Anda di halaman 1dari 66

Ebook,

Saatnya Buah Hati Makan


Ditulis oleh, Tim mamadankamu
Desain Cover, Newvelyna Yerita Pakapahan
Diterbitkan oleh, mamadankamu

Sanksi Pelanggaran Pasal 72


Undang – undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta

1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak


melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara masing - masing paling
singkat 1 (satu) b u l a n d a n / a t a u d e n d a p a l i n g
s e d i k i t Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan,
memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak
cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
Perkenalkan

mamadankamu adalah sebuah tempat berkumpul


yang berperan sebagai wadah bagi orangtua yang
ingin belajar tentang pentingnya pengasuhan yang
baik, benar dan menyenangkan sesuai syari’at islam
secara online.

Selain itu kami juga membantu menyediakan


produk-produk perlengkapan, baik untuk bayi dan
ibu. Dengan produk yang kami miliki, kami berharap
bisa membantu mama dan baby.

Ebook ini dibuat untuk membantu para mama muda


yang akan menghadapi fase dimana bayinya harus
mulai belajar makan selain ASI. Kami berharap
semoga ebook ini bermanfaat ;)
mamadankamu berkomitmen untuk terus berbagi
ilmu parenting baik psikologi maupun kesehatan
untuk mama dan baby. Mama mau dapet tips seputar
pengasuhan lainnya?
Silahkan follow & subscribe kami di:

Instagram : @mamadankamu
Facebook page : mamadankamu
Facebook group : Belajar Parenting Bersama
mamadankamu
Telegram channel : t.me/parentingmamadankamu
Twitter : @mamadankamu

Atau mungkin mama mau bertanya kepada kami


seputar pengasuhan serta kritik dan saran, bisa
hubungi kami di :
Email : ask.mamadankamu@gmail.com
WhatsApp : +62 812-3089-4406
PENTING

✓ Ebook ini tidak dimaksudkan untuk


menggantikan nasihat dari tenaga medis
dan ahli gizi.
✓ Teori pada ebook ini berlaku sebagai
panduan umum bayi yang lahir cukup umur.
Untuk bayi prematur, konsultasikan dengan
tenaga medis sebelum memberikan MPASI.
✓ Ebook ini membahas hanya pada kondisi
ideal yaitu bayi memiliki berat badan yang
bagus sehingga pemberian MPASI-nya
tepat diusia 6 bulan.
✓ Resep yang ditulis pada ebook ini
diperuntukkan bagi anak dengan kondisi
normal dan non alergen.
Alhamdulillah selamat ya mams, anak
mama sekarang udah berusia 6 Bulan.
Yeaay!
Itu artinya anak mama sudah harus mulai
belajar makan Makanan Pendamping Asi
(MPASI).
Kenapa MPASI penting dan harus mulai
dikenalkan?
Yap itu yang akan kita bahas dalam ebook
ini yaitu seputar pemberian MPASI.
Pentingnya MPASI

Keterangan :
Pada usia 0-2 bulan dan 3-6 bulan, kebutuhan energi
bayi sebesar 450 kkal dan 550 kkal 100% tercukupi
hanya dengan mengonsumsi ASI. Dan pada bulan ke
6-8, energi yang dibutuhkan bayi sebesar 700 kkal
sedangkan ASI hanya mampu menyumbang energi
sebanyak 450 kkal yang artinya terdapat
kekurangan energi sebanyak 250 kkal.

Begitu juga untuk bulan ke 9-11 dan seterusnya


terdapat kekurangan energi yang tidak dapat
terpenuhi jika bayi hanya mengonsumsi ASI. Ini
adalah alasan mengapa bayi harus mendapat MPASI
jika usianya sudah 6 bulan.
Beberapa alasan pendukung mengapa bayi harus
mendapat MPASI pada usia 6 bulan :
✓ Bayi memerlukan tambahan energi, zat besi,
zinc (seng), lemak dan protein yang pada ASI
sudah tidak mencukupi untuk kebutuhan
tumbuh kembang bayi.
✓ Saluran pencernaan sudah lebih kuat.
✓ Bayi sudah mampu duduk dan menahan
lehernya tetap tegak.
✓ Pada usia ini reflek penolakan terhadap
makanan relatif lebih rendah.
Sumber : Parenting Class “Ibu tenang, MPASI sukses” dr. Tiwi
Nutrisi Anak Harus:
• Seimbang dan bervariasi
✓ Tidak ada satu makanan yang mengandung
seluruh komponen gizi yang dibutuhkan
tubuh kecuali ASI. Oleh karena itu harus
diberi makanan yang bervariasi. Tentu saja
harus sesuai dengan jenis makanan yang
boleh dan tidak boleh pada usia 6 bulan.
• Higienis
✓ Penting untuk diperhatikan kebersihan
bahan makanan, alat-alat memasak dan
alat-alat penyajian.
• Bentuk dan jenis makanan sesuai usia dan
kemampuan oromotor
✓ Pada awal pemberian MPASI memang
diawali dengan makanan berbentuk
pure/encer mendekati ASI. Tetapi tidak bisa
kita berikan terus menerus. Semakin
bertambah usia anak, kekentalan makanan
harus semakin kasar.
• Lakukan ‘responsive feeding’
✓ Maksudnya adalah mama harus memahami
bayi. Jangan paksa bayi harus makan. Cari
waktu yang pas saat dimana bayi merasa
lapar.
Sumber : Parenting Class “Ibu tenang, MPASI sukses” dr. Tiwi
Tujuan Pemberian Makan

