Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran, perkembangan teknologi
informasi, perubahan paradigma pengambilan keputusan klinis, serta tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas mengharuskan para
dokter secara terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan kompetensiya
untuk dapat memberikan pelayanan denga kualitas baik. Informasi terbaru
tentang diagnostik, terapi, prognostik, serta hal-hal yang lain termasuk etiologi,
faktor risiko, panduan klinis, dan lain-lain dapat diperoleh dari jurnal ilmiah
kedokteran. Tujuan akhir dari membaca jurnal ilmiah bagi seorang dokter
adalah sebagai acuan dalam penerapan pelayanan kesehatan terhadap pasiennya.
Hal ini merupakan suatu pendekatan yang disebut dengan “Evidence Based
Medicine”.
Agar dapat memperoleh manfaat yang maksimal dalam membaca jurnal
ilmiah, setiap klinikus membekali diri dengan pemahaman yang memadahi
tentang metodologi penelitian. Jika seorang dokter tidak melakukan telaah kritis
terhadap jurnal ilmiah yang di baca, maka ia tidak mengetahui kelemahan dari
hasil penelitian tersebut. Hal ini akan berdampak kepada pemahaman yang
keliru.
Dalam rangka mengaplikasikan cara menelaah jurnal ilmiah, penulis
memilih jurnal dengan judul “Hubungan Lama Penggunaan, Tampilan Layar,
Dan Posisi Tubuh Saat Menggunakan Smartphone Terhadap Keluhan Mata
Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang”. Penulis menelaah jurnal ini dari melalui pendekatan evidence
based medicine sebelum diterima sebagai tambahan ilmu pengetahuan.

1
1.2. Rumusan Masalah
Apakah jurnal yang berjudul “Hubungan Lama Penggunaan, Tampilan
Layar, Dan Posisi Tubuh Saat Menggunakan Smartphone Terhadap Keluhan
Mata Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang” telah memenuhi kriteria sebagai sumber yang valid, penting dan
dapat diaplikasikan menurut evidence based medicine?

1.3. Tujuan Telaah Jurnal


Mengetahui apakah jurnal yang berjudul “Hubungan Lama Penggunaan,
Tampilan Layar, Dan Posisi Tubuh Saat Menggunakan Smartphone Terhadap
Keluhan Mata Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang” telah memenuhi kriteria sebagai sumber yang
valid, penting dan dapat diaplikasikan menurut evidence based medicine.

1.4. Manfaat Telaah Jurnal


Dengan telaah jurnal ini, penulis dapat menentukan validitas dari jurnal
yang berjudul “Hubungan Lama Penggunaan, Tampilan Layar, Dan Posisi
Tubuh Saat Menggunakan Smartphone Terhadap Keluhan Mata Pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang”
sesuai dengan pendekatan evidence based medicine.

2
BAB II
DESKRIPSI JURNAL

Judul Hubungan Lama Penggunaan, Tampilan Layar, Dan Posisi


Tubuh Saat Menggunakan Smartphone Terhadap Keluhan
Mata Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang
Penulis Astri Ningsih, Hasmeinah, Mitayani
Publikasi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang

Penelaah Muhammad Syakirby, S.Ked


Tanggal Telaah 28 Oktober 2017

Deskripsi Jurnal
Komponen Deskripsi Jurnal
1. Latar Belakang Penelitian
2. Tujuan penelitian
3. Metode Penelitian
4. Hasil penelitian
5. Pembahasan penelitian
6. Kesimpulan penelitian
Uraian Deskripsi Jurnal
1. Latar Belakang Penelitian.
Smartphone (telepon pintar) adalah telepon genggam yang mempunyai
kemampuan tingkat tinggi dengan fungsi yang menyerupai komputer.
Kemudahan yang ditawarkan smartphone seperti informasi akses berbagai data
atau bahkan bekerja dengan menggunakan smartphone membuat orang beralih

