A. DESKRIPSI MODUL
MODUL
B. KEGIATAN BELAJAR
c. Usahatani Keluarga
1. Tujuan Kegiatan dan Perusahaan
Belajar Pertanian
1
2. Uraian Materi Belajar: d. Klasifikasi Usahatani
a. Pengertian
Usahatani
b. Sejarah dan
Perkembangan
Usahatani
B. KEGIATAN BELAJAR
TUJUAN KEGIATAN BELAJAR:
(SPEED)
- Tahun 1830, Van Den Bosch sebagai gubernur Jendral Hindia Belanda
mendapatkan tugas rahasia untuk meningkatkan ekspor dan muncullah
yang disebut tanam paksa. Sebenarnya Undang-undang Pokok Agraria
mengenai pembagian tanah telah muncul sejak 1870, namun
kenyataanya tanam paksa baru berakhir tahun 1921,
Page 3 of 7
Pengantar Usahatani University of Brawijaya 2016
- keterpurukan pertanian Indonesia akibat krisis moneter membuat
pemerintah dalam hal ini departemen pertanian sebagai stake holder
pembangunan pertanian mengambil suatu keputusan untuk melindungi
sektor agribisnis yaitu “pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang
berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi.”
1. Pengumpul
Yaitu kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara
mengumpulkan apa-apa yang dihasilkan oleh alam berupa hasil-hasil
hutan, mineral-mineral serta kekayaan laut. Pada taraf pengumpul ini
manusia dalam berusa untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dari
usahataninya. Pada taraf pengumpul ini tujuannya adalah untuk
memenuhi kebutuhan keluarga. Berarti semakin banyak onggok
keluarga maka semakin semakin banyak pula yang dibutuhkan dalam
memenuhi kebutuhan keluarganya.
2. Pertanian
Kegiatan manusia untuk mengembangbiakan tumbuh-tumbuhan
ataupun hewan dengan maksud agar tumbuh-tumbuhan dan hewan
tersebut dapat lebih baik dalam memenuhi kebutuhan manusia. Lebih
baik dalam artian kuantitatif, kualitatif dan ekonomis. Artinya dengan
biaya produksi yang lebih murah diperoleh jumlah produksi yang lebih
banyak, rasa dan mutu lebi baik serta tahan lama. Pada taraf ini
manusia mulai berusaha untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
desertai dengan pertimbangan yang ekonomis.
3. Perindustrian
Yaitu kegiatan manusia untuk merubah bentuk dari hasil pertanian
sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia yang lebih baik. Industry
ini ada beberapa jenis, yang paling sederhana yaitu mengubah bentuk
hasil pertanian yang biasanya hanya dikelola dengan menggunakan
tangan diubah menjadi menggunakan mesin yang dikendalikan oleh
manusia secara automatis.
4. Perdagangan
Kegiatan manusia untuk merubah tempat, waktu serta kepemilikan hasil
pertanian dari kelompok pengumpul pertanian dan industry sepaya hasil
tersebut lebih baik untuk memenuhi kebutuhan manusia. Hasil pertanian
paada umumnya berada di pedesaan, sedangkan sebagian besar
konsumen berada di perkotaan, dengan perdagangan inilah yang
menghubungkan antara produsen dan konsumen. Kegiatan perdagangan
meliputi kegiatan sortasi (pengumpulan hasil-hasil pertanian di
pedesaan), menyimpan, pengangkutan dan lain-lain.
5. Jasa-jasa yang Lain
Yaitu kegiatan manusia untuk memperlancar kegiatan terdahulu.
a) Usahatani Keluarga
Usahatani Keluarga adalah usahatani dimana terdapat tenaga
kerja yang sebagian besar dari keluarga petani itu sendiri dan sebagian
besar pendapatan petani dalam setahun berasal dari usahataninya.
Usahatani Keluarga memiliki ciri ciri yaitu Sedikitnya separo dari seluruh
jumlah tenaga kerja pria yang diperlukan usahataninya berasal dari
petani penggarapnya dan anggota keluarga dan sedikitnya separo dari
Page 4 of 7
Pengantar Usahatani University of Brawijaya 2016
jumlah pendapatan kotor yang diterima oleh keluarga petaninya berasal
dari usahatani tersebut.
Usahatani keluarga dipimpin oleh kepala keluarga yang
memutuskan segala yang bersangkutan dengan operasi usahatani,
tujuan usahatani berhubungan erat dengan kepentingan hidup
keluarganya. Oleh karena itu, pada sebagian besar usahatani keluarga
tidak ada pemisah antara pengeluaran usahatani dengan pengeluaran
untuk keperluan hidup keluarganya.
