Suparman
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP Angkatan V
Email : parman_62@yahoo.com
Abstract :
Corporate Social Responsibility is performed as an institution’s planned, active, and continuing partici-
pation with and within a community to maintain and enhance its environment to the benefit of both the institu-
tion and the community. Community relations will reduce conflict and help to discover the best policy that lead
to well being community throught the establishment of social capital as part of corporate social responsibility.
At the macro level, the system approach and communitarian approach give perspectives to explain the interac-
tion between organization with is environment. At the mezzo level, the corporate social responsibility shoult
be supported by its function in organization. Finally at the micro level, public relations practitioners should
take a signifikant role in organization
Key words : corporate social responsibility, system approach, social responsibility, public relations
Abstraksi :
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dilakukan seperti apa yang telah direncanakan lembaga, bersifat
aktif dan partisipasi dalam masyarakat untuk mempertahankan serta meningkatkan lingkungan untuk ke-
pentingan antara lembaga dan masyarakat. Hubungan masyarakat akan mengurangi konflik dan membantu
untuk menemukan kebijakan yang terbaik dan mengarah pada kesejahteraan masyarakat seperti pembentu-
kan modal sosial sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Pada tingkat makro, pendekatan
sistem dan pendekatan komunitarian memberikan perspektif untuk menjelaskan interaksi antara organisasi
dengan lingkungan adalah sangat penting. Pada tingkat meso bersifat operasional dan disesuaikan dengan
kondisi perusahaan sehingga tanggung jawab sosialnya didukung oleh fungsinya dalam organisasi. Namun
pada tingkat mikro, prkatisi public relations harus mengambil peran secara signifikan dalam organisasi pe-
rusahaan.
Kata Kunci : Tanggung Jawab Sosial perusahaan, Pendekatan Sistem, Tanggung Jawab, Public Relations
69
JURNAL INTERAKSI, Vol II No.2, Juli 2013 : 69-81
dan mendorong para pekerjanya untuk sukarelawan mental seperti faktor finansial, ukuran perusahaan,
dalam mengambil bagian pada proyek komunitas, se- strategi perusahaan atau manajemen. Kendati begitu
hingga menciptakan suatu itikad baik di mata komuni- sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai ti-
tas tersebut yang secara langsung akan meningkatkan dak melakukan CSR adalah ingin menghukum 40 %
reputasi perusahaan serta memperkuat merek peru- dan 50 % tidak akan membeli produk dari perusahaan
sahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama yang bersangkutan dan atau bicara kepada orang lain
triple bottom line, perusahaan mendapatkan kerangka tentang kekurangan perusahaan tersebut (Chrysanti
baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial. Hasibuan-Sedyono).
CSR bukanlah sebatas kegiatan amal melainkan Berbagai peristiwa negatif yang menimpa se-
mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan jumlah perusahaan di Indonesia, terutama setelah re-
keputusannya benar-benar bermanfaat, agar dilaku- formasi seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi
kan dengan sungguh-sungguh memperhitungkan aki- para pemilik perusahaan, sehingga manajemen pe-
bat terhadap seluruh pemangku kepentingan (stake- rusahaan memberikan perhatian dan tanggung jawab
holder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal yang lebih baik kepada masyarakat, khsusunya di
ini mengharuskan perusahaan untuk membuat kes- sekitar lokasi perusahaan. Oleh karena itu, kelang-
eimbangan antara kepentingan beragam pemangku sungan hidup suatu usaha tidak hanya ditentukan oleh
kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang tingkat keuntungan, namun juga tanggung jawab so-
saham, yang merupakan salah satu pemangku kepent- sial perusahaan. Bahkan apa yang terjadi ketika ban-
ingan internal. yak perusahaan didemo, dihujat, bahkan dirusak oleh
Menurut David C. Korten bahwa dunia bisnis masyarakat sekitar lokasi pabrik.
selama setengah abad terakhir telah menjelma men- Kendati demikian bila ditelaah lebih jauh ke-
jadi institusi paling berkuasa di atas planet ini. In- jadian tersebut bisa jadi salah satu penyebabnya,
stitusi yang dominan di masyarakat manapun harus karena kurangnya perhatian dan tanggung jawabnya
mengambil tanggung jawab untuk kepentingan ber- manajemen dan pemilik perusahaan terhadap ma-
sama, sehingga setiap keputusan yang dibuat, setiap syarakat maupun lingkungan di sekitar lokasi peru-
tindakan yang diambil haruslah dilihat dalam kerang- sahaan. Bahkan investor hanya meraup untung dan
ka tanggung jawab tersebut. Sementara berdasarkan mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di dae-
Word Business Council for Sustainable Development rah tersebut tanpa memperhatikan faktor lingkungan.
