Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN KOMPUTER SEDERHANA

BERBASIS MIKROPROSESOR 8085 DENGAN


MENGGUNAKAN ANTARMUKA PPI 8255

ANTARMUKA PPI 8255

Gambaran Umum

Jika hendak menghubungkan piranti peripheral seperti relay, motor,


indikator atau sensor ke komputer maka dibutuhkan rangkaian tambahan yang
disebut antarmuka atau interfacing. Rangkaian ini bertugas menyesuaikan piranti
peripheral dengan komputer. Karena besarnya tegangan, arus dan daya piranti
peripheral kebanyakan tidak sesuai dengan yang ada dalam komputer dan
terutama karena kecepatan pengolahan sangat berbeda, maka besaran-besaran ini
harus disesuaikan dengan bantuan antarmuka.PPI 8255 dipilih sebagai perantara
karena selain bersifat parallel (sehingga pemrogramannya lebih sederhana
daripada serial), antarmuka ini serbaguna. PPI 8255 terdiri dari 3 port 8 bit I/O
sehingga total ada 24-bit I/O.

Blok Diagram

8 bit data bus buffer (D0..D7) berhubungan dengan 3 state bi-directional 8


bit buffer (Port A, Port B dan Port C). Data yang diterima di data bus buffer akan
disimpan di buffer (tempat penyimpanan sementara) sebelum dijalankan oleh
microprocessor. Control Word dan status informasi juga ditranfer melalui data
bus buffer ini.
Group Control dibagi menjadi 2 group (Group A dan Group B). Group tersebut
menerima Read/Write control.
Group Control A digunakan:
- Mengatur Port A yang bisa diseting sebagai I/O latch/buffer.
- Mengatur 4 upper bit (C4..C7) Port C sebagai buffer input atau latch/buffer
output jika bekerja pada mode 0.

1
- Mengatur 4 upper bit (C4..C7) Port C sebagai Control Group A jika bekerja
pada mode 1 atau mode 2.
Group Control B digunakan:
- Mengatur Port B yang bisa diseting sebagai I/O latch/buffer.
- Mengatur 4 lower bit (C0..C3) Port C sebagai buffer input atau latch/buffer
output jika bekerja pada mode 0.
- Mengatur 4 upper bit (C0..C3) Port C sebagai Control Group B jika bekerja
pada mode 1 atau mode 2.

Gambar 1, Blok Diagram PPI 8255

2
Mode / Protokol Komunikasi

Mode 0 (Simple protokol) / Basic Input-Output


Transfer data yang tidak memerlukan sinyal khusus yang menandakan
apakah telah terjadi transfer data atau belum. Contoh transfer data adalah jika
akan dikeluarkan data ke peraga Led (1=Led hidup, 0=Led mati) atau untuk
memasukkan data dari thermostat sederhana, yang senantiasa ada dan siap
digunakan. Led dan thermostat tidak memerlukan sinyal-sinyal khusus yang
menandakan telah terjadi transfer data.

Mode 1 (Single handshaking protokol) / Strobed Input-Output


Transfer data semacam ini bisa dilihat pada printer. Cara kerjanya sebagai
berikut: Microprocessor mengeluarkan strobe signal ke printer yang artinya
pemberitahuan bahwa ada data untuk printer. Jika printer telah menerima data
maka printer memberikan acknowledge signal ke microprocessor yang artinya
printer sudah menerima data dan siap menerima kiriman berikutnya. Percakapan
antara microprocessor dan printer membentuk suatu protokol jabat-tangan
(handshake).

Mode 2 (Double handshaking protokol) / Bi-directional Bus


Transfer data semacam ini menggunakan aturan sebagai berikut:
Microprocessor sebagai pengirim mengeluarkan strobe low signal yang artinya
pertanyaan ke printer apakah sudah siap dikirimi data. Jika printer telah siap maka
printer sebagai penerima data mengeluarkan acknowledge high signal sebagai
pemberitahuan bahwa printer telah siap. Setelah ada persetujuan, microprocessor
mulai mengirim data yang ditandai dengan strobe high signal sebagai tanda mulai
pengiriman data. Jika data telah di terima, printer mengeluarkan acknowledge low
signal sebagai pemberitahuan bahwa data sudah diterima dan siap menerima data
berikutnya.

3
Gambar 2, Mode Komunikasi dan Antarmuka BUS

Control Word
PPI 8255 terdiri dari 3 port: Port A, Port B dan Port C yang dapat
diprogram untuk input maupun output. Untuk menggunakannya, terlebih dahulu
harus diinisialisasi (diidentifikasi) port-port itu sebagai output atau sebagai input
dan mengirimkannya ke control register.

Gambar 3, Diagram Control Word

4
Misalnya diinginkan Port A berlaku sebagai output dalam mode 0 dan Port
B serta Port C sebagai input mode 0. Control word untuk itu adalah :

Adapun susunan lengkap control word pada mode 0 adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Konfigurasi Control Word PPI 8255

Base Address

5
Komputer berkomunikasi dengan peralatan yang terpasang dengnnya
dengan cara mengetahui alamat peralatan. Dengan membaca peta alamat I/O
komputer (lampiran Peta Alamat I/O komputer), maka bisa diketahui alamat mana
yang telah didefinisikan untuk peralatan tertentu dan alamat mana yang masih
kosong, sehingga tidak akan terjadi konflik antara modul 8255 yang akan
dipasang pada komputer dengan peralatan lain yang telah terpasang.

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Spesifikasi system :
CPU : Mikroprosesor 8085, 16 bit
Memori : 1 kBytes
Antarmuka : PPI 8255
Masukan : Keypad 4 digit
Keluaran : 4 digit seven segment
Software : Menampilkan karakter keypad yang ditekan ke 7 segment

Penentuan mode / Protokol Komunikasi


Untuk mode/protokol komunikasi, ditentukan dengan memakai Mode 0
(Simple protokol) / Basic Input-Output karena sudah mencukupi untuk
perancangan ini.

Penentuan Control Word


Semua port akan diinisialisasi sebagai output. Dari tabel 2.1, dapat
ditentukan control word yang akan digunakan yaitu 128 (Port A, Port B dan Port
C sebagai output).

Penentuan Base Address


Sedangkan untuk Base Address, digunakan alamat 280h – 2EFh. Cakupan
alamat ini mengandung 111 alamat yang mungkin.

Untuk modul PPI 8255 dibutuhkan 4 buah alamat, jadi bisa digunakan :

6
Base Address = 10h
Port A = Base Address = 10h
Port B = Base Address + 1 = 11h
Port C = Base Address + 2 = 12h
Control word = Base Address + 3 = 13h
Bobot paling rendah, bit A0 dan A1 dihubungkan langsung dengan masukan
alamat pada PPI 8255, sisanya harus di-decode. Hal ini dapat dilakukan dengan
memakai pembanding (komparator) 8 bit. Jadi alamat yang bersangkutan pada
komparator diperbandingkan dengan alamat seharusnya. Jika sama (P=Q), maka
PPI 8255 diaktifkan (CS aktif). Pengaturan base address bisa dilakukan dengan
mudah pada PPI 8255 Card. Pada modul PPI 8255 yang digunakan pada
perancangan ini memakai dip saklar dengan tingkat “ high” atau “low” sehingga
pemilihan alamat modul PPI 8255 dapat diatur melalui saklar ini.

Perancangan Rangkaian Buffer


Komputer hanya menggunakan operasi dua keadaan yaitu operasi 1 (high
atau setara 5 V) dan operasi 0 (low atau setara 0 V). Dari sini, untuk perancangan
yang akan dibuat, maka bisa dibuat suatu rumusan sebagai berikut :
- Apabila terjadi operasi 1, maka peralatan elektronik akan hidup (ON),
- Dan apabila terjadi operasi 0, maka peralatan elektronik akan mati (OFF).

Rangkaian Skematik

7
Gambar 4, Rangkaian skematik

8
Gambar 5, Rangkaian skematik (lanjutan)

Program scanning keypad dan menampilkan ke seven segment

9
; entry: hl pointer untuk menampilkan buffer
; exit: key = scan code
; -1 tidak ada tombol ditekan
;
scan: push h
push b
push d
mvi c,4 ; untuk 4 digit 7-segment LED
mvi e,0 ; kode scanning digit pada dekoder
4-sampai-10
mvi d,0 ; posisi tombol
mvi a,0ffh ; beri nilai -1 pada tombol
sta key ; key = -1

scan1: mov a,e


ori 0f0h ; high nibble harus 1111
out system_port_c ; digit aktif pertama
mov a,m ; isi a dengan [hl]
out system_port_b ; nyalakan segment
mvi b,0 ; delay untuk proses transisi
elektron

wait1: dcr b
jnz wait1
in system_port_a ; baca port masukkan
mvi b,8 ; cek semua baris

shift_key: rar ; rotasi ke kanan melalui carry


jc next_key ; jika carry = 1 lalu tidak ada tombol
ditekan
push psw
mov a,d
sta key ; simpan posisi tombol
pop psw

next_key:
inr d ; posisi tombol berikutnya
dcr b ; sampai bergeser 8-bit
jnz shift_key
mvi a,0 ; kosongkan a
out system_port_b ; matikan LED
inr e ; kode scan digit berikutnya
inx h ; lokasi berikutnya
dcr c ; kolom berikutnya
jnz scan1
pop d
pop b
pop h
ret
;---------- Alamat port I/O sistem PPI 8255 ---------------
system_port_a: equ 10h
system_port_b: equ 11h
system_port_c: equ 12h
system_port_control: equ 13h

10

Anda mungkin juga menyukai