• Pemenuhan kebutuhan zat gizi


✓ Makan diperlukan anak untuk tumbuh dan
kembang serta bermain dan melakukan
aktivitas lainnya.
• Pendidikan
✓ Diawal anak mulai makan ia perlu diajari
karena makan juga merupakan proses anak
belajar menelan dan memasukkan
makanan kedalam mulut. Selipkan nilai-
nilai agama dan moral dalam aktivitas
belajar makan sikecil.
• Psikologi
✓ Saat makan anak harus fokus. Jangan
biasakan anak makan sambil menonton
televisi.
Sumber : Parenting Class “Ibu tenang, MPASI sukses” dr. Tiwi
MP-ASI harus :

▪ Tepat waktu
✓ Diberikan saat nutrisi yang terkandung di
ASI tidak dapat terpenuhi
▪ Adekuat
✓ MPASI harus mencukupi kebutuhan nutrisi
yang diperlukan
▪ Aman
✓ Makanan harus higienis dalam proses
persiapan, pengolahan, pemberian dan
penyimpanan
▪ Tepat cara pemberian
✓ Sesuai dengan usia, tekstur, jumlah dan
frekuensi serta cara pemberiannya
Sumber : Parenting Class “Ibu tenang, MPASI sukses” dr. Tiwi
Pentingnya Zat Besi

Sumber: Google.com

Keterangan:
ASI sangat bagus untuk bayi. Tetapi jika usianya
sudah 6 bulan maka ada beberapa kandungan
nutrisi yang tidak bisa dipenuhi oleh ASI. Yang paling
menonjol adalah zat besi.

Zat besi adalah salah satu mineral penting yang


sangat dibutuhkan tubuh untuk komponen heme
dari hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah
komponen darah yang membawa oksigen dari paru
ke seluruh tubuh dan membawa balik
karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru.
Untuk kebutuhan zat besi berdasarkan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2004: bayi usia 0-6
bulan membutuhkan 0,5 mg/hari, bayi usia 7-12
bulan membutuhkan 7 mg/hari. Umumnya
kekurangan zat besi tidak terjadi pada bayi usia 0-6
bulan karena bayi mendapat asupan cukup zat besi
dari ASI yang diperoleh dari ibunya.

Pemberian ASI setelah usia 6 bulan harus disertai


MPASI karena zat besi dari ASI tidak mencukupi
kebutuhan. Terutama MPASI yang kaya akan
kandungan zat besi. Buah dengan vitamin C juga
penting sebagai pemacu penyerapan zat besi non-
heme hingga 4 kali lipat.

Ada beberapat zat dalam makanan tertentu yang


dapat menghambat penyerapan zat besi yaitu tanin
dan polifenol yang terdapat dalam teh, konsumsi
serat yang berlebih serta memberikan MPASI yang
mengandung zat besi bersamaan dengan
makanan/minuman yang kaya akan kalsium
(sebaiknya diberi jeda minimal 2 jam setelah
memberikan MPASI yang mengandung zat besi).
Jika mama terpaksa memberikan PASI (Pengganti
ASI)/susu formula, maka pilih susu formula yang
diperkaya zat besi. Konsultasikan dengan dokter
jika mama khawatir anak kekurangan zat besi.
Terutama bayi yang mendapat ASI eksklusif selama
6 bulan karena biasanya rentan kekurangan zat
besi.

Peran penting zat besi:


✓ Berperan dalam pertumbuhan sistem saraf
anak
✓ Meningkatkan nafsu makan
✓ Membantu perkembangan kognitif &
konsentrasi saat bermain dan sekolah
✓ Meningkatkan kekebalan tubuh
Sumber : Sehat Lezat, Olah Saji dr. Tiwi
Kandungan Zat Besi Dalam Bahan
Makanan
Kandungan zat besi
Sumber Makanan
(mg/100mg)
Hewani
Daging sapi 3
Telur 3
Hati 3
Otak 4
Ikan segar 1
Kerang 3
Nabati
Bayam 4
Daun katuk 3
Kangkung 3
Sawi 3
Labu kuning 1
Kacang hijau 7
Kacang kedelai kering 8
Kacang kedelai basah 7
Kacang merah segar 3,7
Tahu 1
Kentang 1

Sumber : Sehat Lezat, Olah Saji dr. Tiwi


Sumber : Parenting Class “Ibu tenang, MPASI sukses” dr. Tiwi
Adab-Adab dalam Makan dan Minum

✓ Makan dan minumlah yang baik dan halal


✓ Mencuci tangan
✓ Membaca doa sebelum makan
✓ Duduk ketika makan dan minum
✓ Dilarang meniup makanan dan minuman
✓ Makan dan minum dengan tangan kanan
✓ Tidak mencela makanan
✓ Makan dan minum secukupnya, jangan
berlebihan
✓ Membaca doa sesudah makan

Ajarkan adab-adab makan tersebut kepada anak


dengan kasih sayang. Meski kelihatnnya ia belum
mengerti apa yang kita katakan, tapi sebenarnya ini
adalah proses membentuk kebiasaan.

Kata kunci dari pengasuhan adalah membentuk


kebiasaan dan meninggalkan kenangan. Oleh
karena itu harus dimulai sejak dini. Karena otak
belum bersambungan dengan sempurna, maka
tugas orangtua membuat sambungan dengan
membiasakan hal-hal baik kepada anak.
Panduan dasar
Nah tiba saatnya mams akhirnya kita akan eksekusi
nih!
Kasih makan si baby maksudnya hehe
Bagi anak usia 6 bulan, makan bukanlah suatu
proses yang mudah. Terlebih selama ini jika anak
lapar, ia tinggal menghisap lalu kenyang. Berbeda
dengan makan yang konsistensinya/kekentalannya
lebih tinggi dari ASI sehingga mengharuskan anak
untuk mengunyah dan menelan.

Lakukan pengenalan 1 jenis makanan selama 3-5


hari untuk melihat reaksi anak yang dikhawatirkan
alergi. Oleh karena itu dibutuhkan kesabaran ekstra
dari orangtua untuk membiasakan dan melatih anak
untuk makan diperiode awal.

Karena tidak semua anak usia 6 bulan menunjukkan


ketertarikan pada makanan. Ada anak yang mudah
sekali dilatih makan, namun ada juga yang sulit.
Meskipun begitu orangtua dilarang memaksa anak
makan karena akan timbul trauma. Hargai nafsu
makan anak. Cari momen dimana anak biasa lapar
dan beri ketika mood-nya bagus .
mamadankamu yakin deh mama kece pasti bisa ☺
Banyak mama yang masih bingung untuk awal
pemberian MPASI, untuk itu ebook ini dibuat sebagai
referensi singkat:
✓ Diawal sebaiknya baby makan apa sih mams?
Sebenarnya tidak ada patokan urutan yang
baku mengenai makanan apa yang diberi diawal
anak makan. Namun umumnya, bubur serelia
seperti beras putih dan beras merah relatif tidak
menimbulkan alergi. Bisa juga dimulai dari buah
pisang, pepaya, alpukat, apel, pir atau labu
kuning.

Tapi ada beberapa bayi malah sembelit jika


dimulai dengan bubur beras. Jadi tugas mama
untuk mencari tahu makanan yang cocok buat
anak, karena masalah jenis pilihan makanan
pertama ini tidak berlaku umum, setiap anak
memiliki keadaan yang berbeda-beda.

✓ Seberapa banyak anak makan?


Pada tahap awal pengenalan rasa, jangan
berharap anak makan banyak. 1-3 sendok teh
saja sudah cukup bagus selama beberapa hari
jika ia mau menelan. Malah kebanyakan anak
menolak, itu wajar karena ia merasa asing
dengan makanan barunya tersebut. Meskipun
begitu mama harus tetap sabar dan jangan
berhenti terus mencoba ya mams hihi
✓ Tekstur makanannya seperti apa?
Kekentalan makanan anak saat pertama
makan sebaiknya mendekati kekentalan ASI.
Jadi encer seperti yoghurt agar mudah ditelan
anak. Perhatikan kelembutan makanan dengan
sempurna, jangan sampai ada yang
menggumpal agar anak tidak tersedak, jika
perlu saring sebelum diberikan.

Kekentalan seperti ini diberikan sampai


anak terampil menelan dan ditingkatkan
bertahap seiring bertambahnya kemampuan
menelan dan mengunyah.

✓ Berapakali anak makan?


Untuk bayi dengan berat badan normal
umumnya sekali sehari pada awal-awal
pemberian.

✓ Kapan waktu tepat?


Sebaiknya pada pagi atau siang, biasanya
anak akan lapar setelah bangun pagi dan
sehabis mandi. Jika tidak mau, biasanya anak
akan tidur setelah mandi dan minum ASI, nah
setelah bangun kira-kira jam 10/11 pagi coba deh
mama beri MPASI siapa tau dia laper hihi.
Atau mama cari waktu yang sekiranya anak
mama merasa lapar karena tiap bayi berbeda.
Pilih waktu dimana mood anak lagi bagus dan
terlihat ceria. Karena jika anak lagi rewel akan
sulit untuk memulai proses belajar makan.

✓ Dimana sebaiknya anak makan?


Pilihlah lokasi yang nyaman buat anak dan
mama serta tak ada gangguan. Diruang makan
bisa jadi pilihan. Jangan biasakan sambil
menonton televisi, smartphone atau gadget
apapun karena akan mengganggu fokus makan
anak. Karena proses makan adalah waktu yang
cocok untuk berinteraksi antara anak dan
mama.

Dudukkan anak di high chair jika ada, atau


mama letakkan di pangkuan. Yang terpenting
adalah anak dalam keadaan duduk dengan
kepala tegak agar anak tidak tersedak.

✓ Alat makan seperti apa yang digunakan?


Pilih sendok dan semua peralatan makan yang
digunakan khusus untuk bayi yang ukuran pas
dimulut agar mudah ketika menyuapi. Untuk
semua perlengkapan makan seperti sendok,
mangkuk, cangkir dan alat makan lainnya harus
bebas dari bahan plastik BPA (Bisphenol A).
✓ Berapa lama proses makan berlangsung?
Sebaiknya tidak lebih dari 30 menit. Karena
selain anak akan bosan jika terlalu lama,
makanannya pun menjadi tidak enak. Tetapi jika
dalam beberapa suap saja anak sudah
menunjukkan penolakan, maka hentikan. Coba
dihari berikutnya. Intinya jangan memaksa, juga
jangan berhenti mencoba ya mams hehe

✓ Kalo baby ga mau makan, terus gimanaa 


Tidak semua anak akan menyukai kegiatan
barunya, yaitu makan makanan padat. Pada
proses ini tidak hanya anak yang belajar, tetapi
mama juga belajar bersabar dan memahami
anaknya. Ketika anak tidak mau makan dihari
pertamanya, jangan buru-buru men-judge
bahwa anak tidak suka makan.

Karena anak butuh proses pembiasaan.


Coba dihari berikutnya dengan pure yang
berbeda. Biasakan mama dan keluarga makan
didepan anak, karena anak suka meniru apa
yang dia lihat.
Kenapa harus membuat MPASI
sendiri?
➢ Makanan yang dibuat sendiri lebih terjaga dari
segi kandungan gizi, kesegaran makanan dan
kebersihannya.
➢ Terhindar dari bahan tambahan makanan
seperti pengawet, pewarna, penyedap rasa
serta garam dan gula.
➢ Pencernaan anak usia ini belum sempurna
seperti orang dewasa jadi baiknya diberi
makanan alami yang terbaik.

Tips Memasak MPASI


Cara mengolah makanan pendamping ASI sangat
penting untuk diperhatikan. Karena pada awal anak
makan, biasanya hanya sedikit. Sehingga cara
memasaknya harus baik dan benar.

✓ Mengukus
Proses mengolah makanan dengan cara
dikukus adalah metode memasak MPASI
terbaik karena dapat mempertahankan
kandungan gizi pada makanan. Sebaiknya
pisahkan alat kukus makanan anak dan orang
dewasa agar lebih aman.

✓ Merebus
Ada beberapa bahan makanan yang
mengharuskan untuk direbus. Namun
kekurangannya memasak dengan cara direbus
adalah banyak kandungan gizi yang hilang. Jadi
jangan terlalu lama ketika proses perebusan,
cukup sampai makanan lunak.
✓ Memanggang
Cara memasak dengan dipanggang bisa
menjadi alternatif jika anak mulai bosan dengan
makanan yang dikukus dan direbus. Sebaiknya
gunakan alumunium foil dalam proses
memanggang.
✓ Menghaluskan
Untuk beberapa jenis makanan bisa dihaluskan
langsung dengan sendok atau garpu. Ada juga
yang harus dihaluskan setelah dikukus, direbus
atau dipanggang. Biasanya menggunakan
blender, food processor, saringan atau alat
penghalus khusus lainnya.
✓ Frozen food
Yang paling bagus ialah makanan segar. Tetapi
jika terpaksa, misal mama harus pergi bekerja
maka alternatinya ialah memasak MPASI dalam
jumlah agak banyak. Masukkan lemari
pendingin dalam wadah yang tertutup, bisa
tahan 24 jam.

Air Putih

Setelah lulus ASI eksklusif, anak mulai dikenalkan


dengan air putih dalam jumlah sedikit. Tidak lebih
dari 120 ml dalam sehari, karena air tidak
mengandung kalori. Karena anak masih tetap
mengonsumsi ASI, maka air putih hanya sebagai
tambahan. Yang utama tetaplah ASI. Air putih
biasanya diberikan saat anak makan MPASI. Untuk
pilihan jenis air putih, sebaiknya konsultasikan
dengan tenaga medis
Alat Yang Dibutuhkan Untuk Membuat
MPASI
Sebaiknya alat-alat yang akan digunakan untuk
mengolah MPASI adalah alat baru.
1. Alat pengukus (steamer)
2. Panci / alat untuk merebus
3. Blender / hand blender
4. Saringan
5. Talenan
6. Mangkuk
7. Sendok (khusus anak)
8. Cangkir bermoncong (khusus anak)
9. Tadah makan/bib (khusus anak)
Mama juga bisa tambhakan alat-alat pendukung
lainnya jika diperlukan seperti :
a. Kursi makan (high chair)
b. Homemade baby food maker set
c. Slow cooker
d. Mangkuk kecil berpenutup / freezer pods
e. Mangkuk tahan panas
f. Food processor
g. Juice extractor
h. Mouli
i. Potato masher
j. Aluminium foil
Hindari Makanan Ini Jika Uisa Anak
Dibawah 1 Tahun

1. Garam dan gula


2. Makanan yang berlemak (lemak jahat)
3. Madu
4. Teh
5. Telur mentah dan setengah matang
6. Susu sapi (susu cair segar)
7. Kacang utuh (tersedak)

Sumber : Parenting Class “Ibu tenang, MPASI sukses” dr. Tiwi


Catatan
• Konsultasikan ke dokter/tenaga medis sebelum
memberi makan pada anak, karena
dokter/tenaga medis akan mendeteksi
kesiapan makan anak dan memberi petunjuk
makanan yang baik.
• Pilih bahan makanan segar dan organik serta
tidak memakai pengawet, pewarna, penguat
rasa, garam dan gula.
• Makanan organik adalah makanan yang yang
“diproduksi secara alami dari budidaya hingga
pengolahannya.
• Saring makanan untuk mendapatkan hasil yang
benar-benar lembut karena kekentalan
makanan anak diawal harus encer seperti ASI.
• Usahakan mengolah makanan hanya untuk
ssekali makan. Sehingga anak selalu mendapat
makanan segar yang bagus kandungan gizinya.
• Karena tidak ada satu makanan selain ASI yang
mengandung semua komponen yang
diperlukan, maka berikan anak makanan yang
bervariasi. Dengan syarat harus bertahap
sesuai usia dan perkembangan anak.
• Ada saat dimana nafsu makannya tinggi, maka
manfaatkan kesempatan ini. Namun ada juga
juga saat dimana ia sulit makan. Jangan
memaksa, hargai selera makannya. Coba dihari
berikutnya ya mam ☺
• Perhatikan kebersihan alat makan bayi agar
terhindari kuman penyakit. Cuci menggunakan
air hangat yang bersabun dan bilas dengan air
panas.
• Selalu bersihkan tempat memasak seperti
talenan dan permukaan meja dapur. Pisahkan
pisau dan talenan buah dan sayur dengan
daging.
• Bersihkan tangan mama sebelum menyiapkan
dan memberi makan anak. Jangan lupa
bersihkan bahan makanan seperti buah dan
sayur sebelum diolah.
• Hindari mengolah dengan cara menggoreng
karena akan merusak kandungan zat gizi.
Usia 6 Bulan

