Anda di halaman 1dari 43

IDENTIFIKASI MASALAH / ANALISA MASALAH

NO PROGRAM TARGET PENCAPAIAN MASALAH


I UPAYA 80 % 60 % - Pendidikan masyarakat rendah
KESEHATAN - Persepsi masyarakat yang salah
WAJIB bahwa susu formula itu lebih
 Promosi bagus
Kesehatan - Petugas belum maksimal dalam
 Asi ekslusif memberikan penyuluhan tentang
ASI ekslusif
- Sarana penyuluhan terbatas atau
kurang menarik
- Tidak adanya petugas ahli gizi
di Puskesmas

 Kesehatan 100 % 81,5 % - Pengetahuan masyarakat yang


Lingkungan kurang
 Infeksi - Kader kesling kurang terlatih
Sanitasi - Motivasi petugas kurang
Sarana - Kurangnya penyuluhan dan
Pembangan sosialisasi
Sampah - Sanitasi kit tidak ada
dan Limbah - Kurang kerja sama untuk sector
- Pendidikan masyarakat rendah
- Peran kader TOMA kurang

 Kesehatan Ibu 94 % 72 % - Motivasi petugas kurang


dan Anak - Sistem pencatatan yang kurang
 Pelayanan baik
Nifas - Jangkauan jauh
Lengkap (ibu - Jalanan yang rusak
dan NEO) - Pengeahuan masyarakat yang
(KN3) kurang
- Pendidikan masyarakat yang
rendah
 Aksepsor 4% 1% - Dana kurang untuk swiping
MKET - Pendidikan masyarakat rendah
dengan - Pengetahuan masyarakat kurang
Komplikasi - Kurang kerja sama lintas sector
- Frekuensi penyuluhan yang
kurang
- Motivasi petugas kurang
- Media penyuluhan kurang
menarik
 Gizi 80 % 76 % - Ibu malas ke posyandu
 Balita Naik - Pengetahuan ibu kurang
Berat - Pendidikan ibu rendah
Badannya - Dedikasi petugas kurang
- Tidak adanya ahli gizi di
Puskesmas
- Kurangnya penyuluhan dan
sosialisasi
- Media penyuluhan kurang
menarik
- Sistem pencatatan yang belum
optimal
- Kurang aktifnya peran kader di
posyandu
- Terbatasnya anggaran dana
untuk PMT
- Kurang kerja sama lintas sektor
 PZM - Pengeahuan masyarakat yang
 BTA (+) 70 % 60 % kurang
 BTA (-) RO 100% 2% - Perilaku masyarakat yang
(+) kurang sehat
- Pendidikan masyarakat kurang
- Motivasi petugas kurang
- Petugas merangkap program
lain
- Kurangnya penyuluhan dan
sosialisasi
- Media penyuluhan kurang
menarik
- Terbatasnya anggaran dana
- Kurang kerja sama lintas sector
- Anggapan yang salah jika
penyakit TBC adalah kutukan
- Masyarakat malu untuk berobat
- Kurang peran kader cantik
peduli TBC
 Penemuan 100 % 0,22 % - Pengetahuan masyarakat yang
Kasus kurang
Malaria - Pendidikan masyarakat yang
rendah
- Kurang kerja sama lintas sektor
- Dedikasi petugas kurang
- Terbatasnya anggaran dana
untuk pemeriksaan mkroskopis
plasmodiux malaria
- Kurangnya penyuluhan dan
sosialisasi
 Penemuan 80 % 0% - Motivasi petugas kurang
Kasus Kusta - Pengetahuan masyarakat kurang
- Tingkat pendidikan masyarakat
rendah
- Kurang kerja sama lintas sektor
- Sugesti masyarakat terhadap
Puskesmas kurang
- Persepsi yang salah jika kusta
adalah kutukan
- Kurangnya penyuluhan dan
sosialisasi
- Kurangnya peran kader dan
TOMA
- Kurangnya intensif petugas
- Terbatasnya anggaran dana
untuk membuat media
penyuluhan
- Takut dan malu untuk berobat
 Drop OUT 100 % 0% - Motivasi petugas kurang
DP3 – - Petugas merangkap program
Campak lain
yang Bisa - Pengetahuan ibu yang kurang
Dilacak - Pendidikan ibu rendah
- Kurangnya anggaran dana untuk
swiping
- Peran kader kurang optimal
- Kurangnya penyuluhan dan
sosialisasi
- Media penyuluhan kurang
menarik
 Penemuan 100 % 43 % - Motivasi petugas kurang
Kasus Diare - Sistem pencatatan yang kurang
baik
- Pengetahuan masyarakat kurang
- Pendidikan masyarakat rendah
- Kurangnya penyuluhan dan
sosialisasi
- Media penyuluhan kurang
menarik
- Peran kader dan TOMA kurang
optimal
- Kurangnya kerja sama lintas
sektor
- Dana intensif tidak ada
- Rendahnya sugesti masyarakat
terhadap Puskesmas
 Penemuan 80 % 3,7 % - Motivasi petugas kurang
Kasus - System pencatatan yang kurang
Pneuomonia baik
Balita - Pengetahuan ibu kurang
- Pendidikan ibu rendah
- Pengetahuan petugas kurang
- Kurangnya penyuluhan dan
sosialisasi
- Media penyuluhan kurang
menarik
- Kurang kerja sama lintas sektor
- Tidak adanya intensif petugas
- Terbatasnya anggaran untuk
membuat media penyuluhan
- Peran kader dan TOMA kurang
optimal
 Penemuan 100 % 0% - Kurang kerja sama lintas sector
Kasus DBD - Peran kader desa TOMA kurang
maksimal
- Pengetahuan masyarakat kurang
- Dedikasi petugas kurang
- Petugas merangkap program
lain
- Kurangnya pengetahuan dan
sosialisasi
- Sugesti masyarakat terhadap
Puskesmas kurang
- Media penyuluhan kurang
 Penanggulan 100 % 0,38 % - Pengetahuan masyarakatt
gan Kasus kurang
PMS dan - Pendidikan masyarakat rendah
HIV - Dedikasi petugas kurang
- Kurang kerja sama lintas sektor
- Kurang maksimalnya peran
kader dan TOMA
- Kurngnya penyuluhan dan
sosialisasi
- Masyarakat malu dan takut
untuk berobat
- Keterbatasan dana untuk
membuat media penyuluhan dan
intensif petugas
- Media penyuluhan tidak
menarik
 Filariasis 100 % 0% - Kurangnya pengetahuan
msyarakat
- Pendidikanmasyarakat rendah
- Motivasi petugas kurang
- Kurang kerja sama lintas sektor
- Peran kader dan TOMA kurang
maksimal
- Kurangnya penyuluhan dan
sosialisasi
- Media penyuluhan kurang
menarik
 Upaya 50 % 48,3 % - Pengetahuan masyarakat kurang
Pengobatan - Pendidikan masyarakat rendah
- Mutu pelayanan kurang
- Sugesti masyarakat terhadap
Puskesmas rendah
- Dedikasi petugas kurang
- Kurangnya promosi
- Akses jalan menuju Puskesmas
rusak
- Kurang kerja sama lintas sektor
- Peran kader dan TOMA belum
maksimal
II UPAYA 25 % 0,90 % - Terbatasnya sarana Puskesmas
KESEHATAN untuk pemeriksaan mata
PENGEMBANGA - Pengetahuan petugas yang
N kurang
 Penemuan - Pengetahuan masyarakat yang
Kasus Mata kurang
di Puskesmas - Pendidikan masyarakat rendah
melalui - Kurang kerja sama lintas sektor
Pemeriksaan - Kurangnya penyuluhan dan
Visus sosialisasi
Refraksi - Media penyuluhan kurang
menarik
 Rasio Cabut 21 % 0% - Pengetahuan masyarakat kurang
dan Tampal - Pendidikan masyarakat rendah
Gigi - Kesadaran masyaraka rendah
Permanen - Dedikasi petugas kurang
- Pendekatan lintas sector kurang
- Kurangnya penyuluhan dan
sosialisasi
- Peran kader dan TOMA kurang
- Media penyuluhan kurang
menarik
- Askes jalan menuju Puskesmas
yang rusak
 Asuhan - Pengetahuan masyarakat kurang
Keperawatan - Pendidikan masyarakat rendah
(Perkesmas) - Kesadaran masyarakat rendah
- Dedikasi petugas kurang
- Pendekatan lintas sektor kurang
- Kurangnya penyuluhan dan
sosialisasi
- Peran kader dan TOMA kurang
- Media penyuluhan kurang
menarik
- Akses jalan yang rusak
 Bina 0% - Motivasi petugas kurang
Kesehatan - Pengetahuan masyarakat kurang
Tradisional - Pendidikan masyarakat rendah
- Ikut serta kader dan TOMA
kurang
- Kurangnya kerja sama lints
sektor
- Kurangnya penyuluhan dan
sosialisasi
III PROGRAM PIS 54 % - Pengetahuan masyarakat kurang
PK - Pendidikan masyarakat rendah
 Anggota - Kesadaran masyarakat kurang
Keluarga - Perilaku masyarakat kurang
yang - Sanksi tidak tegas bagi
Merokok pelanggan PP tentang larangan
merokok
- Motivaasi petugas kurang
- Kurang kerja sama lintas sector
- Penyuluhan dan sosialisasi
kurang
- Media penyuluhan tidak
menyentuh hati para perokok
aktif
 Penderita 6705 836 - Pengetahuan masyarakat kurang
Hipertensi - Pendidikan masyarakat rendah
Berobat - Motivasi petugas kurang
Teratur - Lintas sektor kurang
- Kurangnya penyuluhan dan
sosialisasi
- Media penyuluhan kurang
menarik
- Kesadaran individu kurang
- Dana kurang
- Sisem pencatatan kurang
 Keluarga 30290 4675 - Persepsi masyarakat yang salah
menjadi tentang JKN
Anggota - Kurangnya promosi
JKN - Kurang kerja sama lintas sektor
- Motivasi petugas kurang
- Pengetahuan masyarakat kurang
- Keanggotaan JKN tidak
diharuskan
PRIORITAS MASALAH

