Anda di halaman 1dari 13

Coorporate Social Responsibility : Bentuk Tanggung Jawab Sosial dan

Kepedulian Perusahaan dengan Masyarakat.

Suparman
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP Angkatan V
Email : parman_62@yahoo.com

Abstract :
Corporate Social Responsibility is performed as an institution’s planned, active, and continuing partici-
pation with and within a community to maintain and enhance its environment to the benefit of both the institu-
tion and the community. Community relations will reduce conflict and help to discover the best policy that lead
to well being community throught the establishment of social capital as part of corporate social responsibility.
At the macro level, the system approach and communitarian approach give perspectives to explain the interac-
tion between organization with is environment. At the mezzo level, the corporate social responsibility shoult
be supported by its function in organization. Finally at the micro level, public relations practitioners should
take a signifikant role in organization

Key words : corporate social responsibility, system approach, social responsibility, public relations

Abstraksi :
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dilakukan seperti apa yang telah direncanakan lembaga, bersifat
aktif dan partisipasi dalam masyarakat untuk mempertahankan serta meningkatkan lingkungan untuk ke-
pentingan antara lembaga dan masyarakat. Hubungan masyarakat akan mengurangi konflik dan membantu
untuk menemukan kebijakan yang terbaik dan mengarah pada kesejahteraan masyarakat seperti pembentu-
kan modal sosial sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Pada tingkat makro, pendekatan
sistem dan pendekatan komunitarian memberikan perspektif untuk menjelaskan interaksi antara organisasi
dengan lingkungan adalah sangat penting. Pada tingkat meso bersifat operasional dan disesuaikan dengan
kondisi perusahaan sehingga tanggung jawab sosialnya didukung oleh fungsinya dalam organisasi. Namun
pada tingkat mikro, prkatisi public relations harus mengambil peran secara signifikan dalam organisasi pe-
rusahaan.

Kata Kunci : Tanggung Jawab Sosial perusahaan, Pendekatan Sistem, Tanggung Jawab, Public Relations

69
JURNAL INTERAKSI, Vol II No.2, Juli 2013 : 69-81

Pendahuluan terjadi adalah peningkatan kebenaran isi laporan. Jadi


Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corpo- bagaimanapun laporan CSR atau laporan berkelan-
rate Social Responsibility (CSR) adalah suatu kon- jutan merupakan upaya untuk meningkatkan akunt-
sep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah abilitas perusahaan di mata para pemangku kepent-
memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap ingannya.
seluruh pemangku kepentingannya yang diantaranya Salah satu publik yang memberikan kontribusi
adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komu- terbentuknya reputasi organisasi adalah komunitas.
nitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional Dengan demikian komunitas dipahami sebagai seke-
perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan lompok orang yang memiliki kepentingan dan terkait
lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan keberadaan organisasi, serta dilihat dari geo-
dengan ‘’pembangunan berkelanjutan’’, dimana suatu grafis berada di di wilayah sekitar organisasi (Grunig
organisasi terutama perusahaan dalam melaksanakan & Hunt,1984: 243). Sedangkan keberadaan komuni-
aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya, se- tas menjadi penting bagi kelangsungan eksistensi or-
hingga tidak semata berdasarkan dampaknya dalam ganisasi mengingat komunitas merupakan kelompok
aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau masyarakat yang tinggal dalam satu wilayah geograf-
deviden melainkan juga harus menimbang dampak is tertentu, sehingga menjadi bagian dari lingkungan
sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya di mana organisasi itu berada.
itu, baik untuk jangka pendek maupun jangka pan- Corporate Social Responsibility (CSR) meru-
jang. Dengan demikian CSR dapat dikatakan sebagai pakan wacana yang sedang berkembang di dunia bis-
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan nis atau perusahaan. Wacana ini digunakan oleh peru-
berkelanjutan, dengan cara manajemen dampak (mi- sahaan dalam rangka mengambil peran menghadapi
nimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak perekonomian menuju pasar bebas. Perkembangan
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya. pasar bebas yang telah membentuk ikatan-ikatan eko-
Kepedulian kepada masyarakat sekitar atau nomi dunia dengan terbentuknya AFTA, APEC dan
relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun sebagainya. Namun semua ini telah mendorong peru-
secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan sahaan dari berbagai penjuru dunia untuk berlomba-
partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah ko- lomba memberikan yang baik secara bersama-sama
munitas melalui berbagai upaya kemasalahatan ber- melaksanakan aktivitasnya dalam rangka mense-
sama bagi organisasi dan komunitas. Hanya dalam jahterakan masyarakat sekitarnya.
perkembangannya juga semakin komplek, seiiring Jika melihat hasil Konferensi Tingkat Tinggi
dengan dinamika lingkungan yang melingkupinya. Bumi (Earth Summit) di Rio de Jeneiro Brazilia 1992,
Ada beberapa hal yang mempengaruhi relasi organ- menyepakati perubahan paradigma pembangunan
isasi dengan publiknya seperti yang terjadi di Indo- dari pertumbuhan ekonomi (economic growth) men-
nesia, yaitu perusahaan besar seperti Rokok Djarum, jadi pembangunan yang berkelanjutan (sustainable
perusahaan BUMN diantaranya PT Pertamina, PT development). Dalam perspektif perusahaan dimana
Telkom dan PT Phapros dan sebagainya. Banyak pembangunan berkelanjutan dimaksud merupakan
perusahaan sekarang menggunakan audit eksternal suatu program sebagai dampak dari usaha-usaha
guna memastikan kebenaran laporan tahunan perse- yang telah dirintis, berdasarkan konsep kemitraan dan
roan yang mencakup kontribusi perusahaan dalam rekanan dari masing-masing stakeholders. Ada lima
pembangunan berkelanjutan, biasanya diberi nama elemen sehingga konsep berkelanjutan menjadi pent-
laporan CSR atau laporan berkelanjutan. ing, yaitu: 1) ketersediaan dana, 2) misi lingkungan,
Namun demikian laporan tersebut sangat luas 3) tanggung jawab sosial, 4) terimplementasi dalam
formatnya, gayanya dan metodologi evaluasi yang kebijakan (masyarakat, korporat dan pemerintah), 5)
digunakan (walaupun dalam suatu industri yang se- mempunyai nilai keuntungan (Idris, 2005).
jenis). Akibatnya, banyak kritik mengatakan bahwa Meskipun banyak pendukung CSR yang me-
laporan ini hanyalah sekedar ‘’pemanis bibir’’ misal- misahkan dari sumbangan sosial dan perbuatan baik,
nya saja pada kasus laporan tahunan CSR dari peru- namun sesungguhnya sumbangan sosial merupakan
sahaan rokok dan perusahaan lainnya. Namun dengan bagian kecil saja dari CSR. Perusahaan di masa lam-
semakin berkembangnya konsep CSR dan metode pau seringkali mengeluarkan uang untuk proyek-
verifikasi laporannya, kecenderungan yang sekarang proyek komunitas, pemberian beasiswa dan pendirian
yayasan sosial, tetapi juga seringkali menganjurkan
70
Suparman, Corporate Social Responsibility:

