Anda di halaman 1dari 21

Pelabuhan Mayangan

Instalasi Pelabuhan Perikanan ( IPP )


LEKOK – PASURUAN 2015

Disusun Oleh :
Tio Prayoga 201210340311004
Tiyongki Adi Susianto 201210340311023
Zen Arie Setyawan 201210340311028
Achmad Faisal Firmansyah 201210340311041
Rinaldi Angga Cah Tuban 201210340311047
Khoirin Nisa 201410340311236

Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Malang
2015
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategis untuk
pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan segmen usaha yang dapat
memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional.Hal ini membawa konsekuensi
terhadap pengelolaan segmen usaha pelabuhan tersebut agar pengoperasiannya dapat
dilakukan secara efektif, efisien dan profesional sehingga pelayanan pelabuhan menjadi
lancar, aman, dan cepat dengan biaya yang terjangkau. Pada dasarnya pelayanan yang
diberikan oleh pelabuhan adalah pelayanan terhadap kapal dan pelayanan terhadap
muatan ( barang dan penumpang ).
Secara teoritis, sebagai bagian dari mata rantai transportasi laut, fungsi pelabuhan
adalah tempat pertemuan ( interface ) dua moda angkutan atau lebih serta interface
berbagai kepentingan yang saling terkait. Barang yang diangkut dengan kapal akan
dibongkar dan dipindahkan ke moda lain seperti moda darat ( truk atau kereta api).
Sebaliknya barang yang diangkut dengan truk atau kereta api ke pelabuhan bongkar
akan dimuat lagi ke kapal. Oleh sebab itu berbagai kepentingan saling bertemu di
pelabuhan seperti perbankan, perusahaan pelayaran, bea cukai, imigrasi, karantina,
syahbandar dan pusat kegiatan lainnya. Atas dasar inilah dapat dikatakan bahwa
pelabuhan sebagai salah satu infrastruktur transportasi, dapat membangkitkan kegiatan
perekonomian suatu wilayah karena merupakan bagian dari mata rantai dari sistem
transportasi maupun logistik.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun maksud dari perumusan masalah yang hendak diteliti dan berdasarkan
uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah diatas, maka penulis akan
mengindentifikasi permasalahan sebagai berikut :
 Fasilitas apa saja yang harus ada disuatu pelabuhan?
 Kinerja pelabuhan di Indonesia .
 Strategi Peningkatan dan pengembangan kinerja pelabuhan di Indonesia
1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui beberapa fasilitas yang ada dipelabuhan.


b. Untuk memberikan gambaran mengenai pengelolaan pelabuhan di Indonesia secara
umum, serta pencapaiannya.
c. Untuk memberikan solusi bagi permasalahan pengelolaan pelabuhan di Indonesia.
Dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitasnya.
BAB II
Landasan Teori

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan


yang dimaksud dengan pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau
perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun
penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh
kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan
kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda
transportasi.

Pelabuhan memiliki fungsi sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan pengusahaan.


Jenis pelabuhan terdiri atas pelabuhan laut dan pelabuhan sungai dan danau.
Pelabuhan paut sebagaimana dimaksud terdiri dari:

1. Pelabuhan utama;
Adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri
dan internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah
besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan
penyeberangan dengan jangkauan antar provinsi.

2. Pelabuhan pengumpul
Adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri,
alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat
asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan
jangkauan pelayanan antar provinsi.
3. Pelabuhan pengumpan.
Adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri,
alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan
bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan
penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan
pelayanan provinsi.

Kegiatan dalam pengusahaan pelabuhan terdiri atas penyediaan dan/atau pelayanan


jasa kepelabuhanan dan jasa terkait dengan kepelabuhanan yang meliputi penyediaan
dan/atau pelayanan jasa kapal, penumpang dan barang. Penyediaan dan atau
pelayanan jasa kapal, penumpang dan barang terdiri atas:
1. Kegiatan pengusahaan di pelabuhan terdiri atas penyediaan dan/atau pelayanan jasa
kepelabuhanan dan jasa terkait dengan kepelabuhanan.
2. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan sebagaimana dimaksud diatas
meliputi penyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal, penumpang, dan barang.
3. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal, penumpang, dan barang sebagaimana
dimaksud terdiri atas:

 Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk bertambat;


 Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar dan pelayanan air
bersih;
 Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik turun penumpang dan/atau
kendaraan;
 Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaan kegiatan
bongkar muat dan peti kemas;
 Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan barang,
alat bongkar muat, serta peralatan pelabuhan;
 Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah
kering, dan Ro-Ro;
 Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat barang;
 Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan konsolidasi barang;
dan/atau
 Penyediaan dan/atau pelayanan jasa penundaan kapal.
4. Kegiatan jasa terkait dengan kepelabuhanan sebagaimana dimaksud meliputi
kegiatan yang menunjang kelancaran operasional dan memberikan nilai tambah bagi
pelabuhan.
Dalam pelabuhan tersebut terdapat terminal yang merupakan suatu kolam sandar dan
tempat kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan, tempat menunggu dan naik
turun penumpang, dan/atau tempat bongkar muat barang.

Adapun jenis dari terminal sebagaimana dimaksud terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu:

1. Terminal Khusus
Adalah terminal yang terletak di luar Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan
Kepentingan pelabuhan yang merupakan bagian dari pelabuhan terdekat untuk
melayani kepentingan sendiri sesuai dengan usaha pokoknya.

2. Terminal Untuk Kepentingan Sendiri


Adalah terminal yang terletak di dalam Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepentingan pelabuhan yang merupakan bagian dari pelabuhan untuk
melayani kepentingan sendiri sesuai dengan usaha pokoknya.

Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri


Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (“TUKS”) dibangun dan
dioperasikan hanya bersifat menunjang kegiatan pojok perusahaan. Pembangunan
pelabuhan hanya bertujuan menunjuang usaha pokok dari perusahaan tersebut.
Kegiatan usaha pokok sebagaimana disebutkan diatas adalah:
– Pertambangan;
– Energy;
– Kehutanan;
– Pertanian;
– Perikanan;
– Industri;
– Pariwisata; dan
– Dok dan galangan kapal.

Beberapa fungsi pelabuhan sebagai berikut :

- Gateway
Sebagai gatewaw (Pintu Gerbang) suatu negara atau daerah, karena suatu
kapal dapat memasuli suatu negara/daerah melalui pelabuhan negara atau
daerah yang bersangkutan.

- Interface
Pelabuhan berfungsi sebagai interface (penghubung), makudnya bahwa
plabuhan dengan segala fasilitasnya yang tersedia dapat melakukan kegiatan
pemindahan muatan dari angkutan laut (kapal) keangkutan darat atau
sebaliknya.

- Link
Pelabuhan berfungsi sebagai link (mata rantai), maksudnya adalah bahwa
pelabuhan merupakan mata rantai dari proses transportasi (pengangkutan)
muatan dari daerah produsen (asal barang) sampai kedaerah penerima atau
konsumen.

- Industry Entity (Estate/Zone)


Pelabuhan sebagai industry entity (kawasan industri), masudnya adalah karena
perubahan mrupakan lingkungan kerja yang bersifat dinamis, maka penyediaan
berbagai fasilitas pelabuhan perlu dikembangkan termasuk fasilitas untuk
industri, terutama industri yang ada hubungannya dengan perkapalan dan
transportasi laut lainnya.
Pelabuhan di dunia dapat dibedakan berdasarkan :

1. Alamnya
a. Pelabuhan Terbuka
yaitu pelabuhan dimana kapa-kapal bisa masuk dan merapat secara langsung tanpa
bantuan pintu-pintu air.
b. Pelabuhan Tertutup
yaitu pelabuhan dimana kapal-kapal yang masuk harus melalui beberapa pintu
air.Pelabuhan tertutup dibuat pada pantai dimana terdapat perbedaan pasang surut
yang besar dan waktu pasang surutnya berdekatan.
Sementara di Indonesia, berdasarkan kategori alamnya, maka pelabuhan dapat
dibedakan :
a. Pelabuhan Laut
adalah pelabuhan yang letaknya berbatasan langsung dengan laut.
Contoh : pelabuhan Makassar, Sorong, Dumai, Bitung, Malahayati, Meulaboh
b. Pelabuhan Sungat
adalah pelabuhan yang letaknya di dalam sungai.
Contoh : pelabuhan Banjarmasin, Sampit, Boom Baru di Palembang.
c. Pelabuhan Teluk
adalah pelabuhan yang letaknya di dalam teluk.
Contoh : pelabuhan Tanjung Priok (Teluk Jakarta), Ambon (Teluk Baguala),
Jayapura (Teluk Humbold), Teluk Bayur (Padang).
d. Pelabuhan Sungai
merupakan pelabuhan yang letaknya berada di dalam selat (diantara 2 gugusan pulau)
Contoh : pelabuhan Tanjung Perak, Tanjung Wangi, dan Batulicin.
2. Pelayanannya
a. Pelabuhan Umum
yaitu pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan umum.
b. Pelabuhan Khusus
yaitu pelabuhan yang dikelola untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan
tertentu.

3. Lingkup pelayaran yang dilayani


a. Pelabuhan Internasional Hub
adalah pelabuhan utama primer yang berfungsi melayani kegiatan dan alih
muatan angkutan laut nasional dan internasional dalam jumlah besar dan jangkauan
pelayaran yang sangat luas serta merupakan simpul dalam jaringan transportasi laut
internasional.
b. Pelabuhan Internasional
adalah pelabuhan utama sekunder yang berfungsi melayani kegiatan dan alih
muat angkutan laut nasional dan internasional dalam jumlah besar dan jangkauan
pelayanan yang luas serta merupakan simpul dalam jaringan transportasi laut
internasional.
c. Pelabuhan Nasional
yaitu pelabuhan utama tersier yang berfungsi melayani kegiatan dan alih muat
angkutan laut nasional dan internasional dalam jumlah menengah serta merupakan
simpul dalam jaringan transportasi tingkat provinsi.
d. Pelabuhan Regional
yaitu pelabuhan pengumpan primer yang berfungsi melayani kegiatan dan alih
muatan angkutan laut nasional dalam jumlah yang relatif kecil serta merupakan
pengumpan dari pelabuhan utama.
e. Pelabuhan Lokal
merupakan pelabuhan pengumpan sekunder yang berfungsi melayani kegiatan
angkutan laut regional dalam jumlah yang kecil serta merupakan pengumpan pada
pelabuhan utama dan/atau pelabuhan regional.

4. Kegiatan perdagangan luar negeri


a. Pelabuhan Import
Pelabuhan yang melayani masuknya barang-barang dari luar negeri
b. Pelabuhan Eksport
Pelabuhan yang melayani pengiriman barang-barang ke luar negeri
5. Kapal yang diperbolehkan singgah
a. Pelabuhan Laut
Terbuka bagi perdagangan luar negeri dan dapat disinggahi oleh kapal-kapal dari
negara sahabat.
b. Pelabuhan Pantai
Tidak terbuka untuk perdagangan dengan luar negeri dan hanya dapat digunakan oleh
kapal-kapal dalam negeri.
Adapun instansi pemerintahan dan swasta yang berperan di pelabuhan antara lain :

1. Instansi Pemerintah :

Administratur Pelabuhan (Adpel)


> Kepala Bidang (Kabid) Kelaiklautan kapal (Syahbandar) yang menangani masalah :
– ijin muat on deck, barang berbahaya, mengelas di kapal, muat penumpang > 12
orang, kapal tender, naik dock.
– Perpanjangan sertifikat, sijil crew, laporan kecelakaan kapal (LKK), clearence
in-out.
> Kabid Lalu Lintas Angkutan Laut
– LK3 (Laporan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal)
– Kepelabuhanan
– Mengawasi koperasi TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) yang mengelola tenaga
kerja bongkar muat di pelabuhan tempat Perusahaan Bongkar Muat (PBM) memesan
buruh.
> Kabid Penjagaan dan Keselamatan (Gamat)
– Menerbitkan Surat Ijin Berlayar (SIB)
– Fungsi coast Guard (pengamanan pantai)
> Kabid Tata Usaha
– Fungsi keuangan
– Fungsi administrasi kepegawaian
> Distrik Navigasi *) tidak semua pelabuhan mempunyai distrik navigasi
– Dinas perambuan dan radio pantai.

b. Bea dan Cukai


Bertugas mengenakan bea import dan eksport dan pajak cukai terhadap
barang/muatan yang masuk/keluar daerah dimana pemerintah telah menentukan
kewajiban untuk membayar :
Mengawasi kapal-kapal yang datang dan keluar negeri (RKSP-Rencana
Kedatangan Sarana Pengangkut, PEB, PIB, model BC 1.1, BC 1.2, BC 1.3);
Model CK 14 – untuk distributor miniman keras
Model CK 16 untuk shipper minuman keras.

c. Imigrasi
Mengawasi kapal-kapal yang datang dan berangkat dari dan ke luar negeri;
Pasport pelaut dan penumpang;
Imigration Clearance.

d. Dinas Kesehatan
Bertugas mengawasi kapal-kapal yang berhubungan dengan kesehatan.
Sertifikat bebas tikus dan fumigasi kapal;
Kesehatan crew, buku kuning (imunisasi);
Buku kesehatan kapal;
Memberikan health clearance.

e. Dinas Karantina Hewan dan Tumbuh-tumbuhan


Mengawasi pengiriman hewan dan tanaman serta produk yang terkait misalnya :pakan
ternak, obat hama, bibit tanaman, rumput laut, hasil laut, sapi, kerbau, kambing, babi.

f. Keamanan dan Ketertiban


Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) sekarang berubah menjadi Penjagaan dan
Keselamatan (Gamat);
KP3 (Kesatuan Polisi Pengamanan Pelabuhan), bertugas mengamankan
pelabuhan dari segi kriminal, termasuk penjagaan di pos tiap-tiap terminal;
Port Security, petugas keamanan dibawah Pelindo yang bertugas
mengamankan peraturan-peraturan pelabuhan dair segala bentuk pelanggaran;
Kepolisian Perairan (Polair) dulu bernama Polairud (Polisi Air dan Udara). Bertugas
mengamankan pelabuhan mulai dari kawasan kolam pelabuhan, alur pelayaran dan
laut lepas.

g. Sucofindo (BUMN)
Bertugas memeriksa kualitas barang-barang import dan eksport.

h. Biro Klasifikasi Indonesia


Memeriksa kondisi badan kapal dan permesinan serta mengeluarkan sertifikat klas.

i. Dinas Perhubungan Propinsi (dulu Kanwil Departemen Perhubungan RI)


Menerima laporan-laporan kegiatan.

j. PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia

k. Kepala Dinas Kehutanan, yang bertugasa mengawasi pengiriman kayu dan hasil
hutan
2. Perusahaan Swasta :

Perusahaan swasta (Badan Hukum Indonesia) yang melaksanakan jasa


kepelabuhanan berkaitan dengan lalu lintas kapal, penumpang dan barang terdiri dari :
a. Perusahaan Pelayaran
b. Perusahaan Boingkar Muat
c. Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) dan Freight Forwarder.
d. Perusahaan angkutan bandar
e. Perusahaan angkutan darat
f. Perbankan
g. Surveyor
h. Jasa Konsultan
i. Perusahaan Persewaan Peralatan
j. Pemasok/Supplier
k. Dockyard (BUMN dan Swasta)
l. Pertamina dan Bunker Supplier
m. Perusahaan Depot Peti Kemas
n. Perusahaan Tally
o. Perusahaan fumigasi barang

3. Asosiasi terkait di pelabuhan:

a. INSA (Indonesia National Shipping Association) – Asosisasi Perusahaan


Pelayaran Indonesia;
b. APBMI (Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia);
c. Gaveksi – INFA (Gabungan Veem dan Ekspedisi Indonesia – Indonesia
Forwarding Association);
d. GINSI (Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia);
e. GPEI (Gabungan Perusahaan Eksport Indonesia);
f. ADEPI (Asosiasi Depo Petikemas Indonesia);
g. Organda (Organisasi Angkutan Darat)
BAB III
Pembahasan

Unit Pelayanan Terpadu Pelabuhan Perikanan “ Mayangan “ atau biasa disebut


Instalasi Pelabuhan Perikanan ( IPP ) Lekok terletak di Desa Jatirejo Kecamatan Lekok
Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur dengan jarak ± 18 kilometer dari Pusat
Ibukota Kabupaten Pasuruan. Keberadaan lokasi Instalasi Pelabuhan Perikanan ( IPP )
Lekok terletak :

Sebelah Utara : Selat Madura


Sebelah Selatan : Desa Tambak Lekok
Sebelah Barat : Desa Patuguran
Sebelah Timur : Desa Jatirejo

Pelabuhan Perikanan ini mempunyai tugas pokok dan fungsi diantaranya :

1. Pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan


2. Pelayanan bongkar muat
3. Pelayananan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan

4. Pemasaran dan distribusi ikan


5. Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan
6. Tempat pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan
7. Pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan
8. Tempat pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumberdaya ikan
9. Pelaksanaan kesyahbandaran
10. Tempat pelaksanaan fungsi karantina ikan
11. Publikasi hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal
pengawas kapal perikanan
12. Tempat publikasi hasil riset kelautan dan perikanan
13. Pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari
14. Pengendalian lingkungan

