Anda di halaman 1dari 11

7.

3 Aspek Organisasi dan Manajemen ( OM )


7.3.1 Tujuan Analisis
Mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan
ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian manajemen
dapat dilihat dari tiga pengertian.
a. Manajemen sebagai suatu proses
b. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
c. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni
Manajemen sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai suatu proses
dapat dilihat dari pengertian menurut : Encylopedia of the social science, yaitu suatu
proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi; sedangkan
Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang
lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan;
kemudian menurut, Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah
ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-
orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau
kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang
bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas
manajemen disebut Manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen
dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai
suatu ilmu dan seni dari : Pertama, Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul
The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry
Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry.
Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang membahas mengenai
manajemen dan pengorganisasian dalam rangka melaksanakan proyek tertentu. Aspek
Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian
dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu proyek/kegiatan yang
telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan
manajemen dalam pencapaian tujuan proyek/kegiatan. Aspek manajemen dalam studi
kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsimanajemen secara umum/makro, yang
meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan (POAC).
Adapun penjabaran dari fungsi-fungsi manajemen tersebut diatas, diuraikan sebagai
berikut :
1. Perencanaan
 Pendekatan Perencanaan
Usaha Gedhang >I’Demen menggunakan pendekatan kombinasi dalam
pembuatan suatu perencanaan yaitu Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down)
dengan prosentase yang relatif seimbang. Dengan pendekatan ini, diharapkan
Pengusaha “Gedhang >I’Demen” dapat memberikan petunjuk perencanaan
usaha secara garis besar kepada para karyawannya. Sedangkan perencanaan
detailnya diserahkan kepada kreativitas para karyawan dengan tetap mematuhi
aturan yang ada, sehingga tercipta hubungan komunikasi yang baik dan feedback
yang seimbang antara pengusaha dengan para karyawan.
 Jangka Waktu dan Tingkat Manajemen
Jika dilihat dari waktu yang digunakan untuk pengaplikasian suatu membuat
perencanaan yang terinci, terukur, konkret, dan tepat sasaran yang harus dicapai
dalam jangka waktu pendek sehingga tidak salah dalam menerapkan strategi.
Sedangkan dilihat dari sisi tingkatan manajemen, Usaha Gdhang K’demen
menerapkan Perencanaan Produksi/Pemasaran yaitu lebih mengarah pada bidang
fungsional usaha dalam melaksanakan kegiatan usahanya sehari-hari. Hal ini
bertujuan untuk memperjelas strategi usaha utama yang lebih spesifik dan
konsisten, yang juga akan menentukan masa hidup usaha / eksistensi dari
Gdhang K’demen di masa mendatang.
 Program Kerja
“Usaha Gedhang >I’Demen berusaha melaksanakan aktivitas produksi dan
pemsaran untuk mencapai target dan omzet yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam pemasarannya, “Usaha Gdhang K’demen” merencanakan memperluas
area usaha seperti yang dijelaskan sebelumnya dirancang efektif dan efisien,
sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya deviasi/ penurunan biaya.
“Usaha Gdhang K’dmen” memperkirakan penambahan jumlah karyawan di
masa mendatang, sehingga akan dibutuhkan spesifikasi kerja (job spesification) .

Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha


pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahuludaripada
fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.Pada prinsifnya
perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan sertadigunakan untuk waktu
yang akan datang, sehingga perencanaan merupakanfungsi dasar bagi seluruh
fungsi-fungsi manajemen.Sebelum masuk kedalam proses Perencanaan, ada
baiknya memahami bagaimana bentuk-bentuk perencanaan itu sendiri. Perencanaan
memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut :
a. Tujuan (objective)
Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakanuntuk
sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu, dan diketahuioleh semua
orang yang terlibat.
b. Kebijakan (Policy)
Adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam
mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.Karena
kebijakan ini biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk dipahami oleh
para bawahan.
c. Strategi (Strategy)
Merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat.
Perlunyadiadakan penyesuaian disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi.
Karena itu dalam membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa faktor
seperti ketepatan waktu, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan
lainsebagainya.
d. Prosedur (Procedure)
Merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktumendatang.
Adanya prosedur akan lebih memudahkan pelakanaan semuaaktivitas dalam
organisasi.
e. Aturan (Rule)
Adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.
f. Program (Programe)
Merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian
tugasyang disertai dengan suatu anggaran (budget); semuanya ini akan
menciptakan adanya tindakan. Dalam organisasi, biasanya program dibuat dalam
dua macam, yakni Program Umum dan Program Khusus. ProgramUmum
meliputi seluruh organisasi, sedangkan program khusus hanyamencakup
kegiatan-kegiatan dari masing-masing bagian yang ada dalam organisasi
tersebut.
2. Pengorganisasian
Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu Personalia, Fungsi,
Faktor-faktor fisik pengorganisasian merupakan sebuah proses menciptakan
hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua
pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan
Hubungan-hubungan yang timbul didalam organisasi dapat berbentuk :
Hubungan Informal lebih banyak menyangkut pada hubungan manusiawi, seperti
hubungan-hubungan diluar tugas/pekerjaan, dan hubungan-hubungan lain yang
bersifattidak resmi. Hubungan Formal Merupakan bentuk hubungan yang dilakukan
dengan sengaja. Secara resmihubungan formal ini ditunjukkan didalam bagan
organisasi, pedoman organisasi atau deskripsi jabatan yang ada. Dalam hubungan
formal terdapat tiga hubungan dasar, yaitu :
1. Tanggung jawab
2. Wewenang
3. Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan Usaha ini, kami membutuhkan beberapa tenaga kerja agar
dapat beroperasi. Oleh karena itu kami telah menyusun suatu struktur organisasi
yang diharapkan dapat membantu menjalankan bisnis ini, antara lain :
Jabatan Jumlah Pendidikan

Koordinator Administrasi
2 Orang S1
(Internal / Eksternal)

Koordinator Lapangan 2 Orang S1

Koordinator Marketing 2 Orang S1

Koordinator Produksi 2 Orang S1

Penjaga Outlet 5 Orang SMA/SMK Sederajat

Tabel 1 : Struktur Organisasi Gedhang K’Demen

3. Pengkoordinasian, Penggerak dan Pengarah


Usaha Gedhang >I’demen mengkaji Pengarahan dari sisi seperti : fungsi
pengarahan yang harus terpenuhi serta sikap dan perilaku koordinator selaku
pemilik usaha bersama hendaknya memiliki wawasan yang baik agar dapat
mengarahkan pegawai lainnya. Oleh karena itu, para koordinator atau pemilik
usaha berusaha menggunakan kekuasaan secara positif terutama dalam mengambil
keputusan, sehingga dapat memberikan arahan dan motivasi kepada para pegawai
untuk selalu memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan. Dengan
pengarahan ini, diharapkan terjalin koordinasi yang baik antara pihak pemilik
perusahaan maupun pegawainya.
Pengarahan (actuate/directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah
menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
Aspek penggerakan (actuating)/ perngkoordinasi yang juga merupakan bagian
dari manajemen, hendaknya diperkirakan juga apakah dalam manajemen proyek
maupun manajemen implementasi bisnis, kelak dapat berjalan baik, sehingga ia
dapat dinyatakan layak. Menyusun agar penggerakan ini dapat berjalan dengan
baik, hendaknya dikaji dari beberapa sisi, seperti:fungsi penggerakan yang harus
terpenuhi, serta sikap dan perilaku seorang pemimpin yang hendaknya memiliki
kriteria agar ia dapat menggerakkan bawahannya.
4. Monitoring dan evaluasi
Pengendalian yang dilakukan oleh “Gedhang >I’demen” untuk memastikan
apakah aktivitas yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Oleh karena itu, “Gedhang >I’demen” menerapkan pelaporan pengawasan oleh
koordinator yang bersangkutan, sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan
dan menjamin diberlakukannya tindakan korektif / perbaikan atas kesalahan yang
sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
Metode pengawasan yang berlaku di “Gedhang >I’demen” bersifat fleksibel,
dinamis, dan ekonomis sehingga bisa dilakukan kapan saja dengan mengutamakan
implementasi solusi dan evaluasi. diharapkan “Gedhang >I’demen” mampu
mengimplementasikan usaha secara layak dan mampu memuaskan pelanggan.
Monitoring Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan
pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk
menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian
memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.
Fungsi pokok monitoring evaluasi/ pengendalian tersebut adalah:
 Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dengan
melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan dalam
pengawasan
 Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjadi
 Mendinamisasikan organisasi
 Mempertebal rasa tanggung jawab
7.3.2 Pembangunan Proyek