3
dari ponsel mereka untuk menggunakan smartphone. Karena fenomena ini,
jumlah pengguna smartphone meningkat dari tahun ke tahun.1 Secara umum,
jumlah pengguna smartphone dapat ditunjukkan oleh sebuah statistik yang
dilakukan pada tahun 2013 di beberapa negara maju mengenai pengguna
smartphone. Statistik tersebut menunjukkan bahwa pengguna smartphone
terbanyak adalah usia 18-24 tahun yaitu sebesar 80 % dari semua usia
pengguna.2
Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan manusia untuk lebih
sering menggunakan teknologi dalam kehidupannya. Ketidaknyamanan dan
gangguan kesehatan sering dikeluhkan pengguna smartphone. Survei yang
dilakukan oleh America Optometrist Association (AOA) menunjukkan bahwa
lebih dari 10 juta pemeriksaan mata pertahun di Amerika Serikat dilakukan
untuk masalah penglihatan oleh penggunaan perangkat elektronik. Kemajuan
akhir-akhir ini menghasilkan begitu banyak smartphone yang canggih. Dibalik
itu semua para konsumen telah melupakan satu hal penting yaitu apa dampak
negative dari penggunaan smartphone. Semakin sering mata kita berkonsentrasi
dilayar smartphone maka dapat menimbulakn masalah kesehatan yaitu baik
secara fisik dan mental pada penggunanya. Ada begitu banyak gangguan yang
disebabkan, diantaranya adalah keluhan mata.3
Di Indonesia kelelahan mata merupakan salah satu gejala yang sering
ditemukan karena adanya interaksi mata secara terus menerus dengan
smartphone. Sebanyak 60 juta orang menderita masalah mata dan yang
jumlahnya meningkat 1 juta per tahun.4 Penelitian lama penggunaan
smartphone terhadap keluhan penglihatan dengan hasil responden lebih banyak
mengalami keluhan penglihatan sebanyak 34 responden (91,9%) dibandingkan
dengan yang tidak mengalami keluhan penglihatan 3 responden (8,1%).5
Keluhan mata ini merupakan masalah pada masyarakat yang akan selalu
dijumpai. Jika sering terjadi kelainan keluhan mata, ini akan berdampak

4
terjadinya kelainan refraksi. Hal ini berkaitan dengan kelelahan mata, karena
masalah mata yang disebabkan oleh seseorang yang penggunaan
smartphonennya dengan jarak mata yang dekat, dan beberapa faktor risiko
terjadinya keluhan mata yaitu posisi tubuh, lama penggunaan, tingkat
pencahayaan, tampilan layar, ukuran objek, kelainan refraksi, dan usia.6
Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata yang disebabkan oleh
penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan
untuk melihat dalam jangka waktu yang lama. Yang biasanya disertai dengan
kondisi pandangan yang tidak nyaman. Salah satunya yaitu menggunakan
smartphone yang terlalu lama.7 Dampak dari kelelahan mata akan menunjukan
gejala antara lain nyeri terasa berdenyut di sekitar mata, penglihatan/pandangan
kabur, penglihatan ganda/rangkap, mata sulit fokus, mata perih, mata merah,
mata berair, mata terasa gatal/kering, sakit kepala, pusing disertai mual.8
Semakin berkembangnya teknologi saat ini memungkinkan manusia untuk lebih
sering menggunakan teknologi dalam kehidupannya. Dan ditinjau dari hasil
pengamatan peneliti, mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang memiliki lamanya penggunaan
smartphone yang cukup dominan, dikarenakan semakin maraknya film yang
menceritakan dunia kedokteran dan ditambah dengan tugas-tugas seperti
mencari analisis masalah yang dilakukan pada sesi tutorial dan juga smartphone
menyediakan aplikasi -aplikasi penunjang pada dunia kedokteran ditambah
dengan aktifitas lainnya seperti games membaca email dan chatting, sehingga
para mahasiswa dan mahasiswi lebih banyak waktu untuk menggunakan
smartphone untuk lebih mengeksplor ilmu yang didapatkan. Dari observasi
yang dilakukan oleh peneliti pada mahasiswa dan mahasiswi FK UMP,
didapatkan rata-rata mahasiswa dan mahasiswa sudah banyak yang
menggunakan smartphone. Oleh karena itu, semakin banyaknya mahasiswa dan
mahasiswi yang menggunakan smartphone di FK UMP memungkinkan untuk

5
berlama–lama menatap layar smartphone tanpa menghiraukan dampak yang
akan terjadi terhadap kesehatannya terutama kesehatan mata. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan lama penggunaan, tampilan layar, dan
posisi tubuh saat menggunakan smartphone terhadap keluhan mata pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

2. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama penggunaan,
tampilan layar, dan posisi tubuh saat menggunakan smartphone terhadap
keluhan mata pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.

