Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK


DAN KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS DURENAN
Jalan Raya Durenan-Prigi Telp.(0355) 879613
Kode Pos 66381
Email:puskesmasdurenan@gmail.com
TRENGGALEK

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS DURENAN


KABUPATEN TRENGGALEK
NOMOR : 188.43/ /35.03.010.13.001/2018

TENTANG

PENYIMPANAN OBAT-OBAT EMERGENCI DI UNIT KERJA UPT PUSKESMAS

DURENAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA UPT PUSKESMAS DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjalankan penyimpanan obat-obat emergenci di


unit kerja puskesmas untuk mencapai suatu tujuan bersama;
b. bahwa agar penyimpanan obat-obat emergenci di unit kerja UPT
Puskesmas Durenan dapat berjalan tertip dan lancar, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas tentang penyimpanan obat-obat emergenci
di unit kerja Puskesmas yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala
Puskesmas
Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144;
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112;
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang- undangan
4. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
7. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 46 tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 43 tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 44 tahun 2016
tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
14. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 81 Tahun 2012 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan;
15. Peraturan Bupati Kabupaten Trenggalek nomor 35 tahun 2014 tentang
perubahan atas peraturan Bupati Trenggalek nomor 73 tahun 2013
tentang Tata Naskah Dinas;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS DURENAN TENTANG


PENYIMPANAN OBAT EMERGENCI DI UNIT KERJA UPT
PUSKESMAS DURENAN.
Kesatu : Penyimpanan obat-obat emergenci di unit kerja di atur dalam SOP
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Trenggalek
Pada Tanggal : Januari 2018
KEPALA UPT PUSKESMAS DURENAN,
KABUPATEN TRENGGALEK

MUHAMMAD ATHO’
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS DURENAN
NOMOR : 188.43/ /35.03.010.13.001/2018
TENTANG : KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS DURENAN


KABUPATEN TRENGGALEK

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM
wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan
keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran Puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Durenan dengan pendekatan
multi disiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu.
4. Perencanaan mutu berisi :
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien.
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator managerial, indikator kinerja UKM dengan melihat
SPM dan PKP, dan indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan
outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan permasalahan,
tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien
5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan
Puskesmas.
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi
maupun panduan dari Kementerian Kesehatan
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik.
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait.
i. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait sistim
pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus di dokumentasikan.
7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan
pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien
b. Pelayanan Rawat Jalan
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gawat Darurat

Ditetapkan di : Trenggalek
Pada Tanggal : Januari 2018
KEPALA UPT PUSKESMAS DURENAN,
KABUPATEN TRENGGALEK

MUHAMMAD ATHO’

Anda mungkin juga menyukai