Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN

“Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah”

Dosen Pembimbing : S.Q Ferdinan, S.Ag.,M.Si


Disusun Oleh :
Kelompok 7
1. Hastari Utami Putri Nim : 122016028
2. Dwi Ramadhani Nim : 122016038

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala, semoga shalawat dan salam-
Nya terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dan
seluruh kerabatnya, sahabat, serta orang-orang yang mengikuti jejaknya hingga
akhir zaman.
Makalah ini diajukan sebagai pemenuhan tugas terstruktur demi
tercapainya sebuah mata kuliah “Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan” yang
membahas tentang “Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah”.
Dan kami ucapkan terimakasih kepada Bapak S.Q Ferdinan, S.Ag.,M.Si
Sebagai dosen mata kuliah Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan IV dan semua
pihak yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini, atas do’a dan
dukungan yang memberikan semangat dan kekuatan, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini tentunya masih sangat jauh dari kesempurnaan yang
semestinya. Karena pengetahuan yang kami miliki sangat terbatas. Oleh karena
itu, kami sangat berharap kritik dan saran yang sangat konstruktif demi
kesempurnaan makalah-makalah kami yang lainnya.

Palembang, Juli 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................... I


Daftar Isi ...................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN
A. Kata Pengantar .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan Makalah ................................................................ 2

BAB I PEMBAHASAN

A. Definisi Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah ................................ 3


B. Gerakan Jama'ah dan Dakwah Jama'ah Muhammadiyah
C. Gerakan Dakwah & Gerakan Jama'ah Rasulullah SAW
D. Organisasi jamaah ............................................................................. 6
E. Struktur Organisasi ........................................................................... 6
F. Lokasi Gerakaan Jamaah dan Dakwah Jamaah ................................ 9
G. Objek Gerakan
H. Unit Gerakan Jamaah ........................................................................ 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11


BAB I
PENDAHULU

A. Latar Belakang
Persyerikatan Muhammadiyah yang didirikan pada tanggal 8 Dzulhijjah
1330 H atau 18 November 1912 M di Kauman Yogyakarta Menurut asal katanya
diambil dari bahasa arab yang berarti “Muhammad” adalah nama rasul terakhir
Muhammad saw, “iyah” berarti pengikut, jadi muhammadiyah adalah pengikut
Nabi Muhammad saw. Dengan kata lain Muhammadiyah itu adalah umat islam
yang hidup dan kehidupannya mengikuti, mencintai dan menghidupkan sunnah,
tuntunan dan pelajaran serta melangsungkan usaha Da’wah Islam A’mar Ma’ruf
Nahi Munkar.Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah, maka muhammadiyah
berhadapan dengan tantangan cultural. Suatu hal tak perlu ditanyakan lagi , bahwa
tantangan itu berasal dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
yang pesat yang banyak membawa perubahan, boleh dikata dalam semua
lapangan kehidupan.
Muhammadiyah dikenal sebagai Gerakan Dakwah Islam, Amar Ma’ruf
Nahi Munkar (memerintahkan kebajikan/kebaikan dan mencegah kemungkaran
atau apa saja yang diingkari dan ditolak oleh islam). Penegasan seperti ini jelas
menggambarkan komitmen Muhammadiyah terhadap Surat Al-Imran ayat 104,
suatu ayat yang menjadi factor utama yang melatarbelakangi berdirinya
perjuangan gerakan Muhammadiyah.Berdasarkan ayat tersebut Muhammadiyah
meletakkan khittah atau strategi dasar perjuangannya, yaitu Dakwah (menyeru,
mengajak) Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan masyarakat sebagai
medan/kancah perjuangannya.
Muhammadiyah berkiprah ditengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia
dengan membangun berbagai amal usaha yang benar-benar dapat menyentuh hajat
orang banyak semacam berbagai ragam lembaga pendidikan dari sejak Taman
Kanak-kanak, hingga Perguruan Tinggi, membangun sekian banyak Rumah Sakit,
Panti Asuhan, dsb. Seluruh amal usaha diadakan dengan niat dan tujuan yang
tunggal, yaitu dijadikan sarana dan wahana dakwah islam sebagaimana yang
diajarkan oleh Al-Quran dan As-sunnah Shahihah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud gerakan jamaah dan dakwah jamaah?
2. Bagaimana mengenai organisasi gerakan jamaah?
3. Apa saja struktur organisasi?
4. Lokasi gerakan gerakan jamaah dan dakwah jamaah?
5. Bagaimana unit gerakan jamaah?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Mengetahui gerakan jamaah dan dakwah jamaah,
2. Mengetahui mengenai organisasi gerakan jamaah,
3. Memahami struktur organisasi maupun lokasi gerakan jamaah dan dakwah
jamaah, dan
4. Mengetahui unit gerakan jamaah secara umum.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah

Tentang pengertian gerakan jamaah dan dakwah jamaah akan diuraikan


berdasarkan penggalan suku kata, yaitu: gerakan adalah suatu kegiatan
persyerikatan Muhammadiyah membina lingkungannya kearah kehidupannya
yang sejahtera lahir dan batin melalui para anggotanya yang tersebar di seluruh
Indonesia. Dan yang dimaksud dengan jamaah ialah jamaah suatu bentuk
kehidupan bersama kelompok orang dalam satu lingkungan untuk meningkatkan
kesejahtraan yang diusahakan dengan dakwah jamaah oleh anggota persyarikatan.
Pengertian dakwah jamaah adalah suatu bentuk gerakan dakwah yang
dilakukan oleh inti jamaah terhadap masyarakat disekitarnya untuk hidup
berjamaah atau bermasyarakat. Inti jamah bersama anggota muhammadiyah
bergerak bersama-sama, satu langkah atau satu irama, saling membagi tugas dan
saling membantu.
Dari uraian diatas, dapat dipahami bahwa dakwah jamaah ini mempunyai
ciri-ciri khas, yaitu:

a. Dilaksanakan bersama-sama oleh sejumlah orang,


b. Materinya berwujud praktek kehidupan yang nyata, yaitu hidup sejahtra,
c. Tidak bersifat formal, yaitu tidak dilakukan atas nama suatu organisasi,
tetapi merupakan kebutuhan bersama dari suatu kelompok atau
lingkungan hidup,
d. Juru dakwah (setiap anggota Muhammadiyah) dalam dakwah jamaah
menjadi subjek sekaligus menjadi objek. Oleh karena itu, setiap anggota
Muhammadiyah adalah mubaligh. (Almanak Muhammadiyah 1416
H:159).

 Materinya adalah sebagai berikut:


1. Bidang pendidikan: menumbuhkan kesadaran dan memberikan
pengertian tentangmutlak perlunya pendidikan bagi anak-anak dan
generasi muda, khususnyapendidikan agamanya, untuk menjadi
pegangan hidup dan kehidupannya di masadepan;
2. Bidang sosial: membina kehidupan yang serasi antara keluarga yang
satudengan yang lainnya, saling tolong menolong dan bantu
membantu mengatasikesulitan yang sedang dialami oleh anggota
jama'ahnya. Menghilangkan sifategois dan menutup diri;
3. Bidang ekonomi: berusaha mencegah kesulitan-kesulitan ekonomi/
penghidupanyang dialami oleh anggota jama'ahnya, antara lain
dengan membantu permodalan,mencarikan pekerjaan, memberikan
latihan ketrampilan/ keahlian dan sebagainya;
4. Bidang kebudayaan: membina kebudayaan yang tidak bertentangan
dengan Islamsebagai sarana / alat da'wah dan mengikis/
menghindarkan pengaruh kebudayaanang merusak, dari manapun
datangnya;
5. Bidang hukum: membina kesadaran dan memberikan pengertian
tentang tertibhukum untuk kebaikan bersama dalam kemasyarakatan.
Melaksanakan danmempraktekkan ajaran-ajaran agama (Islam) yang
berhubungan dengan mu'amalahduniawiyah;
6. Bidang hubungan luar negeri (solidaritas): menumbuhkan rasa setia
kawan danimpati terhadap sesama umat Islam khususnya dan umat
manusia umumnya yangsedang mengalami musibah, penderitaan,
penindasan dan sebagainya kemudianmenyata-laksanakannya dengan
mengumpulkan bantuan dan sebagainya.

 Metodenya
a) Dakwah jama'ah dilaksanakan oleh sekelompok kecil warga jama'ah
(intijama'ah) yang ditujukan kepada kelompok (jama'ahnya);
b) Inti jama'ah bertindak sebagai penggerak kelompok yang
merencanakan,melaksanakan dan menilai langkah-langkah dan materi
da'wahnya;
c) Dakwah jama'ah menggunakan teknik-teknik pembinaan masyarakat
(communitydevelopment).
 Sifatnya
1) Da'wah jama'ah dilaksanakan atas nama pribadi masing-masing muballigh;
2) Da'wah jama'ah bersifat informil, artinya tidak mengikatkan dirinya
kepadainstansi / lembaga yang formil;
3) Instansi/lembaga-lembaga masyarakat yang ada menjadi tempat
menyalurkankegiatan warga berjama'ah.
Sebagai gerakan dakwah yang multidimensi, muhammadiyah senantiasa
melakukan revitalisasi sebagai upaya penguatan terus menerus langkah-langkah
dakwah, baik secara kualitifmaupun kuantitatif menuju terwujudnya cita-cita dan
tujuan muhammdiyah, yaitu masyarakat islam yang sebenar benarnya.
Muhammdiyah memandang bahwa dakwah memiliki pengertian yang
luas, yakni dengan tujuan untuk mengajak seseorang atau sekelompok
orang(masyarakat) agar memeluk dan mengamalkan ajaran islam kedalam
kehidupan nyata.Tujuan dakwah Islamiyah secara proporsional meliputi tiga
sasaran yaitu:

1. Agar supaya umat manusia menyembah kepada Allah, tidak


mempersyarikatkan-Nya dengan sesuatu, dan tidak menyembah Tuhan
selain Allah semata-mata.
2. Agar supaya umat manusia bersedia menerima islam sebagai agamanya,
memurnikan keyakinan, hanya mengakui Allah sebagai Tuhannya,
membersihkan jiwanya dari penyakit nifaq dan selalu menjaga amal
perbuatannya agar tidak bertentangan dengan ajaran agama yang
diianutnya.
3. Dakwah islamiyah ditujukan untuk mengubah sistem pemerintahan ke
dalam pemerintahan islam. Dalam matan kepribadian Muhammadiyah
dinyatakan bahwa “maksud” Gerakan Dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi
Munkar yang ditujukan kepada dua bidang yaitu Perseorangan dan
masyarakat.
B. Gerakan Jama'ah dan Dakwah Jama'ah Muhammadiyah
Gerakan yang dimaksud dalam rangka gerakan jama'ah dan dakwah
jama'ah di sini adalah suatu usaha Persyarikatan Muhammadiyah, melalui
anggotanya yang tersebar di seluruh tanah air, untuk secara serempak teratur dan
terencana meningkatkan keaktifannya dalam membina lingkungannya ke arah
kehidupan yang sejahtera lahir dan batin.
Jama'ah adalah suatu bentuk kehidupan bersama sekelompok orang yang
tujuannya membina hidup berjama'ah. Pengertian sekelompok orang yang
dimaksud adalah sekelompok keluarga yang tempat tinggalnya saling berdekatan,
tidak membedakan golongan, baik agama, status sosial maupun mata pencaharian.
Kelompok itu-oleh sekelompok kecil anggota Muhammadiyah yang ada di
dalamnya-diusahakan dapat terwujud suatu kehidupan yang sejahtera, lahir dan
batin, bagi segenap anggota kelompok, sehingga merupakan satu kesatuan
kehidupan bersama dan serasi, yang selanjutnya dapat menyumbangkan
kemampuannya untuk ikut serta membangun bangsa dan negaranya.
Sekelompok anggota Muhammadiyah yang mengambil inisiatif itu,
disebut inti jama'ah, yang membentuk dirinya sebagai potensi penggerak
kelompok (group dinamics).
Alasan untuk menempatkan diri sebagai inti jama'ah bagi anggota
Muhammadiyah ini, tidak lain karena didorong oleh rasa tanggung jawabnya
sebagai muslim yang melaksanakan ajaran agamanya, sebagai ibadahnya kepada
Allah subhanahu wa ta'ala. Oleh karena itu, niat untuk membentuk jama'ah adalah
semata-mata untuk mendapat ridha Allah subhanahu wa ta'ala, tidak dikerjakan
untuk menyusun kekuatan politik atau golongan, tidak pula untuk kepentingan
pribadinya. Kesejahteraan hidup adalah milik dan kepentingan bersama bagi
setiap orang, setiap keluarga, setiap kelompok. Jama'ah sebagai bentuk kehidupan
bersama tidak selalu harus dimulai dengan membentuk organisasi jama'ah yang
nyata (kongkrit). Titik berat gerakan ini adalah menyebarkan dan
mengembangkan ide hidup berjama'ah. Bentuk organisasi jama'ah tidak boleh
dipaksakan. Akan tetapi pengelompokan anggota Muhammadiyah menjadi inti
jama'ah menjadi sarana yang paling dekat untuk dicapai oleh Persyarikatan.
Dengan melalui pertemuan dan lain sebagainya inti-inti jama'ah ini
melangkahkan kakinya untuk memprakarsai hidup berjama'ah di lingkungan
tempat tinggalnya dan kalau situasi dan kondisi setempat mengizinkan,
melangkah lebih jauh untuk mewujudkan jama'ah sebagai lembaga sosial yang
terbukti memang dikehendaki dan dibutuhkan masyarakat (sosial need).

C. Gerakan Dakwah & Gerakan Jama'ah Rasulullah SAW


Untuk membangun sebuah jamaah, Rasulullah SAW mensosialisasikan
prinsip-prinsip Islam dan pokok ajarannya. Syi'arnya ialah :

َ ‫ظ ِة ْال َح‬
‫سنَ ِة‬ َ ‫س ِبي ِل َر ِب َك ِب ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع‬
َ ‫ع إِلَى‬ ُ ‫ا ْد‬
َ ‫س ُن إِ َّن َرب ََّك ُه َو أ َ ْعلَ ُم ِب َم ْن‬
‫ض َّل‬ َ ‫ي أ َ ْح‬ َ ‫َو َجاد ِْل ُه ْم ِبالَّتِي ِه‬
َ‫س ِبي ِل ِه َو ُه َو أ َ ْعلَ ُم ِب ْال ُم ْهتَدِين‬
َ ‫ع ْن‬
َ [15]

Dalam hal ini Rasulullah SAW menjalankan beberapa hal berikut;


1. Mengintensifkan dakwah perorangan. Dakwah fardiyah ini dilakukan oleh
Rasulullah SAW pada fase dakwah sirriyah. Metode ini sangat relevan
untuk dilakukan pada awal pembentukan jama'ah, ataupun di saat adanya
tindakan refresif dari pihak penguasa. Dakwah jama'ah, mengintensifkan
relasi kepada public (jumhur). Hal ini dilakukan oleh Rasulullah SAW
pada masa dakwah jahriyah.
2. Menata manajemen dakwah.
Menentukan skala prioritas dalam berdakwah. Rasulullah SAW
menegaskan eksistensinya sebagai pembawa risalah tauhid An-Nahl ayat
36 :