(WBCSD) yaitu suatu asosiasi global yang terdiri dari Selain itu, banyak kasus yang nyaris terjadi tidak ada
sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak keuntungan perusahaan yang dikembalikan kepada
di bidang pembangunan berkelanjutan (sustainable masyarakat, justeru yang banyak terjadi adalah ma-
development) yang menyatakan, bahwa CSR meru- syarakat termarginalkan di daerah sendiri.
pakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia Kasus di Papua yang melibatkan PT Freeport
usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontri- sampai kini masih menimbulkan efek domino, se-
busi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas hingga menyebabkan chaos di daerah yang terkenal
setempat atau pun masyarakat luas, bersamaan den- dengan potensi sumber daya alamnya tersebut. Di
gan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta selu- lokasi sekitar areal pertambangan yang mengalirkan
ruh keluarganya. jutaan dollar per hari, kehidupan masyarakat masih
Hasil survey The Millenium Poll on CSR hidup miskin dan hampir nyaris tak tersentuh perha-
(1999) yang dilakukan oleh Environics International tian perusahaan. Bahkan timbul gejolak dan berbagai
(Toronto), Conference Bosrd (New York) dan Prince tindakan anarkis yang ditimpakan kepada mereka
of Wales Bussiness Leader Forum (london) di an- pada saat mengais sisa produksi di areal pembuangan
tara 25.000 responden dari 23 negara menunjukkan limbah.
bahwa dalam membentuk opini tentang perusahaan Berdasarkan aktivitas CSR yang dilakukan peru-
mengatakan, 60 % bahwa etika bisnis, praktek ter- sahaan sebenarnya sudah ada usaha perusahaan untuk
hadap karyawan, dampak terhadap lingkungan yang memperhatikan stakeholdernya, namun masih terden-
merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusa- gar beberapa peristiwa yang terkait dengan pertentan-
haan (CSR) dinilai paling berperan. Sedangkan 40 % gan masyarakat dengan perusahaan. Seperti tanggal
lainnya citra perusahaan dan brand image yang paling 21 Februari 2006 terjadi pengusiran terhadap pen-
mempengaruhi kesan mereka. Hanya sepertiga yang duduk setempat yang melakukan pendulangan emas
mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis funda- dari sisa-sisa limbah produksi PT Freeport di Kali
71
JURNAL INTERAKSI, Vol II No.2, Juli 2013 : 69-81
Kabur Wanamon. Pengusiran dilakukan oleh aparat 9,36 % sehingga menjadikan pemerintah tidak me-
gabungan kepolisian dan satpam PT Freeport. Akibat megang kendali dalam keputusan perusahaan. Akibat
pengusiran ini terjadi bentrokan dan penembakan, dari tidak adanya kendali dari pemerintah menjadi-
apalagi penduduk sekitar yang mengetahui kejadian kan masyarakat sekitarnya, tidak dapat menikmati
itu kemudian menduduki dan menutup jalan utama kekayaan alam yang seharusnya dapat meingkatkan
PT Freeport di Ridge Camp di Mile 72-74, selama kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Selain
beberapa hari, yang merupakan jalan utama (akses itu perusahaan juga terkesan tidak benar-benar mem-
satu-satunya) ke lokasi pengolahan dan penambangan perbaiki lingkungan tambang untuk ditanami sesuai
Grasberg. Setelah itu banyak demo-demo dilakukan dengan kemauan pemerintah.
