(SAP) Hypertensi
(SAP) Hypertensi
HYPERTENSI
DI SUSUN OLEH :
1
C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga
pasien di Irina Sta. Paula mampu menjelaskan tentang :
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Cara mencegah terjadinya hipertensi
D. Strategi Pelaksanaan
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa:
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
2
Meminta peserta menjelaskan atau
menyebutkan kembali:
- pengerti
an hipertensi, penyebab hipertensi, menjawab pertanyaan
tanda dan gejala hipertensi dan
cara mencegah terjadinya
hipertensi.
4 5 menit Penutup:
- Mengucapkan terima kasih dan Menjawab salam
mengucapkan salam.
F. Media Penyuluhan
Media penyuluhan yang digunakan:
1. Materi SAP
2. Leaflet
G. Metode Evaluasi
Metode Evaluasi : Tanya Jawab
Jenis Evaluasi : Lisan
H. Kriteria Evaluasi
1. Peserta mampu menjelaskan dan memahami pengertian penyakit
hipertensi.
2. Peserta mampu mengetahui penyebab hipertensi
3. Peserta mampu mengetahui tanda dan gejala hipertensi.
4. Peserta mampu mencegah terjadinya hipertensi
I. Materi
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Cara mencegah terjadinya hipertensi.
3
J. Seting tempat
4
K. Pembahasan
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90
mmHg. ( Smith Tom, 1995 )
Hipertensi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawah oleh darah,
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Tubuh akan
bereaksi lapar yang mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras
untukuntuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bila kondisi tersebut berlangsung
lama dan menetap, timbulah gejala yang disebut sebagai penyakit tekanan
darah tinggi (Vitahealth, 2005)
Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95
– 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114
mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih.
Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolik karena dianggap
lebih serius dari peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ).
2. Penyebab Hipertensi
Berdasarkan etiologinya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu
1. Hipertensi Esensial ( Primer) penyebab tidak diketahui namun banyak
faktor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas,
susunan saraf simpatik, systemrennin angiotensin, efek dari ekskresi Na,
obesitas, merokok dan stress.
2. Hipertensi sekunder dapat diakibatkan karena penyakit parenkim
renal/vakuler renal. Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil, gangguan
endokrin dan lain-lain.
5
berat ditengkuk, susah tidur, mata berkunang-kunang, lemah, lelah, muka
pucat, suhu tubuh rendah.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul
gejala berikut:
Sakit kepala
Kelelahan
Mual
Muntah
Sesak nafas
Gelisah
Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung dan ginjal.
Tanda dan gejala pada hipertensi dapat juga dibedakan menjadi :
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
2. Gejala yang lazim.
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi
nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala
terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan
medis.
6
7. Menghindari merokok
8. Istirahat yang cukup
9. Menghindari ketegangan dan stress.
10. Peran keluarga sangat ditekankan dalam rangka mencegah hipertensi.
7
REFERENSI