Anda di halaman 1dari 8

BAB 2

PEMBAHASAN

1.1 Menstruasi dan Siklus menstruasi


Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam
tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi.
Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap
bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi
pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya
mengalami siklus estrus.
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini
berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama,
kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-
rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7
hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10 mL hingga 80 mL per
hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35 mL per harinya.
Biasanya pada saat menstruasi wanita memakai pembalut untuk menampung
darah yang keluar saat beraktivitas terutama saat tidur agar bokong dan celana tidak
basah dan tetap nyaman. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk
mencegah agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan lainnya.
Gunakanlah pembalut yang anti-bakteri dan mempunyai siklus udara yang lancar.

1.2. Siklus menstruasi


Siklus menstruasi dibagi atas empat fase:
1.2.1 Fase menstruasi
Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan
berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai
7.
1.2.2. Fase praovulasi

1
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu
oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari
ke-7 sampai 13.

1.2.3. Fase ovulasi


Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita
dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. Apabila wanita tersebut melakukan
hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.

1.3 Menentukan masa subur


Beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat dengan beberapa
cara:

1. Perubahan Periode Menstruasi


2. Perubahan Lendir Servik
3. Perubahan Suhu Basal Tubuh

1.4. Tanda dan gejala mentruasi


Nyeri pada perut merupakan salah satu gejala menstruasi
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa
menstruasi:

1. Perut terasa mulas, mual dan panas.


2. Terasa nyeri saat buang air kecil.
3. Tubuh tidak fit.
4. Demam.
5. Sakit kepala dan pusing.
6. Keputihan.
7. Radang pada vagina.
8. Gatal-gatal pada kulit.
9. Emosi meningkat.

2
10. Nyeri dan bengkak pada payudara.
11. Bau badan tidak sedap.

1.5. Penanggulangan
Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram menstruasi seringkali datang. Bisa
hanya samar-samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang sedikit menggangu saat
menstruasi. Kondisi yang dalam istilah medisnya disebut dysmenorrhea ini biasanya
terjadi di perut bagian bawah.Untuk mengurangi nyeri saat haid, ada beberapa hal yang
dapat dilakukan yaitu:
1. Perbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi. Kekurangan cairan akan
membuat nyerinya semakin terasa. Usahakan untuk minum air hangat untuk
meningkatkan aliran darah ke daerah panggul.
2. Membuat ramuan jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang telah
dimemarkan dalam air lalu minumlah air jahe dalam keadaan hangat.
3. Tempatkan handuk hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang cukup
mudah untuk menghilangkan nyeri sementara waktu.
4. Hindari meminum minuman yang mengandung kafein karena bisa memicu
iritasi pada usus halus.
5. Meminum teh beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan hangat.
6. Melakukan peregangan pada pagi hari dapat melancarkan pereedaran darah dan
sekaligus mengurangi rasa nyeri.

1.6. Kelainan Menstruasi


Keadaan tiap wanita tidak sama satu dengan yang lain atau tidak bisa disama
ratakan namun dapat diambil rata-rata secara statistik. Bagaimana kita disebut
menstruasi normal? Dari hasil statistik biasanya seorang remaja putri akan mulai
menstruasi pada usia sekitar 12 atau 13an tahun. Siklus dianggap normal antara 21 s/d
35 hari dan rata-rata 28 hari. Banyaknya darah keluar yang hilang secara normal sekitar
30-40cc dan dianggap tidak normal apabila mengeluarkan darah >80cc extra

3
menoragia ‘darah haid yang berlebihan’. Secara umum masa menstruasi akan berakhir
rata-rata pada usia 50 tahun atau waktu seorang wanita mengalami menopause.
Kelainan-kelainan dalam menstruasi:
1.6.1. Amenorea
1.6.1.1 Amenoria primer
Apabila seorang remaja putri tidak mendapatkan menstruasi pada usia 16 tahun
akan disebut dengan keadaan amenorea primer yaitu tidak mendapatkan menstruasi
yang primer (sejak awal tidak mendapatkan mens). Perlu kita ketahui bahwa seorang
gadis mencapai puberitas tidak hanya ditandai dengan menstruasi saja, sudah ada
tanda-tanda seks sekunder sebelum menstruasi dengan melihat kebiasaan wanita yang
mulai kelihatan feminim atau perubahan tanda fisik seperti pertumbuhan payudara
yang biasanya paling lambat tumbuh pada umur 14 tahun, maka harus wanti-wanti
‘waspada’ jika sudah lebih dari 14 tahun belum mengalami pertumbuhan payudara
karena sebenarnya pekembangan menuju ke arah tersebut terjadi pada usia 9-10 tahun.
Secara normal jarak rata-rata dari mulai perkembangan awal payudara sampai
mendapatkan mens adalah dua tahun, jika seorang wanita sudah mendapatkan itu
semua istilahnya dia sudah menjadi wanita yang komplit.
1.6.1.2. Amenorea sekunder
Adalah suatu keadaan wanita pada masa subur yang sebelumnya pernah
mendapatkan menstruasi tapi kemudian tidak mendapatkannya dengan minimal tiga
siklus (tiga bulan). Secara normal ada keadaan seorang wanita secara fisiologi
mengalami amenorea sekunder normal yaitu pada keadaan hamil dan menyusui. Ada
juga yang dikarenakan gangguan hormonal seperti stress dan gangguan tersebut dapat
mempengaruhi jaringan estrogen yang bisa mengganggu siklus menstruasi, misalnya,
wanita yang memforsir kegiatannya. Namun, ada pula wanita yang menstruasi
berdasarkan dengan jumlah darahnya (ada yang jumlahnya sedikit, ada juga yang
banyak.)

