Anda di halaman 1dari 9

JOURNAL READING

A RANDOMIZED TRIAL OF PLANNED CESAREAN OR VAGINAL DELIVERY


FOR TWIN PREGNANCY

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Dalam Mengikuti


Program Pendidikan Klinik Bagian Obstetri dan Ginekologi
Di RSUD Wonosari

oleh :

Abella Mahendha
10711064

Pembimbing:
dr. Achmad Suparmono, Sp.OG

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2018
UJI ACAK PADA SECTIO CESAREAN TERENCANA ATAU
PERSALINAN PERVAGINAM PADA KEHAMILAN GEMELI

A Randomized Trial of Planned Cesarean of Vaginal Delivery for Twin Pregnancy

(Barrett, JFR, et al, 2014)

ABSTRAK

Latar Belakang: Kehamilan gemeli memiliki efek samping perinatal lebih tinggi
dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Dalam hal ini masih belum jelas apakah sectio
cesarean (SC) terencana dapat menurunkan efek samping perinatal dibandingkan dengan
persalinan pervaginam pada kehamilan gemeli.
Metode : Kami mengacak wanita dengan kehamilan gemeli dengan usia kehamilan antara 32
minggu hingga 38+6 minggu dan dengan presentasi kepala pada kembar pertama untuk
dilakukan SC terencana atau persalinan pervaginam dengan persiapan SC emergency jika
terdapat indikasi. SC terencana dilakukan pada usia kehamilan antara 37+5 minggu hingga
38+6 minggu. Hasil primer yang dinilai adalah gabungan antara kematian fetal atau neonatal
atau morbiditas serius pada neonatal, dengan fetus atau bayi sebagai unit analisis untuk
perbandingan statistik.
Hasil : Sebanyak 1398 wanita (2795 fetus) direncanakan menjalani SC terencana dan 1406
wanita (2812 fetus) direncanakan menjalani persalinan pervaginam. Jumlah wanita yang
menjalani SC pada kelompok yang direncanakan menjalani SC terencana adalah 90,7% dan
kelompok yang direncanakan persalinan pervaginam sebanyak 43,8%. Wanita yang
dikelompokkan menjalani SC terencana melahirkan lebih awal dibandingkan dengan
kelompok yang direncanakan menjalani persalinan pervaginam. (angka rata-rata dari hari
pengacakan hingga persalinanm 12,4 vs 13,3; P = 0,04). Tidak ada perbedaan signifikan
antara hasil primer gabungan antara kelompok SC terencana dan kelompok persalinan
pervaginam (2,2% dan 1,9%; odds ratio pada SC terencana, 1,16; CI 95%, 0,77 – 1,74; P =
0,49)
Kesimpulan : Pada kehamilan gemeli dengan usia kehamilan antara 32 minggu hingga 38+6
minggu, dengan presentasi kepala pada kembar pertama, SC terencana tidak signifikan
menurunkan atau menaikkan resiko kematian fetal atau neonatal atau morbiditas serius pada
neonatal dibandingkan dengan persalinan pervaginam.
LATAR BELAKANG

Saat ini frekuensi kehamilan gemeli lebih sering dibanding dulu, dan memiliki
komplikasi 2-3% dari seluruh kelahiran. Kehamilan gemeli memiliki efek samping perinatal
lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal. SC terencana dapat menurunkan resiko
dibandingkan persalinan pervaginam. Akan tetapi sebuah uji kontrol acak tidak menunjukkan
adanya perbedaan perinatal outcomes pada SC terencana dibandingkan dengan persalinan
pervaginam. Dikarenakan kurangnya bukti yang mendukung kebijakan SC terencana untuk
kehamilan gemeli maka kami melakukan penelitian untuk membandingkan resiko kematian
fetal atau neonatal atau morbiditas neonatal serius pada kehamilan gemeli dengan 2 metode,
yaitu SC terencana atau persalinan pervaginam dengan SC terencana jika terdapat indikasi.

