Di Susun Oleh
LILIS DAROJAH
NIM.P3.73.24.41.17.008
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul PRE-EKLAMPSIA DAN
EKLAMPSIA
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan karena masih
dangkalnya pengetahuan penulis. Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis menerima kritikan dan saran yang sifatnya
membangun demi perbaikan untuk masa yang akan datang.
Akhirnya dengan penuh harapan dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
Padang, Februari 2009
Penulis
LILIS DAROJAH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
2. Tujuan Penulisan....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
PRE-EKLAMPSIA BERAT
A. Definisi ................................................................................................... 2
B Diagnosa................................................................................................... 2
C. Penatalaksanaan ...................................................................................... 2
D. Penanganan ..............................................................................................3
EKLAMPSIA
Definisi................... ..................................................................................... 4
Gejala-Gejala................................................................................................ 4
Komplikasi................................................................................................... 5
Diagnosis...................................................................................................... 5
Pencegahan................................................................................................... 6
Penangan...................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan………………………………………………….................19
2. Saran…………………………………………………………………....19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Angka kematian ibu di indonesia masih cukup tinggi. salah satu penyebab utama
tinggi angka kematian ibu ini adalah pre-eklamsia / eklampsia. Pre-eklampsia sering
terjadi pada kehamilan terutama pada kehamilan pertama, kehamilan kembar dan wanita
yang berusia diatas usia 35 tahun. Selama kehamilan, tanda-tanda pre-eklampsia ini
harus dipantau terlebih pada wanita yang berisiko terjadi pre-eklampsia pada
kehamilannya ini. Tanda khas pre-eklampsia ini adalah tekanan darah tinggi, ditemukan
protein dalam urine dan oedema. Adapun gejala-gejala yang juga harus diketahui yaitu
kenaikan BB berlebihan, nyeri kepala yang hebat, muntah, gangguan penglihatan. Jika
tanda-tanda tersebut terlambat dideteksi maka akan semakin parah dan keadaan paling
berat ini akan kejang, pasien yang akan mengalami kehilangan kesadaran, bahkan
sampai pada kematian karena kegagalan jantung, kegagalan ginjal, kegagalan hati dan
pendarahan otak
Usia sebaga salah satu faktor predisposisi terjadinya pre-eklampsia dapat
menimbulkan kematian maternal. Wanita hamil diatas usia 35 tahun mengakat 3 kali lipat
terjadinya pre-eklampsia. Jika tidak terdeteksi secara dini tentu kasus pre-eklampsia ini
akan berubah menjadi eklampsia yang harus mempunyai penanganan yang lebih khusus
Untuk mengatasi salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu ibi adalah
pelayanan kesehatan prenatal yang baik dan tidak boleh menganggap remeh jika
menemukan salah satu tanda dari pre-eklampsia.
Jika kasus pre-eklampsia ini menjadi semakin berat dan tidak segera ditangani
lamanya akan berakibat buruk kondisi ibu dan janin, bahkan akan berakibatkan kematian
ibu dan janin
2. Tujuan
Agar kita mampu mengetahui gejala-gejala dari pre-eklamsia berat
sehingga kita mampu mengambil tindakan segera
Untuk menambah pengetahuan kita bagaimana cara menangani pasien
dengan kasus pre-eklamsia berat
BAB II
PEMBAHASAN
PRE-EKLAMPSIA BERAT DAN EKLAMPSIA
PRE-EKLAMPSIA
Definisi
Bila disertai keadaan sebagai berikut :
Diagnosa
Diagnosa ditegakkan berdasarkan :
Gejala subjektif : sakit kepala di daerah frontal, nyeri epigastrium, gangguan visus,
penglihatan kabur, skotoma, diplopia, mual dan muntah, gangguan serebral lainnya :
oyong, reflek meningkat, dan tidak tenang.
1. Pencegahan
a. Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti, mengenali
tanda-tanda sedini mungkin ( pre-eklampsia ringan ) lalu diberikan
pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat
b. Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya pere-eklampsia
kalau ada faktor – faktor peredisposisi
c. Berikan penerangan tentang mamfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta
pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi
protein, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan.
2. Penanganan
Mata terpaku dan terbuka tanpa melihat, kelopak mata dan tangan bergetar,
kepala dipalingkan ke kanan atau kiri. Stadium ini berlangsung kira-kira 30 men
Seluruh otot badan jadi kaku, wajah kaku, tangan menggenggam dan kaki
membengkok ke dalam, pernapasan ke dalam, pernapasan berhenti, muka mulai
kelihatan sianosis, lidah dapat tergigit.Stadiuminiberlangsungkira-kira20-30menit
Semua otot berkontraksi ulang-ulang waktu yang cepat, mulut terbuka dan
tertutup. Keluar ludah berbusa dan lidah dapat digigit, mata melotot, muka kelihatan
kongesti dan sianosis. Setelah berlangsung selama 1-2 menit kejang klonik berhenti dan
penderita tidak sadar, menarik nafas seperti mendengkur.
4. Stadium koma
1. Kesimpulan
2. Saran
Untuk dapat mendeteksi secara dini dan mencegah terjadinya pre-
eklampsia / eklampsia maka dalam melakukan ANC, bidan harus
memberikan pelayanan yang berkualitas dan sesuai dengan standar 7T (
Timbang, TD, TFU, Tablet Fe, TT, Tes PMS, Temuwicara )
Diharapkan pada tenaga kesehatan khususnya bidan untuk menjelaskan
tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, sehingga ibu hamil dapat
mengetahui gejala awal dan penyimpangan yang terjadi dan mencegah
terjadinya komplikasi yang lebih berat
Bidan harus memberikan penyuluhan pada ibu –ibu hamil tentang KB
supaya mereka bisa mengatur kehamilannya dan meningkatkan kondisi
kesehatannya sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi dan
penyulit kehamilan dan persalinan
Jika bidan menemui kasus ibu hamil / ibu antepartum dengan PEB segera
rujuk ke RS
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo Sarwono, 2002 “ Ilmu kebidanan ” Yayasan Bina pustaka, Jakarta
Mansjoer Arif, 2000 ” Kapita Selekta Kedokteran Edisi Kesatu “, Penerbit Media
Aesculapius FKUI , Jakarta
Mochtar Rustam, 1998, “ Sinopsis Obstetri Edisi Kesatu “. Penerbit buku kedokteran
EGC, Jakarta
Prof dr Manuaba, Ida Bagus Gde, SPOG. 1998, “ Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan Dan Keluarga berencana Untuk Pendidikan Bidan ” , Penerbit Buku
Kedokteran ECG, Jakarta
Prof dr Manuaba, Ida Bagus Gde, SPOG, 1998, “ Kapita Selekta Penatalak
artikel ini diambil dari: makalah asuhan kebidanan: Eklamsi dan Pre eklamsi
dapatkan kti skripsi kesehatan klik disini