Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

Riyanti Isaskar, S.P, M.Si


Laboratorium of Productions and Operations Management of Agribusiness,
Faculty of Agriculture, University of Brawijaya
Email: riyanti_is@yahoo.com

A. DESKRIPSI MODUL
MODUL
B. KEGIATAN BELAJAR
c. Usahatani Keluarga
1. Tujuan Kegiatan dan Perusahaan
Belajar Pertanian

1
2. Uraian Materi Belajar: d. Klasifikasi Usahatani
a. Pengertian
Usahatani
b. Sejarah dan
Perkembangan
Usahatani

SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT


A. DESKRIPSI MODUL
Modul ini membahas tentang beberapa pengertian
usahatani menurut beberapa ahli serta sejarah
perkembangan usahatani di Indonesia. Selanjutnya juga
dibahas mengenai perbedaan usahatani keluarga dengan
perusahaan pertanian. Modul ini dirancang secara
sederhana agar memudahkan mahasiswa dalam memahami
tentang konsep usahatani.

B. KEGIATAN BELAJAR
TUJUAN KEGIATAN BELAJAR:
(SPEED)

Setelah mempelajari bagian ini, Saudara diharapkan


dapat:
 Mengerti dan Memahami Pengertian Usahatani
 Mengerti dan Memahami Sejarah dan Perkembangan
Usahatani
 Mengerti Perbedaan Usahatani Keluarga dan
Perusahaan Pertanian
 Mengerti dan Memahami Klasifikasi Usahatani
Pengantar Usahatani University of Brawijaya 2016

1. Uraian Materi Belajar


A. Pengertian Usahatani
- Menurut Soekartawi (1995) bahwa ilmu usahatani adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang
ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi
pada waktu tertentu.

- Menurut Adiwilaga (1982), ilmu usahatani adalah ilmu yang


menyelidiki segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan orang
melakukan pertanian dan permasalahan yang ditinjau secara khusus dari
kedudukan pengusahanya sendiri atau Ilmu usahatani yaitu menyelidiki
cara-cara seorang petani sebagai pengusaha dalam menyusun,
mengatur dan menjalankan perusahaan itu.

- Menurut Mosher (1968) usahatani adalah:


Suatu tempat atau sebagian dari permukaan bumi di mana pertanian
diselenggarakan seorang petani tertentu, apakah ia seorang pemilik,
penyakap atau manajer yang digaji himpunan dari sumber-sumber
alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk produksi
pertanian seperti tanah dan air, perbaikan- perbaikan yang dilakukan
atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di
atas tanah itu dan sebagainya.

- Menurut Kadarsan (1993), usahatani adalah suatu tempat dimana


seseorang atau sekumpulan orang berusaha mengelola unsur-unsur
produksi seperti alam, tenaga kerja, modal dan ketrampilan dengan
tujuan berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di lapangan pertanian.

 Ilmu usahatani adalah ilmu terapan yang membahas atau mempelajari


bagaimana menggunakan sumberdaya secara efisien dan efektif pada
suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil maksimal. Sumber daya itu
adalah lahan, tenaga kerja, modal dan manajemen.

 Usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di


tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah
dan air, perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar
matahari, bangunan yang didirikan di atas tanah dsb. Farm, yaitu
sebagai sutu tempat atau bagian dari permukaamn bumi dimana
pertanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu apakah ia
seorang pemilik, penyakap ataupun manger yang digaji.

 Ilmu usahatani (farm management), yaitu bagian dari ilmu ekonomi


pertanian yang mempelajari cara-cara petani menyelenggarakan
usahatani

 Tujuan usahatani yaitu bagaimana petani dapat memperbesar hasil


sehingga kehidupan seluruh keluarganya menjadi lebih baik. Untuk
mencapai tujuan ini petani selalu memperhitungkan untung ruginya
walau tidak secara tertulis. Dalam ilmu ekonomi dikatakan bahwa petani
membandingkan antara hasil yang diharapkan akan diterima pada waktu
panen (penerimaan, revenue) dengan biaya (pengorbanan, cost) yang
harus dikeluarkan.
 Hasil yang diperoleh petani pada saat panen disebut produksi, dan biaya
yang dikeluarkan disebut biaya produksi. Agar tujuan usahatani tercapai
Page 2 of 7
Pengantar Usahatani University of Brawijaya 2016
maka usahataninya harus produktif dan efisien.
 Produktif artinya usahatani itu produktifitasnya tinggi. Produktivsitas
secara teknis adalah perkalian antara efisiensi (usaha) dan kapasitas
(tanah).
 Efisiensi fisik mengukur banyaknya hasil produksi (output) yang dapat
diperoleh dari satu kesatuan input. Kapasitas tanah menggambarkan
kemampuan tanah itu menyerap tenaga dan modal sehingga
memberikan hasil produksi bruto yang sebesar-besarnya pada tingkat
tehnologi tertentu.

B. Sejarah dan Perkembangan Usahatani


- Pertanian di Indonesia Diawali dengan sistem ladang berpindah-pindah,
dimana masyarakat menanam apa saja, hanya untuk memenuhi
kebutuhan pangan.

- Kemudian sistem bersawah di temukan, orang mulai bermukim ditempat


yang tetap, tanaman padi yang berasal dari daerah padang rumput dan
kemudian juga diusahakan di daerah-daerah hutan dengan cara
berladang yang berpindah diatas tanah kering

- Dengan timbulnya persawahan, orang mulai tinggal tetap disuatu lokasi


yang dikenal dengan nama “kampong” walaupun usahatani persawahan
sudah dimulai, namun usahatani secara “berladang yang berpindah-
pindah” belum ditinggalkan

- Di Jawa, sejak VOC menguasai di Batavia kebijakan pertanian bukan


untuk tujuan memajukan pertanian di Indonesia, melainkan hanya untuk
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bagi VOC.

- Tahun 1830, Van Den Bosch sebagai gubernur Jendral Hindia Belanda
mendapatkan tugas rahasia untuk meningkatkan ekspor dan muncullah
yang disebut tanam paksa. Sebenarnya Undang-undang Pokok Agraria
mengenai pembagian tanah telah muncul sejak 1870, namun
kenyataanya tanam paksa baru berakhir tahun 1921,

- Setelah Indonesia merdeka, maka kebijakan pemerintah terhadap


pertanian tidak banyak mengalami perubahan. Pemerintah tetap
mencurahkan perhatian khusus pada produksi padi dengan berbagai
peraturan seperti wajib jual padi kepada pemerintah. Namun masih
banyak tanah yang dikuasai oleh penguasa dan pemilik modal besar,
sehingga petani penggarap atau petani bagi hasil tidak dengan mudah
menentukan tanaman yang akan ditanam dan budidaya terhadap
tanamannya pun tak berkembang.

- Pada permulaan tahun 1970-an pemerintah Indonesia meluncurkan


suatu program pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan
program Revolusi Hijau yang dimasyarakat petani dikenal dengan
program BIMAS. Tujuan utama dari program tersebut adalah
meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

- Pada tahun 1998 usahatani di Indonesia mengalami keterpurukan


karena adanya krisis multi-dimensi. Pada waktu itu telah terjadi
perubahan yang mendadak bahkan kacau balau dalam pertanian kita.
Kredit pertanian dicabut, suku bunga kredit membumbung tinggi
sehingga tidak ada kredit yang tersedia ke pertanian.

Page 3 of 7
Pengantar Usahatani University of Brawijaya 2016
- keterpurukan pertanian Indonesia akibat krisis moneter membuat
pemerintah dalam hal ini departemen pertanian sebagai stake holder
pembangunan pertanian mengambil suatu keputusan untuk melindungi
sektor agribisnis yaitu “pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang
berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi.”

Sejarah dan perkembangan usahatani dibagi menjadi 5 kelompok


yaitu:

1. Pengumpul
Yaitu kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara
mengumpulkan apa-apa yang dihasilkan oleh alam berupa hasil-hasil
hutan, mineral-mineral serta kekayaan laut. Pada taraf pengumpul ini
manusia dalam berusa untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dari
usahataninya. Pada taraf pengumpul ini tujuannya adalah untuk
memenuhi kebutuhan keluarga. Berarti semakin banyak onggok
keluarga maka semakin semakin banyak pula yang dibutuhkan dalam
memenuhi kebutuhan keluarganya.
2. Pertanian
Kegiatan manusia untuk mengembangbiakan tumbuh-tumbuhan
ataupun hewan dengan maksud agar tumbuh-tumbuhan dan hewan
tersebut dapat lebih baik dalam memenuhi kebutuhan manusia. Lebih
baik dalam artian kuantitatif, kualitatif dan ekonomis. Artinya dengan
biaya produksi yang lebih murah diperoleh jumlah produksi yang lebih
banyak, rasa dan mutu lebi baik serta tahan lama. Pada taraf ini
manusia mulai berusaha untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
desertai dengan pertimbangan yang ekonomis.
3. Perindustrian
Yaitu kegiatan manusia untuk merubah bentuk dari hasil pertanian
sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia yang lebih baik. Industry
ini ada beberapa jenis, yang paling sederhana yaitu mengubah bentuk
hasil pertanian yang biasanya hanya dikelola dengan menggunakan
tangan diubah menjadi menggunakan mesin yang dikendalikan oleh
manusia secara automatis.
4. Perdagangan
Kegiatan manusia untuk merubah tempat, waktu serta kepemilikan hasil
pertanian dari kelompok pengumpul pertanian dan industry sepaya hasil
tersebut lebih baik untuk memenuhi kebutuhan manusia. Hasil pertanian
paada umumnya berada di pedesaan, sedangkan sebagian besar
konsumen berada di perkotaan, dengan perdagangan inilah yang
menghubungkan antara produsen dan konsumen. Kegiatan perdagangan
meliputi kegiatan sortasi (pengumpulan hasil-hasil pertanian di
pedesaan), menyimpan, pengangkutan dan lain-lain.
5. Jasa-jasa yang Lain
Yaitu kegiatan manusia untuk memperlancar kegiatan terdahulu.

C. Usahatani Keluarga dan Perusahaan Pertanian

a) Usahatani Keluarga
Usahatani Keluarga adalah usahatani dimana terdapat tenaga
kerja yang sebagian besar dari keluarga petani itu sendiri dan sebagian
besar pendapatan petani dalam setahun berasal dari usahataninya.
Usahatani Keluarga memiliki ciri ciri yaitu Sedikitnya separo dari seluruh
jumlah tenaga kerja pria yang diperlukan usahataninya berasal dari
petani penggarapnya dan anggota keluarga dan sedikitnya separo dari
Page 4 of 7
Pengantar Usahatani University of Brawijaya 2016
jumlah pendapatan kotor yang diterima oleh keluarga petaninya berasal
dari usahatani tersebut.
Usahatani keluarga dipimpin oleh kepala keluarga yang
memutuskan segala yang bersangkutan dengan operasi usahatani,
tujuan usahatani berhubungan erat dengan kepentingan hidup
keluarganya. Oleh karena itu, pada sebagian besar usahatani keluarga
tidak ada pemisah antara pengeluaran usahatani dengan pengeluaran
untuk keperluan hidup keluarganya.
Luas tanah tidak dapat dijadikan ukuran untuk mendefinisikan
usahatani keluarga. Usahatani keluarga dapat pula terdiri dari tanah
yang sempit.Karena tiap tanah memberikan sifat dan kesuburan yang
berbeda-beda maka pemakaian luas tanah untuk mendefinisikan luas
tanah tidak mudah. Jumlah kerja yang diperlukan dan pendapatan kotor
tang diterima petani lebih tepat dijadikan dasar untuk mendefenisikan
usahatani keluarga.

b) Perusahaan Pertanian
Perusahaan pertanian adalah perusahaan yang memproduksi hasil
tertentu dengan system pertanian seragam dibawah system manajemen
terpusat dengan berbagai metode ilmiah dan teknik pengolahan yang
efisien, untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.
Di Indonesia, perusahaan perusahaan pertanian penting dan sudah
mempunyai sejarah yang lama adalah perkebunan (plantation), yang
mengusahakan tanah tanah yang luas berdasarkan hak hak
pengusahaan tertentu. Di samping itu, perusahaan pertanian dapat
berbentuk perusahaan eksploitasi hutan, perusahaan peternakan atau
perikanan yang semuanya mempunyai tujuan utama untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya. Perusahaan pertanian
dalam arti luas ini dapat berstatus perusahaan swasta nasional, kerja
sama atau perusahaan asing, tergantung pada siapa pemilik sumber
permodalannya.

