Anda di halaman 1dari 4

Nori Erawati

A1C015102
S1 Akuntansi Pagi Kelas C
Teori Akuntansi

Critical Review
Whistleblowing

1. Definisi
Definisi Wishtleblower (knkg 2008)

a. Apa yang diungkapkan?


Pengunggkapan tindakan pelanggaran atau pengungkapan perbuatan yang melawan
hukum, perbuatan tidak etis/tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan
organisasi maupun pemangku kepentingan
b. Siapa yang melakukan?
Dilakukakn oleh karyawan atau pimpinan organisasi atau lembaga lain yang dapat
mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut
c. Pengungkapan ini umumnya dilakukan secara rahasia
d. Tindakn di dasari itikad baik dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi atas suatu
kebijakan perusahaan tertentu ataupun di dasari kehendak buruk/fitnah

Definisi WBS (BPKP)

Wishtleblowing system (WBS) adalah sistem pelaporan pelanggaran yang


memungkinkan peran aktif pegawai dan pihak eksternal organisasi untuk memyampaikan
pengaduan mengenai tindakan pelanggaran dan dugaan pelanggaran

 Seorang yang meniup peluit pada tindak korupsi, kejahatan dan pelanggaran lainnya
termasuk perilaku tidak etis
 Peras wishtleblower sangatlah penting dalam mengungkapkan suatu tindakan melawan
hukum di dalam internal organisasi
 Peran wishtleblower sebagai salah satu bentuk pengawasan kinerja organisasi
 Wishtleblower dapat diperankan oleh siapa saja yang mengetahui tindakan kecurangan
dalam organisasi

2. Siapa yang dapat menjadi wishtleblower


a. Wishtleblower Internal
Ketika seorang karyawan mengetahui kerucangan yang di lakukan karyawan lainnya
kemudian melaporkan kecurangan tersebut kepada atasannya.
b. Wishtleblower Eksternal
Ketika seorang keryawan mengetahi kecurangan yang di lakukan perusahaan dan
kemudian memberitahukannya kepada masyarakat karena kecurangan tersebut akan
merugikan masyarakat
3. Risiko Wishtleblower
a. Tak sedikit risiko yang harus dihadapai, bahkan sulit dihindari dan solusinya mereka
lebih memilih untuk diam
b. Pemecatan untuk pihak organisasi tempat ia bekerja
c. Tindakan pembalasan dan ancaman terkapor pada dirinya dan keluarganya
4. Resgulasi WBS
a. Perlindungan wishtleblower
Undang- undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban,
Pasal 10 Ayat
“seorang saksi atau korban dan perlapor tidak dapat dituntut secara hukum baik
pidana maupun perdata atas laporan kesaksian yang akan, sedang, atau telah
diberikan.
b. Peran komite audit
 Peraturan OJK Nomor IX.1.5 → mewajibkan komite audit untuk menangani
pengaduan, dan Sarbanes
 Oxley Act of 2002 Section tentang public company audit committee →
mengharuskan komite audit untuk menerima, menelaah, dan menindaklanjuti
pengaduan yang berkaitan dengan masalah akuntansi, pengendalian internal,
dan auditing, dengan tetap menjaga kerahasiaan identitas pelapor
5. Motivasi Wishtleblower
a. Seorang wishtleblower memiliki motivasi pilihan etis yang kuat untuk berani
mengungkapkan skandal kejahatan terhadap public
b. Wishtleblower memiliki suara hati yang memberi petunjuk kuat mengenai pentingnya
sebuah skandal untuk diungkap
6. Dilema Wishtleblower
a. Pembalasan dendam yang ingin “menjatuhkan” perusahaan tempatnya bekerja
b. Mencari “selamat”
c. Niat untuk menciptakan lingkungan perusahaan tempatnya bekerja menjadi lebih baik
dan lebih beretika
7. Mekanisme WBS
a. Anonimitas → laporan bersifat rahasia, tanpa identitas
b. Pelaporan
Adanya saluran
dari pelaporanRespon
→ PO Box,
dari call center, website
Hasil WBS
analisis dari Laporan Berkala
c. wishtleblower
Tindak lanjut terhadap pelaporan →adanya komitmen dan prosedur untuk menagani
wishtleblower wishtleblower
pelaporan officer officer
d. Perlindungan terhadap pelapor dari tindakan pembalasan (retalitaon) → jaminan
keamanan keuangan, karir individu (keluarga) dan balas dendam, justice collaborator
8. Penerimaan Pelaporan

Laporan diterima WBS Officer


oleh menaggapi
WBS Officer
wishtleblower laporan dan
Laporan
Laporan
tidak melapor kepada
officer melakukan
berdikasi Direksi dan Dewan
analisis
pelanggaran Komisaris
9. Analisis laporan

Laporan Berindikasi Pelanggaran

Laporan dari
wishtlebloower WBS Officier menyampaikan
berindikasi laporan dan rekomendasi Pelaporan
pelanggaran perlu tidaknua investigasi investigasi
kepada
Direktur yang
GCG
menyampaikan
kepada Komite
10. Hasil Ivestigasi
Dewan Komisaris
yang
Hasil Ivestigasi

Laporan hasil
investigasi kepada
direktur yang

11. Grand theory fenomena WBS


a. Prosocial Organizatinal Behavuor Theory
Perilaku/tindakan yang dilakukan oleh anggota sebuah organisasi terhadap individu,
kelompok, atau organisasi yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahtraan individu,
kelompok, atau organisasi tersebut
b. Theory of Planned Behavior
Niat seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku dipengaruhi oleh dua
penentu dasar , yang pertam berhubungan dengan sikap dan norma subjekif
12. Riset tentang WBS
a. WBS dan pendeteksian dan pencegahan fraud
b. WBS dan efentivitas GCG
c. WBS dan kinerja/kualitas auditor
d. WBS dan efektifias audit internal/komite audit
e. WBS dn transparansi keungan
f. WBS dan corporate disclousure
g. WBS dan budaya
h. Intensi/minat melakukan WBS
i. Determinan/Faktor penyebab WBS
j. Accounting student’s perception on WBS
13. Bagaimana mengetahui implementasi praktik WBS
a. Data sekunder
Laporan tahunan → bagian tata kelola perusahaan
b. Data primer
 Survey menggunakan kuisioner tentang praktik WBS pada organisasi
 Interview tentang praktik WBS
 Pendekatan kualitas/case study pada organisasi yang menggunakan WBS

Anda mungkin juga menyukai