A. SEJARAH
Kuil Meenakshi Amman Temple ini adalah jantung kota
kuno Madurai di Tamin Nadu, India. Kuil ini telah berusia
2.500 tahun dengan terdiri 14 menara kuil yang memiliki
ribuan batu berwarna yang berbentuk binatang, dewa, dan
roh jahat. Konon beberapa rincian dalam sejarah dewa-
dewa Hindu muncul sebelum raja-raja kuno dan
memerintahkan kepada pedagang kaya untuk membangun
sebuah kuil untuk menghormati seorang dewi. Dan ada
juga yang mengatakan kuil ini mengabadikan peristiwa
dimana seorang raja dan ratu tanpa anak yang melakukan
yajna untuk anak laki-laki, mereka mendapatkan seorang
anak perempuan yang mewarisi kerajaan, menaklukkan
bumi, bertemu dengan Siwa pada akhirnya, menikahi dia,
terus memerintah dari Madurai, dan kuil itu
mengabadikan masa itu. Namun para ilmuwan masih
berusaha mengurutkan sejarah bait suci dari prasasti yang
ada di dalam maupun di luar kuil.
B. PRINSIP PENATAAN
Banyak menara megah (gopuram), kecil dan besar, mengisyaratkan satu dan semua ke kuil bersejarah ini.
1. Ashta Shakti Mandapa
para pemuja memasuki kuil melalui Ashta Sakthi Mandapam di jalan timur, dinamai sesuai dengan delapan sakta yang
diwakili di tiang di kedua sisinya. Di Mandapam ini, seseorang dapat melihat representasi alkitabiah yang jelas dari
pernikahan Devi Meenakshi dengan Ganesha dan Subramanya di kedua sisinya.
2. Meenaksi Nayaka Mandapa
Setelah menyeberang, seseorang datang ke Meenakshi Naickar Mandapam yang luas, dinamai sesuai nama
pembangunnya. Mandapam ini memiliki lima gang yang dipisahkan oleh enam barisan pilar batu yang diukir patung-
patung suci.
Di ujung barat Mandapam adalah Thiruvatchi besar yang berisi 1008 lampu minyak kuningan. Berdekatan dengan Mandapam
adalah tangki teratai emas suci. Legenda mengatakan bahwa Indra mandi di tangki ini untuk membilas dosa-dosanya dan
menyembah Dewa Siwa dengan teratai emas dari tangki ini.
Koridor ekspansif mengelilingi tangki suci ini dan di pilar koridor utara, angka 24 penyair 'Sangam Tamil' ketiga terukir. Di
dinding koridor utara dan timur lukisan indah yang menggambarkan adegan dari 'kitab suci' (kitab suci kuno) dapat dilihat.
Ayat-ayat Tirukkural ditoreh pada lempengan-pelat kelereng di koridor selatan.
C. KONSEP
Candi ini berkonsep dengan
berdasarkan tubuh manusia. Ada pintu
masuk utama berdasarkan 5 indera
manusia yaitu indera penglihat,
pendengar, pencium, pengecap, dan
peraba. Ada 9 pintu masuk yang lebih
kecil ke kompleks dalam yang
menunjukkan 9 lubang tubuh manusia
(2 mata, 2 lubang hidung, 2 telinga,
mulut, uretra dan anus). Jalan-jalan di
Madurai dibangun sebagai lingkaran
konsentris, dengan kuil di tengahnya.
Ini juga dianggap sebagai "Formasi
Lotus". Candi ini adalah salah satu
mahakarya arsitektur Dravida dan
banyak kuil baru di luar negeri
dibangun berdasarkan gaya ini.
D. TRANSFORMASI
Tata ruang dalam Meenakshi Temple dengan menggunakan perubahan transformasi dari bunga lotus yang dimana dalam
agama budha bungan lotus dipercaya bahwa melambangkan kemurnian ucapan, tubuh, dan pikiran. Ini adalah dongeng bahwa
Siddhartha Gautama (Buddha Gautama), yang ajarannya Buddhisme didirikan di atas, meninggalkan jejak Lotus Flowers di
belakangnya dengan setiap langkah yang dia ambil. Mungkin simbolisme bunga utama Lotus adalah hubungan dengan
kebangkitan spiritual atau pencerahan.
SUMBER:
https://www.researchtrend.net/ijet/pdf/129-8.pdf
https://www.maduraimeenakshi.org/history.html
https://www.atlasobscura.com/places/meenakshi-amman-temples
http://www.holydham.com/temple-design-architecture/
http://hotelnambi.in/Sree-Meenakshi-Temple.html#
https://www.britannica.com/place/Great-Stupa-Buddhist-monument-Sanchi-India
https://id.wikipedia.org/wiki/Sanchi
https://www.slideshare.net/ABHISHEKTHEHUSTLER/stupas-abhishek-abhinav-
sagar?from_action=save
SANCHI STUPA
A. ALUR SEJARAH
ZAMAN MAURYA
Pada abad ke-3 SM, inti bangunan ini hanya sebuah struktur bata setengah bola yang dibangun di
atas relik Buddha. Stupa ini dimahkotai chatra lalu lama kemudian stupa ini dibungkus batu baru
ketika diperbaiki.
ZAMAN SUNGA
Pada abad ke-2 SM sempat dirusak saat munculnya kekuasaan Maharaja Sunga Pusyamitra Sunga
yang merebut wilayah kemaharajaan Maurya dan masa ini stupa tersebut telah dihancurkan, akan
tetapi setelah stupa hancur oleh putranya dengan nama Agnimitra dibangun kembali dengan ukuran
dua kali lebih besar dan banyak pembaharuan yaitu pagar keliling, mahkota tiga susun payung, dan
empat gerbang masuk yang menghadap empat arah mata angin.
ZAMAN SATAWAHANA
Pada zaman ini adalah zaman dimana wangsa Satawahana memerintahkan kepada seniman perajin
raja Satawahana untuk membuatkan hadiah kepada stupa sanchi yaitu sebuah gerbang megah dengan
relief tentang kehidupan sang budha dengan bertujuan untuk para pengunjung bisa lebih mudah
memahami iman budha dengan kehidupan mereka.
PERIODE KEMUDIAN
Pada masa ini bangunan candi buddha sudah tidak dibangun lagi, candi 45 adalah candi terakhir yang
telah dibangun sekitar abad ke-10 s/d ke-11. Pada zaman ini monumen-monumen sudah dibatasi oleh
pagar dan mulai pudarnya ajaran Budhha di India, oleh sebab itu Stupa Sanchi sudah tidak
dipergunakan lagi dan kemudian Stupa Sanchi mulai rusak.
B. KONSEP
1. ANDA (DOME)
Kubah tersebut melambangkan kubah
surga yang mencakup bumi.
2. PAGAR KUADRAT (HARMIKA)
Mewakili gunung dunia.
3. PILAR UTAMA (YASHTI)
Melambangkan sumbu kosmik dan
mendukung struktur payung tiga (chattra)
mewakili tiga Permata Buddhisme –
Buddha, Dharma (doktrin), dan Sangha
(Komunitas).
4. TERAS MELINGKAR (MEDHI)
Di mana umat beriman harus
mengelilingi arah searah jarum jam.
5. VEDIKA
Pagar yang mengelilingi Stupa Sanchi
6. TORANAS
Dua gerbang masuk dengan ukiran relief
kehidupan budhha.
DEFIAN RIZKIADI
21316778