PENDAHULUAN
1
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kegunaan ayakan dalam industri.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengayakan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis ayakan.
4. Untuk mengetahui standar ayakan.
5. Untuk mengetahui perhitungan proses pengayakan.
6. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam penggunaan ayakan.
1.5 METODE
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode
kepustakaan yakni mengumpulkan data yang diperlukan dari bahan-bahan referensi
seperti buku, makalah, dan jurnal yang bersangkutan dengan topik yang akan dibahas
oleh penulis serta tambahan bahan dari internet.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Satu set ayakan biasanya tersusun atas ayakan-ayakan tunggal dengan berbagai
ukuran lubang (lihat standar Tyler mesh).
Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran tertentu dan
seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan pengayakan.
Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan
pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau halusan
(fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang di atas ukuran atau yang besar
(oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Pengayakan lebih lazim dalam keadaan kering
(Mc.Cabe, 1999, halaman 386).
3
2.2 ALAT AYAKAN
Ada bebagai jenis alat pengayak yang digunakan dalam Industri. Hampir semua
ayakan industri memerlukan mesin penggerak untuk menggetarkan, menggoncangkan
ataupun memutar (gyration) ayakan. Gambar dibawah ini adalah jenis ayakan dengan
berbagai mode gerakan.
4
Ayakan stasioner hampir sama dengan grizzlies, tetapi media
pengayakanya berupa anyaman kawat (mesh) atau plat logam yang
berlubangilubang. Sudut kemiringan ayakan dapat sampai sekitar 600 terhadap
sumbu horizontalnya. Ayakan stasioner digunakan untuk mengayak padatan
dengan ukuran lebih kecil, yaitu anatar ¼ sampai 4 in. Kedua jenis ayakan ini
hanya efektif digunakan untuk partikel padatan berukuran besar dan dapat
bergerak bebas (free flowing, tidak lengket).
Grizzly, merupakan jenis ayakan statis, dimana material yang akan
diayak mengikuti aliran pada posisi kemiringan tertentu. Digunakan untuk
material yang sangat kasar. Terdiri dari serangkaian heavy bar paralel yang
terpasang pada sebuah frame, ada yang menggunakan rantai sebagai pengganti
bar dan ada yang digoyang atau digetarkan secara mekanik untuk sizing atau
membantu dalam penghilangan oversize.
Cara Kerja : Umpan yang sangat kasar, jatuh pada ujung atas kisi.
Bongkahan yang besar akan menggelinding ke bagian ujung dan bongkahan
kecil akan jatuh ke bawah masuk kedalam kolektor (pengumpul) tersendiri.
Jarak antara setiap batang pada bagian atas dibuat cukup lebar dibandingkan
bagian bawah agar kuat tanpa terjadi penyumbatan oleh bongkahan yang
hanya lolos sebagian. Jarak antara batang berkisar 2 – 8 inch.
5
keluarnya partikel. Sudut Kemiringan ayakan antara 16o sampai 30o terhadap
sumbu horizontal. Ayakan pada umumnya berbentuk persegi panjang dengan
ukuran (1.5 x 4 ft) sampai (5 x 14 ft). Kecepatan girasi dan amplitudonya
biasanya dapat diatur sesuai kebutuhan. Kecepatan girasi dapat mencapai
600 sampai 1800 rpm. Gambar dibwah adalah contoh gyrating screen yang
Gambar dibawah adalah contoh gyrating screen yang digerakkan vertikal
dan digerakkan horizontal (reciprocating screen).
6
Ayakan dinamis dengan gerakan menggoyang, pukulan yang panjang
(20-200Hz). Digunakan untuk pemindahan dengan pemisahan ukuran.
Separasi ini biasa digunakan untuk Material yang halus dan kering, ukuran
kecil (light) yaitu sekitar 10 sampai 20 µm, dan terkadang sampai 40 µm.
7
2.2.3 Ayakan Getar
Ayakan getar biasanya digunakan untuk pengayakan dengan kapasitas
besar. Getaran dapat dibangkitkan secara elektrik maupun mekanis. Getaran
mekanis pada casing ayakan biasanya ditimbulkan oleh sumbu esentrik yang
berputar dengan kecepatan sangat tinggi. Biasanya tidak lebih dan 3 dek
ayakan yang terpasang dalam casing sebuah ayakan getar. Kecepatan getar
antara 1800 sampal 3600 getaran per menit. Sudut kemiringan terhadap
sumbu horizontal dapat diatur sesuai dengan keperluan, bervariasi antara 00
sampai 450· Gambar dibawah adalah contoh dan ayakan getar tripel dek.
