Anda di halaman 1dari 3

Elemen, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dapat diartikan sebagai “bagian (yang

penting, yang dibutuhkan) dari keseluruhan yg lebih besar”. Sehingga dapat diartikan,

elemen pembentuk tapak merupakan bagian-bagian yang membentuk sehingga adanya

tapak tersebut. Di dalam perencanaan dan perancangan tapak, selalu ada elemen-elemen

tapak yang dapat digunakan sehingga membentuk satu perencanaan tapak yang matang.

Perencanaan Ruang Dalam dan Ruang Luar (sumber :


http://www.hope.edu/pr/campusdev/devos.html)

‘13 3 Tapak dan Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Mona Anggiani, ST, MT
http://www.mercubuana.ac.id

Pada intinya, melakukan perencanaan dan perancangan tapak akan menghasilkan

keserasian antara blok masa bangunan dengan kondisi ruang luar pada suatu lokasi tertentu

yang dirancang oleh seorang arsitek. Namun tentu saja rancangan tersebut harus dilakukan

dengan matang, pertimbangan khusus, dan mempunyai arti yang penuh makna.

Sediakalanya memang seorang arsitek di dalam merancang harus mematangkan konsep

dan analisa.

Elemen Pembentuk Tapak

Pada dasarnya, elemen pembentuk tapak terdiri dari :

A. Blok Massa Bangunan (Ruang Dalam)

B. Ruang Luar

Blok Massa Bangunan (Ruang Dalam)

Unsur-unsur yang ada di dalam ruang dalam adalah:

1. Lantai

2. Dinding

‘13 4 Tapak dan Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Mona Anggiani, ST, MT
http://www.mercubuana.ac.id

3. Atap

Di dalam sebuah tapak yang kita rancang, dapat terdiri dari satu blok massa ataupun

bahkan terkadang lebih dari satu massa bangunan. Adapun elemen pembentuk blok massa

bangunan adalah:
1. Bentuk/Selubung Bangunan

Pada bagian selubung bangunan ini, terdiri dari:

a. Lantai permukaan

b. Dinding, baik bukaan ataupun yang massif

c. Atap

2. Kulit Bangunan

Pada bagian kulit bangunan ini, terdiri dari:

a. Warna

b. Tekstur

‘13 5 Tapak dan Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Mona Anggiani, ST, MT
http://www.mercubuana.ac.id

c. Bahan

Ruang Luar

Komponen Ruang Luar terdiri dari:

1. Lantai

2. Dinding

A. Lantai

Lantai merupakan bidang alas yang mempunyai pengaruh besar di dalam pembentukan

ruang luar dan fungsi-fungsi ruang luar. Adapun permukaan lantai dapat dibedakan

menjadi: Lantai dengan permukaan keras

Seperti batu, kerikil, pasir, beton, aspal, kayu, dll

Batu

Kayu

Beton

Aspal

‘13 6 Tapak dan Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Mona Anggiani, ST, MT
http://www.mercubuana.ac.id

Lantai dengan permukaan lunak.


Seperti rumput, tanah

Perbedaan kedua jenis permukaan tersebut mempunyai sifat yang berbeda pula dan

akan menghadirkan kesan yang berbeda pula, serta terkadang juga digunakan pada

fungsi yang berbeda. Misalnya saja, permukaan keras dengan bahan beton

dipergunakan sebagai jalan atau tempat berpijak orang, sementara rumput merupakan

permukaan lunak yang digunakan sebagai ruang taman.

B. Dinding

Dinding mempunya fungsi sebagai pembatas ruang luar. Dinding dapat dibedakan

menjadi: Dinding Masif

Secara bentuk, dinding massif: Dapat berupa permukaan tanah yang miring atau vertikal
Pasangan batu bata atau beton

Secara sifat, dinding massif: Mempunyai sifat yang kuat dalam pembentukan sebuah ruang.

Tanah Rumput

‘13 7 Tapak dan Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Mona Anggiani, ST, MT
http://www.mercubuana.ac.id

Dinding Transparan

Secara bentuk, dinding transparan: Dapat berupa pagar bamboo, besi, atau kayu yang tidak rapat.
Berupa pohon atau semak yang agak renggang.

Secara sifat , dinding transparan: Kurang kuat dalam pembentukan ruang

Dinding Semu

Secara bentuk, dinding semu: Dapat berupa batas air sungai, air laut.

Secara sifat , dinding semu: Merupakan dinding yang dibentuk oleh perasaan pengamat setelah

mengamati suatu object atau kondisi.

Anda mungkin juga menyukai