyuluhan
kurang Tidak ada Pengetahuan
intensif petugas masyarakat kurang
Persepsi yang keliru
tentang JKN
Manusia Metode
Binaan
keluarga
tradisional 0
Media penyuluhan %
kurang menarik
Tidak ada dana
Pengetahuan rendah
Sejalan dengan keijakan yang diterapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir
dan permasalahan yang ada di Puskesmas Cahya Maju maka rencana kegiatan yang disusun
dalam kurun waktu 2014-2018, meliputi :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten yang
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bag setiap penduduk agar memperoleh derajat yang optimal.
Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat
pelayanan kesehatan strata pertama.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehaan
Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib merupakan Upaya
Kesehatan yang di laksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia. Upaya ini
memberikan data ungkit paling besar terhadap keberhasilan pengembangan kesehaan
melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan
global maupun nasional.
Yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi Kesehatan,
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi
Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan.
Sedangkan Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat serta
disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan bersama Dinas Kesehatan
Kabupaten dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui perwakilan
masyarakat dalam bentuk Badan Penyantun Puskesmas/Konsil Kesehatan Kecamatan
(bagi yang sudah terbentuk). Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakannya,
tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten wajib
menyelenggarakannya. Upaya Kesehatan Pengembangan, antara lain : Upaya Kesehatan
Sekolah, Upaya Kesehatan Olahraga, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Gigi dan
Mulut, Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Mata, Kesehatan Lanjut, Pembinaan
Pengobatan Tradisional, Perawatan Kesehatan Masyarakat, dan sebagainya.
Upaya Laboratorium (medis dan kesehatan masyarakat) dan upaya pencatatan-
pencatatan tidak termasuk pilihan karena merupakan pelayanan penunjang dari setiap
Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas. Adapun
perawatan kesehatan masyarakat merupakan bagian integral dari berbagai upaya
pelayanan yang ada, sehingga diharapkan pelayanan Puskesmas bersifat menyentuh.
Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi,
yakni upaya lain diluar upaya Puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan kebutuhan.
Dalam menyelenggarakan upaya kesehaan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan wilayah, pemerdayaan
masyarakat, keterpaduan dan rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus
melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan
yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif
dan efisien. Manajemen Puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian serta pengawasan dan bertanggung jawaban. Seluruh kegiatan diatas
merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.
Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang
ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan
maupun upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun
agar Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif dan dapat dipertanggung
jawabkan. Diharapkan buku ini dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam
penyusunan perencanaan di Puskesmas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan manajemen di Puskesmas dalam menyusun
perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan azas penyelenggaraannya.
2. Tujuan Khusus
a. Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas untuk tahun berikutnya
dalam upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat.
b. Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) setelah diterimanya alokasi
sumber daya untuk kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber.
C. Manfaat
1. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan uoaya kesehatan
secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2. Perencanaan memudahkan pengawasan dan pertaggung jawaban
3. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang ada
D. Pengertian
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil gina dan berdaya guna. Tingkat
Puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan rencana kegiatan Puskesmas pada tahun
yang akan datang yang dilakukan secara sistematis untuk mengatasi masalah atau
sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CAHYA MAJU
Ds.IV Desa Cahya Maju Kecamatan Lempuing OKI 30657
Telp. 0822 7999 0772 email : pkm.cahyamaju@gmail.com
A. Keadaan Umum
1. Sejarah Singkat Puskesmas Cahya Maju
Puskesmas Cahya Maju di bangun pada tahun 1976 dan mulai beroperasi pada
tahun 1977 dengan luas wilayah 144 KM² yang terdiri dari 11 desa, dengan jarak
tempuh dari desa ke Puskesmas ± 1 jam. Wilayah kerja Puskesmas Cahya Maju
merupakan daerah dataran rendah dengan curah hujan sedang tiap tahunnya. Tiap desa
dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Jalan beraspal namun
masih banyak desa yang jalannya belum beraspal sehingga sulit di tempuh bila musim
hujan.
