Anda di halaman 1dari 4

7.

strategi 7 R dalam retailing

Untuk mendukung kesuksesan usaha ecerean, dibutuhkan penerapan strategi 7 R yang terdiri dari atas
right Product/ merchandise, right price, right quantity, right place, right time, right services, dan right
appeals/promotions. Ketuju komponen ini harus dijalankan secara terpadu, agar pengecer bias
memenuhi fungsinya sebagai pengecer yang benar ( right retailer ).

1. Right Product
Strategi ini mencakup empat factor utama yaitu : estetika ( desain /model, bentuk, warna,
ukuran dan lain lain), fungsionalnya ( sesuai dengan maksud dan tujuan produk), factor
penunjang psikologis ( seperti citra merek, citra produsen, dan sebagainya), dan pelayanan yang
mendukung dan menyertai penjulan produk.
2. Right Quantity
Untuk mendapatkan hasil optimal, di butuhkan keseimbangan antara jumlah pembelian
pelanggan dengan pembelian pengecer, serta antara kebutuhan konsumsipelanggan dengan
kebutuhan persediaan barang dagangan dari pengecer. Terdapatdua factor yang perlu di
pertimbangkan berkaitan dengan hal ini. Pertama, right number of unit, yaitu jumlah yang tepat
atas satuan/ unit barang yang akan dijual ( kiloan, lusinan,meteran, dan sebgainya ).
Penentuannya tergantung pada situasi yang dihadapi konsumen dan produsen ( paceklik atau
panen ; resesi atau booming ). Dan tujuan pembelian ( dijual kembali , diolah lebih lanjutatau
dikonsumsi sendiri ). Factor kedua adalah right size of product, yakni ukuran yang tepat dari
barang dagangan ( small,medium,large, ataukah extra large). Penentuan ukuran yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan pelanggan akandapat mempengaruhi kepuasan mereka.
3. Right price
Right price merupakan harga yang bersedia dibayar konsumen dengan senang hati, dan
pengecer pun sudi menerimanya dengan tangan terbuka , guna memberikan kepuasan kepada
pelanggan dan sekaligus menciptakan keuntungan bagi pengecer. Harga yang tepat tidak cukup
hanya mengacu pada keseimbangan harga pasar, tetapi juga harus kompetitif dibandingkan
harga pesaing dan menarik dimata pelanggan. Disamping itu harga pengecer juga harus dapat
menciptakan pembelian ulang dari pelanggan. Dengan demikian, dibutuhkan pemantauan
secara berkesinambungan atas setiap perkembangan harga pasar dan harga pesaing.
4. Right time
Banyak orang yang mengatakan bahwa waktu adalah uang, sehingga perlu dikelola secara
optimal. Oleh karenanya seorang pengecer harus mengetahui kapan konsumen bersedia
membeli barang yang dibutuhkannya. Secaragratis besar, waktu berbelanja konsumen memiliki
empat macam pola yang bias menghadirkan peluang bisnis tersendiri . keempat polantersebut
meliputi :
a. Waktu kalender , misalnya masa tahun ajaran baru bagi pelajar dan mahasiswa. Dalam masa
itu, produkyang paling banyak laku adalah seragam, buku tulis, alat tulis, buku teks, tas
sekolah/kuliah, dan perlengkapan sekolah lainnya.
b. Waktu musiman ( seasonal time), misalnya pada musim hujan yang banyak laku adalah jas
hujan, paying, jaket, dan sebagainya.
c. Waktu khusus dalam kehidupan seseorang 9 lahir, tumbuh dewasa, mati, ulang tahun,
pernikahan, dan sebagainya). Peningkatan penggunaan waktu khusus membukapeluang
bagi took-toko yang menjual kartu-kartu ucapan khusus dan barang hadiah khusus ( special
gift item).
d. Waktu pribadi ( personal time ), yakni waktu seseorang yang berkaitan dengan gaya
hidupnya
5. Right services
Layanan pelanggan meliputi segala macam bentuk penyajian pelayanan, tindakan,dan informasi
yang diberikan oleh penjual untuk meningkatkan kemampuan pelanggan dalam mewujudkan
nilaipotensial yang terkandung dalam produk inti ( core product ) yang dibeli pelanggan .
komponen ini berkaitan dengan dua aspek yaitu customer service action ( kualitas dari tindakan
penyedia jasa dalam memberikan layanannya, menyajikan informasi yang diminta, menangani
keluhan pelanggan , memperbaiki kesalahan atau kelemahan layanan dimasa lalu, dan
sebagainya ).
6. Right place
Komponen ini menyangkut pemilihan dan penentuan lokasi yang strategis ( mudah dijangkau, di
daerah pusat pembelanjaan atau dekat tempat pemukiman, aman, dan sebagainya ), desain
interior dan eksterior yang indah dan menarik, ruang yang luas dan nyaman bagi pelanggan
untuk berbelanja, fasilitas pendukung yang memadai ( parker, escalator dan / atau lift, AC dan
sebagainya ). Serta faktor –faktor lainnya
7. Right Appeals/promotion
Komponen ini merupakan kombinasi aktivitas penyajian pesan yang benar kepada sasaran yang
tepat melalui media yang pas/sesuai. Hendaknya pesan promosi difokuskan pada sasaran yang
dijadikan target, sehingga tidak melebar kepada pihak-pihak yang tidak ada kaitanya dengan
penyampaian pesan tersebut. Pesan yang disampaikan pun hendaknya sesuai dengan
kenyataan, sehingga tidak menyebabkan harapan konsumen menjadi berlebihan atau bahkan
menipu pelanggan.