Masalah Kriteria
Kesehatan /
No Tingkat Tingkat Tingkat SKOR PERINGKAT
Pelayanan
Urgensi Keseriusan Perkembangan
Kesehatan
1 Asi eksklusif 69 5 5 4 100 1
%
2 Infeksi sanitasi 5 5 4 100 2
SPAL 81,5 %
3 Penemuan BTA 5 4 4 80 3
(+) 60 %
4 Tidak ada 5 4 4 80 4
anggota
keluarga yang
merokok
5 Penemuan kasus 5 5 3 75 5
diare 43 %
6 Penemuan kasus 5 5 3 75 6
pneumonia 3,7
%
7 Penemuan kasus 5 5 3 75 7
DBD 0 %
8 Upaya 5 5 3 75 8
pengobatan 48,3
%
9 Pelayanan KN3 5 3 4 60 9
72 %
10 Balita naik BB 5 4 3 60 10
76 %
11 Akseptor MKET 5 3 4 60 11
dengan
komplikasi 1 %
12 Drop out DPT- 5 4 3 60 12
campak yang
bisa dilacak 0 %
13 Penderita 5 3 4 60 13
hipertensi
berobat teratur
(836)
14 Penemuan kasus 4 4 3 48 14
kusta 0 %
15 Penemuan kasus 4 4 3 48 15
malaria 0,22 %
16 Penemuan kasus 4 4 3 48 16
PMS dan HIV
0,38 %
17 Penemuan 5 3 3 45 17
filariasis 0 %
18 Penemuan kasus 5 3 3 45 18
mata 0,90 %
19 Asuhan 5 3 3 45 19
keperawatan
(perkesmas) 0 %
20 Rasio cabut dan 4 3 3 36 20
tampal gigi 0 %
21 Keluarga 3 5 2 30 21
menjadi anggota
JKN
22 Bina kesehatan 3 3 3 27 22
tradisional
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

1. ASI Eksklusif

SDM Metode

Petugas kurang maksimal dan


Tidak adanya memberikan penyuluhan Kurangnya penyuluhan
petugas ahli tentang ASI eksklusif
gizi di
Puskesmas

Cakupan asi
ekslusif 69 %
Persepsi yang salah
Sarana penyuluhan Kurangnya intensif bahwa susu formula
kurang menarik petugas untuk kegiatan lebih baik
luar gedung Tingkat pendidikan rendah

Sarana Dana Lingkungan

2. Infeksi Sanitasi SPAL

Manusia Metode

Peran lintas sektor kurang


Kader kurang terlatih
Motivasi Peran kader dan
petugas kurang TOMA kurang

SPAL 8,5 %

Sanitasi kit idak Intensif petugas sekarang Pengetahuan


ada masyarakat kurang
Terbatasnya Pendidikan rendah
anggaran dana

Sarana Dana Lingkungan


3. Penemuan BTA (+)

SDM Metode

Masyarakat malu atau Frekuensi penyuluhan kurang


takut untuk berobat Kurang koordinasi
Motivasi lintas sektor
petugas kurang
Kurang pembinaan kader
Cakupan
penemuan
Persepsi yang salah BTA (+) 60 %
Sarana penyuluhan bahwa TBC adalah
kurang menarik Kurangnya intensif kutukan
Tingkat pendidikan
petugas dan kader
masyarakat rendah

Sarana Dana Lingkungan

4. Tidak Ada Anggota Keluarga yang Merokok

Manusia Metode

Sanksi tidak tegas bagi para


Pendidikan masyarakat perokok aktif
rendah
Motivasi Kurang kerja sama
petugas kurang lintas sektor

Tidak ada
anggota yang
merokok 54 %
Media penyuluhan Perilaku masyarakat
kurang kurang
Anggaran dana terbatas Kesadaran masyarakat kurang

Sarana Dana Lingkungan


5. Penemuan Diare

SDM Metode

Petugas kurang memahami Frekuensi penyuluhan kurang


program yang dikelola Kurangnya
Motivasi koordinasi lintas
petugas kurang sektor

Cakupan diare
43 %
Terbatasnya dana
Sarana penyuluhan untuk membuat Tingkat pendidikan
kurang menarik sarana penyuluhan masyarakat rendah
Rendahnya sugesti masyarakat
Kurangnya terhadap Puskesmas
intensif petugas

Sarana Dana Lingkungan

6. Penemuan Pneumonia

SDM Metode

Frekuensi penyuluhan kurang


Petugas kurang Petugas merangkap program lain
menguasai
program Kurangnya pembinaan kader
Kurang kerja sama lintas sektor
Cakupan
pneumonia
Terbatasnya dana untuk
membuat baleho 3,7 %
Kurangnya sarana menarik untuk sarana Tingkat pendidikan
penyuluhan penyuluhan yang rendah
Kurangnya intensif Anggapan masyarakat bahwa
petugas sakit pneumonia adalah “sawan”
Sarana penyuluhan jadi cenderung berobat ke dukun
kurang menarik

Sarana Dana Lingkungan


7. Penemuan Kasus DBD

Manusia Metode

Kerja sama lintas sektor kurang


Petugas merangkap program lain
Motivasi
petugas kurang Peran kader dan TOMA kurang

DBD 0 %
Kurangnya
penyuluhan dan
sosialisasi
Perilaku masyarakat Sugesti masyarakat terhadap
kurang Puskesmas kurang
Media kurang menarik

Sarana Dana Lingkungan

8. Upaya Pengobatan 48,3 %

Manusia Metode

Kerja sama lintas sektor kurang

Dedikasi
petugas kurang Mutu pelayanan kurang

Pengobatan
48,3 %

Media penyuluhan Pengetahuan yang


kurang Terbatasnya dana kurang
anggaran Sugesti masyarakat rendah

Sarana Dana Lingkungan


9. Pelayanan KN3 72 %

Manusia Metode

Koordinasi lintas sektor kurang


Motivasi petugas kurang Sistem
Ibu malas
pencatatan yang
memeriksakan kurang baik
diri

Cakupan diare
43 %
Media penyuluhan
kurang menarik Jangkauan jauh
Terbatasnya dana
untuk kunjungan Akses jalan rusak
rumah

Sarana Dana Lingkungan

10. Balita Naik Berat Badannya 76 %

Manusia Metode

Motivasi petugas kurang Koordinasi lintas sektor kurang


Frekuensi
Tidak ada ahli penyuluhan
gizi di Ibu malas ke posyandu kurang
Puskesmas
Balita naik
berat badannya
Pendidikan 72 %
Media kurang
masyarakat
menarik
rendah

