No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : /03/2018
Halaman : 1/4
UPT
MUJIMIN, S.KEP
PUSKESMAS NIP. 196506081987031004
PARDASUKA
A. Pengertian Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal diatas 38oC) tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat,
gangguan elektrolit atau metabolik lain. Kejang demam pada bayi
kurang dari satu bulan tidak termasuk dalam kejang demam.
B. Tujuan Untuk Memberikan tatalaksana yang tepat pada pasien kejang demam.
C. Kebijakan SK Kepal UPT Puskesmas Pardasuka No. 440/09.6/SK/33/2018 Tentang
Pelayanan Klinis di UPT Puskesmas Pardasuka.
D. Referensi Pudjiadi., A., 2010. Pedoman Pelayanan Medis. IDAI
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 5 Tahun 205 tentang Panduan
Dokter di Fasilitas Layanan Primer.
E. Alat dan Bahan 1. Spatel lidah
2. Kasa bersih
3. Obat-obat emergensi
F. Prosedur 1. Pasien datang ke UGD, petugas segera menerima dengan sigap cepat
dan melakukan prosedur triase.
2. Petugas melakukan anamnesis:
a. Dengan keluhan utama kejang,
b. Sudah berapa lama keluhan dirasakan,
c. Berapa lama durasi lama kejang,
d. Berapa kali kejang dalam 24 jam,
e. Seperti apa keadaan pasien saat kejang berlangsung,
f. Apakah pasien sedang demam,
g. Faktor penyakit penyebab demam.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan vital sign,
b. Pemeriksaan fisik terkait kasus.
4. Petugas mendiagnosis pasien
Klasifikasi kejang demam terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Kejang demam sederhana
Kejang generalisata
Durasi: < 15 menit
Kejang tidak disebabkan oleh adanya meningitis,
encephalitis, atau penyakit yang berhubungan dengan
gangguan di otak
Kejang tidak berulang dalam 24 jam.
b. Kejang demam kompleks
Kejang fokal
Durasi: > 15 menit
Dapat terjadi kejang berulang dalam 24 jam
5. Tindakan dan terapi.
a. Petugas melonggarkan pakaian pasien.
b. Petugas menggunakan spatel lidah untuk mengganjal gigi pasien
supaya tidak menggigit lidah.
c. Petugas memberikan Oksigen adekuat 2L/mnt
d. Petugas memberikan obat – obat anti kejang sesuai dengan
instruksi (diazepam rektal 0,5 mg/kgBB atau < 10 kg: 5mg, > 10
kg: 10 kg), diberikan saat kejang sedang berlangsung dan belum
dilakukan pemasangan infus.
e. Jika dalam waktu 15 menit masih kejang segera rujuk ke rumah
sakit
f. Petugas memberikan cairan intravena (D5, 1/4S; D5, 1/2S atau
RL)
g. Petugas mengkolaborasikan pemberian obat antipiretik
paracetamol 10-15 mg/kgbb/x tiap 4-6 jam atau ibuprofen 5-10
mg/kgbb/hr tiap 6-8 jam
h. Bila cairan intravena sudah terpasang dapat diberikan Diazepam
intravena dengan dosis 0,3mg/kgbb setiap 8jam.
i. Petugas memberikan kompres air hangat untuk menurunkan
demam
j. Petugas memberikan obat penyebab pasien demam, misalkan
pasien demam karena sedang ISPA, atau GEA, atau penyebab
demam lainnya
6. Petugas harus segera merujuk ke rumah sakit jika terdapat indikasi :
a. Hiperpireksia
b. Usia < 6 bulan
c. Kejang demam berulang
d. Dijumpai kelainan neurologist
7. Petugas mencatat semua tindakan dalam rekam medis.
G. Diagram Alir -
H. Yang yang perlu Awasi tanda-tanda vital pasien, dan awasi apabila terjadi kejang
diperhatikan berulang
I. Unit Terkait 1. Rawat Inap
2. UGD
J. Dokumen 1. Rekam Medis
2. Form Rujukan
Terkait
3. Form Monitoring Pasien Rujukan
2/4
K. Rekaman Histori Perubahan
No Halaman Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
3/4