oleh masyarakat Papua untuk menutup Freeport. Menghadapi hal tersebut, maka penggunaan
Meski pada tanggal 17 Maret 2006 tiga warga regulator bagi pelaksanaan CSR di suatu perusahaan
Abepura, Papua terluka akibat terkena peluru pantu- harus ditingkatkan, sebagai upaya menjaga keseim-
lan setelah beberapa anggota Brimob menembakkan bangan kepentingan antara sharholder dengan stake-
senjata ke udara di depan Kodim Abepura, sehingga holder. Walaupun pemerintah telah mengupayakan
beberapa wartawan televisi yang meliput dianiaya dan beberapa undang-undang untuk pelaksanaan pertam-
dirusak alat kerjanya oleh Brimob. Sementara tanggal bangan dan lingkungan hidup, seperti :
22 Maret 2006 lereng gunung di kawasan pertam- 1. Undang-undang Tentang Ketentuan-ketentuan
bangan terbuka PT Freeport Indonesia di Grasberg, Pokok Pertmabangan No.11 Tahun 1967 tanggal
longsor dan menimbun sejumlah 3 orang meninggal 2 Desember 1967
dan puluhan lainnya mengalami cidera. Sedangkan 2. Undang-undang No.23 tahun 1967 tentang pen-
pada 23 Maret 2006 Kementerian Lingkungan Hidup gelolaan lingkungan hidup (UU-PLH)
mempublikasikan temuan pemantauan dan penataan 3. Undang-undang No 40 tahun 2007 tentang Perse-
kualitas lingkungan di wilayah penambangan PT roan terbatas.
Freeport Indonesia. Hasilnya Freeport dinilai tidak 4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
memenuhi batas air limbah dan telah mencemarkan Nomor 23 tahun 2008 tentang Pedoman teknis
air laut dan biota laut. Tanggal 18 April 2007 sekitar pencegahan dan atau kerusakan lingkungan hidup
9.000 karyawan Freeport mogok kerja untuk menun- akibat pertambangan emas masyarakat.
tut perbaikan kesejahteraan. Kendati perundingan
akhirnya diselesaikan pada 21 April setelah tercapai Namun demikian bila program CSR benar di-
kesepakatan yang termasuk mengenai kenaikan gaji jalankan seharusnya kekacauan tersebut tidak perlu
terendah (www.wikipedia.com) terjadi bila perusahaan memberikan tanggungjawab
Dari uraain tersebut menunjukkan bawa ak- sosialnya kepada masyarakat. Seperti dikatakan man-
tivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan belum tan PM Thailand Anand Panyarachun pada Asian
sepenuhnya mengena pada sasaran. Artinya, perusa- Forum on Coorporate Social Responsibility, 18 Sep-
haan belum benar-benar memperhatikan kepentingan tember 2003 di Bangkok. Melaksanakan praktik-
stakeholder seperti masyarakat Papua. Oleh karena praktik yang bertanggungjawab terhadap lingkungan
itu, CSR disini belum memperhatikan keseimbangan dan sosial akan meningkatkan nilai pemegang saham,
lingkungan sekitarnya, dan terkesan hanya menjadi- dan berdampak pada peningkatan prestasi keuangan
kan pelaksanaan CSR untuk kepentingan kegiatan serta menjamin sukses yang berkelanjutan bagi peru-
perusahaan, terutama dalam menarik simpati pemer- sahaan. Pada kenyataannya CSR tidak serta merta di-
intah dan PBB. Dengan demikian dapat diindikasikan praktekkan oleh semua perusahaan. Namun beberapa
bahwa perusahaan hanya menyenangkan stakeholder perusahaan yang menerapkan CSR justeru dianggap
dengan meningkatkan laba perusahaan dari tahun ke sok sosial, sehingga ada yang berhasil memberikan
tahun. materi riil kepada masyarakat, tetapi di ruang pub-
Sementara itu dari sisi pemerintah kurang men- lik nama perusahaan gagal menarik simpati orang.
jalankan pengawasan terhadap PT Freeport dengan Padahal, tujuan sebenarnya mau berderma sambari
baik, sehingga fungsi kontrol dari pemerintah menjadi meneguk untung citra, tetapi malah buntung. Hal itu
kurang optimal. Penyebabnya adalah masih banyak terjadi karena CSR tidak dilakukan secara terencana
adanya kolusi yang dilakukan pejabat dengan instansi dan tidak didukung konsep yang baik.
keamanan. Disamping itu kepemilikan saham oleh
pemerintah Indonesia yang sangat kecil, yaitu sebesar
72
Suparman, Corporate Social Responsibility:
75
JURNAL INTERAKSI, Vol II No.2, Juli 2013 : 69-81
biaya jangka panjang. Beberapa pihak mungkin tidak waktu muncul ke permukaan terhadap perusahaan
setuju dengan pernyataan bahwa tanggung jawab so- yang dianggap tidak memperhatikan aspek-aspek so-
sial dikaitkan dengan profit perusahaan. Oleh karena sial, ekonomi dan lingkungan hidupnya (Idris, 2005).
