Gambaran Umum
Blok Diagram
1
- Mengatur 4 upper bit (C4..C7) Port C sebagai Control Group A jika bekerja
pada mode 1 atau mode 2.
Group Control B digunakan:
- Mengatur Port B yang bisa diseting sebagai I/O latch/buffer.
- Mengatur 4 lower bit (C0..C3) Port C sebagai buffer input atau latch/buffer
output jika bekerja pada mode 0.
- Mengatur 4 upper bit (C0..C3) Port C sebagai Control Group B jika bekerja
pada mode 1 atau mode 2.
2
Mode / Protokol Komunikasi
3
Gambar 2, Mode Komunikasi dan Antarmuka BUS
Control Word
PPI 8255 terdiri dari 3 port: Port A, Port B dan Port C yang dapat
diprogram untuk input maupun output. Untuk menggunakannya, terlebih dahulu
harus diinisialisasi (diidentifikasi) port-port itu sebagai output atau sebagai input
dan mengirimkannya ke control register.
4
Misalnya diinginkan Port A berlaku sebagai output dalam mode 0 dan Port
B serta Port C sebagai input mode 0. Control word untuk itu adalah :
Adapun susunan lengkap control word pada mode 0 adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Konfigurasi Control Word PPI 8255
Base Address
5
Komputer berkomunikasi dengan peralatan yang terpasang dengnnya
dengan cara mengetahui alamat peralatan. Dengan membaca peta alamat I/O
komputer (lampiran Peta Alamat I/O komputer), maka bisa diketahui alamat mana
yang telah didefinisikan untuk peralatan tertentu dan alamat mana yang masih
kosong, sehingga tidak akan terjadi konflik antara modul 8255 yang akan
dipasang pada komputer dengan peralatan lain yang telah terpasang.
Spesifikasi system :
CPU : Mikroprosesor 8085, 16 bit
Memori : 1 kBytes
Antarmuka : PPI 8255
Masukan : Keypad 4 digit
Keluaran : 4 digit seven segment
Software : Menampilkan karakter keypad yang ditekan ke 7 segment
Untuk modul PPI 8255 dibutuhkan 4 buah alamat, jadi bisa digunakan :
6
Base Address = 10h
Port A = Base Address = 10h
Port B = Base Address + 1 = 11h
Port C = Base Address + 2 = 12h
Control word = Base Address + 3 = 13h
Bobot paling rendah, bit A0 dan A1 dihubungkan langsung dengan masukan
alamat pada PPI 8255, sisanya harus di-decode. Hal ini dapat dilakukan dengan
memakai pembanding (komparator) 8 bit. Jadi alamat yang bersangkutan pada
komparator diperbandingkan dengan alamat seharusnya. Jika sama (P=Q), maka
PPI 8255 diaktifkan (CS aktif). Pengaturan base address bisa dilakukan dengan
mudah pada PPI 8255 Card. Pada modul PPI 8255 yang digunakan pada
perancangan ini memakai dip saklar dengan tingkat “ high” atau “low” sehingga
pemilihan alamat modul PPI 8255 dapat diatur melalui saklar ini.
Rangkaian Skematik
7
Gambar 4, Rangkaian skematik
8
Gambar 5, Rangkaian skematik (lanjutan)
9
; entry: hl pointer untuk menampilkan buffer
; exit: key = scan code
; -1 tidak ada tombol ditekan
;
scan: push h
push b
push d
mvi c,4 ; untuk 4 digit 7-segment LED
mvi e,0 ; kode scanning digit pada dekoder
4-sampai-10
mvi d,0 ; posisi tombol
mvi a,0ffh ; beri nilai -1 pada tombol
sta key ; key = -1
wait1: dcr b
jnz wait1
in system_port_a ; baca port masukkan
mvi b,8 ; cek semua baris
next_key:
inr d ; posisi tombol berikutnya
dcr b ; sampai bergeser 8-bit
jnz shift_key
mvi a,0 ; kosongkan a
out system_port_b ; matikan LED
inr e ; kode scan digit berikutnya
inx h ; lokasi berikutnya
dcr c ; kolom berikutnya
jnz scan1
pop d
pop b
pop h
ret
;---------- Alamat port I/O sistem PPI 8255 ---------------
system_port_a: equ 10h
system_port_b: equ 11h
system_port_c: equ 12h
system_port_control: equ 13h
10