3. Metode Penelitian
Penelitian hubungan lama penggunaan, tampilan layar, dan posisi tubuh
saat menggunakan smartphone terhadap keluhan mata pada mahasiswa FK
UMP berbentuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional (potong lintang). Sampel penelitian ini sebesar 68 mahasiswa, dimana
pembagian besaran sampel menggunakan teknik simple random sampling. Pada
penelitian ini akan dilakukan pengambilan data primer. Metode teknis analisis
data yang digunakan pada penelitian ini berupa analisis univariat yang disajikan
dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat yang disajikan dengan melihat
antara faktor independent dengan faktor dependent.

6
4. Hasil penelitian
Analisis data dari hasil penelitian dipaparkan dalam beberapa tabel di
bawah ini :
Analisis Univariat
Tabel 1. Distribusi Berdasarkan Lama Penggunaan , Tampilan Layar, dan
Keluhan Mata

Lama
Penggunaan
Smartphone Frekuensi Presentase
Intens 45 66,2%
Tidak intens 23 33,8%
Total 68 100%
Tampilan Frekuensi Presentase
Layar
Tidak baik 17 25%
Baik 51 75%
Total 68 100%
Keluhan Frekuensi Presentase
Mata
Ada 50 73,5%
Tidak ada 18 26,5%
Total 68 100%

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden dengan lama penggunan
smartphone yang intens sebanyak 45 mahasiswa (66,2%) dan lama penggunan
smartphone yang tidak intens sebanyak 23 mahasiswa (23%), responden
dengan menggunakan tampilan layar smartphone yang tidak baik sebanyak 17
mahasiswa (25%) dan menggunakan tampilan layar smartphone yang baik
sebanyak 51 mahasiswa (25%), dan responden yang mempunyai keluhan mata
sebanyak 50 mahasiswa (73,5%) dan yang tidak ada keluhan mata sebanyak 18
mahasiswa (26,5%).

7
Tabel 2. Distribusi Berdasarkan Posisi Tubuh Saat Menggunakan Smartphone
dan Lama Posisi Tubuh Saat Menggunakan Smartphone
Posisi
Tubuh
Lama posisi
tubuh saat Ber-
Duduk Total
menggunakan Baring
smartphone
1 Jam 8 3 11
2 Jam 12 8 20
3 Jam 12 2 14
4 Jam 5 2 7
5 Jam 4 0 4
6 Jam 2 3 5
7 Jam 2 0 2
8 Jam 3 1 4
12 Jam 1 0 1
Total 49 19 68
Fresentase 72,00% 27,90% 100%

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang posisi tubuh saat
menggunakan smartphone berbaring sebanyak 49 mahasiswa (72,1%) dan
posisi tubuh saat menggunakan smartphone duduk sebanyak 19 mahasiswa
(27,9%).
Dan dapat dilihat juga bahwa lama posisi tubuh saat menggunakan
smartphone berbaring yang terbanyak yaitu 2 jam dan 3 jam sebanyak 12
mahasiswa sedangkan paling sedikit yaitu 12 jam sebanyak 1 mahasiswa. Lama
posisi tubuh saat menggunakan smartphone duduk yang terbanyak yaitu 2 jam
sebanyak 8 mahasiswa sedangkan paling sedikit yaitu 8 jam sebanyak 1
mahasiswa.

8
Tabel 3. Distribusi Berdasarkan Keluhan Mata Yang Dirasakan

Keluhan yang YA TIDAK TOTAL


dirasakan
Nyeri teras berdenyut di 18 50 68
sekitar mata
% 26,50% 73,50% 100%
Panglihatan/pandangan 22 46 68
kabur
% 32,40% 67,60% 100%
Penglihatan ganda/ 9 59 68
Rangkap
% 13,20% 86,80% 100%
Mata sulit fokus 14 54 68
% 20,60% 79,40% 100%
Mata perih 31 37 68
% 45,60% 54,40% 100%
Mata merah 9 59 68
% 13,20% 86,80% 100%
Mata berair 25 43 68
% 36,80% 63,20% 100%
Mata terasa gatal/kering 15 53 68
% 22,10% 77,90% 100%
Sakit kepala 20 48 68
% 29,40% 70,60% 100%
Pusing disertai mual 7 61 68
% 10,30% 89,75% 100%

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa keluhan mata yang dirasakan
paling banyak pada responden yaitu keluhan mata berupa penglihatan kabur
sebanyak 22 mahasiswa (32,4%), mata perih sebanyak 31 mahasiswa (45,6%),
dan mata berair sebanyak 25 mahasiswa (36,8%).

9
Analisis Bivariat
Tabel 4. Hubungan Lama Penggunaan, Tampilan Layar, dan Posisi Tubuh Saat
Menggunakan Smartphone terhadap Keluhan Mata

Keluhan
Tidak
Ada Ada Jumlah Nilai p OR
Lama 37
Penggunaan Intens (82,2%) 8 (17,8%) 45 (100%) 0,047 3,558
Tidak 13
Intens (56,5%) 10 (43,5%) 23 (100%)
50 18
Jumlah (73,5%) (26,5%) 68 (100%)
Tampilan Tidak 16 1 (5,9%)
Layar Baik (94,1%) 17 (100%) 0,029 8,000
34
Baik (66,7%) 17 (33,3%) 51 (100%)
50 18
Jumlah (73,5%) (26,5%) 68 (100%)
41
Posisi Tubuh Berbaring (83,7%) 8 (16,3%) 49 (100%) 0,006 5,694
Duduk 9 (47,4%) 10 (52,6%) 19 (100%)
50 18
Jumlah (73,5%) (26,5%) 68 (100%)

Dari tabel di atas, mahasiswa yang memiliki lama penggunaan


smartphone yang intens terhadap keluhan mata lebih banyak yaitu 37
mahasiswa (82,2%) dibandingkan mahasiswa yang lama penggunaan
smartphonenya tidak intens terhadap keluhan mata sebanyak 13 mahasiswa
(56,5%). Berdasarkan uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,047 yang artinya ada
hubungan yang bermakna antara penggunaan smartphone yang lebih atau sama
dengan 3 jam perhari secara terus menerus terhadap timbulnya keluhan mata.
Memiliki nilai odss ratio (OR) = 3,558 yang artinya peluang timbulnya keluhan
mata pada responden yang memiliki lama penggunaan yang intens (lebih atau
sama dengan 3 jam perhari secara terus menerus) 3,558 kali lebih besar

10
dibandingkan dengan timbulnya keluhan mata pada responden yang memiliki
lama penggunaan yang tidak intens.
Mahasiswa yang memiliki tampilan layar smartphone yang tidak baik
terhadap keluhan mata lebih sedikit yaitu 16 mahasiswa (94,1%) dibandingkan
mahasiswa yang memiliki tampilan layar smartphone yang baik terhadap
keluhan mata sebanyak 34 mahasiswa (66,7%). Berdasarkan uji Chi-Square
diperoleh nilai p = 0,029 yang artinya ada hubungan yang bermakna antara
tampilan layar smartphone yang tidak baik dengan memiliki resolui 640x360
pixels atau kurang terhadap timbulnya keluhan mata. Dan memiliki nilai odss
ratio (OR) = 8,000 yang artinya peluang timbulnya keluhan mata pada
responden yang memiliki tampilan layar smartphone tidak baik 8,000 kali lebih
besar dibandingkan dengan timbulnya keluhan mata pada responden yang
memiliki tampilan layar yang baik.
Mahasiswa yang posisi tubuh saat menggunakan smartphone berbaring
terhadap keluhan mata lebih banyak yaitu 41 mahasiswa (83,7%) dibandingkan
mahasiswa yang posisi tubuh saat menggunakan smartphone duduk terhadap
keluhan mata sebanyak 9 mahasiswa (47,4%). Berdasarkan uji Chi-Square
diperoleh nilai p = 0,006 yang artinya ada hubungan yang bermakna antara
posisi tubuh saat menggunakan smartphone berbaring terhadap timbulnya
keluhan mata. Dan memiliki nilai odds ratio (OR) = 5,694 yang artinya peluang
timbulnya keluhan mata pada responden yang posisi tubuh saat menggunakan
smartphone berbaring 5,694 kali lebih besar dibandingkan dengan timbulnya
keluhan mata pada responden yang posisi tubuh saat menggunakan smartphone
duduk.

Pembahasan
A. Hubungan Lama Penggunaan Smartphone Terhadap Keluhan Mata
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara
lama penggunaan smartphone yang lebih atau sama dengan 3 jam perhari

11
secara terus menerus terhadap timbulnya keluhan mata. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang menyatakan bahwa durasi atau lamanya penggunaan
smartphone menjadi salah satu faktor dalam mempercepat terjadinya gangguan
kelelahan pada mata. Semakin sering menggunakan smartphone dengan durasi
yang lama dalam dapat menyebabkan organ mata mengalami kelelahan.5 Dari
penelitian yang menyatakan bahwa pada siswa-siswi SMP Kr Eben Haezer 2
Manado didapatkan rata-rata penggunaan tablet komputer dalam sehari adalah
2-3 jam (50.0 %) dan lebih banyak mengalami keluhan mata terasa tegang atau
lelah (64,3%).11 Dan dari penelitian yang menyatakan bahwa hampir 60%
warga Kota Medan menghabiskan waktu sampai 8 jam sehari melihat layar
gadget atau smartphone. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan mata dan
meningkatkan kasus gangguan penglihatan seperti mata minus.12
Keluhan mata disebabkan oleh stress yang terjadi pada fungsi
penglihatan. Stress pada otot akomodasi dapat terjadi pada saat seseorang
berupaya untuk melihat pada obyek berukuran kecil dan pada jarak yang dekat
dalam waktu yang lama. Pada kondisi demikian, otot-otot mata akan bekerja
secara terus menerus dan lebih dipaksakan. Ketegangan otot-otot akomodasi
(otot-otot siliar) makin besar sehingga terjadi peningkatan asam laktat dan
sebagai akibatnya terjadi keluhan penglihatan atau kelelahan mata, stress pada
retina dapat terjadi bila terdapat kontras yang berlebihan dalam lapangan
penglihatan dan waktu pengamatan yang cukup lama salah satu gejalanya yaitu
mata berair, mata perih, dan mata kering.9

B. Hubungan Tampilan Layar Smartphone Terhadap Keluhan Mata


Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara
tampilan layar smartphone yang tidak baik dengan memiliki resolusi 640x360
pixels atau kurang terhadap timbulnya keluhan mata. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang menyatakan bahwa satu dari tiga hal utama yang berhubungan
dengan kelelahan mata adalah kualitas layar seperti berkedip, resolusi dan

12
kekontrasan.13 Hal ini juga sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa
resolusi layar smartphone sangat berpengaruh terhadap ketajaman huruf
maupun gambar. Resolusi smartphone rendah yaitu 640x360 pixels atau
kurang, sedangkan resolusi smartphone tinggi yaitu 960x560 pixels atau lebih.
Karakteristik smartphone dengan resolusi rendah merupakan salah satu
penyebab kelelahan mata.10
Keadaan mata yang lelah ini dapat disebabkan oleh bahaya dari layar,
koreksi penglihatan yang berkurang, membaca dengan ukuran huruf yang kecil,
keadaan kontras yang tidak seimbang antara teks dan latar belakang, dan mata
yang kering. Penglihatan yang kabur dapat disebabkan oleh perubahan
fisiologis (akibat proses penuaan atau penyakit). Hal ini juga dapat diakibatkan
karena melihat benda secara terus-menerus dengan jarak 12 inchi dan membaca
dengan cahaya yang kurang. Mata kering dan iritasi, keadaan ini terjadi jika
kekurangan cairan untuk menjaga kelembaban mata dan berkurangnya
intensitas refleks kedipan mata. Jumlah kedipan mata bervariasi sesuai dengan
aktivitas yang sedang dilakukan dan akan berkurang saat sedang
berkonsentrasi. Mata menjadi merah dan berair, disebabkan karena pada saat
menggunakan smartphone mata diproyeksikan terus menerus dengan melihat
layar sehingga jumlah kedipan menjadi berkurang.8

C. Hubungan Posisi Tubuh Saat Menggunakan Smartphone Terhadap


Keluhan Mata
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara
posisi tubuh saat menggunakan smartphone berbaring terhadap timbulnya
keluhan mata. Hal ini sesuai dengan penelitian yang mengatakan pemakaian
gadget atau smartphone di Kota Medan yang tidak ergonomis dapat
menyebabkan kelelahan pada mata. Berdasarkan hasil penelitian 77% para
pemakai gadget atau smartphone di Kota Medan mengalami keluhan pada mata
mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai

13
pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata.14 Posisi tubuh yang tidak
seimbang dan berlangsung lama dalam jangka waktu yang lama akan
mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu. Penempatan layar smartphone
yang tidak tepat dapat mengalami kelelahan mata.9
Hal ini juga sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa penurunan tajam
penglihatan dikarenakan aktivitas melihat dekat yang terlalu sering akan
menyebabkan kekuatan akomodasi mata akan meningkat sesuai dengan
kebutuhan, makin dekat benda makin kuat mata harus berakomodasi
(mencembung). Refleks akomodasi akan bangkit bila mata melihat kabur dan
pada waktu melihat dekat.8

5. Kesimpulan penelitian
Terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan smartphone lebih
atau sama dengan 3 jam perhari secara terus menerus (p = 0,047), tampilan layar
smartphone dengan resolusi 640x360 pixels atau kurang (p = 0,029), posisi
berbaring saat menggunakan smartphone (p = 0,006) terhadap timbulnya keluhan
mata.
Saran dari penelitian ini bagi pengguna smartphone sendiri diharapkan
untuk dapat memberikan jeda waktu, memilih smartphone dengan tampilan layar
yang baik, dan menggunakan smartphone dengan posisi yang baik yaitu posisi
duduk sehingga untuk menurunkan resiko mengalami keluhan mata.

Daftar Pustaka
1. Nova, Hikmawan A. 2011. Panduan Lengkap Internet Lewat Ponsel Java.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
2. Rumate, G. P. 2014. The Impact Of Social Influence and Product Quality
Attributes to Custumer Buying Decision Of Iphone In Manado 3(2): 831 -840.
3. Azkadina A. 2012 Hubungan antara faktor risiko individual dan komputer

14
terhadap kejadian computer vision syndrome. [Skripsi] Semarang : UNDIP.
4. Anies. 2005. Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
5. Sanu, K. M.M. 2015. Hubungan Intensitas Smartphone Dengan Adanya
Keluhan Penglihatan Pada Siswa Kelas XI Jurusan UPW Di SMK Negeri 1
Kota Gorontalo. Skripsi. Gorontalo:Fakultas Ilmu Kesehatan Dan
Keolahragaan.http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIKK/article/view/11296
Diakses tanggal 31 Agustus 2016.
6. Affandi, E. 2005. Sindrom Penglihatan Komputer. Jakarta: Majalah Kedokteran
Indonesia (IDI).
7. Haeny, N. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan Mata
pada Radar Controller di PT Angkasa Pura. Skripsi. Dari:
http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/125958-S-5700 Analisis%20faktor-
Literatur.pdf. Diunggah pada tanggal 8 Agustus 2016.
8. Ilyas, S. 2010. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
9. Pheasant, S. 1991. Ergonomic Work and Health. Aspen Publisher Inc,
Maryland USA.
10. Elcom. 2011. Google Android. Jakarta: Andi Publisher.
11. Pangemanan, J. M., Saerang, J. S. M., dan Rares, L. M. 2014. Hubungan
lamanya waktu penggunaan tablet computer dengan keluhan penglihatan pada
anak sekolah di SMP Kr. Eben Heazer 2 Manado. Skripsi. Manado: Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
12. Fahry, G. 2013. Hubungan antara kecanduan gadget atau smartphone dengan
empati pada mahasiswa. Medan: Skripsi Universitas Negeri Medan.
13. Ziefle, M. 2001. Aging Visual Performance and Eyestrain in Different Screen
Technologies. Human Factors and Ergonomics Society. Annual Meeting, No 1,
pp. 262-266.
14. Qodafi, A. 2013. Dampak Pemakai Gadget Terhadap Menurunnya Minat
Belajar Anak. Medan: Universitas Negeri Medan.

15
BAB III
ANALISIS JURNAL (CRITICAL APPRAISAL)

Berikut ini disajikan pembahasan tentang telaah kritis jurnal, ditinjau daristruktur dan
kelengkapan isi makalahnya, yang kami sajikan dalam bentuk tabel:

Critical
Point Critical Appraisal Ya Tidak Keterangan
Apprasial
Tidak terlalu panjang atau Penulis membuat judul yang

terlalu pendek sesuai
Judul jurnal telah
menggambarkan isi
penelitian yaitu hubungan
lama penggunaan, tampilan
Menggambarkan isi utama layar, dan posisi tubuh saat

penelitian menggunakan smartphone
terhadap keluhan mata pada
Judul
mahasiswa Fakultas
Penelitian
Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang
Cukup menarik, baik bagi
tenaga kesehatan maupun
masyarakat umum, dimana
Cukup menarik  mereka dapat mengetahui
hubungan lama penggunaan,
tampilan layar, dan posisi
tubuh saat menggunakan

16
smartphone terhadap
keluhan pada mata

Tanpa singkatan selain Peneliti tidak membuat



yang baku singkatan selain yang baku.

Apakah nama penulis Astri Ningsih, Hasmeinah,



dicantumkan? Mitayani
Apakah ada institusi Fakultas Kedokteran

Penulis penulis dicantumkan? Muhammadiyah Palembang
Apakah asal institusi
penulis sesuai dengan topik  Sesuai
penelitian?