2. Menoragia adalah keadaan seorang wanita mengalami menstruasi dengan jarak


waktu yang lama dan jumlah pendarahan yang banyak.

4
3. Metrorrhagia adalah suatu keadaan wanita yang mendapat pendarahan tambahan
diantara siklus (pendarahan tidak teratur).
4. Dismenore yaitu suatu keadaan biasa pada setiap wanita yang dideskripsikan
berbeda-beda (nyeri, kram, pegal-pegal di pinggang, dsb) pada saat menstruasi
dihari pertama dan kedua. Dismenore dapat dibagi menjadi dua yaitu primer dan
sekunder.

a. Dismenore Primer, rasa sakit yang datangnya dari proses menstruasi itu
sendiri dan wajar.
b. Dismenore Sekunder, penyakit lain yang mendasari timbulnya sakit.
Dismenore ini harus diwaspadai dan dicari penyebabnya.

5. Pre Menstruasi Syndrome(PMS) atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan Pre
Menstrual Dysphoric Disorder (PMDD) yaitu perasaan tidak enak, keadaan tidak
enak dan komplek meliputi emosi, fisik, psikis, yang dirasakan biasanya
seminggu menjelang menstruasi.
6. Mastalgia gejalanya yaitu rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid.
Sebabnya edema dan hiperemi karena peningkatan relatif dari kadar estrogen.
pada pemeriksaan harus diperhatikan adanya radang atau neoplasma. Terapi
biasanya terdiri atas pemberian diuretikum, sedang pada mastalgia keras perlu
diberikan metiltestosteron 5 mg sehari secara sublingual. Bromolriptine dalam
dosis kecil dapat membantu pengurangan penderitaan.

1.7. Cara Memilih Pembalut Yang Aman Dan Sehat


Sekarang ini banyak sekali pilihan pembalut wanita dengan keunggulannya
masing-masing. Tapi tahukah kita bagaimana memilih pembalut yang aman?
Berikut cara memilih pembalut yang aman bagi kesehatan organ reproduksi:
1. Pilihlah pembalut dengan daya serap yang tinggi
2. Pilihlah pembalut yang tidak lembab pada permukaannya ketika dipakai
3. Pembalut harus nyaman dipakai agar tidak mengganggu aktivitas
4. Pilihlah pembalut yang tidak mempunyai aroma tertentu

5
5. Saat membeli pembalut, pastikan kemasan dalam keadaan baik dan tertutup rapat
dan ada exp date-nya
6. Pilih pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur. Ini akan mengurangi faktor
iritasi pada daerah kulit vagina
7. Pastikan pembalut bukan terbuat dari kertas daur ulang

Selain memilih pembalut ada baiknya pula kita mengerti hal-hal penting apa saja
yang harus diketahui dalam merawat kesehatan organ intim kita selama haid :

1. Mengganti pembalut sesering mungkin (kurang lebih 3 jam sekali) terutama pas
haid sedang banyak-banyaknya. Karena pembalut yang terlambat diganti bisa
menimbulkan berbagai jenis penyakit terutama yang disebabkan oleh jamur dan
bakteri. Keduanya akan tumbuh subur di tempat-tempat yang lembab.
2. Saat membersihkan diri, basuhlah dengan air bersih dari arah depan ke belakang.
Jika dari arah sebaliknya malah justru bisa memindahkan bakteri yang banyak
bersarang di anus ke wilayah organ reprduksi kita, akibatnya bisa timbul gatal-
gatal.
3. Hindari celana dalam yang terlalu ketat. Soalnya keketatan semacam ini akan
menekan otot luar organ intim dan menciptakan suasana lembab. Lebih baik
pakailah celana dalam yang tidak ketat dan berbahan katun yang mudah menyerap
keringat. Hindari pula celana jins yang terlalu ketat di daerah selangkangan.
4. Ketika berada di toilet umum, jangan gunakan air di ember atau penampungan
untuk membersihkan. Gunakan saja air dari keran yang mengalir, ini akan lebih
aman. Karena menurut penelitian air yang tergenang di toilet umum mengandung
70% jamur candida albicans penyebab keputihan. Sedangkan air yang mengalir
dalam keran mengandung kurang lebih 10-20%.
5. Jangan keseringan memakai cairan pembersih organ intim (anti bakteri), sebab
penggunaan secara rutin malah mengganggu keseimbangan flora di sekitar alat
kelamin, juga bisa membunuh mikroba “baik” dan memicu tumbuhnya jamur.
6. Sebagai pilihan lain, kini sudah banyak hadir pembalut kain modern. Pembalut
wanita ini bisa dicuci dan dipergunakan kembali yang biasa disebut reusable /

6
washable menspad. Walaupun terbuat dari kain, namun bukan sembarang kain lho,
nama bahan penyerap cairan ini yaitu microfiber, sedangkan lapisan kain yang
menyentuh permukaan kulit dibuat dari bahan microfleece yang menjadikan kulit
senantiasa kering dan tidak lembab.

1.8 Cara Menggunakan Pembalut Yang Aman dan Sehat


1.8.1 Gunakan pembalut hanya untuk satu kali, tidak disarankan penggunaan ulang
pembalut yang sudah terpakai, walupun sudah dibersihkan dengan cara dicuci.
1.8.2 Lakukan penggantian pembalut secara teratur tiap 2-3 jam sekali, atau
sesuaikan dengan jumlah darah haid yang keluar. Semakin banyak darah haid
yang keluar semakin baik segera dilakukan penggantian pembalut. Agar darah
haid yang tertampung dalam pembalut tidak menjadi sarang bakteri maupun
kuman penyakit lainnya.
1.8.3 Jika dalam pemkaian pembalut saat haid / menstruasi terjadi iritasi pada kulit
daerah kewanitaan segera ganti dengan pembalut merk lain. Kemungkinan
besar bahan baku pembalut banyak mengandung beberapa jenis bahan
kimiawi.

1.9 Cara membuang pembalut yang baik dan benar


Demi kesehatan Anda, memperhatikan kebersihan pembalut sangat diperlukan.
Selama masa datang bulan harus rutin mengganti pembalut. Karena pembalut yang
sudah terpakai, pasti berisi darah serta bahan-bahan organik yang berasal dari
peluruhan ‘’endometrium’’.
Bahan organik pada pembalut bekas akan mengalami pembusukan, dan akan
mengeluarkan bau tidak sedap. Sementara bercak warna merah karena darah tersebut
juga tidak enak bila dipandang. Maka dari itu, ketika membuang pembalut usahakan
agar tidak sampai berbau dan tidak terlihat orang.
Cara yang ke 1
1. Darah menstruasi yang keluar pasti akan terserap oleh pembalut, karena pembalut

7
terbuat dari bahan yang dapat dengan mudah menyerap cairan. Apabila darahnya
banyak, pasti akan terlihat dengan jelas pada pembalut tersebut.

Jadi untuk mengatasi masalah ini, sebelum dibuang basuhlah dahulu pembalut bekas
tersebut agar darah tidak terlihat dengan jelas. Namun, Anda harus memperhatikan air
bekas cucian, jangan sampai air bekas cucian mengalir ke tempat terbuka. Cucilah
pembalut Anda pada kamar mandi yang memiliki septic tank.
2. Selanjutnya gulunglah pembalut Anda dengan bagian noda darah di dalam.
Usahakan gulung dengan rapi agar gulungan tersebut tidak terbuka. Bila perlu
ikat menggunakan tali dengan erat. Kemudian masukkan pembalut ke dalam kantong
plastik dengan warna gelap agar tidak terlihat dari luar. Lalu ikat lagi kantong plastik
tersebut kemudian buanglah pada tempat sampah.
Cara yang ke 2
Cara kedua ini lebih praktis dari pada cara pertama :
1. Pertama sobeklah salah satu ujung pembalut tersebut
2. Selanjutnya pisahkan bagian luar pembalut dan bagian dalam pembalut ( bagian
yang dapat menyerap cairan )
3. Kemudian Anda dapat langsung membuang bagian dalam pembalut ke dalam
closet. Tidak perlu khawatir bila closet mampet, karena bagian dalam pembalut
tersebut seperti tisu, maka akan langsung hancur bila terkena air
4. Lalu untuk bagian luar pembalut basuhlah dengan air sampai bersih
5. Selanjutnya masukkan ke dalam kantong plastik yang berwarna gelap
6. Kemudian barulah Anda dapat membuang ke dalam tempat sampah
Gantilah pembalut Anda secara teratur untuk menjaga kesehatan Anda. Karena
bila Anda jarang atau malas ganti pembalut, maka alat reproduksi Anda akan mudah
terkena penyakit, karena darah kotor yang keluar tersebut adalah tempat favorit bagi
bakteri. Salah satu penyakitnya adalah keputihan, yang mana gejala keputihan pada
umumnya adalah keluarnya lendir kental berwarna putih kekuningan, serta memiliki
bau yang tidak sedap pada alat reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai