Anda di halaman 1dari 29

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM

SERUM
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktikum kimia klinik ini dapat digunakan untuk melatih
mahasiswa agar dapat belajar dan mengenali pemeriksaan
trigliserida dalam serum. Mahasiswa mampu menganalisis dan
menginterpretasikan data klinis pemeriksaan protein total dan
albumin dalam serum.
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi tubuh
manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta berguna
untuk menunjang kehidupan. Dengan tidak adanya darah yang
cukup dalam tubuh seseorang, maka dapat berakibat pada
kesahatan seseorang bahkan dapat berakibat pada kematian
Penentuan konsentrasi protein serum total dan fraksi utamanya
(albumin dan globulin) dapat digunakan sebagai alat diagnostik yang
penting dalam biokimia klinis. Beberapa faktor dapat mempengaruhi
konsentrasi total protein, albumin, globulin dan rasio albumin globulin
(A/G).
Penetapan kadar protein dalam serum itu biasanya dapat
mengukur protein total, albumin atau globulin. Ada salah satu cara
yang mudah untuk menetapkan kadar protein total, yaitu dengan
berdasarkan pembiasan cahaya oleh protein yang larut dalam
serum. Penetapan ini sebenarnya mengukur nitrogen karena protein
berisi asam amino serta asam amino berisi nitrogen.
Dalam pengklasifikasian protein, albumin merupakan protein
globular. Protein ini umumnya berbentuk bulat atau elips dan terdiri
atas rantai polipeptidayang berlipat. Pada umumnya gugus R polar
terletak disebelah luar rantaipolipeptida, sedangkan gugus R yang
hidrofob terletak disebelah dalam molekulprotein. Protein globular
pada umumnya mempunyai sifat dapat larut dalam air,dalam larutan
asam atau basa dan dalam etanol.

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Albumin adalah protein yang larut dalam air. Albumin disintesis
di hati dan berfungsi utama untuk mempertahankan tekanan koloid
osmotik darah. Hal ini karena albumin merupakan protein dengan
berat molekul besar yang tidak dapat melintasi dinding pembuluh
atau dinding kapiler sehingga dapat membantu mempertahankan
cairan yang ada di dalam sistem vascular.
Albumin sangat penting demi memelihara tekanan osmosis
untuk distribusi fluida tubuh antara intravascular compartment dan
jaringan tubuh. Albumin juga berfungsi sebagai pengusung plasma
dengan secara tidak langsung mengikat beberapa hormon steroid
hydrophobic dan protein pengusung bagi hemin dan asam lemak
dalam sirkulasinya.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum adalah untuk mengetahui
pemeriksaan protein total dalam serum darah menggunakan
fotometer dengan metode biuret dan albumin dengan metode
bromkresol hijau.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum adalah untuk menentukan hasil
pemeriksaan protein total dalam serum darah menggunakan
fotometer dengan metode biuret dan albumin dengan metode
bromkresol hijau.
1.4 Prinsip Praktikum
Adapun prinsip dari praktikum ini adalah protein bersama-sama
dengan ion tembaga membentuk kompleks warna ungu-biru dalam
larutan basa, absorbansi warna berbanding lurus dengan konsentrasi
dan adanya bromkresol hijau dalam suasana sedikit asam, terjadi
perubahan warna akibat indikator dari kuning-hijau ke biru-hijau.

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen
pembentuk) tertahan dan dibawah oleh matriks cairan (plasma).
Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih kental. Cairan ini memiliki
rasa dan bau yang khas, serta pH 7,4.(7,35 – 7,45). Warna darah
berfariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan bergantung
pada kadar oksigen yang dibawah oleh sel darah merah. Volume
darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata dan
kurang sedikit padda perempuan dewasa. Volume ini bervariasi sesuai
ukuran tubuh dan berbanding terbalik dengan jumlah jaringan adiposa
dalam tubuh. Volume ini juga bervariasi sesuai perubahan cairan
darah dan konsentrasi elektrolitnya (Sloane, 2004)
Plasma darah adalah cairan bening kekuningan yang unsur
pokoknya sama dengan sitoplasma. Plasma terdiri dari 92% air dan
mengandung campuran kompleks zat organik dan anorganik. Protein
plasma mencapai 7% plasma dan merupakan satu-satunya unsur
pokok plasma yang tidak dapat menenmbus membran kapilar untuk
mencapai sel. Ada tiga jenis protein plasma yaitu albumin, globulin
dan fibrinogen (Sloane, 2004).
Protein merupakan biomolekul yang sangat penting. Beberapa
fungsi protein adalah sebagai katalisator (enzim),pengangkut dan
penyimpanan,penyebab gerakan,pendukung sistem kekebalan
,pembentuk dan transmisi impuls saraf,pengontrol pertumbuhan dan
diferensiasi; pendukung kekakuan struktural,dan lain-lain (Toha,
2005).
Atas dasar kelarutannya dalam zat pelarut tertentu, protein
dibagi ; albumin, globulin, prolamin, dan glueatin. Protein dapat juga
dikelompokkan berdasarkan atas jenis utama konformasinya.

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Berdasarkan penggolongan,terdapat 2 kelas utama protein,yaitu:
protein fibrosa (serat) dan protein globular (Toha, 2005).
Albumin adalah protein yang larut dalam air. Albumin disintesis di
hati dan berfungsi utama untuk mempertahankan tekanan koloid
osmotik darah. Hal ini karena albumin merupakan protein dengan
berat molekul besar yang tidak dapat melintasi dinding pembuluh atau
dinding kapiler sehingga dapat membantu mempertahankan cairan
yang ada di dalam sistem vascular (Sutedjo, 2007).
Albumin didistribusikan antara intravaskuler (40%) dan (60%)
ekstravaskulerkompartemen, dengan paruh sekitar 8 hari. Ada fluks
lambat konstan antarakompartemen. Dalam kasus intravaskular
albumin kerugian, bergerak albumin dariextravascualr ke
kompartemen intravaskuler ke mempertahankan COP.
Karenakonsentrasi albumin serum hanya mengukur bagian
intravaskular, tidak mungkinperkiraan akurat dari seluruh tubuh
albumin pada pasien yang sakit. (Ganiswara, 2000).
Kadar albumin digunakan sebagai indikator perubahan biokimia
yang berhubungan dengan simpanan protein tubuh dan berkaitan
dengan perubahan status gizi, walaupun tidak terlalu sensitif. Pada
penderita malnutrisi sering ditemukan kadar albumin serum yang
rendah, namun tidak jarang kadar albumin serum masih dalam batas
normal. Peningkatan kadar albumin berkaitan erat dengan kadar
hemoglobin darah. Penurunan kadar albumin dalam darah akan
menyebabkan terjadinya penurunan kadar hemoglobin, karena protein
merupakan salah salah unsur yang penting diperlukan dalam sintesis
hemoglobin dan pembawa zat besi, oleh karena itu apabila kadar
albumin dalam tubuh rendah, maka sintesis hemoglobin akan
terganggu dan dapat mengakibatkan penurunan kadar hemoglobin
dalam darah. (Hartono, 2006).

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Plasma darah adalah cairan bening kekuningan yang
unsure pokoknya sama dengan sitoplasma. Plasma terdiri dari 92%
air dan mengandung campuran kompleks zat organic dan anorganik
(Sloane, 2004).
Albumin merupakan protein utama dalam plasma manusia dan
membentuk sekitar 60% protein plasma total. Sekitar 40% albumin
terdapat dalam plasma,sedangkan 60% lainnya terdapat di ekstrasel.
Setiap harinya, hepar menghasilkansekitar 12 gram albumin, yang
berarti sekitar 25% dari seluruh sintesis protein olehhepar. Albumin
awalnya dibentuk sebagai suatu praproprotein. Peptida
sinyalnyadikeluarkan sewaktu protein tersebut memasuki sisterna
retikulum endoplasma kasar,dan heksapeptida di terminal amino yang
terbentuk kemudian diputuskan ketikaprotein tersebut menempuh jalur
sekretorik. Karena massa molekulnya yang realtif rendah (69 kDa) dan
konsentrasinya yang tinggi, albumin diperkirakan menentukansekitar
75-80% tekanan osmotik plasma pada manusia (Poedjiadi, 2009).
2.2 Nilai rujukan data klinis (Pearce, 2006)
Nilai rujukan protein :
Dewasa : 6,0 – 8,0 g/dL
Anak – anak :
a. Prematur : 4,2 – 7,6 g/dL
b. Bayi baru lahir : 4,6 – 7,4 g/dL
c. Bayi : 6,0 – 6,7 g/dL
d. Anak : 6,2 – 8,0 g/dL
Nilai rujukan albumin :
a. Dewasa : 3,5 – 5,0 g/dL
b. Bayi baru lahir : 2,9 – 5,4 g/dL
c. Bayi : 4,4 – 5,4 g/dL
d. Anak – anak : 4,0 – 5,8 g/dL
Serum Darah :

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Komposisi :
Air : 91,0 %
Protein : 8,0 % (Albumin, globulin, protrombin , dan
fibrinogen)
Mineral : 0,9 % (NaOH, Natrium bikarbonat, garam
dari kalsium, fosfor, magnesium dan besi)
Bahan organik : Glukosa, lemak, urea, asam urat,
kreatinin, kolestrol dan asam amino.
2.3 Interpretasi Klinis
1. Protein total
Nama Lain : TP, Protein Total
pemeriksaan untuk mengukur semua protein yang terdiri
Definisi :
dari Albumin dan Globulin
Sampel : Serum
Pemeriksaan : Setiap Hari
Nilai Rujukan : Bervariasi tiap laboratorium.
Konvensional : 6,6 – 8,7 g/dL
SI Unit : 66 – 87 g/L
Menurun: penyakit hati, ginjal, sindroma nefrositik,
Hasil pendarahan, luka bakar, malnutrisi, malabsorpsi, dll
:
Abnormal Meningkat: Multiple myeloma, inflamasi atau infeksi kronis
penyakit HIV, Hepatitis B dan C, dll
2. Albumin
Nama Lain : ALB
bagian dari protein plasma dalam tubuh yang diproduksi di
Definisi :
dalam hati.
Sampel : Serum, Plasma EDTA
Pemeriksaan : Setiap Hari
Nilai Rujukan : Bervariasi tiap laboratorium.

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Konvensional : 3,5 – 5,2 g/dL
SI Unit : 35 – 52 g/L
Menurun: Penyakit hati, ginjal, sindroma nefrotik,
Hasil
: malnutrisi/ kekurangan gizi, peradangan/ inflamasi, dll
Abnormal
Meningkat: Dehidrasi

2.4 Uraian Sampel


Serum darah atau plasma darah terdiri atas (Sofjan, 2016, h. 3).
a. Air : 91 %
b. Protein : 8 % ( albumin,globulin,protrombin dan fibrinogen)
c. Mineral : 0,9 % ( natrium klorida,natrium bikarbonat, garam
kalsium,fosfor, magnesium dan besi )
d. Bahan organik : 0,1 % (glukosa, asam amino, kolesterol, hormon,
enzim, gas oksigen dan karbon dioksida dan sel darah)
2.5 Uraian Bahan
Air suling (Ditjen POM 1979, h. 96)
Nama : Aqua destillata
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau;
tidak mempunyai rasa.
Rumus molekul : H2O
Rumus struktur :

2.6 Prosedur Kerja (Anonim, 2017)


a. Protein total
1. Penyiapan Serum
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge.
c. Disentrifug selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm.
d. Diambil serum darah.