Data yang dapat kami ketahui dari petugas Pelabuhan Mayangan diantaranya :

No. Fasilitas Pokok Luas


1 Lahan 24065 m2
2 Talud / Turap 3105 m
3 Air 0.1 liter / hari
No. Fasilitas Fungsional Luas
1 Gedung Pelelangan Ikan 401 m2
2 Gedung Perbaikan Jaring 300 m2
3 Tempat Parkir 60 m2
4 Bengkel 100.8 m2
5 Gudang Es 42 m2
6 Gudang Peralatan 30 m2
7 Gudang Kotak Ikan 42 m2
8 Toilet Umum 21 m2
9 Pagar Muka 93.6 m2
10 Listrik PLN 11400 wat
11 Genset 6 KVA
12 Kantor UP4 84 m2
13 Balai Pertemuan Nelayan 80 m2
14 Rabatan / Tempat Jemur Ikan 1975 m2
15 Kantor KAMLA 100 m2
16 Musholla 52 m2

Data Perikanan Pelabuhan Mayangan 2015

Produksi Hasil Tangkap Nelayan 2011 - 2014


Tahun Produksi ( kg )
2011 2423198
2012 2040055
2013 1136286
2014 1094145

Grafik Perkembangan Jumlah Ikan


3000000

2500000

2000000

1500000

1000000

500000

0
2011 2012 2013 2014

Perkembangan Jumlah Perahu 2011 - 2014


Tahun Jumlah Perahu 5 - 10 GT
2011 1761
2012 1847
2013 1859
2014 1952

Perkembangan Jumlah Perahu 2011 - 2014


2000

1950

1900

1850

1800

1750

1700

1650
2011 2012 2013 2014

Perkembangan Jumlah Alat Tangkap 2011 - 2014


Tahun Jumlah Alat Tangkap
2011 1883
2012 1974
2013 2019
2014 2120

Perkembangan Jumlah Perahu 2011 - 2014


2000

1950

1900

1850

1800

1750

1700

1650
2011 2012 2013 2014

Perkembangan Jumlah Nelayan 2011 - 2014


Tahun Jumlah Nelayan
2011 7144
2012 7498
2013 7520
2014 7501

Perkembangan Jumlah Perahu 2011 - 2014


7600

7500

7400

7300

7200

7100

7000

6900
2011 2012 2013 2014

Perkembangan Jumlah Logistik Solar 2011 - 2014


Tahun Jumlah Yang Terserap ( lt )
2011 276600
2012 772400
2013 512900
2014 514487

Perkembangan Jumlah Perahu 2011 - 2014


900000
800000
700000
600000
500000
400000
300000
200000
100000
0
2011 2012 2013 2014

Perkembangan Jumlah Logistik Es ( kg )


Januari sampai Desember 2014
Bulan Jumlah
Januari 17235
Februari 17775
Maret 14500
April 25805
Mei 22545
Juni 16995
Juli 14625
Agustus 13995
September 24060
Oktober 75090
November 11730
Desember 13980
268335

BAB IV
Penutup

4.1 Kesimpulan

Kami dapat mengetahui bagaimana kondisi, fasilitas dan aktifitas masyarakat


yang berada di kawasan pelabuhan perikanan Mayangan tersebut. Dimana aktifitas
masyarakat disana mayoritas bekerja sebagai nelayan. Dan kami dapat mengetahui
perkembangan di pelabuhan tersebut setiap tahunnya.

4.2 Kritik dan Saran

Kritik : Pelabuhan perikanan tersebut sangat kotor di karenakan lokasinya


berdampingan dengan tempat pembuangan sampah dan pasar. Selain
itu masyarakat disana kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan
sehingga pelabuhan tidak terawat.

Saran : Seharusnya masyarakat disana menyadari dan peduli akan kebersihan


di lingkungan sekitar. Karena pelabuhan tersebut merupakan tempat
mata pencaharian mereka setiap hari.
Daftar Pustaka

 http://www.gultomlawconsultants.com/definisi-pelabuhan-dan-jenis-jenisnya/

 https://pppmayangan.wordpress.com/

 https://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhan

 https://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhan_Indonesia_II

 https://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhan_Indonesia_III

 https://customclearance.wordpress.com/tag/pengertian-pelabuhan/

Anda mungkin juga menyukai