DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl. OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
Email : puskesmas_opi@yahoo.co.id
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
ISI
A. Teori
Pelayanan penunjang medik/ pelayanan penunjang klinis (Clinical Support
Services/ CSS) di puskesmas menurut John R.Griffith meliputi pelayanan
diagnostik,terapeutik dan kegiatan di masyarakat umum. Pelayanan yang dimaksud juga
meliputi tes laboratorium pengobatan, prosedur pembedahan, dan terapi fisik.
Banyak juga pasien yang memerlukan pelayanan sosial dan edukasi kesehatan.
Pelayanan penunjang medik ini di lakukan oleh unit-unit atau petugas profesional yang di
tunjuk untuk melakukan tugas tersebut di masaing-masing Center kesehatan seperti
puskesmas ( Griffith,2006 ).
Kebanyakan pelayanan penunjang medik merupakan rujukan dari dokter. Dokter
memerlukan pelayanan penunjang medik untuk melakukan pencegahan, diagnosis, terapi,
dan rehabilitasi pada pasien baik itu pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap
( Griffith,2006 ).
Organisasi penyelenggara kesehatan ( Healthcare organization / HCO ) harus
menyediakan pelayanan penunjang medik secara tepat, cepat, dan biaya yang efektif.
Organisasi penyelenggara kesehatan harus mengusahakan jumlah dan jenis pelayanan
penunjang medik untuk pelayanan pada pasien. Pelayanan penunjang medik yang terlalu
banyak, terlalu sedikit, kesalahan atau kualitas yang buruk pada piranti penunjang
medik akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan secara umum dan mengakibatkan
peningkatan biaya yang dikeluarkan. Optimalisasi pelayanan penunjang di melakukan
dengan menyediakan kombinasi dan waktu pemeriksaan yang tepatm, dan juga harus
mempunyai kualitas yang bermutu dan biaya yang murah ( Griffith,2006 ).
Pelayanan penunjang medis di organisasi penyelenggara kesehatan meliputi
pelayanan diagnostik, pelayanan teraperik dan pelayanan komunitas. Pelayanan
penunjang medik diagnostik meliputi :
a. Laboratorium
b. Kimiawi
c. Hematologi
Pelayanan Penunjang Medik terapeutik meliputi
a. Farmasi
b. Ruang Melahirkan/Persalianan
c. Unit Gawat Darurat
Pelayanan Penunjang Medik di Masyarakat Umum meliputi
a. Imunisasi
b. Program skrining berbagai penyakit tertentu ( TB, Kusta )
c. Keluarga berencana dan KIA(Griffith, 2006)
2
B. Jenis-jenis pelayanan penunjang medis
3
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen pelayanan penunjang medis, sesuai dengan pasal 29 PERMENKES 983/1992
tentang reformasi bidang kesehatan.
Pelayanan penunjang medis merupakan peralatan yang dimiliki Puskesmas dimana harus
memenuhi standar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pedoman sesuai dengan fungsi klinis dan fungsi manajerial untuk menjamin mutu
pelayanan yang baik.
Pelayananan penunjang medis merupakan bagian integral yang penting dan menentukan
dalam pelayanan kesehatan.
Organisasi penyelenggara kesehatan (Healthcare organization / HCO) harus
menyediakan pelayanan penunjang medik secara tepat, cepat, dan biaya yang efektif.
Penanggung jawab laboraturium puskesmas adalah seorang dokter, di kerjakan
oleh seorang analis.
B. SARAN
Optimalisasi Fungsi dan Peran tiap Instalasi penunjang Medik
Menjadi tim yang solid.
Memperluas jangkauan pelayanan yang bersifat : promotif dan preventif kepada
masyarakat.
4
DAFTAR PUSTAKA
Griffith JR, White KR.2006. Clinical Support Services.The Well- Managed Healthcare