dan mendorong para pekerjanya untuk sukarelawan mental seperti faktor finansial, ukuran perusahaan,
dalam mengambil bagian pada proyek komunitas, se- strategi perusahaan atau manajemen. Kendati begitu
hingga menciptakan suatu itikad baik di mata komuni- sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai ti-
tas tersebut yang secara langsung akan meningkatkan dak melakukan CSR adalah ingin menghukum 40 %
reputasi perusahaan serta memperkuat merek peru- dan 50 % tidak akan membeli produk dari perusahaan
sahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama yang bersangkutan dan atau bicara kepada orang lain
triple bottom line, perusahaan mendapatkan kerangka tentang kekurangan perusahaan tersebut (Chrysanti
baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial. Hasibuan-Sedyono).
CSR bukanlah sebatas kegiatan amal melainkan Berbagai peristiwa negatif yang menimpa se-
mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan jumlah perusahaan di Indonesia, terutama setelah re-
keputusannya benar-benar bermanfaat, agar dilaku- formasi seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi
kan dengan sungguh-sungguh memperhitungkan aki- para pemilik perusahaan, sehingga manajemen pe-
bat terhadap seluruh pemangku kepentingan (stake- rusahaan memberikan perhatian dan tanggung jawab
holder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal yang lebih baik kepada masyarakat, khsusunya di
ini mengharuskan perusahaan untuk membuat kes- sekitar lokasi perusahaan. Oleh karena itu, kelang-
eimbangan antara kepentingan beragam pemangku sungan hidup suatu usaha tidak hanya ditentukan oleh
kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang tingkat keuntungan, namun juga tanggung jawab so-
saham, yang merupakan salah satu pemangku kepent- sial perusahaan. Bahkan apa yang terjadi ketika ban-
ingan internal. yak perusahaan didemo, dihujat, bahkan dirusak oleh
Menurut David C. Korten bahwa dunia bisnis masyarakat sekitar lokasi pabrik.
selama setengah abad terakhir telah menjelma men- Kendati demikian bila ditelaah lebih jauh ke-
jadi institusi paling berkuasa di atas planet ini. In- jadian tersebut bisa jadi salah satu penyebabnya,
stitusi yang dominan di masyarakat manapun harus karena kurangnya perhatian dan tanggung jawabnya
mengambil tanggung jawab untuk kepentingan ber- manajemen dan pemilik perusahaan terhadap ma-
sama, sehingga setiap keputusan yang dibuat, setiap syarakat maupun lingkungan di sekitar lokasi peru-
tindakan yang diambil haruslah dilihat dalam kerang- sahaan. Bahkan investor hanya meraup untung dan
ka tanggung jawab tersebut. Sementara berdasarkan mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di dae-
Word Business Council for Sustainable Development rah tersebut tanpa memperhatikan faktor lingkungan.
(WBCSD) yaitu suatu asosiasi global yang terdiri dari Selain itu, banyak kasus yang nyaris terjadi tidak ada
sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak keuntungan perusahaan yang dikembalikan kepada
di bidang pembangunan berkelanjutan (sustainable masyarakat, justeru yang banyak terjadi adalah ma-
development) yang menyatakan, bahwa CSR meru- syarakat termarginalkan di daerah sendiri.
pakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia Kasus di Papua yang melibatkan PT Freeport
usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontri- sampai kini masih menimbulkan efek domino, se-
busi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas hingga menyebabkan chaos di daerah yang terkenal
setempat atau pun masyarakat luas, bersamaan den- dengan potensi sumber daya alamnya tersebut. Di
gan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta selu- lokasi sekitar areal pertambangan yang mengalirkan
ruh keluarganya. jutaan dollar per hari, kehidupan masyarakat masih
Hasil survey The Millenium Poll on CSR hidup miskin dan hampir nyaris tak tersentuh perha-
(1999) yang dilakukan oleh Environics International tian perusahaan. Bahkan timbul gejolak dan berbagai
(Toronto), Conference Bosrd (New York) dan Prince tindakan anarkis yang ditimpakan kepada mereka
of Wales Bussiness Leader Forum (london) di an- pada saat mengais sisa produksi di areal pembuangan
tara 25.000 responden dari 23 negara menunjukkan limbah.
bahwa dalam membentuk opini tentang perusahaan Berdasarkan aktivitas CSR yang dilakukan peru-
mengatakan, 60 % bahwa etika bisnis, praktek ter- sahaan sebenarnya sudah ada usaha perusahaan untuk
hadap karyawan, dampak terhadap lingkungan yang memperhatikan stakeholdernya, namun masih terden-
merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusa- gar beberapa peristiwa yang terkait dengan pertentan-
haan (CSR) dinilai paling berperan. Sedangkan 40 % gan masyarakat dengan perusahaan. Seperti tanggal
lainnya citra perusahaan dan brand image yang paling 21 Februari 2006 terjadi pengusiran terhadap pen-
mempengaruhi kesan mereka. Hanya sepertiga yang duduk setempat yang melakukan pendulangan emas
mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis funda- dari sisa-sisa limbah produksi PT Freeport di Kali
71
JURNAL INTERAKSI, Vol II No.2, Juli 2013 : 69-81

Kabur Wanamon. Pengusiran dilakukan oleh aparat 9,36 % sehingga menjadikan pemerintah tidak me-
gabungan kepolisian dan satpam PT Freeport. Akibat megang kendali dalam keputusan perusahaan. Akibat
pengusiran ini terjadi bentrokan dan penembakan, dari tidak adanya kendali dari pemerintah menjadi-
apalagi penduduk sekitar yang mengetahui kejadian kan masyarakat sekitarnya, tidak dapat menikmati
itu kemudian menduduki dan menutup jalan utama kekayaan alam yang seharusnya dapat meingkatkan
PT Freeport di Ridge Camp di Mile 72-74, selama kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Selain
beberapa hari, yang merupakan jalan utama (akses itu perusahaan juga terkesan tidak benar-benar mem-
satu-satunya) ke lokasi pengolahan dan penambangan perbaiki lingkungan tambang untuk ditanami sesuai
Grasberg. Setelah itu banyak demo-demo dilakukan dengan kemauan pemerintah.
oleh masyarakat Papua untuk menutup Freeport. Menghadapi hal tersebut, maka penggunaan
Meski pada tanggal 17 Maret 2006 tiga warga regulator bagi pelaksanaan CSR di suatu perusahaan
Abepura, Papua terluka akibat terkena peluru pantu- harus ditingkatkan, sebagai upaya menjaga keseim-
lan setelah beberapa anggota Brimob menembakkan bangan kepentingan antara sharholder dengan stake-
senjata ke udara di depan Kodim Abepura, sehingga holder. Walaupun pemerintah telah mengupayakan
beberapa wartawan televisi yang meliput dianiaya dan beberapa undang-undang untuk pelaksanaan pertam-
dirusak alat kerjanya oleh Brimob. Sementara tanggal bangan dan lingkungan hidup, seperti :
22 Maret 2006 lereng gunung di kawasan pertam- 1. Undang-undang Tentang Ketentuan-ketentuan
bangan terbuka PT Freeport Indonesia di Grasberg, Pokok Pertmabangan No.11 Tahun 1967 tanggal
longsor dan menimbun sejumlah 3 orang meninggal 2 Desember 1967
dan puluhan lainnya mengalami cidera. Sedangkan 2. Undang-undang No.23 tahun 1967 tentang pen-
pada 23 Maret 2006 Kementerian Lingkungan Hidup gelolaan lingkungan hidup (UU-PLH)
mempublikasikan temuan pemantauan dan penataan 3. Undang-undang No 40 tahun 2007 tentang Perse-
kualitas lingkungan di wilayah penambangan PT roan terbatas.
Freeport Indonesia. Hasilnya Freeport dinilai tidak 4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
memenuhi batas air limbah dan telah mencemarkan Nomor 23 tahun 2008 tentang Pedoman teknis
air laut dan biota laut. Tanggal 18 April 2007 sekitar pencegahan dan atau kerusakan lingkungan hidup
9.000 karyawan Freeport mogok kerja untuk menun- akibat pertambangan emas masyarakat.
tut perbaikan kesejahteraan. Kendati perundingan
akhirnya diselesaikan pada 21 April setelah tercapai Namun demikian bila program CSR benar di-
kesepakatan yang termasuk mengenai kenaikan gaji jalankan seharusnya kekacauan tersebut tidak perlu
terendah (www.wikipedia.com) terjadi bila perusahaan memberikan tanggungjawab
Dari uraain tersebut menunjukkan bawa ak- sosialnya kepada masyarakat. Seperti dikatakan man-
tivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan belum tan PM Thailand Anand Panyarachun pada Asian
sepenuhnya mengena pada sasaran. Artinya, perusa- Forum on Coorporate Social Responsibility, 18 Sep-
haan belum benar-benar memperhatikan kepentingan tember 2003 di Bangkok. Melaksanakan praktik-
stakeholder seperti masyarakat Papua. Oleh karena praktik yang bertanggungjawab terhadap lingkungan
itu, CSR disini belum memperhatikan keseimbangan dan sosial akan meningkatkan nilai pemegang saham,
lingkungan sekitarnya, dan terkesan hanya menjadi- dan berdampak pada peningkatan prestasi keuangan
kan pelaksanaan CSR untuk kepentingan kegiatan serta menjamin sukses yang berkelanjutan bagi peru-
perusahaan, terutama dalam menarik simpati pemer- sahaan. Pada kenyataannya CSR tidak serta merta di-
intah dan PBB. Dengan demikian dapat diindikasikan praktekkan oleh semua perusahaan. Namun beberapa
bahwa perusahaan hanya menyenangkan stakeholder perusahaan yang menerapkan CSR justeru dianggap
dengan meningkatkan laba perusahaan dari tahun ke sok sosial, sehingga ada yang berhasil memberikan
tahun. materi riil kepada masyarakat, tetapi di ruang pub-
Sementara itu dari sisi pemerintah kurang men- lik nama perusahaan gagal menarik simpati orang.
jalankan pengawasan terhadap PT Freeport dengan Padahal, tujuan sebenarnya mau berderma sambari
baik, sehingga fungsi kontrol dari pemerintah menjadi meneguk untung citra, tetapi malah buntung. Hal itu
kurang optimal. Penyebabnya adalah masih banyak terjadi karena CSR tidak dilakukan secara terencana
adanya kolusi yang dilakukan pejabat dengan instansi dan tidak didukung konsep yang baik.
keamanan. Disamping itu kepemilikan saham oleh
pemerintah Indonesia yang sangat kecil, yaitu sebesar
72
Suparman, Corporate Social Responsibility:

