Anda di halaman 1dari 4

Kasus Kelolaan State Maternitas

 KASUS 1 (Ruang Bugenvil I VK)


 Klien Ny. S usia 30 th, datang ke IRD, RSKD tanggal 6/4/2018 jam 09 dengan status obstetri
G2P1A0, usia kehamilan 40 minggu, hari pertama haid terakhir (HPHT) lupa, tapi ingatnya
akhir meret 2017, dan hari perkiraan lahir (HPL) 29/3/2018. Klien mengeluh nyeri sebagian
panggul dan perut, keluar cairan (lendir dan dara/blood slime) dan jam 9.15 dilakukan
pemeriksaan dalam pertama, pembukaan 4 cm, letak kepala ketuban positif (belum pecah),
jam 14.00 pembukaan 9 ketuban sudah pecah jam 17.40 pembukaan lengkap
 Klien memasuki kala II pada tanggal 6/4/2018 jam 17.40, pada kala II mengeluh nyeri perut
semakin hebat, pasien mengeluh kelelahan his 3x10 menit durasi 20-30 detik
Tanda vital, TD : 120/70mmHg N : 80 Suhu : 27C, akhirnya ibu lahir spontan dengan bayi
perempuan abgar score 7/9 BB : 2800 gram panjang 49 cm lingkar kepala 30 cm
 Klien memasuki kala III jam 17.45 plasenta lahir lengkap dan spontan, perdarahan kurang
lebih 200cc dengan karakteristik plasenta 16-14 cm panjang tali pusat kurang lebih 50cm
berat plasenta 500gram dan di injeksi oksitocin 1 ampul im
 Klien memasuki kala IV jam 18.00 T : 100/50 mmHg N : 88 Suhu 36,8C tinggi pundus uteri 3
jari bawah pusat, kontraksi uterus baik kandung kencing kosong, perdarahan 10 cc. bonding
ibu dan bayi langsung dilakukan inisiasi menyusui dini (IMD) segera setelah bayi lahir. Klien
mengalami rupture perineum derajat 2 dan dilakukan tindakan hecting.

Masalah yang timbul :

Kala I : Nyeri persalinan berhubungan dengan dilatasi serviks


Kala II : Nyeri akut berhubungn dengan agen cedera fisik atau luka episiotomi
Kala III : Resiko perdarahan berhubungan dengan trauma jalan lahir
Kala IV : Keletihan berhubungan dengan peningkatan kelelahan fisik proses bersalin

 KASUS 2 (Ruang Flamboyan C/Nifas)


 Klien Ny, En usia 26 tahun dengan status obstetric G3P2A0, dirawat diruang flamboyant
C/Ruang Nifas. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu anak pertama dan kedua lahir
spontan di bidan, anak ketiga lahir spontan di rumah sakit atau saat ini. Anak lahir dengan BB
: 3100 gram PD : 50 cm LK : 49 cm, jenis kelamin perempuan.
 Klien Ny, En post partum dengan persalinan spontan dan terpasang KB IUD, saat dilakukan
pengkajian tanggal 10/4/2018 keadaan Ny, En dan Bayi stabil sehingga dilakukan rawat
gabung. Tanda-tanda vital TD : 120/70mmHg N : 94x/menit Suhu : 36,5c rr : 18x/menit
terdapat luka jahitan perineum. Pengkajian nyeri :
P : pasien menyatakan nyeri bila untuk bergerak atau jalan
Q : nyeri sperti diiris-iris
R : nyeri di daerah perineum
S : skala nyeri 5
T : nyeri muncul 5 menit sekali (saat aktivitas)
 Dari pengkajian diangkat diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan cidera agen fisik (peregangan perineum)
2. Resiko infeksi dibuktikan dengan trauma jalan lahir
3. Ketidak efektifan pemberian ASI berhubungan dengan pengetahuan orang tua
tentang teknik menyusui
Displanning untuk perencanaan pulang
1. Memotivasi pasien untuk menyusui ASI kepada bayinya kurang lebih 2 tahun / ASI Ekslusif
2. Menganjurkan pasien untuk kontrol ke poli kandungan dan control IUD
3. Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, tinggi protein
4. Menganjurkan pasien untuk menjaga personal hygine terutama daerah vagina dan
perineum dan perawatan payudara
5. Menganjurkan pasien untuk mengontrol kondisi bayinya dan pemberian imunisasi
6. Mengajarkan pasien untuk memandikan bayi dan untuk merawat tali pusat yang benar

 KASUS 3 (Ruang Flamboyan A/Ginekologi)


Ny, S usia 46 thn, dirawat diruang flamboyan A dengan diagnose PUA, awalnya tanggal
16/4/2018 klien mengatakan haid sejak tanggal 3/4/2018 sampai sekarang tidak berhenti-henti,
klien awalnnya berobat ke puskesmas dan dirujuk ke RSKD dan akhirnya dirawat saat di ruang
Flamboyan C/Ginekologi.
Saat pengkajian tanggal 17/4/2018, tanda vital TD : 140/90mmHg N : 88x/menit Suhu : 36C,
klien juga mengeluh nyeri
P : Nyeri abdomen bawah
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri perut menjalar ke pinggang
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul

Dilakukan pemeriksaan laboratorium : 16/4/2018


Hb : 10,7gr/dl
Leukosit : 17.280/uL
GDS : 120 mg/Dl
Hematokrit : 38,0%
Perikasa USG kesan uterus ada massa, dan hyperplasia
Anti HCV (-) HbSAg (-)
Dari pengkajian diatas diangkat masalah :
1. nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis/neoplasma
2. ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap status saat ini
3. defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif
intervensi :
1. nyeri akut manajemen nyeri dan manaemen pengobatan
2. Ansietas penurunan kecemasan
3. Defisiensi pengetahuan pengajaran proses penyakit.
 Kasus 4 (Ruang Bugenvil/Ruang Bayi)
Bayi Ny. D bayi lahir 8/3/2018 lahir SC, awalnya tanggal 10/3/2018 berobat ke poli anak dengan
keluhan bayi kulitnya kuning, mata juga kuning dan di diagnosa hiperbilirubin
Dilakukan pengkajian tanggal 19/3/2018 dengan BB : 3600gram PD : 51 cm LD : 36 cm LK : 43 cm
LP : 31 cm, dengan tanda-tanda vital Suhu : 37,8c N : 108x/menit RR : 20X/menit
Dilakukan pemeriksaan lab 19/3/2018
Bilirubin : total 16,6 gr/ml
Indirek : 15,31 mg/dl
Direk : 1,25 mg/dl
SGOT : 46
SGPT : 18
Tanggal 19/3/2018 dilakukan fototerapi 2x24 jam
Dari pengkajian diatas By. Ny, D masalah keperawatan :
1. Resiko cidera yang dibuktikan oleh pejanan pada patogin
2. Ketidakefektifan termorogulasi berhubung dengan fluktuasi suhu lingkungan
3. Kerusakan intergritas kulit berhubung dengan terapi radiasi atau efek pototerapi
Intervensi yang dilakukan
1. Resiko cidera : manajemen lingkungan, pencegahan jatuh
2. Ketidakefektifan termorogulasi : manajemen lingkungan, perawatan demam
3. Kerusakan integritas kulit : manajemen tekanan dan pengaturan posisi

 Kasus 5 (Poli Kandungan)


1. Ny, R usia 25 tahun datang ke poli kandungan, tanggal 28/3/2015. Untuk memeriksa
kandungan, status obstetri Ny, R : G1P0A0 HPHT : 5/7/2017 HPL : 12/4/2018. Hasil
pemeriksaan kehamilan, usia kehamilan 35 – 36 minggu, TFU : 30 cm, BB : 56 cm TB : 152 cm
 Leopod I : TFU 30 cm
 Leopod II : Punggung sebelah kanan, bagian teraba janin sebelah kiri
 Leopod III : Kepala sudah masuk PAP
 Leopod IV : Convergen
Tanda vital T : 120/80mmHg Suhu : 36C N : 92x/menit RR : 16x/menit

2. Ny, M usia 25 tahun, dating ke poli kandungan tanggal 29/3/2018 untuk memeriksakan
kandungan, status obstetri Ny, M G2P1A0 HPHT : lupa, ingatnya bulan 6, 2017 HPL :
30/4/2018 hasil pemeriksaan kehamilan : usia kehamilan 34 – 35 minggu
 Leopod I : TFU 24 cm
 Leopod II : Punggung sebelah kiri, bagian kecil teraba janin kanan
 Leopod III : Kepala belum masuk PAP
 Leopod IV : Convergen
Tanda vital, T : 120/80mmHg N : 80x/menit Suhu : 36C RR : 16x/menit
3. Ny, K usia 38 tahun, datang ke poli kandungan RSKD tanggal 30/5/2018, untuk memeriksa
kandungan, status obstetric Ny, K G3P2A0 HPHT : 28/7/2017 HPL : 5/5/2018
Hasil pemeriksaan kehamilan : usia kehamilan 34 – 35 minggu
 Leopod I : TFU 28 cm
 Leopod II : Punggung sebelah kanan, bagian terkecil janin sebelah kiri
 Leopod III : Kepala sudah masuk PAP
 Leopod IV : Convergen
Tanda vital, T : 110/70mmHg N :84x/menit Suhu : 36C RR : 18x/menit

4. Ny, T usia 35 tahun, datang ke poli kandungan RSKD 10/4/2018, untuk memeriksa
kandungan, status obstetri G1P0A0 HPHT 12/6/2017, hasil pemeriksaan : berat janin 920 gr,
usia kandungan : 20 – 21 minggu, TFU : 19 cm presentasi janin lengkap DJJ : 156x/menit BB :
45 kg Tinggi : 150 cm. Tanda-tanda vital TD : 120/80mmHg N : 82x/menit Suhu : 36C

5. Ny, S usia 29 tahun, ke poli kandungan tanggal 2/3/2018 untuk memeriksa kandungan
dengan status obstetri G2P1A0 HPHT : 5/9/2017 HPL : 12/6/2018 presentasi kepala DJJ :
156x/menit BB : 48 kg TB : 152 cm TD : 110/80mmHg

Anda mungkin juga menyukai