Manajemen pembangunan proyek adalah sistem untuk merencanakan,


melaksanakan dan mengawasi proyek yang sedang dilaksanakan. Pembangunan
proyek harus mengkoordiasikan rencana pelaksanaan dengan sumber daya yang
disediakan agar proyek tadi dapat terselesaikan sesuai target, artinya proyek tersebut
selesai tepat waktu dan sesuai dengan konsepnya.
1. Perencanaan Proyek
Perecanaan proyek yaitu penggambaran apa dan bagaimana proyek harus
dikerjakan. Hal itu meliputi jenis pekerjaan, waktu peyelesaian, tenaga pelaksana,
peralatan dan juga anggaran. Perencanaan ini dinilai memudahkan bagi pihak
terkait agar bisa bekerja lebih mudah dan terjadwal rapi.
2. Penjadwalan Proyek
Penjadwalan proyek meliputi penjadwalan waktu-waktu dari masing-masing
aktifitas proyek dalam urutan yang sudah diatur. Terdapat beberapa macam bagan
yang sering digunakan para penjadwal.
3. Pengawasan Proyek
Mengawasi dan mengendalikan jalannya proyek adalah satu hal yang tak boleh
disepelekan dalam pembangunan proyek demi kesesuaian proyek dengan target
yang telah ditetapkan. Lebih dari itu pengawasn ini berguna untuk mengawasi arus
anggaran dan mengevaluasi berbagai kelemahan dan kekeliruan selama
pembangunan proyek.
Bulan ke- 1 2 3 4
Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan dan survey


pasar

Proses uji coba

Penjualan

Evaluasi
Minggu ke- Target Penanggung Jawab

Mengetahui selera pasar dan usaha


Minggu 1 Kartika Ilyana & Herdiana
siap dijalankan

Minggu 2 Mencoba memproduksi Gedhang Anita W. & Eka Dhamayanti


K’Demen

Minggu 3 Gedhang K’Demen dikenal luas, Ilvi Nurdina & Dianatul


diminati, dan laku terjual dipasaran

Minggu 4 Evaluasi pendapatan dan strategi All Koordinator


pemasaran
Tabel 2 : Susunan Target Proyek Gedhang K’Demen
7.3.3 Setelah Pembangunan Proyek ( Proyek Beroperasi )

Setelah berkembangnya pembangunan proyek Gedhang K’Demen ini target selanjutnya adalah
mempersiapkan lokasi – lokasi untuk persiapan pemasaran ke berbagai lokasi selain Kota Surabaya dan
Sidoarjo. Target lokasi masih disekitar JawaTimur misal, Kota Mojokerto dan Kota Gresik.

Pemasaran kami perluas dengan tambahan menu atau farian rasa lain misal, Rasa Strawberry, Rasa
Kacang tanpa mengubah atau mengurangi farian rasa coklat dan rasa keju.

7.3.4 Analisis dan Pembahasan

7.3.5 Kesimpulan

Aspek manajemen dan organisasi adalah aspek yang sangat vital dalam suatu usaha.
Karena usaha yang akan atau sedang dirintis mungkin saja akan mengalami kegagalan jika
manajemen dan organisasi tidak berjalan dengan baik. Proses manajemen sendiri juga terdapat
kaidah-kaidah agar suatu usaha bisa berjalan lebih mudah.
Dalam konsep manajemen SDM terdapat hal yang berkaitan erat seperti adanya
kebijaksanaan, prosedur dan juga praktik dalam mengatur orang lain demi tercapainya tujuan.
Dalam manajemen SDM juga diterapkan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dan fungsi yang bersifat operatif seperti
pengadaan, kompensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja.