itu, tidak ada salahnya jika CSR bisa juga ditafsirkan Kendati demikian bagi perusahaan yang me-
sebagai investasi, yang berarti dalam melakukan in- miliki reputasi bagus pada umumnya menikmati
vestasi perusahaan akan menilai return yang didapat- enam hal. Pertama, hubungan yang baik dengan para
kan. Dengan demikian CSR bisa ditafsirkan sebagai pemuka masyarakat. Kedua, hubungan positif dengan
sebuah tanggung jawab perusahaan (entitas bisnis) pemerintah setempat. Ketiga, resiko krisis yang lebih
kepada stakeholder dan shareholder. kecil. Keempat, rasa kebanggaan dalam organisasi
Petkoski dan Twosw (2003), CSR sebagai komit- diantara khalayak sasaran. Kelima, saling pengertian
men bisnis yang berperan untuk mendukung pemban- antara khalayak sasaran baik internal maupun ekster-
gunan ekonomi, bekerjasama dengan karyawan dan nal. Keenam, meningkatkan kesetiaan para staf peru-
keluarganya, masyarakat lokal dan masyarakat luas sahaan (Anggoro, 2002).
untuk meningkatkan mutu hidup mereka dengan ber- Sedangkan CSR sendiri adalah bagian dari pro-
bagai cara yang menguntungkan bagi bisnis dan pem- gram community relations yang merupakan tugas dari
bangunan. Didalam Green Paper Komisi Masyara- public relations, sehingga wujud penerapan tanggung
kat Eropa dinyatakan bahwa, kebanyakan definisi jawab sosialnya bisa dimaknai sebagai ‘’an institu-
tanggungjawab sosial korporat menunjukkan sebuah tion’s planned, active, and continuing participation
konsep tentang pengintegrasian, kepedulian terhadap with and within a community to maintain and enhance
masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam op- its environment to the benefit of both the institution
erasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara and the community’’ (Baskin, 1997). Setidaknya ada
perusahaan dan para stakeholdernya. Setidaknya ada tiga dimensi dari relasi organisasi dengan publik yang
dua hal yang terkait dengan tanggungjawab sosial ko- menjadi bagian dari community relations, yaitu com-
rporat itu, yakni pertimbangan sosial dan lingkungan munity investment involvement, dan community
hidup serta interaksi sukarela (irianto, 2004). commitment (Ledingham & Bruning, 2001).
Dalam prinsip responsibility sebenarnya Kendati demikian antara organisasi dengan ko-
penekanan yang signifikan diberikan pada kepent- munitas terdapat hubungan saling ketergantungan,
ingan stakeholders perusahaan. Hal ini perusahaan seperti dikemukakan oleh The Community Relation’s
diharuskan memperhatikan kepentingan stakeholder Section of Champion International Corporation’s
perusahaan, menciptakan nilai tambah dari produk Public Affairs Guide: We are important to those com-
dan jasa bagi stakeholder perusahaan dan memelihara munities. Our payroll maybe the bulwark of the area’s
kesinambungan nilai tambah yang diciptakannya. Se- economy. The taxes we pay support local schools and
dangkan stakeholder perusahaan dapat didefinisikan government. Our voluntary contributions, both finan-
sebagai pihak-pihak yang berkepentingan terhadap cial both and in the form of employees’ personal ser-
eksistensi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah vices, help the communities grows and prosper. And
karyawan, konsumen, pemasok, masyarakat, lingkun- these communities are important to us. Without public
gan sekitar dan pemerintah sebagai regulator. acceptance, no industry can realize its full potential is
Meski begitu CSR sebagai sebuah gagasan pe- essential and must be earned (Grunig & Hunt, 1984)
rusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggungjawab Jadi adanya saling ketergantungan tersebut
yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai pe- memotivasi organisasi untuk mendesain program-
rusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam program community relations. Menurut Grunig dan
kondisi keuangannya saja, melainkan tanggungjawab Hunt (1984), program community relations dapat
perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines. dibedakan dalam dua tipe. Tipe program pertama
Disinilah bottom lines lainnya selain financial juga merupakan program yang fokus pada aktivitas untuk
adalah sosial dan lingkungannya. Karena kondisi membantu komunikasi organisasi dengan pemimpin
keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan komunitas lokal. Sementara itu program kedua fokus
tumbuh secara berkelanjutan (sustainable), maka pe- pada aktivitas yang melibatkan organisasi pada ak-
rusahaan hanya akan menjamin apabila perusahaan tivitas komunitas, seperti dukungan terhadap proses
memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. pendidikan dan sekolah maupun memberikan donasi
Oleh karena itu, sudah menjadi fakta bagaimana re- pada organisasi lokal.