َّ ‫وًل أَ ِن ا ُ ْعبُدُوا‬
َ‫ّللا‬ ‫س ا‬ُ ‫َولَقَ ْد َبعَثْنَا ِفي ُك ِل أ ُ َّم ٍة َر‬
ْ َّ‫ّللاُ َو ِم ْن ُه ْم َم ْن َحق‬
‫ت‬ َّ ‫وت فَ ِم ْن ُه ْم َم ْن َهدَى‬َ ‫غ‬ َّ ‫اجتَنِبُوا‬
ُ ‫الطا‬ ْ ‫َو‬
َ‫ْف َكان‬
َ ‫ظ ُروا َكي‬ ِ ‫ِيروا ِفي ْاْل َ ْر‬
ُ ‫ض فَا ْن‬ ُ ‫علَ ْي ِه الض َََّللَةُ فَس‬ َ
َ‫عاقِبَةُ ْال ُم َك ِذبِين‬ َ

3. Setelah jamaah terbentuk, Rasulullah SAW menyiapkan jama'ah tersebut


untuk menyebarkan ajaran yang telah diterimanya.

Pada fase jahriyah : Mengadakan pengajian umum, halaqah kabirah. Juga


mengadakan rihlah dakwah jama'iyyah. Ada pula langkah-langkah untuk
mengkondisikan dakwah dengan ceramah/khutbah, maw'idzah. Pada fase sirriyah
: sahabat yang telah menerima dakwah berkisar antara 3-5 orang. Mereka kumpul
setiap hari, tempat dan waktu yang bervariasi. Langkah berikutnya, mengirim
sahabat untuk berdakwah ke luar Makkah. Mush'ab ibn ‘Umair diutus ke Madinah
dalam rangka pengkondisian pra-hijrah. Demikianlah, secara ringkas, gerakan
jamaah dan dakwah jamaah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam
sirahNya.

D. Organisasi Jamaah
1. Organisasi jamaah ialah organisasi yang informal tidak terkait dan tidak
bertanggung jawab kepada organisasi lain. Organisasi ini lahir dan tumbuh
dari proses yang wajar menurut kebutuhan kelompok masyarakat di suatu
tempat sebagai akibat suksesnya dakwah jamaah yang dilaksanakan oleh
inti jamaah. Adanya organisasi jamah tidak dapat dipaksakan.
2. Di dalam suatu lingkungan, tempat semua atau sebagian besar
penghuninya warga Muhammadiyah oleh karena itu, masalah
terbentuknya organisasi jamaah tidak perlu dipersoalkan.
3. Organisasi jamaah dipimpin oleh pamong jamaah yang terdiri dari
Bapak/Ibu Jamaah dari dan oleh warga jamaah sebagai ”sesepuh” di
lingkungan itu, sedangkan pembantu-pembantunya terdiri dari tenaga-
tenaga muda yang lincah, penuh daya kreasi dan bertanggung jawab
kepada Bapak/Ibu amah. Pamong jamaah bias anggota jamaah atau di luar
anggota jamaah.
4. Tugas pamong jamaah ialah memimpin dan mengantarkan jamaahnya
menuju kehidupan berjamaah, menampung dan menyalurkan ide-ide
kegiatan dan kebutuhan-kebutuhan hidup warganya yang sesuai dengan
sasaran hidup berjamaah yang sejahtera.
5. Saluran ide-ide, kegiatan dan kebutuhan warga jamaah dapat ditumbuhkan
dalam jamaah atau memanfaatkan lembaga di luar jamaah yang telah ada,
misalnya: LSD PKK dan lain sebagainya (Almanak Muhmmadiyah 1416
H : 154).

E. Struktur Organisasi

Adapun stuktur organisasi Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah ini


disusun sebagai berikut:

1. Jamaah ialah anggota jamaah yang terdiri dari 5 sampai 10 kepala keluarga
dalam suatu lingkungan geografisnya,
2. Inti jamaah ialah seseorang anggota kader muhammadiyah yang menjadi
penggerak, pembimbing dan Pembina jamaah yang disebut Bapak/Ibu
Jamaah,
3. Pamong Jamaah ialah pengurus jamaah yangdipilih oleh dan anggota
jamaah.

