Profil Usaha Umkm
Profil Usaha Umkm
DISUSUN OLEH :
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa membuat dan menyusun laporan ini
sehingga dapat selesai. Shalawat serta salam penulis tujukan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Laporan ini ada hasil survey penulis tentang salah satu usaha yang bertempat di
UMKM MERR. Usaha yang penulis survey adalah usaha dari Ibu Endang Mulyati. Beliau
menjual wader krispy. Penulis senang dapat mengenal beliau karena beliau orang yang sangat
baik dan mau berbagi ilmu dengan penulis untuk menjadi seorang wirausaha yang baik dan
jujur.
Pada akhirnya penulis berharap laporan yang penulis buat dan penulis susun
sedemikian rupa tentang hasil survey dan wawancara penulis ke salah satu usaha di UMKM
MERR, yaitu usaha Ibu Endang Mulyati ini menjadi bermanfaat bagi orang-orang yang
membacanya. Dan juga penulis mohon maaf jika ada susunan kalimat atau kesalahan-
kesalahan dalam laporan yang penulis susun ini.
Dan juga semoga laporan ini bisa memberikan inspirasi bagi banyak orang yang
membaca untuk memulai suatu usaha bisnis yang juga bermanfaat bagi orang-orang di
sekitarnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………...2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….3
BAB I
1. PENDAHULUAN………………………………………………………………4
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….4
1.3 Tujuan………………………………………………………...…………4
BAB II
2. KAJIAN TEORI………………………………………………………………..5
2.1 Pentingnya Letak Usaha………………………………………………..5
2.2 Jenis Letak Perusahaan………………………………………………...6
BAB III
3. PEMBAHASAN………………………………………………………………..7
3.1 Awal Mula Bisnis BUGIT………………………………………………7
3.2 Strategi Pemasaran Usaha BUGIT……………………………………...7
3.3 Produk Yang Dikembangkan Oleh BUGIT…………………….……....8
3.4 Perkembangan Pengemasan Usaha BUGIT………………………….....9
3.5 Modal Awal Usaha BUGIT……………………………………………10
3.6 Penghasilan Yang Didapat…………………………………………….10
3.7 Fungsi Manajemen Yang Diterapkan………………………………….10
BAB IV
4. PENUTUP……………………...……………………..………………………..11
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………..11
4.2 Saran…………………………………………………………………....11
BAB V
5. LAMPIRAN……………………………………………………………………12
5.1 Dokumentasi……………………………………………………………12
BAB VI
6. DAFTAR PUSTAKA…………………………………..………………………13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari Ibu Endang Mulyati mendirikan usaha BUGIT ini adalah selain
mencari keuntungan juga beliau ingin belajar bagaimana menjadi seorang wirausaha
yang baik dan jujur. Tidak hanya itu saja, Ibu Endang Mulyati ini juga mengajak
orang lain untuk bekerjasama dalam agar tidak hanya dirinya saja yang menjadi
seorang wirausaha. Beliau juga bisa membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat
mengurangi angka pengangguuran di negeri ini.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
Menurut Ibu Endang Mulyati, seorang wirausaha itu harus aktif, karena ada seorang
wirausaha yang menjalankan usahanya tetapi dia masih pasif saja. Ibu Endang Mulyati tidak
ingin bahwa jika dirinya menjadi seorang wirausaha tetapi tidak aktif sama sekali. Yang
dimaksud aktif disini adalah beliau ingin mengajak orang-orang untuk berwirausaha seperti
dirinya. Jadi beliau tidak ingin hanya dirinya saja yang menjadi seorang wirausaha.
Beliau juga mengatakan ketika kita ingin membuka sebuah usaha, kita harus memiliki
niat yang kuat agar kita tidak mudah menyerah ketika di serang rasa kegagalan. Selain itu
beliau juga mengatakan bahwa jangan mudah kalah, jangan merasa kalah, dan jangan merasa
terkalahkan. Kita sebagai seorang wirausaha harus memiliki jiwa yang tidak mudah goyah.
Hal itu lah yang memotivasi Ibu Endang Mulyati dalam menjalankan usahanya selama ini.
Tidak apa apa jika gagal dalam sebuah usaha, karena bagi Ibu Endang Mulyati itu adalah
hal yang wajar dalam menjalan sebuah bisnis atau usaha.
“Bersama Itu Indah, Berkarya Itu Ibadah” - Ibu Endang Mulyati
5
Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui
beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap. Hal itu dapat
dijalankan dengan meninjau beberapa aspek yang mempengaruhi pemilihan letak
perusahaan.
2.2 Jenis Letak Perusahaan
Ada 4 (empat) jenis letak perusahaan :
1. Letak Perusahaan yang terikat pada alam
2. Letak Perusahaan berdasarkan sejarah
3. Letak Perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah
4. Letak Perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
dengan sistem beli putus yaitu pihak pemasok akan mengirim barang kepada
penyalur barang sesuai yang diorder dan penyalur barang akan membayar
sejumlah nominal uang sesuai yang tercantum pada nota secara penuh tanpa
potongan retur, baik tunai maupun sesuai tempo yang disepakati , tetapi
bertanggung jawab dengan expired atau kadaluwarsa dari produk miliknya.