sistensi masyarakat sekitar di berbagai tempat dan Program community relations dilaksanakan
76
Suparman, Corporate Social Responsibility:
untuk mencapai beberapa tujuan (Cultip, Center & lations dalam organisasi meliputi: Pertama, fungsi
Broom, 2000). Pertama, memberikan informasi pada manajemen. Untuk menjalani fungsi ini PR memberi
komunitas tentang organisasi itu sendiri, produk yang masukan kepada pihak manajemen dalam perumusan
dihasilkan, pelayanan yang diberikan serta aktivitas misi, visi, tujuan maupun kebijakan organisasi ber-
yang dilakukan. Kedua, meluruskan kesalahpaha- dasarkan hasil eksplorasi opini publik dan membantu
man dan menanggapi kritikan publik disertai upaya organisasi dalam melakukan perubahan yang diper-
menggalang dukungan dan opini yang positif. Keti- lukan khususnya di masa krisis. Hal ini didasari oleh
ga, mendapatkan dukungan secara hukum yang akan dua hal, yaitu 1) PR memonitor dan mengeksplorasi
mempengaruhi iklim kerja komunitas. Keempat, men- opini publik maka selanjutnya dapat mewakili kepent-
getahui sikap pengetahuan dan harapan komunitas. ingan publik dan memprediksi reaksi publik terhadap
Kelima, mendukung sarana kesehatan, pendidikan, kebijakan organisasi, dan 2) PR berfungsi mengko-
rekreasi dan aktivitas budaya. Keenam, mendapatkan munikasikan kebijakan organisasi kepada publik
pengakuan yang baik dari pemerintah setempat. Ketu- Kedua, Fungsi komunikasi. Sebagai fungsi
juh, membantu perkembangan ekonomi lokal dengan komunikasi PR dapat dilihat dari empat hal, yaitu
membeli barang-barang kebutuhan dari wilayah se- ketrampilan atau keahlian komuniukasi yang perlu
tempat. dimiliki public relations, aktivitas kerja yang biasa
Pencapaian tujuan community relations akan di- dilakukan, sistem yang dibentuk dan operasionalisasi
pengaruhi oleh cara pandang dan perlakuan organisa- penggunaan sistem yang sudah dibentuk dan opera-
si terhadap komunitasnya. Dalam hal ini peran public sionalisasi penggunaan sistem yang sudah dibentuk
relations dalam organisasi menjadi penting. Wilson meliputi : 1) kemampuan dasar komunikasi. Setida-
(2002) mengidentifikasi adanya empat aktivitas pent- knya ada tiga kemampuan dasar yang perlu dimiliki
ing yang perlu dijalankan seseorang public relations. seorang public relations, yaitu kemampuan menden-
Pertama, membantu organisasi agar para pemimpin garkan, menulis dan berbicara, baik dalam kontek
memandang penting relasi dengan komunitas dan me- komunikasi organisasi maupun berbicara didepan
lihat pentingnya peran organisasi dalam komunitas. publik. Selain ketiga hal tersebut, untuk menjalankan
Mereka perlu meyakinkan tanggungjawab organisasi peran manajerial maka seorang PR juga perlu memi-
untuk terlibat dalam upaya pembangunan dan kema- liki kemampuan melakukan riset, menyusun perenca-
juan komunitas. Tanggungjawab untuk meningkatkan naan dan mengevaluasi hasil riset. 2) PR mencakup
kualitas hidup komunitas ini perlu dilakukan, bukan berbagai aktivitas kerja yang dilakukan berkaitan
karena akan mendatangkan profit, melainkan meru- dengan proses komunikasi seperti memproduksi me-
pakan tanggungjawab moral organisasi. dia release, company profile, ataupun majalah internal
Peran kedua seorang public relations adalah termasuk disini program kampanye membentuk kes-
membantu menyadarkan organisasi bahwa komunitas adaran akan isu tertentu ataupun membentuk image
tidak hanya sekedar terdiri dari para investor (Stoke- positif organisasi. 3) PR berperan dalam membangun
holder), namun mereka juga terdiri dari para stake- suatu sistem komunikasi seperti sistem pengumpulan
holders, yaitu karyawan, konsumen, pesaing, pemasok informasi dari publik, membentuk kelompok pelang-
bahan dan kelompok publik lain dimana hubungan gan ataupun komunitas untuk mendapatkan masukan,
perlu dikembangkan. Selanjutnya, karena perspektif ataupun dengan menjalin hubungan baik dengan para
yang menekankan perlunya hubungan dengan komu- editor dan wartawan. 4) PR berkaitan dengan aktivitas
nitas ini termasuk hal yang baru, maka evaluasi terha- memanfaatkan sistem komunikasi yang sudah ada.