Organisasi jama'ah adalah organisasi yang informal, dalam arti tidak


terikatdan bertanggungjawab kepada organisasi lain.Organisasi ini lahir sebagai
proses yang wajar dari kebutuhan kelompokmasyarakat di suatu tempat, sebagai
akibat dari suksesnya dakwah jama'ah yangdilaksanakan oleh inti jama'ah.
Organisasi jama'ah tidak dapat dipaksakanadanya. (Nama jama'ah itu sendiri tidak
mutlak harus dipergunakan sekiranyajustru akan menghambat pengertian hidup
berjama'ah).

a. Di dalam satu lingkungan tempat di mana semua atau sebagian


besarpenghuninya warga Muhammadiyah, masalah terbentuknya
organisasi jama'ah tidakperlu dipersoalkan. Karena ide hidup berjama'ah
memang sudah menjadi sebagiandari kepribadiannya; maka timbulnya
organisasi jama'ah berfungsi sebagaiintensifikasi semangat dan kegiatan
hidup berjama'ah;

b. Organisasi jama'ah dipimpin oleh pamong jama'ah yang terjadi dari


wargajama'ah dan terdiri dari Bapak dan Ibu jama'ah dengan beberapa
pembantu. Ibudan Bapak jama'ah dipilih dari dan oleh warga jama'ah
sebagai sesepuh/tertualingkungan itu. Sedang pembantu-pembantunya
terdiri dari tenaga-tenaga mudayang lincah dan penuh daya kreasi dan
bertanggungjawab kepada Bapak dan Ibujama'ah;

c. Pamong jama'ah bisa terjadi, sebagian dari inti jama'ah atau seluruhnya,
atau dapat pula inti jama'ah ada di luar pamong jama'ah

d. Tugas pamong jama'ah adalah memimpin dan mengantarkan jama'ahnya


menuju kekehidupan berjama'ah yang sejahtera. Menampung dan
menyalurkan ide-ide kegiatandan kebutuhan-kebutuhan hidup warganya
yang sesuai dengan sasaran hidupberjama'ah yang sejahtera;

e. Saluran ide-ide, kegiatan dan kebutuhan warga jamaah dapat ditumbuhkan


dalamjama'ah atau memanfaatkan instansi / lembaga yang telah ada di luar
jama'ah;

f. Sekali lagi perlu ditegaskan, bahwa secara resmi jama'ah tidak


adahubungannya dengan organisasi Muhammadiyah; yang ada hubungan
secaraorganisatoris adalah antara anggota Muhammadiyah (sebagai warga
jama'ah yangmenjadi inti jama'ah) dengan Muhammadiyah (Ranting).

F. Lokasi gerak jama'ah dan dakwah Jama'ah

a. Gerakan jama'ah dan dakwah jama'ah bertitik tolak pada pembinaan


mental pribadi warga jama'ah dalam keluarganya dan dalam lingkungan
tetangganya;

b. Pembinaan ini dapat melalui sarana-sarana intern jama'ah dan dapat


memanfaatkansarana/fasilitas di luar jama'ah. Secara rutin pamong jama'ah
memperhatikan situasi dan kondisi warga jama'ahnya, mengamati rumah
tangganya dan suasana hidup bertetangga. Masalah-masalah yang tampak
segera ditangani, yaitu dicari pemecahannya baik secara langsung maupun
tidak langsung.Ide-ide yang positif dan kreatif diusahakan melalui
musyawarah, sehinggamenjadi milik bersama dan tanggung jawab
bersama jama'ahnya.

c. Selanjutnya gerakan jama'ah dan dakwah jama'ah meluaskan


pandangannya seluas batas-batas kelurahan tempat jama'ah-jama'ah. Ada
inisiatif inti-inti jama'ah yang tergantung dalam unit gerakan jama'ah;
Jama'ah-jama'ah diajak berpartisipasi dalam pembangunan kelurahannya
(pembangunan desa/ kota).

G. Objek Gerakan
Yang menjadi objek gerakan jama’ah dan dakwah jama’ah ini adalah
khususnya anggota jama’ah dan masyarakat di lingkunan geografisnya
secara umum.

H. Unit Gerakan Jamaah


1. Di dalam satu kelurahan, inti-inti jamaah bergabung menjadi satu unit,
satu kesatuan, yang disebut Unit Gerakan jamaah.
2. Unit gerakan jamaah dipimpin langsung oleh pimpinan ranting
Muhammadiyah, bermusyawarah tentang:
1. Hambatan-hambatan yang perlu dipecahkan bersama,
2. Kegiatan-kegiatan masyarakat yang perlu menjadi perhatian inti-
inti jamaah untuk memanfaatkan dalam pembinaan kesejahteraan
kelurahannya.
3. Kerjasama yang diperlu direncanakan untuk saling meningkatkan
gerakan jamaah masing-masing.
4. Uunit gerakan jamaah menjadi forum untuk meningkatkan
kesadran dan kemampuan anggota inti jamaah sebagai mubaligh
dakwah jamaah.
5. Unit gerakan jamaah menjadi satu-satunya saluran formal nit
gerakan jamaah menjadi forum untuk meningkatkan kesadran dan
kemampuan anggota inti jamaah sebagai mubaligh dakwah jamaah.
6. Unit gerakan jamaah menjadi satu-satunya saluran formal
organisasi dan persyerikatan terhadap gerakan jamaah ini.
(Almanak Muhammadiyah 1416 H : 156-157)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Gerakan jama'ah dan dakwah jama'ah disini adalah suatu usaha


Persyarikatan Muhammadiyah, melalui anggotanya yang tersebar di seluruh tanah
air, untuk secara serempak teratur dan terencanameningkatkan keaktifannya dalam
membina lingkungannya ke arah kehidupan yangsejahtera lahir dan batin.

Organisasi jama'ah adalah organisasi yang informal, dalam arti tidak


terikat dan bertanggung jawab kepada organisasi lain. Organisasi ini lahir sebagai
proses yang wajar dari kebutuhan kelompok masyarakat di suatu tempat, sebagai
akibat dari suksesnya dakwah jama'ah yangdilaksanakan oleh inti jama'ah.
Organisasi jama'ah tidak dapat dipaksakan adanya. (Nama jama'ah itu sendiri
tidak mutlak harus dipergunakan sekiranyajustru akan menghambat pengertian
hidup berjama'ah). Pembinaan ini dapat melalui sarana-sarana intern jama'ah dan
dapat memanfaatkansarana/fasilitas di luar jama'ah. Secara rutin pamong jama'ah
memperhatikan situasi dan kondisi warga jama'ahnya, mengamati rumah
tangganya dan suasanahidup bertetangga. Masalah-masalah yang tampak segera
ditangani, yaitu dicaripemecahannya baik secara langsung maupun tidak
langsung.Ide-ide yang positif dan kreatif diusahakan melalui musyawarah,
sehinggamenjadi milik bersama dan tanggung jawab bersama jama'ahnya.

B. Saran

Gerakan dakwah muhammadiyah sangat dibutuhkan pada saat ini untuk


mengajak masyrakat yang belum masuk islam dan yang sudah masuk islam dalam
menjalani ibadah yang tidak tercampurnya antara budaya dan agama, dengan
demikian dapat terciptanya masyarakat islam yang sebenar benarnya yang
berlandaskan al-quran dan al-hadist.
DAFTAR PUSTAKA

https://muhammadsurya.wordpress.com/2009/06/13/materi-gerakan-jamaah-
dan-dakwah-jamaah-di-kampus/

Tim Penyusun. 2014. Al-islam dan Kemuhammadiyahan. Palembang:


Universitas Muhammadiyah Palembang.

Anda mungkin juga menyukai