Anda di halaman 1dari 12

TERAPI BERMAIN PADA ANAK TODDLER DAN PRA SEKOLAH

SAP ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak

Dosen Koordinator : Lucia Endang Hartanti, Skp, MN

Disusun Oleh:

Ratih Okfyta M.A P1337420116045


Viya Nur Khasanah P1337420116046
Sri Novia S P1337420116047
Mutiara Handaru M P1337420116048
Rismawati Dewi P1337420116049

PRODI DIII KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2018

1
BAB I

RANCANGAN BERMAIN (SATUAN ACARA PRAKTIK)

A. TOPIK : Bermain pada anak

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit RSUD K.R.M.T
WONSONEGORO KOTA SEMARANG

Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Usia Toddler

Tempat : Ruang Bermain Anak Nakula 4

Waktu : Jumat , 27 April 2018

Tujuan : Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak

PENDAHULUAN:

Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu
metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain.
Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan
perkembangan emosinya.

Anak–anak yang sedang dirawat di rumah sakit akan cenderung cemas, rewel dan
sering menangis. Mereka akan merasa tidak nyaman dan tidak tenang di lingkungan yang baru,
lingkungan yang belum dikenal oleh mereka dan lingkungan yang bisa menyebabkan trauma
atau hospitalisasi. Bagi anak-anak cara pengobatan yang dilakukan tim medis tak jarang adalah
suatu hal yang menakutkan dan menyakitkan.bahkan hanya melihat seseorang dengan
mengenakan seragam putih-putih maka dari itu, perlu diberikannya terapi bermain untuk anak-
anak yang berada di rumah sakit. Selain mengurangi trauma pada anak-anak juga
meningkatkan tumbuh kembang anak-anak. Karena bermain adalah kebutuhan bagi anak-anak.

Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan


juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya.
Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka
mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan
cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal

2
sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan
cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan
bermain.

B. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mendapatkan terapi bermain selama 35 menit, anak diharapkan bisa merasa
tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat
sehingga anak bisa merasa nyaman selama dirawat dirumah sakit.

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :

1. Bisa merasa tenang selama dirawat.


2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat
3. mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat

C. PERENCANAAN :
1. JENIS PROGRAM BERMAIN
 Bermain konstruksi (Construction Play)
 Bermain pasif dengan menggambar, mewarnai
2. KARAKTERISTIK SOSIAL PERMAINAN
 Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran,
bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita,
puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll.
 Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan
interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat. Contoh alat permainan :
alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali, dll.
3. KARAKTERISTIK PESERTA
 Anak usia 1-3 tahun (toddler)
 Anak-anak yang kooperatif
 Anak-anak yang cemas
 Anak-anak yang tidak intoleransi aktivitas
 Anak-anak yang tidak terpasang banyak alat medis

4. SASARAN

3
1) Klien ”An. ” umur tahun
2) Klien “An ” umur tahun
3) Klien “An “ umur tahun
5. METODA
1. Bermain bersama
6. MEDIA
1) Lembar gambar
2) crayon, pensil warna
3) lilin yang dapat dibentuk
4) bola
5) manik-manik
7. SETTING TEMPAT

Keterangan
: perawat

: klien

: orang tua

8. PENGORGANISASIAN

Pembagian tugas kelompok :

Pemandu :

Notulis :

Fasilitator :

D. STRATEGI PELAKSANAAN

4
No Terapis Waktu Subjek terapi Alat yang digunakan

1 Persiapan 10 menit Ruangan,alat,anak 1. Buku bergambar

a. Menyiapkan ruangan. dan keluarga siap 2. Pensil warna


3. Manik-manik
b. Menyiapkan alat-alat.
4. Benang
c. Menyiapkan anak dan 5. Gunting
keluarga 6. Bola

2 Proses :

o Membuka proses 2 menit Menjawab salam,


terapi bermain Memperkenalkan diri,
dengan mengucap Memperhatikan
kan salam,
memperkenalkan
diri.
o Kontrak waktu dan Orangtua dan klien
2 menit
menjelaskan menyetujui kontrak

peraturan terapi dan peraturan yang

bermain pada dibuat

orangtua klien
o Menjelaskan pada 5 menit Keluarga menyimak,
anak dan keluarga memperhatikan, dan
tentang tujuan dan mengetahui
manfaat bermain,
menjelaskan cara
permainan.
o Mengajak anak Bermain bersama
15 menit
bermain . dengan antusias dan
3 menit
o Mengevaluasi mengungkapkan
respon anak dan perasaannya
keluarga.

