Anda di halaman 1dari 6

CLAMP METER (TANG AMPERE)

Tang Ampere atau dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan Clamp Meter adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur arus listrik pada sebuah kabel konduktor yang dialiri arus listrik dengan
menggunakan dua rahang penjepitnya (Clamp) tanpa harus memiliki kontak langsung dengan terminal
listriknya. Dengan demikian, kita tidak perlu mengganggu rangkaian listrik yang akan diukur, cukup
dengan ditempatkan pada sekeliling kabel listrik yang akan diukur.Pada umumnya, Tang Ampere (Clamp
Meter) yang terdapat di pasaran memiliki fungsi sebagai Multimeter juga. Jadi selain terdapat dua rahang
penjepit, Clamp Meter juga memiliki dua probe yang dapat digunakan untuk mengukur Resistansi,
Tegangan AC, Tegangan DC dan bahkan ada model tertentu yang dapat mengukur Frekuensi, Arus Listrik
DC, Kapasitansi dan Suhu.

Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere) dengan menggunakan Tang Ampere (Clamp Meter)

Cara menggunakan Tang Ampere atau Clamp Meter ini sebenarnya cukup mudah, yaitu dengan
menjepitkan rahang penjepitnya ke kabel listrik yang diinginkan. Berikut ini adalah langkah-langkah
selengkapnya untuk Mengukur Arus Listrik AC atau Ampere AC dengan menggunakan Clamp Meter
(Tang Ampere).

1. Putar atau setting Saklar Clamp Meter ke posisi Ampere Meter (biasanya tertulis huruf A dengan
gelombang sinus diatasnya).
2. Tekan Trigger untuk membuka rahang Penjepit Clamp Meter atau Tang Ampere.
3. Jepitkan Rahang penjepit ke kabel Konduktor yang dialiri arus listrik AC (Kabel Listrik berada di
tengah-tengah rahang penjepit) kemudian lepaskan Trigger Clamp Meter.
4. Catatan : Jika kabel listrik tersebut belum dialiri listrik, hubungkan kabel tersebut atau ON-kan
perangkat yang ingin diukur arus listriknya.
5. Baca Nilai Ampere yang tertera di layar Clamp Meter (Tang Ampere).

Untuk mengukur Tegangan dan Resistansi, cara pengukurannya hampir sama dengan Multimeter yaitu
dengan menggunakan Probe yang dicolokan di Terminal COM yang berwarna Hitam dan Terminal Positif
yang berwarna Merah.

Dibawah ini adalah perbedaan Multimeter dan Clamp Meter dalam mengukur Arus listrik :
Prinsip Kerja Tang Ampere (Clamp Meter)

Pada dasarnya, Tang Ampere (Clamp Meter) menggunakan prinsip induksi Magnetik untuk menghasilkan
pengukuran non-kontak terhadap arus listrik AC. Arus Listrik yang mengalir di kabel konduktor akan
menghasilkan Medan Magnet. Seperti yang diketahui bahwa, arus AC adalah arus dengan polaritas yang
bolak-balik, hal ini akan menyebabkan fluktuasi dinamis dalam medan magnet yang sebanding dengan
aliran arus listriknya. Sebuah Transformator yang terdapat di dalam Clamp Meter/Tang Ampere akan
merasakan fluktuasi magnet tersebut dan kemudian mengkonversikannya menjadi nilai Ampere (arus
listrik) sehingga kita dapat membacanya di layar Clamp Meter. Cara Pengukuran dengan teknologi ini
sangat mempermudahkan kita dalam mengukur arus listrik AC terutama pada arus listrik AC yang tinggi.
MULTIMETER

Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage (Tegangan), Ampere (Arus
Listrik), dan Ohm (Hambatan/resistansi) dalam satu unit. Multimeter sering disebut juga dengan istilah
Multitester atau AVOMeter (singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter). Terdapat 2 jenis Multimeter dalam
menampilkan hasil pengukurannya yaitu Analog Multimeter (AMM) dan Digital Multimeter (DMM).

Sehubungan dengan tuntutan akan keakurasian nilai pengukuran dan kemudahan pemakaiannya
serta didukung dengan harga yang semakin terjangkau, Digital Multimeter (DMM) menjadi lebih populer
dan lebih banyak dipergunakan oleh para Teknisi Elektronika ataupun penghobi Elektronika.

Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat
mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur
Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit (terutama pada Multimeter Digital). Beberapa
kemampuan pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain :

1. Voltage (Tegangan) AC dan DC satuan pengukuran Volt


2. Current (Arus Listrik) satuan pengukuran Ampere
3. Resistance (Hambatan) satuan pengukuran Ohm
4. Capacitance (Kapasitansi) satuan pengukuran Farad
5. Frequency (Frekuensi) satuan pengukuran Hertz
6. Inductance (Induktansi) satuan pengukuran Henry
7. Pengukuran atau Pengujian Dioda
8. Pengukuran atau Pengujian Transistor

Bagian-bagian penting Multimeter

Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah :

1. Display
2. Saklar Selektor
3. Probe

Gambar dibawah ini adalah bentuk Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian
pentingnya.Bagian-bagian Multimeter (Multitester)
Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi

Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur beberapa fungsi dasar Multimeter
seperti Volt Meter (mengukur tegangan), Ampere Meter (mengukur Arus listrik) dan Ohm Meter
(mengukur Resistansi atau Hambatan)

1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV


2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt,
putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter)
3. **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala
tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
4. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+)
dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

Cara mengukur Tegangan DC

2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)


1. Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt,
putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter)
3. **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala
tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
4. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada
polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

Cara Mengukur Tegangan AC

3. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA


2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah
100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala
yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya
sebelum kita dapat memakainya lagi.
3. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban,
4. Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe
Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun
Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)


4. Cara Mengukur Resistor (Ohm)

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)


2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang
artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog)
3. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan
pengalian dengan setting di langkah ke-2)

Anda mungkin juga menyukai