Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODUL 2
(PENYAKIT KELAINAN JARINGAN PERIODONTAL)
“Gingival Enlargement”
Oleh:
NAIM BARIYAH
17100707360804026
Dosen Pembimbing
drg.
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Case Based Discussion ”
Gingival Enlargement” untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
kepanitraan klinik modul 3 (Lesi Jaringan Lunak Mulut) dapat diselesaikan.
Padang, 2018
NAIM BARIYAH
MODUL 2
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
HALAMAN PENGESAHAN
Padang, 2018
Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing
(drg. .............................................)
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit pada jaringan periodontal yang diderita manusia hampir diseluruh dunia
dan mencapai 50% dari jumlah populasi dewasa. Menurut hasil survey kesehatan
gigi dan mulut di Jawa Timur tahun 1995, penyakit periodontal terjadi pada 459
diantara 1000 penduduk. Negara Asia dan Afrika prevalensi dan intensitas
penyakit periodontal terlihat lebih tinggi dari pada di Eropa, Amerika dan
Penyakit atau kelainan pada jaringan penyangga yang paling banyak terjadi
adalah kelainan gingiva (gusi), karena merupakan bagian dari jaringan penyangga
yang terletak di permukaan. Salah satu kelainan itu adalah pembesaran gingiva
mengelilingi gigi.Salah satu fungsi dari gingiva adalah melindungi jaringan yang
dibalutnya. Gingiva yang sehat berwarna merah muda pucat terkadang bervariasi
menjadi warna lainnya dengan kepekatan pigmen yang terlihat. Kondisi yang
tidak nyaman, penampakan morfologi mahkota gigi yang terkesan tidak baik
dan berfungsi sebagai jaringan penyangga gigi. Penyakit periodontal yang paling
sering terjadi adalah penyakit gingiva, karena gingiva merupakan bagian terluar
mempengaruhi faktor estetik. Salah satu penyakit gingiva yang sangat menggangu
estetik dan fungsional gigi adalah terjadinya pembesaran gingiva. Kelainan ini
menyebabkan perubahan bentuk gingiva yang secara klinis terlihat lebih besar
.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dan berfungsi sebagai jaringan penyangga gigi. Penyakit periodontal yang paling
sering terjadi adalah penyakit gingiva, karena gingiva merupakan bagian terluar
mempengaruhi faktor estetik. Salah satu penyakit gingiva yang sangat menggangu
estetik dan fungsional gigi adalah terjadinya pembesaran gingiva. Kelainan ini
menyebabkan perubahan bentuk gingiva yang secara klinis terlihat lebih besar
gigi
merata
berdasarkan catatan Cheklis yang dipantau pada masing- masing pasien dengan
sistemik, faktor lokalnya adalah: kesehatan mulut yang buruk, malposisi gigi, cara
menyikat gigi yang salah, trauma oklusi, tambalan kurang baik, iritasi, cangkolan
dan sebab- sebab lain yang tidak diketahui (Usri dkk , 2006).
waktu yang lama oleh plak gigi. Faktor-faktor yang memudahkan penumpukan
plak dan retensi termasuk diantaranya kebersihan rongga mulut yang jelek seperti
iritasi yang disebabkan oleh abnormal anatomis dan penambalan yang tidak tepat
terbawa ke bagian dalam jaringan sewaktu adanya benda – benda asing yang
masuk (misalnya bulu sikat gigi, pecahan biji apel, bagian cangkang lobster atau
2006).
Peningkatan dari ukuran gingiva merupakan ciri utama dari penyakit gingiva.
Abses gingiva merupakan lesi meluas secara tepat, terasa sakit dan
inflamasi akut berasal dari bakteri yang terbawa jauh kedalam jaringan
ketika substansi asing seperti bulu sikat gigi, sepotong serat apel, atau
Carranza, 2006)
(Daliemunthe, 2008)
marginal gingiva fasial dan lingual. Gingival enlargement papila dan marginal
bagian mahkota yang luas, dan bisa mengganggu oklusi (Newman., Takei.,
Carranza, 2006).
yang terjadi karena obat-obatan dapat terjadi pada mulut yang bebas iritasi dan
dapat pula tidak terjadi pada mulut dimana iritasi lokal menumpuk
(Daliemunthe, 2008).
1. Phenytoin
(Gehrig, 2008).
2. Cyclosporine
antibodi terhadap antigen sel T. Sel yang menjadi sasaran antara lain sel T-
2006).
3. Nifedipine
kalsium dalam darah. Proses kontraksi dari otot jantung dan otot polos
terlihat acanthosis dari epitelium dan pemanjangan rete pegs yang meluas ke
berupa jaringan granulasi yang terdiri dari berbagai kapiler dan fibroblast yang
difus yang melibatkan gingiva, berupa pembesaran pada gingiva bebas saja,
jaringan ikat ditutupi massa padat dengan leukosit berkembang biak dan
a. Pubertas
perempuan dan testosteron pada laki-laki disaat masa pubertas. Hal ini
terjadi karena ketidak seimbangan hormon pada masa pubertas yang
Gehrig, 2008).
b. Kehamilan
c. Defisiensi vitamin C
leukemia akut, bisa juga terjadi pada penderita leukemia sub akut. Lesi
2008).
Carranza, 2006).
semua tumor yang tersebar, dan massa seperti tumor yang berada di
gingiva muncul dari jaringan ikat gingiva atau dari ligamen periodontal.
atau kuat, serta bernodul tapi cendrung menjadi lunak dan mudah
e. False enlargement
adalah :
a. Tahap awal gingiva terlihat tanda-tanda pembesaran papila interdental
dan lingual.
adalah :
(mudah tercabik) dan pendarahan yang terjadi secara spontan atau dengan
iritasi ringan.
Joseph, 2005).
jauh melebihi pembesaran biasa yang diakibatkan oleh faktor lokal yang
setara.
a. Lesi muncul seperti jamur, massa bulat pipih yang menonjol dari margin
b. Cenderung untuk memperluas lateral, dan tekanan dari lidah dan pipi
1.3.1 Gingivektomi
1. Indikasi gingivektomi
cekatnya adekuat.
diinduksi obat-obatan.
3. Prosedur gingivektomi
macam alat yaitu pisau gingivektomi, pisau bedah (skalpel), gunting, alat
permukaan gigi, lalu dengan sapuan kearah koronal jaringan yang telah
direseksi disingkirkan.
terinflamasi dan kalkulus yang belum tersingkirkan pada fase terapi inisial.
LAPORAN KASUS
3.1 Kasus
dengan keluhan adanya pembesaran pada gusi belakang atas yang mengganggu
penampilan dan sering tersodok saat menyikat gigi namun tidak sakit. Pasien
menyadari adanya pembesaran setelah pemakaian kawat gigi 2 tahun yang lalu.
Pasien telah memakai kawat gigi selama 5 tahun dan tidak melakukan kontrol ke
3.2.1 Pemeriksaan
A. Data Pasien
Umur : 22 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Keluhan utama
yang membesar
Keluhan tambahan
karang gigi
lalu
C. Pemeriksaan obyektif
Ekstra Oral
TMJ : Normal
Lympnode : Normal
Bibir : Normal
Intra Oral
Gigi
KS KS
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Keterangan :
16 : karies superfisial
17 : karies superfisial
Debris Calculus
Kana Ant Kir Tota Kana Ant To
V/O V/O Kiri
n . i l n . tal
Atas 1/0 0/0 1/0 2/0 Atas 1/0 0/0 1/0 2/0
Bawa
Bawah 0/1 0/0 0/l 0/2 0/1 1/0 0/1 0/3
h
DI =
CI =
E. Pemeriksaan Oklusi
Statis : Normal
Berfungsi : Normal
Protesa : (-)
1.3.2 Diagnosa
1.3.3 Prognosis
berikut:
Pasien kooperatif
DAFTAR PUSTAKA
Carranza FA, Hogan EL. Gingiva Enlargement. In: Newman MG, Takei HH,
Klokkevold PR, Carranza FA (eds), Clinical Periodontology, 10th edition,
St. Louis, Saunders-Elsevier, 2006, p: 373-90.