7.4 Aspek Analisis dan Dampak Terhadap Perekonomian dan Lingkungan ( ADEL )
7.4.1 Tujuan Analisis
 Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi adalah Proyek yang dinilai dari sisi social
benefit/economic benefit yaitu proyek yang benefitnya dihitung dari sisi
manfaat yang dihasilkan proyek terhadap perkembangan perekonomian
masyarakat secara menyeluruh. Proyek seperti ini lebih mengutamakan pada
penilaian kelayakan social benefit/economic benefit, pada berbagai kesempatan
sering disebut dengan analisis evaluasi proyek/ Project Appraisal. Penilaian
manfaat lebih dititik beratkan pada penilaian social benefit dan social cost, dimana
penilaian manfaat dan biaya proyek dilihat dari sisi perekonomian masyarakat
secara keseluruhan dan analisisnya dinamakan analisis ekonomi. (Buku Ajar Studi
Kelayakan Bisnis Peternakan, 2010)
Bila suatu proyek yang direncanakan telah feasible dari aspek pemasaran dan
teknis, maka perlu dilanjutkan dengan penilaian terhadap aspek ekonomi dan
keuangan yang dibutuhkan untuk membangun dan mengoperasikan proyek yang
menyangkut biaya investasi, modal kerja, serta pengaruh proyek terhadap
masyarakat secara keseluruhan. Selain manfaat keuangan, setiap proyek juga
juga diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat ekonomi dan sosial
lainnya. Manfaat ekonomi dan social yang dimaksud adalah manfaat proyek
terhadap perekonomian masyarakat secara keseluruhan baik yang terlibat
langsung dengan proyek maupun tidak.
 Analisis Dampak Lingkungan
Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk
ditelaah sebelum suatu investasi atau usaha yang dijalankan. Dampak lingkungan
hidup yang terjadi adalah berubahnya suatu lingkungan dari bentuk aslinya seperti
perubahan fisik, kimia, biologi, atau sosial. Studi ini lebih dikenal dengan nama
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
Pengertian Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) menurut PP No.
27 Tahun 1999 Pasal 1 adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak
besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan. Adapun pengertian lainnya
yaitu teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan
mencemarkan lingkungan atau tidak dan jika ya, maka diberikan jalan alternatif
pencegahannya. (Kasmir, 2008).
Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) adalah suatu analisis
mengenai dampak lingkungan dari suatu proyek yang meliputi pekerjaan evaluasi
dan pendugaan dampak proyek dari bangunannya, proses maupun sistem dari
proyek terhadap lingkungan yang berlanjut ke lingkungan hidup manusia yang
meliputi penyusunan Penyajian Informasi Lingkungan (PIL), Term of
Refference Andal, RencanaPengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL). (Buku Ajar Studi Kelayakan Bisnis Peternakan,
2010)
7.4.2 Keberadaan Poryek yang mampu memberikan nilai tambah pada Lingkungan dan
Perekonomian
 Manfaat Usaha Bagi Lingkungan
1. Kulit pisang dapat dengan mudah diuraikan oleh tanah.
2. Kulit pisang merupakan sampah organik yang apabila telah melalui proses
pengolahan dapat dimanfaatkan menjadi pupuk tanaman.
3. Kulit pisang dapat dimanfaatkan menjadi kerupuk.
7.4.3 Lingkungan positif / negative ( udara, air, suara, dan tanah )
Dalam menjalankan sebuah bisnis, kita harus mempertimbangkan faktor-faktor
yang mempengaruhi kelayakan sebuah bisnis. Salah satu faktor yang harus
diperhatikan adalah faktor dari aspek ekonomi. Singkatnya, dalam aspek ekonomi,
dengan adanya bisnis yang kita lakukan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
 Dampak positif dari aspek ekonomi :
- Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga
- Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam
- Meningkatkan perekonomian pemerintah
- Pengembangan wilayah
 Dampak negatif dari aspek ekonomi :
- Eksplorasi sumberdaya yang berlebihan.-
- Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau peluang kerja bagi
masyarakat sekitar.
7.4.4 Perekonomian ( Penyerapan TK, Sumbangan terhadap Pendapatan Derah dan Pendapatan
Nasional )

7.4.5 Analisis Pembahasan

7.4.6 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai