Anda di halaman 1dari 15

Judul: Perancangan Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada PT Tamara Mebel)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era saat ini perkembangan teknologi semakin pesat. Perkembangan teknologi yang

semakin pesat ini berpengaruh pada segala aspek, salah satunya adalah aspek ekonomi dan

bisnis. Persaingan bisnis yang terjadi antarperusahaan semakin ketat, sehingga setiap

perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas kerja, mutu pelayanan dan ketepatan data.

Tak hanya itu, suatu bisnis atau usaha juga harus memiliki informasi yang akurat, relevan,

dan tepat waktu. Agar seseorang memperoleh informasi yang demikian, dibutuhkan sistem

informasi yang baik dan tepat. Karena sistem informasi yang baik saja tidak cukup, maka

sistem tersebut harus sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh suatu

perusahaan tersebut. Dengan adanya sistem yang baik maka kesalahan yang timbul karena

ketidak efisiensi operasi perusahaan, kurangnya informasi yang memadai, dan kesalahan

yang ditimbulkan dapat diminimalisir. Informasi yang akurat dan tepat waktu akan sangat

membantu perusahaan dalam hal pengambilan keputusan dan menentukan strategi dan

langkah yang harus dilakukan untuk mendukung kegiatan operasi dan pengembangan

perusahaan.

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan informasi semakin lama kian meningkat. Hal

ini berarti, diperlukannya suatu sistem yang baik, cepat dan akurat. Suatu sistem dikatakan

baik apabila dapat mempermudah segala proses yang terjadi diperusahaan, salah satu caranya

adalah dengan sistem komputerisasi yang diterapkan pada perusahaan. Banyak kelebihan
yang dimiliki oleh teknologi tersebut, yaitu dalam pengolahan data dan penghematan waktu

yang digunakan untuk memprosesnya data jika dibandingkan dengan menggunakan cara

lama (manual).

Khususnya untuk perusahaan perdagangan, komputerisasi sistem yang meliputi sistem

pembelian, sistem penjualan dan sistem akuntansi akan sangat membantu, bila dibandingkan

dengan sistem manual. Dengan mengubah sistem manual menjadi sistem komputerisasi maka

kehilangan data akan dapat diminimalisasi pada setiap perusahaan, selain itu waktu yang

dibutuhkan untuk mendapatkan data yang diperlukan akan jauh lebih cepat dan akurat.

Proses pencatatan transaksi bisnis secara otomatis bertujuan untuk mempermudah pengguna

yang tidak mahir dalam bidang akuntansi. Selain itu waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan satu siklus akuntansi akan jauh lebih singkat.

Terdapat beberapa fase dalam akuntansi, yaitu (1) akuntansi adalah suatu sistem

informasi yang menggunakan cara tertentu; (2) akuntansi adalah “bahasa bisnis” yang

menyediakan suatu arti dimana kejadian kunci perusahaan akan diekspresikan dan

diiktisarkan; (3) akuntansi dipandang sebagai informasi keuangan yang diperlukan untuk

mengfungsikan keseluruhan kegiatan atas suatu entitas.

Sistem merupakan sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya,

yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001:1). Oleh

karena itu, sistem yang baik akan mampu menangani transaksi yang sering sekalipun dalam

jumlah yang banyak dan dapat memperkecil risiko kesalahan. Perusahaan menggantungkan

diri pada sistem informasi untuk menyediakan informasi guna mempertahankan

kemampuannya dalam berkompetisi. Akuntansi digunakan untuk mencatat transaksi yang

berulang-ulang dan kemudian menghasilkan output berupa laporan keuangan.


Dari uraian tersebut, maka sistem informasi akuntansi yang efektif dan efisien diharapkan

dapat memberikan informasi yang handal dan dapat menyediakan informasi yang berkualitas

bagi pihak-pihak yang membutuhkan, harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias, dan

harus jelas maksud dan tujuannya. Untuk dapat menghasilkan informasi dengan karakteristik

tersebut, data yang diproses dalam sistem informasi akuntansi harus data yang benar dan

akurat agar menghasilkan informasi yang dapat dipercaya.

Penelitian yang dilakukan Masyitah (2005) pada perusahaan dagang, menyatakan

pendapatan terbesar obyek yang diteliti adalah dari penjualan barang dagang dan pengeluaran

terbesar adalah berasal dari pembelian barang dagangan.oleh karena itu, penelitian dilakukan

untuk merancang atau mendesain sistem informasi yang baik untuk diterapkan pada

perusahaan, baik itu siklus pendapatan dan siklus pengeluaran pada kas.

Obyek dalam penelitian ini adalah PT. Tamara Mebel, sebuah perusahaan yang bergerak

dalam bidang jual beli furnitur. Dalam sebuah usaha, proses distribusi merupakan salah satu

proses yang penting untuk kelangsungan hidup usaha. Dan untuk pemasarannya, perusahaan

menyalurkan kepada konsumen yang sebagian besar berada di wilayah Mataram. Sebagai

perusahaan yang bergerak di bidang jual beli furnitur, penting bagi PT. Tamara Mebel untuk

mengembangkan sistem informasi akuntansi, karena dengan adanya sistem informasi

akuntansi yang baik akan memudahkan pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan,

mengalokasikan sumber daya dan mengendalikan perusahaan.

Dalam penelitian awal yang telah dilakukan oleh penulis ditemukan beberapa indikasi

yang dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahaan. Pertama, ditemukannya

selisih antara catatan pembukuan PT. Tamara Mebel dengan stock opname barang atau

keadaan fisik barang di gudang. Kedua, ditemukannya dokumen-dokumen penerimaan dan


pengeluaran kas, seperti faktur atau kuitansi yang digunakan belum memilki nomor urut

tercetak dan terdapat beberapa kesalahan dalam pencatatan dokumen-dokumen perusahaan.

Dengan adanya hal tersebut dapat memungkinkan terjadinya penyalahgunaan dokumen.

Berdasarkan beberapa masalah tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk merancang

dan mendesain sistem informasi akuntansi pada perusahaan menjadi bahan penelitian dalam

bentuk skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi” (Studi Kasus

pada PT. Tamara Mebel)”.

1.2 Pertanyaan Penelitian

Sistem informasi akuntansi memiliki peranan penting dalam operasional dan

pengembangan suatu bentuk usaha. Melihat peranan penting tersebut, maka peneliti

merumuskan masalah penelitian, yaitu bagaimana rancangan sistem informasi akuntansi yang

tepat diterapkan pada PT. Tamara Mebel?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis ini adalah untuk merancang sistem

informasi akuntansi untuk diterapkan pada PT. Tamara Mebel.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sumber tentang

penerapan sistem informasi akuntansi untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan

dengan mengambil studi kasus pada PT. Tamara Mebel.


2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Dengan adanya penlitian ini diharapkan penulis dapat menerapkan ilmu yang

telah diperoleh dan agar penulis dapat memahami penerapan teori yang didapat dalam

dunia bisnis.

b. Bagi Perusahaan

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

sebagai bahan pertimbangan mengenai sistem informasi akuntansi yang sudah ada.

c. Bagi Pihak Lain

Dengan adanya hasil penelitian ini penulis berharap agar dapat digunakan sebagai

referensi dan dapat mendorong penelitian selanjutnya.

3. Manfaat Kebijakan

Dapat memberikan perancangan system informasi akuntansi untuk meningkatkan

kualitas kerja mutu pelayanan dan ketepatan data.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Perancangan

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh Jogiyanto

(2005:196) desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan,

dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari satu

kesatuan yang utuh dan berfungsi. Selain itu menurut Al-Barha Bin Ladjamudin.

(2005), perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif

pemecahan masalah.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah

suatu kemampuan uuntuk merencanakan, menggambarkan dan membuat suatu

rancangan dari beberapa elemen yang terpisah menjadi suatu kesatuan yang berguna

untuk memecahkan suatu permasalahan.

B. Sistem Informasi Akuntansi

1. Sistem

Pengertian menurut Mulyadi (2001), sistem pada dasarnya merupakan

sekelompok unsur yang erat dan berhubungan satu dengan yang lainnya, yang

berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut

Jogyanto (2005), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.


Berdasarkan dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem

adalah sekumpulan elemen-eleen atau fungsi-fungsi tertentu yang bekerja dalam

suatu proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 :11 ), sistem informasi adalah suatu sistem di

dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu

organisasasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang

diperlukan. Sedangkan definisi sistem menurut Al-Bahra (2005:13) adalah suatu

sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam

organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

Disimpulkan dari kedua definisi tersebut, menurut penulis sistem

informasi adalah kumpulan elemen-elemen atau fungsi-fungsi yang membentuk

sistem dan memberikan output berupa laporan yang berguna bagi pemakai

sistem informasi tersebut.