Dana untuk PMT Pengetahuan ibu kurang


kurang

Sarana Dana Lingkungan


11. Akseptor MKET dengan Komplikasi 1 %

Manusia Metode

Koordinasi lintas sektor kurang

Motivasi Frekuensi penyuluhan


petugas kurang kurang

MKET dengan
komplikasi 7
%
Media penyuluhan
kurang Dana terbatas
Pendidikan dan pengetahuan yang
untuk swiping
kurang

Sarana Dana Lingkungan

12. Drop Out DPT-Campak 0 %

Manusia Metode

Koordinasi lintas sektor kurang

Petugas merangkap Motivasi petugas kurang Peran serta kader


program lain dan TOMA kurang

Drop out
DPT-Campak
0%
Media penyuluhan
kurang menarik Kurangnya anggaran
Pengetahuan masyarakat
dana untuk swiping
khususnya ibu kurang

Sarana Dana Lingkungan


13. Penderita Hipertensi Berobat Teratur

Manusia Metode

Koordinasi lintas sektor kurang


Kesadaran individu untuk
Dedikasi petugas memeriksakan diri kurang Sistem pencatatan
kurang kurang optimal

Penderita
hipertensi
berobat teratur
Media penyuluhan
836
kurang
Kekurangan dana
Pendidikan dan pengetahuan
masyarakat kurang

Sarana Dana Lingkungan

14. Penemuan Kasus Kusta 0 %

Manusia Metode

Koordinasi lintas sektor kurang


Individu takut/malu
Motivasi petugas untuk berobat Kurang penyuluhan
kurang dan sosialisasi

Kusta 0 %

Media penyuluhan
kurang Tidak ada
intensif petugas
Persepsi yang keliru

Sarana Dana Lingkungan


15. Penemuan Kasus Malaria 0,22 %

Manusia Metode

Koordinasi lintas sektor kurang

Motivasi petugas
kurang Penyuluhan kurang

Malaria 0,22
%
Media kurang
menarik
Kurang dana
Tidak ada intensif
Pengetahuan masyarakat kurang
petugas

Sarana Dana Lingkungan

16. Penemuan Kasus PMS/HIV 0,38 %

Manusia Metode

Individu takut/malu untuk


berobat Koordinasi lintas sektor kurang

Penyuluhan
Dedikasi kurang
petugas kurang

Balita naik
berat badannya
Pengetahuan 72 %
Media penyuluhan masyarakat
kurang menarik rendah

Tidak ada intensif Pendidikan rendah


petugas

Sarana Dana Lingkungan


17. Filariasis 0 %

Manusia Metode

Kurang penyuluhan dan sosialisasi

Motivasi petugas Peran kader dan


kurang TOMA kurang

Filariasis 0 %

Media penyuluhan
kurang menarik
Keterbatasan
dana
Pendidikan dan pengetahuan kurang

Sarana Dana Lingkungan

18. Penemuan Kasus Mata 0,90 %

Manusia Metode

Penyuluhan kurang

Dedikasi petugas Koordinasi lintas


kurang kurang sektor

Mata 0,90 %

Media penyuluhan
kurang Tidak ada
intensif petugas
Pendidikan rendah

Sarana Dana Lingkungan


19. Asuhan Keperawatan/Perkesmas 0 %

Manusia Metode

Penyuluhan kurang
Petugas kurang
memahami
program Koordinasi lintas sektor

Perkesmas 0
%
Media penyuluhan
kurang menarik Tidak ada
intensif petugas
Akses jalan rusak

Sarana Dana Lingkungan

20. Rasio Cabut dan Tampal Gigi 0 %

Manusia Metode

Kurang penyuluhan

Tidak ada dokter Dedikasi petugas kurang


gigi

Rasio cabut
dan tambal
gigi 0 %
Media penyuluhan
kurang
Dana terbatas
Biaya mahal

Sarana Dana Lingkungan


21. Keluarga menjadi anggota JKN

Manusia Metode

Lintas sektor kurang

Dedikasi petugas
kurang Kurang promosi

JKN 25,3 %

Media penyuluhan
kurang Tidak ada Pengetahuan
intensif petugas masyarakat kurang
Persepsi yang keliru
tentang JKN

Sarana Dana Lingkungan

22. Binaan Keluarga Tradisional 0 %

Manusia Metode

Koordinator lintas sektor kurang

Motivasi petugas kurang

Binaan
keluarga
tradisional 0
Media penyuluhan %
kurang menarik
Tidak ada dana
Pengetahuan rendah

Sarana Dana Lingkungan


PENYUSUNAN RENANA KEGIATAN

Sejalan dengan keijakan yang diterapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir
dan permasalahan yang ada di Puskesmas Cahya Maju maka rencana kegiatan yang disusun
dalam kurun waktu 2014-2018, meliputi :

1. Koordinasi lintas sektor


2. Meningkatkan frekuensi penyuluhan program-program Puskesmas ang tidak tercapai
targetnya
3. Posyandu
4. Meningkatkan promosi Puskesmas
5. Meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas
6. Desa siaga aktif
7. Meningkatkan pelayanan gizi
8. Meningkatkan pelayanan KIA-KB
9. Mengadakan penyuluhan tentang penyakit tidak menular dan penyakit menular
10. Peningkatan akses pelayanan
11. Meningkatkan peran serta kader cantik peduli TBC dan TOMA
12. Meningkatkan kompetensi petugas kesehatan
13. Pengadaan sarana dn prasarana Puskesmas dan jaringannya
14. Rehabilitasi sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya
15. Penyediaan obat generic dan esensial
16. Peningkatan mutu manajemen Puskesmas
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

NO PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN KET


MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
ASI - Pendidikan - Penyuluhan - Meningkatkan
Eksklusif masyarakat rendah - Edukasi frekuensi
- Persepsi masyarakat - Pembinaan penyuluhan
yang salah bahwa petugas - Memberikan
susu formula itu lebih - Lintas sector edukasi pada ibu-
bagus - Media ibu tentang ASI
- Petugas belum penyuluhan eksklusif
maksimal dalam - Pelatihan - Pembinaan petugas
memberikan kader dan bides
penyuluhan tentang - Pertemuan lintas
ASI ekslusif sektor
- Sarana penyuluhan - Pelatihan kader
terbatas atau kurang - Pengalokasian
menarik dana
- Tidak adanya petugas - Pengadaan media
ahli gizi di Puskesmas penyuluhan
Infeksi - Pengetahuan - Penyuluhan - Meningkatkan
Sanitasi masyarakat yang kelompok frekuensi
Sarana kurang poensial penyuluhan
Pembuangan - Kader kesling kurang - Pelatihan - Pelatihan kader
Sampah dan terlatih kader kesling
Limbah - Motivasi petugas - Pembina - Pembinaan petugas
kurang petugas - Pengalokasian
- Kurangnya - Pengalokasian dana
penyuluhan dan dana - Pertemuan lintas
sosialisasi - Pertemuan sektor
- Sanitasi kit tidak ada lintas sektor - Pengadaan sanitasi
- Kurang kerja sama - Pengadaan kit
untuk sector sanitasi kit - Pengadaan media
- Pendidikan - Pengadaan penyuluhan
masyarakat rendah media
- Peran kader TOMA penyuluhan
kurang
Pelayanan - Motivasi petugas - Pembina - Meningkaatkan
KN3 kurang petugas penyuluhan
- Sistem pencatatan - Memperbaiki - Pembinaan petugas
yang kurang baik manajemen - Pengalokasian
- Jangkauan jauh Puskesmas dana
- Jalanan yang rusak - Penyuluhan - Koordinasi lintas
- Pengeahuan - Pembina sektor
masyarakat yang petugas - Memperbaiki
kurang - Pengalokasian manajemen
- Pendidikan dana Puskesmas
masyarakat yang - Lintas sektor
rendah
Penemuan - Pengeahuan - Penyuluhan - Meningkatkan
BTA (+) masyarakat yang - Pembinaan frekuensi
kurang petugas penyuluhan
- Perilaku masyarakat - Pembagian - Pembinaan petugas
yang kurang sehat tugas tenaga - Pembagian tugas
- Pendidikan kesehatan tenaga kesehatan
masyarakat kurang - Pelatihan - Pelatihan kader
- Motivasi petugas kader cantik cantik
kurang peduli TBC - Pengalokasian
- Petugas merangkap - Pengalokasian dana
program lain dna - Pertemuan lintas
- Kurangnya - Pengadaan sektor
penyuluhan dan media - Pengadaan media
sosialisasi penyuluhan penyuluhan
- Media penyuluhan - Lintas sektor
kurang menarik
- Terbatasnya anggaran
dana
- Kurang kerja sama
lintas sector
- Anggapan yang salah
jika penyakit TBC
adalah kutukan
- Masyarakat malu
untuk berobat
- Kurang peran kader
cantik peduli TBC
Balita Naik - Ibu malas ke - Penyuluhan - Meningkatkan
Berat posyandu - Peminaan frekuensi
Badannya - Pengetahuan ibu petugas penyuluhan
kurang - Pengadaan - Pembinaan petugas
- Pendidikan ibu rendah tenaga ahli - Pengadaan tenaga
- Dedikasi petugas gizi di gizi
kurang Puskesmas - Peningkatan
- Tidak adanya ahli gizi - Peningkatan manajemen
di Puskesmas manajemen - Pengadaan media
- Kurangnya Puskesmas penyuluhan
penyuluhan dan - Pengadaan - Pelatihan kader
sosialisasi media - Pengalokasian
- Media penyuluhan - Pengalokasian dana
kurang menarik dana - Lintas sector
- Sistem pencatatan - Lintas sektor
yang belum optimal
- Kurang aktifnya peran
kader di posyandu
- Terbatasnya anggaran
dana untuk PMT
- Kurang kerja sama
lintas sektor
Kasus Diare - Motivasi petugas - Pembinaan - Pembinaan petugas
kurang petugas - Peningkatan
- Sistem pencatatan - Peningkatan manajemen
yang kurang baik manajemen Puskesmas
- Pengetahuan - Penyuluhan - Meningkatkan
masyarakat kurang - Pengadaan frekuensi
- Pendidikan media penyuluhan
masyarakat rendah penyuluhan - Pengadaan media
- Kurangnya - Lintas sector penyuluhan
penyuluhan dan - Pengalokasian - Pertemuan linta
sosialisasi dana sector
- Media penyuluhan - Meningkatkan - Pengalokasian
kurang menarik mutu dana
- Peran kader dan pelayanan - Peningkatan mutu
kurang optimal Puskesmas pelayanan
- Kurangnya kerja Puskesmas
sama lintas sector
- Dana intensif tidak
ada
- Rendahnya sugesti
masyarakat terhadap
Puskesmas
Kasus - Motivasi petugas - Pembina dan - Pembinaan dan
Pneumonia kurang pelatihan pelatihan
- System pencatatan petugas - Meningkatkan
yang kurang baik - Penyuluhan frekuensi
- Pengetahuan ibu - Meningkatkan penyuluhan
kurang manajemen - Peningkatan
- Pendidikan ibu rendah Puskesmas manajemen
- Pengetahuan petugas - Pengadaan Puskesmas
kurang media - Pengadaan media
- Kurangnya penyuluhn penyuluhan
penyuluhan dan - Pengalokasian - Pengalokasian
sosialisasi dana dana
- Media penyuluhan - Pelatihan - Pelatihan kader
kurang menarik kader - Pertemuan lintas
- Kurang kerja sama - Lintas sektor sector
lintas sektor
- Tidak adanya intensif
petugas
- Terbatasnya anggaran
untuk membuat media
penyuluhan
- Peran kader dan
TOMA kurang
optimal
Kasus DBD - Kurang kerja sama - Lintas sektor - Pertemuan lintas
lintas sector - Penyuluhan sektor
- Peran kader desa - Pembinaan - Penyuluhan
TOMA kurang petugas - Pembinaan petugas
maksimal - Pembagian - Pembagian tugas
- Pengetahuan tugas - Pengalokasian
masyarakat kurang - Pengalokasian dana
- Dedikasi petugas dana - Peningkatan mutu
kurang - Meningkatkan layanan Puskesmas
- Petugas merangkap mutu layanan
program lain
- Kurangnya
pengetahuan dan
sosialisasi
- Sugesti masyarakat
terhadap Puskesmas
kurang
- Media penyuluhan
kurang
Upaya - Pengetahuan - Koordinasi - Pertemuan lintas
pengobatan masyarakat kurang lintas sektor sektor
- Pendidikan - Penyuluhan - Penyuluhan
masyarakat rendah - Menigkatkan - Peningkatan mutu
- Mutu pelayanan mutu pelayanan
kurang pelayanan - Pertemuan lintas
- Sugesti masyarakat - Pembinan sektor
terhadap Puskesmas petugas - Peningkatan mutu
rendah - Promosi pelayanan
- Dedikasi petugas - Pelatihan - Pembinaan petugas
kurang kader - Pelatihan kader
- Kurangnya promosi
- Akses jalan menuju
Puskesmas rusak
- Kurang kerja sama
lintas sektor
- Peran kader dan
TOMA belum
maksimal
Tidak Ada - Pengetahuan - Penyuluhan - Meningkakan
Anggota masyarakat kurang - Pembina frekuensi
Keluarga - Pendidikan petugas penyuluhan
yang masyarakat rendah - Pertemuan - Pembinaan petugas
Merokok - Kesadaran masyarakat lintas sektor - Pertemuan lintas
kurang - Pengadaan sektor
- Perilaku masyarakat media untuk - Pengadaan media
kurang penyuluhan - Pengalokasian
- Sanksi tidak tegas - Pengalokasian dana
bagi pelanggan PP dana
tentang larangan
merokok
- Motivaasi petugas
kurang
- Kurang kerja sama
lintas sector
- Penyuluhan dan
sosialisasi kurang
- Media penyuluhan
tidak menyentuh hati
para perokok aktif
Akseptor - Dana kurang untuk - Pengalokasian - Pengalokasian
MKET swiping dana dana
dengan - Pendidikan - Penyuluhan - Penyuluhan
Komplikasi masyarakat rendah - Lintas sektor - Pertemuan lintas
- Pengetahuan - Pembina sektor
masyarakat kurang petugas - Pembinaan petugas
- Kurang kerja sama - Pengadaan - Pengadaan media
lintas sector media
- Frekuensi penyuluhan
yang kurang
- Motivasi petugas
kurang
- Media penyuluhan
kurang menarik
Drop Out - Motivasi petugas - Pembina - Pembinaan petugas
DPT-Campak kurang petugas - Pembagian tugas
yang bisa - Petugas merangkap - Pembagian - Penyuluhan
Dilacak program lain tugas - Pengalokasian
- Pengetahuan ibu yang penyuluhan - Pelatihan kader
kurang - Penyuluhan - Pertemuan linas
- Pendidikan ibu rendah - Pengalokasian sector
- Kurangnya anggaran dana
dana untuk swiping - Pelatihan
- Peran kader kurang kader
optimal - Linas sektor
- Kurangnya
penyuluhan dan
sosialisasi
- Media penyuluhan
kurang menarik
Penderita - Pengetahuan - Penyuluhan - Penyuluhan
Hipertensi masyarakat kurang - Pembina - Pembinaan petugas
Berobat - Pendidikan petugas - Pertemuan lintas
Teratur masyarakat rendah - Lintas sektor sektor
- Motivasi petugas - Pengadaan - Pengadaan media
kurang media penyuluhan
- Lintas sektor kurang penyuluhan - Pengalokasian
- Kurangnya - Pengalokasian dana
penyuluhan dan dana - Meningkatkan
sosialisasi - Meningkatkan manajemen
- Media penyuluhan Puskesmas
kurang menarik
- Kesadaran individu
kurang
- Dana kurang
- Sisem pencatatan
kurang
Penemuan - Motivasi petugas - Pembina - Pembinaan petugas
Kasus Kusta kurang petugas - Penyuluhan
- Pengetahuan - Penyuluhan - Pertemuan lintas
masyarakat kurang - Lintas sektor sektor
- Tingkat pendidikan - Peningkatan - Peningkatan mutu
masyarakat rendah mutu pelayanan
- Kurang kerja sama pelayanan - Pengalokasian
lintas sektor - Pengalokasian dana
- Sugesti masyarakat dana
terhadap Puskesmas
kurang
- Persepsi yang salah
jika kusta adalah
kutukan
- Kurangnya
penyuluhan dan
sosialisasi
Kasus - Pengetahuan - Penyuluhan - Penyuluhan
Malaria masyarakat yang - Pembina - Pembinaan petugas
kurang petugas - Lintas sektor
- Pendidikan - Lintas sektor - Pengalokasian
masyarakat yang - Pengalokasian dana
rendah dana - Peralatan dan
- Kurang kerja sama - Melengkapi perlengkapan
lintas sektor peralatan
- Dedikasi petugas laboratorium
kurang
- Terbatasnya anggaran
dana untuk
pemeriksaan
mkroskopis
plasmodiux malaria
- Kurangnya
penyuluhan dan
sosialisasi
Kasus PMS - Pengetahuan - Penyuluhan - Penyuluhan
dan HIV masyarakatt kurang - Pembina - Pembinaan petugas
- Pendidikan petugas - Linas sektor
masyarakat rendah - Lintas sektor - Pelatihan kader
- Dedikasi petugas - Pelatihan - Pembagian tugas
kurang kader - Pengalokasian
- Kurang kerja sama - Pembagian dana
lintas sektor tugas
- Kurang maksimalnya - Pengalokasian
peran kader dan dana
TOMA
- Kurngnya penyuluhan
dan sosialisasi
- Masyarakat malu dan
takut untuk berobat
- Keterbatasan dana
untuk membuat media
penyuluhan dan
intensif petugas
- Media penyuluhan
tidak menarik
Kasus - Kurangnya - Penyuluhan - Penyuluhan
Filariasis pengetahuan - Pembina - Pembinaan petugas
masyarakat petugas - Lintas sektor
- Pendidikanmasyarakat - Lintas sektor - Pelatihan kader
rendah - Pelatihan - Pengadaan media
- Motivasi petugas kader - Pengalokasian
kurang - Pengadaan dana
- Kurang kerja sama media
lintas sektor penyuluhan
- Peran kader dan - Pengalokasian
TOMA kurang dana
maksimal
- Kurangnya
penyuluhan dan
sosialisasi
- Media penyuluhan
kurang menarik
Kasus Mata - Terbatasnya sarana - Pengadaan - Pengadaan
Puskesmas untuk peralatan dan peralatan dan
pemeriksaan mata perlengkapan perlengkapan
- Pengetahuan petugas - Pembina - Pembina petugas
yang kurang petugas - Penyuluhan
- Pengetahuan - Penyuluhan - Pengadaan media
masyarakat yang - Pengadaan - Peningkatan
kurang media manajemen
- Pendidikan - Peningkatan Puskesmas
masyarakat rendah manajemen
- Kurang kerja sama Puskesmas
lintas sektor
- Kurangnya
penyuluhan dan
sosialisasi
- Media penyuluhan
kurang menarik
Asuhan - Pengetahuan - Penyuluhan - Penyuluhan
Keperawatan masyarakat kurang - Pembinaan - Pembinaan petugas
(Perkesmas) - Pendidikan petugas - Lintas sektor
masyarakat rendah - Lintas sektor - Pelatihan kader
- Kesadaran masyarakat - Pelatihan - Pengadaan media
rendah kader penyuluhan
- Dedikasi petugas - Pengadaan - Pengalokasian
kurang media dana
- Pendekatan lintas penyuluhan
sektor kurang - Pengalokasian
- Kurangnya dana
penyuluhan dan
sosialisasi
- Peran kader dan
TOMA kurang
- Media penyuluhan
kurang menarik
- Akses jalan yang
rusak
Rasio Cabut - Pengetahuan - Pengadaan - Pengadaan dokter
Gigi dan masyarakat kurang dokter gigi gigi
Tampal Gigi - Pendidikan - Peningkatan - Peningkatan
masyarakat rendah manajemen manajemen
- Kesadaran masyaraka - Penyuluhan - Penyuluhan
rendah - Pembina - Pembina petugas,
- Dedikasi petugas petugas, pustu pustu dan bides
kurang dan bides - Kerja sama lintas
- Pendekatan lintas - Kerja sama sektor
sector kurang lintas sektor - Pengalokasian
- Kurangnya - Pengalokasian dana
penyuluhan dan dana
sosialisasi
- Peran kader dan
TOMA kurang
- Media penyuluhan
kurang menarik
- Askes jalan menuju
Puskesmas yang rusak
Keluarga - Persepsi masyarakat - Penyuluhan - Penyuluhan
menjadi yang salah tentang - Peningkatan - Peningkatan
Anggota JKN JKN promosi promosi
- Kurangnya promosi - Koordinasi - Koordinasi lintas
- Kurang kerja sama lintas sektor sektor
lintas sektor - Pembina - Pembina petugas
- Motivasi petugas petugas
kurang
- Pengetahuan
masyarakat kurang
- Keanggotaan JKN
tidak diharuskan
Bina - Motivasi petugas - Pembina - Pembina petugas
Kesehatan kurang petugas - Penyuluhan
Tradisional - Pengetahuan - Penyuluhan - Lintas sektor
masyarakat kurang - Lintas sektor - Pengalokasian
- Pendidikan - Pengalokasian dana
masyarakat rendah dana
- Ikut serta kader dan
TOMA kurang
- Kurangnya kerja sama
lints sektor
- Kurangnya
penyuluhan dan
sosialisasi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas adalah Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten yang
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bag setiap penduduk agar memperoleh derajat yang optimal.
Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat
pelayanan kesehatan strata pertama.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehaan
Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib merupakan Upaya
Kesehatan yang di laksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia. Upaya ini
memberikan data ungkit paling besar terhadap keberhasilan pengembangan kesehaan
melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan
global maupun nasional.
Yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi Kesehatan,
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi
Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan.
Sedangkan Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat serta
disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan bersama Dinas Kesehatan
Kabupaten dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui perwakilan
masyarakat dalam bentuk Badan Penyantun Puskesmas/Konsil Kesehatan Kecamatan
(bagi yang sudah terbentuk). Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakannya,
tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten wajib
menyelenggarakannya. Upaya Kesehatan Pengembangan, antara lain : Upaya Kesehatan
Sekolah, Upaya Kesehatan Olahraga, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Gigi dan
Mulut, Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Mata, Kesehatan Lanjut, Pembinaan
Pengobatan Tradisional, Perawatan Kesehatan Masyarakat, dan sebagainya.
Upaya Laboratorium (medis dan kesehatan masyarakat) dan upaya pencatatan-
pencatatan tidak termasuk pilihan karena merupakan pelayanan penunjang dari setiap
Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas. Adapun
perawatan kesehatan masyarakat merupakan bagian integral dari berbagai upaya
pelayanan yang ada, sehingga diharapkan pelayanan Puskesmas bersifat menyentuh.
Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi,
yakni upaya lain diluar upaya Puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan kebutuhan.
Dalam menyelenggarakan upaya kesehaan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan wilayah, pemerdayaan
masyarakat, keterpaduan dan rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus
melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan
yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif
dan efisien. Manajemen Puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian serta pengawasan dan bertanggung jawaban. Seluruh kegiatan diatas
merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.
Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang
ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan
maupun upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun
agar Puskesmas mampu melaksanakannya secara efisien, efektif dan dapat dipertanggung
jawabkan. Diharapkan buku ini dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam
penyusunan perencanaan di Puskesmas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan manajemen di Puskesmas dalam menyusun
perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan azas penyelenggaraannya.
2. Tujuan Khusus
a. Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas untuk tahun berikutnya
dalam upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat.
b. Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) setelah diterimanya alokasi
sumber daya untuk kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber.
C. Manfaat
1. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan uoaya kesehatan
secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2. Perencanaan memudahkan pengawasan dan pertaggung jawaban
3. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang ada
D. Pengertian
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil gina dan berdaya guna. Tingkat
Puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan rencana kegiatan Puskesmas pada tahun
yang akan datang yang dilakukan secara sistematis untuk mengatasi masalah atau
sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CAHYA MAJU
Ds.IV Desa Cahya Maju Kecamatan Lempuing OKI 30657
Telp. 0822 7999 0772 email : pkm.cahyamaju@gmail.com

BUKTI PERTIMBANGAN TATA RUANG DAERAH


DALAM PENDIRIAN PUSKESMAS

A. Keadaan Umum
1. Sejarah Singkat Puskesmas Cahya Maju
Puskesmas Cahya Maju di bangun pada tahun 1976 dan mulai beroperasi pada
tahun 1977 dengan luas wilayah 144 KM² yang terdiri dari 11 desa, dengan jarak
tempuh dari desa ke Puskesmas ± 1 jam. Wilayah kerja Puskesmas Cahya Maju
merupakan daerah dataran rendah dengan curah hujan sedang tiap tahunnya. Tiap desa
dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Jalan beraspal namun
masih banyak desa yang jalannya belum beraspal sehingga sulit di tempuh bila musim
hujan.
Mata pencarian penduduk sebagian besar bertani, dagang dan sebagiam kecil PNS
serta buruh harian. Sejak tahun 2013 wilayah kerja Puskesmas Cahya Maju menjadi
delapan desa karena desa Bumi Agung, Kepayang, Sindang Sari, Sumber Agung
menjadi wilayah kerja Puskesmas Tugu Mulyo. Kemudian tahun 2015 karena adanya
pemekaran desa, akhirnya wilayah kerja Puskesmas Cahya Maju menjadi 10 desa,
antara lain Sumber Makmur pecahan dari Sumber Agung, Bumi Arjo Makmur
pecahan dari Bumi Arjo, Cahya Makmur pecahan dari Cahya Tani.
Jarak tempuh dari Puskesmas Cahya Maju ke Kabupaten ± 90 menit.
Kondisi fisik Puskesmas Cahya Maju saat ini baik, dimana pada tahun 2014 sudah di
rehabilitasi.

a. Pimpinan Puskesmas Cahya Maju


NO NAMA PIMPINAN PERIODE TAHUN
1 H. Jainal Aini 1977 – 1981
2 Dr. Susanto 1981 – 1987
3 Dr. H. Hamdan Mahyudin 1987 – 1990
4 Dr. H. Husni Tamrin 1990 – 1992
5 Septa Eka Nita 1992 – 1995
6 Dr. Erika 1995 – 1998
7 Dr. Akbari 1998 – 2001
8 Yulia Iriani 2001 – 2002
9 Dr. Desi Susanti 2002 – 2003
10 Bayumi Ismail, S. Sos. 2003 – 2006
11 Hj. Rosmiati, Am. Keb. 2006 – 2011
12 Pamuji, S. KM. 2011 – 2012
13 Titik Suswati Ningsih, Am. Keb. 2012 – sekarang

b. Penghargaan yang Pernah di Terima Puskesmas


1) Puskesmas berprestasi dalam program Imunisasi tahun 1998/1989
2) Juara III Tenis Meja Putra HUT RI ke-51 tahun 1996
3) Terbaik III Bakti IBI Sriwijaya tahun 2007
4) Juara I lomba desa tingkat Provibsi tahun 2008 (desa Bumi Arjo)
5) Juara I lomba UKS tingkat Kabupaten tahun 2007 (SDN Sumber Agung)
6) Juara 3 Dokter Teladan tahun 2010
7) Juara 1 Dokter Teladan ahun 2015

c. Daftar Pelayanan di Puskesmas Cahya Maju


1) Pemeriksaan Umum
a) Lansia
b) Dewasa
c) MTBS
2) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a) Pelayanan KB
b) ANC
c) Konseling remaja
3) Pengobatan TBC Paru
4) Pengobatan Gigi
5) Konsultasi Gilingan Mas
a) Gizi
b) Imunisasi
c) Kesehatan lingkungan
6) Pelayanan BPJS
7) Apotik
8) Laboratorium
9) Promosi Kesehatan

2. Letak Geografi
Puskesmas Cahya Maju merupakan Puskesmas yang terletak di desa Cahya Maju
Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI. Dengan luas wilayah 35,704 KM². letaknya
sangat strategis di tepi jalan raya dan di dekat pasar sehingga mudah di jangkau oleh
masyarakat umum.
Geografi wilayah kerja Puskesmas Cahya Maju sebagian besar terdiri dari dataran
rendah dengan batas-batas wilayah sebagai berikut.
Utara : berbatasan dengan kecamatan Mesuji OKI
Barat : berbatasan dengan desa Karang Anyar kabupaten OKU Timur
Timur : berbatasan dengan desa Bumi Agung kecamatan Lempuing OKI
Selatan : berbatasan dengan kecamatan Mesuji OKI

3. Data Demografi
Wilayah kerja Puskesmas Cahya Maju memiliki jumlah penduduk 30920 jiwa
dilihat dari mata pencaharian penduduk di wilayah Puskesmas Cahya Maju sebagai
berikut :
a) Petani
b) Pedagang
c) Pegawai swasta
d) PNS
e) Buruh harian

4. Pendidikan
Diwilayah kerja Puskesmas Cahya Maju terdapat sarana Pendidikan yang terdiri
dari :
a) PAUD : 24
b) SD/MI : 24
c) SMP?MTS : 11
d) SMA/MA :4
e) Perguruan Tinggi :1

5. Sosial Ekonomi
Dalam penyelenggaraan layanan kesehatan tahun 2017, Puskesmas Cahya Maju
mendapatkan sumber dana dari Kapitasi BPJS dan BOK.
6. Sosial Budaya
Seiring kemajuan jaman dan teknologi, penduduk wilayah kerja Puskesmas Cahya
Maju yang mempunyai pendidikan setingkat SMA makin meningkat setiap tahunnya.

7. Politik
Dengan adanya pemekaran desa di wilayah kerja Puskesmas Cahya Maju pada
tahun 2015, maka perkembangan pemukiman penduduk, sarana umum dan sarana
sosial. Perkembangan tersebut tentunya mempengaruhi jangkauan pelayanan
kesehatan.

B. Keadaan kesehatan
Gambaran derajat kesehatan dapat dilihat dari angka kematian dalam masyarakat dari
waktu ke waktu.
1. Mortalitas
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
Menurunnya angka kematian bayi dan meningkatnya angka harapan hidup
mengindikasikan meningkatnya derajat kesehatan penduduk. Berdasarkan data di
KIA Puskesmas Cahya Maju tahun 2017 tidak ada kasus kematian bayi
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
Berdasarkan data KIA Puskesmas Cahya Maju tahun 2017 angka kematian balita
adalah nihil
c. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka kematian ibu berdasarkan data KIA Puskesmas Cahya Maju tahun 2017
adalah nihil

2. Angka Kesakitan
Data angka kesakitan penduduk berasal dari kunjungan pasien yang berobat di
wilayah kerja Puskesmas Cahya Maju yang diurutkan menjadi 10 penyakit terbesar
tahun 2017.

10 Penyakit Terbesar Puskesmas Cahya Maju Tahun 2017


NO KODE JENIS PENYAKIT KUNJUNGAN
1 1302 ISPA 1504
2 0102 Diare 1315
3 1361 Influenza 532
4 12 Hipertensi 472
5 1403 Asma Bronchies 427
6 1301 Tonsillitis 390
7 21 Penyakit pada Sistem Otot dan Jaringan Ikat 369
8 0161 Thypoid Fever 351
9 2003 Infeksi Kulit karena Jamur 307
10 1002 Katarak 254
3. Situasi Upaya Kesehatan
a. Pelayanan Kesehatan Tingkat Puskesmas
Untuk mencapai visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas Cahya
Maju yakni terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia Sehat. Puskesmas
Cahya Maju bertanggung jawab menyelenggarakan ipaya kesehatan masyarakat
yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama.

b. Pelayanan Kesehatan Wajib


1) Upaya Promosi Kesehatan
Meliputi penyebar luasan informasi kepada masyarakat wilayah binaan
Puskesmas Cahya Maju. Kegiatan tersebut adalah :
a) Penyuluhan langsung
b) Penyebaran leaflet-leaflet
c) Pemasangan spanduk

2) Upaya Kesehatan Lingkungan


a) Pengawasan kesehatan TTU, Rumah Makan, Industri Rumah Tangga
b) Pengawasan dan pembinaan rumah yang memenuhi standar kesehatan

3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana


a) KIA
- Sweeping bumil, nifas dan balita
- Kunjungan bumil, nifas, neonatal yang beresiko
- Pelayanan KIA di posyandu
b) Keluarga Berencana
- Pelayanan KB bagi ibu nifas
- Konseling Kesehatan Ibu Menyusui (buteki)

4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


a) Pemantauan DDTK ke TK/PAUD
b) Distribusi Vit. A dan obat cacing di TK/PAUD
c) Kunjungan pendamping gizi buruk, kurang dan bumil KEK
d) Sunting balita
e) Konfirmasi gizi buruk
f) Sweeping Vit. A
g) Pemantauan garam yodium
h) Konsultasi laporan ke Dinas

5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


a) Kegiatan imunisasi
b) Pelacakan dan pengobatan DBD, TBC, Kusta, Diare, ISPA

6) Upaya Pengobatan
a) Pengobatan umum
b) Pengobatan gigi
c) Rujukan BPJS
d) Laboratorium

c. Pelayanan Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas Cahya Maju dapat pula
bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain diluar upaya Puskesmas Cahya Maju
tersebut diatas yang sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan
upaya inovatif ini adalah dalam rangka mempercepat tercapainya visi Puskesmas
Cahya Maju.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh Puskesmas
Cahya Maju bersama Dinas Kesehatan. Upaya kesehatan telah terlaksana seara
optimal dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai.
Penetapan upaya kesehaan pengembangan pilihan Puskesmas Cahya Maju ini
dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Dalam keadaan tertentu upaya kesehatan
pengembangan Puskesmas Cahya Maju dapat pula ditetapkan sebagai penugasan
oleh Dinas Kesehatan.
Apabila Puskesmas Cahya Maju belum mampu menyelenggarakan upaya
kesehatan pengembangan padahal telah menjadikan kebutuhan masyarakat, maka
Dinas Kesehatan bertanggung jawab dan wajib menyelenggarakannya. Untuk
Dinas Kesehatan perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsionalnya.
Upaya kesehaan pengembangan adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan dimasyarakat serta yang disesuaikan
dengan kemampuan Puskesmas Cahya Maju, upaya kesehatan pengembangan
dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas Cahya Maju yang telah ada
yaitu :
1) Upaya Kesehatan Sekolah/ UKGS
a) Pembinaan dan sikat gigi missal di TK/PAUD
b) Pemeriksaan berkala SD, SMP dan SMA

2) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat


Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang baik upaa
kesehatan pengembangan. Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi
permasalahan spesifik didaerah tersebut maka dapat dijadikan sebagai salah
satu upaya kesehatan pengembangan. Kegiatan yang dilakukan antara lain,
antara lain :
a) Perkesmas terhadap bumil, nifas, neonatal yang berisiko
b) Perkesmas terhadap lansia risti

3) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


a) Pelayanan pengobatan gigi didalam mulut
b) Pembinaan kesehatan gigi di Sekolah

4) Upaya Kesehatan Jiwa


a) Skrining program bebas pasung 2017
b) Penyuluhan Napza di Sekolah
c) Penyuluhan Kesehatan Jiwa di SMP dan SMA

5) Upaya Kesehatan Mata


a) Pelacakan kasus katarak
b) Sosialisasi ganggungan kesehatan indera

6) Upaya Kesehatan Usia Lanjut


a) Pembinaan kesehatan lansia di posyandu
b) Pemantauan lansia risti
C. Ruang Lingkup

Perencanaan tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam upaya
kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan penunjang. Perencanaan
ini disusun oleh Puskesmas sebagai rencana tahunan Puskesmas yang di biayai oleh pemerintah
daerah, pemerintah pusat serta sumber daya lainnya.

Perencanaan tingkat Puskesmas disusun melalui empat tahapan :

1. Tahap persiapan
2. Tahap analisa situasi
3. Tahap penyusunan RUK tahun 2018
4. Tahap penyusunan RPK tahun 2017
KEGIATAN DAN HASIL PENCAPAIAN KEGIATAN PUSKESMAS CAHYA MAJU
TAHUN 2017

1. Promosi Kesehatan
a. Penyuluhan PHBS 97, 10 %
b. Bayi dengan ASI eksklusif 69 %
c. Mendorong terbentuknya UKBM 100 %
d. Penyuluhan napza 100 %
2. Kegiatan Program Kesling
a. Penyehatan air 86 %
b. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman 100 %
c. Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah 81, 5 %
d. Jamban keluarga 80 %
e. Pengawasan sanitasi TTV 92 %
3. Kegiatan Program KIA/KB
a. Pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar 96,4 %
b. Drop out K1 – K4 yang ditangani 100 %
c. Persalinan nifas 95,7 %
d. Pelayanan nifas lengkap (KN3) 72 %
e. Pelayanan dan rujukan bumil resti / komplikasi 100 %
f. Penanganan dan rujukan neonatal risiko tinggi 100 %
g. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbang anak (kontak pertama) 97 %
h. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbang anak pra sekolah 91,4 %
i. Pelayanan kesehatan anak SD oleh tenaga kesehatan 97,7 %
j. Pelayanan kesehatan remaja 80 %
k. Pelayanan akseptor KB aktif 99 %
l. Pelayanan akseptor KB aktif MKET 100 %
4. Kegiatan Program Gizi Masyarakat
a. Pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan balita 2x / tahun 99 %
b. Pemberian tablet FE (90 tablet) pada ibu hamil 100 %
c. Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk 100 %
d. Balita naik berat badannya 76 %
e. Bbm ditangani 100 %
f. Pendistribusian obat cacing di TK/PAUD dan SD 95 %
5. Kegiatan Program P2M
a. TB paru : penemuan BTA (+) 60 %
b. Diare : dehidrasi oral 43 %
c. Pneumonia : penemuan kasus pneumonia pada bayi dan balita 3,7 %
d. Pelayanan imunisasi
1) Imunisasi DPT 1 98 %
2) Drop out DPT 3 compare 0%
3) Imunisasi HB 1 < 7 hari 90 %
4) Imunisasi campak 99 %
5) Imunisasi DT pada kelas 1 SD 98,4 %
6) Imunisasi TT kelas 2 dan 3 SD 96 %
e. DBD 0%
f. Filariasis 0%
6. Upaya Pengobatan
a. Rawat jalan umum 43,8 %
b. Rawat jalan gigi 26,4 %
c. Pemeriksaan laboratorium
1) HB bumil 98 %
2) Tes kehamilan 100 %
3) Sputum TB 100 %
4) Urine protein bumil 73 %
7. Kegiatan Upaya Pengembangan
a. Kegiatan program usila
1) Pemantauan kesehatan pada usia lanjut 100 %
2) Pelaksanaan posyandu lansia 81 %
b. Upaya kesehatan mata
1) Penemuan kasus buta katarak usia >45 tahun 2,7 %
c. Upaya kesehatan jiwa
1) Penemuan dan penanggulangan kasus jiwa 100 %
2) Penanganan kasus jiwa melalui rujukan ke Rumah Sakit 100 %
3) Upaya bebas pasung 2017 90 %
d. Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi dan mulut
1) Pembinaan kesehatan gigi di posyandu 52 %
2) Pembinaan kesehatan gigi di TK 88 %
3) Bimbingan sikat gigi missal di SD/MI 90 %
e. Program bina UKK
1) Pos UKK berfungsi dengan baik 100 %
2) Pelayanan kesehatan pada pekerja pos UKK 75 %
8. Manajemen Puskesmas
a. Mini loka karya tiap bulan dan tri wulan 10 %
b. Pertemuan lintas sektor 80 %
c. Rapat pembentukan tim penyusun profil, PKP, PTP dan Sikda 90 %
Puskesmas Cahya Maju
d. Rapat penilaian mutu pelayanan 80 %
e. Menyusun RUK/RPK melalui anallisa secara lengkap dan terperinci 80 %
BAB III

PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Penyusunan perencanaan tingkat Puskesmas Cahya Maju kecamatan Lempuing kabupaten


Ogan Komering Ilir dilakukan melalui empat tahapan, sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini pimpinan Puskesmas Cahya Maju membentuk tim
penyusun PTP dan menerbitkan SK tim penyusun. Adapun tim penusun PTP Puskesmas
Cahya Maju adalah sebagai berikut :

Penanggung Jawab : Titik Suswatiningsih, Am. Keb.


Ketua : Yeni Marlina, SST
Wakil Ketua : Netiy, Am. Keb.
Sekretaris : Suswati, S. Kep.

Anggota : 1. Heriyanto, Am. Kep.


2. Ahmad Basri
3. Kristi Nucifera, Am. Keb.
4. Lina Herawati, SST
5. Miswati, S. Kep.
6. M. Munir, Am. Kep.
7. Windiani, Am. Kep.

Tim penyusun ini dibentuk dengan tujuan


a. Menganalisa situasi wilayah kerja, perilaku kesehatan masyarakat yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Cahya Maju
b. Mengidentifikasi permasalahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Cahya Maju
c. Menganalisis hambatan yang akan mempengaruhi tujuan kegiatan yang akan
dilaksanakan
d. Mengetahui program prioritas yang akan dilaksanakan di Puskesmas Cahya Maju
dalam mengatasi masalah kesehatan
e. Menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan yang di rencanakan

2. Tahap Analisis Situasi


Puskesmas Cahya Maju menyajikan informasi keadaan dan permasalahan yang dihadapi
Puskesmas Cahya Maju melalui data yang dikumpulkan. Baik data umum maupun data
khusus.
a. Data Umum
1) Peta wilayah kerja dan fasilitas yankes (tabel I)
2) SDM (tabel II)
3) Obat dan bahan habis pakai (tabel III)
4) Peralatan (IV)
5) Sumber dana pembiayaan kegiatan Puskesmas (tabel V)
6) Sarana dan prasarana (tabel VI)
7) Peran serta masyarakat (tabel VII)
8) Data penduduk dan sasaran program (tabel VIII)
b. Data Khusus
1) Data kematian (tabel I)
2) Kunjungan sakit (tabel II)
3) 10 penyakit terbanyak (tabel III)
4) KU3 (tabel IV)
TABEL DATA UMUM

TABEL I. Peta Wilayah dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Cahya Maju tahun
2017

Fasilitas
Wakt Jumlah Sekolah
Kesehatan
Luas u ≤
No Desa ≤ Jiwa SD
wilayah tempu KK TK / SMP / SMA Pus Poske
/
h Paud MTS / MA tu sdes
MI
1 Cahya 4.300 10 3731 1087 3 5 1
Maju menit
2 Cahya 5.750 30 2380 787 3 3 1 1 1 1
Tani menit
3 Cahya 3.390 45 3218 870 1 1 1 1
Bumi menit
4 Suka 3.200 60 4682 1496 4 2 1 1
Mulya menit
5 Dabuk 3.100 60 4694 1664 2 4 2 1 1
Rejo menit
6 Bumi 1.998 50 2498 732 2 1 2 1
Arjo menit
7 Tebing 6.000 30 4877 1725 3 3 2 2 1 1
Suluh menit
8 Sumber 350 45 1375 396 1 2 1
Makmur menit
9 Cahya 2.490 30 1417 415 1 1 1 1
Makmur menit
10 Bumi 1.976 30 2048 482 4 2
Agung menit
Makmur
35.704 30920 9654 24 24 11 4 3 7
TABEL II. Sumber Daya Ketenagaan Puskesmas Cahya Maju tahun 2017

No Jenis Ketenagaan Jumlah Kekurangan Status Keterangan


Kepegawaian
1 Dokter umum 1 PNS
2 Dokter gigi 0 1
3 SKM 2 PNS
4 D I Bidan 1 PNS
5 Akper 5 PNS
6 S I Keperawatan 3 PNS
7 Akbid 9 PNS
8 D IV Kebidanan 1 PNS
9 D III Gizi/ S I Gizi 1 Staf
10 SPK 1 PNS Puskesmas
11 Perawat gigi 1 PNS induk
12 Analisis labor 1 PNS
13 D III farmasi 1 PNS
14 LCPK / SMA 2 PNS
Tenaga Kerja Sukarela
1 S I keperawatan / Ners 1 TKS
2 Akper 4 TKS
3 Akbid 17 TKS
4 D IV Bidan 2 TKS
Pustu
1 S I Keperawatan 2 PNS
2 Akper 1 PNS Staf 3 Pustu
3 Akbid 8 5 PNS dan 3
TKS
Poskesdes/Bides
1 Akper 11 4 PNS dan 7 Staf 7
TKS Poskesdes
2 Akbid 1 PNS
Tenaga Lain
1 Ahli komputer 1

Analisa data :

 Berdasarkan luas wilayah Puskesmas Cahya Maju sumer daya ketenagaan telah
mencukupi kebutuhan. Yang masih diperlukan adalan tenaga dokter gigi, tenaga ahli gizi
dan tenaga ahli komputer
 Perlunya peningkatan pengetahuan bagi tenaga yang ada baik dengan cara pelatihan
maupun pendidikan tingkat lanjut sesuai profesi

TABEL III. Obat dan Alat Habis Pakai Puskesmas Cahya Maju tahun 2017

TABEL IV. Peralatan Puskesmas Cahya Maju tahun 2017


TABEL V. Sumber Dana Puskesmas Cahya Maju tahun 2017

Pembiayaan kegiatan di Puskesmas Cahya Maju tahun 2017

No Sumber Dana Jumlah Persentase %


1 BPJS Rp. 310.825.650
2 BOK Rp. 15.000.000
Jumlah Rp. 325.825.650
Analisa data : Dengan dana yang tersedia secara umum Puskesmas Cahya Maju tidak mengalami
hambatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat baik di
dalam maupun di luar gedung.

TABEL VI. Keadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Cahya Maju tahun 2017

Kondisi
Jenis Sarana /
No Jumlah Rusak Rusak Rusak Ket
Prasarana Baik
Ringan Sedang Berat
1 Sarana kesehatan
a. Puskesmas
3 3
pembantu
b. Poskesdes 7 7
c. Rumah dinas
1 1
dokter
d. Rumah dinas
1 1
perawat
e. Rumah dinas
1 1
bidan
f. Pusling R. 4 2 1 1
g. Sepeda motor 12 9 3
2 Sarana Penunjang
a. Komputer
b. Printer
c. Laptop
d. Listrik 1 1
e. Proyektor 1 1
f. Kamera 1 1
Analisa data :

 Secara umum kegiatan pelayanan administrasi berjalan lancar


 Perlu diadakan penambahan laptop per ruangan

TABEL VII. Peran Serta Masyarakat Puskesmas Cahya Maju tahun 2017

N Puskesmas Jumlah Penduduk Sasaran Program


o Laki - Peremp KK Bayi Balita Balita Anak Usia Usia Lan PUS
laki uan miski 0-1 12-23 24-59 Sekolah produ sia
n bulan bulan bulan ktif
SD SM SM 15-59 >
/ MI P/ A/ tahun 60
kls MT MA tahu
1 S kls n
kls 1
1
1 Cahya 15747 15173 4675 667 487 1855 658 329 321 1722 405 685
Maju 2 2 9
Analisa data :

 Jumlah KK miskin ± 4675 = 42,8 % dari jumlah KK yang ada 10901

TABEL DATA KHUSUS

TABEL I. Data Kematian Puskesmas Cahya Maju tahun 2017

No Penyebab Kematian Jenis Kelompok Usia


Kelamin
L P Bayi Balita Usia Sekolah PUS Lansia
1 Tetanus
2 Pre. Eklamsi berat
3 Stroke 3 4 7
4 Hypertensi 5 3 8
5 Kanker 2 1 1 2
6 Jantung 3 2 3 2
7 Asma 2 1 1 2
8 DM 2 2 2 2
9 Paru-paru 1 2 1 2
10 KLL 8 2 3 5 2
26 12 4 14 25
Analisa data : angka kematian tinggi karena stroke dan hypertensi di usia lanjut

TABEL II. Data Kunjungan Rawat Jalan Puskesmas Cahya Maju tahun 2017

Jumlah Kunjungan Rawat


Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah Kunjungan Jiwa
Jalan
Cahya Maju 7482 307
Analisa data : pencapaian pelayanan Puskesmas Cahya Maju 7482 = 48,2 % dari jumlah
penduduk 30920

TABEL III. Data Kejadian KLB Puskesmas Cahya Maju tahun 2017

No Jenis KLB Desa Jumlah Kasus Meninggal Tindak Lanjut


1 DBD 0 0 0 -
2 Diare 0 0 0 -
3 Campak 0 0 0 -
4 Polio 0 0 0 -
5 Rabies 0 0 0 -

Anda mungkin juga menyukai