Mata pencarian penduduk sebagian besar bertani, dagang dan sebagiam kecil PNS
serta buruh harian. Sejak tahun 2013 wilayah kerja Puskesmas Cahya Maju menjadi
delapan desa karena desa Bumi Agung, Kepayang, Sindang Sari, Sumber Agung
menjadi wilayah kerja Puskesmas Tugu Mulyo. Kemudian tahun 2015 karena adanya
pemekaran desa, akhirnya wilayah kerja Puskesmas Cahya Maju menjadi 10 desa,
antara lain Sumber Makmur pecahan dari Sumber Agung, Bumi Arjo Makmur
pecahan dari Bumi Arjo, Cahya Makmur pecahan dari Cahya Tani.
Jarak tempuh dari Puskesmas Cahya Maju ke Kabupaten ± 90 menit.
Kondisi fisik Puskesmas Cahya Maju saat ini baik, dimana pada tahun 2014 sudah di
rehabilitasi.
2. Letak Geografi
Puskesmas Cahya Maju merupakan Puskesmas yang terletak di desa Cahya Maju
Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI. Dengan luas wilayah 35,704 KM². letaknya
sangat strategis di tepi jalan raya dan di dekat pasar sehingga mudah di jangkau oleh
masyarakat umum.
Geografi wilayah kerja Puskesmas Cahya Maju sebagian besar terdiri dari dataran
rendah dengan batas-batas wilayah sebagai berikut.
Utara : berbatasan dengan kecamatan Mesuji OKI
Barat : berbatasan dengan desa Karang Anyar kabupaten OKU Timur
Timur : berbatasan dengan desa Bumi Agung kecamatan Lempuing OKI
Selatan : berbatasan dengan kecamatan Mesuji OKI
3. Data Demografi
Wilayah kerja Puskesmas Cahya Maju memiliki jumlah penduduk 30920 jiwa
dilihat dari mata pencaharian penduduk di wilayah Puskesmas Cahya Maju sebagai
berikut :
a) Petani
b) Pedagang
c) Pegawai swasta
d) PNS
e) Buruh harian
4. Pendidikan
Diwilayah kerja Puskesmas Cahya Maju terdapat sarana Pendidikan yang terdiri
dari :
a) PAUD : 24
b) SD/MI : 24
c) SMP?MTS : 11
d) SMA/MA :4
e) Perguruan Tinggi :1
5. Sosial Ekonomi
Dalam penyelenggaraan layanan kesehatan tahun 2017, Puskesmas Cahya Maju
mendapatkan sumber dana dari Kapitasi BPJS dan BOK.
6. Sosial Budaya
Seiring kemajuan jaman dan teknologi, penduduk wilayah kerja Puskesmas Cahya
Maju yang mempunyai pendidikan setingkat SMA makin meningkat setiap tahunnya.
7. Politik
Dengan adanya pemekaran desa di wilayah kerja Puskesmas Cahya Maju pada
tahun 2015, maka perkembangan pemukiman penduduk, sarana umum dan sarana
sosial. Perkembangan tersebut tentunya mempengaruhi jangkauan pelayanan
kesehatan.
B. Keadaan kesehatan
Gambaran derajat kesehatan dapat dilihat dari angka kematian dalam masyarakat dari
waktu ke waktu.
1. Mortalitas
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
Menurunnya angka kematian bayi dan meningkatnya angka harapan hidup
mengindikasikan meningkatnya derajat kesehatan penduduk. Berdasarkan data di
KIA Puskesmas Cahya Maju tahun 2017 tidak ada kasus kematian bayi
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
Berdasarkan data KIA Puskesmas Cahya Maju tahun 2017 angka kematian balita
adalah nihil
c. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka kematian ibu berdasarkan data KIA Puskesmas Cahya Maju tahun 2017
adalah nihil
2. Angka Kesakitan
Data angka kesakitan penduduk berasal dari kunjungan pasien yang berobat di
wilayah kerja Puskesmas Cahya Maju yang diurutkan menjadi 10 penyakit terbesar
tahun 2017.
6) Upaya Pengobatan
a) Pengobatan umum
b) Pengobatan gigi
c) Rujukan BPJS
d) Laboratorium
Perencanaan tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam upaya
kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan penunjang. Perencanaan
ini disusun oleh Puskesmas sebagai rencana tahunan Puskesmas yang di biayai oleh pemerintah
daerah, pemerintah pusat serta sumber daya lainnya.
1. Tahap persiapan
2. Tahap analisa situasi
3. Tahap penyusunan RUK tahun 2018
4. Tahap penyusunan RPK tahun 2017
KEGIATAN DAN HASIL PENCAPAIAN KEGIATAN PUSKESMAS CAHYA MAJU
TAHUN 2017
1. Promosi Kesehatan
a. Penyuluhan PHBS 97, 10 %
b. Bayi dengan ASI eksklusif 69 %
c. Mendorong terbentuknya UKBM 100 %
d. Penyuluhan napza 100 %
2. Kegiatan Program Kesling
a. Penyehatan air 86 %
b. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman 100 %
c. Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah 81, 5 %
d. Jamban keluarga 80 %
e. Pengawasan sanitasi TTV 92 %
3. Kegiatan Program KIA/KB
a. Pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar 96,4 %
b. Drop out K1 – K4 yang ditangani 100 %
c. Persalinan nifas 95,7 %
d. Pelayanan nifas lengkap (KN3) 72 %
e. Pelayanan dan rujukan bumil resti / komplikasi 100 %
f. Penanganan dan rujukan neonatal risiko tinggi 100 %
g. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbang anak (kontak pertama) 97 %
h. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbang anak pra sekolah 91,4 %
i. Pelayanan kesehatan anak SD oleh tenaga kesehatan 97,7 %
j. Pelayanan kesehatan remaja 80 %
k. Pelayanan akseptor KB aktif 99 %
l. Pelayanan akseptor KB aktif MKET 100 %
4. Kegiatan Program Gizi Masyarakat
a. Pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan balita 2x / tahun 99 %
b. Pemberian tablet FE (90 tablet) pada ibu hamil 100 %
c. Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk 100 %
d. Balita naik berat badannya 76 %
e. Bbm ditangani 100 %
f. Pendistribusian obat cacing di TK/PAUD dan SD 95 %
5. Kegiatan Program P2M
a. TB paru : penemuan BTA (+) 60 %
b. Diare : dehidrasi oral 43 %
c. Pneumonia : penemuan kasus pneumonia pada bayi dan balita 3,7 %
d. Pelayanan imunisasi
1) Imunisasi DPT 1 98 %
2) Drop out DPT 3 compare 0%
3) Imunisasi HB 1 < 7 hari 90 %
4) Imunisasi campak 99 %
5) Imunisasi DT pada kelas 1 SD 98,4 %
6) Imunisasi TT kelas 2 dan 3 SD 96 %
e. DBD 0%
f. Filariasis 0%
6. Upaya Pengobatan
a. Rawat jalan umum 43,8 %
b. Rawat jalan gigi 26,4 %
c. Pemeriksaan laboratorium
1) HB bumil 98 %
2) Tes kehamilan 100 %
3) Sputum TB 100 %
4) Urine protein bumil 73 %
7. Kegiatan Upaya Pengembangan
a. Kegiatan program usila
1) Pemantauan kesehatan pada usia lanjut 100 %
2) Pelaksanaan posyandu lansia 81 %
b. Upaya kesehatan mata
1) Penemuan kasus buta katarak usia >45 tahun 2,7 %
c. Upaya kesehatan jiwa
1) Penemuan dan penanggulangan kasus jiwa 100 %