3. Sistem Informasi Akuntansi

Definisi sistem informasi akuntansi (SIA) menurut Hall adalah suatu

subsistem yang memproses transaksi keuangan dan non-keuangan yang

berpengaruh secara langsung terhadap pemrosesan transaksi keuangan. Dari

definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah


suatu sistem yang mengumpulkan dan menginformasikan data keuangan dari

setiap transaksi keuangan.

Unsur-unsur yang ada dalam sistem ini, antara lain:

- Orang yang menggunakan sistem.

- Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,

memproses, dan menyimpan data.

- Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.

- Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.

- Infrastruktur teknologi informasi meliputi komputer perangkat

periferal.

- Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan

data SIA.

Menurut Romney dan Steinbart, sistem informasi akuntansi yang didesain

dengan baik, dapat menambah nilai untuk organisasi dengan:

1. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk atau jasa

2. Meningkatkan efisiensi

3. Berbagi Pengetahuan

4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokannya

5. Meningkatkan struktur pengendalian internal

6. Meningkatkan pengambilan keputusan.


Adapun tiga fungsi sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan dan memproses data tentang kegiatan organisasi bisnis

secara efisien dan efektif.

2. Menghasilkan informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan.

3. Melakukan pengawasan yang memadai untuk menjamin bahwa data

transaksi bisnis telah dicatat dan diproses secara akurat, serta untuk

melindungi data tersebut dan aktiva lain yang dimiliki oleh perusahaan.

4. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Romney dan steinbart (2006; 3) menyebutkan bahwa sistem informasi

akuntansi memikiki tiga fungsi penting, yaitu :

1) Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang

dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas

tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar

pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan

dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang terjadi.

2) Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen

untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan.

3) Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga asetaset

organisasi, trmasuk data organisasi, untuk memqstikan bahwa data tersebut

tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan andal.


5. Unsur Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbarg (2006: 3) menyebutkan terdapat lima

unsur dalam sistem informasi akuntansi, yaitu:

1) Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan

berbagai fungsi

2) Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang

dilibatkan dalam mengimpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang

aktivitas-aktivitas organisasi

3) Data tentang proses-proses bisnis organisasi

4) Software yang dipakai untuk memproses data organisasi

C. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Sistem informasi akuntansi penjualan adalah suatu sistem informasi yang

mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk

menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna

mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan. Dari definisi tersebut

dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan adalah suatu sistem

yang dirancang untuk memudahkan pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan

untuk meningkatkan penjualannya.

Sistem penjualan dibagi menjadi dua sistem, yaitu:

1. Sistem penjualan tunai Pada sistem ini, bila pembeli sudah memilih barang

yang akan dibeli, pembeli diharuskan membayar ke bagian kassa. Oleh karena

itu tidak perlu ada prosedur pengiriman barang pada toko penjual. Informasi
yang biasa dibutuhkan dalam sistem penjualan tunai, yaitu jumlah penerimaan

kas dari penjualan tunai setiap hari dan jumlah kas yang disetorkan ke bank

setiap hari.

2. Sistem penjualan kredit Pada umumnya, sistem penjualan kredit terdiri dari

prosedur pesanan penjualan, prosedur persetujuan kredit, prosedur pengiriman

barang, prosedur pembuatan faktur dan prosedur akuntansi penjualan kredit.

Prosedur pesanan penjualan informasi yang dibutuhkan meliputi pesanan yang

belum dapat dipenuhi dan kesanggupan mengirim barang di waktu tertentu.

D. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Sistem informasi akuntansi persediaan adalah sebuah sistem yang memelihara

catatan persediaan dan memberi tahu manajer apabila jenis tertentu memerlukan

penambahan, dalam perusahaan manufaktur, sistem persediaan mengendalikan

tingkat (jumlah) bahan baku dan jumlah produk jadi. Dari definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi persediaan adalah suatu sistem yang

dibuat untuk mencegah terjadinya pengurangan atau penambahan persediaan barang

dan bahan baku secara berlebihan.

Menurut Ristono, persediaan dibagi dalam tiga kategori, yaitu :

1. Persedian bahan baku dan penolong

2. Persedian bahan setengah jadi

3. Persediaan bahan jadi


BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian

kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan analisis kondisi dan

prosedur yang berjalan di PT. Tamara Mebel dan untuk merancang sistem informasi

akuntansi, bukan mengarah kepada pengolahan data statistik yang ada di perusahaan.

3.2. Pengumpulan Data

3.2.1. Informan dan Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan

pemilik Tamara Mebel yaitu Tuan Abdul Hamid Basyir dengan bantuan orang lain

merupakan alat pengumpul data utama. Kehadiran peneliti mutlak diperlukan, karena

hanya manusia sebagai alat yang dapat berhubungan dengan responden atau objek

lainnya, dan hanya manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan

di lapangan. Oleh karena itu pada waktu mengumpulkan data di lapangan, peneliti

berperanserta pada siklus penelitian dan mengikuti secara aktif kegiatan-kegiatan di

lapangan.

Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif yaitu sebagai perencana, pelaksana

pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya peneliti sebagai pelapor

hasilnya.

3.2.2. Setting Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Tamara Mebel yang terletak di Jalan Sriwijaya

No.89, Cakranegara. Penelitian Ini dilaksanakan pada bulan Juni. PT. Tamara Mebel
memiliki struktur organisasi yang sederhana. Wewenang paling tinggi dipegang oleh

Tuan Abdul Hamid Basyir sebagai pemilik perusahaan yang mengawasi jalannya

perusahaan, tetapi tidak terlibat langsung dalam kegiatan usaha. Struktur organisasi

PT. Tamara Mebel adalah sebagai berikut:

3.2.3. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode wawancara dan

observasi, wawancara dilakukan dengan beberapa informan. Sedangkan observasi

dilakukan dengan cara mengetahui prosedur sistem yang telah berjalan. berdasarkan

wawancara yang dilakukan terdapat beberapa kelemahan dan harapan yang

dinginkan perusahaan untuk mengatasi beberapa masalah yang terjadi. Selain itu juga

dilakukan analisis dokumen yang ada di dalam perusahaan. Berikut teknik

pengumpulan data yang digunakan :

1. Metode Observasi

Melakukan peninjauan langsung ke PT. Tamara Mebel dengan tujuan untuk

mengetahui bagaimana seluruh kegiatan transaksi penjualan dan persediaan

yang ada pada PT. Tamara Mebel serta proses pembuatan laporan akuntansi

secara keseluruhan.

2. Metode Interview

Dalam penelitian ini metode interview digunakan untuk menggali data

perusahaan baik dari sejarah, profil perusahaan, visi misi perusahaan sampai
informasi bagaimana proses transaksi penjualan dan persediaan yang telah

dijalankan oleh PT. Tamara Mebel saat ini.

3. Metode Dokumentasi

Dalam melaksanakan metode dokumentasi, data yang dilihat berupa data-data

tertulis yaitu dokumen-dokumen perusahaan seperti pencatatan transaksi

penjualan dan persediaan serta laporan akuntansi secara umum.

3.3. Keabsahan Data

Pengambilan data-data melalui tiga tahapan, yaitu pendahuluan, penyaringan dan

melengkapi data yang masih kurang. Dari ketiga tahap tersebut, untuk pengecekan

keabsahan data banyak terjadi pada tahap penyaringan data. Oleh sebab itu jika terdapat data

yang tidak relevan dan kurang memadai maka akan diadakan penelitian atau penyaringan

data sekali lagi di lapangan, sehingga data tersebut memiliki kadar validitas tinggi.

Sedangkan untuk memperoleh keabsahan temuan perlu diteliti kredibilitasnya dengan

menggunakan teknik Triangulasi data, yaitu pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding data. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi

sumber data yang dengan cara membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan

suatu informasi yang diperleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

Sehingga perbandingan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan tentang

fsfnoshifo

3.4.Analisis Data

Setelah berbagai data terkumpul, maka untuk menganalisanya digunakan teknik analisa

deskriptif, artinya peneliti berupaya menggambarkan kembali data-data yang terkumpul.


Proses analisis data dilakukan peneliti adalah melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Pengumpulan data, dimulai dari berbagai sumber yaitu dari beberapa informan, dan

pengamatan langsung yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, transkip

wawancara, dan dokumentasi. Setelah dibaca dan dipelajari serta ditelaah maka langkah

berikutnya mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi.

Abstraksi yang akan membuat rangkuman inti.

2. Proses pemilihan, yang selanjutnya menyusun dalam satu-satuan yang kemudian

diintegrasikan pada langkah berikutnya, dengan membuat koding. Koding merupakan

symbol dan singkatan yang ditetapkan pada sekelompok kata-kata yang bisa serupa

kalimat atau paragraph dari catatan di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai