Metode
4.1 | Pemboran
4 | Metode Pemboran 27
Gambar 4.2 | Kegiatan pemboran
Seperti kita ketahui, bahwa terdapat beberapa jenis metode pemboran. Untuk
eksplorasi, metode yang sering digunakan antara lain:
Touch coring
Pemboran coring menggunakan mata bor yang khusus untuk coring. PT.
Mintec Abadi menggunakan mata bor impregnated. Kinerja mata bor juga
harus dikontrol. Mata bor dan core lifter yang aus harus diganti dengan
yang baru. Hal ini untuk menghindari pendapatan inti bor yang tidak
maksimal.
4 | Metode Pemboran 29
Coring berlangsung secara mekanik di dalam tabung penginti (core barrel).
Core barrel terdiri dari 2 bagian tabung, yaitu tabung luar (outer-tube) dan
tabung dalam (inner-tube) yang disebut dengan double-tube core barrel.
Untuk mempermudah pengambilan sampel inti bor, pada bagian tabung dalam
ditambahkan tabung belah (split-tube) sehingga tabung belah inilah yang
cukup ditarik atau didorong agar sampel inti bor dapat dikeluarkan.
Constand = 0.60 m
(Jarak antara permukaan tanah
dengan jack jaw, constand tidak
masuk dalam hitungan kedalaman
bor)
Constand = Merah
4 | Metode Pemboran 30
3
Constand = Merah
Constand = Merah
4 | Metode Pemboran 31
5
Constand = Merah
Pemboran coring membutuhkan kekompakan yang baik dari tim bor karena
pemboran coring membutuhkan tenaga untuk saling berkoordinasi dalam
proses pemborannya. SOP PT. Mintec Abadi menyebutkan bahwa dalam
pemboran coring harus dilakukan minimal 4 orang dalam 1 tim kerja untuk
menghindari bahaya kelelahan (fatigue).
4 | Metode Pemboran 32
4.1.2 | Metode pemboran open hole drilling
Namun kelemahan dari pemboran open hole ini adalah sampelnya tidak
representatif untuk dideskripsi apalagi untuk pengujian kualitas batubara.
Pada perusahaan yang sudah mengikuti sistem KCMI 2011, pemboran open
hole ini digunakan sebagai pilot hole. Pilot hole adalah pemboran yang akan
menjadi panduan untuk pemboran ulangnya yang merupakan pemboran
coring (twinned hole).
Pada pemboran open hole, sampel keratan pemboran diambil setiap 1 meter,
meskipun dalam kemajuannya, batas label kedalaman diberikan setiap 3 meter
progress pemboran.
Metode pemboran Open hole drilling (dari awal)
Constand = 0.50 m
(Constand tidak masuk dalam
hitungan bor)
4 | Metode Pemboran 33
2
Constand = merah
4 | Metode Pemboran 34
Pada pemakaian peralatan pemboran yang tepat, kinerja pemboran masih
sangat tergantung dari teknik yang diterapkan seperti kombinasi penerapan
tekanan, putaran bor, dan jenis serta tekanan fluida pemboran.
Kinerja pemboran open hole lebih ditentukan oleh kecepatan tembus dan
kelancaran pengangkatan keratan bor ke permukaan. Media pembilas
berupa udara yang bertekanan tinggi biasanya menghasilkan keratan
pemboran lebih cepat sampai ke permukaan jika dibandingkan dengan media
pembilas air atau lumpur.
Metode pemboran touch coring ini cukup ekonomis, karena dalam 1 lubang
bor dapat dilakukan coring pada litologi target dan dilakukan pemboran open
hole pada litologi penyertanya. Gambar visualisasi dibawah ini akan membantu
menjelaskan mengenai mekanisme metode pemboran touch coring.
4 | Metode Pemboran 35
Metode pemboran Touch coring (Coring + Open hole drilling)
Constand = merah
4 | Metode Pemboran 36
2
4 | Metode Pemboran 37
4
4 | Metode Pemboran 38
5
4 | Metode Pemboran 39
4.1.4 | Metode pemboran SPT (Standard Penetration Test)
4 | Metode Pemboran 40
4 | Metode Pemboran 40
Gambar 4.6 | Skema mekanisme pemboran SPT dan split barrel sampler
4 | Metode Pemboran 41
Gambar 4.7 | Contoh pelaporan data SPT (raw data)
4 | Metode Pemboran 42
4.2 | Pengukuran level muka air tanah (Ground Water Level test)
Kita ketahui bahwa air memiliki siklus yang keberadaannya sangat penting
untuk semua sektor kehidupan, tak terkecuali dunia pertambangan.
Pengukuran muka air tanah (GWL test) merupakan salah satu solusi
untuk mengetahui dan mengontrol level muka air tanah ini.
4 | Metode Pemboran 42
4.3 | Peralatan pemboran
Seorang PIC (rig geologist) wajib untuk memiliki pemahaman yang baik
mengenai peralatan pemboran. Berikut merupakan alat-alat pemboran
beserta fungsinya di dalam proses pemboran.
