Anda di halaman 1dari 13

CAPAIAN PEMBELAJARAN DISTRIBUSI FREKUENSI

CAPAIAN PEMBELAJARAN INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN


Setelah mengikuti pembelajaran Diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan:
model SCL atau memalui LMS SPADA  menjelaskan pengertian frekuensi dan distribusi
FKIP, berdiskusi secara kelompok, frekuensi
mengerjakan tugas terstruktur, dan  menjelaskan berbagai jenis tabel distribusi frekuensi
belajar mandiri diharapkan mahasiswa  melatih dan menganalisis distribusi frekuensi untuk
memiliki kemampuan untuk data tunggal melalui berbagai contoh yang diberikan
memahami, mengaplikasikan dan  menjelaskan pengertian distribusi frekuensi untuk
mencipta tentang konsep distribusi data kelompokan
frekuensi dan baik analisis secara  melatih dan menganalisis interval kelas data
manual maupun menggunakan aplikasi kelompokan melalui berbagai contoh yang diberikan
komputer (excel dan SPSS)  melatih dan menganalisis distribusi frekuensi untuk
data kelompokan melalui berbagai contoh yang
diberikan
 melatih dan menganalisis distribusi frekuensi
kumulatif untuk data tunggal maupun untuk data
kelompokan melalui berbagai contoh yang diberikan
 melatih dan menganalisis distribusi frekuensi relatif
tunggal melalui berbagai contoh yang diberikan
 memperoses hasil analisis dan menampilkannya hasil
analisis distribusi frekuensi melalui excel maupun
SPSS baik untuk data tunggal maupun untuk data
kelompokan
DISTRIBUSI FREKUENSI

A. PENGANTAR
Kegiatan pengumpulan data statistik, maka pada umumnya kegiatan tersebut akan
menghasilkan kumpulan data angka yang keadannya kasar, mentah, dan berserak.
Hal ini disebabkan kumpulan data angka tersebut belum dapat memberikan
informasi secara ringkas dan jelas mengenai ciri atau sifat yang dimiliki oleh
kumpulan angka tersebut.
Oleh sebab itu salah satu tugas statistik sebagai ilmu pengetahuan adalah
menyajikan atau mendeskripsikan data angka yang telah berhasil dihimpun menjadi
data angka teratur, ringkas, mudah dimengerti sehingga dengan jelas dapat
memberikan informasi atau gambaran yang tepat mengenai ciri atau sifat yang
terkandung di dalam data angka tersebut. Perhatikan data angka berikut ini
Hasil Belajar Siswa dari sejumlah 80 orang siswa Kelas XI Program IPA SMA Negeri 77
Makassar, berhasil dihimpun berupa nilai tes hasil belajar semester I tahun pelajaran
2016/2017 pada mata pelajaran Fisika sebagai berikut:
Tabel 3.1. Tes hasil belajar Fisika Sem I Tahun Akademik 2016/2017
45 54 67 78 89 52 54 78
65 43 55 54 43 55 66 89
55 34 65 89 75 65 75 63
52 33 33 80 33 67 80 90
67 56 56 67 56 56 90 80
89 75 78 33 45 54 65 70
67 65 54 85 86 55 45 65
89 78 85 78 56 89 34 44
66 89 86 66 65 34 44 33
78 77 50 78 77 50 67 60

Data angka di atas menunjukkan data angka yang belum teratur dan berserak,
sehingga masih sangat sulit bagi kita untuk dapat menjawab dengan cepat
pertanyaan yang dibalik kumpulan data angka itu, misal:
1) Berapa banyak siswa yang memiliki nilai tertinggi?
2) Berapa banyak siswa yang memiliki nilai terendah?
3) Berapa banyak siswa yang memiliki nilai di atas 55?
4) Berapa banyak siswa yang memiliki nilai berkisar antara 50 – 55?,
5) Berapa banyak siswa yang memiliki nilai yang sama? dan sebagainya
Untuk dapat menjawab setiap pertanyaan di atas , maka hal pertama yang harus
dilakukan adalah menghitung frekuensi yang dimiliki oleh tiap-tiap nilai, dengan jalan
menghitung frekuensi maka dengan mudah diketahui distribusi frekuensinya nilai
hasil tes belajar fisika sebanyak 80 siswa tersebut.

B. KONSEP FREKUENSI
1. Pengertian Frekuensi
Kata “frekuensi” yang dalam bahasa Inggrisnya adalah frequency berarti
“kekerapan”, “keseringan”, atau “jarang-kerapnya”. Dalam istilah statistik
“frekuensi” mengandung arti angka (bilangan) yang menunjukkan seberapa kali suatu
variabel (yang dilambangkan dengan angka-angka itu) berulang (muncul) dalam
deretan angka tersebut.
Contoh: Tes hasil belajar fisika sebanyak 10 orang siswa SMA Negeri 77 Makassar.
Tabel 3.2. Tes hasil belajar Fisika sebanyak 10 orang siswa

80 70 60 90 80 45 70 40 45 70

Berdasarkan contoh di atas, dapat diamati bahwa nilai 70 muncul sebanyak 3 kali atau
dapat dikatakan bahwa siswa yang memperoleh nilai 70 itu banyaknya 3 orang siswa.
Maka dapat dikatakan bahwa nilai 70 itu berfrekuensi 3.
2. Pengertian Distribusi Frekuensi
Kata “distribusi” yang dalam bahasa Inggrisnya adalah distribution berarti
“penyaluran”, “pembagian”, atau “pancaran”. Sehingga distribusi frekuensi dapat
diberi arti penyaluran frekuensi. Dalam istilah statistik “distribusi frekuensi” suatu
keadaan yang menggambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atau variabel yang
dilambangkan dengan angka itu telah tersalur, terbagi atau terpencar.
Contoh: Berdasarkan tabel 3.2. disajikan dalam bentuk tabel maka pembagian
(distribusi frekuensi) akan tampak dengan nyata.
Tabel 3.3. Contoh angka yang terpencar (distribusi)
Nilai Banyaknya (Siswa)
90 1
80 2
70 3
60 1
50 1
45 1
40 1
Jumlah 10
C. TABEL DISTIBUSI FREKUENSI
1. Tabel Distribusi Frekuensi dan Macamnya
Dalam dunia statistik dikenal berbagai macam tabel distribusi frekuensi, berbagai
macam yang dipandang penting dan relevan dengan statistik pendidikan, yaitu:
1. Tabel distribusi frekuensi data tunggal,
2. Tabel distribusi frekuensi data kelompok,
3. Tabel distribusi frekuensi kumulatif, dan
4. Tabel distribusi frekuensi relatif (tabel persentase)
2. Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal
Tabel distribusi frekuensi data tunggal adalah salah satu jenis tabel statistik yang di
dalamnya disajikan frekuensi dari data angka, di mana sumber data angka tidak
dikelompokkan.
Contoh: Berdasarkan data tabel 3.3.
Tabel 3.4. Distribusi frekuensi Nilai THB dalam bidang studi Fisika dari 32 orang
siswa SMA Negeri 77 Makassar
Nilai Frekuensi
(X) (f)
90 3
80 4
70 7
60 10
50 3
45 3
40 2
Jumlah 32 = N

Pada tabel 3.4. di atas, nilai THB dalam bidang studi Fisika dari sejumlah 32 orang
siswa SMA Negeri 77 Makassar berbentu data tunggal, karena nilai (x) tersebut tidak
dikelompokkan.
3. Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan
Tabel distribusi frekuensi data kelompok merupakan salah satu jenis tabel statistik
yang di dalamnya disajikan pencaran frekuensi dari data angka, di mana angka-angka
tersebut dikelompok-kelompokkan (disebut interval data, dalam tiap unit terdapat
sekolompok angka). Jadi sebelum membuat pencaran frekuensinya maka terlebih
dahulu dibuat interval kelas, seperti yang dijelaskan berikut ini.

a. Menentukan interval kelas (i)


Interval kelas adalah luas pengelompokan data yang dicari (data kelompok), cara
menentukan interval kelas:
Contoh: Berdasarkan data tabel 3.1.
45 54 67 78 89 52 54 78
65 43 55 54 43 55 66 89
55 34 65 89 75 65 75 63
52 33 33 80 33 67 80 90
67 56 56 67 56 56 90 80
89 75 78 33 45 54 65 70
67 65 54 85 86 55 45 65
89 78 85 78 56 89 34 44
66 89 86 66 65 34 44 33
78 77 50 78 77 50 67 60

Selanjutnya lakukan analisis data di atas, dengan langkah-langkah sebagai berikut.