Makanan Yang Aman Untuk Makan Pertama Kali


• Beras putih/merah • Apel
(tepung) • Pir
• Pisang • Kentang
• Pepaya • Labu kuning

Bubur Susu
Bahan
▪ 1 sendok makan (10g) tepung beras putih/merah
▪ 150 ml air
▪ 100 ml ASI/PASI (jika diperlukan)
Cara membuat
1. Larutkan tepung beras dengan air secukupnya. Rebus air
secukupnya hingga mendidih.
2. Masukkan larutan tepung beras kedalam air yang sudah
mendidih tadi. Gunakan api kecil dan sedikit diaduk-aduk
hingga mengental.
3. Angkat, diamkan hingga hangat (hangat ukuran bayi).
4. Tuangkan ASI/PASI lalu aduk merata. Sajikan dalam
keadaan hangat.
Catatan
• Untuk pemberian pertama sebaiknya kekentalan bubur
seencer mendekati ASI lalu ditingkatkan sesuai
perkembangan mengunyah dan menelan bayi.
• Tambahan ASI/PASI dimaksudkan agar bayi mendapat
rasa makanan yang tidak jauh berbeda dengan yang
selama ini ia makan (ASI) sehingga meminimalisir bayi
melepeh. Tetapi ada juga sebagian bayi yang tanpa
tambahan ASI/PASI pun juga mau. Jadi tugas mama untuk
mencoba mana yang disukai bayi mama hehe
• Secara bertahap ASI/PASI bisa diganti dengan air putih
atau kaldu.
• Jumlah diatas untuk 2 porsi. Kalori per porsi 54 kalori.
• Bila perlu saring bubur sebelum diberikan agar benar-
benar lembut.

Pure Pisang
Bahan
▪ 25 gr pisang (untuk 1 porsi, 95 kalori/porsi)
▪ 100 ml ASI/PASI
Cara membuat
1. Kupas pisang, potong kecil lalu haluskan dengan
garpu/saringan khusus makanan bayi.
2. Tuang dalam mangkuk kecil. Tambahkan ASI/PASI lalu
aduk merata. Sajikan segera
Pure Pepaya
Bahan
▪ 50 gr pepaya (untuk 1 porsi, 25 kalori/porsi)
▪ 150 ml air matang
Cara membuat
1. Kupas pepaya, cuci dengan air hangat lalu potong kecil.
2. Masukkan potongan pepaya dan air matang kedalam
blender, haluskan dan saring.
3. Sajikan segera

Pure Kentang
Bahan
▪ 50 gr kentang (2 porsi)
▪ 200 ml ASI/PASI
Cara membuat
1. Kupas kentang, cuci bersih dan potong kecil. Kukus
hingga lunak.
2. Haluskan dengan sendok/mouli/potato masher/saringan
khusus makanan bayi.
3. Tuang dalam mangkuk kecil lalu diamkan hingga tidak
panas. Tambahkan ASI/PASI lalu aduk merata. Sajikan
hangat
Pure Labu Kuning
Bahan
▪ 50 gr labu kuning (2 porsi)
▪ 100 ml ASI/PASI
Cara membuat
1. Kupas labu, cuci bersih lalu potong kecil.
2. Kukus hingga lunak lalu haluskan dengan sedikit air
matang menggunakan blender.
3. Saring lalu tuang di mangkuk, tambahkan ASI/PASI lalu
aduk merata. Sajikan hangat.

Pure Apel
Bahan
▪ 50 gr apel merah (1 porsi)
Cara membuat
1. Kupas kulit apel, buang bagian tengahnya.
2. Kukus apel selama ±6 menit.
3. Haluskan menggunakan blender. Saring lalu tuang di
mangkuk. Sajikan hangat
Pure Pir
Bahan
▪ 100 gr buah pir hijau (2 porsi)
Cara membuat
1. Kupas kulit pir, buang bagian tengahnya.
2. Rebus air secukupnya hingga mendidih. Setelah
mendidih, gunakan api kecil untuk merendam pir lalu
tutup selama ±3 menit. Angkat
3. Haluskan menggunakan blender, saring lalu tuang di
mangkuk dan dinginkan. Sajikan segera

Contoh skema jadwal makan bulan ke 6


Minggu Pertama Makan
Kira-
Hari Bangun Kira-Kira Makan Sebelum
Kira Jam Sore
Ke Tidur Jam 09:30 Siang Tidur
14.30
Bubur
1 ASI ASI ASI ASI ASI
susu + ASI
Bubur
2 ASI ASI ASI ASI ASI
susu + ASI
Bubur
3 ASI ASI ASI ASI ASI
susu + ASI
Bubur
4 ASI ASI ASI ASI ASI
susu + ASI
Bubur
5 ASI ASI ASI ASI ASI
susu + ASI
Pure
6 ASI ASI pisang + ASI ASI ASI
ASI
Pure
7 ASI ASI pisang + ASI ASI ASI
ASI
Sumber : Sehat Lezat, Olah Saji dr. Tiwi
Catatan Bulan Ke 6
• Tidak ada satupun anak yang perilaku makannya
sama. Artinya tiap anak akan memiliki perlakuan
yang berbeda-beda. Jadi jangan pernah bandingkan
satu anak dengan yang lainnya.
• Ada yang adaptasi peralihan dari makanan cair (ASI)
ke makanan padat (MPASI) lancar, namun ada juga
yang lambat. Keduanya normal.
• Lakukan pengecekan berat badan dan tinggi badan
secara rutin. Karena dari hasil tersebut dokter akan
memberikan petunjuk apa yang harus dilakukan
mama selanjutnya.
• Bubur susu ialah bubur tepung beras putih/merah
yang dicampur ASI/PASI
• Setelah bubur susu, tidak ada aturan baku mengenai
jenis makanan apa yang mesti diberikan. Jadi bisa
pure pisang, pepaya, apel atau pir.
• Jadwal ini hanya sebagai contoh, tiap waktu makan
bisa disesuaikan dengan masing-masing anak. Tugas
mama mencari waktu yang tepat dimana anak mau
makan.
• Jika anak mama menggunakan PASI/susu formula,
makan ganti ASI dalam tabel dengan PASI/susu
formula.
• Lakukan pengenalan hanya 1 jenis makanan selama
3-5 hari. Agar anak mengenal rasa dan mendeteksi
jika anak mempunyai kecenderungan alergi.
• Sebaiknya pada tahap awal, waktu makan
dipagi/siang hari.
• Selalu pantau berat badan anak, harus sesuai grafik
pertumbuhan yang ada di KMS (Kartu Menuju Sehat).
• Konsultasikan dengan dokter anak mama, apa yang
harus dilakukan jika berat badan anak kurang.
• Buatlah ‘Catatan Reaksi MPASI’ anak yang berisi
reaksi anak terhadap makanan tertentu. Catatan ini
berguna sebagai referensi buat mama agar berhati-
hati terhadap makanan yang menimbulkan gejala
tertentu misal diare atau sembelit.

Contoh Catatan Reaksi MPASI

MPASI Bahan
Tanggal Cara Memasak Reaksi
Hari Ke Makanan
15 Des Tepung Dibuat bubur + Disembur
1
beras putih ASI (2 sdm)
16 Des Tepung Dibuat bubur + Dilepeh,
2 beras putih ASI (2 sdm) ditelan
sedikit
17 Des Tepung Dibuat bubur + Ditelan
3
beras putih ASI (2 sdm) sedikit
18 Des Tepung Dibuat bubur + Ditelan tapi
4
beras putih ASI (2 sdm) cuma 2 sdt
19 Des Tepung Dibuat bubur + Ditelan tapi
5
beras putih ASI (2 sdm) cuma 2 sdt
20 Des Pure pisang Dibuat pure Suka, ditelan
6 pisang encer + cukup
ASI (2 sdm) banyak
22 Des 7 Dst Dst Dst
Usia 7 Bulan

Catatan Bulan Ke 7
✓ Kemampuan untuk duduk juga membaik tetapi
tetap perlu dipangku oleh ibu jika tidak
menggunakan high chair.
✓ Persiapkan menu nutrisi dengan gizi seimbang
dengan memberi asupan karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral dan serat yang cukup.
✓ Usia 6-9 bulan merupakan fase kritis
keterampilan anak makan, ajarkan anak untuk
makan secara bertahap
✓ ASI/PASI masih terus diberikan.
✓ Teksur makanan lembut, lumat (pure), sedikit
lebih padat dari 6 bulan.
✓ Diakhir bulan ke 7 mulai kenalkan dengan finger
food.
✓ Porsi makan, kekentalan dan frekuensi makan
ditingkatkan bertahap sesuai kemampuannya.
Makanan yang boleh dikenalkan
• Jagung, gandum, havermut
• Kembang kol, zukini, labu siam, labu parang,
lobak, kacang panjang, tomat (tanpa biji dan
kulit)
• Melon, jambu biji dan semangka (tanpa biji),
blewah
• Kedelai, tahu dan tempe, kacang hijau, kacang
merah dan polong (akhir bulan 7)
• Daging ayam, sapi, bebek, ikan air tawar
• Bumbu; bawang merah, bawang putih, bawang
bombay, daun salam, daun jeruk
• Kaldu hewani, kaldu sayur

Finger food

Finger food adalah makanan yang ukurannya


disesuaikan sedemikian rupa dengan ukuran tangan
anak agar mudah digenggam. Cocok diberikan pada
anak yang sedang belajar mengambil,
menggenggam, memasukkan ke mulut dan
mengunyah makanan. Ditahap awal berikan
makanan yang mudah lumat dan larut. Hindari
makanan yang keras karena khawatir tersedak.
• Berikan makanan yang mudah lumat dan mudah
dikunyah serta ditelan.
• Jangan pernah meninggalkan sendirian anak
yang sedang makan, terlebih anak yang sedang
belajar makan finger food karena bahaya
tersedak.
• Jenis finger food diberikan sesuai keterampilan
makan anak. Ukurannya jangan terlalu kecil
atau terlalu besar.
• Finger food tahap awal
✓ Diawal bisa diberikan potongan buah
pisang, pepaya atau alpukat.
✓ Bisa juga potongan sayur yang sudah
dikukus misal wortel, labu siam atau
kuntum brokoli.
✓ Selain buah sayur, biskuit buatan sendiri
dan tahu yang dikukus juga bisa.
Disesuaikan dengan kesukaan dan
keterampilan makan anak.
Pure Alpukat
Bahan
▪ 50 gr alpukat (1 porsi)
▪ 100 ml air matang
▪ 100 ml ASI/PASI
Cara membuat
1. Keruk daging alpukat, masukkan kedalam blender
bersama air matang, haluskan.
2. Saring lalu tuang di mangkuk, tambahkan ASI/PASI lalu
aduk merata. Sajikan segera

Pure Wortel
Bahan
▪ 100 gr wortel
▪ 200 ml ASI/PASI
Cara membuat
1. Kupas wortel, cuci bersih dan potong kecil. Kukus hingga
lunak.
2. Haluskan dengan blender.
3. Saring lalu tuang dalam mangkuk kecil lalu dinginkan.
Tambahkan ASI/PASI lalu aduk merata. Sajikan
Catatan
• Mengukus lebih efektif karena beta karoten yang rusak
lebih sedikit dibanding merebus.
• Jumlah diatas untuk 2 porsi. Kalori per porsi 57 kalori.
Pure Mangga
Bahan
▪ 50 gr mangga arumanis (1 porsi)
▪ 150 ml air matang
▪ 100 ml ASI/PASI
Cara membuat
1. Kupas mangga lalu potong kecil.
2. Haluskan mangga dan air matang menggunakan blender.
3. Saring lalu tuang di mangkuk, tambahkan ASI/PASI lalu
aduk merata. Sajikan segera

Pure Ubi Kuning


Bahan
▪ 50 gr ubi kuning (2 porsi)
▪ 150 ml ASI/PASI
Cara membuat
1. Kupas ubi, cuci bersih lalu potong kecil.
2. Kukus hingga lunak, haluskan bersama air matang
menggunakan sendok/mouli/saringan makanan bayi lalu
tuang di mangkuk.
3. Tambahkan ASI/PASI lalu aduk merata. Sajikan segera
Pure Alpukat Pisang
Bahan
▪ ½ buah alpukat (2 porsi)
▪ 1 buah pisang ambon
▪ 2 sdm ASI/PASI
Cara membuat
1. Keruk daging alpukat, kupas pisang lalu potong kecil
2. Masukkan alpukat, pisang dan ASI/PASI dalam blender,
haluskan.
3. Tuang dalam mangkuk, saring jika perlu. Sajikan.

Pure Wortel Havermut


Bahan
▪ 30 gr wortel
▪ 2 sdm havermut
▪ 100 ml ASI/PASI
▪ 250 ml air matang
Cara membuat
1. Campurkan havermut dengan air matang secukupnya,
masak pada api kecil sampai mendidih. Dinginkan.
Masukkan dalam blender bersama ASI/PASI. Haluskan.
2. Kupas wortel, potong kecil. Masukkan pada air mendidih,
rebus hingga lunak. Angkat, dinginkan.
3. Masukkan wortel dengan sedikit air rebusan dalam
blender, haluskan. Sajikan.
Sumber : Parenting Class “Ibu tenang, MPASI sukses” dr. Tiwi
Pure Beras Merah Hati Ayam
Bahan
▪ 30 gr hati ayam
▪ 2 sdm tepung beras merah
▪ 100 ml ASI/PASI
▪ 250 ml air matang
Cara membuat
1. Masak beras merah dengan air matang, gunakan api kecil
sampai mendidih. Sambil diaduk agar tidak menggumpal.
2. Rebus hati ayam. Dinginkan. Haluskan menggunakan
blender.
3. Campurkan beras merah dan ASI/PASI dalam mangkuk.
Sajikan bersama pure hati ayam.

Contoh skema jadwal makan


Kira-
Hari Kira-Kira Makan Sebelum
Sarapan Kira Jam Sore
Ke Jam 09:30 Siang Tidur
14.30
2-3 sdm
2-4 sdt pure
pure beras
1 alpukat ASI ASI ASI ASI
merah hati
pisang
ayam
Usia 8 bulan

Catatan Bulan Ke 8
✓ Tekstur makanan lebih padat dan kasar untuk
melatih mengunyah
✓ Jangan menunggu gigi tumbuh baru diberi
makanan dengan tekstur kasar, tetapi
rangsanglah gigi dengan memberi makanan
bertekstur kasar dengan tetap memperhatikan
kemampuan mengunyah dan menelan
✓ Mengunyah merupakan stimulasi tumbuhnya
gigi dan kemampuan berbicara
✓ Pada usia ini kemampuan makan anak semakin
membaik. Biasanya ia akan berusaha merebut
sendok yang hendak disuapkan.
✓ Bayi mulai untuk duduk sendiri
✓ Saat mengolah apel dan pir tidak perlu dikukus
lagi, haluskan dalam keadaan segar
✓ ASI/PASI masih terus diberikan.
✓ Berikan variasi finger food
Makanan yang boleh dikenalkan
• Brokoli, bayam, kangkung, terong ungu, selada
air
• Kiwi, anggur (buang biji),
• Singkong, talas
• Kuning telur, produk olahan susu; yogurt yg
rendah garam
• Kacang mete, kenari, walnut
• Bumbu; kunyit, lengkuas, jahe, kayu manis,
ketumbar

Nasi Tim Tahu Bayam


Bahan
▪ 20 gr beras merah ▪ 25 gr tahu
▪ 400 ml air kaldu ▪ 25 gr wortel
▪ 25 gr hati ayam ▪ 25 gr daun bayam
▪ 50 gr tahu ▪ 2 sdm santan matang
Cara membuat
1. Cuci beras, potong kecil hati dan tahu. Masukkan
beras, hati ayam, tahu dan air kaldu lalu masak hingga
menjadi bubur.
2. Potong kecil wortel dan bayam. Masak sebentar.
3. Tambahkan santan, aduk sampai rata. Sajikan hangat.
Catatan
• Untuk 2 porsi
Kentang Keju Brokoli
Bahan
▪ 50 gr kentang
▪ 25 gr brokoli
▪ 100 ml ASI
Cara membuat
1. Kupas kentang, bersihkan. Bersihkan brokoli. Kukus
kentang dan brokoli hingga lunak. Angkat, dinginkan.
2. Masukkan kentang dan brokoli hasil rebusan bersama ASI
ke dalam blender, haluskan.
3. Tuang dalam mangkuk. Sajikan.
Catatan
• Untuk 2 porsi