3 Penutup (1 menit). 2 menit Memperhatikan dan


menawab salam

5
Menyimpulkan,
mengucapkan salam

Hal-hal yang perlu diwaspadai :

1. Jika manik-manik tertelan


2. Jika mencoret-coret tembok menggunakan pensil warna
3. Jika bola mengenai klien lain

Strategi penanganan :

1. Fasilitator harus memperhatikan gerak anak dan minta kepada orangtua juga untuk
mengawasi anak jika anak memasukkan sesuatu kemulut
2. Sediakan kertas bergambar untuk anak agar bisa mengeksploasi apa yang ingin dia
gambar
3. Fasilitator / keluarga mendapingi anak bermain bola

EVALUASI

1. Evaluasi struktur

Peserta setelah dilakukan terapi bermain diharapkan mampu:

1. Menyebutkan nama permainan

2. Menata pasel dalam bentuk rumah

3. Membedakan warna dan bentuk pasel

4. Bermain bola pasel

5. Menulis dan mengambar

6. Merasa senang,tenang terkait hospitalisasi.

2. Evaluasi proses
Selama berlangsungnya terapi bermain diharapkan mampu :
a) Mengikuti permainan dengan santai dan tenang
b) Merasa senang saat bermain
c) Antusias
d) Tidak menangis atau rewel

6
3. Evaluasi hasil

Observasi peserta setelah dilakukan terapi bemain

a) Hasil karya klien


b) Klien antusis saat bermain
c) Dapat menyebutkan nama permainan
d) Kendala yang dihadapi saat terapi
e) Bagaimana strategi pemecahan kendala
f) Kritik dan saran

MATERI TERAPI BERMAIN

A. KEUNTUNGAN BERMAIN
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
1. Membuang ekstra energi.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-
organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak be
lajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
B. MACAM BERMAIN
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat
oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)

7
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut,
memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan
kadang-kadang berusaha membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.
d. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar.
Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu
untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi
dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu
apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
a. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif bermain.
b. Tidak ada variasi dari alat permainan.
c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d. Tidak mempunyai teman bermain.
C. ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta
berguna untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang
pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll.
Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar.Contoh
alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk. Warna, dll.
Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio,
dll.

8
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan anak,
keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola,
tali, dll.
D. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN
1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada keterampilan
yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
E. BENTUK- BENTUK PERMAINAN
1. Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap, menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.
2. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
b. Memperkenalkan sumber suara.
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatih imajinasinya.

9
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang
menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak mudah
pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar,
buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.
3. Usia 25 – 36 bulan
Tujuannya adalah ;
a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
c. Melatih motorik halus dan kasar.
d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan membedakan
warna).
e. Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinansi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
f. Bola.
4. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara).
e. Membedakan benda dengan permukaan.
f. Menumbuhkan sportivitas.
g. Mengembangkan kepercayaan diri.

10
h. Mengembangkan kreativitas.
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian
mengenai terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat gambar &
tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
b. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.
5. Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat olah raga.
b. Alat masak
c. Alat menghitung
d. Sepeda roda tiga
e. Benda berbagai macam ukuran.
f. Boneka tangan.
g. Mobil.
h. Kapal terbang.
i. Kapal laut dsb
6. Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
a. Pada anak laki-laki : mekanik.
b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
7. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)
Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang, hobi,
video games, permainan pemecahan masalah.
8. Usia remaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.

11
F. KETIKA ANAK MASUK RAWAT INAP
Tujuan kegiatan :
1. Memberi informasi.
2. Memicu normalisasi.
3. Menggunakan sistem pendukung yang dikenal.
4. Mengidentifikasi teknik koping.
Contoh kegiatan :
1. Mendesain tanda selamat datang.
2. Memicu orang tua mengisi angket mengenai ritual anak.
3. Memicu orang tua membawa foto dan mainan.
4. Memberi daftar kegiatan rumah sakit.
5. Proaktif melakukan permainan.
Kegiatan untuk kesadaran dan citra diri
Tujuan kegiatan : meningkatkan pengetahuan tentang bagian tubuh internal dan
eksternal, fungsi tubuh dan penerimaan akan tubuhnya.
Kegiatan :
1. Belajar tentang bagian tubuh luar.
2. Belajar tentang bagian tubuh dalam.
3. Belajar tentang fungsi tubuh.
4. Belajar menerima tubuh.

12

Anda mungkin juga menyukai