1. Cari nilai tertinggi (Max) dan nilai terendah (Min) data di atas, berdasarkan
data di atas:
 Nilai Max = 90
 Nilai Min = 33
2. Hitung Total Range “R” (luas penyebaran nilai), dengan rumus:
𝑅 = 𝑀𝑎𝑥 − 𝑀𝑖𝑛 + 1
Sehingga diperoleh nilai R:
𝑅 = 90 − 33 + 1 = 58
Nilai R = 58, diartikan bahwa terdapat 58 butir nilai jika diurut mulai dari nilai
terendah 33 sampai nilai tertinggi 90
3. Hitung nilai interval class (i), dengan rumus:
𝑅
= 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑖𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 10 − 20
𝑖
Dengan mudah dapat ditetapkan i sebesar 5 (i = 5), sebab bilangan R = 58
dibagi dengan bilangan 5 hasilnya 11,6, dan bilangan 11,6 ini terletak antara
10 sampai dengan 20. Dengan ditetapkannya i sebesar 5 maka dapat
dikatakan bahwa deratan interval (banyaknya kelas) akan terdapat 11,6 atau
12 (dibulatkan) tabel distribusi frekuensi.
4. Hitunglah interval kelas pada setiap kelompok kelas, dengan rumus umum:

𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ = (𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 − 𝑖) − 1

Sedangkan untuk batas kelompok atas berikutnya, digunakan rumus:

𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒 − 𝑛 = 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑛 (𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎) − 1

Sehingga, dengan berdasarkan data yang analisis, dapat ditentukan:


a. Batas bawah kelompok kelas pertama
𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ = (90 − 5) + 1 = 86
Sehingga untuk kelompok kelas pertama, memiliki interval = 86 – 90
b. Batas atas kelompok kelas kedua
𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒 − 2 = 86 − 1 = 85
Sehingga banyak kelas 12 dapat ditentukan, seperti ditunjukkan pada
tabel berikut ini
Tabel 3.5. Hasil interval kelas
Kelompok Interval Kelas Interval
Kelas ke- Batas Bawah Batas Atas kelas
1 86 90 86 – 90
2 81 85 81 – 85
3 76 80 76 – 80
4 71 75 71 – 75
5 66 70 66 – 70
6 61 65 61 – 65
7 56 60 56 – 60
8 51 55 51 – 55
9 46 50 46 – 50
10 41 45 41 – 45
11 36 40 36 – 40
12 31 35 31 – 35

Jika nilai minimal 30, maksimal 90, dan nilai yang berada antara 30 sampai
dengan 90 didistribusikan ke dalam interval kelas maka semua nilai
tersebut akan terdistribusi habis.

b. Menentukan distribusi frekuensi data kelompokan


Tabel distribusi frekuensi data kelompok adalah salah satu jenis tabel statistik yang
di dalamnya disajikan frekuensi dari data angka, di mana sumber data angka
dikelompokkan.
Dengan menganalisis data mentah (tabel 3.1) di atas diperoleh distribusi frekuensi
data kelompok seperti pada tabel 3.6. berikut ini.
Tabel 3.6. Distribusi frekuensi Nilai THB dalam bentuk data kelompok bidang studi
Fisika dari 80 orang siswa SMA Negeri 77 Makassar
Interval Kelas Frekuensi
(i) (f)
86 – 90 11
81 – 85 2
76 – 80 12
71 – 75 3
66 – 70 10
61 – 65 8
56 – 60 6
51 – 55 11
Interval Kelas Frekuensi
(i) (f)
46 – 50 2
41 – 45 7
36 – 40 0
31 – 35 8
Jumlah 80

Tutorial aplikasi Excel: Distribusi Frekuensi Data kelompok


Berikut ini cara melakukan distribusi frekuensi data dalam bentuk kelompok melalui
aplikasi excel, sebagai berikut:
1. Ketik data tabel 3.1. pada Microsoft Excel, mulai dari kolom A baris 3, sehingga
hasil penginputan data mulai dari A3 sampai H12, seperti pada gambar di
bawah ini

2. Ketik Nomor pada cell J2, Kelompok Bawah pada cell K2 , Kelompok Atas pada
cell M2, dan frekuensi pada cell N2

3. Masukkan nomor, nilai kelompok bawah, nilai kelompok atas, seperti pada
gambar berikut ini

4. Selanjutnya pada kolom frekuensi (cell M3), masukkan persamaan


=FREQUENCY(A3:H12,L3:L14) dan tekan Enter (diperoleh hasil 11 pada cell
M3. A3:H12 merupakan data yang diseleksi dan L3:L14 syarat data yang
diseleksi)
5. Selanjutnya blok M3:M9
6. Tekan F2
7. Tekan CTRL+SHIFT+ENTER
8. Maka akan muncul distribusi frekuensi mulai dari cell M3 sampai pada cell
M14
9. Hitunglah jumlah pada cell M10, sehingga diperoleh hasil distribusi frekuensi
dan jumlah sampel seperti pada gambar di bawah

10. Selesai
2) Diskusi
Bagaimana cara analisis distribusi frekuensi melalui aplikasi excel untuk data tunggal?
4. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Tabel distribusi frekuensi kumulatif adalah tabel statistik yang di dalamnya disajikan
frekuensi yang dihitung terus meningkat atau selalu ditambahkan (baik dari bawah
ke atas maupun dari atas ke bawah). Berikut ini disajikan contoh perhitungan
distribusi frekuensi untuk data tunggal dan data kelompok.

a. Tabel distribusi frekuensi kumulatif untuk data tunggal


Contoh:
Tabel 3.6. Distribusi frekuensi kumulatif data tunggal pada Nilai THB dalam bidang
studi Fisika dari 32 orang siswa SMA Negeri 77 Makassar
Nilai Frekuensi
fk(b) fk(a)
(X) (f)
90 3 32 = N 3
80 4 29 7
70 7 25 14
60 10 18 24
50 3 8 27
45 3 5 30
40 2 2 32 = N
Jumlah 32 = N - -

b. Tabel distribusi frekuensi kumulatif untuk data kelompok


Tabel 3.7. Distribusi frekuensi kumulatif untuk data kelompok pada Nilai THB dalam
bentuk data kelompok bidang studi Fisika dari 80 orang siswa
SMA Negeri 77 Makassar
Nilai Frekuensi
fk(b) fk(a)
(X) (f)
30 – 39 8 80 = N 8
40 – 49 7 72 15
50 – 59 18 65 33
60 – 69 18 47 51
70 – 79 13 29 64
80 – 89 14 16 78
90 – 99 2 2 80 = N
Jumlah 80 = N - -

5. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif


Tabel distribusi frekuensi relatif juga dinamakan tabel presentase, sebab frekuensi
yang disajikan dalam bentuk angka persenan. Dengan rumus:
𝑓
𝑃= 𝑋 100%
𝑁
P = Angka presentase
f = Frekuensi yang dicaro persentasenya
N = Jumlah keseluruhan frekuensi/banyaknya individu
Jika data yang disajikan Tabel 3.6. kita sajikan kembali dalam bentuk tabel distirbusi
relatif (tabel presentase), maka diperoleh tabel seperti di bawah ini.
Tabel 3.8. Distribusi frekuensi relatif untuk data kelompok pada Nilai THB dalam
bentuk data kelompok bidang studi Fisika dari 80 orang siswa
SMA Negeri 77 Makassar
Interval Kelas Frekuensi Persentase
(i) (f) (P)
86 – 90 11 13.75%
81 – 85 2 2.50%
76 – 80 12 15.00%
71 – 75 3 3.75%
66 – 70 10 12.50%
61 – 65 8 10.00%
56 – 60 6 7.50%
51 – 55 11 13.75%
Interval Kelas Frekuensi Persentase
(i) (f) (P)
46 – 50 2 2.50%
41 – 45 7 8.75%
36 – 40 0 0.00%
31 – 35 8 10.00%
Jumlah 80 100.00%

