Anda di halaman 1dari 3

DESKRIPSI KEGIATAN

Tahap Pra Konttruksi


Pada tahap prakonstruksi kegiatan yang dilakukan yaitu survey lokasi, perizinan, pengukuran
dan pembebasan lahan. Sebelum dilaksanakan pembangunan industri diperlukan kegiatan survey
lokasi yang akan dijadikan tempat berdirinya industri, pengukuran lokasi untuk mendapatkan
gambaran mengenai kebutuhan sarana/infrastruktur dalam pembangunan industi dan perizinan
dengan pemerintah setempat, instansi terkait dan masyarakat sekitar. Sedangkan kegiatan
pembebasan lahan dilakukan untuk mengganti tanah warga untuk dijadikan lahan industri semen.
1. Tahap Kontruksi

a. Rekruitmen Tenaga Kerja

Pada tahapan ini, diperlukan tenaga kerja untuk pembangunan industri keseluruhan.
Pihak pelaksana proyek membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan sesuai dengan
tingkat kebutuhan proyek. Untuk itu diperlukan tenaga kerja dalam jumlah yang
cukup banyak baik yang terlatih maupun buruh.
b. Pembersihan Lahan

Tahapan ini merupakan awal dari proses pembangunan industri semen. Kawasan
yang semula berupa tanah kosong berbatu dan rumput liar milik warga dibersihkan
dan dipersiapkan untuk pembangunan bangunan pabrik.

c. Mobilisasi Peralatan dan Material

Pembangunan industri semen ini memerlukan peralatan berat serta pengangkutan


material yang akan digunakan dalam pembangunan industri, jalan, dan unit-unit
lainnya. Mobilisasi alat berat dapat mengganggu ketenteraman masyarakat terutama
disekitar lokasi proyek karena menimbulkan debu, gas-buang, getaran maupun
kebisingan.

d. Mobilisasi Tenaga Kerja

Dalam proses pembangunan memerlukan tenaga kerja yang banyak, sehingga akan
memungkinkan mobilitas tenaga kerja menuju dan keluar dari lokasi. Hal ini akan
menyebabkan kebisingan padatnya lalu lintas terutama pada jam-jam masuk dan
keluarnya tenaga kerja yang akan menggangu masyarakat disekitar industri.
e. Pembangunan Industri

Dengan adanya pembangunan ini akan menimbulkan kebisingan dan getaran,


mengotori udara dengan debu. Kebisingan, getaran, debu dan gas-buang dari
peralatan berat serta kegiatan pembangunan tersebut dapat mengganggu kesehatan,
dan ketenangan masyarakat.

2. Tahap Pasca Konstruksi

a. Rekruitmen Tenaga Kerja

b. Operasional Pabrik

Pada tahap ini, pabrik semen mulai beroperasi atau memproduksi semen untuk dapat
dijual. Adapun tahapan proses pembuatan semen yaitu penambangan bbatu kapur,
penambangan tanah liat, persiapan bahan baku, pengolahan bahan, bagian
pembakaran dan penggilingan akhir.

c. Pemeliharaan Peralatan

Peralatan yang selalu digunakan selama pengoperasian industri, memerlukan


perawatan yang baik agar selalu berfungsi dengan baik. Pemeliharaan peralatan ini
dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dalam bidangnya.

Industri semen dengan Proses Klinker adalah industri semen yang


kegiatannya bersatu dengan kegiatan penambangan, dimana terdapat proses penyiapan bahan
baku, penggilingan bahan baku (raw mill process), penggilingan batubara (coal mill) serta proses
pembakaran dan pendinginan klinker (rotary kiln and clinker cooler).Umumnya dampak yang
ditimbulkan disebabkan oleh:
a.Debu yang keluar dari cerobong.

b.Penggunaan lahan yang luas.

c.Kebutuhan air cukup besar (3,5 ton semen membutuhkan 1 ton air).

d.Kebutuhan energi cukup besar baik tenaga listrik (110 –140 kWh/ton) dan tenaga panas (800 –
900 Kcal/ton).
e.Tenaga kerja besar (+1-2 TK/3000 ton produk).
f.Potensi berbagai jenis limbah: padat (tailing), debu (CaO, SiO, Al2O3, FeO2) dengan radius 2-
3 km, limbah cair(sisa cooling mengandung minyak lubrikasi/pelumas), limbah gas (CO2, SOx,
NOx) dari pembakaran energi batubara, minyak dan gas.

Anda mungkin juga menyukai