8
Ciri-ciri dari Vibrating screener diantaranya, yaitu memiliki kapasitas
penyaringan yang tinggi, mudah dalam pemeliharaan dan desain yang tersusun
rapi dan rapat luas daerah getaran (fibrasi) dapat mudah berubah dari
keseimbangan bera, tahan lama dan dapat digunakan dalam ukuran dan
kapasitas yang berbeda-beda.
2.2.4 Trommels
Trommels merupakan jenis ayakan yang berputar cepat pada sumbu
horizontalnya. Berbentuk silindris atau konis dan biasanya tersusun atas
beberapa ayakan secara konsentris. Gambar dibawah adalah contoh trammel.
9
Trommel Screen adalah alat screening yang digunakan dalam industri
skala besar terutama pada pertambangan. Ini adalah salah satu perangkat
skrining tertua, yang merupakan ayakan silinder biasanya berputar di antara 35
dan 45% kecepatan kritis. Ini adalah jenis ayakan bergulir. Trommels dapat
menangani bahan dari 55 mm sampai 6 mm, dan ukuran lebih kecil dapat
ditangani dalam kondisi penyaringan basah.
Cara Kerja : Trommel Screen yang berbentuk seperti tabung besar,
dimana tabung tersebut terdapat lubang – lubang. Trommel Screen terdiri
dari input dan output, dimana feed masuk ke dalam input. Didalam input, feed
tersebut diputar oleh screen dengan kecepatan yang tentukan. Feed yang tidak
diinginkan akan keluar dengan sendirinya melalui lubang yang melalaui
output. Feed yang diinginkan akan masuk dalam penampung/ storage
kemudian dialirkan melalui belt conveyor. Feed yang tidak masuk / lolos atau
di reycle.
10
2.3 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN METODE PENGAYAKAN
2.3.1 Keuntungan dari metode pengayakan
1. Lebih cepat dan praktis.
2. Dapat diketahui ukuran partikel dari kecil sampai besar.
3. Dalam waktu relatif singkat dapat diperoleh hasil yang diinginkan.
4. Tidak bersifat subyektif.
5. Lebih mudah diamati.
6. Tidak membutuhkan ketelitian mata pengamat.
2.3.2 Kerugian dari metode pengayakan
1. Tidak dapat mengetahui bentuk partikel secara pasti seperti pada metode
mikroskopi.
2. Ukuran partikel tidak pasti karena ditentukan secara kelompok
(berdasarkan keseragaman). Tidak dapat menentukan diameter partikel
karena ukuran partikel diperoleh berdasarkan nomor mesh ayakan.
3. Adanya agregasi karena adanya getaran sehingga mempengaruhi validasi
data.
4. Tidak dapat melihat bentuk partikel dan dapat menyebabkan erosi pada
bahan-bahan granul.
12
2.6 JENIS-JENIS PENGAYAKAN
2.6.1 Pengayak (Screen)
Pengayak screen dengan berbagai desain telah digunakan secara luas
pada proses pemisahan bahan pangan berdasarkan ukuran yang terdapat pada
mesin-mesin sortasi, tetapi pengayak juga digunakan sebagai alat pembersih,
pemisahan kontaminan yang berbeda ukurannya dari bahan baku. Istilah-
istilah yang digunakan dalam pengayakan (screen) yaitu :
a. Under size yaitu ukuran bahan yang melewati celah ayakan
b. Over size yaitu ukuran bahan yang tertahan oleh ayakan
c. Screen aperture yaitu bukaan antara individu dari kawat mesh ayakan
d. Mesh number yaitu banyaknya lubang-lubang per 1 inci
e. Screen interval yaitu hubungan antara diameter kawat kecil pada seri
ayakan standar.
Pergerakan bahan pangan diatas pengayak dapat dihasilkan oleh
gerakan berputar atau gerakan dari rangkai yang menyangga badan pengayak.
Penyaring jenis ini dalam penggunaannya secara umum yaitu untuk sortasi
bahan pangan untuk dua grup yaitu tipe badan standar atau flat dan tipe drum.
2.6.2 Pengayak berbadan datar (flat bad screen)
Pengayak jenis ini bentuknya sangat sederhana, banyak ditemukan
diareal-areal pertanian, saat proses sortasi awal dari kentang, wortel dan lobak.