Apakah bidang ilmu


tercantum dalam judul 
penelitian?
Bidang ilmu yang terkait
Bidang Apakah latar belakang
adalah Program Studi
Ilmu penulis (institusi tempat
Pendidikan Dokter
bekerja) sesuai dengan 
bidang ilmu topik
penulisan?

Penelitian ini dilakukan


untuk mengetahui
Apakah tujuan penelitian
 hubungan lama penggunaan,
disebutkan?
tampilan layar, dan posisi
tubuh saat menggunakan

17
smartphone terhadap
Metode keluhan mata pada
Peneltian mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang
Apakah desain penelitian
sesuai dengan tujuan  Sesuai
penelitian?

Bagaimana level of
evidence dari desain Level 4
penelitian?

Sampel penelitian ini


sebesar 68 mahasiswa,
Bagaimana sampel dalam
dimana pembagian besaran
penelitian tersebut dipilih?
sampel menggunakan teknik
simple random sampling.
Hasil penelitian ditampilkan
Dalam bentuk apa hasil Narasi dan
dalam bentuk narasi dan
penelitian disajikan? tabel
tabel
Uji statistik
yang
Analisis menggunakan uji
Apakah uji statistik yg digunakan
statistik Chi Square (X2)
digunakan? adalah uji
dengan α=0,05.
statistik Chi
Square

Validitas Jenis penelitian ini secara observasional


Kriteria seleksi
Seleksi analitik dengan desain cross sectional.

18
Metode cross sectional merupakan metode
penelitian yang dilakukan pada satu waktu
dan satu kali, tidak ada follow up, dan
berguna untuk mengetahui hubungan lama
penggunaan, tampilan layar, dan posisi tubuh
saat menggunakan smartphone terhadap
keluhan mata pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
Kriteria inklusi yaitu seluruh mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang yang
menggunakan smartphone, memiliki visus 6/6
pada mata kanan dan kiri serta yang bersedia
menjadi subjek penelitian dan telah
menyetujui lembar informed consent.
Kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu
yang sedang mengalami keluhan mata dan
yang memakai kacamata.
Jenis penelitian ini adalah observasional
analitik dengan desain cross sectional dibantu
dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Sampel
Metode alokasi subjek dalam penelitian ini adalah 68 mahasiswa
yang diambil secara simple random sampling
yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak
memenuhi kriteria eksklusi.
Metode teknis analisis data yang digunakan
Analisis
pada penelitian ini berupa analisis univariat

19
yang disajikan dengan distribusi frekuensi dan
analisis bivariat yang disajikan dengan
melihat antara faktor independent dengan
faktor dependent.
Penelitian ini mempunyai validitas seleksi
Kesimpulan validitas yang baik dari aspek kriteria seleksi, alokasi
seleksi subjek dan analisis. Namun untuk validitas
drop out tidak ada
Pada penelitian ini variable perancu yang ada
dapat diretriksi dengan kriteria inklusi dan
Validitas pengontrol perancu
eksklusi. Kesimpulan validitas pengontrolan
perancu pada penelitian ini sudah sudah baik.
Analisis data menggunakan data primer.
Metode teknis analisis data yang digunakan
pada penelitian ini berupa analisis univariat
yang disajikan dengan distribusi frekuensi dan
Validitas analisis
analisis bivariat yang disajikan dengan
melihat antara faktor independent dengan
faktor dependent. Kesimpulan validitas
analisis pada penelitian ini sudah baik.
Pada penelitian observasional analitik untuk
mengetahui hubungan lama penggunaan,
tampilan layar, dan posisi tubuh saat
menggunakan smartphone terhadap keluhan
Validitas interna kausal
mata pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang..
Berdasarkan informasi, didapatkan bahwa
konsistensi internal tidak dapat dinilai karena

20
bukan merupakan uji klinis.
Sampel penelitian ini sebesar 68 mahasiswa
yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak
memenuhi kriteria eksklusi, dimana
pembagian besaran sampel menggunakan
teknik simple random sampling.
Penelitian ini berdesain cross sectional
sehingga tidak ditemukan jumlah subyek drop
out. Metode pengambilan sampel dilakukan
secara simple random sampling yaitu setiap
Validitas externa
responden dari populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk diseleksi pada
sampel.
Validitas eksterna pada penelitian ini cukup
baik karena menurut penelaah beberapa sudah
sesuai dengan logika akademis dan penelitian
terdahulu sehingga hasil dapat diterapkan.
Tetapi masih ada beberapa yang harus
dilengkapi seperti jumlah seluruh populasi.
Pada penelitian ini, peneliti berhasil
mengetahui lama penggunaan smartphone
yang intens 66,2% (45 mahasiswa), tampilan
layar smartphone yang tidak baik sebanyak
Importancy 25% (17 mahasiswa) dan posisi tubuh saat
menggunakan smartphone berbaring 72,1%
(49 mahasiswa).
Mahasiswa yang memiliki lama penggunaan
smartphone yang intens terhadap keluhan

21
mata yaitu 37 mahasiswa (82,2%), mahasiswa
yang memiliki tampilan layar smartphone
yang tidak baik terhadap keluhan mata yaitu
16 mahasiswa (94,1%) dan mahasiswa yang
posisi tubuh saat menggunakan smartphone
berbaring terhadap keluhan mata yaitu 41
mahasiswa (83,7%)
Peneliti ini berhasil mengetahui hubungan
lama penggunaan, tampilan layar, dan posisi
tubuh saat menggunakan smartphone terhadap
keluhan mata pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang
Pada penelitian ini, peneliti berhasil
mengetahui hubungan lama penggunaan,
tampilan layar, dan posisi tubuh saat
menggunakan smartphone terhadap keluhan
mata pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Applicability Universitas Muhammadiyah Palembang
Hasil penelitian utama ini dapat menjadi
landasan ilmiah bagi industri smartphone
untuk menciptakan smartphone-smartphone
yang dapat mengurangi terjadinya keluhan
mata pada penggunanya.

Hasil
Apakah hasil penelitian 
Penelitian
dapat diimplementasikan di

22
kedokteran?
Apakah ada rekomendasi
khusus terhadap hasil 
penelitian?

Disertakan kesimpulan Saran: Saran dari penelitian


 ini bagi pengguna
utama penelitian
smartphone sendiri
Kesimpulan didasarkan diharapkan untuk dapat

pada data penelitian memberikan jeda waktu,
memilih smartphone dengan
Kesimpulan Kesimpulan tersebut
 tampilan layar yang baik,
dan saran sahih
dan menggunakan
smartphone dengan posisi
yang baik yaitu posisi duduk
Disertakan saran
 sehingga untuk menurunkan
penelitian selanjutnya resiko mengalami keluhan
mata.

Daftar Apakah daftar pustaka yg Sebagian sumber pustaka



pustaka digunakan up to date? tidak up to date.
Apakah daftar pustaka Daftar pustaka yang
yang digunakan sesuai  digunakan sesuai dengan
topik penelitian? topik penelitian
Apakah daftar pustaka
yang digunakan dari

sumber yang dapat
dipercaya?
Daftar pustaka disusun

sesuai dengan aturan jurnal

23
Semua yang tertulis pada
daftar pustaka sesuai situasi 
pada naskah dan sebaliknya
Keseluruhan makalah
ditulis dengan bahasa yang
baik dan benar, lancar, 
enak dibaca, informatif,
hemat kata, dan efektif
Makalah ditulis dengan taat

azas

24
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Jurnal dengan judul “Hubungan Lama Penggunaan, Tampilan Layar, Dan
Posisi Tubuh Saat Menggunakan Smartphone Terhadap Keluhan Mata Pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang” telah
cukup memenuhi persyaratan validitas, penting, dan relevan sebagai jurnal
penelitian yang berjenis observasional analitik dilakukan dengan desain cross
sectional. Walaupun masih terdapat kekurangan pada beberapa persyaratan
validitas. Jurnal ini dapat digunakan sebagai sumber ilmiah di klinik sehingga
dapat diaplikasikan pada masyarakat menurut telaah klinis evidence based
medicine.

25
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Budiman. 2008. MetodologiPenelitianKesehatan. Cetakan I. Jakarta: EGC.


Dahlan, M. Sopiyudin. 2012. Evidence Base Medicine seri 6: Membaca dan
Menelaah Jurnal Uji Klinis. Jakarta: Salemba Medika.
Santoso, Singgah. 2010. Statistik: Non Parametrik Konsep dan Aplikas idengan
SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, KompasGramedia.
Santoso, Singgah. 2010. Statistik: Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, KompasGramedia.
Sastroasmoro, S. 2011. Teknik Menulis dan Telaah Kritis Makalah Ilmiah
Kedokteran: Telaah Kritis Jurnal Kedokteran. Siti Setiati (Ed). Jakarta: Pusat
Penerbit IPD FKUI.

26

Anda mungkin juga menyukai