METODE

Desain Penelitian

Kriteria inklusi pada penlitian ini adalah kehamilan gemeli dengan usia kehamilan
antara 32 minggu hingga 38+6 minggu dan dengan presentasi kepala pada kembar pertama
dengan taksiran berat janin antara 1500 g – 4000 g yang diukur dengan USG 7 hari sebelum
randomisasi.
Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah jika pada pasien didapatkan gemeli
monoamniotik, fetal reduction pada usia kehamillan ≥ 13 minggu, lethal fetal anomaly,
kontraindikasi terhadap persalinan pervaginam, atau pernah berpartisipasi dalam penelitian
gemeli sebelumnya.

Protokol Perlakuan

Sebanyak 1398 wanita (2795 fetus) direncanakan menjalani SC terencana dan 1406
wanita (2812 fetus) direncanakan menjalani persalinan pervaginam yang direncanakan
dilakukan pada usia kehamilan 37+5 minggu – 38+6 minggu. Setiap kehamilan dievaluasi
setiap 4 minggu denggan menggunakan USG dan NST atau profil biofisik setiap dua minggu
jika diperlukan.
Jika bayi pada kelompok SC terencana dilahirkan pervaginam maka bayi kedua akan
dilahirkan secara SC jika memungkinkan.
Pada kelompok rencana persalinan pervaginam diantisipasi lebih dari 60% lahir
pervaginam untuk kedua janin. Janin akan dipantau selama proses persalinan pervaginam,
jika terdapat kontraindikasi maka akan dilakukan SCTP emergency. Jika persalinan
menggunakan induksi maka dilakukan metode standar.
Bayi baru lahir mendapatkan ventilasi tekanan positif dengan intubasi endotrakheal, O2,
terapi intravena, transfusi darah, surfaktan, atau kombinasi terapi tersebut jika dibutuhkan
pada saat kelahiran. Patologis intrakranial dinilai dengan menggunakan USG neonatal jika
ada indikasi klinis.
Penilaian Hasil

Bayi dan ibu dievaluasi hingga 28 hari paska persalinan. Penilaian primer berupa
gabungan dari mortalitas neonatal dan morbiditas serius pada neonatal. Mortalitas neonatal
diamati hingga 27 hari setelah kelahiran.
Mortalitas serius pada neonatal didefinisikan jika terdapat satu atau lebih dari: birth
trauma, Skor APGAR < 4 setelah 5 menit, tingkat kesadaran abnormal, kejang dengan
bangkitan ≥ 2 kali pada usia ≤ 72 jam, membutuhkan ventilasi ≥ 24 jam, sepsis neonatal
dalam 72 jam setelah kelahiran, necrotizing enterocolitis, cystic pertiventricular
leukomalacia.

HASIL

Sebanyak 2804 wanita mengikuti penelitian dari 13 Desember 2003 hingga April 2011.
Setelah diacak terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu 1398 wanita masuk dalam kelompok SC
terencana dan 1406 wanita masuk dalam kelompok persalinan pervaginam. Karakteriktik
dasar peserta pada masing-masing kelompok serupa (Tabel 1).

Tabel 1. Karakteristik Wanita Hamil pada Penelitian


Dari 1393 wanita pada kelompok SC terencana, 89,9% menjalani SC untuk kedua
janin, 0,8% menjalani SC dan persalinan pervaginam dan 9,3% menjalani persalinan
pervaginam untuk kedua janin. Sedangkan pada kelompok persalinan pervaginam, sebayak
56,2% lahir pervaginam untuk kedua janin, 4,2% menjalanin persalinan pervaginam dan SC
dan 39,6% menjalani SC untuk kedua janin.
Pada penilaian hasil primer untuk mortalitas neonatal dan morbiditas serius pada
neonatal tidak terdapat perbedaan pada perbandingan kedua variabel tersebut. Selain itu juga
tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap penilaian kondisi maternal (Tabel 2).

Tabel 2. Hasil Penilaian Neonatal dan Maternal


KESIMPULAN

Tidak terdapat manfaat signifikan pada SC terencana, dibandingkan persalinan


pervaginam terhadap penurunan resiko pada kehamilan gemeli dengan usia kehamilan antara
32 – 38 minggu.
JOURNAL CRITICAL APPRAISAL

Identitas Jurnal

Judul Artikel : A Randomized Trial of Planned Cesarean or Vaginal Delivery for Twin
Pregnancy
Penulis : Jon F.R. Barret, et al
Nama Jurnal : N Engl J Med.
Tahun Terbit : Oktober 2013
Tempat Terbit : Toronto, Canada

Analisis PICO
ITEM JAWABAN
Patien / Problem Kehamilan Gemeli
Intervention Sectio cesarean terencana
Comparison Persalinan pervaginam
Outcome Mortalitas dan morbiditas neonatal

Checklist Critical Appraisal

NO. PERTANYAAN JAWABAN KETERANGAN


1 Apakah penelitian tersebut Ya Penelitian ini membandingkan resiko
membahas persoalan yang kejadian mortalitas dan morbiditas
jelas? neonatal pada kehamilan gemeli
dengan metode SC terencana dan
persalinan pervaginam.
2 Apakah perlakuan pasien Ya 2804 wanita hamil diacak ke dalam 2
terhadap terapi kelompok, yaitu 1398 wanita (2795
dirandomisasi? fetus) direncanakan menjalani SC dan
1406 wanita (2812 fetus)
direncanakan menjalani persalinan
pervaginam.
3 Apakah semua pasien yang Ya Pada kelompok SC terencana sebayak
ikut dalam penelitian 2795 janin diikutkan dalam penelitian
dihitung dalam kesimpulan? dan 2759 bayi dapat dimasukkan
dalam perhitungan akhir. Sedang
pada kelompok persalinan
pervaginam 2812 janin diikutkan
dalam penelitian dan 2765 bayi dapat
dimasukkan dalam perhitungan akhir.
Dalam hal ini jumlah subjek yang
mengalami drop out sangat minimal.
4 Apakah pasien, tenaga Tidak Tidak ada penjelasan bahwa
medis, dan peneliti buta penelitian ini menggunakan metode
terhadap perlakuan? double-blind ataupun single-blind.
5 Apakah jumlah kelompok Ya Jumlah pasien yang mengalami drop
sama pada saat awal out selama penelitian sangat minimal,
penelitian? sehingga jumlah kelompok pada awal
dan akhir penelitian tidak berbeda
signifikan.
6 Selain intervensi dari Ya Setiap kehamilan dievaluasi setiap 4
penelitian, apakah pasien minggu denggan menggunakan USG
diberi perlakuan yang sama? dan NST atau profil biofisik setiap
dua minggu jika diperlukan.
7 Apakah efek perlakuan Tidak Dalam penelitian ini tidak terdapat
cukup signifikan? Seberapa hasil yang signifikan di mana pada
besar efek perlakuan? kedua kelompok mortalitas dan
morbiditas neonatal tidak didapatkan
perbedaan signifikan.
8 Apakah efek perlakuan Ya Cukup tepat, dengan nilai P < 0,05
tepat? Seberapa tepat efek dan OR serta CI 95%.
perlakuan?
9 Dapatkah hasil penelitian Tidak Fasilitas kesehatan di Indonesia
diaplikasikan? belum cukup memadai, persiapan
operasi emergency masih
membutuhkan waktu yang lama.
Dalam penelitian ini protokol
persalinan pervaginam tetap perlu
mempersiapkan tidak SC emergency.
10 Apakah semua hasil klinis Ya Hasil penelitian yang berkaitan
yang penting dengan mortalitas dan morbiditas
dipertimbangkan? serius pada neonatal
dipertimbangkan. Bahkan dalam
penelitian ini juga dinilai kondisi
maternal.
11 Apakah keuntungannya Tidak Biaya tindakan SC lebih mahal dari
sesuai dengan keamanan pada persalinan pervaginam,
dan harganya? sedangkan pada penelitian ini tidak
terdapat perbedaan signifikan dari
perlakuan dua kelompok.

Anda mungkin juga menyukai