D. Klasifikasi Usahatani

a. Pola usahatani
Terdapat dua macam pola usahatani, yaitu lahan basah atau sawah,
lahan kering. Ada beberapa sawah yang irigasinya dipengaruhi oleh sifat
pengairannya, yaitu :
 Sawah dengan pengairan tehnis
 Sawah dengan pengairan setengah tehnis
 Sawah dengan pengairan sederhana
 Sawah dengan pengairan tadah hujan
 Sawah pasang surut, umumnya di muara sungai
b. Tipe usahatani
Tipe usahatani menunjukkan klasifikasi tanaman yang didasarkan pada
macam dan cara penyusunan tanaman yang diusahakan.
(1) Tipe usahatani :
 Usahatani padi
 Usahatani palawija (serealia, umbi-umbian, jagung)

(2) Cara penyusunan tanaman:


 Usahatani Monokultur:
(a) Satu jenis tanaman sayuran yang ditanam pada suatu lahan.
(b) Pola ini idak memperkenankan adanya jenis tanaman lain pada

Page 5 of 7
Pengantar Usahatani University of Brawijaya 2016
(c) Lahan Yang sama. Pola tanam monokultur banyak dilakukan
(d) Petani sayuran yang memiliki lahan khusus. Jarang yang
melakukannya di lahan yang sempit.
 Pola tanam tumpangsari
(a) Pola tanam tumpangsari merupakan penanaman campuran dari
dua atau lebih jenis sayuran dalam suatu luasan lahan.
(b) Menurut Suryanto (1990) dan Tono (1991) bahwa prinsip
tumpangsari lebih banyak menyangkut tanaman diantaranya :
(c) Tanaman yang ditanam secara tumpangsari, dua tanaman atau
lebih mempunyai umur yang tidak sama
(d) Apabila tanaman yang ditumpangsarikan mempunyai umur yang
hampir sama, sebaiknya fase pertumbuhannya berbeda.
(e) Terdapat perbedaan kebutuhan terhadap air, cahaya dan unsur
hara.
(f) Tanaman mempunyai perbedaan perakaran. Menurut Santoso
(1990), beberapa keuntungan dari tumpangsari adalah sebagai
berikut :
 Mengurangi resiko kerugian yang disebabkan fluktuasi
harga pertanian
 Menekan biaya operasional seperti tenaga kerja dan
pemeliharaan tanaman.
 Meningkatkan produktifitas tanah sekaligus memperbaiki
sifat tanah.
 Usahatani bergilir/tumpang gilir

c. Struktur usahatani

Struktur usahatani menunjukkan bagaimana suatu komoditi


diusahakan. Cara pengusahaan dapat dilakukan secara khusus (1
lokasi), tidak khusus (berganti-ganti lahan atau varietas tanaman) dan
campuran (2 jenis atau lebih varietas tanaman, misal tumpangsari dan
tumpang gilir). Ada pula yang disebut dengan “Mix Farming” yaitu
manakala pilihannya antara dua komoditi yang berbeda polanya,
misalnya hortikultura dan sapi perah.

Pemilihan khusus atau tidak khusus ditentukan oleh :

 Kondisi lahan
 Musim/iklim setempat
 Pengairan
 Kemiringan lahan
 Kedalaman lahan

d. Corak usahatani
Corak usahatani berdasarkan tingkatan hasil pengelolaan usahatani
yang ditentukan oleh berbagai ukuran/kriteria, antara lain :
– Nilai umum, sikap dan motivasi
– Tujuan produksi
– Pengambilan keputusan
– Tingkat teknologi
– Derajat komersialisasi dari produksi usahatani
– Derajat komersialisasi dari input usahatani
– Proporsi penggunaan faktor produksi dan tingkat keuntungan
– Pendayagunaan lembaga pelayanan pertanian setempat

Page 6 of 7
Pengantar Usahatani University of Brawijaya 2016
– Tersedianya sumber yang sudah digunakan dalam usahatani
– Tingkat dan keadaan sumbangan pertanian dalam keseluruhan
tingkat ekonomi

e. Bentuk usahatani
Bentuk usahatani di bedakan atas penguasaan faktor produksi oleh
petani, yaitu :
 Perorangan: faktor produksi dimiliki atau dikuasai oleh
seseorang, maka hasilnya juga akan ditentukan oleh
seseorang.
 Kooperatif: faktor produksi dimiliki secara bersama, maka
hasilnya digunakan dibagi berdasar kontribusi dari pencurahan
faktor yang lain.

REFERENSI

Arsyad, S. 1985. Strategi Konversi Tanah. Makalah Proceeding Lokakarya


Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu.Yogyakarta,3-5 Oktober 1985.

Go Ban Hong. 1976. Pengelolaan Tanah Kering. Makalah Penataran PPS Bidang
Agronomi 1. Muara, Bogor.

Sukartiko, B. 1988. Pembangunan Pertanian Lahan Kering dengan Pendekatan


Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Makalah Seminar LPSP.Tanggal 16
Februari 1988, di Jakarta USESE. 1985. Studi Impak sosial

Page 7 of 7

Anda mungkin juga menyukai