Anda di halaman 1dari 4

ILEUS

Definisi
Ileus adalah hilangnya pasase isi usus. Dapat dibedakan sama ileus obstruktif yaitu Ileus
Obstruktif adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan oleh sumbatan
mekanik. Ileus Paralitik adalah hilangnya peristaltic usus sementara. Obstruksi ini dapat
muncul di usus halus, usus besar ataupun keduannya di usus halus dan usus besar bersamaan
yang disebut “generalize obstruction”.

Klasifikasi
1. Ileus Mekanik
a. Lokasi Obstruksi
i. Letak Tinggi : Duodenum-Jejunum
ii. Letak Tengah : Ileum Terminal
iii. Letak Rendah : Colon-Sigmoid-rectum
b. Stadium
i. Parsial : menyumbat lumen sebagian
ii. Simple/Komplit: menyumbat lumen total
iii. Strangulasi: Simple dengan jepitan vasa
2. Ileus adinamik
Etiologi
1. Ileus lessi ekstrinsik
a. Adhesi
b. Hernia
c. Congenital
d. Neoplasma ektra intestinal
e. volvulus
2. Ileus lessi intrinsik
a. Congenital
b. Inflammatory
c. Infeksi
d. Neoplasma primer
e. Obstruksi obturator
f. endometriosis
g. volvulus
Patofisiologi
Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama, tanpa
memandang apakah obstruksi tersebut diakibatkan oleh penyebab mekanik atau fungsional.
Perbedaan utama adalah obstruksi paralitik di mana peristaltik dihambat dari permulaan,
sedangkan pada obstruksi mekanik peristaltik mula-mula diperkuat, kemudian intermitten, dan
akhirnya hilang.
Lumen usus yang tersumbat secara progresif akan teregang oleh cairan dan gas (70% dari
gas yang ditelan) akibat peningkatan tekanan intralumen, yang menurunkan pengaliran air dan
natrium dari lumen ke darah. Oleh karena sekitar 8 liter cairan diekskresikan ke dalam saluran
cerna setiap hari10, tidak adanya absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen dengan
cepat.Muntah dan penyedotan usus setelah pengobatan dimulai merupakan sumber kehilangan
utama cairan dan elektrolit.Pengaruh atas kehilangan ini adalah penciutan ruang cairan ekstrasel
yang mengakibatkan syok—hipotensi, pengurangan curah jantung, penurunan perfusi jaringan
dan asidosis metabolik.Peregangan usus yang terus menerus mengakibatkan lingkaran setan
penurunan absorpsi cairan dan peningkatan sekresi cairan ke dalam usus.Efek lokal peregangan
usus adalah iskemia akibat distensi dan peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai
absorpsi toksin-toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik untuk
menyebabkan bakteriemia.
Diagnosis
1. Subyektif -Anamnesis
Gejala Utama:
 Nyeri-Kolik
o Obstruksi usus halus : kolik dirasakan disekitar umbilicus
o Obstruksi kolon : kolik dirasakan disekitar suprapubik.
 Muntah
o Stenosis Pilorus : Encer dan asam
o Obstruksi usus halus : Berwarna kehijauan
o Obstruksi kolon : onset muntah lama.
 Perut Kembung (distensi)
 Konstipasi
o Tidak ada defekasi
o Tidak ada flatus
Adanya benjolan di perut, inguinal, dan femoral yang tidak dapat kembali menandakan
adanya hernia inkarserata.Invaginasi dapat didahului oleh riwayat buang air besar berupa lendir
dan darah.Pada ileus paralitik e.c. peritonitis dapat diketahui riwayat nyeri perut kanan bawah
yang menetap.Riwayat operasi sebelumnya dapat menjurus pada adanya adhesi usus.Onset
keluhan yang berlangsung cepat dapat dicurigai sebagai ileus letak tinggi dan onset yang lambat
dapat menjurus kepada ileus letak rendah.

2. Pemeriksaan Fisik
 Takikardia
 Pireksia (demam)
 Lokal tenderness dan guarding
 Reboundtenderness
 Nyeri local
 Hilangnya suara usus local
Untuk mengetahui secara pasti hanya dengan laparotomi.

Ileus Paralitik
Pada ileus paralitik ditegakkan dengan auskultasi abdomen berupa silentabdomen yaitu bising
usus menghilang.Pada gambaran foto polos abdomen didapatkan pelebaran udara usus halus atau
besar tanpa air-fluid level.
Perbandingan Klinis bermacam-macam ileus.

Macam Nyeri Usus Distensi Muntah Bising usus Ketegangan


ileus borborigmi abdomen
Obstruksi ++ + +++ Meningkat -
simple (kolik)
tinggi
Obstruksi +++ +++ + Meningkat -
simple (Kolik) Lambat,
rendah fekal
Obstruksi ++++ ++ +++ Tak tentu +
strangulasi (terus- biasanya
menerus, meningkat
terlokalisir)
Paralitik + ++++ + Menurun -
Oklusi +++++ +++ +++ Menurun +
vaskuler

Works Cited
Brunicardi, F. C., Andersen, D. K., Billiar, T. R., Dunn, D. L., Hunte, J. G., & Pollock, R. E. (2007). Inguinal
Hernia. In F. C. Brunicardi, D. K. Andersen, T. R. Billiar, D. L. Dunn, J. G. Hunte, & R. E. Pollock, Schwartz's
Principles of Surgery. Philadelphia: Mc Graw Hill Medical.

Zinner, M. J., & Ashley, S. W. (2007). Hernias. In M. J. Zinner, & S. W. Ashley, Maingot's Abdominal
Operation 11th Edition. Philadelphia, United State of America: Mc Graw Hill Medical.

Anda mungkin juga menyukai