dapnya belum banyak dilakukan. Di sini peran ketiga Ketiga, fungsi mempengaruhi opini publik.
public relations adalah untuk meyakinkan organisasi Dalam aktivitas PR banyak bersentuhan dengan opini
bahwa evaluasi keberhasilan organisasi tidak hanya publik. Setidaknya ada tiga hal yang dapat dilakukan
dari sisi finansial, tetapi juga dilihat dari aplikasi tang- public relations, yaitu; 1) PR membantu organisasi
gungjawab sosial organisasi dan penerimaan komuni- untuk membangun relasi dengan publik. 2) Public
tas. Terakhir peran keempat, mengembangkan budaya relations menginterpretasikan opini public dan me-
dan nilai organisasi termasuk menanamkannya pada nyampaikannya kepada organisasi sebagai input. 3)
seluruh anggota organisasi, yang menjamin berlang- Ketika berbicara masalah opini publik maka salah
sungnya hubungan dengan komunitas yang baik. satu hal yang menjadi sorotan publik adalah masalah
Peran public relations sejalan dengan pendapat tanggungjawab sosial, sehingga publicrelations mem-
Baskin dan latimore (1997) tentang fungsi public re- bantu organisasi mewujudkan tanggungjawab sosial
77
JURNAL INTERAKSI, Vol II No.2, Juli 2013 : 69-81
nya dijalankan melalui aksi dan komunikasi. Kedua, relations pada dasarnya merupakan proses komuni-
memosikan komunitas sebagai mitra dan konsep ko- kasi dua arah yang bertujuan untuk membangun dan
munitasnya bukan sekedar kumpulan orang yang ber- menjaga reputasi dan citra organisasi di mata pub-
diam di sekitar wilayah operasi organisasi, communi- liknya. Karena itu, dalam program CSR selalu ada
ty relations dianggap sebagai program tersendiri yang aspek bagaimana menyusun pesan yang ingin disam-
merupakan wujud tanggungjawab sosial organisasi. paikan kepada komunitas serta melalui media untuk
Dengan menggunakan tahapan-tahapan dalam menyampaikan pesan maupun mendapatkan masukan
proses PR yang bersifat siklis, maka program dan ke- dari komunitas.
giatan CSR dilakukan melalui tahapan-tahapan seb- Sedangkan aksi dalam implementasi program
agai berikut. Dalam tahap ini public relations melaku- yang sudah direncanakan pada dasarnya sama saja
kan riset untuk mendapatkan fakta yang ada berkaitan dengan implementasi program apapun.. Contoh ka-
dengan organisasi. Setidaknya ada tiga hal yang perlu sus awal ketika program pendidikan dan pelatihan
diidentifikasi yaitu, pertama, kondisi internal organ- ketrampillan itu dijalankan, harus ada ruangan baik
isasi, meliputi identifikasi dan evaluasi kebijakan or- untuk penyampaian teori maupun bengkel kerja se-
ganisasi, aktivitas mauapun produk (barang maupun bagai tempat praktek. Disnilah aksi pendidikan dan
jasa) yang dihasilkan, serta harapan organisasi ter- pelatihan dijalankan, namun tentu saja didalamnya
hadap komunitas. Setidaknya dalam identifikasi ada ada komunikasi yang menjelaskan kenapa program
lima harapan organisasi terhadap komunitas, yaitu itu dijalankan, dan masalah tanggung jawab sosial
pelayanan yang baik dari pemerintahan lokal, aturan organisasi pada komunitasnya sehingga memilih un-
pajak yang jelas dan adil, lingkungan yang nyaman tuk menjalankan program kegiatan tersebut. Dengan
bagi karyawan untuk bekerja, dukungan akan tenaga demikian diharapkan akan berkembang pandangan
kerja serta pada akhirnya dukungan terhadap bisnis yang positif dari komunitas terhadap organisasi se-
dan produknya. Kedua, fakta yang ada pada publik, hingga reputasi dan citra organisasi menjadi baik.