Luas tanah tidak dapat dijadikan ukuran untuk mendefinisikan
usahatani keluarga. Usahatani keluarga dapat pula terdiri dari tanah
yang sempit.Karena tiap tanah memberikan sifat dan kesuburan yang
berbeda-beda maka pemakaian luas tanah untuk mendefinisikan luas
tanah tidak mudah. Jumlah kerja yang diperlukan dan pendapatan kotor
tang diterima petani lebih tepat dijadikan dasar untuk mendefenisikan
usahatani keluarga.
b) Perusahaan Pertanian
Perusahaan pertanian adalah perusahaan yang memproduksi hasil
tertentu dengan system pertanian seragam dibawah system manajemen
terpusat dengan berbagai metode ilmiah dan teknik pengolahan yang
efisien, untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.
Di Indonesia, perusahaan perusahaan pertanian penting dan sudah
mempunyai sejarah yang lama adalah perkebunan (plantation), yang
mengusahakan tanah tanah yang luas berdasarkan hak hak
pengusahaan tertentu. Di samping itu, perusahaan pertanian dapat
berbentuk perusahaan eksploitasi hutan, perusahaan peternakan atau
perikanan yang semuanya mempunyai tujuan utama untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya. Perusahaan pertanian
dalam arti luas ini dapat berstatus perusahaan swasta nasional, kerja
sama atau perusahaan asing, tergantung pada siapa pemilik sumber
permodalannya.
D. Klasifikasi Usahatani
a. Pola usahatani
Terdapat dua macam pola usahatani, yaitu lahan basah atau sawah,
lahan kering. Ada beberapa sawah yang irigasinya dipengaruhi oleh sifat
pengairannya, yaitu :
Sawah dengan pengairan tehnis
Sawah dengan pengairan setengah tehnis
Sawah dengan pengairan sederhana
Sawah dengan pengairan tadah hujan
Sawah pasang surut, umumnya di muara sungai
b. Tipe usahatani
Tipe usahatani menunjukkan klasifikasi tanaman yang didasarkan pada
macam dan cara penyusunan tanaman yang diusahakan.
(1) Tipe usahatani :
Usahatani padi
Usahatani palawija (serealia, umbi-umbian, jagung)
Page 5 of 7
Pengantar Usahatani University of Brawijaya 2016
(c) Lahan Yang sama. Pola tanam monokultur banyak dilakukan
(d) Petani sayuran yang memiliki lahan khusus. Jarang yang
melakukannya di lahan yang sempit.
Pola tanam tumpangsari
(a) Pola tanam tumpangsari merupakan penanaman campuran dari
dua atau lebih jenis sayuran dalam suatu luasan lahan.
(b) Menurut Suryanto (1990) dan Tono (1991) bahwa prinsip
tumpangsari lebih banyak menyangkut tanaman diantaranya :
(c) Tanaman yang ditanam secara tumpangsari, dua tanaman atau
lebih mempunyai umur yang tidak sama
(d) Apabila tanaman yang ditumpangsarikan mempunyai umur yang
hampir sama, sebaiknya fase pertumbuhannya berbeda.
(e) Terdapat perbedaan kebutuhan terhadap air, cahaya dan unsur
hara.
(f) Tanaman mempunyai perbedaan perakaran. Menurut Santoso
(1990), beberapa keuntungan dari tumpangsari adalah sebagai
berikut :
Mengurangi resiko kerugian yang disebabkan fluktuasi
harga pertanian
Menekan biaya operasional seperti tenaga kerja dan
pemeliharaan tanaman.
Meningkatkan produktifitas tanah sekaligus memperbaiki
sifat tanah.
Usahatani bergilir/tumpang gilir
c. Struktur usahatani
Kondisi lahan
Musim/iklim setempat
Pengairan
Kemiringan lahan
Kedalaman lahan
d. Corak usahatani
Corak usahatani berdasarkan tingkatan hasil pengelolaan usahatani
yang ditentukan oleh berbagai ukuran/kriteria, antara lain :
– Nilai umum, sikap dan motivasi
– Tujuan produksi
– Pengambilan keputusan
– Tingkat teknologi
– Derajat komersialisasi dari produksi usahatani
– Derajat komersialisasi dari input usahatani
– Proporsi penggunaan faktor produksi dan tingkat keuntungan
– Pendayagunaan lembaga pelayanan pertanian setempat
Page 6 of 7
Pengantar Usahatani University of Brawijaya 2016
– Tersedianya sumber yang sudah digunakan dalam usahatani
– Tingkat dan keadaan sumbangan pertanian dalam keseluruhan
tingkat ekonomi
e. Bentuk usahatani
Bentuk usahatani di bedakan atas penguasaan faktor produksi oleh
petani, yaitu :
Perorangan: faktor produksi dimiliki atau dikuasai oleh
seseorang, maka hasilnya juga akan ditentukan oleh
seseorang.
Kooperatif: faktor produksi dimiliki secara bersama, maka
hasilnya digunakan dibagi berdasar kontribusi dari pencurahan
faktor yang lain.
REFERENSI
Go Ban Hong. 1976. Pengelolaan Tanah Kering. Makalah Penataran PPS Bidang
Agronomi 1. Muara, Bogor.
Page 7 of 7