Bubur Beras Merah Labu Kuning Daging Giling


Bahan
▪ 250 gr beras merah
▪ 50 gr daging sapi giling
▪ 200 ml air kaldu
▪ 25 gr labu kuning
Cara membuat
1. Masak beras merah bersama kaldu hingga menjadi
bubur.
2. Rebus daging hingga matang, masukkan labu kuning
bersama daging hingga lunak. Angkat.
3. Sajikan bubur beras bersama daging dan labu.
Catatan
• Untuk 1 porsi
Usia 9 bulan

Catatan Bulan Ke 9
✓ Hampir semua jenis makanan bisa dikenalkan
pada usia ini, kecuali makanan yang memang
dilarang dikonsumsi pada usia dibawah 1 tahun
✓ Tingkatkan tekstur dan kepadatan makanan
✓ ASI/PASI masih terus diberikan

Makanan yang boleh dikenalkan


• Produk olahan susu; keju yg rendah garam
• Putih telur
• Mentega tawar
• Minyak nabati/lemak tidak jenuh; minyak zaitun,
minyak jagung, minyak biji bunga matahari dan
minyak wijen
• Santan kelapa
Tahu Makaroni Kukus
Bahan
▪ 250 gr tahu ▪ 1 batang seledri
▪ 100 gr makaroni ▪ 30 gr keju
▪ 4 sdm wortel ▪ 2 butir kuning telur

Cara membuat
1. Rebus makaroni, dinginkan. Haluskan makaroni dan tahu.
2. Parut wortel dan keju, haluskan kuning telur serta cacah
halus seledri. Campur wortel, keju, kuning telur dan
seledri.
3. Masukkan semua bahan dalam wadah, kukus ±20 menit.
4. Angkat, dinginkan, sajikan.

Nasi Tim Ayam Wortel


Bahan
▪ 20 gr beras ▪ 25 gr tempe
▪ 625 ml air ▪ 25 gr wortel
▪ 25 gr daging ayam ▪ 25 gr tomat
giling ▪ 1 sdt mentega
Cara membuat
1. Campurkan beras bersih, daging ayam dan tempe
bersama air. Masak hingga lunak.
2. Kupas wortel, buang biji tomat. Masak wortel dan tomat
sampai matang. Tambahkan mentega, aduk rata.
3. Dinginkan, haluskan sesuai kemampuan anak. Sajikan.
Nasi Tim Ayam Wortel
Bahan
▪ 50 gr oat/havermut (tepung)
▪ 10 gr tepung maizena
▪ 30 gr mentega tawar
▪ 2 sdm pisang ambon
Cara membuat
1. Masukkan semua bahan, aduk. Bentuk sesuai keinginan.
2. Panggang dalam oven selama ±30 menit/hingga matang.
3. Angkat, dinginkan, sajikan.

Usia 10-12 bulan

Catatan Bulan Ke 10-12


✓ Pada rentang usia ini biasanya anak akan sangat
aktif bergerak seperti merangkak dan mulai
berjalan.
✓ Bergerak butuh energi, penuhi zat gizinya agar
perkembangannya optimal.
✓ Penuhi zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein
dan lemak. Zat gizi mikro yaitu vitamin dan
mineral.
✓ Beri makanan bergizi seimbang, karbohidrat
sebagai sumber energi, sayur dan buah sebagai
sumber vitamin dan mineral, lauk pauk dan
produk susu sebagai asupan protein dan lemak.
✓ Berikan jenis makanan yang bervariasi, dengan
makan berbagai macam makanan makan
kekurangan zat gizi dari satu makanan dapat
dipenuhi oleh makanan lain.
✓ Biasakan membuat 2 porsi makan, 1 porsi untuk
anak belajar makan dan 1 porsi untuk mama
menyuapi.
✓ Jangan beri anak daging olahan seperti sosis,
kornet atau daging asap.
Nasi Tim Teri
Bahan
▪ 20 gr beras ▪ 25 gr tomat
▪ 5 gr teri kecil ▪ 20 gr daun bayam
▪ 600 ml air kaldu ▪ 1 lembar daun salam
▪ 25 gr wortel
Cara membuat
1. Cuci beras, sangrai teri dan haluskan. Campurkan beras
dan teri bersama air kaldu. Masak hingga menjadi bubur.
2. Kupas wortel lalu potong kecil, potong kecil tomat lalu
bersihkan biji. Masak hingga setengah matang.
3. Iris halus bayam. Masak sampai semua sayuran matang.
Angkat, dinginkan.
4. Saring jika diperlukan. Sajikan.

Tim kentang daging ayam


Bahan
▪ 60 gr kentang ▪ 50 gr daging buah labu
▪ 25 gr daging ayam ▪ 25 gr tomat
giling ▪ 20 gr brokoli
▪ 250 ml air ▪ 10 gr keju cheddar
Cara membuat
1. Kupas kentang lalu potong kecil. Campurkan kentang,
daging ayam dan air. Masak sampai lunak.
2. Kupas labu lalu parut. Potong kecil tomat lalu buang biji.
Potong kecil brokoli. Campurkan labu kuning, tomat dan
brokoli lalu masak sampai matang.
3. Masukkan keju parut. Aduk rata. Sajikan.
Tim Makaroni Kacang Polong
Bahan
▪ 25 gr makaroni rebus ▪ 1 butir kuning telur
▪ 25 gr kacang polong ▪ 10 gr keju
▪ 25 gr daging ayam
cincang
▪ 200 ml kaldu
▪ 25 gr wortel
Cara membuat
1. Campurkan daging ayam dengan kaldu. Masak sampai
matang.
2. Masukkan potongan wortel kecil, makaroni dan kacang
polong. Masak hingga matang.
3. Masukkan keju parut dan kuning telur. Aduk rata.
4. Angkat, dinginkan. Sajikan

Anda mungkin juga menyukai