2) Penanganan kasus jiwa melalui rujukan ke Rumah Sakit 100 %
3) Upaya bebas pasung 2017 90 %
d. Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi dan mulut
1) Pembinaan kesehatan gigi di posyandu 52 %
2) Pembinaan kesehatan gigi di TK 88 %
3) Bimbingan sikat gigi missal di SD/MI 90 %
e. Program bina UKK
1) Pos UKK berfungsi dengan baik 100 %
2) Pelayanan kesehatan pada pekerja pos UKK 75 %
8. Manajemen Puskesmas
a. Mini loka karya tiap bulan dan tri wulan 10 %
b. Pertemuan lintas sektor 80 %
c. Rapat pembentukan tim penyusun profil, PKP, PTP dan Sikda 90 %
Puskesmas Cahya Maju
d. Rapat penilaian mutu pelayanan 80 %
e. Menyusun RUK/RPK melalui anallisa secara lengkap dan terperinci 80 %
BAB III
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini pimpinan Puskesmas Cahya Maju membentuk tim
penyusun PTP dan menerbitkan SK tim penyusun. Adapun tim penusun PTP Puskesmas
Cahya Maju adalah sebagai berikut :
TABEL I. Peta Wilayah dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Cahya Maju tahun
2017
Fasilitas
Wakt Jumlah Sekolah
Kesehatan
Luas u ≤
No Desa ≤ Jiwa SD
wilayah tempu KK TK / SMP / SMA Pus Poske
/
h Paud MTS / MA tu sdes
MI
1 Cahya 4.300 10 3731 1087 3 5 1
Maju menit
2 Cahya 5.750 30 2380 787 3 3 1 1 1 1
Tani menit
3 Cahya 3.390 45 3218 870 1 1 1 1
Bumi menit
4 Suka 3.200 60 4682 1496 4 2 1 1
Mulya menit
5 Dabuk 3.100 60 4694 1664 2 4 2 1 1
Rejo menit
6 Bumi 1.998 50 2498 732 2 1 2 1
Arjo menit
7 Tebing 6.000 30 4877 1725 3 3 2 2 1 1
Suluh menit
8 Sumber 350 45 1375 396 1 2 1
Makmur menit
9 Cahya 2.490 30 1417 415 1 1 1 1
Makmur menit
10 Bumi 1.976 30 2048 482 4 2
Agung menit
Makmur
35.704 30920 9654 24 24 11 4 3 7
TABEL II. Sumber Daya Ketenagaan Puskesmas Cahya Maju tahun 2017
Analisa data :
Berdasarkan luas wilayah Puskesmas Cahya Maju sumer daya ketenagaan telah
mencukupi kebutuhan. Yang masih diperlukan adalan tenaga dokter gigi, tenaga ahli gizi
dan tenaga ahli komputer
Perlunya peningkatan pengetahuan bagi tenaga yang ada baik dengan cara pelatihan
maupun pendidikan tingkat lanjut sesuai profesi
TABEL III. Obat dan Alat Habis Pakai Puskesmas Cahya Maju tahun 2017
TABEL VI. Keadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Cahya Maju tahun 2017
Kondisi
Jenis Sarana /
No Jumlah Rusak Rusak Rusak Ket
Prasarana Baik
Ringan Sedang Berat
1 Sarana kesehatan
a. Puskesmas
3 3
pembantu
b. Poskesdes 7 7
c. Rumah dinas
1 1
dokter
d. Rumah dinas
1 1
perawat
e. Rumah dinas
1 1
bidan
f. Pusling R. 4 2 1 1
g. Sepeda motor 12 9 3
2 Sarana Penunjang
a. Komputer
b. Printer
c. Laptop
d. Listrik 1 1
e. Proyektor 1 1
f. Kamera 1 1
Analisa data :
TABEL VII. Peran Serta Masyarakat Puskesmas Cahya Maju tahun 2017
TABEL II. Data Kunjungan Rawat Jalan Puskesmas Cahya Maju tahun 2017
TABEL III. Data Kejadian KLB Puskesmas Cahya Maju tahun 2017