Alat pengayak datar ganda digunakan secara luas dalam proses sortasi
berdasarkan ukuran dari bahan baku (seperti biji-bijian dan kacang-kacangan)
juga digunakan dalam proses pengolahan dan produk akhir seperti tepung
jagung. Alat pengayak datar secara umum terdiri dari satu atau lebih lembaran
pengayak yang dipasangbersama-sama dalam sebuah kotak yang tertutup
rapat, pergeralannya dapat menggunakan berbagai alat. Tetapi biasanya alat
tersebut bola-bola runcing dari kart yang keras, yang diletakkan antara
lembaran-lembaran pengayak. Maksudnya adalah untuk meminimumkan
kerusakan akibat pergesekan antara lubang-lubang pengayak dengan partikel
bahan yang halus.
2.6.3 Pengayak Drum
Pengayak drum dan alat yang digunakan pada proses sortasi
berdasarkan ukuran bentuk untuk kacang polong, jagung, kacang kedelai dan
kacang lainnya yang sejenis. Bahan pangan tersebut akan menahan gerakan
13
jatuh berguling yang dihasilkan oleh rotasi drum. Alat sortis drum biasanya
diperlukan untuk memisahkan bahan pangan ke dalam dua atau lebih aliran,
karena itu dibutuhkan dua atau lebih tingkatan pengayak.
2.6.4 Pengayakan sortasi
Selain menggunakan celah atau lubang yang tetap, ada juga pengayak
sortasi dengan variable celah dan system tahap-pertahap. Termasuk dalam
kelompok ini adalah jenis-jenis khusus dari tipe sortasi roller belt dan sorter
roller seperti tipe baling-baling.
14
2.9 PERMUKAAN AYAKAN
Permukaan ayak dapat terdiri atas berbagai macam bahan.
a. Batang baja.
Batang-batang baja berjarak sedikit satu sama lain. Batang ini digunakan untuk
mengayak bahan kasar seperti: batu, batu bara, dll.
b. Pelat Berlubang.
Garis tengah lubang biasanya 1 cm atau lebih. Ukuran tebal pelat meningkat sesuai
dengan bertambah besarnya garis tengah lubang.
c. Anyaman Kawat.
Biasa dipakai kawat baja, karena kuat.
d. Sutera Tenun.
Bahan ini digunakan untuk mengayak zat yang sangat halus, seperti bunga dan
tepung.
e. Rol Berputar.
Permukaan ayak semacam ini terdiri atas sejumlah rol berusuk yang disusun
berdampingan dan digerakkan dengan kecepatan berlainan. Pengayakan pada
permukaan ayak semacam ini adalah sangat efektif. Untuk semua instalasi
ayak berlaku bahawa, bahan ayak harus tersebar merata di atas permukaan ayak.
Selanjutnya, penting pula untuk mengatur kecepatan takar sesuai dengan kapasitas
ayakan. Dengan cara demikian dapat dicegah pembebanan lebih atau kurang.
Instalasi ayak yang paling banyak dipakai dapat dibagi menjadi empat kelompok
utama yaitu: ayakan statis, ayakan tromol, ayakan kocok, dan ayakan getar.
15
2.11 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PENGAYAKAN
1. Waktu atau lama pengayakan. Waktu atau lama pengayakan (waktu optimum), jika
pengayakan terlalu lama akan menyebabkan hancurnya serbuk sehingga serbuk
yang seharusnya tidak terayak akan menjadi terayak. Jika waktunya terlalu lama
maka tidak terayak sempurna.
2. Massa sampel. Jika sampel terlalu banyak maka sampel sulit terayak. Jika sampel
sedikit maka akan lebih mudah untuk turun dan terayak.
3. Intensitas getaran. Semakin tinggi intensitas getaran maka akan semakin banyak
terjadi tumbukan antar partikel yang menyebabkan terkikisnya partikel. Dengan
demikian partikel tidak terayak dengan ukuran tertentu.
4. Pengambilan sampel yang mewakili populasi. Sampel yang baik mewakili semua
unsur yang ada dalam populasi, populasi yang dimaksud adalah keanekaragaman
ukuran partikel, mulai yang sangat halus sampai ke yang paling kasar.
Beberapa faktor lain yang harus diperhatikan dalam operasi pengayakan adalah :
- Bentuk lubang ayakan
- Celah dan interval ayakan
- Ukuran partikel
- Kapasitas ayakan dan keefektifan
- Variabel dalam operasi pengayakan
16
2.13 STANDAR AYAKAN
17
Nomor Ayakan Lubang Ayakan
2 9,5 mm
3,5 5,6 mm
4 4,75 mm
8 2,36 mm
10 2,00 mm
20 850 µm
30 600 µm
40 425 µm
50 300 µm
60 250 µm
70 212 µm
80 180 µm
100 150 µm
120 125 µm
200 75 µm
230 63 µm
270 53
325 45
400 38
Keterangan : Untuk ukuran lubang yang berbeda, digunakan diameter kawat yang
berbeda pula.
Contoh:
Ayakan 10 mesh, artinya sepanjang 1 inch terdapat 10 lubang dan kawatnya.
Maka : Jarak antar pusat kawat yang satu dengan kawat berikutnya = 1/10 =0,1 in.
Aperture = 0,1 – (diameter kawat) in.
Dari table Tyler screen, untuk 10 mesh ternyata diameter kawat = 0,035 in, maka,
Aperture = 0,1 – 0,035 = 0,05 in.
18
2.15 KAPASITAS SCREEN
Kapasitas screen secara umum tergantung pada: [Kelly,1982]
1. Luas penampang screen
2. Ukuran bahan
3. Sifat dari umpan seperti; berat jenis, kandungan air, temperature
4. Tipe mechanical screen yang digunakan.
Sumber Brown, 1950.
Contoh : Tersedia vibrating screen dengan luas permukaan= 6 ft, aperture = 2 mm.
Berapa kisaran kapasitas yang memungkinkan screen ini?
Penyelesaian :
Kapasitas = ( 5 s/d 20 ) x 6 x 2 = 60 s/d 240 Tons/24 hr.
20
2.19 BENTUK-BENTUK LUBANG AYAKAN
21
2.20 MENENTUKAN EFEKTIVITAS AYAKAN
Menentukan efektivitas ayakan.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
- Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan
perbedaan ukuran partikel .
- Faktor yang harus diperhatikan dalam operasi pengayakan : bentuk lubang ayakan,
celah dan interval ayakan, ukuran partikel, kapasitas ayakan dan keefektifan.
- Dalam proses pengayakan harus diperhatikan beberapa variable : metode
pengumpanan, permukaan ayakan, sudut kemiringan, kecepatan putaran, frekuensi
getaran.
- Ayakan dibagi menjadi ayakan Grizzly, ayakan Revolving Screen, Vibrating
Screen, ayakan Trommel.
3.2 SARAN
Adapun saran yang dapat kami ajukan adalah alangkah lebih baiknya makalah
ini mendapat kritik yang membangun agar dalam penyusunannya dapat lebih sempurna
lagi. Dan alangkah baiknya jika isis dari makalah ini dapat dikoreksi oleh dosen
pengampu agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami materi tentang
Peralatan Pemisahan Ayakan.
23
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Jaksen M dan Erlina Margaretty. 2015. Peralatan Industri Proses. Politeknik Negeri
Sriwijaya. Palembang.
Anonim. 2005. Teknologi Farmasi Eropa. Pengayakan
Anonim.2010. Particle Size Sieve Analyses.
(http://www.particletechlabs.com/particle-size/sieve-analyses)
Moechtar. 1990. Farmasi Fisika. UGM Press. Yogyakarta.
Zulfikar. 2010. Pengayakan.
McCabe, Warren L & Smith, J.C. 1999. “Operasi Teknik Kimia”. Alih Bahasa Jasiji, E.Ir.
Edisi ke-4. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Swinkels JJM. 1985. Sources of Starch, its Chemistry and Physics. Di dalam :Starch
Conversion Technology. Van Beynum GMA, Roels A, editor. New York : Marcel
Dekker.
http://brownharinto.blogspot.com/2009/11/screening-pengayakan.html
distantina.staff.uns.ac.id/files/2009/08/2-screen.pdf
distantina.staff.uns.ac.id/files/2009/.../1-cara-menentukan-ukuran-partikel.pdf
http://kuliahd3fatek.blogspot.com/2009/05/bab-iii-pengolahan-bahan-galian.html
file:///D:/screening/Seminar-Laporan-Operasi-Teknik-Kimia-I.htm
http://bundafathi.wordpress.com/2010/08/03/pengayakan/
24