Dari situlah bisnis Ibu Endang berjalan.
Bisnis Ibu Endang ini kemudian dibina oleh instansi kepemerintahan
seperti Disperindag, Perekonomian, Koperasi. Ibu Endang juga sering di ajak
ke pameran pameran. Ibu Endang juga sudah mempunyai legalitas yang
lengkap untuk produk miliknya. Bisnis Ibu Endang ini berkembang.
Pembelinya bukan hanya berasal dari dalam kota saja, melainkan dari luar
kota bahkan luar Jawa. Dari bisnis wader ini lah Ibu Endang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Produk yang dihasilkan oleh brand BUGIT ini sekarang tidak hanya
wader krispy, melainkan ada juga Kronas dan Krondes yang sedang di urus
hak patennya. Berawal dari ajakan Ibu Endang kepada tetangga-tetangganya
untuk memulai usaha dengan beliau. Ketika Ibu Endang menawarkan
kerjasama, banyak tetangga yang ingin bergabung dengan brand milik Ibu
Endang yaitu BUGIT. Ibu Endang ingin para tetangganya juga memiliki usaha
dan sukses seperti dirinya karena Ibu Endang tidak ingin sukses sendiri
meliankan ingin juga mensukseskan para tetangganya. Ibu Endang juga
menawarkan kerjasama dengan catatan bahwa keuntungan di ambil oleh orang
itu sendiri, artinya keuntungan ya diperoleh tetangganya tersebut sepenuhnya
milik mereka.
Kemudian Kronas dan Krondes ini di produksi oleh para tetangganya.
Namanya cukup unik, Kronas dan Krondes. Kronas dan Krondes singkatan
dari “Kerupuk Nasional” dan “Kerupuk Olahan Desa”. Kerupuk Nasional ini
berasal dari bahan nasi. Nasi yang digunakan disini bukan dari nasi sisa
maupun nasi yang sudah basi, melainkan benar-benar dari nasi yang di masak
dengan tujuan pembuatan kerupuk. Kerupuk Nasional ini tanpa menggunakan
bahan pengawet. Selain itu Kerupuk Nasional ini menggunakan sari tepung
tapioka, sehingga pembuatannya benar-benar alami.
8
Untuk Krondes, atau singkatan dari “Kerupuk Olahan Desa” ini
bahannya berasal dari tanaman desa seperti ubi ataupun singkong. Awal mula
Krondes ini sebenarnya ketika Ibu Endang mengikuti pameran, beliau bertemu
dengan seorang wirausaha dari kota yang berbeda. Kemudian Ibu Endang
menawarkan merk Krondes ini. Orang tersebut penasaran dengan produk Ibu
Endang ini. Ketika Ibu Endang menjelaskan merk miliknya, ternyata orang
tersebut juga memiliki produk seperti itu dengan brand miliknya. Ibu Endang
tertarik dengan produk tersebut kemudian beliau menanyakan jika produk
yang ia beli dari produk tersebut kemudian ia goreng dan dikemas dengan
menggunakan merk miliknya apakah orang tersebut merasa terganggu.
Ternyata orang tersebut tidak merasa terganggu karena produk yang ia
hasilkan itu dijual dalam bentuk masih mentah sedangkan Ibu Endang
menjualnya sudah dalam bentuk yang sudah matang.
Sekarang sudah ada beberapa pos yang memproduksi Kronas dan
Krondes dengan orang-orang yang berbeda.
3.4 Perkembangan Packaging BUGIT
9
baiknya kemasan. Ibu Endang kemudian mempunyai ide untuk beralih ke
kemasan kardus. Akhirnya Ibu Endang membuat desain sendiri dan kemudian
ke tempat percetakan untuk mencetak hasil desainnya. Kemudian beliau
menanyakan desain dan warna yang cocok kepada suami, anak, tetangga, dan
teman-teman beliau, yang pada akhirnya membuat Ibu Endang membuat
desain pengemasannya sendiri.
3.5 Modal Awal Yang Dikeluarkan oleh BUGIT
Modal awal yang digunakan Ibu Endang untuk memulai usahanya ini
adalah Rp28.000.000. Beliau menggunakan modal tersebut untuk membeli
peralatan seperti mesin untuk pengemasan berupa spinel, membeli bahan-
bahan untuk membuat wader krispy dan lain-lain.
10
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ibu Endang Mulyati ini memberikan kita sebuah pembelajaran tentang
bagaimana cara kita berwirausaha yang baik. Berwirausaha yang baik itu bukan hanya
sekedar mencari keuntungan, tetapi juga belajar bagaimana selalu aktif dalam
berwirausaha. Selain itu juga Ibu Endang ini tidak pernah merasa tersaingi dengan
produk produk yang menjual sama seperti dirinya krena Ibu Endang yakin untuk
urusan rejeki ini sudah ada yang mengatur.
3.4 Saran
12
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
13