D. MEMBUAT GRAFIK DISTRIBUSI FREKUENSI MELALUI EXCEL


1. Konsep dan Jenis-jenis Grafik
Penyajian data melalui tabel dalam bentuk kolom dan jalur terdapat kelemahan,
kelemahan tersebut antara lain:
1. Penyajian data dalam bentuk deretan angka pada umumnya menjemukan
2. Untuk menjelaskan pengertian kandungan data pada tabel harus dibaca
(membutuhkan waktu)
3. Tidak semua orang terbiasa membaca data tabel distribusi frekuensi,
sehingga kurang dipahami.
Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, maka statistik menyediakan cara lain
dalam rangka penyajian data angka, yang itu dengan cara membuat grafik atau
diagram.
Grafik tidak lain adalah alat penyajian data statistik yang tertuang dalam bentuk
lukisan, baik berupa lukisan garis ataupun gambar, dan lambang yang
divisualisasikan.
Berbagai jenis grafik, antara lain:
1. Grafik balok atau grafik batang (barchart), grafik balok ini teridir dari berbagai
jenis, antara lain:
a. Grafik balok tunggal
b. Grafik balok ganda (majemuk)
c. Grafik balok terbagi
d. Grafik balok vertikal
e. Grafik balok horizontal
f. Grafik balok bilateral
2. Grafik lingkaran
3. Grafik gambar (pictogram atau piotograph)
4. Grafik peta (kartogram atau sta)
5. Grafik bidang
6. Grafik volume
7. Grafik garis, yang dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Grafik garis tunggal
b. Grafik garis majemuk atau ganda
c. Grafik garis poligon
8. Grafik ruang atau grafik histogram
Dari berbagai jenis grafik di atas, dalam modul ini akan dijelaskan tentang grafik
poligon atau polygon frequency dan grafik histogram atau histogram frequency,
karena kedua jenis grafik paling sering digunakan, sedangkan jenis grafik lainnya lebih
banyak digunakan dalam menyusun laporan administratif.
2. Aplikasi Excel Membuat Grafik Polygon
Contoh yang akan dibuatkan grafik adalah tabel 3.4. (data tunggal) tentang nilai tes
hasi belajar fisika SMA Negeri 77 Makassar sebanyak 32 orang, bagaimana cara
membuat grafik memalui Microsoft Excel, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Buka Microsoft Excel
2. Ketik title kolom serta data mulai dari cell A1 sampai B9, seperti gambar di
bawah ini

3. Blok data yang ingin dibuatkan grafik polygon mulai dari cell A2:B8
4. Pilih menu Insert
5. Pilih submenu Chart, pilih jenis grafik Scatter (X,Y), lalu pilih jenis grafik
Scatter with Straight Lines and Markers, perhatikan gambar berikut ini.
6. Sehingga diperoleh tampilan grafik polygon, seperti gambar berikut ini

Chart Title
12

10

0
0 20 40 60 80 100

7. Grafik yang dihasilkan belum sempurna baik dari segi judul grafik (Chart Titlle)
maupun nilai sumbu X (sumbu horisontal) dan sumbu Y (sumbu vertikal),
untuk mengubah tampilan grafik, lakukan langkah-langkah berikut:
a. Mengubah Chart Title dengan cara mengklik pada area Chart Title,
selanjutnya ganti kata Chart Title dengan judul grafik yang sesuai
b. Mengubah sumbu X dengan cara mengklik double pada area Horizontal
(Value) Axis, sehingga muncul halaman tampilan Format Axis, perhatikan
gambar.

Selanjutnya pada bagian Axis Options, khususnya pada bagian Units –


Major, diubah data sebelumnya menjadi 5.0 lalu tekan Enter.
Maka akan berubah kelipatan angka pada sumbu X menjadi 5 angka sesuai
dengan data.
c. Lakukan hal yang sama untuk mengubah kelipatan atau deretan angka
pada sumbu Y, sehingga diperoleh tampilan grafik seperti gambar di
bawah ini
Grafik Distirbusi Frekuensi (f) THB Fisika
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95

8. Selesai

Diskusikan!
Berdasarkan tabel 3.6. buatlah grafik polygon distribusi frekuensi data kelompok
dengan menggunakan Microsoft Excel. Untuk mencari nilai sumbu X gunakan
persamaan:
𝑀𝑖𝑑𝑝𝑜𝑖𝑛𝑡 (𝑋𝑛 ) = (𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ + 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠)/2

Anda mungkin juga menyukai