Pembahasan publik. Dalam organisasi seperti ini public relations


1. Pendekatan Sistem dalam Public Relations lebih difungsikan sebagai corong organisasi untuk
menyampaikan informasi dari organisasi kepada pub-
Pendekatan sistem diyakini mampu menjelas- lik dan tidak sebaliknya. Hanya program public re-
kan saling ketergantungan organisasi dengan ling- lations dibuat untuk membentuk citra sesuai dengan
kungannya dalam menjalankan aktivitas untuk men- kehendak organisasi dan ditujukan untuk mempertah-
capai tujuan. Menurut Kreps (1986) setidaknya ada ankan status quo. Public relations dalam hal ini seb-
empat implikasi penting dari pendekatan sistem un- agai eksekutor kebijakan organisasi dan tidak terlibat
tuk memahami organisasi. Implikasi pertama, sal- dalam pembuatannya, sehingga peran teknis pada
ing ketergantungan menunjukkan antara satu bagian akhirnya yang lebih dominan.
dan bagian lain saling berhubungan. Namun untuk Sementara itu, dalam pendekatan sistem ter-
mencapai kerja organisasi yang efektif maka seluruh buka antara organisasi dengan publik dianggap tidak
bagian fungsional tersebut, harus dikoordinasikan memiliki batasan pemisah yang tidak dapat ditembus.
melalui komunikasi, sehingga aktivitas komunikasi Pendekatan ini secara radikal mencoba mengubah
digunakan untuk berbagai informasi maupun saling pandangan dalam pendekatan tertutup, dengan men-
mempersuasi agar mau bekerja sama. empatkan publik sebagai bagian dari organisasi yang
Implikasi kedua, dalam pendekatan sistem di- tidak terlepaskan. Karena itu, organisasi melihat pub-
tunjukkan bagaimana keterbukaan membawa implika- lik sebagai bagian organisasi yang ikut menentukan
si bagi organisasi untuk menyadari adanya perubahan kehidupan organisasi, sehingga organisasi berupaya
lingkungan. Implikasi ketiga, berdasar kerangka anal- untuk mengetahui kebutuhan, harapan maupun opini
isis mikro dan makro ditunjukkan adanya beberapa publik berkaitan dengan organisasi, yang selanjutnya
level organisasi dalam organisasi itu sendiri. Analisis dijadikan sebagai masukan dan pertimbangan dalam
mikro fokus pada kerja internal organisasi, semen- pembuatan keputusan organisasi. Dengan demikian
tara analisis makro lebih pada keterkaitan organisasi kebijakan organisasi sesungguhnya merupakan hasil
dengan lingkungannya. Ini mempunyai arti penting kesepakatan bersama dari kedua belah pihak.
untuk saluran komunikasi internal dan eksternal serta Dalam sistem terbuka peran public relations
bagaimana kedua saluran tersebut digunakan bersa- sebagai fasilitator komunikasi antara organisasi den-
ma. Implikasi keempat, menunjukkan organisasi ti- gan publiknya, sehingga dalam fungsinya membantu
dak bersifat statis, tetapi dinamis karena adanya adap- organisasi untuk mengeksplorasi dan memetakan
tasi dan inovasi dalam organisasi. Padahal, organisasi opini publik yang selanjutnya menyampaikan kepada
perlu fleksibel dan beradaptasi terhadap perubahan organisasi. Demikian pula sebaliknya, bahwa public
lingkungan. Dari sinilah terjadi pertukaran informasi relations membantu menyampaikan dan mensosial-
melalui saluran eksternal komunikasi. isasikan kebijakan organisasi kepada publik. Namun
Kendati begitu pendekatan sistem yang dipak- jika penyesuaian diri terjadi pada kedua belah pihak,
ai dalam pembahasan public relations dalam tatanan baik organisasi maupun publik sebagai hasil kesepak-
makro, sangat berkaitan dengan bagaimana interaksi atan bersama.
organisasi dengan lingkungan yang melingkupinya. Sedangkan dalam menjalankan fungsi tersebut
Padahal, praktek public relations dipengaruhi oleh public relations pada akhirnya tidak hanya berperan
bagaimana organisasi berinteraksi dengan lingkun- sebagai eksekutor kebijakan atau teknisi saja, melain-
gannya, dalam hal ini dengan para stakeholdernya. kan public relations lebih banyak menjalankan per-
Untuk melihat hal tersebut ada dua pendekatan sistem an manajerial dengan memberi masukan pada pihak
yang dapat digunakan, yaitu pendekatan sistem ter- manajemen dan terlibat dalam proses pembuatan ke-
buka dan sistem tertutup. bijakan. Jadi public relations dapat membantu organ-
Dalam pendekatan sistem tertutup, organisasi isasi mencegah terjadinya krisis dengan memberikan
memandang publik bukan sebagai bagian langsung masukan bagi perubahan yang diperlukan organisasi,
organisasi, namun antara keduanya terdapat pembatas sekaligus mengarahkan program untuk mengubah si-
yang tidak dapat ditembus. Sedangkan kebutuhan, kap maupun perilaku publik, sehingga sifat public re-
harapan maupun opini publik tidak dijadikan per- lations lebih pada upaya proaktif dari pada reaktif.
timbangan dalam pembuatan keputusan, sebaliknya Pendekatan sistem terbuka dalam public rela-
publik dijadikan obyek organisasi. Oleh karena itu, tions dapat digambarkan sebagaimana terlihat pada
interaksi bersifat searah yaitu, dari organisasi kepada gambar 1 dibawah ini.
73
JURNAL INTERAKSI, Vol II No.2, Juli 2013 : 69-81

Gambar 1. maupun organisasi di dalamnya berpartisipasi men-


Open System Model of Public Relations dukung komunitas dan membantu memecahkan berb-
agai masalah yang dihadapi bersama.

2. Corporate Social Responsibility dan tanggung


Jawab Sosial Organisasi
Corporate Social responsibility menurut World
Business Council on Sustainable Development
adalah komitmen dari bisnis atau perusahaan untuk
berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pemban-
gunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya mening-
katkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, ko-
munitas lokal dan masyarakat luas. Definisi lain CSR
adalah tanggungjawab perusahaan untuk menyesuai-
kan diri terhadap kebutuhan dan harapan stakeholder
sehubungan dengan isu-isu etika, sosial dan lingkun-
gannya disamping ekonomi (Warta Pertamina,2004).
Sumber : Cultip, Scott M, Allen H, Center, and Glen M.
Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai
Broom. 2000 Effective Public Relations. Eight Edition,
bagian dari public relations merupakan wujud tang-
New Jersey: Prentice Hall,p.219
gungjawab organisasi. Seperti disampaikan Bernays
(dalam Grunig & Hunt, 1984) ‘’Public relations is
the practice of social responsibility. Hal ini didukung
Berkaitan dengan Corporate Social Responsibil-
pula oleh hasil riset Gildea (dalam Daugherty, 2001)
ity, pendekatan sistem terbuka diyakini mampu mem-
yang menunjukkan bahwa responden menempatkan
perdayakan publiknya, mengingat publik ditempat-
praktek bisnis, dukungan kepada komunitas dan per-
kan pada posisi yang seimbang, saling tergantung dan
lakuan terhadap karyawan sebagai indikator penting
tidak saling mendominasi. Pendekatan sistem terbuka
dari tanggungjawab sosial organisasi. Namun Buch-
dalam kaitannya dengan corporate social responsibil-
holz (dalam Daugherty, 2001) memilih menggunakan
ity dikembangkan lebih specifik menjadi pendeka-
istilah public responsibility untuk mengganti social
tan communitarian (Wilson, 2001). Pendekatan ini
responsibility. Menurutnya, public responsibility
menekankan bahwa hak setiap pihak diakui, tetapi
berkaitan dengan niat baik organisasi untuk secara
dalam penerapannya dibarengi dengan rasa tanggung-
aktif terlibat dalam berbagai isu publik, meskipun ti-
jawab. Tidak ada satu pihak yang akan dikorbankan
dak berkaitan langsung dengan kepentingan organisa-
untuk memenuhi hak pihak lain, namun masing-mas-
si. Keterlibatan ini dapat diawali dengan melakukan
ing mengembangkan rasa tanggung jawab.
identifikasi dan riset isu publik, namun itikad baik
Untuk mengidentifikasi ini Bellah (dalam Wil-
untuk mendiskusikannya di arena publik dan kemam-
son, 2001) mempunyai empat nilai yang menjadi
puan untuk bekerja sama dengan pihak lain dalam
dasar communitarian relationship. Pertama, kombi-
memecahkan masalah yang ada.
nasi dari nilai individual dan penolakan terhadap ber-
Sementara perkembangan masyarakat menuntut
bagai bentuk dominasi dengan fakta bahwa keseluru-
praktek public relations tidak hanya sebagai corong
han komunitas yang berkualitas merupakan prasyarat
masyarakat dan bersifat satu arah, melainkan public
bagi individu maupun organisasi yang berkualitas.
relations diharapkan mampu menjembatani organisasi
Kedua, nilai yang mengandung solidaritas dalam hal
dalam mewujudkan tanggung jawab sosial itu dimu-
ini adalah salah satu pihak ada karena relasi organisasi
lai dan berakhir. David & Blomstrom (dalam Grunig
dengan pihak lain. Nilai yang ketiga adalah commu-
& Hunt, 1984) menggambarkan tanggungjawab so-
nitarian relationship yang merupakan penyeimbang
sial dalam dunia bisnis kedalam tiga buah lingkaran
dari adanya keanggotaan individu maupun organisasi
sebagai berikut :
yang beragam. Sedangkan nilai yang keemapat yaitu
partisipasi dalam komunitas yang merupakan sebuah
hak sekaligus tanggung jawab. Namun relasi akan
baik ketika seluruh anggota komunitas, baik individu
74
Suparman, Corporate Social Responsibility:

Gambar 2 3. Corporate Social Responsibility


A Widening Circle of Business Social Responsibility Corporate Social responsibility menurut ling-
kar studi CSR Indonesia adalah upaya yang sungguh-
sungguh dari entitas bisnis, untuk meminimalkan
dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif
operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan
dalam ranah ekonomi, sosial dan lingkungan agar
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Secara
implisit definisi tersebut, berarti mengajak perusa-
haan untuk bersungguh-sungguh dalam upaya mem-
berikan manfaat atas kehadirannya bagi umat manu-
sia saat ini. Meminimalkan dampak negatif adalah
bagian dari usaha memberikan manfaat di masa yang
akan datang.
Menurut Philip Kotler, CSR dikatakan seb-
agai descretionary yang dalam arti luas berarti ses-
Sumber : Davis & Bloomstrom dalam Grunig & Hunt. uatu yang perlu dilakukan. Seandaiya tidak dilakukan
1984:54 akan berakibat merugikan diri sendiri, namun hal ini
bukanlah suatu peraturan yang diharuskan (saat ini di
Dalam upaya mewujudkan tanggungjawab Indonesia telah diharuskan melalui UU Perseroan).
sosialnya, bentuk kontribusi public relations dilaku- Menurut World Business Council for Sustainable De-
kan melalui fungsi-fungsi yang dijalankan (Grunig & velopment, CSR bukan sekedar descretionary, tetapi
Hunt, 1984;443) yaitu, internal reporting dan ekster- suatu komitmen yang merupakan kebutuhan bagi pe-
nal reporting. Melalui internal reporting public re- rusahaan yang baik sebagai perbaikan kualitas hidup.
lations berperan sebagai pemberi masukan kepada Secara filosofis, jika perusahaan berusaha untuk ber-
pihak manajemen berdasarkan opini publik tentang guna bagi umat manusia maka dalam jangka panjang
perilaku organisasi yang dianggap bertanggung jaw- tentunya akan tetap eksis.
ab maupun yang tidak. Namun demikian secara khu- Dalam memberikan manfaat, perusahaan per-
sus public relations menjalankan proses yang disebut lu memiliki prioritas dan strategi. Salah satu prioritas
sebagai issues management, yaitu : ....the capacity to penting adalah eksistensi perusahaan itu sendiri, un-
understand, mobilize, co-ordinate, and direct all stra- tuk menjaga lembaga bisnis berkelanjutan (kemam-
tegic and policy planning functions, and all public af- puan menghasilkan laba jangka panjang). Hal ini
fairs/public relations skills towards the achievement tentunya akan menjadi tujuan yang strategis, apalagi
of one objective : meaningful participation in creation kemampuan menghasilkan laba jangka panjang han-
of public policy that effects personal and institutional ya akan terealisasi jika kehadiran perusahaan dapat
destiny (Chase, 1984). berguna dan didukung oleh stakeholder. Dukungan
Sedangkan external reporting dari public re- stakeholder akan terwujud jika dampak negatif pada
lations dapat berbentuk social report dan social au- ranah sosial ekonomi dan lingkungan, bukan hanya
dit. Social report berisi laporan kontribusi organisasi dapat diminimalisir tetapi justeru dapat memberikan
kepada publiknya. Laporan ini antara lain mencakup dampak positif yang besar bagi stakeholder.
aktivitas hubungan dengan komunitas, partisipasi Namun demikian program CSR yang meli-
karyawan dalam aktivitas komunitas, konservasi ling- puti pengurangan kemiskinan, pelestarian lingkun-
kungan, adanya peluang yang sama bagi wanita mau- gan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan adalah
pun kelompok minoritas serta aktivitas sosial yang bagian dari upaya pengembangan perusahaan secara
lain. Sementara itu sosial audit lebih melihat tang- berkelanjutan. Hal ini berguna untuk membantu pe-
gung jawab sosial berdasarkan perhitungan keuangan rusahaan dalam memperbaiki financial performance
yang digunakan untuk kepentingan publik. Hal ini bi- dan akses pada modal, meningkatkan corporate im-
asanya dilakukan oleh pihak konsultan eksternal. age dan penjualan/layanan jasa, memelihara kualitas
kerja, memperbaiki keputusan pada isu-isu kritis serta
menangani resiko secara lebih efisien dan mengurangi

75
JURNAL INTERAKSI, Vol II No.2, Juli 2013 : 69-81

biaya jangka panjang. Beberapa pihak mungkin tidak waktu muncul ke permukaan terhadap perusahaan
setuju dengan pernyataan bahwa tanggung jawab so- yang dianggap tidak memperhatikan aspek-aspek so-
sial dikaitkan dengan profit perusahaan. Oleh karena sial, ekonomi dan lingkungan hidupnya (Idris, 2005).
itu, tidak ada salahnya jika CSR bisa juga ditafsirkan Kendati demikian bagi perusahaan yang me-
sebagai investasi, yang berarti dalam melakukan in- miliki reputasi bagus pada umumnya menikmati
vestasi perusahaan akan menilai return yang didapat- enam hal. Pertama, hubungan yang baik dengan para
kan. Dengan demikian CSR bisa ditafsirkan sebagai pemuka masyarakat. Kedua, hubungan positif dengan
sebuah tanggung jawab perusahaan (entitas bisnis) pemerintah setempat. Ketiga, resiko krisis yang lebih
kepada stakeholder dan shareholder. kecil. Keempat, rasa kebanggaan dalam organisasi
Petkoski dan Twosw (2003), CSR sebagai komit- diantara khalayak sasaran. Kelima, saling pengertian
men bisnis yang berperan untuk mendukung pemban- antara khalayak sasaran baik internal maupun ekster-
gunan ekonomi, bekerjasama dengan karyawan dan nal. Keenam, meningkatkan kesetiaan para staf peru-
keluarganya, masyarakat lokal dan masyarakat luas sahaan (Anggoro, 2002).
untuk meningkatkan mutu hidup mereka dengan ber- Sedangkan CSR sendiri adalah bagian dari pro-
bagai cara yang menguntungkan bagi bisnis dan pem- gram community relations yang merupakan tugas dari
bangunan. Didalam Green Paper Komisi Masyara- public relations, sehingga wujud penerapan tanggung
kat Eropa dinyatakan bahwa, kebanyakan definisi jawab sosialnya bisa dimaknai sebagai ‘’an institu-
tanggungjawab sosial korporat menunjukkan sebuah tion’s planned, active, and continuing participation
konsep tentang pengintegrasian, kepedulian terhadap with and within a community to maintain and enhance
masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam op- its environment to the benefit of both the institution
erasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara and the community’’ (Baskin, 1997). Setidaknya ada
perusahaan dan para stakeholdernya. Setidaknya ada tiga dimensi dari relasi organisasi dengan publik yang
dua hal yang terkait dengan tanggungjawab sosial ko- menjadi bagian dari community relations, yaitu com-
rporat itu, yakni pertimbangan sosial dan lingkungan munity investment involvement, dan community
hidup serta interaksi sukarela (irianto, 2004). commitment (Ledingham & Bruning, 2001).
Dalam prinsip responsibility sebenarnya Kendati demikian antara organisasi dengan ko-
penekanan yang signifikan diberikan pada kepent- munitas terdapat hubungan saling ketergantungan,
ingan stakeholders perusahaan. Hal ini perusahaan seperti dikemukakan oleh The Community Relation’s
diharuskan memperhatikan kepentingan stakeholder Section of Champion International Corporation’s
perusahaan, menciptakan nilai tambah dari produk Public Affairs Guide: We are important to those com-
dan jasa bagi stakeholder perusahaan dan memelihara munities. Our payroll maybe the bulwark of the area’s
kesinambungan nilai tambah yang diciptakannya. Se- economy. The taxes we pay support local schools and
dangkan stakeholder perusahaan dapat didefinisikan government. Our voluntary contributions, both finan-
sebagai pihak-pihak yang berkepentingan terhadap cial both and in the form of employees’ personal ser-
eksistensi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah vices, help the communities grows and prosper. And
karyawan, konsumen, pemasok, masyarakat, lingkun- these communities are important to us. Without public
gan sekitar dan pemerintah sebagai regulator. acceptance, no industry can realize its full potential is
Meski begitu CSR sebagai sebuah gagasan pe- essential and must be earned (Grunig & Hunt, 1984)
rusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggungjawab Jadi adanya saling ketergantungan tersebut
yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai pe- memotivasi organisasi untuk mendesain program-
rusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam program community relations. Menurut Grunig dan
kondisi keuangannya saja, melainkan tanggungjawab Hunt (1984), program community relations dapat
perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines. dibedakan dalam dua tipe. Tipe program pertama
Disinilah bottom lines lainnya selain financial juga merupakan program yang fokus pada aktivitas untuk
adalah sosial dan lingkungannya. Karena kondisi membantu komunikasi organisasi dengan pemimpin
keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan komunitas lokal. Sementara itu program kedua fokus
tumbuh secara berkelanjutan (sustainable), maka pe- pada aktivitas yang melibatkan organisasi pada ak-
rusahaan hanya akan menjamin apabila perusahaan tivitas komunitas, seperti dukungan terhadap proses
memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. pendidikan dan sekolah maupun memberikan donasi
Oleh karena itu, sudah menjadi fakta bagaimana re- pada organisasi lokal.
sistensi masyarakat sekitar di berbagai tempat dan Program community relations dilaksanakan
76
Suparman, Corporate Social Responsibility:

untuk mencapai beberapa tujuan (Cultip, Center & lations dalam organisasi meliputi: Pertama, fungsi
Broom, 2000). Pertama, memberikan informasi pada manajemen. Untuk menjalani fungsi ini PR memberi
komunitas tentang organisasi itu sendiri, produk yang masukan kepada pihak manajemen dalam perumusan
dihasilkan, pelayanan yang diberikan serta aktivitas misi, visi, tujuan maupun kebijakan organisasi ber-
yang dilakukan. Kedua, meluruskan kesalahpaha- dasarkan hasil eksplorasi opini publik dan membantu
man dan menanggapi kritikan publik disertai upaya organisasi dalam melakukan perubahan yang diper-
menggalang dukungan dan opini yang positif. Keti- lukan khususnya di masa krisis. Hal ini didasari oleh
ga, mendapatkan dukungan secara hukum yang akan dua hal, yaitu 1) PR memonitor dan mengeksplorasi
mempengaruhi iklim kerja komunitas. Keempat, men- opini publik maka selanjutnya dapat mewakili kepent-
getahui sikap pengetahuan dan harapan komunitas. ingan publik dan memprediksi reaksi publik terhadap
Kelima, mendukung sarana kesehatan, pendidikan, kebijakan organisasi, dan 2) PR berfungsi mengko-
rekreasi dan aktivitas budaya. Keenam, mendapatkan munikasikan kebijakan organisasi kepada publik
pengakuan yang baik dari pemerintah setempat. Ketu- Kedua, Fungsi komunikasi. Sebagai fungsi
juh, membantu perkembangan ekonomi lokal dengan komunikasi PR dapat dilihat dari empat hal, yaitu
membeli barang-barang kebutuhan dari wilayah se- ketrampilan atau keahlian komuniukasi yang perlu
tempat. dimiliki public relations, aktivitas kerja yang biasa
Pencapaian tujuan community relations akan di- dilakukan, sistem yang dibentuk dan operasionalisasi
pengaruhi oleh cara pandang dan perlakuan organisa- penggunaan sistem yang sudah dibentuk dan opera-
si terhadap komunitasnya. Dalam hal ini peran public sionalisasi penggunaan sistem yang sudah dibentuk
relations dalam organisasi menjadi penting. Wilson meliputi : 1) kemampuan dasar komunikasi. Setida-
(2002) mengidentifikasi adanya empat aktivitas pent- knya ada tiga kemampuan dasar yang perlu dimiliki
ing yang perlu dijalankan seseorang public relations. seorang public relations, yaitu kemampuan menden-
Pertama, membantu organisasi agar para pemimpin garkan, menulis dan berbicara, baik dalam kontek
memandang penting relasi dengan komunitas dan me- komunikasi organisasi maupun berbicara didepan
lihat pentingnya peran organisasi dalam komunitas. publik. Selain ketiga hal tersebut, untuk menjalankan
Mereka perlu meyakinkan tanggungjawab organisasi peran manajerial maka seorang PR juga perlu memi-
untuk terlibat dalam upaya pembangunan dan kema- liki kemampuan melakukan riset, menyusun perenca-
juan komunitas. Tanggungjawab untuk meningkatkan naan dan mengevaluasi hasil riset. 2) PR mencakup
kualitas hidup komunitas ini perlu dilakukan, bukan berbagai aktivitas kerja yang dilakukan berkaitan
karena akan mendatangkan profit, melainkan meru- dengan proses komunikasi seperti memproduksi me-
pakan tanggungjawab moral organisasi. dia release, company profile, ataupun majalah internal
Peran kedua seorang public relations adalah termasuk disini program kampanye membentuk kes-
membantu menyadarkan organisasi bahwa komunitas adaran akan isu tertentu ataupun membentuk image
tidak hanya sekedar terdiri dari para investor (Stoke- positif organisasi. 3) PR berperan dalam membangun
holder), namun mereka juga terdiri dari para stake- suatu sistem komunikasi seperti sistem pengumpulan
holders, yaitu karyawan, konsumen, pesaing, pemasok informasi dari publik, membentuk kelompok pelang-
bahan dan kelompok publik lain dimana hubungan gan ataupun komunitas untuk mendapatkan masukan,
perlu dikembangkan. Selanjutnya, karena perspektif ataupun dengan menjalin hubungan baik dengan para
yang menekankan perlunya hubungan dengan komu- editor dan wartawan. 4) PR berkaitan dengan aktivitas
nitas ini termasuk hal yang baru, maka evaluasi terha- memanfaatkan sistem komunikasi yang sudah ada.
dapnya belum banyak dilakukan. Di sini peran ketiga Ketiga, fungsi mempengaruhi opini publik.
public relations adalah untuk meyakinkan organisasi Dalam aktivitas PR banyak bersentuhan dengan opini
bahwa evaluasi keberhasilan organisasi tidak hanya publik. Setidaknya ada tiga hal yang dapat dilakukan
dari sisi finansial, tetapi juga dilihat dari aplikasi tang- public relations, yaitu; 1) PR membantu organisasi
gungjawab sosial organisasi dan penerimaan komuni- untuk membangun relasi dengan publik. 2) Public
tas. Terakhir peran keempat, mengembangkan budaya relations menginterpretasikan opini public dan me-
dan nilai organisasi termasuk menanamkannya pada nyampaikannya kepada organisasi sebagai input. 3)
seluruh anggota organisasi, yang menjamin berlang- Ketika berbicara masalah opini publik maka salah
sungnya hubungan dengan komunitas yang baik. satu hal yang menjadi sorotan publik adalah masalah
Peran public relations sejalan dengan pendapat tanggungjawab sosial, sehingga publicrelations mem-
Baskin dan latimore (1997) tentang fungsi public re- bantu organisasi mewujudkan tanggungjawab sosial
77
JURNAL INTERAKSI, Vol II No.2, Juli 2013 : 69-81

melalui program-programnya. rusahaan, pemerintah dan masyarakat.


Berkaitan dengan fungsi manajemen, Hutapea Dalam implementasi program-program CSR
(2000) menjelaskan bahwa PR adalah fungsi manaje- diharapkan ketiga elemen diatas saling berinteraksi
men untuk membantu menegakkan dan memelihara dan mendukung. Oleh karena itu, dibutuhkan parti-
aturan bersama dalam komunikasi, demi terciptanya sipasi aktif masing-masing stakeholder agar bisa ber-
saling pengertian dan kerjasama antara lembaga atau sinergi, untuk mewujudkan dialog secara komprehen-
perusahaan dengan publiknya. Selain itu, membantu sif. Namun dengan partisipasi aktif para stakeholder
manajemen dalam menanggapi pendapat publiknya, diharapkan pengambilan keputusan, menjalankan
mengatur dan menekankan tanggungjawab manaje- keputusan dan pertanggungjawaban dari implemen-
men dalam melayani kepentingan masyarakat, mem- tasi CSR akan diemban secara bersama. Hanya dalam
bantu memonitor bertindak sebagai suatu sistem tanda hal memandang dan menyikapi CSR ke depan, ses-
bahaya dan berjaga-jaga dalam menghadapi berbagai ungguhnya perlu ada kajian dan sosialisasi yang seri-
kemungkinan buruk, serta menggunakan penelitian us di internal perusahaan dari semua departemen di
dengan teknik-teknik komunikasi yang efektif dan dalamnya.
persuasif untuk mencapai semua itu. Paling tidak untuk menyamakan persepsi di an-
Dalam lingkungan bisnis yang terus berubah tara pelaku dan pengambil kebijakan di dalam suatu
dan berkembang sesusi dengan dinamika organisasi, perusahaan, paradigma pengelolaan perusahaan yang
public relations harus ditempatkan pada platform yang terjadi saat ini, baik ditingkat lokal maupun global
lebih tinggi. Kebutuhan perusahaan yang berkembang tidak serta merta dipahami oleh pengelola dan pen-
tidak hanya mengembangkan produk atau jasa, tetapi gambil kebijakan di satu perusahaan, sehingga pema-
harus berbuat lebih yakni membina hubungan positif haman akan wacana dan implementasi CSR beragam
dan konsisten dengan pihak-pihak yang terlibat den- pula dan otomatis akan mengalami hambatan-ham-
gan organisasi. Oleh karena itu, agar berkembang dan batan secara internal perusahaan.
berfungsi optimal public relations harus didukung Dalam implementasi CSR ini public relations
oleh berbagai pihak (Octavia, 2003). (PR) mempunyai peran penting, baik secara internal
maupun eksternal. Dalam konteks pembentukan citra
4. Manajemen dan Implemetasi Corporate Social perusahaan semua bidang pembahasan di atas boleh
Responsibility dikatakan publicrelations terlibat didalamnya. Mulai
Menurut Idris (2005) sesungguhnya substansi fact finding, planning, communicating hingga evalua-
keberadaan CSR adalah dalam rangka memperkuat tion. Jadi ketika membicarakan CSR berarti kita juga
keberlanjutan perusahaan itu sendiri di sebuah ka- membicarakan public relations (PR) sebuah perusa-
wasan, dengan jalan membangun kerjasama antar haan, dimana CSR merupakan bagian dari commu-
stakeholder yang difasilitasi perusahaan tersebut nity relations. Karena itu, CSR pada dasarnya adalah
dengan menyusun program-program pengemban- kegiatan PR sehingga langkah-langkah dalam proses
gan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, dalam PR pun mewarnai langkah-langkah CSR. Sedangkan
pengertian kemampuan perusahaan untuk beradaptasi menurut Kelly (2001) ada lima tahap manajerial, yaitu
dengan lingkungannya, komunitas dan stakeholder riset, penentuan tujuan, penyusunan program, imple-
yang terkait dengannya, baik lokal, nasional mau- mentasi, evaluasi dan diakhiri dengan pendampingan.
pun global. Diharapkan pengembangan CSR ke de- Lebih lanjut tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai
pan seyogyanya mengacu pada konsep pembangunan berikut (Cultip et al, 2000 & Kelly, 2001).
yang berkelanjutan (Sustainability development) Community relations merupakan suatu aktivitas
Prinsip keberlanjutan ini mengedepankan per- yang terencana dari suatu organisasi. Menurut irianto
tumbuhan, khususnya bagi masyarakat miskin dalam (2004) ada dua pendekatan yang dilakukan public
mengelola lingkungannya dan kemampuan institusin- relations. Pertama, dalam konsep PR lama yang me-
ya dalam mengelola pembangunan, serta strateginya mosisikan organisasi sebagai pemberi donasi, maka
adalah kemampuan untuk mengintegrasikan dimensi program community relations hanyalah bagian dari
ekonomi, ekologi dan sosial yang menghargai kema- aksi dan komunikasi dalam proses PR. Bila berdasar-
jemukan ekologi dan sosial budaya. Kemudian dalam kan pengumpulan fakta dan perumusan masalah dite-
proses pengembangannya tiga stakeholder inti di- mukan bahwa permasalahan yang mendesak adalah
harapkan mendukung penuh diantaranya adalah, pe- menangani komunitas, maka dalam perencanaan akan
disusun program community relations, yang selanjut-
78
Suparman, Corporate Social Responsibility:

nya dijalankan melalui aksi dan komunikasi. Kedua, relations pada dasarnya merupakan proses komuni-
memosikan komunitas sebagai mitra dan konsep ko- kasi dua arah yang bertujuan untuk membangun dan
munitasnya bukan sekedar kumpulan orang yang ber- menjaga reputasi dan citra organisasi di mata pub-
diam di sekitar wilayah operasi organisasi, communi- liknya. Karena itu, dalam program CSR selalu ada
ty relations dianggap sebagai program tersendiri yang aspek bagaimana menyusun pesan yang ingin disam-
merupakan wujud tanggungjawab sosial organisasi. paikan kepada komunitas serta melalui media untuk
Dengan menggunakan tahapan-tahapan dalam menyampaikan pesan maupun mendapatkan masukan
proses PR yang bersifat siklis, maka program dan ke- dari komunitas.
giatan CSR dilakukan melalui tahapan-tahapan seb- Sedangkan aksi dalam implementasi program
agai berikut. Dalam tahap ini public relations melaku- yang sudah direncanakan pada dasarnya sama saja
kan riset untuk mendapatkan fakta yang ada berkaitan dengan implementasi program apapun.. Contoh ka-
dengan organisasi. Setidaknya ada tiga hal yang perlu sus awal ketika program pendidikan dan pelatihan
diidentifikasi yaitu, pertama, kondisi internal organ- ketrampillan itu dijalankan, harus ada ruangan baik
isasi, meliputi identifikasi dan evaluasi kebijakan or- untuk penyampaian teori maupun bengkel kerja se-
ganisasi, aktivitas mauapun produk (barang maupun bagai tempat praktek. Disnilah aksi pendidikan dan
jasa) yang dihasilkan, serta harapan organisasi ter- pelatihan dijalankan, namun tentu saja didalamnya
hadap komunitas. Setidaknya dalam identifikasi ada ada komunikasi yang menjelaskan kenapa program
lima harapan organisasi terhadap komunitas, yaitu itu dijalankan, dan masalah tanggung jawab sosial
pelayanan yang baik dari pemerintahan lokal, aturan organisasi pada komunitasnya sehingga memilih un-
pajak yang jelas dan adil, lingkungan yang nyaman tuk menjalankan program kegiatan tersebut. Dengan
bagi karyawan untuk bekerja, dukungan akan tenaga demikian diharapkan akan berkembang pandangan
kerja serta pada akhirnya dukungan terhadap bisnis yang positif dari komunitas terhadap organisasi se-
dan produknya. Kedua, fakta yang ada pada publik, hingga reputasi dan citra organisasi menjadi baik.
dalam hal ini identifikasi komunitas. Ketiga, Anali- Tahap evaluasi. Evaluasi merupakan keharusan
sis peluang berkaitan dengan upaya membangun pada setiap akhir program atau kegiatan untuk menge-
hubungan komunitas yang baik. Keempat, Berdasar- tahui efektivitas dan efisiensi program. Menurut Cul-
kan fakta yang diperoleh selanjutnya public relations tip, Center dan Broom (2000) proses evaluasi dapat
mengidentifikasi permasalahan utama atau isu besar dilakukan terhadap tiga tahap proses public relations
berkaitan dengan hubungan komunitas. yaitu, 1) tahap persiapan, seperti evaluasi terhadap
Tahap perencanaan. Berdasarkan identifikasi kelengkapan informasi berkaitan dengan komuni-
masalah dan temuan fakta yang ada public relations tas, pilihan media, maupun penyusunan pesan. 2) ta-
menentukan tujuan jangka pendek, menengah mau- hap implementasi seperti jumlah pastisipan, jumlah
pun jangka panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut pesan yang disampaikan maupun frekuensi kegiatan.
dirumuskan program hubungan komunitas, yang pada 3) dampak yang dihasilkan seperti perubahan sikap,
dasarnya terdiri dari dua tipe program, yaitu program perilaku atau perubahan sosial yang terjadi. Berdasar-
komunikasi dan program kesetabilan organisasi dalam kan hasil evaluasi ini bisa diketahui apakah program
komunitas. Perencanaan merupakan sebuah prakiraan bisa dilanjutkan, dihentikan atau dilanjutkan dengan
yang didasarkan pada fakta dan informasi tentang melakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan.
sesuatu yang akan terwujud atau terjadi nanti. Namun Namun dalam konteks community relations bahwa
untuk mewujudkan apa yang diperkirakan itu dibuat- evaluasi bukan hanya dilakukan terhadap penyeleng-
lah suatu program, setiap program biasanya diisi den- garaan program atau kegiatan belaka, melainkan juga
gan berbagai kegiatan. Kegiatan sebagai bagian dari dievaluasi bagaimana sikap komunitas terhadap or-
program merupakan langkah-langkah yang ditempuh ganisasi. Oleh karena itu, evaluasi atas sikap publik
untuk mewujudkan program guna mencapai tujuan ini diperlukan karena community relations ini, meski
yang sudah ditetapkan. merupakan wujud tanggungjawab sosial organisasi
Tahap aksi dan komunikasi. Dalam tahap ini dis- tetap merupakan kegiatan public relations.
usun dua strategi yaitu, Strategi aksi yang berkaiatan Tahap pendampingan. Program hubungan ko-
dengan implementasi program, perubahan-perubahan munitas merupakan program yang berkelanjutan, se-
yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah hingga dalam hal ini public relations perlu melaku-
ditetapkan. Kedua, Strategi komunikasi yang berkai- kan beberapa hal sebagai berikut. Pertama, selalu
tan dengan upaya pengkomunikasian program. Public
79
JURNAL INTERAKSI, Vol II No.2, Juli 2013 : 69-81