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Pengukuran absorban blanko
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dipipet 10 µL aquadest ke dalam kuvet.
c. Ditambahkan 1000 µL regean TPR.
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit.
e. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
3. Pengukuran absorban standar
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dipet 10 µL larutan standar ke dalam kuvet.
c. Ditambahkan 1000 µL regean TPR.
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit.
e. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
4. Pengukuran absorban sampel
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dipipet 10 µL serum darah ke dalam kuvet.
c. Ditambahkan 1000 µL regean TPR.
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit.
e. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
b. Albumin
1. Penyiapan Serum
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge.
c. Disentrifug selama ± 15 menit pada kecepatan 6000 rpm.
d. Diambil serum darah.
e. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Pengukuran absorban blanko

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dipipet 10 µL aquadest ke dalam kuvet.
c. Ditambahkan 1000 µL regean Albumin.
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit.
e. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
3. Pengukuran absorban standar
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dipet 10 µL larutan standar ke dalam kuvet.
c. Ditambahkan 1000 µL regean Albumin.
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit.
e. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
4. Pengukuran absorban sampel
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Dipipet 10 µL serum darah ke dalam kuvet.
c. Ditambahkan 1000 µL regean Albumin.
d. Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit.
e. Diukur absorban spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
BAB 3 METODE KERJA
3.1 Alat praktikum
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
mikropipet, rak tabung, spektrofotometer, Sentrifuge, tabung reaksi,
tabung sentrifuge.
3.2 Bahan praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu
aquadest, darah, mata mikropipet, reagen albumin dan reagen TPR.
3.3 Cara kerja
a. Protein Total
I. Penyiapan serum
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge
3) Disentrifuge ± 15 menit, dengan kecepatan 5000 rpm.
4) Diambil serum darah
5) Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
II. Pengukuran absorban blanko
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Dipipet 20µL aquadest ke dalam kuvet
3) Ditambahkan 2000 µL reagen TPR
4) Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit
5) Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
III. Pengukuran absorban standar
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Dipipet 10µL larutan standar ke dalam kuvet
3) Ditambahkan 2000 µL reagen TPR
4) Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit
5) Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
IV. Pengukuran absorban sampel
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Dipipet 10µL serum dalam kuvet
3) Ditambahkan 2000 µL reagen TPR
4) Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit
5) Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
b. Albumin
I. Penyiapan serum
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge
3) Disentrifuge ± 15 menit, dengan kecepatan 5000 rpm.
4) Diambil serum darah
5) Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
II. Pengukuran absorban blanko
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Dipipet 20µL aquadest ke dalam kuvet
3) Ditambahkan 2000 µL reagen albumin
4) Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit
5) Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
III. Pengukuran absorban standar
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Dipipet 20µL larutan standar ke dalam kuvet
3) Ditambahkan 22000 µL reagen albumin
4) Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit
5) Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
IV. Pengukuran absorban sampel
1) Disiapkan alat dan bahan

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
2) Dipipet 20µL serum dalam kuvet
3) Ditambahkan 2000 µL reagen albumin
4) Diinkubasi pada suhu 250C selama 10 menit
5) Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
a. Tabel Pengamatan
KLP Probandus Absorbansi Hasil
Protein Albumin Protein Albumin
Total Total (g/dL)
(g/dL)
1 (57)Tidak Puasa 0,533 0,187 1,685 1,517
(61)Puasa 0,679 0,256 7,730 2,077
2 (72)Tidak Puasa 0,093 0,704 1,058 5,714
(77)Puasa 0,046 0,871 0,523 7,069
3 (86)Tidak Puasa 0,375 0,860 4,269 6,217
(90)Puasa 0,516 0,766 5,874 6,98
4 (98)Tidak Puasa 0,519 0,876 5,908 7,110
(101)Puasa 0,570 0,959 6,849 7,784

4.2 Pembahasan
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa atau
biomolekul yang besar, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida,
yang merupakan penyusun utama dari makhluk hidup. Protein total
terdiri dari albumin dan globulin. Albumin merupakan protein plasma
yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia, sedangkan
globulin adalah antibodi digunakan untuk imunitas. Sedangkan
albumin merupakan protein yang terdapat dalam plasma yang larut
dalam air dan mengendap dalam pemanasan serta protein yang
konsentrasinya paling tinggi dalam plasma darah.
Adapun interpretasi klinis dari protein untuk peningkatan kadar
yaitu Dehidrasi, muntah, diare, sindrom distress, dan pernapasan,
dan juga untuk penurunan kadar yaitu Malnutrisi, kelaparan, dan
penyakit hepar. Dan adapun interpretasi klinis albumin yaitu untuk

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Penurunan albumin mengakibatkan keluarnya cairan vaskular
menuju ke jaringan sehingga terjadi odema. Penyakit/kondisi yang
sering menyebabkan hipoalbuminemia (penurunan albumin dalam
darah) adalah: Berkurangnya sintesis albumin: malnutrisi, sindrom
malabsorpsi, radang, penyakit hati menahun, dan kelainan genetik.
Peningkatan akskresi (kehilangan): nefrotik sindrom, luka bakar yang
luas, dan penyakit usus. Katabolisme meningkat: luka bakar yang
luas, sirosis hati, kehamilan, dan gagal jantung. Albumin meningkat
pada keadaan dehidrasi.
Adapun tujuan dilakukan dari percobaan kali ini adalah untuk
mengetatahui pemeriksaan protein total dan albumin dalam serum
darah menggunakan fotometer dengan metode biuret dan metode
bromkresol hijau. Dimana untuk mengukur kadar protein total dan
albumin dalam tubuh probandus cara kerjanya yaitu pertama
disiapkan dulu serumnya dengan cara disiapkan alat dan bahan
kemudian dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge lalu
disentrifuge selama ± 15 menit pada kecepatan 5000 rpm, diiambil
serum darah lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dilakukan
Kedua dilakukan pengukuran absorban blanko, pertama disiapkan
alat dan bahan, lalu dipipet 20 µL aquadest ke dalam kuvet lalu
ditambahkan 1000 µL reagen TPR untuk protein total dan reagen
Albumin untuk albumin lalu diinkubasi pada suhu 25o C selama 20
menit untuk protein total dan selama 10 menit untuk albumin
kemudian diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm. Yang ketiga dilakukan pengukuran absorban
standar, pertama disiapkan alat dan bahan lalu dipipet 20 µL larutan
standar ke dalam kuvet lalu ditambahkan 1000 µL reagen TPR untuk
protein total dan reagen Albumin untuk albumin lalu diinkubasi pada
suhu 25o C selama 20 menit untuk protein total dan selama 10 menit
untuk albumin kemudian diukur absorban pada spektrofotometer

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
dengan panjang gelombang 546 nm. Yang terakhir dilakukan
pengukuran absorban sampel, pertama disiapkan alat dan bahan lalu
dipipet 20 µL sampel ke dalam kuvet lalu ditambahkan 1000 µL
reagen TPR untuk protein total dan reagen Albumin untuk albumin
lalu diinkubasi pada suhu 25o C selama 20 menit untuk protein total
dan selama 10 menit untuk albumin kemudian diukur absorban pada
spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
Alasan digunakan reagen TPR karena reagen TPR adalah
reagen yang spesifik untuk pengukuran protein total pada serum
memberikan warna ungu-biru, sedangkan reagen albumin yaitu
untuk memberikan warna hijau-biru pada sampel karena pada
proses penentuan akan menentukan absorbannya menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm yang termasuk
dalam panjang gelombang sinar tampak, dimana penentuan
absorban berdasarkan warna. Selain itu dilakukan inkubasi pada
suhu ruangan selama beberapa menit, hal ini dimaksudkan agar
reagen dan sampel dapat bercampur dengan baik ,sehingga pada
saat pengukuran absorban hasilnyapun sesuai dengan yang
diharapkan.
Dari praktikum diatas dapat diambil hasil bahwa, untuk kadar
protein total yaitu kode 57 tidak puasa (1,685 g/dL) tidak normal
karena tidak masuk dalam range nilai rujukan yaitu 6-8,3 g/dL, kode
61 puasa (7,730 g/dL) normal, kode 72 tidak puasa (1,058 g/dL) tidak
normal, kode 77 puasa (0,523 g/dL ) tidak normal, kode 86 tidak
puasa (4,269 g/dL) tidak normal, kode 90 puasa ( 5,874 g/dL) tidak
normal, kode 98 tidak puasa (5,908 g/dL) tidak normal, kode 101
puasa (6,489 g/dL) normal.
Sedangkan pada data untuk total albumin yaitu kode 57 tidak
puasa (1,517 g/dL) tidak normal karena tidak masuk dalam range
nilai rujukan yaitu 3,5-5 g/dL, kode 61 puasa (2,077 g/dL) normal,

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
kode 72 tidak puasa (5,714 g/dL) tidak normal, kode 77 puasa (7,069
g/dL ) tidak normal, kode 86 tidak puasa (6,217 g/dL) tidak normal,
kode 90 puasa ( 6,98 g/dL) tidak normal, kode 98 tidak puasa (7,110
g/dL) tidak normal, kode 101 puasa (7,784 g/dL) normal.

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan didapatkan hasil :
a. Protein total yang didapatkan berdasarkan nilai rujukan protein
total adalah 6,0 – 8,0 g/dL menyatakan bahwa probandus kode
61 dan 101 normal, sedangkan probandus kode 57,72,77,86,90,
dan 98 tidak normal
b. Albumin yang didapatkan berdasarkan nilai rujukan albumin 3,5-
5,0 g/dL menyatakan bahwa hanya probandus kode 101 normal,
sedangkan probandus kode 57, 61,72,77,86,90, dan 98 tidak
normal
5.2 Saran
Diharapkan agar alat dan bahan yang akan digunakan telah
dipersiapkan terlebih dahulu agar praktikum dapat terlaksana dengan
mudah.

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2017, Penuntun Kimia Klinik Dasar, Fakultas Farmasi UMI :
Makassar

Ganiswara. 2000, Farmakologi dan Terapi Ed.5. UI-Press : Jakarta

Hartono, A., 2006, Terapi Gizi & Diet Rumah Sakit, Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran ECG.
Poedjiadi, Anna. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit Universitas
Indonesia: Jakarta

Sloane. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku


Kedokteran EGC: Jakarta.

Sutedjo, SKM. 2007. Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan


Laboratorium. Amara Books : Yogyakarta.

Toha, A, H., 2005, Biokimia Metabolisme Molekul, Alfabeta : Jakarta.

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
LAMPIRAN
1. Perhitungan Protein Total
a. Kode 57
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,527
Absorbansi Sampel : 0,533
Konsentrasi Standar : 6 g/dL
Ditanyakan : Protein total ..............?
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,533
= x 6 g/dL
0,527
= 1,685 g/dL
b. Kode 61
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,527
Absorbansi Sampel : 0,679
Konsentrasi Standar : 6 g/dL
Ditanyakan : Protein total ..............?
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,679
= x 6 g/dL
0,527
= 7,730 g/dL
c. Kode 72
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,527
Absorbansi Sampel : 0,093
Konsentrasi Standar : 6 g/dL
Ditanyakan : Protein total ..............?

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,093
= x 6 g/dL
0,527
= 1,058 g/dL
d. Kode 77
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,527
Absorbansi Sampel : 0,046
Konsentrasi Standar : 6 g/dL
Ditanyakan : Protein total ..............?
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,046
= x 6 g/dL
0,527
= 0,523 g/dL
e. Kode 86
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,527
Absorbansi Sampel : 0,375
Konsentrasi Standar : 6 g/dL
Ditanyakan : Protein total ..............?
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,375
= x 6 g/dL
0,527
= 4,269 g/dL
f. Kode 90
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,527
Absorbansi Sampel : 0,516
Konsentrasi Standar : 6 g/dL

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Ditanyakan : Protein total ..............?
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,516
= x 6 g/dL
0,527
= 5,874 g/dL
g. Kode 98
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,527
Absorbansi Sampel : 0,519
Konsentrasi Standar : 6 g/dL
Ditanyakan : Protein total ..............?
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,519
= x 6 g/dL
0,527
= 5,908 g/dL
h. Kode 101
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,527
Absorbansi Sampel : 0,570
Konsentrasi Standar : 6 g/dL
Ditanyakan : Protein total ..............?
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,570
= x 6 g/dL
0,527
= 6,489 g/dL
2. Perhitungan Albumin
a. Kode 57
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,616

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Absorbansi Sampel : 0,187
Konsentrasi Standar : 5 g/dL
Ditanyakan : Protein total ..............?
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,187
= x 5 g/dL
0,616
= 1,517 g/dL
b. Kode 61
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,616
Absorbansi Sampel : 0,256
Konsentrasi Standar : 5 g/dL
Ditanyakan : Protein total ..............?
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,256
= x 5 g/dL
0,616
= 2,077 g/dL
c. Kode 72
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,616
Absorbansi Sampel : 0,704
Konsentrasi Standar : 5 g/dL
Ditanyakan : Protein total ..............?
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,704
= x 5 g/dL
0,616
= 5,714 g/dL
d. Kode 77

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,616
Absorbansi Sampel : 0,871
Konsentrasi Standar : 5 g/dL
Ditanyakan : Protein total ..............?
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,871
= x 5 g/dL
0,616
= 7,069 g/dL
e. Kode 86
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,616
Absorbansi Sampel : 0,860
Konsentrasi Standar : 5 g/dL
Ditanyakan : Protein total ..............?
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,860
= x 5 g/dL
0,616
= 6,217g/dL
f. Kode 90
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,616
Absorbansi Sampel : 0,766
Konsentrasi Standar : 5 g/dL
Ditanyakan : Protein total ..............?
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,766
= x 5 g/dL
0,616
= 6,98 g/dL

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM

g. Kode 98
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,616
Absorbansi Sampel : 876
Konsentrasi Standar : 5 g/dL
Ditanyakan : Protein total ..............?
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,876
= x 5 g/dL
0,616
= 7,110 g/dL
h. Kode 101
Diketahui : Absorbansi Standar : 0,616
Absorbansi Sampel : 0,959
Konsentrasi Standar : 5 g/dL
Ditanyakan : Protein total ..............?
Penyelesaian:
Absorben sampel
Protein total = x Konsentrasi standar (g/dL)
Absorban standar
0,959
= x 5 g/dL
0,616
= 7,784 g/dL

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
2. Gambar

Sampel darah yang telah


disentrifuge

Serum darah yang telah ditambahkan


Reagen Untuk protein reagen
TPR warna ungu biru Untuk albumin
reagen albumin warna hijau-biru
3. Skema Kerja
Protein total
a. Penyiapan serum
Disiapkan alat dan bahan

Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge

Disentrifuge ± 15 menit, dengan kecepatan 5000 rpm.

Diambil serum darah

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

b. Pengukuran absorban blanko


Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 20µL aquadest ke dalam kuvet

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Ditambahkan 2000 µL reagen TPR

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546


nm.
c. Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 20µL larutan standar ke dalam kuvet

Ditambahkan 2000 µL reagen TPR

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546


nm.
d. Pengukuran absorban sampel
Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 20µL serum dalam kuvet

Ditambahkan 2000 µL reagen TPR

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546


nm.

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Albumin
a. Penyiapan serum
Disiapkan alat dan bahan

Dimasukkan darah ke dalam tabung sentrifuge

Disentrifuge ± 15 menit, dengan kecepatan 5000 rpm.

Diambil serum darah

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

b. Pengukuran absorban blanko


Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 20µL aquadest ke dalam kuvet

Ditambahkan 2000 µL reagen albumin

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546


nm.
c. Pengukuran absorban standar
Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 20µL larutan standar ke dalam kuvet

Ditambahkan 2000 µL reagen albumin

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DAN ALBUMIN DALAM
SERUM
Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546


nm.
d. Pengukuran absorban sampel
Disiapkan alat dan bahan

Dipipet 10µL serum dalam kuvet

Ditambahkan 1000 µL reagen albumin

Diinkubasi pada suhu 250C selama 20 menit

Diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546


nm.

AYU MELINDA ROSTINA HARDIANTI


15020140081

Anda mungkin juga menyukai