8. Layout took
Layout atau tata letak berkaitan erat dengan alokasi ruang guna penempatan produk yang
dijual. Layout merupakan pemetaan area yang dirancang sebagai tempat menjual suatu produk
untuk membantu konsumen berbelanja dan pencarian barang yang akan dibeli. Tjuan dari
layout adalah untuk mendekatkan produk kepada konsumen agar tersedia dalam tempat dan
jumlah yang tepat , untuk kenyamanan atau kemudahan untuk memperoleh produk, danuntuk
efisiensi dan efektivitas space yang ada, yaitu pengelompokan berdasarkan group dan sup
group.
Sehingga dengan layout yang baik maka dapat diinginkan sasaran yang diharapkan yaitu:

Manfaat kegunaan tempat,kegunaan ini dipeloreh konsumen karena dengan produk (layout)
bibuat pada tempat yang dapat didatangi konsumen.Manfaatkegunaan waktu,hal ini berkaitan
dengan kenyataan bahwa konsumen dapat memperoleh produk pada saat yang
diinginkan.Manfaat kegunaan informasi, dengan melakukan promosi dapat untuk
menginformasikan produk kepada konsumen, membunjuk konsumen agar membeli, dan
mengingatkan konsumen agar tidak melupakan pruduk dan tempatnya (layout).

Secara umum layout dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1.Layout Pola Lurus (grid)

Pada pola grid ini (lihat gambar 8.3),tata letak took dibuat secara barlanjur yang terdiri atas
lorong-lorong untuk melektakan barang yang berdasarkan group maupun sub group.Pola ini
banyak digunakan pada minimarket, supermarket maupun hypermarket.Dengan pola ini
diharapkan barang yang bisa dipajang lebih banyak ,tapi cukup memberikan keleluasaan bagi
pelanggan yang hilir mudik. Yang harus diperhatikan pada pola ini adalah barang-barang mana
yang harus ditampilkan di lorong utam.Pola lurus menguntungkan dalam hal kesan efisien,
lebih banyak menampung barang yang didisplay, mempermudah konsumen untuk menghemat
waktu belanja, dan control lebih mudah.

2.Layout Pola Arus Bebas (free flow)

Pada pola free flow ini (lihat gambar 8.4),barang diletakkan secara mengelompok dengan pola
yang memudahkan pelanggan untuk hilir mudik dan memberikan kebebasan.

Pelanggan untuk melihat kelompok-kelompok barang.Hal yang diharapkan pada pola ini adalah
pembelian secara spontan (impulse buying),dapat memberikan lebih banyak pilihan barang dari
satu tempat ke tempat lain,dan dapat memberikan kesan bersahabat.

SISTEM DISPLAY

Salah satu penentu keberhasilan dalam bisnis ritel adalah cara mendisplay produk dengan
benar.Sistem display berkaitan erat dengan jenis barang, ukuran, warna,rasa,kemasan,bentuk
penataan,dan seterusnya.Yang dimaksud dengan display adalah tata letak barang dengan
mempelihatkan unsur pengelompokan jenis dan kegunaan barang,kerapian dan keindahan agar
terkesan menarik dan mengarahkan konsumen untuk melihat,mendorong,dan memutuskan
untuk membeli.

Tujuan dari system display antara lain untuk menciptakan store image, mempermudah pembeli
mencari barang, menonjolkan jenis dan merek barang, meningkatkan penjualan,dan
memperkenalkan barang baru.Agar display barang yang dilakukan dapat mencapai tujuan
tersebut,maka dalam mendisplay barang harus memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
rapi dan bersih,mudah dicari,mudah dilihat,mudah dijangkau,dan aman.
Berikut merupakan aktivitas persiapan s

Anda mungkin juga menyukai