dalam hal ini identifikasi komunitas. Ketiga, Anali- Tahap evaluasi. Evaluasi merupakan keharusan
sis peluang berkaitan dengan upaya membangun pada setiap akhir program atau kegiatan untuk menge-
hubungan komunitas yang baik. Keempat, Berdasar- tahui efektivitas dan efisiensi program. Menurut Cul-
kan fakta yang diperoleh selanjutnya public relations tip, Center dan Broom (2000) proses evaluasi dapat
mengidentifikasi permasalahan utama atau isu besar dilakukan terhadap tiga tahap proses public relations
berkaitan dengan hubungan komunitas. yaitu, 1) tahap persiapan, seperti evaluasi terhadap
Tahap perencanaan. Berdasarkan identifikasi kelengkapan informasi berkaitan dengan komuni-
masalah dan temuan fakta yang ada public relations tas, pilihan media, maupun penyusunan pesan. 2) ta-
menentukan tujuan jangka pendek, menengah mau- hap implementasi seperti jumlah pastisipan, jumlah
pun jangka panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut pesan yang disampaikan maupun frekuensi kegiatan.
dirumuskan program hubungan komunitas, yang pada 3) dampak yang dihasilkan seperti perubahan sikap,
dasarnya terdiri dari dua tipe program, yaitu program perilaku atau perubahan sosial yang terjadi. Berdasar-
komunikasi dan program kesetabilan organisasi dalam kan hasil evaluasi ini bisa diketahui apakah program
komunitas. Perencanaan merupakan sebuah prakiraan bisa dilanjutkan, dihentikan atau dilanjutkan dengan
yang didasarkan pada fakta dan informasi tentang melakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan.
sesuatu yang akan terwujud atau terjadi nanti. Namun Namun dalam konteks community relations bahwa
untuk mewujudkan apa yang diperkirakan itu dibuat- evaluasi bukan hanya dilakukan terhadap penyeleng-
lah suatu program, setiap program biasanya diisi den- garaan program atau kegiatan belaka, melainkan juga
gan berbagai kegiatan. Kegiatan sebagai bagian dari dievaluasi bagaimana sikap komunitas terhadap or-
program merupakan langkah-langkah yang ditempuh ganisasi. Oleh karena itu, evaluasi atas sikap publik
untuk mewujudkan program guna mencapai tujuan ini diperlukan karena community relations ini, meski
yang sudah ditetapkan. merupakan wujud tanggungjawab sosial organisasi
Tahap aksi dan komunikasi. Dalam tahap ini dis- tetap merupakan kegiatan public relations.
usun dua strategi yaitu, Strategi aksi yang berkaiatan Tahap pendampingan. Program hubungan ko-
dengan implementasi program, perubahan-perubahan munitas merupakan program yang berkelanjutan, se-
yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah hingga dalam hal ini public relations perlu melaku-
ditetapkan. Kedua, Strategi komunikasi yang berkai- kan beberapa hal sebagai berikut. Pertama, selalu
tan dengan upaya pengkomunikasian program. Public
79
JURNAL INTERAKSI, Vol II No.2, Juli 2013 : 69-81
menginformasikan perkembangan terakhir yang ter- bahwa aktivitas community relations tidak akan lepas
jadi dalam organisasi, seperti menyampaikan laporan dari pemahaman organisasi akan peran public rela-
tahunan ataupun kebijakan terbaru organisasi yang tions. Namun posisi kewenangan dan fungsi yang di-
berdampak pada komunitas. Kedua, mengembangkan jalankan dalam organisasi akan mempengaruhi model
komunikasi timbal balik yang memungkinkan komu- praktek yang dijalankan. Sedangkan pada level mikro
nitas menyampaikan opini dan memperoleh umpan yang berkaitan dengan individu pelakunya, commu-
balik. Ketiga, secara rutin melakukan kontak dengan nity relations akan dipengaruhi oleh kompetensi para
komunitas untuk menjaga dan memupuk hubungan pelaku yang membawa implikasi pada peran yang
baik, seperti dengan menghadiri pertemuan rutin ko- dijalankan, apakah peran manajerial ataukah tek-
munitas ataupun mengundang komunitas dalam keg- nis. Corporate social responsibility yang merupakan
iatan organisasi. bagian dari community relations akan memberikan
Tahapan manajemen public relations tersebut benefit jangka panjang, jika ditempatkan sebagai ba-
dapat digambarkan sebagai siklus hubungan organ- gian dari strategi besar organisasi. Oleh karena itu,
isasi dengan publik yang aktif. Hasil evaluasi dengan kritik terhadap CSR akan menyebabkan suatu alasan
disertai proses pendampingan akan menghasilkan in- dimana akhirnya bisnis perusahaan dipersalahkan.
put bagi perumusan program public relations berikut- Contohnya, ada kepercayaan bahwa program CSR
nya. seringkali dilakukan sebagai suatu upaya untuk men-
galihkan perhatian masyarakat atas masalah etika dari
Penutup bisnis utama perseroan.
Corporate Sosial Responsibility (CSR) meru-
pakan wacana yang sedang berkembang di dunia bis- Daftar Pustaka
nis atau perusahaan. Wacana ini digunakan oleh peru- Baskin, Otis,Craig Aronoff and Dan Lattimore.1997.
sahaan dalam rangka mengambil peran menghadapi Public Relations : The Profession and The Prac-
perekonomian menuju pasar bebas. Namun kenyatan- tice. Edisi empat.Madison : Brown & Bench-
nya CSR tidak serta merta dipraktekkan oleh semua mark
perusahaan. Ada yang berhasil memberikan materi Baskin, Otis, Dan Lattimore and Suzette T. Heiman,
riil kepada masyarakat, namun di ruang publik nama Elizabeth L. Toth, and James K. Van Leuven.
perusahaan gagal menarik simpati orang. Hal ini ter- 2004 Public Relations : The Profession and The
jadi karena CSR dilakukan secara latah dan tidak Practice, Edisi lima. Madison : Brown & Bench-
didukung konsep yang baik. Sebenarnya substansi ke- mark.
beradaan CSR adalah dalam rangka memperkuat ke- Cultip, Scott M, Allen H. Center, and Glen M. Brown.
berlanjutan perusahaan itu sendiri di sebuah kawasan, 2000. Effective Public Relations. Eight edition.
dengan jalan membangun kerjasama antar stakhold- New Jersey: Prentice Hall.
ers yang difasilitasi perusahaan tersebut dengan me- Chrysanti Hasibuan-Sedyono, 2010, ASISTEN Dirut-
nyusun program-program pengembangan masyarakat External Relations PPM, Lembaga Manajemen
sekitarnya. Namun untuk memahami community re- PPM pada situs PPM.
lations perlu dilihat dari berbagai level analisis. Pada David C Kortens, Penulias Buku Laris berjudul When
tataran makro, community relations dilihat dari relasi Corporations Rule the Word.
organisasi sebagai suatu sistem yang berhubungan Daugherty, Emma L. 2001. ‘’Public relations and so-
dan saling tergantung dengan sistem yang lain. Pa- cial responsibility’’ dalam Health, Robert L and
dahal aspek sosial, ekonomi, politik, hukum maupun Vasquez, Gabriel 9eds). Handbook of Public Re-
budaya akan mempengaruhi pola hubungan yang lations. California: Sage Publication, Inc. (h.389-
ada. Oleh karena itu, Reputasi organisasi tidak hanya 402).
dilihat dari sisi seberapa besar profit yang diperoleh, Grunig, James E & Todd Hunt. 1984. Managing Pub-
namun juga dilihat dari aspek tanggungjawab sosial lic relations. Chicago: Holt, Rinehart and Win-
organisasi dalam bentuk corporate social responsibil- ston, Inc.
ity, community investment, community involnement Hutapea, EB. 2000. Public Relations sebagai Fung-
dan community commitment. si Manajemen. Majalah Widya, Agustus 2000,
Dari level meso (perencanaan yang didasarkan No.179 Tahun XVII.
pada kebijaksanaan yang ditetapkan) ini ditunjukkan
80
Suparman, Corporate Social Responsibility:
81