menginformasikan perkembangan terakhir yang ter- bahwa aktivitas community relations tidak akan lepas
jadi dalam organisasi, seperti menyampaikan laporan dari pemahaman organisasi akan peran public rela-
tahunan ataupun kebijakan terbaru organisasi yang tions. Namun posisi kewenangan dan fungsi yang di-
berdampak pada komunitas. Kedua, mengembangkan jalankan dalam organisasi akan mempengaruhi model
komunikasi timbal balik yang memungkinkan komu- praktek yang dijalankan. Sedangkan pada level mikro
nitas menyampaikan opini dan memperoleh umpan yang berkaitan dengan individu pelakunya, commu-
balik. Ketiga, secara rutin melakukan kontak dengan nity relations akan dipengaruhi oleh kompetensi para
komunitas untuk menjaga dan memupuk hubungan pelaku yang membawa implikasi pada peran yang
baik, seperti dengan menghadiri pertemuan rutin ko- dijalankan, apakah peran manajerial ataukah tek-
munitas ataupun mengundang komunitas dalam keg- nis. Corporate social responsibility yang merupakan
iatan organisasi. bagian dari community relations akan memberikan
Tahapan manajemen public relations tersebut benefit jangka panjang, jika ditempatkan sebagai ba-
dapat digambarkan sebagai siklus hubungan organ- gian dari strategi besar organisasi. Oleh karena itu,
isasi dengan publik yang aktif. Hasil evaluasi dengan kritik terhadap CSR akan menyebabkan suatu alasan
disertai proses pendampingan akan menghasilkan in- dimana akhirnya bisnis perusahaan dipersalahkan.
put bagi perumusan program public relations berikut- Contohnya, ada kepercayaan bahwa program CSR
nya. seringkali dilakukan sebagai suatu upaya untuk men-
galihkan perhatian masyarakat atas masalah etika dari
Penutup bisnis utama perseroan.
Corporate Sosial Responsibility (CSR) meru-
pakan wacana yang sedang berkembang di dunia bis- Daftar Pustaka
nis atau perusahaan. Wacana ini digunakan oleh peru- Baskin, Otis,Craig Aronoff and Dan Lattimore.1997.
sahaan dalam rangka mengambil peran menghadapi Public Relations : The Profession and The Prac-
perekonomian menuju pasar bebas. Namun kenyatan- tice. Edisi empat.Madison : Brown & Bench-
nya CSR tidak serta merta dipraktekkan oleh semua mark
perusahaan. Ada yang berhasil memberikan materi Baskin, Otis, Dan Lattimore and Suzette T. Heiman,
riil kepada masyarakat, namun di ruang publik nama Elizabeth L. Toth, and James K. Van Leuven.
perusahaan gagal menarik simpati orang. Hal ini ter- 2004 Public Relations : The Profession and The
jadi karena CSR dilakukan secara latah dan tidak Practice, Edisi lima. Madison : Brown & Bench-
didukung konsep yang baik. Sebenarnya substansi ke- mark.
beradaan CSR adalah dalam rangka memperkuat ke- Cultip, Scott M, Allen H. Center, and Glen M. Brown.
berlanjutan perusahaan itu sendiri di sebuah kawasan, 2000. Effective Public Relations. Eight edition.
dengan jalan membangun kerjasama antar stakhold- New Jersey: Prentice Hall.
ers yang difasilitasi perusahaan tersebut dengan me- Chrysanti Hasibuan-Sedyono, 2010, ASISTEN Dirut-
nyusun program-program pengembangan masyarakat External Relations PPM, Lembaga Manajemen
sekitarnya. Namun untuk memahami community re- PPM pada situs PPM.
lations perlu dilihat dari berbagai level analisis. Pada David C Kortens, Penulias Buku Laris berjudul When
tataran makro, community relations dilihat dari relasi Corporations Rule the Word.
organisasi sebagai suatu sistem yang berhubungan Daugherty, Emma L. 2001. ‘’Public relations and so-
dan saling tergantung dengan sistem yang lain. Pa- cial responsibility’’ dalam Health, Robert L and
dahal aspek sosial, ekonomi, politik, hukum maupun Vasquez, Gabriel 9eds). Handbook of Public Re-
budaya akan mempengaruhi pola hubungan yang lations. California: Sage Publication, Inc. (h.389-
ada. Oleh karena itu, Reputasi organisasi tidak hanya 402).
dilihat dari sisi seberapa besar profit yang diperoleh, Grunig, James E & Todd Hunt. 1984. Managing Pub-
namun juga dilihat dari aspek tanggungjawab sosial lic relations. Chicago: Holt, Rinehart and Win-
organisasi dalam bentuk corporate social responsibil- ston, Inc.
ity, community investment, community involnement Hutapea, EB. 2000. Public Relations sebagai Fung-
dan community commitment. si Manajemen. Majalah Widya, Agustus 2000,
Dari level meso (perencanaan yang didasarkan No.179 Tahun XVII.
pada kebijaksanaan yang ditetapkan) ini ditunjukkan

80
Suparman, Corporate Social Responsibility:

Kelly, Kathleen S. 2001.’’Stewardship : the fifth step


in the public relations process’’ dalam Heath,
Robert l and Vasquez, Gabriel (eds). Handbook
of Public Relations. California: Sage Publication,
Inc.(h.279-290).
Yudarwati Arum G, 2004, Community Relations :
Bentuk Tanggung Jawab Sosial Organisasi, Jur-
nal Ilmu Komuniaksi Universitas Atmajaya Yo-
gyakarta.
Kreps, Gary L. 1986. Organizational Communication,
Theory dan Praktek, New York : Longman.
Nurdin M.Rachman, Asep Efendi, Emir Wicaksono.
2011. Panduan lengkap Perencanaan CSR. Pene-
bar Swadaya, Cimanggis Depok.
Idris, Abdul Rasyid. 2005. Corporate Social Respon-
sibility (CSR) Sebuah gagasan dan Implementasi.
Dokumen http://www.Fajar.co.id, 22 November
2005.
Irianto, Yosal. 2004. Community Relations. Konsep
dan Aplikasinya. Simbiosa Rekatama Media,
Bandung.
Octavia, Sutjiati. 2003. Corporate Public Relaions
dalam Dunia Usaha. Majalah Bank & Manaje-
men, Mei-Juni 2003.
Petkoski, Djordjija and Twose, Nigel (Ed). 2003.
Public Policy for Corporate Social Responsibility.
Jointly sponsored by The World Bank Institute,
the Private Sector Development Vice Presidency
of the World Bank, and the International Finance
Corporation. Document of http://info.worldbank.
org/july 7-25, 2003.
Warta Pertamina. 2004. CSR sebagai Strategi Bisnis.
Dokumen http://www.pertamina.com/,Juli 2004.
Wilson, Laurie J. 2001.’’Relatinship within com-
munities: public relations for the new century’’.
Dalam Heath, Robert L (ed). Handbook of Pub-
lic Relations. California : Sage Publication, Inc.
(h.521-526).

81

Anda mungkin juga menyukai