Mata bor
Mata bor yang digunakan pada pemboran coring berbeda dengan mata
bor pada open hole drilling. PT Mintec Abadi menggunakan mata bor
impregnated (Gambar 4.10) untuk pemboran coring dan mata bor
PCD (Poly Crystal Diamond) untuk open hole drilling.
4 | Metode Pemboran 43
Gambar 4.10 | Impregnated bit
Mata bor PCD Open hole 76 (Gambar 4.11) digunakan pada pemboran
open hole dengan rod NQ sebagai ukuran rod-nya. Pada pemboran yang
menggunakan ukuran rod HQ, PCD yang digunakan adalah PCD Open
hole 99.
4 | Metode Pemboran 44
Rod (pipa pemboran) Outer Inner
Ukuran
Ukuran rod yang MINTEC gunakan dia. dia.
rod
dalam pemboran adalah NQ dan (mm) (mm)
HQ. Rod HW digunakan hanya NQ 69.9 60.1
HQ 88.9 77.8
sebagai casing rod (pipa kurung).
HW 114.3 101.6
Casing shoe
4 | Metode Pemboran 46
Gambar 4.14 | Casing shoe HQ
4 | Metode Pemboran 47
Core barrel set
Core barrel merupakan perangkat
Over shot
untuk mengambil inti bor yang
sudah dibor dengan efisien. PT.
Mintec Abadi menggunakan
triple-tube core barrel. Struktur
core barrel antara lain adalah Head inner tube
outer-tube, inner-tube, split, over
shot, wire line drill rod dan
hoisting plugs.
4 | Metode Pemboran 46
Fluida pemboran
PT. Mintec Abadi menggunakan fluida pemboran (drilling fluid) dengan
media pembilas berupa air. PT. Mintec Abadi menggunakan serbuk
polimer untuk tambahan fluida pemboran.
Rod terjepit
Jammed rod (rod terjepit) merupakan kondisi dimana rod tidak dapat
berputar sama sekali. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rod
terjepit, diantaranya, kondisi rod yang digunakan kurang baik,
litologi dalam lubang bor runtuh, litologi sangat brittle dan rapuh.
4 | Metode Pemboran 47
tadinya terjepit dapat berputar kembali. Rod sebagai casing harus satu
tingkat lebih besar dari pada rod yang terjepit.
Untuk menahan casing yang diborkan, kru pemboran memasang clamp.
Clamp ini memiliki jenis HQ dan HW. Clamp HQ digunakan apabila rod
NQ yang terjepit sedangkan clamp HW digunakan apabila rod HQ yang
terjepit. Clamp dipasang agar casing tidak terjatuh pada saat
penggantungan casing rod.
Rod terlepas
Rod terlepas terjadi apabila sambungan antar rod dalam kondisi
yang tidak baik. Kemungkinan terbesar adalah drat rod yang aus
dikarenakan frekuensi rod yang sering digunakan dalam pemboran.
Oleh karena ini, pastikan kru pemboran melakukan pemeriksaan
terhadap kondisi rod sebelum digunakan.
Apabila rod terlepas didalam lubang bor, langkah yang harus dilakukan
adalah antisipasi rod yang terlepas tersebut dengan cara membuatkan
drat pada rod yang terlepas sehingga dapat diputar dengan tap.
4 | Metode Pemboran 48
Ukuran tap yang digunakan harus sama dengan ukuran rod yang
digunakan. Misalnya apabila pemboran menggunakan rod HW, maka tap
yang digunakan adalah tap HW.
Water loss
Water loss atau yang juga dikenal sebagai lost circulation adalah
kondisi sirkulasi air pemboran yang tidak normal. Air pemboran
tidak naik ke permukaan sehingga sampel keratan nya pun juga tidak
dapat didapatkan. Water loss terjadi pada litologi tertentu. Litologi yang
paling sering terjadi water loss adalah litologi sandstone dan batubara
yang brittle.
Cara antisipasi kondisi water loss adalah dengan penggunaan drill plug.
Drill plug diikutkan dalam sirkulasi air ke dalam lubang bor. Setelah
memasukkan drill plug ke dalam lubang bor, kru pemboran harus
menunggu drill plug tersebut selama 10-60 menit sampai benar-benar
yakin drill plug sudah bekerja dengan baik. Drill plug akan berfungsi
untuk menutup dinding-dinding pemboran yang runtuh atau
berongga karena drill plug sifatnya mengembang jika terkena air.
Jika penggunaan drill plug dianggap kurang mangatasi water loss, kru
pemboran akan melakukan pemasangan casing atau pengurungan
rod utama dengan rod yang setingkat lebih besar atau dengan
pemasangan PVC sesuai dengan ukuran lubang bor.
4 | Metode Pemboran 49
4 | Metode Pemboran 50